Anda di halaman 1dari 8

Tugas Personal ke-1

(Minggu 2 / Sesi 3)
2602196063 – Cherill Bella Luna Ferlin

Buatlah sebuah essay: minimal 1 halaman; Font: Times New Roman;


ukuran: 12; spasi: 1,5
Daftar pustaka harus ada (minimal 3, salah satunya lecture notes)
Indikator Penilaian:
Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Mendeskripsikan Artikel Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada
apa itu memuat indikator indikator indicator
Pendidikan secara yang jelas, yang tepat, yang jelas,
karakter lengkap, tepat dan jelas dan lengkap dan
2. Menjelaskan jelas dan lengkap lengkap tepat
Pancasila tepat
sebagai sumber indikator
Pendidikan 1,2,3 dan 4
karakter
3. Menjelaskan
Pancasila
sebagai ideologi
Negara
4. Memberikan
contoh
implementasi
kebijakan
pembangunan di
bidang sumber
daya manusia
terkait topik

Menurut Anda, sudahkah implementasi kebijakan pembangunan di bidang sumber


daya manusia sudah berjalan dengan baik? Jelaskan dengan menggunakan
alasannya mengacu pada topik “Pancasila sebagai Sumber Pendidikan Karakter
dan Ideologi Negara”.

Character Building: Pancasila


Pancasila Ideologi Negara dan Sumber Pendidikan Karakter.

A.Pengertian Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk


menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya
terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk
melakukan nilai-nilai tersebut. Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan
karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga
ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

Menurut kamus besar B.Indonesia (KBBI) karakter adalah tabiat ,sifat-sifat


kejiwaan,akhlak,budi pekerti yang membedakan seseorang.Merriam Webster
Dictionary mengartikan kata karakter menjelaskan berbagai hal.Terbentuknya
karakter merupakan sebuah hasil tertanamnya nilai-nilai tertentu dalam diri
seseorang yang prosesnya berlangsung lama namun bisa cepat.Pendidikan
karakter berlangsung dalam keluarga ketika anak masi kecil.Dalam artikel
Perkins dan Timmerman yang berjudul “Critical Examination of the Debate Over
Virtue Ethics and Situationism” yang menjelaskan kebahagiaan manusia.Bagi
Aristoteles “Orang baik akan menjadi baik karena orang tersebut besikap
baik”.

Seorang filsuf eksistensial modern dari Prancis yaitu Jean-Paul Sartre


(1905-1980) yang di bahas oleh Weber (2006) yang mendefiniskan karakter
sebagai kumpulan sifat yang di miliki setiap pribadi orang.Contoh sifat berani
atau pengecut di dalam menghadapi bahaya ,orang yang berani akan
menghadapinya secara berani tapi jika orang pengecut akan pergi begitu
saja.Disposisi seseorang tidak relative stabil tetapi dalam waktu yang panjang.

B.Pendidikan dan Internalisasi Nilai sebagai Pendidikan Karakter

Character Building: Pancasila


Sejak lahir manusia sudah membawa sifat-sifat masing-masing.Sifat
bawaan yang di sebut types dan traits atau di sebut temperamen.Manusia sejak
dalam kandungan sudah dalam lingkungan tertentu yang pasti memberikan
pengaruh dalam sifat setiap orang.Namun dalam bahasa agama yang di sebut
pertobatan yang bisa mengubah manusia bisa secara cepat dari memiliki sifat jahat
menjadi baik.Pendidikan karakter sudah berlangsung dalam keluarga ketika
manusia masi kecil.

Character building (pembentukan karakter) terjadi dalam hal di antaranya


pertobatan atau perubahan seseorang secara pelan dan berangsur dengan
bimbingan dengan teratur.Dalam internalisasi nilai-nilai tertentu baik melalui
contoh yang dilihat.Dengan nilai-nilai secara lebih dominan dari lingkungan
keluarga,sekolah,agama,budaya dan masi banyak lagi.Nilai dominan adalah yang
sering di terima,di hadapi atau di tentukan untuk di patuhi.Pembentukan karakter
juga bisa melalui lembaga pendidikan formal.

Pendidikan karakter tidak bisa hanya metode ceramah.Karena perlu


pengalaman,penyediaan waktu untuk merefleksikan
pengalaman,pembiasaan,diskusi pendalaman dalam kelompok.Kita harus
mengendalikan karakter berdasarkan pemahaman dan kebebasan memilih yang di
milikinya dan tidak ikut-ikutan.Supaya matang di dalam tanggung jawab secara
moral di hadapan Tuhan,sesamanya dan pasti diri sendiri.

C.Nilai-Nilai Pancasia sebagai Sumber Pendidikan Karakter

Pancasila sudah di dirikan cukup lama dalam kehidupan bangsa


Indonesia.Flounding father telah memiliki suku-suku bangsa Indonesia menjadi
modal,landasan,sekaligus kekuatan pemersatu bangsa Indonesia menuju pintu
kemerdekan yang terus mengikat soliditas warga Indonesia.Pancasila
merumuskan dengan lengkap dan singkat yang terdiri dari lima sila.Yang rumus-

Character Building: Pancasila


rumus nilainya mengikuti luhur kekayaan budaya Indonesia.Sehingga Indonesia
bisa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Nilai-nilai luhur yang menjadikan kekuatan mencapai kemerdekaan yang


di butuhkan mencapai cita-cita bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera,adil dan
makmur.Dengan semakin banyak tantangan kedepan ,Indonesia lebih menarik
minat,mudah dan praktis jadi lebih mudah juga mengikutinya dan hanya bersifat
semu dan instan.

Perlu terus mencari cara yang mengikuti zaman bangsa Indonesia namun
tetap berpegang teguh dengan perinsip dasar Pancasia.Nilai-nilai tersebut bersifat
universal yang di akui negara lain.Terus mendalami,membicarakan dan mengkaji
dan terus semangat dalam nilai-nilai perinsip dan perjuangan hidup sehari-
hari.Apalagu melestarikan ,mengabadikan filosofi Pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari .Maka warga Indonesia perlu mendalami bersama sila per sila dan
mencari makna hakiki dari nilai Pancasia yang terkandung dan mencarai cara
dalam penerapannya yang pas di daam kehidupan,sukap dan perilaku sehari-hari.

Paradigma dan pola pikir yang bisa di ikat oleh nilai baru kemudian
turunkan ranah perilaku nyata,yang mencerminkan secara jelas dan semangat
kekuatan serta urgensi nilai-nilai Negara.Nilai luhur yang terkadung di dalam
Pancasila antara lain ; Nilai ke-1 adalah nilai ketuhahan,terkandung dalam sila
pertama.Nilai ke-2 adalah nilai kemanusiaan,terkandung dalam sila kedua.Nilai
ke-3 adalah nilai persatuan,terkandung dalam sila ketiga.Nilai ke-4 adalah nilai
demokrasi,terkandung dalam sila keempat.Dan nilai ke-5 adalah nilai keadilan,
terkandung dalam sila kelima.Inilah kelima nilai dasar tertuang dalam
Pancasila,yang merupakan dasar Negara kita dan juga merupakan ideologi
negara Indonesia tercinta.Pancasila terdapat beberapa nilai di dalamnya yang
terangkum dalam lima sila ;
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kelima nilai inilah yang terus kita perdalam dan kembangkan pemahamannya
serta penghayatannya dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara.

Character Building: Pancasila


Ideologi di definisikan seperangkat gagasan yang memuat penjelasan
terhadap realistis, cita-cita, nilai yang ingin dicapai, dan cara mencapai cita-cita
tersebut yang menjadi pedoman bagi suatu komunitas untuk bertindak, yang
diakui dan dinyatakan secara tersurat oleh komunitas tersebut.Di antara ini contoh
sumber ideologi Pancasila yang berasal dari kearifan lokal dalam negara
Indonesia ;

1.Silaturahmi
2.Adat istiadat
3.Gotong royong
4.Beragama
5.Musyawarah
6.Saling menghargai dan beradab

Contoh dalam pengamalkan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut ini, antara lain ;

1. Membiasakan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baik


2. Mencintai barang-barang produksi Indonesia supaya ekonomi rakyat Indonesia
bisa terangkat
3. Menjaga toleransi antara umat beragama
4. Menjaga persatuan Indonesia di tengah kemajemukan dalam budaya, bahasa,
etnis, dan adat istiadat
5. Musyawarah dan menciptakan keadilan sosial secara merata
6. Partisipasi dalam Pemilihan Umum sesuai dengan sila ke-4 Pancasila.

