Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGARUH KEKUATAN KEUANGAN TERHADAP


BISNIS GLOBAL

KELOMPOK 4 :

MELY KRISTIA 2019031001


DELINA SEPTIANA 2019031002
ERMA TIARA SANI 2019031003
MABELLE FORTUNA 2019031011

HARI KULIAH : KAMIS , 19:30 – 21.10


NAMA DOSEN : ESTU MAHANANI., SP., M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN ADMINISTRASI INDONESIA
JAKARTA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat,
karunia Nya, makalah mengenai “Pengaruh Kekuatan Keuangan Terhadap Bisnis
Global” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih
banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada Ibu Estu Mahanani., SP., M.M selaku Dosen untuk Mata Kuliah
Bisnis Global yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan


manfaat dan edukasi mengenai Pengaruh kekuatan keuangan terhadap bisnis
global dan memperluas wawasan pembaca tentang Kurs Valuta Asing, Pertukaran
Mata Uang serta Neraca Pembayaran. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kemudian kami jadikan perbaikan untuk kedepannya supaya bisa menjadi lebih
baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat. Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah
ini lebih baik ke depannya.

Jakarta, 22 Oktober 2020

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.1.1 Peserta Pasar Valas.....................................................................................2
1.1.2 Mata Uang yang Umumnya diperdagangkan di Dunia...............................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Perhitungan kurs valuta asing.............................................................................4
2.1.1 Sistem Kurs Valuta Asing..........................................................................4
2.1.2 Jenis Kurs Valuta Asing.............................................................................5
2.1.3 Fungsi Valuta Asing...................................................................................5
2.1.4 Perhitungan Kurs Valuta Asing..................................................................6
2.1.5 Data Kurs Valuta Asing..............................................................................7
2.2 Pengendalian Pertukaran Mata Uang................................................................10
2.3 Neraca Pembayaran..........................................................................................12
2.3.1 Komponen Neraca Pembayaran Internasional..........................................12
2.3.2 Neraca Pembayaran Indonesia..................................................................15
BAB III............................................................................................................................17
KESIMPULAN................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanisme dimana satu negara dapat memperdagangkan satu mata


uang dengan mata uang negara lainnya disebut Pasar Valuta Asing,
Membentuk inti dari system keuangan internasional. Pasar Valuta Asing
sendiri tidak selalu diperdagangkan dalam bentuk fisik, namun
diperdagangkan dan dilaksanakan dengan bantuan perangkat
telekominukasi seperti computer, telepon, facsimile, teleks dan lain-lain
yang secara elektronik terhubung dengan jaringan.

Beberapa istilah yang digunakan dalam pasar valuta asing adalah


berikut ini:

 Kurs ialah harga atau nilai mata uang suatu negara yang diukur
dengan mata uang luar negeri ketika berbelanja atau membeli
barang di luar negeri.
 Valuta asing adalah mata uang negara lain. Mata uang yang
dipertukarkan dengan mata uang lain disebut transaksi valas
(foreign exchange / forex), yaitu nilai mata uang dibandingkan
dengan mata uang lain disebut nilai tukar atau nilai tukar mata
uang.
 Forex adalah mata uang suatu negara yang dikeluarkan dan ditukar
menjadi instrumen pembayaran yang sah di negara lain.

Nilai tukar mata uang asing adalah harga mata uang yang akan ditukar
dengan mata uang lain. Jika suatu mata uang dapat ditukar dengan mata
uang lain tanpa batas, pertukaran mata uang asing akan memiliki nilai.
Tempat pertemuan antara penawaran dan permintaan valuta asing disebut
Bursa Valuta Asing (Foreign Exchange Market). Jadi Kurs Valuta
Asing adalah perbandingan nilai atau harga antara mata uang asing yang
dinyatakan atau ditukar dengan nilai mata uang domestik.

1
1.1.1 Peserta Pasar Valas

1. Perusahaan

Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi


perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai
sumber daya baru yang lebih murah, yaitu melalui
ekspor/impor.

2. Masyarakat atau Perorangan

Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta


asing disebabkan oleh beberapa factor, Yaitu:
a) Kegiatan Spekulasi, Yaitu dengan memanfaatkan
fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk
memperoleh keuntungan.
b) Kebutuhan konsumsi pada saat berada diluar negeri
untuk tujuan bisnis maupun wisata.

3. Bank Umum

Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai


keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan
uangnya ledalam bentuk mata uang lain. Untuk memenuhi
kewajibannya dalam bentuk valuta asing.

4. Broker

Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya


transaksi valuta asing. Mereka membantu kita untuk
mencarikan pembeli ataupun menjual.

5. Pemerintah

Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai


tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima
pendapatan dari luar negeri yang harus ditukarkan lagi kedalam
mata uang local.

2
6. Bank Sentral

Di berbagai negara bank sentral adalah lembaga independent


yang bertugas menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank
sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka
menstabilkan nilau tukar mata uangnya yang biasa disebut
dengan kegiatan intervensi.

