Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI INTERNASIONAL

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global?
2. Bagaimana strategi grobal itu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara memperoleh keunggulan kompetitif di pasar
global
2. Untuk mengetahui apa itu strategi global

PEMBAHASAN
A. Memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global
Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika
perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing,
melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu
melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.
Perusahaan berusaha menghasilkan produk barang atau jasa sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh pelanggannya dan mendapatkan keuntungan lebih
banyak dibanding dengan pesaingnya. Perusahaan bisa menghasilkan
keuntungan ini dengan menggunakan berbagai strategi. Dalam bidang
sistem informasi keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan
informasi untuk meningkatkan pangsa pasar.
Pada kondisi perekonomian global sekarang ini, yang ditunjukkan
dengan hilangnya batas-batas negara dari segi investasi, industri, individu,
dan informasi pada umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam
lingkungan bisnis yang bersifat dinamis, maka diperlukan upaya-upaya
perusahaan agar tetap survive serta mampu bersaing secara global. Salah
satu upaya penting yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi
perusahaan yang adaptif serta mudah disesuaikan untuk mengikuti
perkembangan perubahan yang terjadi secara mendadak dalam kondisi
persaingan global. Strategi yang memungkinkan perusahaan beradaptasi
serta meningkatkan kemampuan bersaingnya secara global dalam kondisi
perekonomian global yang terbulen adalah melalui aliansi strategis.
Keunggulan kompetitif berasal dari dua sumber keunggulan.
Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/
produk yang dinikmati sepadan atau lebih besar dari biaya yang keluarkan.
Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya
adalah produk tidak mudah dicontoh atau di-copy oleh pesaing.
Cara memperoleh keunggulan kompetitif pada pasar global yakni
dengan cara mengurangi biaya vs adaptasi pada pasar lokal. Menurut

2
Thomas Levitt dalam bukunya “ Marketing Mytopia” dijelaskan
bahwasanya perusahaan harus menstandardisasi produk dan jasanya untuk
memenuhi kebutuhan pasar secara global. Pendekatan terseut berdasar
pada tiga asumsi utama, yaitu :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen secara keseluruhan semakin
seragam homogen). Perusahaan diharuskan mampu mengidentifikasi
segmen konsumen secara global serta mampu mengembangkan merk
dan produk yang ditargetkan untuk segmen tersebut, sehingga banyak
perusahaan yang membuat merk lokal yang disarkan sebagai segmen
pasar lokal.
2. Skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran dapat diperoleh dengan
cara memasok pasar global. Perspektif ini perlu memperhatikan tiga
hal, yakni :
a. Biaya produksi hanya merupakan satu komponen dan sering
menjadi hal penting dalam menentukan total biaya pembuatan
produk.
b. Strategi perusahaan tidak boleh product-driven. Selain itu
diperlukam pemikiran aktivitas lain pada rantai nilai perusahaan,
seperti :
 Penjualan
Usaha yang dilakukan penjual untuk menyampaikan barang
dan jasa kebutuhan yang telah dihasilkannya, kepada mereka yang
membutuhkan (konsumen) dengan imbalan uang yang telah
ditentukan sebelumnya.
 Pemasaran
Sebuah usaha terpadu yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan/ laba kepada
perusahaan.
 Distribusi
Mengantisipasi keinginan konsumen, mengantisipasi ancaman
persaingan dan memperkuat keunggulan dalam bersaing misalnya
dalam pasar global. Atau biasa diartikan sebagai pengatur hal yang
bersangkutan dengan perencanaan aspek ketersediaan dan
penyaluran barang kepada konsumen.
c. Mengembangkan teknologi melalui penggunaan mesin
memungkinkan skala ekonomi terpenuhi dan tidak memerlukan
produksi pada satu produk terstandardisasi.

3
3. Masyarakat di seluruh belahan dunia rela berusaha untuk mendapatkan
keinginannya yang berhubungan dengan fitur, produk, fungsi, desain,
dan lainnya seperti halnya produk murah dengan kualitas yang baik.1
Ketiga strategi tersebut mempunyai dampak yang sama untuk
menigkatkan manfaat yang dirasakan pelanggan. Pada dasarnya aliansi
adalah sinergi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Dengan
beraliansi, perusahaan berharap dapat menciptakan nilai lebih melalui
transfer skill atau berbagai sumber daya di antara berbagai unit bisnis,
sebagai contohnya adalah aliansi yang dilakukan oleh United Technology
dengan DOW Chemical yang berhasil membangun suatu piranti berbasis
plastik terpadu untuk keperluan industri kedirgantaraan.
Aliansi Strategis yang dilakukan dua perusahaan atau lebih dalam
menghasilkan suatu produk hanya bisa meringankan beban biaya dan
mempersingkat waktu, tetapi juga mempercepat proses produksi sehingga
produk yang dihasilkan tetap inovatif dan mampu meraih konsumen
sehingga memberikan keuntungan. Aliansi strategis dapat membantu
perusahaan untuk mentransformasikan operasinya dan memperoleh akses
pada berbagai sumber-sumber baru teknologi, pasar dan wawasan yang
mungkin sulit bagi perusahaan untuk melakukan dan mempelajari dengan
sendiri.
Dengan demikian untuk mencapai keunggulan kompetitif, aliansi
yang dilakukan perusahaan pada prinsipnya berupa pengkoordinasian dan
saling keterkaitan (linkage) setiap aktivitas dalam value chain antar
perusahaan yang akan memberikan nilai tambah. Ada tiga kondisi yang
harus dipenuhi untuk mewujudkan aliansi strategis. Ketiga kondisi
tersebut adalah :
1. Mitra aliansi tetap independent. Artinya walaupun terjadi aliansi
atau kerjasama tetapi masing-masing perusahaan tetap
menjalankan fungsi usahanya dan tetap independent.
2. Setiap mitra bertanggung jawab atas mitra strategis dalam aliansi,
misalnya tugas pemasaran, penelitian, dan pengembangan.
3. Setiap mitra terus menerus memberikan kontribusi, misalnya
apabila terjadi keresahan dalam perusahaan yang beraliansi. Hal itu
menjadi tugas mitra lokal untuk mengamankan terus menerus
Menurut Sofyan Assauri dalam bukunya, dijelaskan bahwa
sebelum membahas mengenai ketiga strategi tingkat perusahaan
internasional, terlebih dahulu mengetahui apa itu strategi Internasional ?

1
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif (Erlangga,
2005).

4
Gambar 1. Strategi Tingkat Perusahaan Internasional
Ada 3 stretegi dalam stretegi internasional (memperoleh keunggulan
kompetitif di pasar modal) sebagai berikut :
1. Strategi Global
Secara umum, ada tiga pandangan tentang strategi global. Pertama,
strategi global adalah salah satu bentuk perusahaan multinasional
(multinational enterprise/MNE) strategi yang menjadi (treats) negara di
seluruh dunia sebagai sebuah pasar global (global marketplace). Strategi
MNE lainnya biasanya dikenal sebagai internasional (atau eksport-driven),
multidomestik dan transnasional). Namun, strategi ini tampaknya
merupakan bentuk ideal yang tidak ada di antara MNE.
Pandangan kedua menjadikan (treats) strategi global sebagai
manajemen strategi internasional Jadi manajemen internasional strategis
lebih luas daripada 'strategi global' seperti yang didefinisikan oleh
pandangan pertama. Pandangan ketiga mendefinisikan strategi global
secara luas: strategi perusahaan di seluruh dunia, yang merupakan teori
perusahaan tentang cara sukses untuk bersaing. Definisi ini secara eksplisit
mencakup strategi perusahaan internasional (cross-border) dan non-
internasional (domestic).
Definisi ketiga menjadikan (treats) strategi global sebagai strategi
perusahaan di seluruh dunia). Dengan kata lain, pengertian strategi global
tidak didefinisikan secara sempit atau tidak relevan (pandangan pertama),
atau menyamakan strategi global dengan manajemen strategis
internasional (pandangan ke dua). Meskipun benar bahwa definisi pertama
secara eksplisit fokus pada aspek-aspek internasional, definisi kedua
terfokus tata kelola perusahaan dan CSR. Secara keseluruhan, global

5
strategi sebagai lapangan di persimpangan antara manajemen strategis dan
bisnis internasional.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat
melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik
karena pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang atau karena
peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan
pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsif terhadap pasar-pasar
lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-
strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya,
pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber daya dan
penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas
negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan Jepang.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam melakukan strategi global:
1. Membentuk tim global
Keterlibatan setiap manajer sangat penting bagi
keberhasilan strategi global. Pemilihan anggota tim merupakan
kunci daalam pengambilan keputusan. Anggota tim global yang
dipilih berasal dari:
- Pimpinan bisnis
- Perwakilan senior dari bisnis terkait
- Eksekutif perusahaan senior
Idealnya satu tim terdiri dari enam sampai delapan orang.
Sebagai tambahan, tim membutuhkan staf yang bertugas dalam
perencanaan. Suatu tim dipimpin oleh ketua. Permasalahan yang
sering dihadapi oleh tim global adalah menentukan jadwal rapat.
Oleh karena itu, jadwal rapat harus ditentukan pada saat pertemuan
pertama rapat. Karena setiap anggota tim memiliki kesibukan
masing-masing, jadwal rapat sebaiknya dilakukan 2 sampai 3 kali
dalam satu bulan. Selain itu dalam pemilihan lokasi rapat,
sebaiknya dilakukan bergiliran dari satu negara ke negara lain.
2. Menentukan bisnis
Pemimpin dari tim global harus memiliki gagasan bisnis yang
akan dianalisis sebelum mereka dapat membentuk tim global, namun
gagasan dari anggota pun diperlukan. Dalam bisnis sendiri terdapat
tiga dimensi produk atau jasa, yaitu fungsi, tenaga kerja, dan layanan
konsumen.
3. Mengidentifikasi pasar

6
Setelah menentukan pasar, tim global menetukan pasar
yang akan dimasuki, mulai dari bentuk pasar, meramalkan
permintaan pasar, dan menentukan market share.
4. Mengidentifikasi pesaing
Tim global harus menentukan pesaing mana yang dianggap
paling penting untuk diidentifikasi. Pesaing yang yang harus
dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Semua pesaing global yang memiliki market share di atas 5%
b. Pesaing terbesar yang berada di negara asalnya, meskipun
pesaing tersebut tidak go international.
c. Pesaing global yang potensial. Jika memungkinkan, jumlah
perusahaan yang masuk daftar pesaing harus ada sepuluh
pesaing atau lebih.
5. Memeriksa strategi inti
Dalam menganalisis strategi global, terkadang beberapa
anggota dari tim global tidak mengetahui apa strategi inti dari
bisnis mereka atau memiliki pandangan yang berbeda mengenai
strategi inti dari bisnis mereka. Sehingga akan sangat membantu
jika mengetahui strategi inti sedini mungkin. Cara yang paling baik
dalam memeriksa strategi inti adalah dengan meminta para anggota
menuliskan strategi inti yang ada di pikiran mereka. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman antaranggota.
Strategi inti ini harus meliputi:
- Deskripsi mengenai bisnis
- Tujuan strategis
- Target keuangan
- Sumber keunggulan kompetitif
- Unsur-unsur strategis
- Aktivitas pertambahan nilai
- Strategi kompetitif
6. Memeriksa pemilihan negara
Pemilihan negara merupakan hal terpenting dari
internasionalisasi dan globalisasi. Manajer perlu
mempertimbangkan segala sesuatu mengenai negara yang akan
dipilih mulai dari kondisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan
hukum.
Strategi global ialah salah satu dari strategi tingkat perusahaan
internasional, yang berdasarkan pada asumsi bahwasannya produknya
lebih standar antara pasar negra- negara yang dihadapi. Dengan
demikian, strategi global yakni strategi yang lebih tersentralisasi dan

7
pengendalian dilakukan oleh kantor pusat. Unit-unit bisnis strategi
yang beroperasi disetiap negara diasumsikan saling tergantung
(interdependent), sedangkan kantor pusat berfungsi sebagai penyatu
bisnis- bisnis yang tersebar di negara- negara tersebut.
Suatu perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk
menstandardisasikan produk antar pasar-pasar negara, dimana strategi
bersaingnya diatur dan ditetapkan oleh kantor pusat. Jadi, perusahaan
berupaya untuk dapat mencapai skala ekonomis serta mencoba
memperbesar dengan melakukan inovasi yang dikembangkan pada
tingkat perusahaan (korporasi), atau pada suatu negara melakukan
utilisasi atau memasarkan produk tersebut ke pasar-pasar lain. 2
Strategi ini menghasilkan resiko yang lebih rendah akan tetapi juga
dapat melewatkan peluang- peluang yang tumbuh di pasar lokal,
alasannya karena pasar- pasar tidak menunjukkan adannya peluang
atau bisa jadi karena peluang tersebut mengharuskan produk sesuai
dengan pasar lokal. Akibatnya, strategi tidak responsif terhadap pasar-
pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi
strategi strategi tersebut dan pengoperasian keputusan lintas negara.
Hal tersebut juga berdampak pada pencapaian kegiatan operasi yang
efisien dengan strategi global perlu berbagai sumber daya dan
penekanan diberikan pada koordinasi dan kerja sama antar unit di
lintas negara tersebut. Maka dengan hal ini, pendekatan sentralisasi
sangat diperlukan begitu juga dengan kontrol dari kantor pusat.
Contoh negara yang menganut strategi global : Perusahaan dari
Negara Jepang kebanyakan berhasil menjalankan strategi ini dengan
sukses. Dan perusahaan berbasis inggris (Aggreko), menjadi penyedia
pelaratan tenaga (power equipment) melalui sewa. Hingga saat ini
perusahaan tersebut beroperasi di 48 negara. (Caterpillar pesaing dari
Aggreko: penyewagunausaha sehingga perusahaan lebih sulit
mengontrol tindakan mereka serta penyalurnya lebih lebih ingin
menjual dari pada menyewa). Dengan menetapkan strategi global
Aggreko merancang dan merakit pelartannya secara internal untuk
memenuhi kebutuhan para pelanggannya dan berhasil kurang lebih 18
persen dari modal yang di investasikan dengan pertumbuhan sebesar
14 persen).3
Adapun resiko yang lain dalam menggunakan strategi global ialah
perusahaan yang menikmati skala ekonomi hanya dapat berkonsentrasi
2
Sofyan Assauri, Strategic Management (Sustainable Competitive Advantages), 2nd ed.
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016).
3
Michael A Hitt, R Duane Ireland, and Robert E Hoskisson, Manajemen Strategis : Daya
Saing Dan Globalisasi ; Konsep, 1st ed. (Jakarta: Salemba Empat, 2002).

8
terhadap sumber daya dan aktivitas dalam satu ataupun beberapa
lokasi. Sedangkan konsentrasi geografis pada kegiatan perusahaan
cenderung menutup kegiatan tersebut dari target pasar dan membuat
perusahan menjadi tergantung pada lokasi tersebut.
Keunggulan dari strategi global yakni berasal dari inovasi
perusahaan yang muncul dari usaha setiap unit bisnis ataupun
perusahaan yang dapat dengan mudah ditransfer ke lokasi satu dengan
lokasi lainnya. Walaupun perusahaan dapat meminimalkan anggaran
namun di haruskan dapat memanfaatkan peluang untuk tujuan
pertumbuhan pendapaatan (mengingat perusahaan tidak berinvestasi
pada sumber daya ekstensif untuk adaptasi produk yang ditawarkan
dari satu pasar ke pasar lain).
Strategi ini paling tepat ketika digunakan dalam keadaan tekanan
yang kuat untuk mengurangi biaya produksi dan sedikitnya tekanan
untuk mengadaptasi lokal. Serta keunggulan lainnya strategi ini sangat
memungkinkan perusahaan supaya dapat menciptakan level kualitas
yang berstandar secara global.
Perusahaan yang melakukan ekspansi secara internasional,
menggunakan strategi ini untuk mempertahankan pertumbuhan pada
pasar dunia, sebab semakin jenuhnya pasar lokal dan keunggulan
kompetitif berbeda antara masing- masing negara. Sebagai contoh :
Negara Jepang memimpin dalam bidang tekhnik maupun optik,
Negara Perancis membuat kemajuan dalam bidang senjata nuklir dan
Negara Jerman memimpin dalam bidang farmasi, kimia serta
transportasi darat.
Dalam contoh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasannya
setiap negara memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda beda satu
sama lain, hal itulah yang menjadi nilai positif dalam mempertahankan
pertumbuhan di pasar global.
Evolusi dari perusahaan global biasannya diikuti oleh kemajuan dari
tingkatan strategi yang terlibat. Tiga tingkatan tersebut sebagai berikut:
1. Diikuti aktivitas ekspor dan impor
2. Melibatkan lisensi asing dan transfer teknologi
3. Investasi langsung dalam operasi di luar negeri dengan mendirikan
pabrik manufaktur.4
Hal- hal yang perlu diperhatikan perusahaan yang berhubungan
dengan resiko penggunaan strategi global menurut Kuncoro, yakni :

4
M Husni Mubarak, Manajemen Strategi (Kudus: Stain Kudus, 2009).

9
a. Mengonsentrasian kegiatan pada satu lokasi membuat perusahaan
menjadi tergantung pada lokasi tersebut
b. Konsentrasi geografis pada kegiatan perusahaan cenderung
menutup kegiatan tersebut dari target pasar
c. Perusahaan yang dapat menikmati skala ekonomi hanya dapat
berkonsentrasi pada sumber daya yang (scale-sensitive) dan
aktivitas pada satu atau beberapa lokasi.
Manajer di dunia sering kali merasa kesulitan didalam
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi global yang efektif.
Banyak dari manajer yang masih menggunakan “multilocal strategy” bila
dibandingkan strategi global ketika memutuskan untuk menguasai pasar
luar negeri. Masalah ini muncul di latar belakangi oleh banyaknya para
pengambil keputusan yang kebingungan mengenai seberapa globalnya
industri mereka serta seberapa berapa globalnya strategi bisnis yang
diterapkan. Sebuah industri dan strategi dapat lebih mengglobal atau
sebaliknya disebabkan oleh elemen- elemen yang berbeda.
 Sebuah industri dikatakan global jika terdapat hubungan dalam
negeri (intercountry connections)
 Sebuah strategi dapat dikatakan global jika terdapat hubungan
antarnegara yang terintegrasi
Sebuah strategi global seharusnya tidak hanya menggunakan satu elemen
misalnyaproduk yang terstandardisasi atau mencangkup pasar duniaatau
jaringan manufaktur global dunia. Justru sebaliknya, sebuah strategi global
merupakan kombinasi dari beberapa elemen yang fleksibel.
Dengan adanya perkembangan lingkungan bisnis yang senantiasa berubah,
hal itu membuat strategi global menjadi lebih efektif bilamana
dibandingkan dengan strategi multilokal. Perubahan lingkungan ini
mencangkup beberapa hal, sebagai berikut :
1. Pesaing yang mampu beradaptasi dalam persaingan dari suatu
kompetisi antarnegara menjadi kompetisi global.
Misalnya : Negara Jepang mampu menaklukan begitu banyak pasar
didunia barat melalui manajemen dan kompetisi berbasis strategi
global yang terintegrasi.
2. Jika investasi dilakukan disuatu negara NIB (Negara Industri Baru)
yang menawarkan tempat untuk pendirian pabrik dengan kelebihan
biaya sewa murah dan biaya tenaga kerja yang relatif rendah.
3. Adanya kesamaan selera konsumen di beberapa negara.

10
Misalnya: hampir semua orang di dunia memiliki kesamaan selera
dalam membeli sebuah telepon genggam. Begitupun memiliki
kesamaan dalam hal fashion.
4. Investasi teknologi menjadi mahal atau tinggi untuk diamortisasi di
satu pasar saja. Profit akan diperoleh jika investasii teknologi di
lakukan di negara yang memiliki nilai kurs yang tinggi membeli aset di
suatu negara yang tingkat kursnya rendah.
5. Revolusi dalam bidang komunikasi dan informasi. Adanya
perkembangan berkelanjutan dalam perjalanan udara, komputer, satelit
dan komunikasi mempermudah untuk berkumunikasi dan mengontrol
dari kejauhan.5

5
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif (Erlangga,
2005).

11
12
13
PENUTUP

14
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. Strategic Management (Sustainable Competitive Advantages).
2nd ed. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

15
Ball, Geringer, Minor, McNett. 2006. Edisi 12 International Business. Bandung:
Salemba Empat
Dharmmesta, Basu Swastha., Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pemasaran
Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Daniels, J. D., Radebaugh, L. H., & Sullivan, D. P. 2004. International business:
Environments and operations. Upper Saddle River, N.J: Prentice Hall.
Hill, Charles W.L. 2008. International Business. McGraw Hill Higher Education.
Wicaksono Bagus Kurniawan, 2017. Bisnis Internasional. Dalam
http://wicaksonobagusk97.blogspot.co.id/2017/01/bisnis-internasional-
wicaksono-bagus.html (Diakses tanggal 29 April 2017)
Talentia Kristi, 2013. Bisnis Internasional. Dalam
http://talentiakirsti.blogspot.co.id/2013/01/bisnis-internasional.html
(Diakses tanggal 29 April 2017)
Hitt, Michael A, R Duane Ireland,& Robert E Hoskisson. Manajemen Strategis :
Daya Saing Dan Globalisasi ; Konsep. 1st ed. Jakarta: Salemba Empat,
2002.
Kuncoro, Mudrajad. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Erlangga, 2005.
Mubarak, M Husni. Manajemen Strategi. Kudus: Stain Kudus, 2009.

16

Anda mungkin juga menyukai