Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok ke-1

Week 3/ Sesi 4
Nama Kelompok :

1. Acep Ersan Nopiansyah (2602186895)


2. Anthony Febrianto (2602171653)
3. Diah Ayu Tamara Dama Yanti (2602182013)
4. Muhammad Fauzan Hakim (2602177972)
5. Shofi Najah Muamallah (2602179561)

Mata Kuliah : Marketing Management

Selesaikan soal-soal kasus di bawah ini.

Soal Kasus I:

Waralaba F&B Diprediksi Masih Jadi Waralaba yang Paling


Diminati di Tahun Depan
Jumat, 03 Desember 2021

https://industri.kontan.co.id/news/waralaba-fb-diprediksi-masih-jadi-waralaba-yang-paling-diminati-di-
tahun-depan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis waralaba masih sanggup mencatatkan pertumbuhan


tinggi di saat pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor ini bersaing dengan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) yang juga masih tumbuh positif.

Marketing Management-R5
Menurut catatan Kementerian Perdagangan, industri waralaba dalam negeri saat ini masih
sanggup mencatatkan pertumbuhan sebesar 3%

Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia bidang Franchise, Lisensi & Networking Marketing Levita
G Supit mengatakan, kondisi bisnis waralaba di Indonesia mulai mengalami pemulihan.
Mengingat tahun lalu kondisi waralaba sempat lesu dihantam pandemi Covid-19.

Pemulihan sektor waralaba di tahun ini tak lepas dari mulai terkendalinya kasus terkonfirmasi
dan juga masyarakat yang sudah mulai berani mengunjungi pusat perbelanjaan, mall, restoran
dan cafe.

"Kami optimis bahwa tahun depan akan lebih cepat pulih lagi bisnis waralaba ini, tahun 2021 ini
ada sekitar 25% bisnis waralaba ini sudah kembali kalau sudah pulih," kata Levita kepada
Kontan.co.id, Jumat (3/12).

Melihat prospek bisnis waralaba yang kian membaik, Levita menilai, tahun depan sektor food
and beverage (F&B) masih menjadi sektor waralaba yang moncer.

Makanan dan minuman memang menjadi sektor yang favorit di bisnis waralaba bahkan sebelum
pandemi. Hal tersebut lantaran makanan dan minuman termasuk kebutuhan pokok yang tak bisa
dikesampingkan oleh masyarakat.

Melihat F&B yang masih akan cemerlang di tahun depan, Levita juga menilai bahwa waralaba
kopi masih akan memiliki prospek cerah. Sebab, kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat di
Indonesia.

"Istilahnya kan masyarakat boleh enggak belanja macam-macam tapi kan mereka yang namanya
urusan perut tetap nomor satu," imbuhnya.

Levita menjelaskan sektor F&B di bisnis waralaba menduduki porsi 40% lebih dibandingkan
sektor lainnya. Selain F&B prospek waralaba lainnya yang akan cemerlang di tahun depan ialah
ritel dan jasa.

Namun, Levita mengingatkan meski waralaba akan semakin bangkit di tahun depan, digitalisasi
tetap perlu dilakukan oleh pengusaha. Diketahui selama pandemi perilaku masyarakat telah
beralih dari offline menjadi online, termasuk dalam berbelanja. Maka pengoptimalan pasar
digital tetap harus dilakukan meski nantinya pandemi telah dinyatakan selesai.

"Digitalisasi itu memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Jadi online itu akan tetap berjalan
walaupun nanti pandemi istilahnya sudah berkurang atau bahkan hilang, gaya hidup atau
kebiasaan orang untuk berbelanja online tetap ada," ujarnya.

Marketing Management-R5
Senada dengan Levita, Konsultan usaha Erwin Halim juga menilai F&B masih menjadi sektor
waralaba yang banyak dicari tahun depan. Selain itu jasa terutama di bidang pendidikan juga
masih akan bertahan menjadi bisnis waralaba yang menarik.

"Yang pasti sejauh ini waralaba bidang pendidikan masih bertahan, dan waralaba kuliner mulai
bergerak membaik. Minuman kopi mulai bergeliat juga bergerak. Mulai pulih waralaba, sudah

banyak yang mulai buka waralaba-waralaba kecil. Kalau yang besar kan terus bertahan semasa
pandemi ini," kata Erwin.

Namun yang perlu menjadi perhatian ialah adanya isu varian baru Covid-19 yang dikhawatirkan
akan membuat pemerintah kembali melakukan pembatasan pergerakan masyarakat. Maka Erwin
menilai pelaku bisnis waralaba terutama yang baru akan memulai, harus tetap mengoptimalkan
penjualan secara digital.

"Yang mau mulai bisnis waralaba sebaiknya tetap memanfaatkan layanan logistik dan penjualan
secara online lewat marketplace," kata Erwin.

Pemulihan bisnis waralaba juga diamini oleh M. Al Ghazali pemilik brand Dr Koffie asal
Lampung. Penjualan di Dr Koffie mulai mengalami kenaikan sejak September lalu bahkan kini
Al menyebut penjualan sudah melampaui kondisi normal.

"Oktober itu baru masuk ke normal 100%. Nah sekarang November kita naik sudah 130%
penjualan kita dari kondisi normal. Rata-rata kita sekarang itu sekitar 200-500 cup, kalau
weekend 500 cup, hari biasa 200 cup," kata Al

Tahun depan Al optimis bisnis waralaba besutannya dapat semakin cemerlang. Terlebih jika
pandemi nantinya akan semakin terkendali. Namun tahun depan Al akan fokus pada
pengembangan dua brand yaitu Dr Koffie dan Dr Tea. Ia menargetkan Dr Tea dapat menggaet
hingga 100 outlet dan Dr Koffie 20 outlet tambahan di 2022.

Optimisme juga dipegang oleh Rosie Pakpahan pemilik Tahu Jeletot Taisi. Kini Tahu Jeletot
Taisi telah memiliki 531 outlet dengan 5 milik pribadi. "Mitra masih bertambah, kemarin buka di
ITC, terus besok kita mau buka di Gambir," ujar Rosie.

Meski peningkatan mitra terus terjadi di tahun ini, namun Rosie mengakui bahwa penjualan
produknya baru mencapai 50% dari kondisi sebelum pandemi. "Tahun depan kami mau
meluncur ke Kalimantan dan Bali dan harapannya bisa tambah 500 outlet lagi," harap Rosie.

Marketing Management-R5
Pertanyaan:

Berdasarkan kasus di atas, waralaba F&B diprediksi masih jadi waralaba yang paling diminati di
tahun 2022. Agar bisnis waralaba tersebut sukses, para pewaralaba harus menyesuaikan strategi
mereka untuk menghadapi pasar baru, tantangan dan menangkap peluang. Sebelum menyususn
strategi bisnisnya, terlebih dulu harus dilakukan analisis lingkungan pemasaran.

1. Bobot nilai 50%. Berikan salah satu perusahaan waralaba F & B yang terkenal di sekitar
Anda. Lakukan analisis lingkungan pemasaran sbb:

a. Lingkungan mikro.
b. Lingkungan makro.
c. Lingkungan demografis
d. Lingkungan Ekonomi.

Soal Kasus II:

Berikut 2 Contoh Riset Pemasaran dalam Menjalankan Usaha

Bagaimanakah contoh riset pemasaran yang umum dilakukan oleh perusahaan? Sebelum
membahas tentang contoh tersebut ketahui dulu apa yang dimaksud dengan riset pemasaran
tersebut. Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian oleh perusahaan yang sistematis dan
terstruktur untuk memperkirakan berapa demand efektif serta demand potensial sebuah produk
tertentu.

Riset pemasaran diperlukan untuk mengetahui apakah rencana yang dibuat oleh perusahaan
terkait dengan pemasaran produk akan berjalan sesuai harapan atau tidak termasuk
menentukan target pasar. Tanpa dilakukannya riset pemasaran bisa saja rencana tersebut gagal
total dan malah berdampak pada penurunan omzet. Itulah mengapa diperlukan cara yang
terstruktur agar riset pemasaran bisa menjawab apa yang ingin diketahui.