1.1.2 Mata Uang yang Umumnya


diperdagangkan di Dunia

I. Dollar Amerika Serikat / USD (US$)


II. Poundsterling Inggris / GBP (£)
III. Euro / EUR (€)
IV. Swiss Franc / CHF (SFr)
V. Japanese Yen / JPY (¥)
VI. Australian Dollar / AUD (AU$)
VII. Canadian Dollar / CAD (CA$)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengaruh Kekuatan Keuangan Terhadap Bisnis


Global?
2. Bagaimana Cara Perhitungan Kurs Valuta Asing?
3. Bagaimana Pengendalian Pertukaran Mata Uang?
4. Apa yang dimaksud Neraca Pembayaran?

1.3 Tujuan

1. Mempelajari Pengaruh Kekuatan Keuangan Terhadap Bisnis


Global
2. Mengerti Cara Perhitungan Kurs Valuta Asing
3. Mengetahui Pengendalian Pertukaran Mata Uang
4. Mengetahui Neraca Pembayaran

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perhitungan kurs valuta asing

2.1.1 Sistem Kurs Valuta Asing

Ada beberapa jenis cara yang dilakukan pemerintah dalam menentukan nilai
tukar mata uang asing. Metode-metode ini meliputi:

1. Sistem Kurs Tetap (fixed exchange rate)

Ini adalah kondisi di mana nilai tukar mata uang domestik ditentukan
oleh pemerintah. Dalam jenis ini, pemerintah melakukan berbagai langkah dan
kebijakan untuk mengatur nilai mata uangnya pada harga tertentu.
Fluktuasi pergerakan harga yang terjadi akan diredam oleh
pemerintah / intervensi.
Jika ada kelebihan pasokan, pemerintah akan membelinya. Sebaliknya,
jika ada permintaan berlebih untuk mata uang asing tertentu, pemerintah akan
menjual persediaan mata uangnya.
Sistem ini memang mampu memberikan kepastian tentang nilai tukar
mata uang, tetapi kelemahannya adalah bahwa pemerintah harus memiliki
cadangan devisa yang sangat besar untuk mempertahankan nilai mata
uangnya.

2. Sistem Kurs Bebas/Mengambang (floating exchange rate)

Dalam sistem ini, besarnya nilai tukar diserahkan kepada mekanisme


pasar tanpa campur tangan pemerintah. Tinggi dan rendah dari mata uang
ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran mata uang itu sendiri.

3. Sistem Tingkat Mengambang Terkendali (Managed Floating Rate)

Ini adalah kombinasi dari dua sistem di atas. Nilai tukar dapat bergerak
bebas naik atau turun, tetapi pemerintah akan melakukan intervensi untuk
menghindari gejolak yang terlalu tajam.
Pemerintah melakukan intervensi untuk mengintervensi ketika harga
mencapai batas tertentu, misalnya 5% di atas atau di bawah tingkat
keseimbangan. Campur tangan atau intervensi yang dilakukan dapat berupa:

 Dirty Floating (Mengambang kotor) – adalah kondisi di mana


pemerintah melakukan intervensi langsung dengan menjual atau membeli
valuta asing.

4
 Clean Floating (mengambang bersih) – adalah kondisi di mana
intervensi pemerintah dilakukan secara tidak langsung, misalnya dengan
mengatur suku bunga.

2.1.2 Jenis Kurs Valuta Asing

Ada tiga jenis nilai tukar mata uang asing yang perlu kita ketahui:
 Kurs Jual – adalah harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang
yang ingin membeli mata uang asing
 Kurs beli – adalah harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang
yang ingin menukar mata uang asing.
 Kurs tengah – adalah harga yang diberikan oleh bank antara kurs jual
dan kurs beli (jumlah kurs beli dan kurs jual dibagi dua)

2.1.3 Fungsi Valuta Asing

Fungsi dari Valuta Asing dapat dijabarkan dalam tiga point.

1) Alat Tukar dan Pembayaran Internasional

Tentu saja, ini kurs valuta asing sebagai alat tukar internasional. Valuta
asing digunakan sebagai alat dalam melakukan tukar menukar barang
atau jasa dengan negara lain. Contohnya, Indonesia mengimpor barang
elektronik dari Tiongkok, maka orang Tiongkok harus dibayar dengan
dolar karena tidak akan mau jika dibayar dengan rupiah.

2) Alat Pengendali Kurs

Kurs mata uang suatu negara seringkali mengalami pergolakan. Dengan


pengelolaan tingkat penggunaan suatu valuta asing tertentu, sebuah
negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih
mudah. Contohnya, dengan adanya kurs Rupiah ke Dolar, maka dapat
diketahui bahwa nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin turun.
Dalam hal ini, kurs dijadikan patokan untuk mengendalikan nilai mata
uang suatu negara.

5
3) Alat Memperlancar Perdagangan Internasional

Dengan adanya kurs valuta asing, setiap negara di seluruh penjuru dunia
dapat dengan mudah melakukan jual beli tanpa terkendala mata uang di
negara masing-masing.

2.1.4 Perhitungan Kurs Valuta Asing

Sekarang kita akan menghitung nilai tukar valuta asing berdasarkan kurs yang
berlaku. 

Suatu hari Andi mendapat tugas dalam pekerjaannya, yaitu meliput berita ke
Amerika Serikat. Dia memperoleh tunjangan dari layanan dengan biaya
perjalanan sebesar Rp 50.000.000,00.

Pada saat itu, nilai tukar yang berlaku adalah


Kurs Jual Rp 13.500 per US $ 1
Kurs Beli Rp 13.200 per US $ 1

Maka, berapakah jumlah uang saku yang diterima Andi dalam nilai dolar?

Jika Andi akan menukarkan uang rupiah ke dolar, jadi perhitungan yang
digunakan ialah perhitungan kurs jual. Jadi, uang Andi dalam bentuk dolar
adalah sebesar:
Rp 50.000.000 : Rp 13.500 = US$ 3,703

Sementara di Amerika, Andi menggunakan uangnya hanya US $ 3.000 dan


setelah kembali dari Amerika, Andi kembali untuk menukar sisa uang dengan
rupiah. Kurs yang berlaku saat itu

Kurs jual Rp 14.000 per US $ 1

Kurs beli Rp 13.600 per US $ 1

Berapakah jumlah rupiah yang akan diterima oleh Andi?

Dan sisa uang Andi adalah sebesar US$ 3,703 – US$ 3,000 = US$ 703. Jika
Andi akan menukarkan uang dolar ke rupiah, jadi perhitungan yang digunakan
yaitu perhitungan kurs beli. Jadi, sisa uang yang dimiliki Andi dalam rupiah
adalah sebesar: US$ 703 x Rp 13.600 = Rp 9.601.600,00.

6
2.1.5 Data Kurs Valuta Asing

A. Data Kurs Valuta Asing yang tersedia pada website Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Tahun 2000 – 2019

Kurs Tengah Beberapa Mata Uang Asing Terhadap Rupiah di Bank Indonesia dan Harga Emas di Jakarta (Rupiah)
Mata Uang Asing
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1021
Dollar Australian 5318 5309 5065 6347 7242 7207 7133 8229 7556 8432 9143 9203 10025 10876 10218 10064 9724 10557 9739
1
1416 1656
Euro - - - 10515 12652 11660 11858 13760 15432 13510 11956 11739 12810 16821 15133 15070 16174 15589
2 0
Pound sterling 1508 1433 1650 1837
14299 15076 17888 16942 17697 18804 15803 15114 13894 13969 15579 20097 19370 20451 18218 18250
Inggris 0 4 8 3

Dollar Hongkong 1230 1333 1146 1090 1195 1268 1160 1208 1413 1212 1155 1167 1247 1572 1604 1780 1732 1733 1849 1785

Yen Jepang - - - - 9042 8342 7580 8307 - 102 110 117 112 116 104 115 115 120 131 127.97

Ringgit Malaysia 2525 2736 2353 2228 2445 2601 2554 2828 3153 2747 2916 2853 3160 3708 3562 3210 2996 3335 3493 3397

1060
Dollar Singapura - - - - 5686 5907 5879 6502 7607 6699 6981 6974 7907 9628 9422 9751 9299 10134 10321
3
1040 1343 1448
Dollar Amerika 9595 8940 8465 9290 9830 9020 9419 10950 9400 8991 9068 9670 12189 12440 13795 13548 13901
0 6 1
8000 8500 10000 10000 14000 16500 20666 25000 30000 36000 45000 46000 47000 47840
Emas1 71875 - - - - -
0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 2

Gulden Belanda 4044 4169 - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber : https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/952

7
B. Data Kurs Valuta Asing Tahun 2018 - 2020

Berikut ini adalah Data Kurs Valuta Asing USD – IDR tahun 2018 – 2020, Bisa
dilihat bahwa

Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%


Okt '20 14.674,0 14.810,0 14.907,0 14.605,0 -1,12%
Sep '20 14.840,0 14.535,0 14.962,5 14.535,0 1,92%
Ags '20 14.560,0 14.605,0 14.881,0 14.465,0 0,21%
Jul '20 14.530,0 14.245,0 14.860,0 14.245,0 2,47%
Jun '20 14.180,0 14.630,0 14.630,0 13.850,0 -2,94%
Mei '20 14.610,0 14.960,0 15.152,5 14.607,5 -1,78%
Apr '20 14.875,0 16.325,0 16.575,0 14.857,5 -8,80%
Mar '20 16.310,0 14.355,0 16.640,0 14.095,0 13,68%
Feb '20 14.347,5 13.667,5 14.347,5 13.597,5 5,07%
Jan '20 13.655,0 13.870,0 13.970,0 13.570,0 -1,64%
Des '19 13.882,5 14.102,5 14.132,5 13.862,5 -1,58%
Nov '19 14.105,0 14.045,0 14.120,0 13.970,0 0,48%
Okt '19 14.037,0 14.180,0 14.220,0 13.985,0 -1,11%
Sep '19 14.195,0 14.186,0 14.235,0 13.905,0 0,07%
Ags '19 14.185,0 14.060,0 14.355,0 14.060,0 1,20%
Jul '19 14.017,0 14.085,0 14.170,0 13.890,0 -0,78%
Jun '19 14.127,5 14.202,5 14.352,5 14.077,5 -1,03%
Mei '19 14.275,0 14.205,0 14.530,0 14.205,0 0,18%
Apr '19 14.250,0 14.225,0 14.265,0 13.995,0 0,07%
Mar '19 14.240,0 14.102,0 14.340,0 14.084,0 1,24%
Feb '19 14.065,0 13.945,0 14.160,0 13.890,0 0,66%
Jan '19 13.972,5 14.422,5 14.487,5 13.957,5 -2,83%
Des '18 14.380,0 14.255,0 14.655,0 14.210,0 0,54%
Nov '18 14.302,5 15.182,5 15.200,5 14.252,5 -5,92%
Okt '18 15.202,5 14.882,5 15.267,5 14.882,5 2,02%
Sep '18 14.901,5 14.736,5 14.941,5 14.736,5 1,16%
Ags '18 14.730,0 14.430,0 14.735,0 14.395,0 2,15%
Jul '18 14.420,0 14.255,0 14.565,0 14.255,0 0,63%
Jun '18 14.330,0 13.855,0 14.415,0 13.835,0 3,13%
Mei '18 13.895,0 13.920,0 14.215,0 13.875,0 -0,13%
Apr '18 13.912,5 13.742,5 13.932,5 13.737,5 1,07%
Mar '18 13.765,0 13.785,0 13.805,0 13.700,0 0,15%

8
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
Feb '18 13.745,0 13.390,0 13.755,0 13.390,0 2,66%
Jan '18 13.388,5 13.536,5 13.554,5 13.266,5 -1,32%
Tertinggi: 16.640,0 Terendah: 13.266,5 Selisih: 3.373,5 Rata-Rata: 14.320,8 Perubahan%: 8,2

Sumber : https://id.investing.com/currencies/usd-idr-historical-data

9
2.2 Pengendalian Pertukaran Mata Uang

Pengendalian pertukaran mata uang (currency exchange control)


membatasi atau melarang penggunaan yang sah dari suatu mata uang dalam
transaksi internasional Biasanya, nilai dari mata uang terserbut ditetapkan
pada kurs yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilainya di pasar bebas, dan
diputuskan bahwa pembelian atau penjual dari mata uang lain dilakukan
melalui badan pemerintah. Suatu pasar gelap biasanya muncul, tetapi itu tidak
terlalu berguna bagi manajer keuangan, yang biasanya ingin menghindari dari
pelanggan hukum di suatu negara di mana perusahaan beroprasi selain itu,
pasar gelap tersebut jarang mampu mengakomodasi transaksi sekali berbisnis
multinasional.

Banyak negara berkembang telah melembagakan suatu sistem


pengendalian pertukaran mata uang, yang membatasi penggunaan mata uang
lokal dan asing. Negara berkembang sering memiliki mata uang keras
(konvertibel) yang jaul lebih dari pada yang di butuhkan. Oleh karena itu,
mata uang tersebut di jatah. Siapa saja yang menginginkan mata uang keras
mungkin harus mengajukan permohonan kepada instalasi pemerintah, dengan
menyebutkan berapa banyak yang di inginkan dan untuk apa penggunaanya.

Manajer bisnis harus siap untuk beraksi terhadap kekuatan keuangan


yang dapat mempengaruhi bisnis. Hal ini meliputi defisit neraca pembayaran
antara lain insentif ekspor (export incentive) yaitu masa pajak, pendanaan
berbiaya rendah, bantuan luar negeri atau keuntungan lain yang di berikan
oleh pemerintah untuk mendorong bisnis guna melekukan ekspor dan untuk
mendorong pelanggan luar negeri agar membeli barang dan jasa. Tarif dan
pajak-pajak lain,inflasi serta kebijakan fiskal atau moneter dari pemerintah
tuan rumah. Kebijakan dan praktik akuntansi juga berbeda dari satu negara ke
negara lainnya, sehingga bisnis harus mematuhi aturan negara tuan rumah dan
menerjemahkan angka dihasilkan ke dalam praktek akuntansi yang di gunakan
di negara asal dapat dipahami oleh orang-orang disana.

Pengaruh Inflasi pada Suku Bunga: Inflasi jelas merupakan faktor


kekuatan keuangan eksternal, oleh karena itu manajer keuangan suatu
perusahaan harus mampu mengantisipasinya dengan baik. Hampir semua
perusahaan memerlukan uang pinjaman segera yang menimbulkan inflai dan
kenaikan suku bunga riil. Suku bunga ini dapat dihitung dari selisih inflasi dan
suku bunga nominal. Fenomena kenaikan harga untuk semua barang atau jasa
dalam kurun waktu tertentu disebut inflasi.Tingkat inflasi menentukan biaya
riil dari pinjaman. Suku bunga rill diperoleh dengan cara mengurangkan
inflasi dari suku bunga nominal. Ketika uang pinjaman dikembalikan di masa
depan setelah inflasi terjadi, maka uang tersebut nilainya lebih rendah bagi di
pemberi pinjaman, dan tentu saja lebih murah bagi si peminjam .

