1
a. Pertukaran antara sponsor (seperti merek dan pihak yang disponsori
seperti event olah raga
b. Pemasaran asosiasi oleh sponsor
Event sponsorship Merupakan bentuk promosi merek yang mengikat suatu merek
dengan aktivitas pertandingan olah raga, hiburan, kebudayaan, sosial dan
aktivitas politik yang menarik lainnya.
Event sponsorship mempunyai banyak peluang untuk mencapai keberhasilan
karena event-event tersebut menjangkau audiens ketika menerima pesan
pemasaran serta menagkap orang-orang dalam suasana hati yang santai dan
bahagia.
Empat Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Event Sponsorship:
a. Menghubungkan nama merek mereka dengan event khusus
b. Membantu perusahaan merespon kebiasaan media konsumen yang terus
berubah
c. Membantu perusahaan memperoleh pengesahan dari berbagai pihak
d. Memungkinkan para pemasar untuk menargetkan upaya komunikasi dan
promosinya ke daerah geografis tertentu atau kepada kelompok gaya hidup
tertentu
6. Publicity.
Merupakan segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang
atau jasa oleh sponsor tertentu untuk meningkatkan kesadaran akan merek dan
menambah citra merek melalui asosiasi yang kuat dan menguntungkan dan
menguntungkan dengan merek-merek dalam benak konsumen.
2
konsentrasi kepemilikan dan pengendalian terhadap sebagian besar industri
media oleh sejumlah kecil organisasi atau individu.
3
Lima dimensi budaya Hofstade seperti power distance, uncertainty avoidance,
individualism, masculinity dan long-termist, dapat digunakan untuk menilai efektifitas kampanye
periklanan.
Anggaran Periklanan
Memasang iklan internasional banyak kompleksitasnya yang tidak dijumpai pada
periklanan domestic. Permasalahan yang paling mendasar adalah mencakup tingkat sampai
dimana suatu iklan global harus diadaptasi dengan karakteristik untuk berbagai pasar negara
Tingkatan tersebut berbeda-beda antar negara. Periklanan global menghadapi problem
tambahan seperti biaya dan keterbatasan media iklan bias jadi sangat berbeda dari negara satu
dengan negara lainnya. Beberapa negara memiliki terlalu sedikit media, untuk menangani semua
iklan yang ditawarkan kepada mereka. Sementara di negara lain memiliki banyak media yang
akibatnya periklanan tidak mencapai peliputan nasional dalam harga yang wajar.
Anggaran Periklanan menurut Swastha dan Irawan (2002 :377), mengemukakan metode-
metode:
1. Pendekatan Subyekti
Metode ini dapat dipakai untuk menyusun anggaran berdasarkan pendapatan dan
pengalaman dari seseorang atau manajer
2. Pendekatan pedoman tetap.
Pendekatan ini menyangkut penentuan anggaran periklanan dalam bentuk
presentase dari penjualan, jumlah tetap per unit, atau seperti yang ditentukan oleh
perusahaan saingan.
3. Pendekatan tugas
Pendekatan ini menyangkut tujuan kemudian memnentukan pelaksanaan untuk
mencapai tujuan tersebut. Pendekatan ini dipakai oleh perusahaan mulai dengan
menentukan tujuan untuk periklanannya.
4. Pendekatan Normatif
Pendekatan ini menyangkut penentuan anggaran, periklanan yang optimal untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan ini menggunakan dasar
penjualan karena penjualan ini dapat memaksimumkan laba.
Strategi Kreatif
Satu issu sulit yang dihadapi marketer ketika mengembangkan sebuah strategi
komunikasi adalah memilih sebuah iklan yang tepat. Perusahaan yang menjual produk yang
4
sama pada kebutuhan pasar yang beragam untuk menentukan berapa tingkatan kampanye iklan
mereka harus di standarisasi. Standarisasi sederhana maksudnya bahwa satu atau lebih elemen
kampanye komunikasi ditetapkan sama.Elemen utama dari sebuah kampanye adalah pesan
(strategi, proposisi penjualan, platform) dan eksekusi.
Issu standarisasi versus adaptasi telah ditandai sebuah perdebatan sengit dalam
lingkaran periklanan. Sebuah kampanye global sesungguhnya adalah seragam dalam pesan dan
seringkali dieksekusi sama baiknya (paling kurang dalam visualisasi). Manakah yang penting
mungkin butuh sedikit perubahan dibuat pada sebuah eksekusi untuk mengikuti regulasi local
atau untuk membuat advertising lebih menarik audiens local (voice-over, local actor).
Pesan mencoba untuk membuat orang menemukan alasan komunikasi bisnis mereka
seefektif mereka bisa. Apakah membuat kasus standarisasi jadi memaksa dala pandangan para
marketer? Bermacam-macam alasan telah ditawarkan untuk mempercayai global, jika tidak pan
regional, kampanye advertising, yang utama diantarnya adalah:
1. Skala ekonomis,
factor yang mendorong perusahaan untuk menstandarisasi kampanye iklan
mereka, satu yang paling menarik adalah pengaruh positif pada bottom line
advertisers. Penghematan datang dari skala ekonomis untuk sebuah kampanye
tunggal (seperti menentang banyak Negara level satu) bisa meredakan eye-
cathing. Penghematan juga bisa direalisasikan karena perusahaan bisa memberi
beberapa eksekutif untuk mengembangkan kampanye global atau tingkat pan-
regional.
2. Image yang konsisten,
beberapa perusahaan menjual produk yang sama pada banyak pasar, mempunyai
sebuah brand image yang konsisten secara ekstrim penting.
3. Segmen konsumen global,
kesamaan lintas budaya adalah sebuah katalisator utama dibelakang upaya
mempengaruhi dengan sebuah pendekatan standarisasi advertising. Argumen
kampung global seringkali muncul pada diskusi kebaikan kampanye iklan global
atau iklan pan-regional. Argumen pengikat budaya mempunyai kekuatan khusus
dengan respek pada kategori produk yang menjadi daya tarik ellit atau youngsters
seperti ditemukan oleh David Newkrik.
4. Talenta creative,
diantara agen periklanan jadi sebuah supply yang jarang. Itu bukan tidak biasa
bahwa banyak orang berbakat dalam agency yang diangkat untuk menjadi staff,
5
tinggal sedikit staff dengan eksekutif junior. Issu tentang bakat terjadi secara
khusus dinegara yang dipropagandakan dengan kurang tingginya keahlian staff
advertising.
5. Perkawinan silang,
banyak perusahaan mencoba mengambil keuntungan dari scope global mereka
dengan membantu perkembangan kawin silang Dalam domain advertising,
perkawinan silang maksudnya pemasar mendorong cabang mereka untuk
menadopsi atau sekurang-kurangnya mempertimbangkan, idea iklan yang telah
sukses di pasar.
6
Formulasi iklan kreatif meliputi lima tahap program berikut:
1. Menetapkan fakta kunci periklanan harus mencapai pasar sasaran.
2. Masalah periklanan primer.
3. Memilih tujuan komunikasi yang spesifik
4. Mendesain dan mengimplementasikan strategi pesan kreatif
5. Membuat persyaratan tugas-tugas. Keputusan Media Massa Global
Regulasi Periklanan
Peraturan dalam komunikasi pemasaran sangat diperlukan guna melindungi konsumen
dan kompetitor dari praktek bisnis yang curang (fraudulent), menipu (deceptive), dan tidak jujur
(unfair) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan.
Manfaat dari adanya peraturan dalam komunikasi pemasaran, meliputi:
7
1. Konsumen mempunyai alternative pilihan karena mendapatkan informasi yang
lebih banyak dari pasar
2. Konsumen dapat memperoleh kualitas produk yang lebih baik, karena produsen
cenderung meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
3. Adanya perubahan harga akibat beredarnya informasi yang kurang
menguntungkan
Agensi Iklan
Biro iklan bertugas melaksanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. What (positioning): apa yg ditawarkan dari produk yg diiklankan, atau ingin
dijualseperti apa.
2. Who (segmen pasar) : siapa yg cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari
segidemografi dan psikografi.
3. How (kreatifitas) : bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai
danloyal. d) Where (media dan kegiatan) : dimana saja daerah pasar yg perlu
digarap, sertamedia apa saja yg cocok untuk daerah itu.
4. When (penjadwalan) : kapan kegiatan tersebut dilaksanakan dan akan
memerlukanwaktu berapa lama.
5. How much (anggaran) : seberapa jauh intensitas kampanye dan berapa dana yang
tersedia untuk membiayai kegiatan periklanan
8
teknologi informasi dan perkembangannya. Di samping adanya perubahan politik di berbagai
belahan dunia.
Penggabungan antara komputer dengan komunikasi, secara teknis tercermin pada level
kelembagaan dan sosial. Telepon, komputer, TV kabel, dan perusahaan media Telepon,
komputer, TV kabel, dan perusahaan media bergabung dalam upaya meraih keunggulan di dalam
perlombaan untuk menemukan dan mengendalikan perlombaan untuk menemukan dan
mengendalikan komunikasi di masa depan. komunikasi di masa depan.
Sebuah organisasi harus mengadaptasikan pesan eksternalnya agar bisa sesuai dengan
kondisi negara lokal atau regional. Kebijakan standarisasi sukar dituntaskan karena menyangkut
pertimbangan strategik dan kemampuan memahami lingkungan global secara komprehensip. Di
satu sisi kebijakan standarisasi memungkinkan penghematan biaya yang cukup signifikan,
konsistensi pesan dalam pasar global, efektivitas komunikasi, kohesi dan identitas organsasi.
Masing-masing merek perusahaan harus memiliki kepribadian merek yang kuat sehingga
berhasil menciptakan identifikasi global dan nilai merek superior yang mampu melintasi berbagai
budaya yang berbeda.
Strategi Standarisasi
Pendapat yang mendukung strategi adaptasi pesan agar bisa memenuhi kebutahan lokal
atau regional tertentu didasarkan pada beberapa argumen berikut:
9
1. Kebutuhan konsumen berbeda-beda dan bervariasi intensitasnya.
Asumsi bahwa stimulasi iklan tertentu yang memiliki daya tarik universal cenderung tidak
realistis. Hampir tidak mungkin bahwa konsumen di berbagai negara memiliki
pengetahuan dan potensi yang sama sehingga mereka memproses informasi dengan
cara yang baku atau memahami dan mempersepsikan stimulasi pemasaran dengan
makna yang sama. Oleh sebab itu, gagasan konsep pesan yang dirancang secara
terpusat besar kemungkinannya tidak sesuai dengna pasar lokal.
2. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung penyampaian pesan standar sangat
bervariasi, baik antar negara maupun antar daerah dalam negara yang sama.
3. Tingkat pendidikan antar negara berbeda-beda.
ini berarti bahwa kemampuan konsumen untuk memberikan makna pada pesan yang
diterima juga berbeda-beda. Demikian pula kemampuan untuk memproses informasi
juga beraneka ragam, sehingga kompleksitas isi pesan harus ditekan serendah mungkin
agar penyampaian informasi secara universal bisa sukses.
4. Tingkat dan cara pengendalian terhadap komunikasi pemasaran di setiap negara
merupakan refleksi dari kondisi ekonomi, budaya, dan politik setempat.
Keseimbangan antara voluntary controls melalui self-regulation dan pengendalian
pemerintah melalui peraturan merupakan cerminan dari tingkat kematangan ekonomi
dan politik negara bersangkutan. Ini berarti bahwa apa yang dianggap sebagai aktivitas
komunikasi pemasaran yang bisa diterima di suatu negara mungkin saja tidak boleh di
negara lain.
5. Manajemen lokal terhadap implementasi pesan standar yang ditentukan secara terpusat
sangat mungkin tidak efektif karena kurangnya rasa kepemilikan atas pesan
bersangkutan. Pesan yang dirancang oleh perancang lokal untuk memenuhi kebutuhan
pasar lokal cenderung mendapatkan dukungan dan motivasi yang lebih besar.
Sementara itu, altenatif strategi standarisasi pasar juga didukung sejumlah argumen,
diantaranya:
1. Meskipun secara geografis tersebar, konsumen berbagai kategori produk memiliki
sejumlah karakteristik serupa. Hal ini didukung dengan berbagai tipologi psikografis yang
telah dikembangkan oleh beberapa agen periklanan untuk para kliennya. Selama citra
dan proposisi merek sanggup memberikan makna universal, tidak perlu dirancang pesan
merek dalam jumlah besar.
10
2. Banyak kampanye iklan yang dirancang secara lokal rendah kualitasnya, karena
kurangnya sumber daya lokal, pengalaman dan keahlian. Oleh sebab itu, lebih baik
mengendalikan proses total dan menciptakan keunggulan komperatif.
3. Karena media, teknologi dan travel internasional berdampak pada banyak orang, maka
pesan standar untuk penawaran tertentu bisa mendukung terciptanya citra merek yang
kuat.
4. Seperti halnya manajemen lokal yang lebih menyukai kampanye lokal, maka manajemen
pusat juga menyukai kemudahan implementasinya dan pengendalian kampanye standar.
Ini memungkinkan manajer lokal untuk berkonsentrasi pada manajemen kampanye iklan
dan terbebas dari tanggung jawab merancang gagasan kreatif dan hal lain yang terkait
dengan agen periklanan lokal.
5. Standarisasi pesan pemasaran memungkinkan tercitanya skala prduksi pesan
pengemasan, media buying, dan perancangan serta produksi pesan iklan. Di samping
itu, prospek konsistensi pesan dan kampanye yang terintegrsi secara horizontal antar
negara juga sangat menjanjikan. Pada gilirannya, skala ekonomis yang tercipta bisa
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Meskipun strategi standarisasi dan adaptasi pesan memiliki argumen yang masing-
masing sama kuatnya, dalam praktik jarang ada perusahaan yang menerapkan adaptasi total
maupun standarisasi total. Sebaliknya mayoritas perusahaan lebih memilih pendekatan
kontingensi.
Organisasi menyusun pesan standar secara terpusat, namun untuk memberikan
kebebasan pada para manajer di negara tujuan pemasaran untuk mengadaptasinya agar bisa
memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara menyesuaikan bahasa dan komponen
media lainnya. Ini berarti ada unsur standarisasi dan ada pula unsur adaptasi.
11
Di bawah ini adalah beberapa macam cara yang bisa dilakukan untuk membangun
komunikasi efektif dalam pemasaran internasional. Strategi komunikasi pemasaran memang
menjadi sebuah tantangan tersendiri. Ada banyak faktor di dalamnya yang tentu saja bisa
diperhatikan, sehingga strategi-strategi berikut bisa diterapkan dengan baik.
1. Menguatkan Karakteristik,
Karakteristik produk yang kuat bisa menciptakan proses komunikasi
pemasaran internasional yang efektif. Ini akan membentuk sebuah identitas tersendiri
dari sebuah produk. Tentu saja, ada tantangan tersendiri yang diperlukan terutama
apabila kita akan membuat produk yang berkarakter. Seseorang akan lebih trust pada
produk yang ditawarkan manakala kualitasnya juga bisa dirasakan secara langsung. Ini
adalah awal dari strategi komunikasi pemasaran global yang patut diterapkan.
2. Membuat Adaptasi yang Baik.
Perbedaan latar belakang budaya di setiap negara menjadi sebuah tantangan saat kita
membicarakan tentang komunikasi dalam pemasaran internasional. Sebuah perusahaan
atau organisasi harus peka terhadap perbedaan budaya ini. Adaptasi bisa dilakukan
dengan mengidentifikasi latar belakang atau budaya konsumen dalam suatu wilayah.
Pendekatan yang baik akan menciptakan masyarakat yang familiar dan dekat dengan
produk.
3. Menciptakan Branding yang Kuat.
Hampir mirip dengan penguatan karakteristik, branding yang kuat digunakan terutama
untuk membuat konsumen langsung teringat pada produk kita. Ada strategi branding
yang mungkin bisa dipelajari lebih lanjut, terutama terkait dengan bagaimana peran
komunikasi pemasaran yang sebaiknya dilakukan.
4. Menggunakan Bahasa Internasional.
Mengingat pangsa pasar yang ditargetkan adalah pangsa pasar internasional, maka tidak
lucu bila kita hanya menggunakan bahasa lokal saja. Bahasa internasional yang dipahami
oleh masyarakat global bisa digunakan sehingga konsumen juga bisa merasa paham
dengan produk atau kualitas yang ditawarkan.
5. Advokasi pada Pemerintah bila Diperlukan.
Pendekatan bisa dilakukan pada pemerintah bila diperlukan. Mengingat mungkin sulitnya
regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau ada proses birokrasi yang diperlukan.
Dengan melakukan pendekatan pada pemerintah, maka kita bisa dengan mudah
memasarkan produk yang baik. Kita juga bisa mempelajari lebih banyak tentang
bagaimana cara melakukan pendekatan atau advokasi pada pemerintah.
12
6. Menggunakan Media Kekinian.
Perkembangan zaman akan selalui diiringi dengan berbagai macam teknologi yang baru.
Tak jarang pula kita juga bisa melihat ada banyak sekali media yang bisa digunakan untuk
menjadi sarana dalam proses komunikasi pemasaran. Menggunakan media kekinian bisa
menjadi strategi komunikasi dalam pemasaran internasional yang tepat supaya produk
yang ditawarkan bisa lebih meluas lagi jaringannya. Kita juga patut mengetahui model
komunikasi pemasaran yang tepat digunakan.
7. Membaca Kebutuhan Pasar Internasional.
Komunikasi yang dilakukan juga bisa dengan membaca kebutuhan pasar internasional.
Lagi, peka terhadap situasi pada saat ini merupakan kunci supaya strategi komunikasi
pemasaran yang kita terapkan bisa berjalan dengan baik. Produk yang akan ditawarkan
juga tentunya bisa lebih terbarukan (update) dengan kita bisa membaca kebutuhan pasar
internasional.
8. Memperhatikan Latar Belakang.
Latar belakang budaya penting untuk diperhatikan. Beragamnya budaya dari wilayah di
seluruh dunia memang menjadi tantangan yang perlu dilalui supaya proses pemasaran
bisa berjalan dengan baik. Pendekatan budaya ini memang sangat tepat digunakan pada
saat kita akan melaksanakan komunikasi pemasaran secara internasional.
9. Menggunakan Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi ajakan. Ini juga bisa menjadi salah
satu strategi yang tepat, terutama dengan menyisipkan nilai-nilai tertentu di dalam proses
komunikasi pemasaran. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengetahui terlebih dahulu
apa value yang diinginkan konsumen.
10. Mengidentifikasi Target Konsumen
Terakhir, jangan lupa untuk menetapkan target konsumen dari produk atau layanan yang
akan kita tawarkan. Ini akan sangat berpengaruh dengan strategi atau gaya komunikasi
pemasaran yang akan diterapkan. Tujuan komunikasi pemasaran bisa ditetapkan dengan
mengidentifikasi terlebih dahulu target konsumen. Proses ini mungkin membutuhkan riset
terlebih dahulu sehingga bisa benar-benar membantu dalam pelaksanaan strategi
komunikasi dalam pemasaran internasional.
13