Contoh Riset Pemasaran Produk


Sukses dan tidaknya sebuah produk di pasaran sangat dipengaruhi oleh efektivitas dari riset
pemasaran yang dilakukan perusahaan. Supaya lebih jelas berikut ini contoh dari riset pemasaran
yang umum dilakukan oleh perusahaan.

Marketing Management-R5
1. Riset Pemasaran Mie Instan Tanpa Penguat Rasa, Pengawet, dan Pewarna Buatan

Sumber: https://www.lemonilo.com/blog/berikut-2-contoh-riset-pemasaran-dalam-menjalankan-usaha

Contoh pertama yaitu riset pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan produsen mie instan.
Seperti sudah diketahui bersama bahwa mie instan merupakan jenis makanan favorit siapa saja
dari anak-anak sampai orang tua. Memahami bahwa mie instan adalah produk yang tidak pernah
ada matinya perusahaan ingin membuat sebuah inovasi baru.

Seiring dengan kegemaran masyarakat mengkonsumsi mie instan dibarengi dengan isu kesehatan
dan dampaknya bagi tubuh, maka perusahaan berusaha memberikan solusi dengan membuat mie
instan yang tidak mengandung penguat rasa, pengawet, dan pewarna buatan (3P).

Survei atau riset dilakukan untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat jika produk mie
instan tanpa kandungan 3P tersebut ada di pasaran. Metode yang dilakukan adalah melalui
wawancara langsung dan memberikan kuesioner. Hasilnya menunjukkan masyarakat ingin bisa
mengonsumsi mie instan dengan nyaman.

Marketing Management-R5
2. Riset Pemasaran Sabun Cuci Baju atau Deterjen

Sumber: https://www.lemonilo.com/blog/berikut-2-contoh-riset-pemasaran-dalam-menjalankan-usaha

Sebaliknya kalau musim hujan tiba masalah yang datang adalah cucian baju tidak kunjung kering
dalam beberapa hari. Perusahaan produsen sabun deterjen melakukan riset produk seperti apakah
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat.

Setelah melakukan riset kepada masyarakat sebagai konsumen melalui metode langsung yaitu
wawancara dan tidak langsung dengan memberikan kuesioner maka diperoleh sebuah hasil.
Masyarakat membutuhkan produk sabun deterjen yang memiliki keharuman tahan lama
sekaligus mengandung zat aktif yang membuat baju lebih cepat kering saat dijemur.

Berdasarkan pada hasil riset tersebut maka perusahaan memproduksi sabun deterjen yang sudah
dicampur dengan pelembut (softener) serta menambahkan parfum beberapa persen ke dalamnya.
Tidak lupa juga pada produk deterjen tersebut produsen menyertakan bahan aktif tertentu yang
akan memudahkan baju kering lebih cepat dan anti jamur.

Penelitian atau riset yang dilakukan oleh produsen dalam hal ini adalah perusahaan tentu saja
memiliki tujuan agar produknya bisa lebih diterima masyarakat karena dianggap mampu
memenuhi kebutuhan mereka. Semua itu tidak mungkin bisa dicapai tanpa adanya proses riset
pemasaran yang tepat dan efektif oleh perusahaan.

Marketing Management-R5
Itulah contoh riset pemasaran yang biasanya dilakukan oleh perusahaan sebelum meluncurkan
produk baru ataupun menetapkan harga jual baru dan sebagainya. Dengan melakukan riset,
perusahaan akan jauh lebih mudah menentukan strategi apa yang paling sesuai dengan produk
yang ditawarkan. Jadi, jangan sampai melewatkan riset pemasaran pada usaha Anda!

Pilih salah satu dari dua contoh riset pemasaran di atas, kemudian lakukan analisis terhadap riset
pemasaran pada soal kasus yang terpilih.

1. Riset Pemasaran Mie Instan Tanpa Penguat Rasa, Pengawet, dan Pewarna Buatan atau

2. Riset Pemasaran Sabun Cuci Baju atau Deterjen

Pertanyaan

1. Bobot nilai 10%. Termasuk jenis penelitian eksplorasi, penelitian deskriptif, atau
penelitian kausal? Berikan penjelasan Anda.
2. Bobot nilai 40%. Dari contoh kasus riset pemasaran di atas, buatlah ringkasan sesuai
dengan kaidah riset pemasaran yang benar, yaitu:

a. Apakah masalah dan tujuan penelitian tersebut di atas?


b. Bagaimana cara mengumpulkan data/ informasi dan melakukan risetnya?
c. Bagaimana hasil analisis datanya?
d. Bagaimana hasil interpretasi hasil penelitiannya?

Selamat mengerjakan.

Marketing Management-R5
Jawaban

Kasus I

1. Waralaba yang kami jadikan contoh adalah Mcdonalds Indonesia yang dimana seperti
kita ketahui Mcdonalds ini ada disetiap kota kota besar di Indonesia dan mudah di
temukan dimana saja.

A. Lingkungan mikro (Microenvirontment)

- Company: Mcdonalds Indonesia adalah salah satu perusahaan besar dibidang


F&B yang semua masyarakat di Indonesia tau apa itu Mcdonalds secara
manajemen sudah tidak perlu diragukan lagi selama bertahun tahun bahkan
dimasa pandemic Mcdonalds tetap bertahan dan axis, keuangan yang stabil bisa
dilihat dari survivenya Mcdonalds bertahan dimasa pandemic, R&D menu
mkanan yang terus berkembang seperti menu musiman seperti saat ini ada ayam
goreng dengan topping kimchi dan lain sebagainya, teknologi yang digunakan
Mcdonalds juga sudah sangat maju yang dimana perusahaan menggunakan layar
sentuh disetiap outletnya untuk pemesanan, secara pembelian harga yang
ditawarkan masih dibilang terjangkau oleh masyarakat yang dimana setiap menu
tetap keluar (terpesan), system operasi yang baik sudah dijalankan bertahun tahun
terbukti efektif, sumber daya manusia yang terlaltih dengan baik.
- Suppliers: Mcdonalds Indonesia dalam menjalankan bisnisnya dalam urusan
supply bahan baku berkomitmen menggunakan bahan baku asli Indonesia dengan
standar kualitas yang diinginkan perusahaan sekitar 80%-85% bahan baku berasal
dari petani dan peternak di Indonesia. Dengan kata lain adalah supply bahan baku
tidak berasal dari negara asal di Amerika yang dimana akan sangat sulit
mengingat jarak yang jauh, biaya yang besar, dan faktor alam yang tidak bisa
dilawan.

Marketing Management-R5
- Marketing Intermediaries: dalam proses promosi product Mcdonalds Indonesia
menggunakan iklan dibeberapa media social dan media elektronik dalam media
social contohnya adalah youtube, Instagram, dan facebook. Sedangkan dalam
- media elektronik menggunakan iklan di stasiun stasiun tv. Dalam hal ini
Mcdonalds Indonesia bekerja sama dengan beberapa marketing agent atau stasiun
tv yang bisa memfasilitasi iklan mereka.
- Competitors: sebut saja KFC adalah salah satu pesaing Mcdonalds yang dalam
sector F&B sama sama menjual menu yang serupa, dalam hal menu dan promosi
Mcdonald Indonesia mampu untuk memaksimalkan momentum dan minat
masyarakat di Indonesia dimana salah satunya adalah menu varian BTS (boyband
asal korea) yang dimana varian ini sangat diburu dan membuat setiap gerai
Mcdonalds dipadati oleh pengunjung untuk membeli dan mendapatkan menu
tersebut.
- Public: dalam public saya akan mengambil beberapa contoh sebagai berikut
o Public Media: proses Kerjasama iklan di stasiun tv, Instagram, youtube,
dan facebook.
o Public Aksi warga: dalam menu varian BTS yang begitu di minati oleh
fans
o Masyarakat umum: dalam gerai Mcdonalds disetiap negara berbeda beda
setiap menunya menyesuaikan kebiasaan makanan masyarakat sekitar.
- Customer: pasar konsumen adalah target utama dari perusahaan dimana semua
product yang dijual oleh Mcdonalds adalah makan yang bisa dimakan dimana pun
dan langsung dimakan selagi hangat seperti yang disarankan.