10
Kebijakan Nilai Tukar Nilai tukar yang lazim disebut kurs, mempunyai
peran penting dalam rangka tercapainya stabilitas moneter dan dalam
mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk
terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia usaha.

Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga
sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap mulai tahun 1970 sampai tahun
1978, sistem nilai tukar mengambang terkendali sejak tahun 1978, dan sistem
nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate system) sejak 14
Agustus 1997.

Dengan diberlakukannya sistem yang terakhir ini, nilai tukar rupiah


sepenuhnya ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah benar-
benar pencerminan keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan.
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-waktu
tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada saat
terjadi gejolak kurs yang berlebihan.

Pengelolaan Cadangan Devisa Cadangan devisa merupakan posisi


bersih aktiva luar negeri Pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus
dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Dalam mengelola cadangan
devisa ini, Bank Indonesia lebih mengutamakan tercapainya tujuan likuiditas
dan keamanan daripada keuntungan yang tinggi.

Walaupun demikian, Bank Indonesia tetap mempertimbangkan


perkembangan yang terjadi di pasar internasional, sehingga tidak tertutup
kemungkinan terjadinya pergeseran dalam portfolio komposisi jenis
penempatan cadangan devisa. Dalam mengelola cadangan devisa yang
optimal, Bank Indonesia menerapkan sistem diversifikasi, baik berdasarkan
jenis valuta asing maupun berdasarkan jenis investasi surat berharga. Dengan
cara tersebut diharapkan penurunan nilai dalam salah satu mata uang dapat
dikompensasi oleh jenis mata uang lainnya atau penempatan lain yang
mempunyai nilai yang lebih baik.

Kredit Program Dengan status Bank Indonesia sebagai otoritas


moneter yang independen, pemberian kredit program yang selama ini
dilakukan selanjutnya berada di luar lingkup tugas Bank Indonesia. Tugas
pemberian kredit program akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang ditunjuk Pemerintah. Pengalihan tugas ini dimaksudkan agar
Bank Indonesia dapat lebih memfokuskan perhatian pada pencapaian sasaran-
sasaran moneter serta agar dapat tercipta pembagian tugas yang baik antara
Pemerintah dan Bank Indonesia.

11
2.3 Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran atau Balance of Payment (BOP) merupakan


ringkasan yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi
suatu negara dengan negara lainnya selama periode tertentu, biasanya dalam
kurun waktu satu tahun dan disusun berdasarkan system pencatatan ganda atau
double entry-bookkeeping. Setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit
diimbangi dengan transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya.

Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat


sebagai kredit dan diberi tanda positif. Sebaliknya transaksi yang
mengeluarkan mata uang asing dicatat sebagai debit dan diberi tanda negative.
Dengan menggunakan system pencatatan ganda, maka jumlah antara kredit
dan debit akan sama dengan nol. Walaupun pada kenyataannya neraca
pembayaran mungkin tidak sama dengan nol.

Neraca Pembayaran sering menjadi factor yang dapat mendorong naik


atau turunnya kurs mata uang suatu negara. Kenaikan atau surplus dari neraca
pembayaran akan diinterpretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan
terjadinya apreasiasi suatu mata uang. Sebaliknya penurunan atau deficit
neraca pembayaran akan diterjemahkan sebagai indikasi awalnya terjadi
depresiasi mata uang suatu negara. Dengan adanya neraca pembayaran ini
dapat diketahui kapan suatu negara mengalami surplus atau deficit.

2.3.1 Komponen Neraca Pembayaran Internasional

Laporan neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen


utama. Adapun komponen neraca pembayaran yang banyak menjadi
perhatian para pelaku perdagangan mata uang asing adalah rekening
berjalan, rekening modal, dan rekening cadangan resmi.

A. Rekening Berjalan (Current Account)


Rekening berjalan menunjukan transaksi internasional yang
terdiri dari barang, jasa dan transfer unilateral yang dihasilkan
dalam periode tertentu. Selisih nilai antara barang-barang ekspor
dan impor disebut neraca perdagangan (balance of trade).

Transaksi ekspor impor barang dan jasa dicatat dalam neraca


barang dan jasa (balance of goods and service). Bantuan atau
hibah luar negeri dicatat dalam transfer unilateral.

Jika total barang impor lebih besar daripada barang ekspor,


maka disebut deficit perdagangan. Jika nilai barang ekspor lebih
besar daripada impor disebut surplus perdagangan.

12
B. Rekening Modal (Capital Account)
Rekening Modal (Capital Account) merupakan penerimaan
bersih dari transaksi modal. Misalkan pembelian saham, obligasi,
pinjaman bank dan lain-lain. Rekening modal menunjukan
besarnya investasi asing didalam negeri dan investasi domestic
diluar negeri.

Penjualan asset ke luar negeri dicatat sebagai kredit, bertanda


positif karena menghasilkan aliran modal masuk (Capital flow).
Pembelian asset dicatat sebagai debit, bertanda negative karena
mengakibatkan aliran modal ke luar negeri (Capital outflow).
Jika aliran modal masuk lebih besar dibandingkan aliran modal
keluar, Maka rekening modal akan mengalami surplus.

