Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok ke-1

Week 3/ Sesi 4

Selesaikan soal-soal kasus di bawah ini.

Soal Kasus I:

Waralaba F&B Diprediksi Masih Jadi Waralaba yang Paling


Diminati di Tahun Depan
Jumat, 03 Desember 2021

https://industri.kontan.co.id/news/waralaba-fb-diprediksi-masih-jadi-waralaba-yang-paling-diminati-di-
tahun-depan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis waralaba masih sanggup mencatatkan pertumbuhan


tinggi di saat pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor ini bersaing dengan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) yang juga masih tumbuh positif.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, industri waralaba dalam negeri saat ini masih sanggup
mencatatkan pertumbuhan sebesar 3%

Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia bidang Franchise, Lisensi & Networking Marketing Levita
G Supit mengatakan, kondisi bisnis waralaba di Indonesia mulai mengalami pemulihan.
Mengingat tahun lalu kondisi waralaba sempat lesu dihantam pandemi Covid-19.

Marketing Management-R5
Pemulihan sektor waralaba di tahun ini tak lepas dari mulai terkendalinya kasus terkonfirmasi dan
juga masyarakat yang sudah mulai berani mengunjungi pusat perbelanjaan, mall, restoran dan cafe.

"Kami optimis bahwa tahun depan akan lebih cepat pulih lagi bisnis waralaba ini, tahun 2021 ini
ada sekitar 25% bisnis waralaba ini sudah kembali kalau sudah pulih," kata Levita kepada
Kontan.co.id, Jumat (3/12).

Melihat prospek bisnis waralaba yang kian membaik, Levita menilai, tahun depan sektor food and
beverage (F&B) masih menjadi sektor waralaba yang moncer.

Makanan dan minuman memang menjadi sektor yang favorit di bisnis waralaba bahkan sebelum
pandemi. Hal tersebut lantaran makanan dan minuman termasuk kebutuhan pokok yang tak bisa
dikesampingkan oleh masyarakat.

Melihat F&B yang masih akan cemerlang di tahun depan, Levita juga menilai bahwa waralaba
kopi masih akan memiliki prospek cerah. Sebab, kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat di
Indonesia.

"Istilahnya kan masyarakat boleh enggak belanja macam-macam tapi kan mereka yang namanya
urusan perut tetap nomor satu," imbuhnya.

Levita menjelaskan sektor F&B di bisnis waralaba menduduki porsi 40% lebih dibandingkan
sektor lainnya. Selain F&B prospek waralaba lainnya yang akan cemerlang di tahun depan ialah
ritel dan jasa.

Namun, Levita mengingatkan meski waralaba akan semakin bangkit di tahun depan, digitalisasi
tetap perlu dilakukan oleh pengusaha. Diketahui selama pandemi perilaku masyarakat telah beralih
dari offline menjadi online, termasuk dalam berbelanja. Maka pengoptimalan pasar digital tetap
harus dilakukan meski nantinya pandemi telah dinyatakan selesai.

"Digitalisasi itu memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Jadi online itu akan tetap berjalan
walaupun nanti pandemi istilahnya sudah berkurang atau bahkan hilang, gaya hidup atau kebiasaan
orang untuk berbelanja online tetap ada," ujarnya.

Senada dengan Levita, Konsultan usaha Erwin Halim juga menilai F&B masih menjadi sektor
waralaba yang banyak dicari tahun depan. Selain itu jasa terutama di bidang pendidikan juga masih
akan bertahan menjadi bisnis waralaba yang menarik.

"Yang pasti sejauh ini waralaba bidang pendidikan masih bertahan, dan waralaba kuliner mulai
bergerak membaik. Minuman kopi mulai bergeliat juga bergerak. Mulai pulih waralaba, sudah

Marketing Management-R5
banyak yang mulai buka waralaba-waralaba kecil. Kalau yang besar kan terus bertahan semasa
pandemi ini," kata Erwin.

