Anda di halaman 1dari 11

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

DOSEN PEMBIMBING

RINA FEBRIANI,S.E.,M.Si
DISUSUN OLEH:

MUTIA ULFA (1910070530103)


EKA WIDAYANTI (1910070530116)
WILDA SERFITYA (1910070530120)
CINDY AZHARI (1910070530126)
APRILIA WINDI (1910070530129)

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN

TP 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang ”BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS”

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu dapat teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola
faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha
dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk meghasilkan barang dan jasa dengan tujuan
mencari keuntungan. Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang
melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang dan jasa
bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain untuk
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Definisi Bisnis.
2. Faktor – faktor kepemilikan bisnis.
3. Bentuk – bentuk kepemilikan bisnis.

C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan yaitu:

1. Untuk mengetahui definisi bisnis.


2. Untuk mengetahui faktor – faktor kepemilikan bisnis.
3. Untuk mengetahui bentuk – bentuk kepemilikan bisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI BISNIS.
Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang
berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ilmu ekonomi,
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Menurut Skinner, bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau
uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Dalam menjalankan bisnis,
seseorang perlu menentukan bentuk kepemilikan bisnisnya.

B. FAKTOR – FAKTOR KEPEMILIKAN BISNIS.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan atau
bentuk kepemilikan bisnis yang akan didirikan, antara lain:

a. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai usaha.

b. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan.

c. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan.

d. Rencana pembagian laba.

e. Rencana penentuan tanggung jawab.

f. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi.

g. Bentuk kepemimpinan.

h. Tanggung jawab terhadap utang-piutang perusahaan.

C. BENTUK – BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS.


A. PERUSAHAAN PERSEORANGAN.

Perusahaan perseorangan adalah suatu bisnis yang dimiliki oleh perseorangan


tunggal. Pemilik perusahaan ini disebut pengusaha perseorangan.

Contoh :perusahaan perseorangan adalah restoran lokal, pengusaha konstruksi lokal,jasa pangkas
rambut, jasa laundry, dan toko pakaian lokal.

2
Laba yang menjadi penghasilan pribadi yang diterima oleh para pengusaha tersebutdan terkena
pajak yang diwajibkan oleh Internal Revenue Service (IRS).

Ciri - Ciri Perusahan Perseorangan :

1. Pengusaha bertanggun jawab penuh atas kinerja perusahaan.

2. Pengusaha harus mau bekerja tanpa kenal waktu

3. Pengusaha harus dapat menunjukkan kepemimpinan yang kuat, teliti, rapu berorganisasi, dan
berkomunikasi dengan baik kepada pekerjaannya.

KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Semua laba hanya untuk pengusaha 1. Pemilik bertanggung jawab penuh
perseorangan atas segala kerugian.
2. Organisasinya sederhana dan tidak 2. Tanggung jawab pemilik tidak
rumit. terbatas.
3. Pengendalian seutuhnya oleh pemilik 3. Dana yang dimiliki terbatas.
perusahaan. 4. Ketrampilan terbatas.
4. Pajak rendah.

B. PERUSAHAAN KEMITRAAN ATAU FIRMA/CV.

Perusahaan kemitraan adalah bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih secara
bersama. Di Indonesia lazim disebut Firma atau CV. Para pemilik disubut mitra pengusaha atau
partner.

Dalam perusahaan ini, semua mitra pengusaha memiliki tanggung jawab tidak terbatas yang
secara pribadi bertanggung jawab atas kewajiban perusahaan.Perusahaan ini dibagi menjadi dua,
yaitu Perusahaan Kemitraan Umum dan Perusahaan Kemitraan Terbatas. Perbedaannya adalah :

PERUSAHAAN KEMITRAAN UMUM PERUSAHAAN KEMITRAAN TERBATAS


Memiliki mitra pengusaha dengan Memiliki beberapa mitra pengusaha
tanggung jawab tidak terbatas yang dengan tanggung jawab terbatas
secara pribadi bertanggung jawab
atas perusahaan.

3
Sedangkan Perbedaan Pengusaha Kemitraan Umum dan Pengusaha Kemitraan Terbatas adalah :

PENGUSAHA KEMITRAAN UMUM PENGUSAHA KEMITRAAN TERBATAS


1. Ikut mengelola bisnis, menerima gaji, 1. Tidak berpartisipasi dalam
membagi laba / rugi bisnisnya manajemen perusahaan
2. Memiliki tanggung jawab tidak 2. Tanggung jawabnya terbatas hanya
terbatas terhadap modal atau properti yang
mereka kontribusikan ke dalam
perusahaan.

Selanjutnya keuntungan dan kerugian jenis perusahaan ini adalah :

KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Terdapat dana tambahan yang 1. Ada pembagian
diberikan oleh salah seorang pengendalian dalam pengambilan
anggota kemitraan keputusan
2. Kerugian ditanggung bersama 2. Tanggung jawab tidak
3. Ada spesialisasi khusus sesuai terbatasseperti perusahaan
keahlian perseorangan
3. Semua laba harus dibagi antara
para mitra

C. PERUSAHAAN PERSEROAN/KORPORASI

Merupakan suatu badan hukum yang membayar pajak secara hukum terpisah dari para
pemiliknya. Untuk mendirikan perusahaan ini, diperlukan sebuah akte pendirian perusahaan atau
semacam dokumen yang digunakan untuk mendirikan suatu bisnis dan mendaftarkannya kepada
pemerintah. Orang yang mengelola korporasi juga harus mengelola perusahaan menurut
peraturan pemerintah (bylaws) yang biasanya adalah petunjuk umum untuk mengelola
perusahaan.

