2301928004/DVEA
1. Ada 3 bentuk kepemilikan bisnis, yaitu: kepemilikan tunggal, kemitraan dan korporasi.
Jelaskan masing-masing bentuk kepemilikan tersebut. Selanjutnya bagaimana proses
sebuah perusahaan untuk menjadi bentuk korporasi yang sahamnya dapat di danai dari
masyarakat.
2. Ada beberapa pendapat dari masyarakat bahwa UMKM yang telah didirikan dan dapat
bertahan selama 5 tahun, maka usaha UMKM tersebut akan dapat bertahan untuk jangka
waktu yang lebih lama. Banyak usaha yang didirikan, namun biasanya akan selesai
sebelum 5 tahun ini. Menurut pendapat anda, mengapa timbul pendapat tersebut?,
bagaimana cara agar usaha UMKM dapat bertahan lama?
3. Melanjutkan soal no.2 apakah bisnis plan itu penting bagi usaha kecil? Jelaskan isi dari
bisnis plan tersebut dalam sebuah contoh usaha.
Jawab
1. Bentuk Kepemilikan Bisnis
Bisnis Kepemilikan Tunggal
Bisnis ini adalah bisnis yang dimiliki satu orang saja. Pemilik bisnis tunggal
mempunyai tanggung jawab dan kuasa yang tak terbatas atau asset-aset bisnisnya.
Karena hanya dimiliki satu orang saja, maka pemilik bisnis yang mengelola
sekaligus memimpin bisnisnya, serta setiap resiko yang terjadi pemilik lah yang
menanggung.
Bisnis Kemitraan
Bisnis yang terbentuk oleh 2 orang pemilik atau lebih dengan menggunakan nama
bersama dalam menjalankan usaha. Terdapat tiga jenis bisnis kemitraan, yaitu :
a. Kemitraan Umum, yaitu kemitraan yang pemiliknya berbagi tugas dalam
pengoperasian bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk melunasi utang
bisnis tersebut.
b. Kemitraan Terbatas, yaitu kemitraan dengan satu atau lebih mitra umum dan
mitra terbatas. Mitra umum merupakan pemilik yang mempunyai kewajiban
tidak terbatas dan aktif dalam mengelola perusahaan. Sedangkan mitra terbatas
adalah pemilik yang berinvestasi uang pada bisnis tersebut, tetapi tidak
memiliki tanggung jawab pada manajemen atau kewajiban untuk kerugian
diluar investasi.
c. Kemitraan Terbatas Master, yaitu bisnis yang memiliki kemiripan dengan jenis
perusahaan korporasi, karena diperdagangkan dalam pasar saham, tetapi kena
pajak seperti perusahaan kemitraan.
Bisnis Korporasi
Bisnis yang terbentuk karena adanya entitas legal dengan otoritas untuk bertindak
dan mempunyai kewajiban terpisah dari pemiliknya.
Sebuah perusahaan korporasi yang sahamnya dapat didanai dari masyarakat dapat
disebut juga perusahaan go public atau yang sering disebut IPO (Initial Public Offering).
Go public merupakan istilah yang dipakai perusahaan yang mengijinkan masyarakat
mendanai atau memiliki perusahaan dengan membeli saham pada perusahaan tersebut.
Adapun proses yang dilalui perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat go public,
yaitu
1. Persiapan Dokumen
Pada tahap awal, perusahaan perlu membentuk tim internal, menunjuk underwriter
dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal yang akan membantu perusahaan
melakukan persiapan go public. Serta mempersiapkan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan OJK.
2. Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia &
Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK
Untuk menjadi perusahaan publik yang sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia, perusahaan perlu mengajukan permohonan untuk mencatatkan
saham, dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan, antara lain profil
perusahaan, laporan keuangan, opini hukum, proyeksi keuangan, dll.
3. Penawaran Umum Saham kepada Publik
4. Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa disertai
dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh OJK,
dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham perusahaan.
Menurut pendapat saya, ketidak bertahanan UMKM disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu :
- Memiliki ide yang luar biasa, tetapi rencana yang dibuat masih kurang matang atau
terkadang masih belum ada.
- Ekspektasi yang berlebihan merupakan salah satu kesalahan pada UMKM yang baru
dijalankan. Walaupun UMKM tersebut sudah melakukan perencanaan yang baik,
tetapi pemilik diharapkan lebih realistis terhadap bisnisnya.
- Produk dibuat UMKM tersebut tidak memiliki ciri khas, malah hampir menyerupai
produk yang sudah ada di pasaran. Sehingga menyebabkan pasar yang ditargetkan
sudah dimiliki oleh pebisnis lain.
- Komitmen pemilik UMKM untuk melanjutkan bisnisnya sudah mulai berkurang,
sehingga fokus akan perencanaan, produk, pasar, dan lainnya menjadi rendah.
Sumber :
- https://dosenekonomi.com/bisnis/bentuk-kepemilikan-bisnis
- https://www.simulasikredit.com/13-tip-agar-bisnis-kecil-ukm-bisa-bertahan-saat-
krisis-ekonomi/
- O.C. Farrell, Geoffrey Hirt, Linda Ferrell. 2013. Business: A Changing World. New
York: McGraw-Hill.