B. Lingkungan Makro (Macroenvironment)

- Demographic: masyarakat di Indonesia berjumlah 276,4 juta yang dimana


tersebar di seluruh Indonesia menjadi pasar yang bagus dan fleksibel bagi

Marketing Management-R5
Mcdonalds Indonesia dalam menjual produk makanannya melihat kebiasaan
rakyat Indonesia yang bisa dibaca dan tidak terlalu lenceng dari kebiasaan makan
didunia.

- Economic: dalam range harga >20rb sampai <100rb permenunya membuat


Mcdonalds menjadi restorant fast food yang terjangkau yang dimana pendapatan
masyarakat Indonesia perbulannya diatas itu membuat Mcdonalds menjadi salah
satu alternatif pilihan makanan.
- Natural: Indonesai sebagai negara tropis yang dimana hanya ada 2 musim yaitu
kemarau dan hujan ini membuat bisnis tidak begitu terpengaruh terhadap musim
yang ada di Indonesia tetapi tidak menutup kemungkinan dengan bencana alam
yang ada di Indonesia akan berpengaruh terhadap bisnis tetapi sejauh ini terlihat
Mcdonalds Indonesia mampu untuk mencari solusi untuk permasalahan bencana
alam.
- Technological: dalam hal teknologi Mcdonalds Indonesia bisa dibilang salah satu
restorant dengan kemajuan dan beradaptasi dengan baik dibanding pesaing
pesaingnya bisa dilihat dari mereka memiliki website pribadi, aplikasi sendiri,
proses pemesanan makanan di outlet yang sudah menggunakan layar sentuh.
Dengan semua kemudahan ini juga customers dapat dengan nyaman memesan
dan melihat dengan jelas gambaran makanan yang akan dipilih.
- Political: dalam hal politik dan peraturan yang sudah dibuat oleh pemerintah yang
mengatur dan memiliki kapasitas dalam hal ini Mcdonalds Indonesia tampak tidak
pernah memiliki permasalah yang sangat terbentur dan masalah yang besar dalam
setiap tahunnya.
- Cultural: begitu pula dengan anggapan masyarakat kepada Mcdonalds Indonesia
yang dimana citra dari Mcdonalds sendiri tidak pernah dianggap buruk oleh
masyarakat Indonesia dimana pun gerai Mcdonalds berada, bahkan dibeberapa
tempat kehadiran Mcdonalds sangat ditunggu dengan antusiasme masyarakat

Marketing Management-R5
- yang ingin makan dan mencoba menu atau menjadi salah satu tempat rekreasi
masyarakat sekitar.

C. Lingkungan Demografis

Seperti yang kita ketahui, McDonald’s menjadi salah satu perusahaan waralaba yang
disuka seluruh kalangan masyarakat di Indonesia mulai dari anak-anak sampai
dengan orang dewasa. Dalam hal pendistribusian produknya kepada pelanggan,
McDonald’s selalu memilih tempat yang strategis bagi target pasar yang dituju yaitu
segmen kawula muda dan juga keluarga. Biasanya McDonald’s terletak di kawasan
yang cukup ramai masyarakat, seperti di tengah kota, area yang dilalui banyak
kendaraan melintas dan bahkan di mall-mall besar.

D. Lingkungan Ekonomi.

Berkaitan dengan harga, McDonald’s memiliki harga yang dapat dikatakan kurang
kompetitif untuk sebagian masyarakat karena McDonald’s lebih tertuju pada
kalangan masyarakat menengah ke atas dengan tempat dan harga yang lumayan
mahal sehingga tidak semua kalangan ekonomi masyarakat bisa menikmatinya.
Namun, sebagai strategi alternatif yang dilakukan oleh McDonald’s, mereka
memberikan harga promo dengan julukan ‘Paket murah’ agar dapat bersaing dengan
kompetitor tempat makan cepat saji lainnya yang memberikan harga terjangkau
sehingga tidak dapat dipungkiri perusahaan ini mampu mempertahankan posisi nya
diantara banyak kompetitor.

Kasus II

1. Ketika rumusan masalah telah didefinisikan maka perlu menetapkan tujuan penlitian.
Ada tiga jenis tujuan penelitan dengan penjelasan berikut ini :

Marketing Management-R5
A. Penelitian eksploratif, adalah suatu jenis penelitian yang memiliki tujuan untuk
melakukan eksplorasi atau memperdalam pengetahuan ataupun mencari ide-ide baru
mengenai suatu hal tertentu, guna merumuskan permasalahan dengan secara lebih
terperinci ataupun mengembangkan hipotesis dan bukanlah untuk menguji hipotesis
B. Penelitian deskriptif, merupakan penelitian untuk mendeskripsikan hal-hal seperti
potensi pasar suatu produk atau demografi dan sikap konsumen yang membeli
produk tersebut.
C. Penelitian kausal, adalah jenis penelitian yang meneliti apakah ada hubungan sebab-
akibat antara dua peristiwa yang terpisah. Hal ini akan terjadi ketika ada perubahan
pada salah satu variabel bebas, yang menyebabkan perubahan pada variabel terikat

Jadi menurut kami mengenai riset tentang pemasaran mie lemonilo dapat disimpulkan
bahwa riset tersebut termasuk kedalam penelitian deskriptif karena tujuan dari penelitian
adalah untuk mengetahui potensi pasar suatu produk berdasarkan demografi masyarakat
Indonesia yang gemar mengkonsumsi mie instan.

2. Ringkasan sesuai dengan kaidah riset pemasaran yang benar, yaitu?

A. Apakah masalah dan tujuan penelitian tersebut di atas?

Riset pemasaran adalah suatu aktivitas yang didesain secara sistematis untuk
pengumpulan data, analisis dan pelaporan data yang bertujuan untuk memperoleh
data yang objektif dan akurat untuk selanjutnya dijadikan acuan dalam membuat
keputusan.

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam riset pemasaran adalah dengan
mendefinisikan terlebih dahulu mengenai masalah dan tujuan penelitian.

Adapun Masalah dari riset pemasaran Mie Lemonilo adalah :

Isu Kesehatan tentang mie instan yang tidak sehat untuk tubuh karena mengandung
3P (penguat rasa,pengawet dan pewarna makanan) namun mengkonsumsi mie instan
adalah kegemaran hampir Sebagian besar masyarakat. Yang artinya hampir tidak
mungkin untuk menghilangkan kebiasan atau kegemaran tersebut.

Marketing Management-R5
Untuk itu perusahaan membuat inovasi baru dengan memproduksi mie instan tanpa
3P.

Berdasarkan keterangan di atas maka timbul masalah (Rumusan masalah) atau


pertanyaan yaitu mengenai apakah produk baru yang dimaksudkan yaitu mie tanpa
3P diminati pasar?

Sehingga atas dasar masalah diatas maka tujuan dari riset pemasaran mie lemonilo
adalah untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat mengenai mie Instan
tanpa 3P.

B. Bagaimana cara mengumpulkan data/ informasi dan melakukan risetnya?

Salah satu metode untuk pengumpulan data dalam riset deskriftif adalah dengan
melaui metode survey. Berkaitan dengan produk mie lemonilo survey yang
dilakukan yaitu dengan cara wawancara langsung dan memberikan kuesioner.

C. Bagaimana hasil analisis datanya?

Survei/riset dilakukan dengan mengadakan wawancara langsung dan memberikan


kuesoner kepada masyarakat. Hasil survei/riset menunjukkan bahwa masyarakat
memberikan respon yang positif dengan adanya produk mie instan yang tidak
mengandung penguat rasa, pengawet, dan pewarna buatan (3P) dan sangat
berantusias terhadap produk tersebut dikarenakan masyarakat ingin memakan mie
instan yang tidak membahayakan kesehatan mereka.

D. Bagaimana hasil interpretasi hasil penelitiannya?

Berdasarkan dari survei/riset yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
mie instan produk dengan demand (jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli
oleh konsumen pada berbagai macam tingkat harga) yang sangat tinggi, walaupun
masyarakat tau mie instan mengandung bahan-bahan yang bisa membawa dampak
buruk terhadap kesehatan konsumen. Tetapi dengan adanya Mie instan Lemonilo

Marketing Management-R5
yaitu produsen mie instan satu-satunya yang tidak mengandung penguat rasa,
pengawet dan pewarna buatan (3P) menjadi daya tarik dipasaran dan sangat diminati
oleh masyakarat.

***

Marketing Management-R5

Anda mungkin juga menyukai