Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Pemasaran

“Pasar Global Dan Isu Pemasaran Terkini”

Dosen Pengampu : Dr. Ni Putu Nita Anggraini,SE.,MM

Nama Anggota Kelompok :10

I Gede Gentadika Kusuma 2202612010198 / 31


Ni Luh Gede Pande Ariska Dewi 2202612010199 / 32
Ni Kadek Dwi Widyani Cahaya Putri 2202612010200 / 33

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Tahun Pembuatan 2023


DAFTAR ISI

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….i

Pembahasan

Sub-cpmk 13

1.1 Definisi sector pasar global/internasional……………………………………………………1


1.2 Peran dan dampak pasar global/internasional………………………………………………..2
1.3 Sistem pasar global/internasional…………………………………………………….............6
1.4 Kebijakan pasar global……………………………………………………………………….8

Sub-cpmk 14

1.1 Definisi tentang isu-isu terkini………………………………………………………………10


1.2 Menguraikan isu-isu pasar terkini………………………………………………………...…11
1.3 Menerangkan isu-isu pemasaran terkini……………………………………………………..14

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….18

i
PEMBAHASAN

Sub-cpmk 13

1.1 Definisi Arti Sector Pasar Global

Pemasaran global menjadi salah satu aspek paling penting dari transformasi besar yang
telah mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pemasaran sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu
aktivitas, atau proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, serta bertukar
penawaran yang dapat menghasilkan nilai bagi pelanggan, klien, mitra, ataupun masyarakat.
Aktivitas pemasaran sendiri berpusat pada upaya suatu organisasi untuk memuaskan keinginan
serta kebutuhan pelanggan dengan produk dan layanan yang menawarkan nilai kompetitif.
Perbedaan yang paling mendasar antara pemasaran regular dengan pemasaran global adalah
ruang lingkup aktivitasnya. Perusahaan yang bergerak dalam pemasaran global melakukan
aktivitas bisnisnya di luar negara asalnya. Dilihat dari sudut pemasaran, globalisasi ekonomi juga
merupakan globalisasi pasar. Pasar dunia telah menjadi satu dan lebih dari itu menjanjikan
peluang pasar yang tak terhingga barang dan jasa dalam pengertian yang seluas-luasnya dapat
bergerak dengan leluasa mengalir mengisi seluruh wilayah dunia tanpa halangan yang berarti.
Pasar dunia dipenuhi oleh kebutuhan manusia yang kurang lebih seragam dan terstandardisir.
Akibatnya perusahaan yang beroperasi di pasar global memiliki peluang untuk bekerja dengan
skala ekonomi yang tak terbatas. Akhirnya proses produksi dan distribusi barang dapat dilakukan
dengan harga yang relatif murah. Definisi yang lebih luas yang merumuskan globalisasi sebagai
interkoneksi sedunia pada level kultural politik dan ekonomi yang dihasilkan dari eliminasi
hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan. Dengan kata lain, bahwa globalisasi
merupakan proses konvergensi aspek-aspek budaya, politik dan ekonomi dalam kehidupan.

Pada dasarnya, pemasaran global adalah penerapan prinsip-prinsip,konsep-konsep,strategi-


strategi dan teknik-teknik pemasaran di dalam konteks pasar global.

Istilah pemasaran global telah digunakan sejak awal tahun 1980 an,yaitu pada saat artikel
Theodore Levitt yang berjudul “ The Globalization Of Markes” dimuat dalam Harvard business
review edisi mei-juni 1983. Sebelumnya, istilah yang umum digunakan adalah pemasaran

1
internasional dan multinasional untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan pemasaran
internasional.

Pada umumnya istilah internasional dan global mengandung pengertian yang sama dan
sering dipertukarkan satu dengan yang lainnya. Dan bahkan istilah luar negeri yang sering
dianggap sama artinya bila kita sedang membicarakan sesuatu yang umum berkaitan dengan
konteks pasar luar pasar domestik suatu negara. Pengertian mengenai istilah internasional dan
global baru jelas perbedaannya bila kita menggunakan kedua istilah tersebut dalam kaitan
dengan jenis-jenis perusahaan yang bergerak di pasar luar negeri yang tentu saja akan berbeda
dalam strategi pemasaran serta aspek-aspek lainnya.