D.Contoh Implementasi Kebijakan Pembangunan Bidang SDM

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber suatu keorganisasian


dalam perusahaan besar yang memiliki fungsi alat yang harus dilatih dan
dikembangkan kemampuannya.Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor
kunci dalam persaingan global untuk menciptakan SDM yang memiliki
ketrampilan serta berdaya saing yang tinggi dalam persaingan global (Putri,
2020).Ruang sumber daya manusia meliputi jumlah komposisi, karakteristik
(kualitas) dan persebaran penduduk.Dimensi ini memiliki kaitan satu dengan yang
lainnya yang memiliki kaitan antara kuantitas dan kualitas berupa komposisi, dan
persebaran yang sangat penting. Untuk menciptakan sumber daya manusia di
indonesia yang memiliki kualitas pendidikan mempunyai modal utama dalam
pembangunan masyarakat indonesia.

Character Building: Pancasila


Kekayaan dan keanekaragaman yang dimiliki oleh warga negara
indonesia memiliki daya guna yang telah dikelola dan diatur oleh sumber daya
manusia yang terdidik dan ahli dalam bidangnya melalui pengajaran.Oleh
karenanya, perlu dibangun sistem pendidikan yang diletakkan di atas fondasi
kebhinekaan.Dengan fondasi kebhinekaan dan pancasila,proses belajar-mengajar
akan berisi karakter kejujuran, kebersamaan, toleransi kesopanandan peduli
kepada orang lain.Sikap jujur, menghargai sesama, dan kepedulian yang dibangun
melalui dunia pendidikan akan menjadi karakter dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia.

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona adalah pendidikan untuk


membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya
terlihat dalam tindakan nyata seseorang yaitu tingkah laku yang baik, jujur,
bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang
dilakukan guru, yang mampu memperngaruhi karakter peserta didik Guru
membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan
bagaimana perilaku guru, cara guru bebicara atau menyampaikan materi,
bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya. Jadi, Pendidikan
karakter adalah sebuah system yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta
didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, srta
adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nlai-nilai, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa,
sehingga akan terwujud insane kamil (Suwartini, 2017).

Menyikapi era globalisasi yang bersinergi di dalam arus perubahan


informasi dan teknologi yang begitu cepat dibutuhkan nilai-nilai pemersatu
bangsa yaitu nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
sebenarnya sudah ada di dalam hati sanubari setiap orang Indonesia, bahkan jauh
sebelum kemerdekaan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya keharmonisan
kehidupan yang dibangun dalam kebersamaan, saling menyayangi, memiliki rasa
persaudaraan yang tinggi, dan konsep gotong royong yang tidak pernah dilupakan

Character Building: Pancasila


dan ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Pancasila menjadi pedoman
kehidupan bersama dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila memperkokoh
kehidupan bangsa dan mempererat persaudaraan antara sesama dalam tatanan
kehidupan sosial warga negara.

Nilai-nilai Pancasila harus tetap dibangun dan dibumikan di dalam aktivitas


masyarakat Indonesia sehari-hari (Nurgiansah, 2021). Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi pihak-pihak yang telah melupakan Pancasila bahkan ada beberapa
bagian orang yang belum begitu paham mengenai nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi bangsa. Membiasakan dan membumikan Pancasila dalam rangka
menjaga karakter kepribadian bangsa Indonesia yang kokoh dan memperkuat
persatuan dan kesatuan tanah air Indonesia (Adha, 2020).

Sumber : LN 1 Pancasila , https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-


karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-urgensinya ,
https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/download/1447/pdf

-----Terimakasih-----

Character Building: Pancasila


Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai