Nama kelompok :
1. Sayyidah Tri Mukti Wibawana (160421607646)
2. Septinella Putri Edelweis (160421607659)
3. Tika Risvia Kumala (160421607649)
PERENCANAAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Manajer harus memiliki perencanaan dan pengendalian terhadap
pengeluaran – pengeluaran sebagai sebuah kewajiban. Hal ini diperlukan
untuk mempertahankan biaya yang wajar demi tercapainya tujuan dan
program – program yang telah direncanakan perusahaan.
Perencanaan yang baik harus dipusatkan pada hubungan antara tingkat
pengeluaran dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran tersebut.
Perencanaan biaya harus lebih terfokus pada penggunaan sumber daya
yang terbatas secara lebih baik, bukan sekedar pengurangan biaya.
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Contoh
Biaya Depresiasi
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2100
2200
2300
2400
2000
2500
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah produksi(unit)
biaya listrik, biaya ini bersifat tetap, dan juga memiliki unsur
variabel karena biaya listrik ini bertambah seiring meningkatnya
perubahan volume kegiatan perusahaan.
Berdasarkan kewenangannya, maka penentuan besarnya
anggaran biaya semi variabel ini sepenuhnya terletak di bagian
masing – masing. Contoh penganggaran biaya produksi yang
diselenggarakan oleh bagian departemen produksi.
PEMBEBANAN BIAYA
OVERHEAD PABRIK
CLEAN COST CONCEPTS
Pebebanan BOP adalah cara mengalokasikan BOP, dimana BOP
dibagian jasa secara langsung dialokasikan ke bagian produksi
sesuai proporsi pemakaian jasanya.
Ada 2 metode yang dugunakan ,yaitu :
1. Metode Alokasi Langsung
2. Metode Alokasi Bertahap
1. METODE ALOKASI LANGSUNG
PT.PQR mengelolah produknya melalui departemen proses 1
dan departemen proses 2 dan ditunjang oleh dua departemen
jasa yaitu jasa listrik (x) dan jasa pemeliharaan mesin (y).
Dep.Produksi Dep. Jasa X Dep.Jasa Y
Proses 1 30% 25%
Proses 2 35% 40%
Proses 3 35% 35%
1. Jasa X 2.Jasa Y
Dep.Proses 1=30% x 30juta= 9.000.000 Dep.Proses 1=25% x 60juta= 15.000.000
Dep.Proses 2=35% x 30juta= 10.500.000
Dep.Proses 3=35% x 30juta= 10.500.000 Dep.Proses 2=40% x 60juta= 24.000.000
Total 30.000.000 Dep.Proses 3=35% x 60juta= 21.000.000
Total 60.000.000
Y =a2+b2X
Y =2.000.000+20%X
Y =2.000.000+0,2(30.000.000)
Y =8.000.000
BOP NETO
Keterangan Mula-mula Tambahan (+) Kurangi(-) BOP Neto
Bagian Listrik (X) 28.000.000 2.000.000 6.000.000 24.000.000
Bagian 2.000.000 6.000.000 2.000.000 6.000.000
Pemeliharaan (Y)
Jumlah 30.000.000 30.000.000
2.Jasa Y
Dep.Proses 1 =40/75 x 6.000.000= 3.200.000
Dep.Proses 2 =35/75 x 6.000.000=2.800.000
Total 6.000.000
BOP dianggarkan dan Tarif BOP
1. Menyusun anggaran
2. Memilih dasar
pembebenan BOP
kepada Produk
3. Menghitung tarif
BOP
1.Menyusun Anggaran
Ada 3 kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan
anggaran BOP :
Kapasitas praktis
Kapasitas normal
Kapasitas
sesungguhnya
2. MEMILIH DASAR PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK
Biaya Operasi
Pajak XXX -
3. Tingkat Kegiatan
tingkat kegiatan di daparetemen proses I adalah sebesar 10 jam dengan
komposisi 50% untuk menyelesaikan produk A dan produk B. sedangkan
tingkat kegiatan di departemen proses Iinadalah sebesar 5 jam dengan
komposisi 60 % untuk menyelesaikan produk A dan 40 % untuk produk
B.
4. Unit produk dan harga jual produk
produk A diproduksi sebanyak 2.000 unit dengan harga jual Rp 70.000/
unit, dari prosuk B diproduksi sebanyak 1000 unit dengan harga jual Rp
50.000/ unit.
5. Unit Produk Dan Harga Jual Produk
Jenis Biaya Produk A Produk B
Bahan Mentah Langsung Rp 10.000.000 Rp 7.000.000
6. Biaya Usaha
biaya pemasaran Rp 12.500.000
Biaya administrasi keuangan Rp 7.500.000
Berdasarkan data tersebut, diminta :
Total 15.000
Departemen proses 2
Total 8.000
5. Menghitung BOP per produk
Keterangan Tarif BOP Satuan kegiatan BOP dianggarkan
(Rp/ jam ) (jam ) (Rp)
Departemen proses
1
Produk A 2.000 10.000 20.000.000
Produk B 1.000 5.000 10.000.000
Total 30.000.000
Departemen proses
2
Produk A 2.500 6.000 15.000.000
Produk B 2.500 2.000 2.000.000
Total 8.000.000
6. Menghitung HPP per produk
Biaya Operasi
Biaya Administrasi Umun & Keuangan 7.500.000
Pajak (24.000.000)