Pemasaran global mengacu pada kegiatan-kegiatan oleh perusahaan-perusahaan yang


menekankan:

1). Upaya-upaya standarisasi- program-program pemasaran lintas negara yang berbeda


khususnya berkaitan dengan penawaran produk, bauran promosi ,harga, dan struktur saluran.

2) koordinasi lintas pasar- pengurangan inefisiensi biaya dan duplikasi upaya-upaya di antara
anak-anak perusahaan nasional dan regional mereka.

3). Integrasi global-berpartisipasi di banyak pasar dunia utama untuk memperoleh peningkatan
kemampuan bersaing dan integrasi yang efektif dari kampanye bersaing perusahaan lintas pasar
tersebut dengan kemampuan untuk mensubsidi operasi-operasi di beberapa pasar.

Beberapa faktor yang menjadi pendorong peningkatan percepatan tersebut antara lain
homogenisasi kebutuhan konsumen, teknologi, distribusi dan promosi global, teknologi,efisiensi
dan skala ekonomi, kebijakan persaingan pemerintah, serta struktur dan interdependensi
persaingan(Keegan,1995;Yip,1995)

1.2 Peran dan Dampak Pasar Global

Peran pemasaran global menjadi sangat penting bagi perusahaan, terutama di pasar
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk keempat terbesar di dunia telah menjadikan Indonesia
sebagai potensi pasar pada masa depan bagi perusahaan-perusahaan dunia. Dibandingkan dengan

2
negara-negara lainnya di dunia ini, Indonesia memiliki karakteristik yang sangat tinggi secara
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan geografi.

Kondisi lingkungan didunia sedemikian komplek,yang masing-masing unsur dalam


lingkungan tersebut dapat saling mempengaruhui dan dapat saling berhubungan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Begitu pula halnya dengan kegiatan bisnis internasional
yang melibatkan banyak Negara, banyak perusahaan, banyak aturan,banyak masalah dan lain-
lain pasti akan saling mempengaruhi dan saling berhubungan. Dalam kajian dampak bisnis
internasional tentunya akan mengungkapkan berbagai contoh dampak baik yang positif maupun
yang negative ,baik individu,masyarakat,maupun bagi Negara pada umumnya.

1).Dampak positif akibat pemasaran global/internasional

A. Bagi dunia usaha


1) Memperbesar pangsapasar
2) Secara langsung dapat meningkatkan volume penjualan
3) Semakin besarnya peluang untuk bekerja sama di berbagai bidang
4) Memperbesar peluang bisnis dalam jangka panjang
5) Meningkatkan inovasi,kreativitas dan manajemen diberbagai bidang bisnis

B. Bagi individu
1) Konsumen dapat mengenal berbagau produk asing
2) Konsumen dalam negrri mudah memperoleh produk luar negeri
3) Adanya transfer of knowledge melalui teknologi informasi

C. Bagi pemerintah
1) Dapat meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral
2) Meningkatkam devisa Negara
3) Meningkatkan investasi asinga kedalam negri
4) Meningkatkan perkembangan teknologi dalam negri
5) Meningkatkan pemanfaatan potensi alam dan sumber daya lainnya.

3
2).Dampak negative akibat pemasaran global/internasional

A. Bagi dunia usaha


1) Adanya persaingan yang tidak sehat
2) Adanya pelanggaran terhadap etika bisnis
3) Kurs mata uang yang mengandung resiko
4) Tersedaknya usaha kecil dalam negri

B. Bagi individu
1) Adanya demonstration effect yang mengarah pada cosumptionminded
2) Pelanggaran terhadap moral agama dan social budaya
3) Adanya kejahatan masyarakat

C. Bagi pemerintah
1) Proteksi oleh Negara tertentu
2) Adanya embargo bidang ekonomi untuk Negara tertentu
3) Perubahan social budaya yang merugikan masyarakat Negara

 Dampak Budaya pada Strategi Pemasaran

Penjual harus mempelajari cara pikir konsumen di berbagal negara dan bagaimana
konsumen menggunakan produk tertentu sebelum merencanakan program pemasaran.Sering kali
ada kejutan. Misalnya, rata-rata pria Francis menggunakan hampir dua kali lipat jumlah kosmetik
dan alat kecantikan yang dipakai istrinya. Orang Jerman dan orang Prancis lebih banyak
menyantap spagheti kemasan bermerek daripada orang Italia. Anak-anak Italia suka makan
coklat batang di antara potongan roti sebagai camilan. Wanita Tanzania tidak akan memberikan
telur kepada anak-anak mereka karena takut membuat mereka botak atau impoten.

