Anda di halaman 1dari 4

SOAL2021

Soal 1
Sub gaya pemikiran self evident truth dikenal sebagai sebuah cara untuk mengetahui sesuatu melalui
penentuan definisi kebenaran yang subyektif-relatif. Sub gaya pemikiran ini terletak diantara kuadran
gara pemikiran idealisme dan rasionalisme. Gaya pemikiran ini sudah mulai ditinggalkan oleh para
pengambil keputusan, karena mereka sadar bahwa lingkungan sosial, manusia, memiliki
keanekaragaman yang unik (a unique diversity). Pertanyaan: Sebutkan kelemahan gaya pemikiran
self evident truth beserta solusi apa yang harus diterapkan!
Soal 2
Mr. Eng harus memutuskan untuk memilih menyimpan uang dalam bentuk deposito (DP) atau harus
membeli saham (SH) di Pasar Modal. Keuntungan yang dicapai tergantung pada keadaan
perekonomian nasional yang dicerminkan oleh laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan
ekonomi meningkat dengan probabiltas 0,7 dan jika menurun 0,3.

 Kalau memutuskan memilih deposito (DP), keuntungan sebesar 1000 jika laju pertumbuhan
ekonomi meningkat, dan sebesar 250 jika menurun.
 Kalau memutuskan memilih saham (SH), keuntungan sebesar 600 jika laju ekonomi meningkat,
dan sebesar 400 kalau menurun.
Berdasarkan data tersebut, rekomendasikan keputusan menggunakan:
a. Perhitungan expected loss
b. Perhitungan expected pay off
Soal 3
Perusahaan smartphone bernama PT Sanditech, Direktur Produksinya harus memutuskan produk
smartphone mana yang harus diproduksi, apakah Smartphone Flip (S1), Smartphone Tab (S2), atau
Smartphone Fold (S3). Hasil penjualan tiga smartphone ini tergantung pada tren teknologi
smartphone yang memengaruhi pasar menjadi ramai (K1), normal (K2), dan sepi (K3).
Seandainya direktur memilih S1:

 Kalau terjadi K1, laba mencapai Rp. 15 juta


 Kalau terjadi K2, laba mencapai Rp. 8 juta
 Kalau terjadi K3, laba mencapai – Rp. 6 juta/rugi

Seandainya direktur memilih S2:

 Kalau terjadi K1, laba mencapai Rp. 10 juta


 Kalau terjadi K2, laba mencapai Rp. 4 juta
 Kalau terjadi K3, laba mencapai Rp. 2 juta

Seandainya direktur memilih S3:


 Kalau terjadi K1, laba mencapai Rp. 5 juta
 Kalau terjadi K2, laba mencapai Rp. 5 juta
 Kalau terjadi K3, laba mencapai Rp. 5 juta

Berdasarkan data tersebut, rekomendasikan keputusan menggunakan kriteria:


a. Kriteria Laplace
b. Kriteria Maximin dari Wald
c. Kriteria Maximax
d. Kriteria Hurwics dengan koefisien pesimisme 0,5
e. Kriteria Minimax
Soal 4
Etika merupakan sebuah sistem mengenai standar moralitas atau nilai. Etika juga merupakan cara
pandang terhadap sebuah standar moral dan nilai tertentu. Etika pengambilan keputusan merupakan
studi tentang penerapan pertimbangan-pertimbangan moral dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan kata lain, etika pengambilan keputusan memiliki ruang lingkup yang luas dimulai dari
pertimbangan etika dalam penentuan tujuan, pertimbangan etika dalam proses pengambilan
keputusan, sampai kepada pertimbangan etika dalam tahap penerapan tujuan dan tahap mekanisme
feed back pertimbanagn etika bagi pencapaian tujuan selanjutnya pada masa depan. Untuk sampai
pada tahapan penerapan moralitas dalam pengambilan keputusan, maka manajer perlu memahami
faktor-faktor atau aspek- aspek yang mempengaruhi perilaku beretika dan tidak beretika. Pertanyaan:
a. Sebutkan dan jelaskan kriteria etika dalam pengambilan keputusan.
b. “Pertimbangan etika yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga harus
mempertimbangkan nilai etika yang dianut suatu bangsa”. Jelaskan dan berikan contoh maksud dari
pernyataan tersebut!
Jawaban
1. Gaya pemikiran self evident truth diketahui sebagai sebuah metode untuk mengetahui informasi
melalui penilaian definisi kebenaran bergaya subyektif.
Kelemahan gaya pemikiran self evident truth beserta solusi apa yang harus diterapkan :
Kelemahan ;
Metode ini dianggap kurang akurat karena lingkungan bisnis berisi variabel keberagaman juga
bersifat dinamis yang tak bisa diacuhkan.Gaya pemikiran ini sudah mulai ditinggalkan oleh
pembuat keputusan, begitu mereka sadar bahwa lingkungan sosial, manusia, memiliki
keanekaragaman yang unik (a unique diversity). Sumber penegtahuan dalam gaya pemikiran ini
dapat disebut sebagai gaya pemikiran untuk meningkatkan kepercayaan diri (mproving self
confidence) dibandingkan mencari kebenaran dan pengetahuan hakiki.
Solusi :
Kelemahan gaya pemikiran self-evident truth diperbiaki dengan meletakan kepercayaan akan
kebenaran atas sesuatu pada seseorang. Gaya pemikiran yang demikian dinamakan sebagai
method of authority atau persons of authority. Orang yang kita percayai sebagai pemilik
kebenaran sering kali mendapatkan posisi tersebut tidak didasarkan atas kriteria penilaian yang
obyektif dan ilmiah.
2. No.4
a. Kriteria Pengambilan Keputusan Yang Etis

Pengambilan keputusan semata-mata bukan karena kepentingan pribadi dari seorang si pengambil
keputusannnya. Beberapa hal kriteria dalam pengambilan keputusan yang etis diantaranya adalah.
 Pendekatan yang bermanfaat (utilitarian approach),
Pendekatan ini didukung oleh filsafat abad kesembilan belas, pendekatan bermanfaat itu sendiri
adalah konsep tentang etika bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi jumlah
terbesar.
 Pendekatan individualism
Pendekatan ini merupakan konsep tentang etika bahwa suatu tindakan dianggap pantas ketika
tindakan tersebut mengusung kepentingan terbaik jangka panjang seorang individu.
 Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga hak-hak yang harus
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
-hak persetujuan bebas.
-hak atas privasi.
-hak kebebasan hati nurani.
-hak untuk bebas berpendapat.
-hak atas proses hak.
-hak atas hidup dan keamanan.
b. etika secara umum/luas adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Etika
merupakan suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya
dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar. Dengan
kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di
masyarakat.

Pada berbagai profesi dan instansi, pengaturan etika dibuat/diserahkan kepada lembaga
profesi dan instansi. Hal tersebut karena etika dan perilaku bisa spesifik pada berbagai
profesi, sehingga perlu dibuat secara khusus sesuai profesi dan instansi masing-masing. Pada
Kementerian Keuangan terdapat Kode Etik dan Kode Perilaku yang merupakan pedoman
sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta
pergaulan hidup sehari-hari yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai,
bangsa, dan negara.
Contoh :
Dalam suatu perusahaan landasan perilaku pegawai yang didasarkan pada nilai-nilai serta
Kode Etik dan Kode Perilaku diharapkan bisa mewujudkan lingkungan yang bersih,
berwibawa, dan bertanggung jawab. Kode Etik dan Kode Perilaku tersebut tentunya buka
sekedar dibaca dan dihapalkan tetapi harus diterapkan dan dilaksanakan dalam perilaku setiap
pegawai, tidak hanya di tempat kerja tetapi juga di keluarga dan di kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai