Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

Oleh :
Kelompok 14
Anisya Rachmawati (201410210311068)
Pipit Nuraini

(201410210311074)

M. Fahri J Sulaiman (201410210311091)


Septiana Nur Untari (201410210311093)

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatakan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah dengan
judul

Manajemen Pemasaran Global mata kuliah Manajemen Pemasaran

dengan tepat waktu. Penyusun berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat dan
diterima bagi pembaca.

Dalam penyusunan ini penyusun memperoleh banyak bantuan dari berbagai


pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Umi Afidah, SP. MP selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran

2. Teman-teman kelas Agribisnis VB, serta semua pihak yang telah


membantu terselesainya makalah ini.
Penyusun menyadari banyak sekali kesulitan dan kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya
agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat dan memperoleh hasil yang memuaskan.

Malang, September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah.....................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................2
2.1

Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli.................................................2

2.2

Pengertian Pemasaran Global....................................................................2

2.3

Tiga Prinsip Pemasaran (Universal)..........................................................3

BAB III....................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
3.1

Pengertian Pemasaran Global....................................................................5

3.2

Konsep Dan Perkembangan Pemasaran Global.......................................5

3.3

Orientasi Manajemen................................................................................8

3.4
Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran
Global/Transnasional..........................................................................................10
3.5

Cara Utama Untuk Memasuki Pasar Asing.............................................10

3.6

Isu-Isu Dalam Pemasaran Global............................................................12

3.7

Segmentasi Pasar Global.........................................................................13

3.8

Faktor Pendorong Dan Penghambat Bisnis Global.................................14

3.9

Mengelola Kegiatan Internasional...........................................................16

BAB IV..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
4.1

Kesimpulan..............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era pasar bebas telah memberikan warna di dalam pergerakan produk
perdagangan dewasa ini. Hambatan perbedaan wilayah Negara bukan menjadi hal
yang utama lagi bagi perdagangan global kini. Dan salah satu di antara hambatan
teknis dalam perdagangan adalah diterapkannya berbagai macam standardisasi
mutu.
Mutu merupakan masalah yang sangat penting pada komoditas ekspor
karena suatu negara memproduksi jenis barang yang diperlukan oleh negaranegara lain yang kurang atau tidak memproduksinya. Dan umumnya, negara
pengimpor hanya menerima produk bermutu tinggi. Ini berarti negara pengekspor
dituntut menghasilkan produk dengan mutu yang tinggi dan jumlah yang cukup.
Salah satu ciri pemasaran global atau pasar bebas, yaitu terjadinya persaingan
yang sangat ketat antar negara-negara pengekspor. Makin ketat suatu negara
pengekspor mengawasi mutu komoditas ekspornya, makin kuatlah negara-negara
itu dalam bersaing dengan negara-negara lainnya.
Masalah-masalah yang dihadapi negara pengekspor, termasuk Indonesia
yang berkaitan dengan mutu komoditas, khususnya produk pertanian, peternakan
dan perikanan, yaitu; (1) Persyaratan mutu yang terlalu tinggi yang dikehendaki
negara pengimpor; (2) Jumlah dengan mutu yang tidak memenuhi quota; (3)
Persaingan internasional; (4) Perubahan harga yang terlalu cepat; (5) Adanya
proteksi di negara pengimpor dan batas quota; (6) Adanya penolakan komoditas
ekspor atau claim oleh negara pengimpor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pemasaran global?
2. Bagaimana cara masuk ke dalam pasar global?
3. Apa saja isu-isu dalam pemasaran global?

4.
5.
6.

Bagaimana konsep dari pemasaran global?


Bagaimana segmentasi dalam pasar global?
Bagaimana orientasi manajemen pemasaran internasional
?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah pendapat ahli tentang pengertian pamasaran yaitu:
a) Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong yaitu sebagai
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk
menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Pemasaran, menurut
Daryanto (2011 : 1) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.

b) Adapun pengertian pemasaran menurut Yazid (2005 : 13) mengemukakan


bahwa : Pemasaran merupakan penghubung anatar organisasi denga
konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya
pemasaran diorientasikan kepada pasar .

c) Pemasaran, menurut Tjiptono (2008 : 5) adalah fungsi yang memiliki


kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal
perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan
eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam
pengembangan strategi. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran
gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran-sasaran individu dan organisasi.

2.2 Pengertian Pemasaran Global

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008), Pemasaran global
adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuantujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi
ancaman pasar global.

Sebuah perusahaan yang gagal merambah pasar global akan menghadapi


bahaya kehilangan pasar domestik pesaingnya yang memiliki biaya lebih rendah,
memiliki pengalaman lebih banyak, memproduksi barang lebih baik, dan secara
keseluruhan lebih berharga dimata pelanggan, sedangkan dimasa datang bila
perusahaan mampu berjaya di pasar global maka perusahaan tersebut mampu
bertahan dan mengembangkan usahanya bahkan mampu mengakuisisi atau
membeli perusahaan yang gagal bersaing di pasar global.

Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada


pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global serta pada
melakukan adaptasi terhadap apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiap
negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.
Keputusan untuk masuk pasar di luar negeri tergantung pada sumber daya
perusahaan serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi. Misalnya, Coke dan
IBM berkecimpung di lebih dari 100 negara karena mereka telah memulai
ekspansi internasionalnya lebih dari 50 tahun yang lalu dan juga memiliki sumber
daya untuk berkembang yang bisa dimanfaatkan bila ada peluang (Tjiptono,
2012).

2.3 Tiga Prinsip Pemasaran (Universal)

Inti pemasaran dapat disingkat ke dalam tiga prinsip dasar yaitu dengan
mengidentifikasikan tujuan dan tugas pemasaran, melihat kenyataan persaingan
dari pemasaran serta berbagai cara untuk mencapai dua prinsip diatas adapun ke
tiga prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

a) Nilai pelanggan dan persamaan nilai

Nilai Pelanggan dan Persamaan Nilai Inti pemasaran adalah menciptakan


nilai pelanggan yang lebih besar daripada nilai yang di dorong oleh
pesaing
V=

B
P

Keterangan:

V = nilai

B = manfaat yang dirasakan biaya yang dirasakan

(contohnya, biaya pengalihan)

P = harga

Nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan dengan memperluas atau


memperbaiki produk dan/ atau manfaat jasa, dengan menurunkan harga,
atau gabungan dari unsur ini. Perusahaan yang menggunakan harga
sebagai senjata bersaing harus mempunyai strategi keunggulan biaya
dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan.
Pengetahuan pelanggan dengan inovasi serta kreativitas dapat mengarap
perbaikan produk dan jasa yang berarti bagi pelanggan. Perusahaan tidak
menawarkan produk dengan harga yang rendah dalam

memenangkan

persaingan, jika manfaat yang diberikan cukup kuat dan bernilai bagi
pelanggan.

b) Keunggulan kompetitif dan differensial

Keunggulan kompetitif adalah penawaran total, dihadapkan pada


persaingan yang relevan, yang lebih menarik pelanggan. Keunggulan
kompetitif akan timbul dalam unsur apa pun yang ditawarkan oleh
perusahaan; produk, harga, iklan dan promosi di tempat penjualan, serta
distribusi produk itu sendiri. Perusahaan dapat melakukan penetrasi pasar
dengan menawarkan produk superior dengan harga yang lebih murah.

c) Fokus

Fokus atau konsentrasi perhatian, digunakan dalam upaya menciptakan


nilai pelanggan pada keunggulan kompetitif. Fokus yang jelas terhadap
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta penawaran yang bersaing
diperlukan

untuk

menggerakkan

usaha,

yang

diperlukan

untuk

mempertahankan keunggulan yang membedakan. Hal ini dapat dicapai


dengan memfokuskan sumber dan daya usaha pada kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta cara menyampaikan suatu produk yang akan
memenuhi kebutuhan dan keinginan tadi.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Pemasaran Global

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008), Pemasaran global
adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuantujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi
ancaman pasar global.

Sebuah perusahaan yang gagal merambah pasar global akan menghadapi


bahaya kehilangan pasar domestik pesaingnya yang memiliki biaya lebih rendah,
memiliki pengalaman lebih banyak, memproduksi barang lebih baik, dan secara
keseluruhan lebih berharga dimata pelanggan, sedangkan dimasa datang bila
perusahaan mampu berjaya di pasar global maka perusahaan tersebut mampu
bertahan dan mengembangkan usahanya bahkan mampu mengakuisisi atau
membeli perusahaan yang gagal bersaing di pasar global.

Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada


pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global serta pada
melakukan adaptasi terhadap apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiap
negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.
Keputusan untuk masuk pasar di luar negeri tergantung pada sumber daya
perusahaan serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi. Misalnya, Coke dan
IBM berkecimpung di lebih dari 100 negara karena mereka telah memulai
ekspansi internasionalnya lebih dari 50 tahun yang lalu dan juga memiliki sumber
daya untuk berkembang yang bisa dimanfaatkan bila ada peluang (Tjiptono,
2012).

3.2 Konsep Dan Perkembangan Pemasaran Global

Sebagai sebuah ilmu maka pemasaran bukan hanya dipelajari di Indoensia


saja, pemasaran juga merupakan sebuah ilmu yang di pelajari di seluruh dunia
bahkan pemasaran ada sejak terjadi sebuah perdagangan, dimanapun di dunia ini
ketika orang mulai mempertahankan hidup dengan melakukan pertukaran maka
hal tersebut dapat dikatakan sebagai transaksi penjualan. Jadi pemasaran bersifat
universal (Purnama, 2015).

Melihat deskriptif diatas maka, Bila ada pertanyaan yang menanyakan


apakah konsep pemasaran domestik/dalam negeri atau global itu berbeda? Maka
jawabannya adalah semua akan berlaku sama karena Pada dasarnya konsep
Pemasaran merupakan suatu disiplin universal, artinya, disiplin pemasaran dapat
diterapkan dimanapun juga. Di Indonesia maupun di Afrika Selatan dan disiplin
yang sama juga dapat diterapkan di Malaysia maupun Rusia (Purnama, 2015).

Namun, walaupun pemasaran bersifat universal, kebiasaan pemasaran


tentu bervariasi dari satu negara ke negara yang lain. Setiap orang dan setiap
negara bersifat unik. Kenyataan perbedaan ini (kendatipun tidak bersifat
substansial), berarti kita tidak dapat selalu menerapkan pengalaman dari suatu
negara untuk dipakai di negara lain. Bila pelanggan, pesaing, saluran distribusi
dan media yang tersedia berbeda, maka rencana pemasaran kita harus di ubah.
Adapun perkembangan atau perubahan konsep pemasaran global dimulai sebagai
berikut :

a) Konsep Produk
Dalam Dekade terakhir, konsep pemasaran telah berubah dan berkembang
secara dramatis. Semula Konsep memfokuskan pemasaran pada produk
dengan membuat produk lebih baik yang didasarkan pada standar dan
nilai internal (lokal).

Gambar 1. Konsep Produk

Konsep Produk Memfokuskan pemasaran pada produk dengan membuat


produk yang lebih baik dimana yang lebih baik itu didasarkan pada standar
dan nilai internal. Tujuannya adalah laba, dengan cara menjual membujuk
pelanggan potensial untuk mempertukarkan uangnya dengan produk
perusahaan

b) Konsep Pelanggan
Pada1960-an muncul konsep baru pemasaran, dengan mengalihkan fokus
pemasaran dari produk ke Pelanggan.

Gambar 2. Konsep pelanggan

Konsep Baru Pemasaran dan empat P muncul sekitar tahun 1960,


mengalihkan fokus pemasaran dari produk ke pelanggan. Tujuan : mencari
laba dengan menggunakan seluruh bauran pemasaran (marketing mix) atau
empat 4 Product, Price, Promotion dan place.

c) Konsep strategis

Memasuki tahun 1990-an, konsep baru dari pemasaran, dianggap telah


ketinggalan zaman, Pemasaran menuntut adanya konsep strategis.
Konsep strategis merupakan suatu perkembangan besar dalam sejarah
pemikiran pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau
produk, ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih
luas. Memahami segala sesuatu tentang pelanggan saja tidak memadai.
Agar pemasaran berhasil, pemasar harus memahami ihwal pelanggan
8

dalam konteks yang lebih luas, termasuk persaingan, kebijakan,


peraturan-peraturan pemerintah (dari negeri dimana pelangan berada),
serta kekuatan-kekuatan makro ekonomi, sosial & politik yang lebih luas
yang membentuk perkembangan pasar.

Dalam pemasaran global, ini berarti suatu upaya bekerjasama dengan


perunding perdagangan pemerintah negara sendiri dan pajabat lain, serta
pesaing industri agar dapat mengakses pasar negara sasaran.
Pergeseran ke konsep strategis pemasaran adalah dalam hal tujuan
pemasaran, yaitu dari laba menjadi keuntungan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, yang meliputi individu atau kelompok yang mempunyai
kepentingan dalam kegiatan sebuah perusahaan, yakni yang meliputi :
karyawan, manajemen, pelanggan, masyarakat dan pemerintah dan lebih
jelasnya dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

Gambar 3. Konsep strategis


Dalam konsep ini pemasaran dianggap segalanya dan tujuan akhirnya
saling menguntungkan kepada semua pihak karyawan, manajemen,
pelanggan, masyarakat dan pemerintah stakeholders

3.3 Orientasi Manajemen

Kekuatan

yang

mendasari

bisnis

internasional

berorientasi

pada

manajemen oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali


tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang
menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu etnosentris, polisentris,
geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris

a) Etnosentris

Asumsi dasarnya bahwa negara asalnya lebih unggul dibandingkan dengan


negara-negara lain di dunia dikatakan mempunyai orientasi etnosentris.
Orientasi Etnosentris berarti personil perusahaan hanya melihat persamaan
yang ada di pasar dan mengasumsikan produk dan kebiasaan yang sukses
di negeri sendiri, karena ingin menunjukkan keunggulan mereka, akan
sukses dimana saja. Perusahaan banyak mengabaikan kesempatankesempatan di luar negara induk, perusahaan demikian disebut perusahaan
domestik. Perusahaan yang menganut orientasi etnosentrik dan melakukan
bisnis diluar negara induk disebut perusahaan international, produk yang
unggul di negara sendiri adalah produk yang superior. Pandangan ini
menggunakan pendekatan standarisasi atau ekstensi pemasaran didasarkan
premis bahwa produk dapat dijual dimana saja tanpa adaptasi.

b) Polisentris

Orientasi polisentris menjelaskan kepercayaan manajemen atau asumsi


bahwa setiap Negara dimana perusahaan melakukan bisnis adalah unik.
Asumsi tersebut mendasari perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya
dan strategi pemasaran yang berhasil. Istilah perusahaan multinasional
digunakan untuk menjelaskan struktur. Pandangan ini menggunakan
pendekatan lokal atau adaptasi yang mengasumsikan produk harus
diadaptasi sesuai dengan kondisi pasar yang berbeda.

10

c) Regiosentris

Orientasi regiosentris, melihat suatu wilayah menjadi unit geografis yang


relevan, tujuan manajemen adalah untuk mengembangkan strategi regional
terpadu. Contoh: di AS perusahaan fokus pada negara-negara yang
tergabung ke dalam NAFTA (AS, Kanada dan Meksiko) memiliki orientasi
Regioesentris

d) Geosentris

Perusahaan dengan orientasi geosentris, memandang dunia sebagai pasar


potensial dan berupaya untuk mengembangkan strategi pemasaran terpadu
yang mendunia. Perusahaan yang manajemennya memiliki padangan
regiosentris atau geosentris disebut juga perusahaan global atau
transnasional. Perusahaan global dapat dijelaskan sebagai peruasahaan
yang menggunakan strategi melayani pasar dunia dari satu negara atau
mencari sumber daya global serta memfokuskan pada pasar negara
tertentu. Selain itu perusahaan global cenderung mempertahankan asosiasi
mereka dengan kantor berpusat di negara tertentu. Contoh: Harley
Davidson melayani pasar dunia dari AS, GAP memiliki sumber daya di
Negara dengan buruh.

11

3.4 Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran


Global/Transnasional

1.

Pemasaran Domestik

Pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut
pemasaran domestik. Orientasi mereka adalah bersifat ETHNO
CENTRIC, yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama
, sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat dengan peluang
yang jauh lebih aman.

2.

Pemasaran Ekspor

Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri.


Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan
menggantungkan diri pada produksi dalam negeri untuk memasok pasar
ini. Fokus dalam tahap ini adalah menafaatkan produk dan pengalaman
dalam negeri.

3.

Pemasaran Internasional

Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat
dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi
melakukan bisnis.

4.

Pemasaran Multinasional

Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan pada


memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.

12

5.

Pemasaran Global / Transnasional

Menfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan


secara global dan pada melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar
unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep ini mengakui budaya
universal dan perbedaan pasar yang unik (Maria, 2014).

3.5 Cara Utama Untuk Memasuki Pasar Asing

1.

Ekspor Tidak Langsung Dan Langsung

Memulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu perusahaan tersebut bekerja


melalui perantara indepeden pedagang ekspor berbasis dalam negeri
(domestic based export merchant) membeli produk dari produsen dan
kemudian menjualnya keluar negeri. Jadi perantara atau agen ini mencari
dan menegosiasikan pembelian dari luar negeri dan mendapatkan komisi.
Ekspor tidak langsung memiliki dua kelebihan, yaitu : membutuhkan
ivestasi yang lebih kecil karea tidak perlu membentuk departemen ekspor,
tenaga penjualan diluar negeri atatu beberapa mitra dagang luar negeri.
Kedua, ekspor ini mengandung resiko yang lebih sedikit karena perantara
pemasaran internasional membawa pengetahuan dan jasa kedalam
hubungan tersebut.

Ekspor langsung, dimana perusahaan memutuskan untuk menangani


ekspornya sendiri. Investasi dan resikona lebih besar, tetapi demikian juga
potensi keuntungannya. Perusahaan dapat melakukan ekspor langsung
dengan beberapa cara, yaitu :

Departemen atau divisi ekspor berbasis dalam negeri

Cabang penjualan atau anak perusahaan luar negeri

13

2.

Perwakilan penjualan ekspor yang bepergian

Distributor atau agen berbasis luar negeri

Pemberian lisensi

Adalah cara paling sederhana bagi produsen untuk terlibat dalam


pemasaran internasional, yakni pemberi lisensi (licensor) memberikan
lisensi kepada perusahaan asing menggunakan proses produksi, merek
dagang, paten, rahasia dagang atau sesuatu yang berharga lainnya dengan
memperoleh bayaran (fee) atau royalty. Contoh lisensi coca cola. Waralaba
(franchiser) merupakan bentuk pemberian lisensi yang lebih lengkap
karena memberi konsep merk dan system operasi yang lebih lengkap,
misalnya KFC.

3.

Usaha patungan

Investor asing dan local bergabung membentuk usaha patungan (joint


venture) dimana mereka sama-sama mempunyai kepemilikan dan kendali.

4.

Investasi Langsung

Kepemilikan langsung atas fasilitas atau produksi yang berbasis diluar


negeri. Perusahaan asing dapat membeli sebagian atau keseluruhan
kepemilikan perusahaan local ataupun dengan membangun fasilitasnya
sendiri.

Mengevaluasi dan memilih pasar asing tertentu untuk dimasuki dengan


cara memperhatikan atau menganalisis.

14

Karakteristik Demografis : ukuran populasi, tingkat pertumbuhan


populasi, derajat urbanisasi, kepadatan penduduk, struktur usia dan
kompoasisi populasi

Karakteristik Geografis : luas negara, karakteristik topografi, kondisi


iklim.

Faktor-faktor ekonomi : GNP perkapita, distribusi pendapatan,


tingkat pertumbuhan GNP, rasio investasi terhadap GNP.

Faktor-Faktor tehnologi : tingkat ketrampilan tehnologi, tehnologi


produksi yang ada, tehnologi konsumsi saat ini, tingkat pendidikan.

Faktor-faktor Sosiobudaya : nilai-nilai yang dominan, pola gaya


hidup, kelompok etnik, fragmentasi bahasa.

Sasaran dan Rencana Nasional : prioritas industri, rencana investasi


infrastruktur.

Perusahaan harus mendefinisikan tujuan dan kebijakan pemasaran


internasionalnya.

Perusahaan harus menentukan jumlah Negara yang akan dimasuki.

Perusahaan juga harus memutuskan jenis Negara yang akan


dimasuki dengan beberapa pertimbangan faktor, yaitu jenis produk,
faktor geografis, pendapatan dan populasi, iklim politik, dan faktorfaktor lainnya (Maria, 2014).

3.6 Isu-Isu Dalam Pemasaran Global

15

Dalam ajang pemasaran global setidaknya ada empat isu sentral yang patut
mendapatkan pusat perhatian serius dari pemasar, yaitu:

1.

Standarisasi Versus Adaptasi

Isu staandarisasi versus adaptasi bukan hanya menyangkut aspek


produk dan merk, namun juga unsur bauran pemasaran lainnya seperti
distribusi, promosi, dan harga. Dalam konteks global branding
keunggulan dan kelemahan melakukan standarisasi (mengguakan satu
merk global) versus adaptasi (beberapa merk nasional berbeda).

2.

Sensitivitas Cultural

Perbedaan budaya merupakan faktor yang paling sihnifikan sekaligus


masalah paling pelik yang dihadapi perusahaan multinasional.
Ketidakmampuan pemasar memahami dan mengapresiasi faktor ini
kerap kali berujung pada kegagalan internasional.

3.

Nasionalisme

Dalam pemasaran global kerap kali dijumpai adanya stereo typing


tentang sikap terhadap produk buatan luar negeri. Banyak penelitian
yang mengungkap bahwa evaluasi yang dilakukan konsumen atas suatu
produk tertentu tidak hanya didasarkan pada daya tarik dan karateristik
fisik produk saja, tetapi juga berdasarkan negara asalnya (country of
origin). Maksudnya, segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi
positif maupun negatif konsumen terhadap produk dan merek tertentu.

4.

Mode of Entry (strategi memasuki pasar luar negeri)

16

Secara garis besar alternatif strategi memasuki pasar negara lain


meliputi: ekspor, kontraktual, wholly-owned subsidiaries, dan EMarketing. Ekspor masih dapat di klasifikasikan lebih lanjut menjadi
ekspor tidak langsung, ekspor bersama, dan ekspor langsung. Mode of
entry kontraktual terdiri atas lisensi-waralaba, contrac manufacturig dan
usaha patungan. Sedengkan wholly-owned subsidiaries meliputi
akuisisi dan greenfield.

3.7 Segmentasi Pasar Global

Segmentasi Pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompokkelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau
pemasar yang terpisah.

1. Pemasaran

Massal

(Mass

Marketing):

penjual

memproduksi,

mendistribusikan, dan mempromosikan secara massal sebuah produk


kepada seluruh pembeli. Pemasar tersebut menciptakan pasar potensial
terbesar, biaya paling rendah, harga lebih rendah atau margin yang lebih
tinggi.

2. Pemasaran Segmen: perusahaan menyadari bahwa pembeli berbeda dalam


kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. Perusahaan mengisolasi
segmen yang lebar yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi apa
yang ditawarkannya agar lebih mendekati kebutuhan satu atau beberapa
segmen.

3. Pemasaran Ceruk: berfokus pada subgrup di dalam segmen-segmen diatas.


Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefinisikan dengan lebih sempit,

17

biasanya diidentifikasi dengan memilah suatu segmen menjadi beberapa


subsegmen.

4. Pemasaran Mikro: Praktik penyesuaian produk dan program pemasar agak


cocok dengan cita rasa individu atau lokasi tertentu.

3.8 Faktor Pendorong Dan Penghambat Bisnis Global

Kekuatan Yang Mendorong

a) Kebutuhan Pasar

Budaya universal seperti perbedaan budaya terdapat unsur yang sama


dalam sifat manusia yang menjadi dasar untuk menciptakan dan
melayani pasar global. Contoh : minuman ringan, salah satu industri
global yang terbesar yang sukses

b) Teknologi

Professor Levitt menulis artikel kenyataan komersial yang baru


munculnya pasar global untuk produk konsumen standar dalam skala
yang belum pernah dibyangkan. Ada kekuatan yang amat besar yang
mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang sudah umum dan
kekuatan

itu

adalah

Teknologi.

Teknologi

menyederhanakan

komunikasi, transpotasi dan perjalanan.

c) Biaya

18

Keseragaman dapat menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif


dan produksi di semua fungsi bisni , dari rekayasa sampai pemasaran
dan administrasi.

d) Mutu

Volume global menghasilkan penerimaan dan mutu operasi yang lebih


besar untuk mendukung mutu desai dan pembuatan.

e) Komunikasi dan Transportasi

Revolusi informasi memberikan kontribusi pada berkembangnya


pemasaran global.

f) Daya Tuas

Keunggulan yang dimilikinya karena perusahaan itu beroperasi secara


simultan dilebih dari satu pasar nasinal. Sebuah perusahaan global dapat
mengembangkan 5 tipe daya tuas :

1. Transfer pengalaman

2. Transfer sistem

3. Penghematan skala

4. Pendayagunaan Sumber daya

5. Strategi global

19

Kekuatan Yang Menghambat

a) Perbedaan Pasar

Dalam setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak diantara


batas negara dan budaya budaya yang memerlukan adaptasi dari
beberapa unsur bauran pemasaran.

b) Sejarah

Sejarah merek dagang mungkin memerlukan strategi pemasaran khusus


dan berbeda, serta di setiap negara perlu penentuan posisi tersendiri.

c) Budaya Organisasi

Perusahaan global yang sukses adalah pemsar yang telah belajar cara
memadukan visi global dan perspektif dengan insiatif dan masukan
pasar lokal. Hal ini sulit dilakukan oleh perusahaan.

d) Kendali Nasional/ Hambatan untuk masuk suatu Negara

Setiap negara melindungi perusahaan lokal dan kepentingannya dengan


memegang kendali terhadap akses pasar dan jalan masuknya.

20

3.9 Mengelola Kegiatan Internasional

Dalam melakukan aktivitas pemasaran internasional terdapat dalam tiga cara:

1. Departemen Ekspor

Perusahaan terjun ke pemasaran internasional hanya melalui pengiriman


barang.

Jika

penjualan

internasionalnya

berkembang,

perusahaan

membentuk departemen ekspor yang terdiri dari seorang manajer


penjualan dan beberapa orang asisten. Bila penjualan meningkat
departemen ekspor diperluas menjadi sub-sub departemen.

2. Divisi Internasional

Divisi internasional diorganisasikan dengan berbagai cara. Staf divisi


internasional perusahaan terdiri dari para spesialis dalam pemasaran,
manufaktur, riset, keuangan, perencanaan, dan sumber daya manusia,
mereka merencanakan serta menyediakan pelayanan bagi berbagai unit
operasi .

3. Organisasi Global

Dalam organisasi global, manajemen puncak dan staf perusahaan


merencanakan fasilitas manufaktur, kebijakan pemasaran, arus finansial,
dan sistem logistik di seluruh dunia. Unit-unit operasi global melapor
langsung kepada kepala eksekutif atau komisi eksekutif yang dilatih untuk
berpikir dengan membentuk wawasan secara global.

21

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut yaitu,

1) Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008), Pemasaran global
adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan
tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan
menanggapi ancaman pasar global.

2) Inti pemasaran dapat disingkat ke dalam tiga prinsip dasar yaitu dengan
mengidentifikasikan tujuan dan tugas pemasaran, melihat kenyataan
persaingan dari pemasaran serta berbagai cara untuk mencapai dua prinsip
diatas adapun ke tiga prinsip tersebut adalah Nilai pelanggan dan
persamaan nilai, Keunggulan kompetitif dan differensial, dan Fokus
3) Kekuatan

yang

mendasari

bisnis

internasional

berorientasi

pada

manajemen oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang


seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga
orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu
etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi
regiosentris

22

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan.


Jakarta: Erlangga.

Maria,

Angga.

2014.

Cara

Memasuki

Pasar

Global.

Online

(http://anggamaria.blogspot.com/2014/04/masuk-ke-dalam-pasarglobal.html). Diakses tanggal 22 September 2016.

Panunggal,

Putri.

2014.

Makalah

Pemasaran

Global.

Online

(http://putripanunggal.blogspot.com/2014/01/makalah-pemasaranglobal.html). Diakses tanggal 22 September 2016.

Purnama,

Andri.

2015.

Marketing

Management.

Online

(http://andripurnama.awand.co.id/index.php/marketing-management/62marketing-mix.html). Diakses tanggal 22 September 2016.

Tjiptono, Fandy. 2004. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

23

Anda mungkin juga menyukai