Perusahaan yang mengabaikan norma dan perbedaan budaya bisa menimbalkan


kesalahan yang sangat mahal dan memalukan. Berikut ini contoh-contohnya:

Nike tanpa sengaja menyerang pejabat Cina ketika mereka menjalankan iklan yang
menampilkan LeBron James meng-hancurkan sejumlah patung yang mengacu pada budaya Cina
dalam sebuah kampanye kian bertema kungfu. Pemerintah Cina menetapkan bahwa iklan itu
4
melanggar peraturan yang mendukung harga diri bangsa dan menghormati budaya serta menarik
kampanye jutaan dolar tersebut. Dengan malu, Nike meluncurkan permintaan maaf resmi. Nike
menghadapi situasi sama di negara-negara Arab ketika warga Muslim menolak logo gaya "Air"
di sepatunya, yang mirip dengan "Allah" dalam tulisan Arab. Nike juga minta maaf dan menarik
sepatu itu dari peredaran. Norma dan perilaku bisnis juga beragam dari satu negara ke negara
lain. Misalnya,eksekutif Amerika suka melakukan bisnis dan terlibat dalam tawar-menawar temu
muka yang cepat dan keras. Meskipun demikian, orang Jepang dan pebisnis Asia lainnya sering
menganggap perilaku in ofensif. Mereka suka memulai dengan percakapan yang sopan, dan
mereka jarang berkata tidak dalam percakapan temu muka. Contoh lainnya, orang Amerika
Selatan suka duduk atau berdiri sangat dekat satu sama lain ketika mereka membicarakan bisnis-
hampir dari hidung ke hidung. Eksekutif bisnis Amerika cenderung beringsut mundur ketika
orang Amerika Selatan bergerak mendekat. Keduanya mungkin berakhir dengan saling
tersinggung. Eksekutif bisnis Amerika harus mengetahui faktor-faktor semacam ini sebelum
mengadakan bisnis di negara lain.

Dalam konsep yang sama, perusahaan yang memahami nuansa budaya harus
menggunakannya untuk keuntungan mereka ketika memposisikan produk secara internasional.
Perhatikan contoh berikut ini:

Sebuah iklan televisi yang tayang saat ini di India memperlihatkan seorang ibu yang
tertidur dan bermimpi di siang bolong: Anak perempuan mudanya sedang mengikuti kontes
kecantikan dan berpakaian seperti Putri Salju, berdansa di panggung. Gaunnya yang berkibar-
kibar berwarna putih bersih Busana kontestan lain, yang berdansa di latar belakang. berwarna
sedikit kelabu. Putri Salju, tidak diragukan lagi, memenangkan juara pertama. Ibu itu terbangun
karena suara tawa keluarganya yang hangat-dan melihat dengan bangga ke mesin cuci Whirlpool
White Magic. Iklan TV itu adalah hasil dari 14 bulan riset yang diadakan Whirlpool terhadap
pola pikir konsumen India. Di antara hal lainnya, [Whirlpool| belajar bahwa ibu rumah tangga
India menghargai kebersihan dan kemurnian, yang mereka asosiasikan dengan warna putih.
Masalahnya adalah, busana putih sering berubah warna setelah sering dicuci di mesin cuci
dengan air sumur. Selain menampilkan kecintaan terhadap kemurnian dalam iklannya, mesin
Whirpool yang didesain khusus sangat baik untuk kain putih. Kini Whirlpool adalah merek
terkemuka di pasar India yang berkembang cepat dalam pasar mesin cuci otomatis penuh.

5
Maka, memahami tradisi budaya, preferensi, dan perilaku, tidak hanya dapat membantu
perusahaan untuk menghindari kesalahan memalukan tetapi juga memanfaatkan peluang lintas
budaya.

1.3 System Pasar Global/ Internasional

Perusahaan yang ingin melakukan usaha di luar negeri perlu memahami sistem
perdagangan internasional. Dalam upaya menjual ke negara lain perusahaan akan menghadapi
berbagai pembatasan perdagangan. Pembatasan yang paling lazim adalah tarif, yaitu pajak yang
diberlakukan oleh pemerintah asing setempat atas calon produk impor. Tarif dapat ditunjukkan
untuk menambah pendapatan (tarif pendapatan) atau untuk melindungi perusahaan domestik
(tarif protektif). Eksportir mungkin juga menghadapi kuota, yang menentukan batas jumlah
barang yang akan diterima oleh negara pengimpor dalam kategori produk tertentu. Tujuan kouta
adalah untuk menghemat devisa dan melindungi industri serta kesempatan kerja setempat.
Embargo adalah bentuk kota yang paling berat karena impor dalam kategori tertentu sama sekali
dilarang. Perdagangan juga dihambat oleh pengawasan nilai tukar, yang mengatur jumlah uang
asing yang tersedia serta nilai tukarnya dengan mata uang lain. Perusahaan mungkin juga
menghadapi hambatan non tarif, seperti diskriminasi terhadap penawaran dari perusahaan
Negara.

Perusahaan AS yang ingin beroperasi di luar negeri harus memulai persiapan Dengan
memahami sistem perdagangan internasional. Ketika menjual ke negara lain, perusahaan
mungkin menghadapi keterbatasan perdagangan antara negara. Pemerintah asing mungkin
mengenakan tarif, pajak terhadap produk impor tertentu yang dirancang untuk menaikkan
pendapatan atau melindungi perusahaan domestik. Atau mereka mungkin menetapkan kuota,
batas jumlah impor asing yang akan mereka terima dalam kategori produk tertentu. Tujuan dari
kota adalah membatasi mata uang asing dan melindungi industri dan pekerja setempat.
Perusahaan Amerika juga mungkin menghadapi pengendalian kurs, yang membatasi jumlah
mata uang asing dan nilai tukar mata uang terhadap mata uang negara lain. Perusahaan juga
mungkin menghadapi hambatan perdagangan, seperti perlakuan berbeda terhadap penawaran
perusahaan AS atau standar produk yang ketat dan bertentangan dengan fitur produk Amerika:

6
Selama bertahun-tahun Jepang berhasil menciptakan hambatan perdagangan non tarif
untuk menghalangi produk asing di pasar domestiknya. Salah satu cara paling cerdik yang
dilakukan Jepang untuk menghalangi produsen asing adalah memunculkan "keunikan". Kulit
orang Jepang berbeda demikian pemerintah berpendapat, jadi perusahaan kosmetik asing harus
menguji produk mereka di Jepang sebelum menjualnya di sana. Orang Jepang berkata jadi jeruk
impor dari AS dibatasi. Sekarang Jepang menyampaikan pendapat yang mungkin paling
eksentrik: salju di Jepang berbeda, jadi peralatan ski di sana juga harus berbeda. Pada saat yang
sama, kekuatan tertentu membantu perdagangan antar bangsa. Contohnya antara lain perjanjian
umum tentang tarif dan perdagangan {general agreement on tariff and trade(GATT)} dan
berbagai kesepakatan perdagangan bebas regional lainnya. Produk yang mendiskriminasikan
produk dari negara tertentu.

 World trade organization (organisasi perdagangan dunia) dan GATT

General agreement on tariffs and trade (GATT) adalah traktat berumur 59 tahun yang
dirancang untuk mempromosikan perdagangan dunia dengan mengurangi tarif dan hambatan
perdagangan internasional lainnya. Sejak traktat itu dibentuk pada tahun 1947, negara-negara
anggota (sekarang jumlahnya 149) bertemu dalam 8 putaran negosiasi GATT untuk menilai
kembali hambatan perdagangan dan menentukan peraturan baru bagi perdagangan internasional.
Tujuh putaran negosiasi yang pertama mengurangi rata-rata tarif dunia untuk barang manufaktur
dari 45% menjadi hanya 5%

Negosiasi GATT yang baru saja selesai, disebut putaran urgenary, berlarut-larut sampai 7
tahun lamanya sebelum mencapai kesepakatan pada tahun 1993. Manfaat putaran urgen dari akan
dirasakan selama bertahun-tahun karena perjanjian tersebut mendorong pertumbuhan
perdagangan global jangka panjang. Perjanjian ini mengurangi tarif barang dagang dunia sebesar
30%. Kesepakatan ini juga memperluas jangkauan GATT sehingga meliputi perdagangan di
bidang pertanian dan sejumlah besar jasa, dan mempertegas perlindungan internasional terhadap
hak cipta, hak paten, nama dagang, dan properti intelektual lainnya. Meskipun dan pak finansial
dari kesepakatan semacam itu sulit diukur, riset memperkirakan bahwa pengurangan hambatan
perdagangan nasional dalam bidang pertanian, manufaktur, dan jasa sampai sepertiganya akan
mendorong ekonomi dunia sebesar 613 miliar dolar.