C. Rekening Cadangan (Reserve Account)

Rekening Cadangan (Reserve Account) merupakan rekening


yang mencatat seluruh transaksi pembelian atau penjualan yang
melibatkan asset-aset cadangan resmi negara. Intervensi bank
sentral dipasar valuta asing dengan membeli atau menjual mata
uang domestic merupakan transaksi yang dicatat pada rekening
cadangan.

Jumlah antara neraca berjalan dengan neraca modal adalah


nerasa transaksi cadangan resmi (Official reserve transaction
balance). Surplus atau deficit pada neraca pembayaran
mencerminkan surplus atau deficit pada neraca transaksi
cadangan resmi.

Hubungan ketiga account tersebut dapat dinyatakan dengan


persamaan di bawah ini :
Current Account+Capital Account+ Official FOREX= Balance of
Balance Balance Balance Payment
(X–M) ( CI - CO ) FXB BOP
........................................................... (1)

13
Dimana :
X = Ekspor ;
M = Impor ;
CI = Capital Inflow ;
CO = Capital Outflow
FXB = Foreign Exchange Reserves Balance

Dari persamaan diatas maka :


Apabila suatu negara menganut Fixed Exchange Rates :
Bila penjumlahan dari C urrent Account dengan Capital
Account defisit, maka BOP akan menjadi negatif. Untuk menetralisir
atau mengeliminasi defisit tersebut sehingga BOP kembali menjadi
nol, maka pemerintah akan mengintervensi FOREX market untuk
membuat nilai FXB dapat mengimbangi defisit tersebut. Caranya
adalah dengan membeli mata uang domestik di pasar internasional
FOREX dengan emas atau foreign currency.
Bila penjumlahan dari C urrent Account dan Capital Account
menunjukkan surplus maka pemerintah akan menjual mata uang lokal
dan memperoleh foreign currency dan emas.

Apabila negara menganut Floating Exchange Rates :


Bila penjumlahan Current Acco unt dan Capital Account
menghasilkan tanda negatif / defisit maka tidak akan ada campur
tangan pemerintah di dalam menentukan FXB karena besaran terseb ut
akan langsung menjadi positif dengan sendirinya melalui hukum
supply vs demand akan currency. Dalam kasus ini karena adanya
defisit ked ua account tersebut, maka dipandang daya saing /
competitiveness dari sumber daya domestik kurang tinggi sehingga
akan terjadi penurunan harga secara otomatis atau secara nilai mata
uang, currency lokal akan terdepresiasi. Dengan demikian daya
kompetitif lokal menjadi lebih tinggi sehingga efeknya akan mereduksi
defisit tersebut sehingga kembali ke nol.

14
2.3.2 Neraca Pembayaran Indonesia

Di tengah kontraksi perekonomian global, Neraca Pembayaran


Indonesia (NPI) mencatat surplus cukup tinggi pada triwulan II 2020
sehingga menopang stabilitas sektor eksternal. Surplus neraca
perdagangan barang disebabkan oleh turunnya impor sejalan dengan
lemahnya permintaan domestik dan berkurangnya kebutuhan untuk
kegiatan ekspor. Kinerja ekspor melambat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya seiring dengan lemahnya permintaan dan
kontraksi harga komoditas ekspor utama. Sementara itu, penurunan
pertumbuhan ekonomi domestik pada triwulan II 2020 berdampak
pada menurunnya imbal hasil investasi atas kepemilikan saham
perusahaan terafiliasi dan menyebabkan penyempitan defisit neraca
pendapatan primer. Perbaikan defisit neraca TB lebih lanjut tertahan
oleh defisit neraca jasa khususnya jasa perjalanan karena turunnya
kunjungan jumlah wisatawan mancanegara (wisman), meskipun defisit
jasa transportasi tercatat lebih rendah seiring dengan penurunan impor.
Selain itu, penurunan stock Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama
pandemi COVID-19 turut berdampak pada penurunan surplus
pendapatan sekunder.