Namun yang perlu menjadi perhatian ialah adanya isu varian baru Covid-19 yang dikhawatirkan
akan membuat pemerintah kembali melakukan pembatasan pergerakan masyarakat. Maka Erwin
menilai pelaku bisnis waralaba terutama yang baru akan memulai, harus tetap mengoptimalkan
penjualan secara digital.

"Yang mau mulai bisnis waralaba sebaiknya tetap memanfaatkan layanan logistik dan penjualan
secara online lewat marketplace," kata Erwin.

Pemulihan bisnis waralaba juga diamini oleh M. Al Ghazali pemilik brand Dr Koffie asal
Lampung. Penjualan di Dr Koffie mulai mengalami kenaikan sejak September lalu bahkan kini Al
menyebut penjualan sudah melampaui kondisi normal.

"Oktober itu baru masuk ke normal 100%. Nah sekarang November kita naik sudah 130%
penjualan kita dari kondisi normal. Rata-rata kita sekarang itu sekitar 200-500 cup, kalau weekend
500 cup, hari biasa 200 cup," kata Al

Tahun depan Al optimis bisnis waralaba besutannya dapat semakin cemerlang. Terlebih jika
pandemi nantinya akan semakin terkendali. Namun tahun depan Al akan fokus pada
pengembangan dua brand yaitu Dr Koffie dan Dr Tea. Ia menargetkan Dr Tea dapat menggaet
hingga 100 outlet dan Dr Koffie 20 outlet tambahan di 2022.

Optimisme juga dipegang oleh Rosie Pakpahan pemilik Tahu Jeletot Taisi. Kini Tahu Jeletot Taisi
telah memiliki 531 outlet dengan 5 milik pribadi. "Mitra masih bertambah, kemarin buka di ITC,
terus besok kita mau buka di Gambir," ujar Rosie.

Meski peningkatan mitra terus terjadi di tahun ini, namun Rosie mengakui bahwa penjualan
produknya baru mencapai 50% dari kondisi sebelum pandemi. "Tahun depan kami mau meluncur
ke Kalimantan dan Bali dan harapannya bisa tambah 500 outlet lagi," harap Rosie.

Pertanyaan:

Berdasarkan kasus di atas, waralaba F&B diprediksi masih jadi waralaba yang paling diminati di
tahun 2022. Agar bisnis waralaba tersebut sukses, para pewaralaba harus menyesuaikan strategi
mereka untuk menghadapi pasar baru, tantangan dan menangkap peluang. Sebelum menyususn
strategi bisnisnya, terlebih dulu harus dilakukan analisis lingkungan pemasaran.

Marketing Management-R5
1. Bobot nilai 50%. Berikan salah satu perusahaan waralaba F & B yang terkenal di sekitar
Anda. Lakukan analisis lingkungan pemasaran sbb:

Jawaban:

Kelompok kami akan melakukan analisis lingkungan pemasaran terhadap salah satu perusahaan
waralaba F&B terbesar yaitu, Mcdonalds.

a. Lingkungan mikro.

• Perusahaan
Maksudnya adalah kelompok perusahaan lain seperti manajemen puncak, keuangan,
penelitian dan pengembangan, teknologi informasi, pembelian, operasi, sumber daya
manusia, dan akuntansi sehingga membentuk sebuah lingkungan internal. Manajemen
puncak Mcdonald’s menetapkan misi, tujuan, strategi luas, dan kebijakan perusahaan,
dimana ia memiliki komitmen yang mendalam terhadap mutu dan jasa, sehingga ia terus-
menerus mengukur kualitas, pelayanan, kebersihan dan nilai di setiap gerai Mcdonald’s.
Dari hal tersebut, manajer pemasaran membuat keputusan dalam strategi dan rencana yang
luas ini, mengingat 4 kualitas selalu ada di seluruh gerai Mcdonald’s, maka strategi yang
dilakukan adalah strategi pemasaran horizontal yang memanfaatkan konsumen dengan
informasi dari mulut ke mulut, sedangkan keuangan, penelitian dan pengembangan,
sumber daya manusia berbagi tanggung jawab untuk memahami kebutuhan pelanggan dan
menciptakan nilai pelanggan sehingga membantu menciptakan 4 faktor yang telah
ditetapkan manajemen puncak dan dipakai sebagai alat pembuat keputusan strategi oleh
manajemen pemasaran.
• Pemasok
Mcdonalds yang berada di Indonesia secara menyeluruh melakukan pemasokan secara
lokal. Pemasok ayam Mcdonalds sendiri adalah peternak lokal terpilih yang telah memiliki
sertifikat halal, keamanan pangan dan kualitas produk. Lalu sesuai standar McDonald’s
dan pemerintah Indonesia, semua partner pemasok peternakannya wajib memiliki bisnis
yang terintegrasi. Bisnis tersebut mencakup pabrik pakan, peternakan, penyembelihan

Marketing Management-R5
hingga pengolahan. Walaupun Mcdonald’s mempunyai pemasok lokal, untuk bahan lain
yang tidak bisa ditemukan di Indonesia, mereka memakai perusahaan asal Amerika Serikat
Bernama OSI. Perusahaan ini menjamin ketersediaan daging untuk produk burger
Mcdonald’s. Dengan menggunakan pasar lokal sebagai salah satu pemasok utama
Mcdonald’s maka pemasarannya kepada publik lokal beserta pemerintah lokal menurut
kami sudah cukup sukses, ditambah lagi mereka juga tetap menggunakan pemasok setia
Mcdonald’s untuk bahan selain daging ayam, sehingga cita rasanya tetap sama dengan
Mcdonald’s lain yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
• Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan
mendistribusikan produknya kepada pembeli akhir. Hal tersebut merupakan konsep utama
dari Mcdonald’s yang merupakan salah satu bisnis waralaba. Maka perantara pemasaran
Mcdonald’s adalah dealer waralaba itu sendiri.
• Pesaing
Mcdonald’s dalam menjalankan usahanya menghadapi persaingan yang ketat terutama
dengan restoran yang sejenis seperti KFC, Burger King, A&W, dan masih banyak lagi.
Pesaing yang paling potensial adalah KFC, karena restoran tersebut memiliki brand image
yang sangat kuat, ini bisa terlihat dari riset W & S Market Research yang mengadakan
survei tentang popularitas restoran fast food di tiga negara: Indonesia, Vietnam, dan
Thailand. Dari sana, terlihat kalau KFC amat berjaya di Indonesia. Selain itu, KFC juga
menjadikan ayam sebagai menu utamanya, dimana ayam adalah menu yang paling sesuai
lidah masyarakat Indonesia. Mcdonald’s cukup baik dalam menghadapi persaingan
tersebut, mulai dari branding iklan dengan slogan “I’m Loving It” sampai banyaknya menu
yang dilokalkan, dari nasi uduk, rendang, dan masih banyak lagi.
• Publik
Publik adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan aktual atau potensial atau
berdampak pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pada McDonalds itu
sendiri kelompok publik yang mempengaruhi pemasarannya adalah antara berikut:
- Publik keuangan: yaitu para investor analisis, pemegang saham dan bank.

Marketing Management-R5
- Publik media: yaitu media sosial dan iklan-iklan
- Publik pemerintah: yaitu lembaga-lembaga yang memverifkasi bahwa
produk yang dijual oleh McDonalds adalah layak konsumsi
- Masyarakat umum: yaitu citra yang dimiliki McDonalds dimata masyarakat
umum saat ini
• Pelanggan
Pelanggan adalah aktor terpenting dalam lingkungan mikro perusahaan. Ada 5 jenis pasar
pelanggan yang dapat perusahaan targetkan yaitu, pasar konsumen yang berarti membeli
produk untuk dikonsumsi sendiri, pasar bisnis yang membeli produk untuk diproses lebih
lanjut, pasar pedagang besar yang membeli produk untuk dijual kembali, pasar pemerintah
yang berarti instansi pemerintahan membeli produk untuk fasilitas umum atau dialihkan
kepada pihak yang membutuhkan, dan terakhir adalah pasar internasional yang berarti
pembeli luar negeri. Jenis pasar pelanggan yang ditargetkan Mcdonald’s adalah pasar
konsumen dan pasar internasional. Mcdonald’s menjual produk makanan dan minumannya
kepada semua individu dan rumah tangga untuk dikonsumsi sendiri baik mereka pelanggan
lokal maupun internasional.

b. Lingkungan makro.

Lingkungan makro memiliki cakupan yang luas di masyarakat. Meski pengaruhnya tidak secara
langsung dan tidak cepat, seorang pemasar tetap harus mengawasi dinamikanya. Ada lima aspek
yang mempengaruhi perusahaan dari sisi eksternal makro.

• Demografi
Aspek demogrfi ini berhubungan dengan kondisi penduduk yang dilihat dari usia, jenis
kelamin, lokasi, pekerjaan dan indikator-indikator lainnya. Kondisi ini sangat
mempengarui aktivitas pemasaran dari McDonalds itu sendiri. Dengan mengadakan menu
Happy Meal, BreakFast dan Snacks disela menu utamanya tentu dilakukan oleh
McDonalds karena telah menganalisa bangsa pasar di Indonesia yang dimana anak-anak
akan lebih senang membeli makanan apabila diberikan hadiah atau dengan melihan

Marketing Management-R5
masyarakat Indonesia yang kebanyakan suka sarapan sebelum melakukan aktivitas menu
BreakFast akan menjadi pilihan terbaik di pagi hari.
• Ekonomi
Faktor daya beli masyarakat serta tren belanja tentunya mempengaruhi lingkungan
pemasaran. Adanya inflasi, fluktuasi nilai tukar mata uang, naik-turun pertumbuhan
ekonomi, pembangunan daerah, dan sebagainya menajdi faktor yang mendorong aspek
ekonomi. Dalam kasus McDonalds sendiri, secara keseluruhan biarpun sudah ada didalam
keadaan yang matang tapi tetap harus melakukan ekspansi demi memperluas pangsa pasar
dan juga meningkatkan penjualan produk. Hal ini juga bisa dilihat dari meningkatnya
angka investasi yang dilakukan setiap tahunnya, angka perputaran modal kerja juga sangat
cepet meningkat itu artinya tidak ada dana yang menganggur dan internal perusahaan yang
terus berkembang. Harga saham dari McDonalds juga mengalami peningkatan yang
menunjukan bahwa respons pasar sangat positif dan tidak banyak terpengaruh oleh adanya
krisis global karena seperti yang sudah kita ketahui kalau produk dari McDonalds itu
sendiri sudah menjadi makanan pokok bagi beberapa negara.
• Sosial Budaya
Gaya hidup, persepsi dan value dari masyarakat merupakan aspek sosial budaya yang
mempengaruhi keputusan konsumsi. Aspek ini sulit untuk diubah dalam waktu singkat
karena sudah tertanam dari turun temurun. Maka dari itu McDonalds harus bisa mengikuti
kondisi yang terjadi dan juga harus memiliki respons yang cepat dalam menanggapi suatu
perubahan. McDonalds di Indonesia untuk bisa melakukan adaptasi dengan budaya
masyarakat Indonesia, menambahkan menu nasi kedalam list item yang dijual, dimana hal
ini tidak akan kita temukan di McDonalds wilayah lainnya seperti Amerika atau Eropa.
Juga saat ini McDonalds sering melakukan eksperimen dengan berbagai menu khas daerah
atau negara lain sehingga menambah variasi dari menu setiap bulannya.
• Teknologi
Perubahan teknologi tentunya membawa dampak pada perubahan gaya hidup dan pola
konsumsi pasar. Untuk itu, McDonalds harus selalu meng-update teknologi mengikuti
jaman. Dulunya, jika ingin memesan kita perlu mengantri panjang dikasih namun dengan

Marketing Management-R5
kemajuan teknologi saat ini. McDonalds sudah menyediakan beberapa mesin pemesan
otomatis tambahan untuk kita memesan selain kasir-kasirnya. Sehingga tanpa perlu lama-
lama mengantri di kasir, kita bisa dengan mudah memesan menu makanan yang dinginkan.
• Politik dan Hukum
Politik dan hukum berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang bisa membatasi kegiatan
pemasaran tetapi bisa juga dijadikan peluang. Walau begitu pihak dari management harus
hati-hati jangan sampai aktivitas yang dilakukan sampai melanggar aturan pemeritah dan
akhirnya merugikan perusahaan. Jadi dalam melakukan pemasarannya, McDonalds harus
memperhatikan segi politik dan hukum yang berlaku didalam Indonesia sehingga
pemasarannya tidak ada yang berlawanan.

c. Lingkungan Demografis
Lingkungan demografis adalah segala sesuatu yang terkait dengan kependudukan, yang
dibahas disini adalah data kependudukan juga karakteristik distribusinya. Dalam
pengambilan keputusan untuk perencanaan pemasaran perusahaan perlu melihat
kecenderungan demografi utama dan karakteristik dari penduduk. Pemasar harus selalu
memantau perkembangan demografi baik dari jumlah penyediaan produk, jenis kelamin
dari penduduk. Umur dari penduduk juga bisa menjadi penentu dalam proses pemasaran
terutama untuk produk yang menyesuaikan dengan tingkatan umur. Produk yang ditujukan
untuk remaja tentu akan berbeda dengan produk yang sama tetapi di pasarkan di pasar
orang tua. Maka dari itu, McDonalds harus melakukan penyesuaiain agar produknya bisa
dipasarkan tidak hanya pada satu kalangan penduduk saja. Contohnya adalah dengan
menawarkan produk Happy Meal yang menjual makanan beserta hadiah gratis untuk
menarik minat bagi pembeli yang masih anak-anak disamping menu utama ayam-nya. Hal
ini membuat lingkungan McDonald tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan orang tua
saja melainkan anak-anak juga akan tertarik untuk menikmati makanannya di sana.

Marketing Management-R5
d. Lingkungan Ekonomi.
Di dalam lingkungan ekonomi, ekonomi menjadi salah satu faktor penghambat terhadap
McDonald untuk berkembang. Hal ini menjadi masalah karena beberapa faktor, seperti
fluktuasi mata uang internasional, peningkatan bahan baku yang berbeda di setiap negara,
biaya produksi yang meningkat, skala pajak dan pengukuran pendapatan yang berbeda.
Jika ekonomi lokal kritis, maka masyarakat disarankan untuk tidak membelanjakan lebih
banyak. Contoh ekonomi sebagai salah satu faktor penting dalam perhitungan bisni
Mcdonald’s yaitu di negara Tiongkok tepatnya tahun 2009, terjadi kenaikan harga minyak
bumi. Akibatnya, Mcdonald’s mengalami peningkatan biaya produksi. Selain itu,
Mcdonald’s juga pernah mengalami penurunan penjualan karena hasil laporan CDC di
Amerika Serikat yang menyatakan bahwa 90% remaja dan orang dewasa mengkonsumsi
garam melebihi tingkat maksimal yang direkomendasikan, sehingga disarankan untuk
tidak mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi termasuk makanan siap saji.

Soal Kasus II:

Berikut 2 Contoh Riset Pemasaran dalam Menjalankan Usaha

Bagaimanakah contoh riset pemasaran yang umum dilakukan oleh perusahaan? Sebelum
membahas tentang contoh tersebut ketahui dulu apa yang dimaksud dengan riset pemasaran
tersebut. Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian oleh perusahaan yang sistematis dan
terstruktur untuk memperkirakan berapa demand efektif serta demand potensial sebuah produk
tertentu.

Riset pemasaran diperlukan untuk mengetahui apakah rencana yang dibuat oleh perusahaan terkait
dengan pemasaran produk akan berjalan sesuai harapan atau tidak termasuk menentukan target
pasar. Tanpa dilakukannya riset pemasaran bisa saja rencana tersebut gagal total dan malah
berdampak pada penurunan omzet. Itulah mengapa diperlukan cara yang terstruktur agar riset
pemasaran bisa menjawab apa yang ingin diketahui.

Contoh Riset Pemasaran Produk


Sukses dan tidaknya sebuah produk di pasaran sangat dipengaruhi oleh efektivitas dari riset
pemasaran yang dilakukan perusahaan. Supaya lebih jelas berikut ini contoh dari riset pemasaran
yang umum dilakukan oleh perusahaan.

Marketing Management-R5
1. Riset Pemasaran Mie Instan Tanpa Penguat Rasa, Pengawet, dan Pewarna Buatan

Sumber: https://www.lemonilo.com/blog/berikut-2-contoh-riset-pemasaran-dalam-menjalankan-usaha

Contoh pertama yaitu riset pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan produsen mie instan.
Seperti sudah diketahui bersama bahwa mie instan merupakan jenis makanan favorit siapa saja
dari anak-anak sampai orang tua. Memahami bahwa mie instan adalah produk yang tidak pernah
ada matinya perusahaan ingin membuat sebuah inovasi baru.

Seiring dengan kegemaran masyarakat mengkonsumsi mie instan dibarengi dengan isu kesehatan
dan dampaknya bagi tubuh, maka perusahaan berusaha memberikan solusi dengan membuat mie
instan yang tidak mengandung penguat rasa, pengawet, dan pewarna buatan (3P).

Survei atau riset dilakukan untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat jika produk mie
instan tanpa kandungan 3P tersebut ada di pasaran. Metode yang dilakukan adalah melalui
wawancara langsung dan memberikan kuesioner. Hasilnya menunjukkan masyarakat ingin bisa
mengonsumsi mie instan dengan nyaman.

Marketing Management-R5
2. Riset Pemasaran Sabun Cuci Baju atau Deterjen

Sumber: https://www.lemonilo.com/blog/berikut-2-contoh-riset-pemasaran-dalam-menjalankan-usaha

Sebaliknya kalau musim hujan tiba masalah yang datang adalah cucian baju tidak kunjung kering
dalam beberapa hari. Perusahaan produsen sabun deterjen melakukan riset produk seperti apakah
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat.

Setelah melakukan riset kepada masyarakat sebagai konsumen melalui metode langsung yaitu
wawancara dan tidak langsung dengan memberikan kuesioner maka diperoleh sebuah hasil.
Masyarakat membutuhkan produk sabun deterjen yang memiliki keharuman tahan lama sekaligus
mengandung zat aktif yang membuat baju lebih cepat kering saat dijemur.

Berdasarkan pada hasil riset tersebut maka perusahaan memproduksi sabun deterjen yang sudah
dicampur dengan pelembut (softener) serta menambahkan parfum beberapa persen ke dalamnya.
Tidak lupa juga pada produk deterjen tersebut produsen menyertakan bahan aktif tertentu yang
akan memudahkan baju kering lebih cepat dan anti jamur.

Penelitian atau riset yang dilakukan oleh produsen dalam hal ini adalah perusahaan tentu saja
memiliki tujuan agar produknya bisa lebih diterima masyarakat karena dianggap mampu
memenuhi kebutuhan mereka. Semua itu tidak mungkin bisa dicapai tanpa adanya proses riset
pemasaran yang tepat dan efektif oleh perusahaan.

Marketing Management-R5
Itulah contoh riset pemasaran yang biasanya dilakukan oleh perusahaan sebelum meluncurkan
produk baru ataupun menetapkan harga jual baru dan sebagainya. Dengan melakukan riset,
perusahaan akan jauh lebih mudah menentukan strategi apa yang paling sesuai dengan produk
yang ditawarkan. Jadi, jangan sampai melewatkan riset pemasaran pada usaha Anda!

Pilih salah satu dari dua contoh riset pemasaran di atas, kemudian lakukan analisis terhadap riset
pemasaran pada soal kasus yang terpilih.

1. Riset Pemasaran Mie Instan Tanpa Penguat Rasa, Pengawet, dan Pewarna Buatan atau

2. Riset Pemasaran Sabun Cuci Baju atau Deterjen

Pertanyaan

1. Bobot nilai 10%. Termasuk jenis penelitian eksplorasi, penelitian deskriptif, atau penelitian
kausal? Berikan penjelasan Anda.

Jawaban:

Menurut kelompok kami, berdasarkan contoh kasus Riset Pemasaran Sabun Cuci Baju atau
Deterjen, perusahaan tersebut pada awalnya menggunakan penelitian eksplorasi yang bertujuan
untuk pengumpulan informasi sehingga perusahaan dapat mendefinisikan masalah dan
menyarankan hipotesis ataupun mengidentifikasi tindakan yang tepat, di dalam kasus terlihat jelas
masalah dan tindakan yang diidentifikasi yaitu produk seperti apakah yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh masyarakat, yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian deskriptif dengan
tujuan mendeskripsikan sikap konsumen yang membeli produk tersebut, dalam hal ini, di contoh
kasus, perusahaan menjalankan riset studi citra, yakni penilaian konsumen terhadap produk-
produk yang dihasilkan perusahaan dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner.
Sehingga produk dapat disesuaikan dan dimaksimalkan sesuai keinginan konsumen dan penjualan
produk perusahaan meningkat.

Marketing Management-R5
2. Bobot nilai 40%. Dari contoh kasus riset pemasaran di atas, buatlah ringkasan sesuai
dengan kaidah riset pemasaran yang benar, yaitu:

a. Apakah masalah dan tujuan penelitian tersebut di atas?


Pada riset pemasaran sabun cuci baju dan detergen bertujuan memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat . Masalah yang terjadi pada masyarakat yaitu cucian baju yang
tak kunjung kering akibat hujan, sehingga membuat cucian para masyarakat menjadi bau.
Perusahaan sabun cuci melakukan inovasi untuk memecahkan masalah yang terjadi di
masyarakat tentang bagaimana cara menangani cucian baju mereka yang tak kunjung
kering karena hujan, namun tetap wangi dan segar tahan lama. Perusahaan mengeluarkan
produk sabun deterjen yang dicampur dengan pelembut (softener) dan parfum beberapa
persen ke dalamnya, serta menyertakan bahan aktif tertentu untuk memudahkan baju
kering lebih cepat dan anti jamur.
b. Bagaimana cara mengumpulkan data/ informasi dan melakukan risetnya?
Melakukan riset kepada masyarakat sebagai konsumen melalui metode langsung yaitu
wawancara dan tidak langsung dengan memberikan kuesioner hingga dapat diperoleh
sebuah hasil.
c. Bagaimana hasil analisis datanya?
Perusahaan memproduksi sabun deterjen yang sudah dicampur dengan pelembut (softener)
serta menambahkan parfum beberapa persen ke dalamnya. Tidak lupa juga pada produk
deterjen tersebut produsen menyertakan bahan aktif tertentu yang akan memudahkan baju
kering lebih cepat dan anti jamur.
d. Bagaimana hasil interpretasi hasil penelitiannya?
Hasil interpretasi hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu perusahaan memiliki tujuan
agar produknya bisa lebih diterima masyarakat karena dianggap mampu memenuhi
kebutuhan mereka. Semua itu tidak mungkin bisa dicapai tanpa adanya proses riset
pemasaran yang tepat dan efektif oleh perusahaan.

Selamat mengerjakan.

Marketing Management-R5
Sumber Referensi:

Lecture Notes Week-3


https://mcdonalds.co.id/makin-kenal-makin-sayang/komitmen-dan-tanggungjawab/bagaimana-
mcdonalds-memilih-pemasok-ayamnya
https://food.detik.com/info-kuliner/d-5248925/daging-burger-mcdonalds-dan-burger-king-
dipasok-oleh-perusahaan-yang-sama
https://projasaweb.com/lingkungan-pemasaran/

http://bukarahasiausaha.blogspot.com/2015/07/5-pasar-pelanggan-yang-perlu-kamu-tahu.html

https://www.academia.edu/23356050/Anjas_Mc_Donald_

Group-4 – D5EA Business Management

Kanaya Saumi – 25022142085

Rezki Widya Ningsih Kusuma – 2502161765

Wildan Zico Armando – 2502126623

Claudia Bellatrix – 2502161834

Fransiska Viviana Putri Pranoto – 2502141504

Marketing Management-R5

Anda mungkin juga menyukai