Pemegang saham korporasi adalah secara hukum, mereka mempunyai tanggung jawab yang
terbatas. Artinya, mereka tidak harus menanggung secara pribadi kegiatan perusahaan.
Pemegang saham hanya dapat menanggung kerugian sebatas modal yang ditanamkannya.

Karakteristik Pemegang saham :

1. Mempunyai tanggung jawab terbatas

2. Memilih dewan direksi

4
Imbalan dari Investasi :

1. Mendapat deviden

2. Harga saham mungkin dapat naik

Ada 2 macam Korporasi :

1. Kepemilikan terbatas : Hanya sejumlah kecil kelompok investor

2. Kepemilikan umum : Saham – saham dapat dengan mudah dibeli dan dijual oleh para investor

Go Public adalah Kegiatan menerbitkan saham pertama kali untuk ditawarkan kepada
masyarakat. Hal ini dapat terjadi bila para pemegang saham memerlukan dana untuk mendukung
ekspansi. Sedangkan , keuntungan dan kerugiannya adalah :

KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Tanggung jawab terbatas 1. Biaya keorganisasian dan pajak
2. Akses terhadap dana, dengan yang tinggi akibat dari
menerbitkan saham baru kewajibannya. Selain itu Korporasi
3. Transfer kepemilikan, hal ini dapat dalah badan hukum yang terpisah,
dilakukan dengan sangat mudah sehingga pajaknya terpisah pula
dengan menghubungi para pialang 2. Pemberitaan mengenai keuangan,
saham saham dijual secara terbuka
sehingga investor juga mngetahui
seluk beluk operasi bisnis
3. Masalah Keagenan, apabila para
menajer tidak berperilaku sebagai
agen yang bertanggung jawab
kepada pemegang saham

Metode Untuk Memiliki Bisnis Yang Telah Ada :

 Mengambil Kepemilikan dari Bisnis Keluarga

Bayak orang bekerja pada bisnis keluarga dan setelah itu dianggap sebagai pemilik.Jika bisnis
punya sejarah keberhasilan, fungsi pemilik baru hanya memastikan bahwa operasional yang ada
masih berlanjut secara efisien. Sebaliknya, apanila mengalami kinerja yang buruk, pemilik baru
harus merevisi manajemen, pemasaran dan kebijakan keuangan.

5
 Membeli Bisnis Yang Telah Ada

Untuk menjalankan bisnis ini diperlukan paling sedikit memonitor secara seksama para
manajernya. Kemudian membandingkan keuntungan yang diharapkandengan modal yang
diperlukan untuk membeli pada permulaannya.

 Franchise atau Waralaba

Suatu pengaturan perjanjian dimana seorang pemilik bisnis (franchisor) memperbolehkan


pemilik bisnis lain (franchisee) memakai nama, hak cipta dan merek dagangnya, dalam kondisi
tertentu.

Jenis – Jenis Waralaba diantaranya :

1. Distributor – Distributorship

Seorang Dealer boleh menjual produk yang dihasilkan oleh sebuah manufaktur.Misalnya : Ford.

2. Bisnis Gaya Rantai – Chain-Style Business

Suatu perusahaan diperbolehkan menggunakan nama daang suatu perusahaan lain dengan
mengikuti petunjuk yang berhubungan dengan harga penjualan produk tersebut. Misalnya : Pizza
Hut dan McDonald’s

3. Pengaturan Manufaktur – Manufacturing Arrangement

Sebuah perusahaan diperkenankan menghasilkan produk pemakai formula yang diberikan


perusahaan lain. Perusahaan asal akan menerima suatu porsi yang dihasilkan perusahaan
tersebut. Misalnya : Microsoft.

Kemudian Keuntungan dan kerugiannya adalah :

KEUNTUNGAN KERUGIAN
Gaya Pengelolaan yang telah terbukti Berbagi keuntungan
Nama yang telah dikenal Pengendalian keuntungan
Dukungan dana

Bagaimana Pemilik Mengukur Kinerja Bisnisnya

Ada 2 Kriteria :

1. Imbalan atas penanaman modalnya.

2. Resiko dari penanaman modalnya.

6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
Kepemilikan (Proprietorship) adalah tipe organisasi yang paling sederhana, dimana perusahaan
dimiliki oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya sendiri atau dibawah suatu merek
dagang. Pemilik bertanggung jawab penuh, termasuk tanggung jawab yang tak terbatas. Bila
perusahaan bangkrut, seluruh aset pemilik, baik milik perusahaan maupun milik pribadi bisa
digunakan untuk membayar hutang. Hanya beberapa regulasi yang mengatur kepemilikan
tunggal, dan pemilik bisa memilih waktu akhir tahun fiskal mereka sendiri untuk perusahaan.
Jenis bisnis ini berada dibawah yurisdiksi teritorial atau propinsi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Madura,jeff.2007.PENGANTAR BISNIS,USA.Thomson higher education.

https://www.academia.edu/37594821/PENGANTAR_BISNIS_BENTUK_BENTUK_KEPEMIL
IKAN_BISNIS_
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG........................................................................................................1

B.RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1

C.TUJUAN..............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI BISNIS............................................................................................................2
B. FAKTOR – FAKTOR KEPEMILIKAN BISNIS............................................................2
C. BENTUK – BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS...........................................................2-6

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN.....................................................................................................................7

Anda mungkin juga menyukai