PENDAHULUAN
Era globalisasi sekarang ini menunjukan perkembangan yang pesat di semua sektor
dunia. Konteks globalisasi dalam hal ini adalah adanya kemajuan di berbagai bidang seperti
sektor kehidupan lainnya menyebabkan arus informasi semakin mudah dan lancar mengalir
antar individu ataupun kelompok. Pada era ini seseorang ataupun kelompok secara bebas
melakukan aktivitas usahanya, serta bersaing secara ketat untuk mendapatkan nilai bagi
Salah satu dari hal yang menonjol dari pemasaran adalah "global marketing".
Menjual produk ke luar negeri membutuhkan perspektif yang jauh berbeda daripada yang
digunakan untuk bisnis yang dipasarkan untuk pasar domestik. Secara umum, setiap
perusahaan mengalami berbagai macam perbedaan antara beroperasi dalam pasar domestik
(home market) dengan pasar luar negeri atau pasar internasional. Sebagian besar perbedaan
tersebut berkaitan dengan faktor ekonomi, budaya, hukum, teknologi dan persaingan.
Pemasaran yang sukses bergantung pada seberapa kuat pemasar mampu mengintegrasikan
semua persamaan dan perbedaan di tiap-tiap negara tersebut melalui komunikasi pemasaran
yang efektif.
1
Skenario pemasaran yang berbeda di tiap negara mengimplikasikan diperlukannya
strategi komunikasi pemasaran yang berbeda pula. Oleh karenanya komunikasi pemasaran
yang efektif akan sangat diperlukan untuk dapat mengkomunikasikan nilai-nilai dan manfaat
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, mengkomunikasikan ekuitas merk, citra
perusahaan, dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu oleh perusahaan dalam rangka untuk
dalamnya adalah iklan, hubungan masyarakat, promosi penjualan dan penjualan personal.
Komunikasi perusahaan harus dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan informasi
yang akurat dan tepat waktu kepada konsumen. Sebaliknya, promosi yang dirancang dengan
buruk dapat menimbulkan publisitas yang tidak diinginkan dan hilangnya pelanggan. Oleh
sebab itulah, seorang pemasar dituntut untuk mengembangkan komunikasi pemasaran yang
4. Apa sajakah isu-isu khusus yang perlu diperhatikan dalam komunikasi pemasaran
global?
2
1.3 Tujuan Penulisan
pemasaran global
perusahaan multinasional
diberikan oleh Ibu Rr. Yulianti P. SE, M. Si. demi kelancaran proses kegiatan belajar
mengajar.
b. Secara teoritis, sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran dalam usaha untuk
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Personal Selling
mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa
perusahaan
2. Advertising
Adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa
oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Adapun tujuan periklanan / advertising dapat
Iklan informatif
Iklan persuasif
Iklan perbandingan
4
Iklan mengingat
3. Sales Promotion
pembelian suatu produk yang yang cepat. Caranya dengan menggunakan kupon, voucher,
4. Public Relations
Praktisi humas bertujuan menghasilkan publisitas yang baik. Personil humas juga
memainkan peran kunci dalam merespon laporan media yang tidak menyenangkan atau
melampaui hubungan media dan melayaninya lebih dari sekedar sebagai corong perusahaan,
menciptakan kepercayaan dan harmoni, pandai bicara dan mempengaruhi opini publik,
Salah satu konsep dasar dari praktik humas adalah mengetahui siapa yang menjadi
pendengar atau pemirsa. Bagi praktisi humas global, ini berarti mengetahui pemirsa di
negara asal dan negara tuan rumah. Untuk itu, dibutuhkan keahlian khusus termasuk
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa negara tuan rumah dan akrab dengan adat istiadat
lokal
5
2.2 Variabel-variabel yang Mempengaruhi Komunikasi Pemasaran Global
yang melewati batas-batas negara. Beberapa di antara faktor tersebut bisa dikendalikan oleh
manajemen lokal atau manajemen kantor pusat. Meskipun demikian, banyak di antaranya
yang justru tidak bisa dikendalikan dan harus dipertimbangkan secara cermat sebelum
melakukan komunikasi pemasaran. Dua faktor yang paling berdampak langsung dan segera
A. Budaya
Nilai, keyakinan, gagasan, kebiasan, tindakan dan simbol yang dipelajari oleh para
anggota masyarakat tertentu dikenal dengan istilah budaya. Budaya berperan penting dalam
memberikan identitas dan pedoman bagi setiap individu mengenai perilaku yang bisa
diterima dan yang tidak bisa diterima. Budaya diperoleh melalui pembelajaran. Bila budaya
bersifat 100% bawaan atau hanya karena insting, maka setiap orang akan berperilaku sama.
Orang di berbagai belahan dunia tidak berperilaku secara seragam dan perilakunya tidak bisa
diprediksi secara akurat. Oleh sebab itu, terdapat keaneka ragam budaya yang masing-
masing memilki batas-batas tertentu. Batas-batas tersebut tidak brsifat kaku, namun bisa
berubah seiring dengan adaptasi dengan adaptasi dan penyesuaian yang dilakukan para
anggota masyarakat terhadap teknologi baru, kebijakan pemerintah, perubahan nilai, dan
demografis.
keluarga, agama, pendidikan, dan media. Saluran perilaku dan keyakinan sosial ini berperan
6
besar dalam memberikan konsisitensi, stabilitas dan arah. Selain itu, budaya memiliki
berbagai aspek. Aspek-aspek yang berkaitan langsung dengan komunikasi pemasaran antara
lain: nilai dan keyakinan yang berhubungan dengan simbol, seperti bahasa dan estetika;
institusi dan kelompok, seperti keluarga, rekan kerja, pendidikan, media, dan agama; dan
anggota masyarakat untuk melakukan dialog dan bertukar pikiran. Estetika, dalam
bentuk desain dan warna, membentuk bagian intergral dari pengemasan, promosi
penjualan, dan periklanan. Setiap orang yang terlibat dalam personal selling harus
mencermati damapk simbolis dari kode etik berbusana secara formal dan informal,
dampak penampilan secara keseluruhan dan dampak bahasa syarat atau gerak tubuh
(misalnya saat menyapa atau meninggalkan orang lain) terhadap setiap individu dengan
berbagai latar belakang budaya. Pengiklan harus berhati-hati supaya tidak meyalahi kode
estetika budaya tertentu saat merancang visualisasi iklan atau menerjemahkan copy iklan
ke dalam bahasa setemapat. Sebagai ilustrasi, aspek warna kadangkala sensitif dalam
7
keluarga berbeda antar budaya. Contohnya, unit keluarga tradisional di negara Barat
semakin berkurang dan jumlah keluarga single-parent berkembang pesat. Sementara itu,
extended family, dengan beberapa generasi yang tinggal bersama, tetap menjadi bagian
pemasaran harus mencerminkan karakteristik seperti ini. Dampak dan art penting
berbagai pengambil keputusan harus dipahami dan gagasan kreatif sentral harus up-to-
date dan sensitih terhadap unit keluarga. Sebagai contoh, Johnson & Johnson pernah
melakukan kesalahan sewaktu merancang iklan global untuk memperkenalkan salah satu
produk barunya. Iklan tersebut menggambarkan seorang ibu dengan seorang bayi yang
baru lahir di rumah sakit. Dilihat dari segi konten, tidak ada yang salah dengan iklan
tersebut. Namun, jika dtinjau dari aspek sensitivitas budaya, barulah kelihatan bahwa
iklan tersebut bahwa iklan tersebut ‘bermasalah’ di Eropa Timur’. Mengapa demikian?
Para ibu di Eropa Timur melahirkan di rumah dan hanya datang ke rumah sakit jika ada
masalah serius pada sang ibu atau bayinya. Oleh karena itu, mengasosiasikan produk
baru dengan penyakit serius bukanlah strategi yang pantas diterapkan. Akhirnya iklan
Johnson & Johnson tersebut ditarik sebelum ditayangkan secara luas di Polandia.
Selain keluarga, beberapa aspek lainnya (seperti institusi kerja, pandidikan dan
agama) juga berbeda antar budaya. Pola kerja, misalnya, berbeda antar kawasan. Tidak
semua budaya melakukan aktivitas kerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore selama 5 hati
dan non-visual dalam pesan dan kompleksitas relatif pesan harus dipertimbangkan sesuai
8
dengan tingkat pendidikan di negara atau kawasan regional yang dimasuki. Sebaliknya,
sebagian audiens di negara maju justru memiliki tingkat pemahaman iklan yang sangat
tinggi. Makna yang diberikan pada pesan pemasaran merupakan cerminan dari sejauh
mana individu memahami pesan komersial dan apa yang ingin dicapai sumber pesan.
Level interaksi yang tinggi dengan pesan pemasaran ini (disebut pula advertising
• Nilai. Salah satu riset yang paling berpengaruh dalam literatur pemasaran
global menyangkut aspek budaya adalah penelitian yang dilakukan Hofstede (1985,
menekankan tujuan pribadi dan keinginan untuk diberdayakan, berkembang dan menjadi
di antara kedua jenis budaya tersebut memiliki makna yang diartikan sesuai dengan
konteks yang berbeda. Ada baiknya strategi komunikasi adaptasi diterapkan untuk
Selain itu, pemahaman atas pesan komunikasi akan semakin kompleks karena
adanya konteks bahasa. Dalam bahasa konteks tinggi, informasi disampaikan melalui
siapa yang berbicara dan juga perilaku individu bersangkutan. Konten bersifat implisit,
tidak perlu dikemukakan semuanya, dan disimpulkan sendiri oleh penerima pesan. Hal
seperi ini tidak terjadi pada bahasa konteks rendah, di mana informasi harus disampaikan
9
secara rinci agar tidak terjadi kesalapahaman. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan
jika komunikasi pemasaran berlangsung di antara kedua konteks bahasa ini, komunikator
negara berkonteks rendah (seperti Jerman atau Perancis) atau ‘terkecoh’ oleh minimnya
informasi yang diberikan di negara berkonteks tinggi (seperti Jepang atau negara Asia
lainnya).
saran dan rekomendasi yang jelas dan spesifik dari para pakar harus diberikan pada
ketidakpastian, oleh sebab itu biasanya mereka menghindari situasi yang tidak
menyenangkan tersebut. Budaya yang lebih tergantung pada aturan formal dinilai
memiliki tingkat uncertainty avoidance yang tinggi. Masyarakat dalam budaya semacam
mencerminkan karakteristik seperti itu, yaitu logis dan jelas, serta menyediakan
informasi secara langsung dan tidak mendua akan memiliki peluang sukses yang lebih
besar.
10
Ditinjau dari perspektif adaptasi/standarisasi, informasi di atas sangat bermanfaat
dalam menentukan bentuk pesan iklan yang paling efektif. Zandpour & Harich (1996)
malakukan analisis dengan menggunakan dimensi budaya ini dan penilaian terhadap
memiliki daya tarik informasi yang bersifat logis dan rasional, sementara Negara lainnya
B. Media
Perkembangan teknologi berdampak besar pada bentuk dan jenis media yang bisa
diakses audiens. Namun, ketersediaan media tidak sama antar negara dan rentang serta tipe
media juga bervariasi antar negara. Perkembangan media dipengaruhi oleh perubahan
struktural dan regulasi menyangkut industri media di setiap negara. Banyak organisasi
(media dan agen) berusaha tumbuh melalui deversifikasi dan pengembangan jaringan
konsentrasi kepemilikan dan pengendalian terhadap sebagian besar industri media oleh
sejumlah kecil organisasi atau individu. Contohnya, Rupert Murdoch, Ted Turner, Time-
Warner, Bertelsmann, dan Silvio Berlusconi kini memiliki saham yang sangat besar pada
media internasional. Salah satu penyebab terjadinya konsentrasi kepemilikan ini adalah
keputusan pemerintah di berbagai negara untuk menderegulasi media dan menjalin relasi
dagang baru. Implikasinya, jaringan media seperti ini (televisi, koran, majalah, TV kabel,
satelit, film, penerbitan, periklanan, bioskop, ritel dan rekaman) menciptakan peluang bagi
para pemasang iklan untuk memakai jasa satu penyedia media saja yang kemudian akan
11
menyediakan akses ke jaringan media globalnya. Fasilitas yang di kenal pula dengan istilah
Beberapa trend yang dijumpai dalam perkembangan media global antara lain meliputi:
− Belanja iklan untuk media elektronik berkembang pesat dan bahkan ‘menyedot’
− Belanja iklan untuk surat kabar di seluruh dunia mengalami penurunan signifikan.
kabel.
− Media di luar rumah (out-of-home media), khususnya media di luar gedung dan
− Webvertising (iklan di internet, baik di portal, fasilitas email, chatting, maupun situs
kondisi negara lokal atau regional. Kebijakan standarisasi sukar dituntaskan karena
cukup signifikan, konsistensi pesan dalam pasar global, efektivitas komunikasi, kohesi dan
12
yang kuat sehingga berhasil menciptakan identifikasi global dan nilai merek superior yang
Pendapat yang mendukung strategi adaptasi pesan agar bisa memenuhi kebutahan
stimulasi iklan tertentu yang memiliki daya tarik universal cenderung tidak realistis.
dan potensi yang sama sehingga mereka memproses informasi dengan craa yang
baku atau memahami dan mempersepsikan stimulasi pemasaran dengan makna yang
sama. Oleh sebab itu, gagasan konsep pesan yang dirancang secara terpusat besar
sangat bervariasi, baik antar negara maupun antar daerah dalam negara yang sama.
konsumen untuk memberikan makna pada pesan yang diterima juga berbeda-beda.
sehingga kompleksitas isi pesan harus ditekan serendah mungkin agar penyampaian
dan politik negara bersangkutan. Ini berarti bahwa apa yang dianggap sebagai
13
aktivitas komunikasi pemasaran yang bisa diterima di suatu negara mungkin saja
terpusat sangat mungkin tidak efektif karena kurangnya rasa kepemilikan atas pesan
kebutuhan pasar lokal cenderung mendapatkan dukungan dan motivasi yang lebih
besar.
Sementara itu, altenatif strategi standarisasi pasar juga didukung sejumlah argumen,
diantaranya:
produk memiliki sejumlah karakteristik serupa. Hal ini didukung dengan berbagai
tipologi psikografis yang telah dikembangkan oleh beberapa agen periklanan untuk
para kliennya. Selama citra dan proposisi merek sanggup memberikan makna
kualitasnya, karena kurangnya sumber daya lokal, pengalaman dan keahlian. Oleh
sebab itu, lebih baik mengendalikan proses total dan menciptakan keunggulan
komperatif.
banyak orang, maka pesan standar untuk penawaran tertentu bisa mendukung
14
pengendalian kampanye standar. Ini memungkinkan manajer lokal untuk
berkonsentrasi pada manajemen kampanye iklan dan terbebas dari tanggung jawab
merancang gagasan kreatif dan hal lain yang terkait dengan agen periklanan lokal.
prduksi pesan pengemasan, media buying, dan perancangan serta produksi pesan
iklan. Di samping itu, prospek konsistensi pesan dan kampanye yang terintegrsi
secara horizontal antar negara juga sangat menjanjikan. Pada gilirannya, skala
Meskipun strategi standarisasi dan adaptasi pesan memiliki argumen yang masing-
masing sama kuatnya, dalam praktik jarang ada perusahaan yang menerapkan adaptasi total
kontingensi.
kebebasan pada para manajer di negara tujuan pemasaran untuk mengadaptasinya agar bisa
memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara menyesuaikan bahasa dan komponen
media lainnya. Ini berarti ada unsur standarisasi dan ada pula unsur adaptasi.
pemasaran domestik, naum terdapat sejumlah isu yang perlu dicermati oleh setiap pemasar
global, diantaranya:
15
a. Perbedaan bahasa. Penerjemahan merek atau slogan kampanye iklan kedalam
bahasa setempat bisa menimlkan masalah besar jika ternyata makna atau artinya sama
media, pesan yang disampaikan, anggaran periklanan, dan kepentingan agen periklanan.
di negara tersebut dan tipe iklan semacam itu dianggap ’melecehkan’ orang.
Eropa Barat. Iklan kedua jenis produk ini juga sangat dibatasi di berbagai negara,
Inggris. Segala jenis periklanan dilarang, kecuali bila dinyatakan boleh secara
spesifik, di Jerman, sedangkan di Belgia, tidak seorangpun yang tahu apa saja yang
dilarang.
Iklan TV hanya boleh ditayangkan antara pukul 18.15 hingga 20.00 kecuali
hari minggu dan hari libur di Jerman. Iklan sebuah produk di TV dibatasi hanya
boleh 10 kali setahun dan tidak boleh ada dua tayangan dalam waktu kurang dari 10
hari di Italia.
16
Iklan di koran dan majalah dibatasi hanya boleh maksimum 10 persen dari
ruang yang tersedia dan 3 menit per jam untuk radio dan TV di Vietnam.
bervariasi antar negara. Di negara maju seperti Amerika dan Inggris jumlahnya lebih
dari 500 agen periklanan. Sedangkan di RRC dan Rusia jumlahnya tidak lebih dari 10
peraturan, budaya, dan situasi persaingan lokal. Hukum di beberapa negara membatasi
Dalam pasar global, suatu perusahaan memang harus berhati-hati dalam memainkan
perusahaan mulai berpikir kembali untuk mengubah strategi bisnisnya agar terukur dan
17
terarah. Dan ternyata Integrated Marketing Communication-lah strategi yang banyak dipilih.
Permintaan IMC pada tahun 2000an meningkat 5 kali lipat dari tahun 1980an.
Tiada yang semulus The Body Shop dalam memainkan strategi pemasaran ini. The
Body Shop yang didirikan pada 1976 di Inggris oleh Dame Anita Roddick ini adalah salah
satu brand yang disukai masyarakat global. Ia juga menjadi brand kosmetik pertama yang
diberi penghargaan Humane Cosmetics Standard for our Against Animal Testing policy. The
Body Shop yang menjadi bagian dari L’Oreal Group sejak 2006, mengalami kenaikan profit
sebesar rata-rata 5% tiap tahun dengan annual sales £419 juta sampai $855 juta.
Berdasarkan EEA, L’Oreal Group mencapai 10-20% market share produk kosmetik di dunia
dengan 0-5% nya bagian The Body Shop. Kini The Body Shop telah memiliki 21.000 lebih
Apa yang membuatnya begitu menarik? Ya, perusahaan ini memiliki identitas unik
yang tidak dimiliki perusahaan lainnya. Dengan slogan “Made with Passion”, The Body
Shop berusaha menunjukkan pada target market-nya bahwa semua produk The Body Shop
dibuat dengan kecintaan mereka terhadap dunia, menghargai kehidupan ini, spirit individu,
dan komitmen untuk melakukan perdagangan yang fair (fair trade). Program Fair Trade ini
dinamakan Community Trade, yang bekerja sama dengan 31 pemasok di 24 negara dan
memberikan penghasilan yang layak kepada lebih dari 15.000 orang untuk membangun
The Body Shop mencoba untuk terlihat transparan dan memihak masyarakat
kebanyakan. Mereka percaya bahwa setiap wanita memiliki hak untuk merasa dirinya
mengagumkan. Oleh karena itu, tiap produknya digarap dengan bahan berkualitas tinggi
18
Untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan isu sosial di
masyarakat, The Body Shop mengusung lima nilai (values) yang patut diperhitungkan :
Protect our Planet, Against Animal Testing, Support Community Trade, Activate Self
Esteem, dan Defend Human Rights. The Body Shop juga menggalakkan kampanye-
kampanye bersifat sosial ke wilayah pemasarannya seperti ‘Stop Violence in the Home’,
‘Stop HIV : Spray to change attitudes’, dan ‘Traficking is Torture’. Campaign dilakukan
besar-besaran, terbukti dengan kesediaan The Body Shop untuk menggerakkan dan menjadi
sponsor utama acaraacara yang sejalan dengan tema-tema di atas yang bertujuan
menggerakkan masyarakat dunia. Tidak sampai di situ, The Body Shop juga mendirikan The
Body Shop Foundation sebagai program charity (amal) mereka dengan fokus pada hak asasi
manusia, dan perlindungan terhadap hewan dan lingkungan. Dengan serangkaian strategi di
atas, The Body Shop merasa tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk periklanan yang
nota bene adalah bentuk promosi ‘above the line’. The Body Shop menggantinya dengan
konsumen. Strategi komunikasi mereka mengarah pada bentuk IMC yang sempurna. Seperti
melakukan direct marketing dengan mengaktifkan website yang dapat dijadikan akses
ecommerce dan The Body Shop at Home yang menjadi medium komunikasi dengan para
buy one get one, dan inovasi sales promotion lainnya pada waktu-waktu tertentu di outletnya
merupakan perpanjangan tangan dari kentalnya program public relation mereka. Dan
sebagai penambah awareness di masyarakat, The Body Shop tetap butuh program
strategi bisnis The Body Shop, orang teralihkan pada kampanye dan tanggung jawab sosial
19
The Body Shop sehingga hampir lupa pada kenyataan bahwa The Body Shop tetaplah brand
komersil.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Pemasaran yang sukses bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal
yang fundamental. Tetapi bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama. Memang
skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan strategi yang berbeda pula. Salah satu dari
hal yang menonjol dari pemasaran adalah "global marketing". Menjual produk ke luar
negeri membutuhkan perspektif yang jauh berbeda daripada yang digunakan untuk bisnis
beroperasi dalam pasar domestik (home market) dengan pasar luar negeri atau pasar
internasional. Sebagian besar perbedaan tersebut berkaitan dengan faktor ekonomi, budaya,
hukum, teknologi dan persaingan. Apabila karakteristik kunci sebuah pasar domestik
(seperti legilasi, media dan pesiang) dibandingkan dengan karakteristik pasar internasional,
maka tingkat kompleksitas dan ketidakpastian dapat dievaluasi dengan jelas. Manajemen
20
perusahaan bisa saja sangat memahami cara berbisnis di pasar negaranya, namun seiring
dengan ekspansi internasional yang dilakukannya, maka tingkat kendali akan berkurang dan
budaya (simbol, institusi dan kelompok, nilai) dan media. Perusahaan harus mempunyai
strategi agar bisa mengadaptasikan pesan eksternalnya sesuai dengan kondisi negara lokal
strategik dan kemampuan memahami lingkungan global secara komprehensif. Di satu sisi
konsistensi pesan dalam pasar global, efektivitas komunikasi, kohesi dan identitas organsasi.
Masing-masing merek perusahaan harus memiliki kepribadian merek yang kuat sehingga
berhasil menciptakan identifikasi global dan nilai merek superior yang mampu melintasi
pemasaran domestik, namun terdapat sejumlah isu yang perlu dicermati oleh setiap pemasar
penjualan
3.2 Saran
Setiap perusahaan ataupun organisasi harus dapat melakukan strategi strategi khusus
komunikasi tersebut berjalan efektif dan efisien. Setiap perusahaan harus mampu memahami
21
apa yang menjadi faktor-faktor pendukung maupun faktor penghambatnya agar bisa
mengadaptasikan pesan eksternalnya sesuai dengan kondisi negara lokal atau regional.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Literatur :
Keegan, Warren J. 2007. Manajemen Pemasaran Global. Jilid II, edisi ke enam, PT Indeks,
Jakarta.
Link Internet :
http://mp2globalink.wordpress.com
http://gmarcom.files.wordpress.com
http://manajemenupi2007.blogspot.com
22