Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok ke-1

Week 3/ Sesi 4

Baca uraian kasus berikut, kemudian jawab pertanyaan di bawahnya.

Masalah Komunikasi di Rumah Sakit Kota Flowerville


Rumah Sakit Kota Flowerville merugi, dan direktur eksekutif rumah sakit tahu tindakan
harus diambil untuk mengurangi pengeluaran. Karena sebagian besar biaya terkait dengan tenaga
kerja, pilihannya jelas — mengurangi staf. Target alami pengurangan staf adalah unit di lantai
lima. Unit ini umumnya melayani pasien 'observasi' tetapi telah kekurangan jumlah pasien
selama beberapa waktu. Pasien di lantai lima dapat dengan mudah dipindahkan ke unit lain, dan
menutup lantai tersebut akan menghemat banyak biaya operasional.
Sekitar empat puluh karyawan bekerja di lantai lima, semuanya melapor kepada Lily Joe,
manajer perawat. Manajemen rumah sakit memutuskan bahwa karena lantainya ditutup
seluruhnya, layanan Lily tidak lagi diperlukan. Namun demikian, ada beberapa faktor yang
memperumit keputusan ini. Pertama, rumah sakit memiliki kebijakan 'penugasan ulang' daripada
'PHK' dan dengan demikian memiliki komitmen untuk menempatkan staf lantai lima di posisi
terbuka lain yang memenuhi syarat mereka di dalam rumah sakit. Meskipun tidak jelas berapa
banyak dari 40 staf yang dapat dipindahkan ke unit lain. Kedua, sebagian besar karyawan di
lantai lima adalah staf yang sudah lama bekerja, dibandingkan dengan karyawan di unit lain.
Namun, mereka cenderung sulit untuk diatur. Memang, unit lantai lima telah mengembangkan
reputasi sebagai kelompok yang tidak kooperatif yang secara konsisten menolak perubahan, dan
sebagian besar manajer merasa bahwa kualitas perawatan yang diberikan oleh perawat di unit
lantai lima paling tidak baik. Tidak jauh berbeda, Lily secara umum dianggap sebagai manajer
perawat rumah sakit yang paling tidak efektif. Sebagai akibat dari semua faktor ini, para manajer
di unit lain sangat enggan menerima pekerja lantai lima yang dipindahkan.
Serangkaian rapat manajemen pun dilakukan untuk merencanakan penutupan unit lantai
lima. Pertemuan tersebut direncanakan oleh direktur rumah sakit dan dihadiri oleh direktur
personalia, direktur hubungan masyarakat, dan konsultan komunikasi/hubungan kerja. Awalnya,
manajemen mempertimbangkan untuk tidak melibatkan Lily dalam pertemuan ini, tetapi
kemudian memutuskan bahwa itu akan 'terlihat lebih baik' jika dia dilibatkan dalam proses
perencanaan. Setiap orang yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut disumpah untuk
merahasiakan rencana tersebut; tidak ada yang menyebutkan penutupan unit lantai lima sampai