15
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN

(Juta USD)
Agustus 2020
2018 2019* 2020
ITEMS
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**
`
I. Transaksi Berjalan -4,937 -7,784 -8,380 -9,531 -30,633 -6,580 -8,208 -7,491 -8,096 -30,376 -3,749 -2,896
A. Barang 2,324 312 -370 -2,494 -228 1,269 571 1,362 306 3,508 4,379 3,986
- Ekspor 44,375 43,740 47,707 44,904 180,725 41,213 40,209 43,670 43,364 168,455 41,745 34,668
- Impor -42,051 -43,428 -48,076 -47,398 -180,953 -39,944 -39,638 -42,308 -43,058 -164,948 -37,366 -30,683
1. Barang Dagangan Umum 2,021 494 -72 -2,662 -219 773 222 685 -33 1,647 3,065 2,501
- Ekspor, fob. 43,749 43,244 47,235 44,475 178,703 40,403 39,384 42,462 42,662 164,911 40,042 33,035
- Impor, fob. -41,728 -42,750 -47,307 -47,137 -178,922 -39,630 -39,161 -41,777 -42,696 -163,264 -36,977 -30,535
a. Nonmigas 4,432 3,240 3,397 117 11,186 2,907 3,111 2,744 3,203 11,965 5,809 3,288
- Ekspor, fob 39,655 38,798 42,586 40,049 161,089 37,374 36,438 39,456 39,663 152,930 37,726 31,237
- Impor, fob -35,224 -35,558 -39,189 -39,932 -149,903 -34,467 -33,326 -36,711 -36,459 -140,964 -31,917 -27,949
b. Migas -2,411 -2,746 -3,469 -2,779 -11,405 -2,133 -2,889 -2,060 -3,237 -10,319 -2,744 -787
- Ekspor, fob 4,094 4,446 4,649 4,426 17,614 3,030 2,946 3,006 3,000 11,981 2,316 1,798
- Impor, fob -6,505 -7,192 -8,118 -7,204 -29,019 -5,163 -5,835 -5,065 -6,237 -22,300 -5,060 -2,585
2. Barang Lainnya 303 -182 -298 167 -9 496 348 678 339 1,861 1,314 1,485
- Ekspor, fob. 626 496 472 429 2,022 809 825 1,209 701 3,544 1,703 1,633
- Impor, fob. -323 -678 -770 -261 -2,032 -313 -477 -531 -362 -1,683 -388 -148
B. Jasa - jasa -1,339 -1,681 -1,817 -1,648 -6,485 -1,552 -1,878 -2,284 -2,027 -7,740 -1,882 -2,152
- Ekspor 7,965 7,056 8,182 8,003 31,207 7,474 7,358 8,424 8,407 31,663 6,048 2,584
- Impor -9,304 -8,737 -9,999 -9,652 -37,692 -9,026 -9,235 -10,708 -10,434 -39,403 -7,930 -4,736
C. Pendapatan Primer -7,366 -8,047 -7,972 -7,431 -30,815 -8,129 -8,899 -8,396 -8,349 -33,773 -7,933 -6,173
- Penerimaan 2,042 2,534 1,766 2,961 9,302 1,435 2,311 1,661 1,966 7,372 1,035 1,418
- Pembayaran -9,407 -10,581 -9,738 -10,391 -40,117 -9,563 -11,210 -10,057 -10,315 -41,145 -8,968 -7,591
D. Pendapatan Sekunder 1,444 1,633 1,778 2,042 6,895 1,831 1,998 1,826 1,974 7,629 1,687 1,443
- Penerimaan 2,865 3,128 3,005 3,221 12,220 2,983 3,225 3,192 3,277 12,677 2,803 2,578
- Pembayaran -1,422 -1,496 -1,228 -1,180 -5,325 -1,152 -1,227 -1,366 -1,303 -5,048 -1,116 -1,135
II. Transaksi Modal 58 2 8 29 97 1 5 13 20 39 1 6
- Penerimaan 58 2 8 29 97 1 5 13 20 39 1 6
- Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
III. Transaksi Finansial 2,136 3,111 4,001 15,875 25,122 9,882 6,779 7,438 12,597 36,696 -3,022 10,518
- Aset -6,316 -3,109 -7,546 -2,215 -19,186 -6,907 -4,000 -4,012 -507 -15,426 -4,691 -816
- Kewajiban 8,452 6,220 11,547 18,090 44,308 16,789 10,778 11,450 13,104 52,122 1,669 11,334
1. Investasi Langsung 4,737 2,424 4,495 855 12,511 5,968 5,967 5,354 3,196 20,485 4,058 3,380
a. Aset -679 -1,701 -2,306 -1,713 -6,399 -826 -1,606 -616 -1,414 -4,462 -672 -685
b. Kewajiban 5,416 4,125 6,802 2,567 18,910 6,794 7,573 5,970 4,610 24,947 4,729 4,065
2. Investasi Portofolio -1,114 106 -135 10,456 9,312 5,525 4,587 4,610 7,278 22,001 -6,092 9,760
a. Aset -1,409 -1,251 -1,478 -1,034 -5,171 123 -1 -44 332 410 -88 -183
b. Kewajiban 294 1,357 1,342 11,489 14,483 5,402 4,589 4,654 6,946 21,591 -6,004 9,943
- Sektor publik2) 2,569 894 1,232 4,809 9,504 3,780 4,166 2,523 4,504 14,973 -8,127 6,845
- Sektor swasta3) -2,275 464 111 6,680 4,980 1,622 423 2,132 2,443 6,619 2,124 3,098

16
3. Derivatif Finansial 60 12 91 -129 34 81 10 86 9 186 -326 125
4. Investasi Lainnya -1,547 569 -450 4,694 3,266 -1,693 -3,786 -2,612 2,113 -5,977 -661 -2,747
a. Aset -4,418 -306 -4,004 495 -8,233 -6,537 -2,521 -3,528 295 -12,290 -4,224 -605
b. Kewajiban 2,871 875 3,554 4,199 11,499 4,844 -1,265 915 1,818 6,313 3,563 -2,142
- Sektor publik 2)
650 -1,724 306 -215 -983 -767 -645 -445 -698 -2,555 -341 -413
- Sektor swasta3) 2,221 2,599 3,248 4,415 12,482 5,611 -619 1,360 2,517 8,869 3,903 -1,729
IV. Total (I + II + III) -2,744 -4,671 -4,372 6,373 -5,414 3,303 -1,424 -41 4,521 6,359 -6,770 7,628
V. Selisih Perhitungan Bersih -1,111 362 -14 -954 -1,717 -883 -552 -5 -242 -1,683 -1,775 1,618
VI. Neraca Keseluruhan (IV + V) -3,855 -4,309 -4,386 5,418 -7,131 2,419 -1,977 -46 4,279 4,676 -8,545 9,245
VII. Cadangan Devisa dan yang terkait 4) 3,855 4,309 4,386 -5,418 7,131 -2,419 1,977 46 -4,279 -4,676 8,545 -9,245
A. Transaksi Cadangan Devisa 3,855 4,309 4,386 -5,418 7,131 -2,419 1,977 46 -4,279 -4,676 8,545 -9,245
B. Kredit dan Pinjaman IMF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
C. Exceptional Financing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Memorandum:
- Posisi Cadangan Devisa 126,003 119,839 114,848 120,654 120,654 124,539 123,823 124,332 129,183 129,183 120,969 131,718
Dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar
Negeri Pemerintah 7.6 6.9 6.3 6.4 6.4 6.7 6.7 6.9 7.3 7.3 7.0 8.1
- Transaksi Berjalan (% PDB) -1.91 -2.95 -3.19 -3.72 -2.94 -2.46 -2.95 -2.60 -2.83 -2.71 -1.36 -1.18

Catatan
1) Berdasarkan BPM6, namun penggunaan tanda "+" and "-" mengikuti BPM5
2) Terdiri dari Pemerintah dan Bank Sentral
3) Terdiri dari Bank and Non Bank
4) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit
*angka sementara ** angka sangat sementara

Sumber : https://www.bi.go.id/id/publikasi/neraca-pembayaran/Documents/Laporan_NPI_Tw_II_2020.pdf

17
BAB III

KESIMPULAN

Nilai tukar mata uang asing adalah harga mata uang yang akan ditukar dengan mata
uang lain. Jika suatu mata uang dapat ditukar dengan mata uang lain tanpa batas, pertukaran
mata uang asing akan memiliki nilai. Tempat pertemuan antara penawaran dan permintaan
valuta asing disebut Bursa Valuta Asing (Foreign Exchange Market). Jadi Kurs Valuta
Asing adalah perbandingan nilai atau harga antara mata uang asing yang dinyatakan atau
ditukar dengan nilai mata uang domestik.

Ada tiga jenis nilai tukar mata uang asing yang perlu kita ketahui yaitu, Kurs Jual,
Kurs Beli, dan Kurs Tengah. Fungsi dari Valuta Asing adalah sebagai Alat Tukar dan
Pembayaran Internasional, Alat pengendali kurs, dan alat perdagangan internasional.

Pengendalian pertukaran mata uang (currency exchange control) membatasi atau


melarang penggunaan yang sah dari suatu mata uang dalam transaksi internasional Biasanya,
nilai dari mata uang terserbut ditetapkan pada kurs yang lebih tinggi dibandingkan dengan
nilainya di pasar bebas, dan diputuskan bahwa pembelian atau penjual dari mata uang lain
dilakukan melalui badan pemerintah. Suatu pasar gelap biasanya muncul, tetapi itu tidak
terlalu berguna bagi manajer keuangan, yang biasanya ingin menghindari dari pelanggan
hukum di suatu negara di mana perusahaan beroprasi selain itu, pasar gelap tersebut jarang
mampu mengakomodasi transaksi sekali berbisnis multinasional.

Neraca Pembayaran atau Balance of Payment (BOP) merupakan ringkasan yang


disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi suatu negara dengan negara
lainnya selama periode tertentu, biasanya dalam kurun waktu satu tahun dan disusun
berdasarkan system pencatatan ganda atau double entry-bookkeeping. Setiap transaksi yang
dicatat sebagai kredit diimbangi dengan transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya.

Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat sebagai kredit dan
diberi tanda positif. Sebaliknya transaksi yang mengeluarkan mata uang asing dicatat sebagai
debit dan diberi tanda negative. Dengan menggunakan system pencatatan ganda, maka
jumlah antara kredit dan debit akan sama dengan nol. Walaupun pada kenyataannya neraca
pembayaran mungkin tidak sama dengan nol.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/neraca-pembayaran-indonesia-triwulan-ii-
2020-surplus/

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/952

https://indonesia.go.id/kementerian-lembaga/bank-indonesia

https://id.investing.com/currencies/usd-idr-historical-data

https://www.bi.go.id/id/publikasi/neraca-
pembayaran/Documents/Laporan_NPI_Tw_II_2020.pdf

http://bisnisinternas.blogspot.com/2013/12/bab-vi-kekuatan-keuangan-
dan.html#:~:text=Pengendalian%20pertukaran%20mata%20uang%20(currency,dan
%20diputuskan%20bahwa%20pemb

http://conglimboo.blogspot.com/2012/01/kekuatan-keuangan-pengaruh-terhadap.html

19

Anda mungkin juga menyukai