Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN STRATEGI

LINGKUNGAN GLOBAL

KELOMPOK 2
LUTFIAJI (0910220128)

M. AKIB ABDULLAH (0910220147)

M. BILAL (0910220145)

IKHLAS BASKORO (0910223076)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2010
LATAR BELAKANG

Pada era persaingan pasar global dewasa ini, tuntutan konsumen atas peningkatan
kualitas produk dan jasa bertambah. Hal tersebut dapat dikarenakan juga adanya berbagai lini
prosuk yang masuk sehingga terjadi beragam pilihan yang timbul.Terjadi pula peningkatan
penawaran produk dan jasa dengan harga lebih bersaing dari negara dengan biaya tenaga kerja
rendah seperti halnya negara-negara di kawasan timur: China,Vietnam, dan India (Dale, 2003:2)

Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja menghadapi tantangan
persaingan tersebut adalah melalui perbaikan berkelanjutan pada aktivitas bisnis yang terfokus
pada konsumen, meliputi keseluruhan organisasi dan penekanan

pada fleksibilitas dan kualitas.

Oleh karena itu guna dapat bersaing dengan produk di dalam negeri bahakan yang
terpenting dari luar negeri yaitu dari negara asing. Maka daripada itu diperlukan startegi global
yang mampu memposisikan perusahaan dan dapat bersaing serta mampu memperbesar baik
profit maupun lingkup pemasaran.
GLOBALISASI

Globalisasi (Globalization) adalah strategi untuk mendekati pasar dunia dengan produk-
produk yang terstandarisasi. Pasar semacam itu kebanyakan diciptakan oleh konsumen akhir
yang lebih menyukai produk standar dengan harga murah dibandingkan dengan produk khusus
yang berharga lebih mahal dan oleh perusahaan-perusahaan global yang menggunakan
operasinya di seluruh dunia untuk bersaing di pasar lokal.

PENGEMBANGAN PERUSAHAAN GLOBAL

Evolusi dari suatu perusahaan global sering kali diikuti oleh kemajuan dari tingkatan
strategi yang terlibat. Tingkat pertama, yang sering diikuti oleh aktivitas ekspor - impor,
memiliki dampak minimal terhadap orientasi manajemen umumnya saat ini atau terhadap lini
produk yang sudah ada. Tingkat kedua, yang dapat melibatkan lisensi asing dan transfer
teknologi, membutuhkan sedikit prubahan dalam manajemen atau operasi. Tingkat ketiga,
umumnya ditandai oleh investasi langsung dalam operasi luar negeri, termasuk pendirian pabrik
manufaktur. Perusahaan semacam itu biasanya dikatakan sebagi perusahan internasional
(multinational corporation – MNC). Tingkat strategi yang paling terlibat ditandai oleh
peningkatan substansial dalam investasi asing, dimana aset asing merupakan porsi yang
signifikan dari total aset.

PENTINGNYA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MELAKUKAN GLOBALISASI.

Dalam banyak situasi, perkembangan global berfungsi sebagai senjata kompetitif dari
suatu perusahaan. Penetrasi langsung ke pasar asing dapat mengeringkan arus kas penting dari
operasi domestik pesaing asing. Hilangnya peluang turunnya laba, serta terbatasnya produksi
yang diakibatkannya dapat mengurangi kemampuan pesaing untuk menguasai pasar
ORIENTASI STRATEGIS PASAR GLOBAL

Perusahaan – perusahaan multinasional biasanya menunjukan satu dari empat orientasi


kearah aktivtas luar negerinya. Perusahaan-perusahaan itu memiliki sekelompok keyakinan
tertentu bagaimana manajemen operasional luar negeri seharusnya ditangani. Keempat
orientasi tersebut adalah :

1. Orientasi etnosentris, yaitu perusahaan yakin bahwa nilai dan prioritas dari organisasi
induk seharusnya lebih mengarahkan pengambilan keputusan strategi dari seluruh
operasinya.
2. Orientasi polisentris, yaitu ketika budaya dari Negara dimana suatu strategi akan
diimplementasikan dapat mendominasi proses pengambilan keputusan.
3. Orientasi orgiosentris, terjadi apabila induk perusahaan berusaha memadukan tujuannya
sendiri dengan tujuan dari daerah-daerah yang sedang di pertimbangkan, sehingga terjadi
kompromi yang sesuai dengan daerah tersebut.
4. Orientasi geosentris, menganut p[endekatan system global terhadap pengambilan
keputusan strategis sehingga dengan demikian menekan pada integrasi global.

Orientasi strategis dari suatu perusahaan global memainkan peran utama dalam menentukan inti
pengendalian dan prioritas korporasi dari para pengambil keputusan perusahaan.

AWAL GLOBALISASI

Penilaian Internal dan Eksternal dilakukan sebelum suatu peusahaan memasuki pasar
global. Penilaian Eksternal melibatkan pemeriksaan yang mendalam terhadap fitur-fitur penting
dari lingkungan global, terutama terhadap status negara tuan rumah dalam bidang-bidang seperti
kemajuan ekonomi, kendali politik, dan nasionalisme. Ekspansi atas fasilitas Industri, neraca
pembayaran yang menguntungkan dan kemajuan dalam kapabilitas teknologi merupakan hal-hal
yang mendorong kemajuan ekonomi Negara tuan rumah. Status politik dapat ditingkatkan
melalui kekuatan negara tuan rumah dalam dan pengaruhnya trehadap masalah global.

Penilaian Internal melibatkan identifikasi atas kekuatan-kekuatan dasar dari operasi


perusahaan. Kekuatan-kekuatan ini penting dalam operasi global, karena kekuatan-kekuatan
tersebut sering kali merupakan karakteristik dari suatu perusahaan yang sangat dihargai oleh
negara tuan rumah, sehingga meningkatkan tawar-menawar perusahaan tersebut . sumberdaya
yang sebaiknya dianalisis meliputi, terutama, keahlian teknis dan manajerial, moda, tenaga kerja,
dan bahan baku. Kapabilitas global yang harus dianalisis meliputi system pengiriman produk dan
manajemen keuangan suatu perusahaan.

STRATEGI KOMPETITIF BAGI PERUSAHAAN DI PASAR ASING

Strategi perusahaan-perusahaan yang berusaha bergerak kea rah globalisasi dapat


dikelompokan berdasarkan tingkat kompleksitas disetiap pasar asing yang sedang
dipertimbangkan dan berdasarkan keragaman di lini psoduk suatu perusahaan. Kompleksitas
mengacu pada sejumlah factor keberhasilan penting yang diperlukan untuk dapat berhasil pada
arena kompetitif tertentu. Ketika suatu perusahaan harus harus mempertimbangkan banyak factor
semacam ini, persyaratan untuk berhasil kompleksitasnya. Keragaman variable kedua, mengacu
pada luasnya lingkup usaha suatu perusahaan. Jika perusahaan menawarkan menawarkan
menawarkan banyak lini produk, maka tingkat keragaman menjadi tinggi.

Secara bersama-sama, dimensi kompleksitas dan keragaman membentuk suatu kontinum


dari pilihan-pilihan strategi yang mungkin. Menggabungkan kedua dimensi ini akan menyoroti
banyak tindakan yang mungkin.

Ekspor untuk Ceruk Pasar

Pendekatan ceruk pasar utama bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspor
adalah memodifikasi karakteristik kinerja atau pengukuran dari produk yang akan dipilih
agar memenuhi permintaan luar negeri.

Terdapat sejumlah teknik ekspansi yang menyediakan pengetahuan bagi


perusahaanguna mengeksploitasi peluang dilingkungan yang baru. Misalnya saja, meniru
inovasi produk di Negara yang tidak menekankan perllindi=ungan paten dan
menggunakan perjanjian kontrak nonekuitas dengan tekanan asing dapat membanti
mempercepat inovasi produk.

Lisensi dan Kontrak Manufaktur

Membuat perjanjian kontrak merupakan tahap berikutnya bagi perusahaan-


perusahaan yang ingin mencoba melakukan sesuatu selain mengekspor namun tidak siap
untuk menjadi dari perusahaan yang beroperasi di negara lain.

Lisensi melibatkan pemindahan beberapa hak properti industri dari pemberian


lisensi kepada perusahaan penerima lisensi yang bermotivasi. Sebagian besar berupa hak
paten, merek, atau pengetahuan teknik yang diberika kepada penerima lisensi selama
periode tertentu dengan imbalan berupa royalti dan untuk menghindari tarif atau kuota
impor.

Strategi lisensi lain yang yang terbuka bagi perusahaan-perusahaan adalah


kontrak manufaktur atas lini produknya dengan perusahaan asing guna mengeksploitasi
keunggulan komparatif lokal dalam hal teknologi , bahan baku, atau tenaga kerja.

Terdapat dua masalah utama dalam lisensi. Pertama adalah kemungkinan bahwa
rekanan asing akan memperoleh pengalaman dan berevolusi menjadi pesaing utama
setelah kontrak berakhir. Masalah potensial lainya berasal dari hilangnya kendali pemberi
lisensi atas proses produksi, pemasaran, dan distribusi umum dari produk-produknya.
Hilang kendali ini menimimalkan tingkat kebebasaan suatu perusahaan saat akan
mengevaluasi ulang peluangnya di masa depan.

Waralaba

Waralaba merupakan suatu bentuk lisensi khusus , yang memberikan hak kepada
terwaralaba untuk menjual produknya yang sudah terkenal, dengan mengunakan merek
atau nama dagang, prosedur yang telah dikembangkan secara hati-hati, dan strategi
pemasaran perusahaan induk. Sebagai imbalanya , terwaralaba membayar komisi kepada
perusahaan induk, yang umumnya didasarkan pada volume penjualan perwaralaba di area
pasar yang sudah ditentukan. Waralaba dioperasikan oleh investor lokal yang harus
menaati secara kebijakan ketat dari induk perusahan.

Usaha Patungan

Ketika semakin matang, kebanyakan strategi multinasional dari perusahaan-


perusahaan AS akan mencakup suatu bentuk usaha patungan (join venture—JV) dengan
perusahaan dari negara sasaran.AT&T mengambil pilihan ini dalam memproduksi PC
sendiri dengan bergabung dengan beberapa usaha patungan bersama produsen-produsen
Eropa guna memperoleh memperoleh teknologi yang diperlukan dan memosisikan
dirinya untuk ekspansi untuk ekspansi di Eropa. Karena JV diawali dengan
penggabungan modal, peralatan produksi , pemasrasan , paten, merek dagang, atau
keahlian manajemen yang disepakati bersama, usaha patungan menawarkan hubungan
kerja sama yang relatif permanen dibandingkan ekspor atau manufaktur. Dibandingkan
kepemilikan penuh atas entitas asing , JV menawarkan manfaat bagi setiap patnernya.

JV mempercepat upaya perusahaan-perusahaan untuk berintegrasi ke dalam


infrastruktur politik, korporat, dan budaya dari lingkungan asing. Sering kali komitmen
keuangan yang lebih rendah dibandingkan dengan mengakuisi anak perusahaan dari luar
negeri. Memanfaatkan sepenuhnya keunggulan komparatif dari perusahaan lokal
mungkin melibatkan hubungan manajerial dimana tidak terdapat otoritas tunggal yang
dapat mengambil keputusan strategis atau menyelesaikan konflik. Selain itu, berurusan
dengan manajemen perusahaan tuan rumah mengharuskan pengungkapan informasi
rahasia dan potensial hilangnya kendali atas standar produksi dan kualitas pemasaran.
Mengatasi tantangan tersebut dengan perjanjian yang didefinisikan dengan baik dan
disepakati oleh senua pihak adalah sulit. Hal-hal yang sama pentingnya adalah
kompatibilitas dari patner dan komitmen mereka terhadap sasaran bersama. Tanpa
kompatibiloitas ini, suatu usaha patungan benar-benar berada dalam bahaya.
Cabang di Luar Negeri

Cabang asing merupakan perpanjangan perusahaan di pasar asing, suatu unit


bisnis strategis dengan lokasi terpisah yang bertanggung jawab langsung melaksanakan
tugas-tugas operasional. Yang ditugaskan oleh manajemen korporat, termasuk penjualan,
layanan konsumen, dan distribusi fisik. Negara tuan rumah mungkin mengharuskan agar
cabang tersebut ” didomestikasi”, yaitu memiliki beberapa manajer lokal di posisi tengah
dan atas. Cabang tersebut kemungkinan besar diluar turidikasi. Dengan kewajiban yang
mungkin tidak terbatas hanya pada aset dari cabang tersebut, dan lisensi bisnis untuk
operasi mungkin berjangka waktu pendek shingga mengharuskan perusahaan
memperbaharuinya ketika terjadi perubahan turan bisnis.

Investasi PenCabang tersebut kemungkinan besar diluar turidikasi. Dengan


kewajiban yang mungkin tidak terbatas hanya pada aset dari cabang tersebut, dan lisensi
bisnis untuk operasi mungkin berjangka waktu pendek shingga mengharuskan
perusahaan memperbaharuinya ketika terjadi perubahan turan bisnis.

Investasi Penyertaan Saham

Perusahan kecil dan menengah dengan potensi pertumbuhan yang tinggi sering
kali memiliki kebutuhan akan dana tambahan agar dapat tumbuh lebih lanjut sebelum
memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik. Perusahaan-perusahaan ini sering
kali meminta dukungan dari modal ventura atau perusahaan private equity yang
menginvestasikan uang para pemegang sahamnya diperusahaan baru dan perusahaan
kecil serta menegah lainya yang berpotensi sangat menguntungkan. Sebagai ganti dari
kepemilikan saham di perusahaan kecil atau menengah tersebut, yang sering kali
merupakan posisi mayoriotas atau pengandali perusahaan modal ventura atau private
equity menyediakan modal investasi dan beragam layanan bisnis, termasuk keahlian
manajemen.
Anak Perusahaan dengan Kepemilikan Penuh

Mendirikan anak perusahaan diluar negeri dengan kepemilikan penuh


dipertimbangkan oleh perusahaan yang mampu dan bersedia membuat komitmen
investasi tertinggi di pasar luar negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut menekankan
kepemilikan penuh terhadap anak perusahaanya karena pengendalian dan efisiensi, laba,
dan deviden biasanya tetap berada di tangan manajer senior di perusahaan induk.

Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh dapat dimulai dari nol atau dengan
mengakuisi perusahaan yang sudah mapan di negara tuan rumah. Perusahaan-perusahaan
dapat memperoleh mamfaat yang signifikan jika perusahaan yang diakuisi memiliki lini
produk komplementer atau jaringan distribusi maupun jasa yang sudah mapan.

MASALAH PENGENDALIAN PERUSAHAAN GLOBAL

Pada perusahaan global terdapat beberapa faktor yang memperumit masalah


pengendalian yaitu,yang pertama kebijakan keuangan biasanya dirancang untuk meraih sasaran
induk perusahaan dan tidak begitu memperhatikan sasaran dari negara tuan rumah, selain itu,
lingkungan keuangan yang berbeda membuat standar normal dari perilaku perusahaan berkaitan
denagn disposisi laba, sumber pendanaan, dan struktur modal menjadi lebih problematis. Dengan
demikian, semakin sulit untuk mengukur kinerja dari divisi-divisi internasional, dan yang
terakhir adalah kerumitan pada bagian perencanaan karena perbedaan sikap nasional pada
pengukuran kerja dan persyaratan pemerintah terhadap pengungkapan informasi.

PERENCANAAN STRATEGIS GLOBAL

Perencanaan strategis bagi perusahaan global bbertambah kompleks dengan adanya tren
baru yang menuju kearah peningkatan aktivisme para pemegang kepentingan. Aktivisme
pemegang kepentingan (stakeholder activisme) mengacu pada tuntutan yang dikenakan kepada
perusahaan g;obal oleh lingkungan asing dimana perusahaan berktivitas, terutama oleh
pemerintah asing.
INDUSTRI MULTIDOMESTIK DAN INDUSTRI GLOBAL

Industri Multidomestik

Industri multidomestik (multidomestic industry) adalah industri diamana


persaingan tersegmentasi dari satu negara ke negara lain. Dengan demikian perusahaan
global pada industri multidomestik bersifat independen dari negara- negar lain.
Perusahaan global yang bergerak di industri multi domestik sebaiknya agak otonnom.
Contoh dari industri multidomestik adalah industri ritel, asuransi, pendanaan konsumen
dll.

Faktor- faktor yang meningkatkan derajat sifat multidomestik dari suatu industri
mencakup:

 Kebutuhan akan produk-produk khusus yang memenuhi selera dari pelanggan


lokal.
 Fragmentasi industri, dengan banyak pesaing disetiap pasar nasional.
 Kurangnya skala ekonomis dalam aktivitas fungsional dari perusahaan-
perusahaan industri tersebut.
 Saluran distribusi yang unikm disetiap negara.
 Tingkat ketergantungan teknologi yang rendah dari anak perusahaan terhadap
penelitian dan pengembangan yang disediakan oleh perusahaan global.

Industri Global

Industri global (global industry) adalah suatu industri dimana persaingan


melewati batas negara. Contoh dari industri global adalah industri penerbangan, otomotif,
komputer, dan peralatan elektronik. Banyak pihak berkeyakinan bahwa hampir seluruh
industri yang berorientasi pada produk akan menjadi global. Sebagai akibatnya,
perencanaan manajemen strategis harus menjadi global paling tidak karena enam alasan
berikut ini.
1. Lingkup tugas manajemen global yang semakin luas. Pertumbuhan perusahaan
global serta kompleksifitasnya membuat manajemen perusahaan global harus
membuat rencana tindakan yang terperinci dan terkoordinasi.

2. Globalisasi perusahaan yang semakin meningkat. (a) perbedaan antar-kekuatan


lingkungan di negara yang berbeda-beda, (b) jarak yang semakin jauh (c)
kketerkaitan dengan operasi global. Hal tersebut di atas yang menjadikan
perencanaan global menjadi sangat perlu.

3. Ledakan informasi. Tanpabantuan dari suatu renncana formal, eksekutif tidak lagi
dapat mengetahui dan meneyelesaikan masalah kompleks yang mereka hadapi
dikarenakkan informasi dan pengetahuan yang diperkirakan akan bberlipat ganda
setiap sepuluh tahun.

4. Persaingan global yang semakin meningkat. Perusahaan harus terus


menyesuaikan diri denagn persainagan pesat perusahaan- perusahaan global.

5. Perkembangan teknologi yang pesat. Perkembangan teknologi memeperpendek


siklus hidup produk. Perencanaan strategis memsatikan produk baru sudah
mencapai tahap matang dan memberikan kendali lebih besar terhadap seluruh
aspek dari pengenalan produk baru.

6. Perencanaan strategis mmenimbulkan kepercayaan diri manajemen. Karena


rencana menjabarkan tahapan dan tanggung jawab untuk setiap tugas. Rencana
menyederhanakan pekerjaan manajerial.

Setiap perusahaan dalam industri global harus menunjukan kapabilitasnya melalui


startegi tingkat dunia.

Faktor-faktor yang menciptakan industri global:

 Skala ekonomi dalam aktivitas fungsional dari perusahaan-perusahaan di industri


tersebut.

 Tingginya pengeluaran penelitian dan pengembanagan ats produk sehingga


memerlukan lebih dari satu pasar untuk menutupi biaya tersebut.
 Adanya industri yang di dominasi oleh perusahaan-perusahaan global yang
mengharappkan konsistensi produk dan jsa lintas pasar.

 Adanya kebutuhan produk yang homogen lintas pasar, yang mengurangi


kebutuhan untuk menyesuaikan produk untuk setiap pasar. Adanya sekelompok
kecil pesaing global.

 Rendahnya peraturan perdagangan dan peraturan investasi langsung.

TANTANGAN GLOBAL

Setiap perusahaan global harus memutuskan manakah dari aktivitas fungsional


korporasinya yang sebaiknya duilakukan di suatu tempat dan sampai sejauh mana tingkat
koordianasi harus dialakukan terhadap aktivitas-aktivitas tersebut.

Lokasi dan Koordinasi dari Aktivitas-aktivitas Fungsional

Aktivitas fungsional perusahaan biasanya mencakup pembelian dari sumber-


sumber input, operasi, penelitian, pengembangan, pemasaran dan penjualan, serta
pelayanan purna jual. Suatu perusahaan multinasional mungkin mengharuskan setiap
lokasi melakukan satu aktivitas, atau memusatka suatu aktivitas di satu lokasi guna
melayani oraganisasi tersebut di seluruh dunia. Misal bagian LITBANG yang di pusatkan
di satu lokasi.

Masalah Lokasi dan Koordinasi

Cara suatu perusahaan menyelesaikan masalah lokasi dan koordianasi bergantung


pada sifat industri dan jenis strategi internasional yang digunakan oleh perusahaan
tersebut. Menjadi global mempengaruhi setiap struktur perusahaan. Ketika perusahaan
menetapkan dirinya sebagai pesaing global, tenaga kerja perusahaan akan semakin
terdiversifikasi. Oleh karena itu, tangtangan terbesar bagi perusahaan adalah kemampuan
menyesuaikan tenaga kerja yang berasal dari berbagai budaya dan gaya hidup serta
kapasitas.

Persyaratan Pasar dan Karakteristik Produk

Perusahaan dituntut untuk tidak sekedar mengirimkan produk yang telah diterima
baik secara domestik ke luar negeri melainkan perusahaan harus menilai dari dua
dimensi utama permintaan pelanggan yaitu, penerimaan pelanggan atas produk standar
dan tingkat inovasi produk yang diinginkan.

Terdapat pasar yang menginginkan produknya terstandarisasi dan ada pula pasar
yang produknya haus di sesuaikan dengan pelanggan dari satu pasr ke pasar yang lain.
Produk standar di seluruh pasar meliputi film berwarna, dan petrokimia, sementara
boneka dan toilet merupakan contoh produk yan harus disesuaikan. Produk ada juga yang
tidak harus selalu di perbaharui dan adapula yang harus terus di inovasi. Produk dengan
tingkat perubahan yang cepat meliputi cip komputer dan mesin industri, sementara baja
dan coklat batangan merupakan produk yang masuk dalam kategori lambat.

Pilihan Strategi Innternasional

Koordinasi dan konsentrasi geografis yang tinggi dan aktivitas fungsional seperti,
layanan purna jual, mungkin poerlu di tempatkan di setiap pasar, pengendalian yang ketat
ats aktivitas tersebut di perlukan untuk memastikan kinerja yang terstandar di seluruh
dunia.

Terdapat dua strategi intenasional yaitu, denagn tingkat tingkat investasi asing
yang tinggi dengan koordinasi yang ekstensif antar anak perusahaan menggambarjkan
pilihan-pilihan yang tersisa pada tingkat pertumbuhan tertentu, seperti pilihan sebagai
perusahaan eksportir. Strategi berbasis ekspor dengan pemasaran yang terdesentralisasi
menggambarakn ke aarah globalisasi, yang munkin di ambil oleh perusahaan muati
nasional.

Anda mungkin juga menyukai