COMM6265 – Business Ethics and Communication-R0


rencana itu benar-benar diumumkan. Namun demikian, rumor dengan cepat mulai beredar di
media sosial dan group chat bahwa ada sesuatu yang sedang 'dalam pengerjaan' dan bahwa unit
lantai lima secara khusus menjadi sasaran manajemen.
Akhirnya, sebuah rencana dikembangkan. Pada hari Rabu pagi, direktur rumah sakit dan
direktur personalia merencanakan akan bertemu dengan staf unit lantai lima untuk memberi tahu
mereka tentang rencana ini dan memberi mereka rincian tentang kepindahan mereka ke unit lain
(bagi mereka yang posisinya telah ditemukan) atau (bagi mereka yang akan diberhentikan)
tentang paket pesangon yang disediakan rumah sakit. Segera setelah itu, manajemen atas akan
menggelar rapat umum. Surat-surat kepada staf medis unit lantai 5 yang ditandatangani oleh
direktur rumah sakit akan dikirimkan ke semua staf pada hari Senin sore (sehingga sebagian
besar akan sampai pada hari Selasa), dan pertemuan unit akan dilakukan pada hari Rabu sore
untuk membahas situasi tersebut secara rinci dengan semua stafnya.
Namun pada hari Senin pagi, dua hari sebelum PHK terjadi, sekelompok staf medis unit
lantai 5 bertemu dengan direktur rumah sakit dan kepala petugas administrasi untuk
mengkonfirmasi kebenaran berita. Kelompok ini ingin tahu jumlah pasti posisi kosong yang bisa
mereka isi jika unit lantai 5 ditutup. Namun manajemen tidak memberikan jawaban. Kelompok
ini frustrasi dan menuntut angka pasti dari posisi yang kosong sebelum surat pengumuman
ditulis dan rencana dilanjutkan.
Namun, pada saat yang sama, grapevines organisasi bekerja dengan sangat cepat. Unit
lantai lima akan ditutup, mungkin minggu ini, rumor mulai disebarkan. Memang, dari kelompok
staf unit lantai lima yang sudah bertemu dengan manajemen sudah mengetahui rencana itu. Pada
sistem komputer rumah sakit, seorang staf di unit lantai lima mengetik pengumuman yang
dikomunikasikan ke seluruh rumah sakit: ‘Kami adalah pegawai lama, pegawai setia yang akan
diusir ke jalan oleh rumah sakit. Jika Anda ingin membantu, kami memulai pendanaan untuk
mendukung mereka yang akan dirugikan oleh manajemen rumah sakit. Silakan kirim kontribusi
Anda ke (nama, alamat staf unit lantai lima)’.
Pada hari Rabu, staf unit lantai lima datang bekerja dengan pakaian hitam dan ban lengan
hitam. Mereka menutupi gorden di kamar pasien dengan seprai hitam yang membuat pasein
sangat bingung. Ketika tidak ada yang datang untuk memberi tahu mereka bahwa lantai mereka
sedang ditutup, mereka menjadi semakin kesal.
Pada hari Kamis, ketegangan meningkat. Sementara manajemen atas terus
memperdebatkan jumlah yang terlibat dalam PHK dan kesesuaian rencana komunikasi, staf unit
lantai lima menunggu seseorang untuk memberitahu mereka apakah mereka akan terus bekerja
atau dipecat. Akhirnya, situasinya menjadi tak tertahankan. Seorang perawat mulai menangis,
dan segera semuanya terisak dan berpelukan satu sama lain. Direktur personalia dipanggil, dan
ketika dia pergi ke lantai lima dan melihat apa yang terjadi, dia menyuruh semua staf untuk
pulang saja. Dengan bantuan wakil direktur, dia mengawasi pemindahan pasien lantai lima ke
lantai lain.

COMM6265 – Business Ethics and Communication-R0


Pada hari Jumat, rumah sakit resmi mengumumkan bahwa unit lantai lima telah ditutup.

Sumber: Based on Andrews and Herschel, Organizational Communication, ‘Case 2: Employee Layoffs,’ pp. 125–
127, ©1996. Reproduced with permission of Pearson Education, Inc.

Pertanyaan diskusi:
1. Analisis dan jelaskan apa alasan penyebaran rumor tentang PHK yang terjadi di antara
staf medis unit lantai lima.
2. Apakah etis untuk melibatkan Lily joe dalam rapat diskusi rencana penutupan unit lantai
lima? Jelaskan alasan Anda.
3. Menurut Anda, bagaimana seharusnya masalah ini ditangani? Jelaskan jawaban Anda.
4. Bagaimana komunikasi menjadi salah satu faktor penentu sehat atau tidaknya sebuah
organisasi? Jelaskan alasan Anda.
5. Identifikasi dan analisis pengaruh tren baru dalam komunikasi organisasi yang
dipengaruhi oleh perkembangan informasi dan teknologi. Hubungkan hasil analisis Anda
dengan kasus komunikasi di Rumah Sakit Kota Flowerville.
6. Apa yang disebut dengan jalur formal dan informal komunikasi dalam organisasi?
Gunakan definisi ini untuk mengidentifikasi jalur komunikasi yang ada dalam kasus
komunikasi di Rumah Sakit Kota Floweville.
7. Apa yang disebut dengan grapevines? Apa peran grapevines dalam komunikasi
organisasi? Bagaimana sebaiknya peran manajemen organisasi untuk mengontrol
grapevines? Jelaskan alasan Anda.
8. Menurut Anda, jenis informasi seperti apa yang harus dikomunikasikan kepada karyawan
organisasi? Dan bagaimana menyampaikan jenis-jenis informasi tersebut? Jelaskan
alasan Anda.
9. Analisis dan jelaskan bagaimana grapevines sangat berperan dalam kasus komunikasi
Rumah Sakit Kota Flowerville.
10. Analisis dan jelaskan tanggung jawab etika dan moral manajemen organisasi dalam
merancang dan melakukan strategi komunikasi di lingkungan organisasinya. Anda bisa
menganalisis keputusan yang dibuat oleh manajemen atas dalam kasus komunikasi
Rumah Sakit Kota Flowerville.

COMM6265 – Business Ethics and Communication-R0

Anda mungkin juga menyukai