Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii


BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.4 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.4 Memperoleh Keunggulan Kompetitif di Pasar Global ..................... 16
2.5 Strategi Global Total dalam Bisnis Internasional ............................. 18
BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 24
3.2 Saran ................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iv
LAMPIRAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perusahaan dituntut untuk menghadapi persaingan dan perubahan pasar.
Manajer harus dapat memilih dan menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan
pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer.
Sebelum memasuki bisnis internasional, tentu ada motif yang mendorong
suatu global competitor. Namun ada tantangan yang harus dihadapi oleh global
competitor, yaitu bagaimana memperoleh keunggulan kompetitif dan menerapkan
strategi global yang akan digunakan ketika go international. Strategi global
mengasumsikan produk-produk yang lebih distandarisasi dan kontrol oleh kantor
pusat. Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi dan dikontrol oleh kantor pusat.
Unit-unit bisnis strategis yang beroperasi di setiap negara diasumsikan saling
tergantung (interdependent), dan kantor pusat berusaha untuk menyatukan bisnis-
bisnis yang tersebar di negara-negara tersebut. Dengan strategi ini, perusahaan
menawarkan produk-produk standar ke berbagai pasar di negara-negara yang
berbeda dan strategi kompetitif ini ditentukan oleh pusat. Jadi strategi global
menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang untuk
mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam
sebuah negara atau di pasar-pasar lainnya.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan
peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu
tidak menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan
produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak
responsif terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk
mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas
negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber
daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas
negara tersebut.

1
Hal tersebut menarik perhatian penyusun untuk mempelajari strategi
internasional. Maka sesuai dengan latar belakang tersebut, penyusun mengambil
judul “STRATEGI INTERNASIONAL”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari makalah ini
adalah:
1. Bagaimana cara memperoleh keunggulan kompetitif?
2. Bagaimana strategi global total dalam bisnis internasional?

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan
masalah dari makalah ini adalah:
1. Memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global.
2. Strategi global total dalam bisnis internasional.

1.4 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut
1. Memahami cara memperoleh keunggulan kompetitif.
2. Memahami strategi global total dalam bisnis internasional.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 MEMPEROLEH KEUNGGULAN KOMPETITIF DI PASAR GLOBAL


Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan
tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih
baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu
dilakukan oleh perusahaan lain. Perusahaan berusaha menghasilkan produk barang
atau jasa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelanggannya dan mendapatkan
keuntungan lebih banyak dibanding dengan pesaingnya. Perusahaan bisa
menghasilkan keuntungan ini dengan menggunakan berbagai strategi. Dalam
bidang sistem informasi keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan
informasi untuk meningkatkan pangsa pasar.
Pada kondisi perekonomian global sekarang ini, yang ditunjukkan dengan
hilangnya batas-batas negara dari segi investasi, industri, individu, dan informasi
pada umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang
bersifat dinamis, maka diperlukan upaya-upaya perusahaan agar tetap survive serta
mampu bersaing secara global. Salah satu upaya penting yang perlu dilakukan
adalah merumuskan strategi perusahaan yang adaptif serta mudah disesuaikan
untuk mengikuti perkembangan perubahan yang terjadi secara mendadak dalam
kondisi persaingan global. Strategi yang memungkinkan perusahaan beradaptasi
serta meningkatkan kemampuan bersaingnya secara global dalam kondisi
perekonomian global yang terbulen adalah melalui aliansi strategis.
Keunggulan kompetitif berasal dari dua sumber keunggulan. Sumber kenggulan
yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang dinikmati sepadan
atau lebih besar dari biaya yang keluarkan. Sumber keunggulan kompetitif yang
kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk tidak mudah dicontoh atau di-copy
oleh pesaing.

3
Keunggulan kompetitif dalam tercipta apabila terdapat kesepadanan antara
distinctive competencies dari sebuah perusahaan dengan faktor-faktor kritis untuk
sukses dalam industrinya yang memungkinkan perusahaan. Terdapat dua cara
untuk mencapai keunggulan kompetitif, yaitu :
1. Keunggulan kompetitif dapat tercapai apabila perusahaan melakukan strategi
biaya yang memungkinkan untuk menawarkan produk pada harga yang lebih
rendah dibanding pesaing.
2. Keunggulan kompetitif juga dapat dicapai dengan strategi diferensiasi produk
sehingga pelanggan mempunyai persepsi tentang manfaat mufakat unik yang
membenarkan harga tinggi.
Kedua strategi tersebut mempunyai dampak yang sama untuk menigkatkan
manfaat yang dirasakan pelanggan. Pada dasarnya aliansi adalah sinergi untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif. Dengan beraliansi, perusahaan berharap
dapat menciptakan nilai lebih melalui transfer skill atau berbagai sumber daya di
antara berbagai unit bisnis, sebagai contohnya adalah aliansi yang dilakukan oleh
United Technology dengan DOW Chemical yang berhasil membangun suatu piranti
berbasis plastik terpadu untuk keperluan industri kedirgantaraan.
Aliansi Strategis yang dilakukan dua perusahaan atau lebih dalam
menghasilkan suatu produk hanya bisa meringankan beban biaya dan
mempersingkat waktu, tetapi juga mempercepat proses produksi sehingga produk
yang dihasilkan tetap inovatif dan mampu meraih konsumen sehingga memberikan
keuntungan. Aliansi strategis dapat membantu perusahaan untuk
mentransformasikan operasinya dan memperoleh akses pada berbagai sumber-
sumber baru teknologi, pasar dan wawasan yang mungkin sulit bagi perusahaan
untuk melakukan dan mempelajari dengan sendiri.
Dengan demikian untuk mencapai keunggulan kompetitif, aliansi yang
dilakukan perusahaan pada prinsipnya berupa pengkoordinasian dan saling
keterkaitan (linkage) setiap aktivitas dalam value chain antar perusahaan yang akan
memberikan nilai tambah. Ada tiga kondisi yang harus dipenuhi untuk mewujudkan
aliansi strategis. Ketiga kondisi tersebut adalah :

4
1. Mitra aliansi tetap independent. Artinya walaupun terjadi aliansi atau kerjasama
tetapi masing-masing perusahaan tetap menjalankan fungsi usahanya dan tetap
independent.
2. Setiap mitra bertanggung jawab atas mitra strategis dalam aliansi, misalnya
tugas pemasaran, penelitian, dan pengembangan.
3. Setiap mitra terus menerus memberikan kontribusi, misalnya apabila terjadi
keresahan dalam perusahaan yang beraliansi. Hal itu menjadi tugas mitra lokal
untuk mengamankan terus menerus .

2.2 STRATEGI GLOBAL TOTAL


Secara umum, ada tiga pandangan tentang strategi global. Pertama, strategi
global adalah salah satu bentuk perusahaan multinasional (multinational
enterprise/MNE) strategi yang menjadi (treats) negara di seluruh dunia sebagai
sebuah pasar global (global marketplace) (Levitt, dan Yip dalam Peng dan Miles,
2009). Strategi MNE lainnya biasanya dikenal sebagai internasional (atau eksport-
driven), multidomestik dan transnasional (Bartlett dan Ghoshal dalam dalam Peng
dan Miles, 2009). Namun, strategi ini tampaknya merupakan bentuk ideal yang
tidak ada di antara MNE (Rugman dan Verbeke 2004).
Pandangan kedua menjadikan (treats) strategi global sebagai manajemen
strategi internasional (Bruton et al 2004;. Inkpen dan Ramaswamy 2006; Lu 2003).
Jadi manajemen internasional strategis lebih luas daripada 'strategi global' seperti
yang didefinisikan oleh pandangan pertama. Pandangan ketiga mendefinisikan
strategi global secara luas: strategi perusahaan di seluruh dunia, yang merupakan
teori perusahaan tentang cara sukses untuk bersaing (Peng dan Delios 2006).
Definisi ini secara eksplisit mencakup strategi perusahaan internasional (cross-
border) dan non-internasional (domestic).
Definisi ketiga menjadikan (treats) strategi global sebagai strategi perusahaan
di seluruh dunia (Peng dan Delios 2006). Dengan kata lain, pengertian strategi
global tidak didefinisikan secara sempit atau tidak relevan (pandangan pertama),
atau menyamakan strategi global dengan manajemen strategis internasional
(pandangan ke dua). Meskipun benar bahwa definisi pertama secara eksplisit fokus

5
pada aspek-aspek internasional, definisi kedua terfokus tata kelola perusahaan dan
CSR. Secara keseluruhan, global strategi sebagai lapangan di persimpangan antara
manajemen strategis dan bisnis internasional.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-
peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak
menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan
produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak
responsif terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk
mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas
negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber
daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas
negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
melakukan strategi global:
1. Membentuk tim global
Keterlibatan setiap manajer sangat penting bagi keberhasilan strategi global.
Pemilihan anggota tim merupakan kunci daalam pengambilan keputusan.
Anggota tim global yang dipilih berasal dari:
- Pimpinan bisnis
- Perwakilan senior dari bisnis terkait
- Eksekutif perusahaan senior
Idealnya satu tim terdiri dari enam sampai delapan orang. Sebagai
tambahan, tim membutuhkan staf yang bertugas dalam perencanaan. Suatu tim
dipimpin oleh ketua.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh tim global adalah menentukan
jadwal rapat. Oleh karena itu, jadwal rapat harus ditentukan pada saat
pertemuan pertama rapat. Karena setiap anggota tim memiliki kesibukan
masing-masing, jadwal rapat sebaiknya dilakukan 2 sampai 3 kali dalam satu
bulan. Selain itu dalam pemilihan lokasi rapat, sebaiknya dilakukan bergiliran
dari satu negara ke negara lain.
2. Menentukan bisnis

6
Pemimpin dari tim global harus memiliki gagasan bisnis yang akan
dianalisis sebelum mereka dapat membentuk tim global, namun gagasan dari
anggota pun diperlukan. Dalam bisnis sendiri terdapat tiga dimensi produk atau
jasa, yaitu fungsi, tenaga kerja, dan layanan konsumen.
3. Mengidentifikasi pasar
Setelah menentukan pasar, tim global menetukan pasar yang akan dimasuki,
mulai dari bentuk pasar, meramalkan permintaan pasar, dan menentukan market
share.
4. Mengidentifikasi pesaing
Tim global harus menentukan pesaing mana yang dianggap paling penting
untuk diidentifikasi. Pesaing yang yang harus dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Semua pesaing global yang memiliki market share di atas 5%
b. Pesaing terbesar yang berada di negara asalnya, meskipun pesaing
tersebut tidak go international.
c. Pesaing global yang potensial
Jika memungkinkan, jumlah perusahaan yang masuk daftar pesaing harus
ada sepuluh pesaing atau lebih.
5. Memeriksa strategi inti
Dalam menganalisis strategi global, terkadang beberapa anggota dari tim
global tidak mengetahui apa strategi inti dari bisnis mereka atau memiliki
pandangan yang berbeda mengenai strategi inti dari bisnis mereka. Sehingga
akan sangat membantu jika mengetahui strategi inti sedini mungkin. Cara yang
paling baik dalam memeriksa strategi inti adalah dengan meminta para anggota
menuliskan strategi inti yang ada di pikiran mereka. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kesalahpahaman antaranggota. Strategi inti ini harus meliputi:
- Deskripsi mengenai bisnis
- Tujuan strategis
- Target keuangan
- Sumber keunggulan kompetitif
- Unsur-unsur strategis
- Aktivitas pertambahan nilai

7
- Strategi kompetitif
6. Memeriksa pemilihan negara
Pemilihan negara merupakan hal terpenting dari internasionalisasi dan
globalisasi. Manajer perlu mempertimbangkan segala sesuatu mengenai negara
yang akan dipilih mulai dari kondisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan
hukum.
Tim global harus mengevaluasi pemilihan negara dengan menggunakan
tahap-tahap berikut:
a. Mengidentifikasi wilayah/negara
Tim global harus mengidentifikasi seluruh wilayah atau negara yang
sudah dipilih atau yang akan dipilih.
b. Mengembangkan subfaktor untuk setiap faktor yang ada
Tim global harus mengembangkan daftar dari subfaktor untuk
menaksir setiap faktor.
c. Memeberikan bobot untuk setiap subfaktor
Tim global harus memberikan bobot pada setiap subfaktor dengan
jumlah bobot sebesar 100 poin.
d. Memberikan rating untuk setiap negara pada setiap subfaktor
Tim global harus memberi rating pada setiap wilayah atau negara
pada setiap subfaktor dengan skala 0 sampai 10.
e. Mengkombinasikan bobot dan rating agar menjadi skor total untuk
setiap negara atau wilayah
Untuk menentukan rating total dari setiap negara, bobot dan rating
harus dikalikan, kemudian dijumlahkan.
f. Menentukan skor total untuk resiko dari setiap negara
Total dari rating negara harus menentukan resiko dari tiap negara
seperti kestabilan politik, resiko pengambilalihan, dan resiko nilai tukar
mata uang
7. Mendiagnosis potensi globalisasi industri
Untuk mendiagnosis potensi globalisasi industri, ada dua tahap yang
harus ditempuh. Pada tahap pertama, tim global dapat membuat penilaian

8
awal dalam rapat. Hasil penilaian dapat diverifikasi oleh manajer dan staf di
tahap kedua. Selanjutnya tim global harus mengidentifikasi bagaimana
globalisasi industri menciptakan peluang.
8. Mengevaluasi strategi global
Terdapat tiga gagasan utama untuk mengevaluasi strategi global:
a. Analisis keuntungan potensial dari penggunaan strategi global
b. Analisis dari globalisasi industri
c. Analisis mengenai reaksi pesaing
9. Mengevaluasi kapabilitas organisasi
Selanjutnya tim global akan mengevaluasi organisasi atau perusahaan,
apakah organisasi atau perusahaan tersebut akan mampu atau tidak dalam
memasuki bisnis global
10. Mengembangkan program global
Tugas terakhir dalam analisis strategi global yang akan dilakukan oleh
tim global adalah mengspesifikasi rencana program yang akan mereka
jalankan. Dengan kata lain tahap terakhir ini adalah memastikan
implementasi dari program yang akan dijalankan.

Bagan di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan strategi


global total.

9
1
Membentuk tim
global

2
Menentukan
bisnis
3 4
Mengidentifikasi Mengidentifikasi
kunci pasar kunci pesaing
5
Memeriksa
strategi inti

6
Memeriksa
pemilihan negara

7
Mendiganosis
potensi industri
global
8 9
Mengevaluasi Mengevaluasi
penggunaan kapabilitas
strategi global organisasi

10
Mengembangkan
program global

10
BAB 3
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bisnis internasional merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain. Terdapat beberapa metode yang dilakukan suatu
perusahaan atau organisasi agar Go International, diantaranya ekspor, lisensi,
franchising/waralaba, kontrak manajemen, kontrak manufacture, patungan (Joint
Venture), cabang yang dimiliki penuh, operasi global, dan investasi portofolio.
Adapun terdapat tiga teori umum yang menjelaskan timbulnya motivasi melakukan
internasionalisasi bisnis, yaitu teori pasar tidak sempurna, teori keunggulan
komparatif, dan teori siklus hidup produk. Selain itu, untuk memperoleh
keunggulan kompetitif di pasar global, yaitu melakukan strategi biaya dan strategi
diferensiasi. Kemudian adapun global strategi yang berperan sebagai lapangan di
persimpangan antara manajemen strategis dan bisnis internasional.

4.2 Saran
Ini adalah makalah sudah penyusun susun dengan sebaik-baiknya, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.
Setelah membaca makalah ini, pembaca disarankan untuk membaca referensi
lain dari media cetak maupun media elektronik.

11
DAFTAR PUSTAKA
Ball, Geringer, Minor, McNett. 2006. Edisi 12 International Business. Bandung:
Salemba Empat
Dharmmesta, Basu Swastha., Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pemasaran
Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Daniels, J. D., Radebaugh, L. H., & Sullivan, D. P. 2004. International business:
Environments and operations. Upper Saddle River, N.J: Prentice Hall.
Hill, Charles W.L. 2008. International Business. McGraw Hill Higher Education.
Wicaksono Bagus Kurniawan, 2017. Bisnis Internasional. Dalam
http://wicaksonobagusk97.blogspot.co.id/2017/01/bisnis-internasional-
wicaksono-bagus.html (Diakses tanggal 29 April 2017)
Talentia Kristi, 2013. Bisnis Internasional. Dalam
http://talentiakirsti.blogspot.co.id/2013/01/bisnis-internasional.html
(Diakses tanggal 29 April 2017)
Cerita Kami, 2013. Contoh Perusahaan yang melakukan exporting, licensing,
franchising, joint venture, wholly owned subsidiary. Dalam
http://chitchatmanagement.blogspot.co.id/2013/04/contoh-perusahaan-
yang-melakukan.html (Diakses tanggal 29 April 2017)
Untoro, 2015. Strategi Global. Dalam http://untoro14.blogspot.co.id/2015/11/
strategi-global.html (Diakses tanggal 29 April 2017)
Rohmanto, 2015. Manajemen Keuangan Internasional. Dalam
http://rohmanto96.blogspot.co.id/2015/03/manajemen-keuanagan-
internasional.html (Diakses tanggal 29 April 2017)

iv

Anda mungkin juga menyukai