7
Selain mengurangi hambatan perdagangan dan menetapkan standar dunia bagi
perdagangan, putaran urugari membentuk world trade organization (WTO) untuk melaksanakan
pengaturan GATT, secara umum WTO bertindak sebagai organisasi yang mengayomi,
mengawasi GATT, menjadi penengah perdebatan global, dan memberlakukan sanksi dagang.

 Zona perdagangan bebas regional

Negara-negara tertentu telah membentuk zona perdagangan bebas atau komunitas


ekonomi. Negara-negara ini adalah kelompok negara-negara yang membentuk organisasi untuk
mencapai tujuan yang sama dalam pengaturan perdagangan internasional. Salah satu komunitas
semacam ini adalah Uni Eropa (UE). Dibentuk pada tahun 1957, uni Eropa berencana
menciptakan pasar Eropa bersatu dengan cara mengurangi hambatan bagi aliran bebas dari
produk,jasa, keuangan, dan buruh di antara negara-negara anggota dan mengembangkan
kebijakan perdagangan dengan negara-negara non anggota. Saat ini uni Eropa menjadi salah satu
pasar tunggal terbesar di dunia. Pada tahun 2007, uni Eropa akan beranggotakan 27 negara yang
mempunyai hampir satu miliar konsumen dan menduduki lebih dari 20% ekspor dunia.

1.4 Kebijakan Produk Pasar Global / Internasional

Tidak ada jaminan bahwa suatu produk yang sukses dan laku di suatu Negara akan sukeses di
Negara-negara lain. Ada produk-produk tertentu yang yang memiliki daya Tarik universal
sehingga tidak perlu atau hanya membutuhkan sedikit modifikasi untuk dipasarkan di suatu
Negara. Akan tetapi banyak pula produk produk yang membutuhkan modifikasi untuk di
sesuaikan dengan preferensi konsumen di Negara-negara tertentu. Oleh sebab itu pemasar
internasional yang ingin produknya di terima di suatu pasar local wajib berupaya memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini perlu di perhatikannya adalah karakteristik produk
yang memiliki potensi untuk ekspansi ke pasar luar negeri. Kedua hal tersebut tergantung pada
tujuan da sasaran perusahaan, serta persepsinya terhadap peluang. Ada empat kelompok produk
yang dapat dipilih perusahaan yaitu:

1. Local product, yaitu produk yang dipersepsikan memiliki potensi di dalam satu pasar
nasional.

8
2. International product, yaitu produk yang di persepsikan memiliki potensi jika
distribusinya di perluas ke sejumlah pasar nasional yang lain.
3. Multinational product, yaitu produk yang di adaptasi agar dipersepsikan memiliki
karakterisik yang khas ( unik ) oleh pasar-pasar nasional yang dilayani.
4. Global product, yaitu produk yang didesain untuk memenuhi segmen pasar global.

Alternatif alternatif ini ditambah dengan pendekatan-pendekatan promosi yang berbeda


dikembangkan menjadi beberapa strategi.keegan (1995) mengidentifikasikan ada lima strategi
adaptasi produk dan pesan komunikasi di pasar luar negeri, yaitu:

1. Product-Communication Extension

Perusahaan menjual produk yang sama seperti yang dijual di dalam negeri sendiri
dan menggunakan tema dan daya tarik promosi serta iklan yang sama pula. Strategi
ini cocok diterapkan jika produk dan pesan komunikasi promosi dapat digunakan
secara efektif di semua negara beserta kebudayaannya.

2. Product-Extension, communication adaption

Apabila produk yang dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda dari yang
diperkirakan atau produk tersebut dapat digunakan untuk fungsi lain maka
penyesuaian yang diperlukan hanyalah pada pesan komunikasi.

3. Product-Adaptation, Communications Extension

Strategi ini dilaksanakan dengan mengubah atau mendesain kembali produk agar
dapat memenuhi kebutuhan atau selera setempat tanpa mengubah strategi
komunikasi. Penerapan strategi ini terutama didasarkan pada asumsi bahwa produk
yang dipasarkan akan melayani fungsi yang sama di pasar asing pada kondisi
pemakaian yang berbeda.

4. Dual Adaptation

Strategi ini mengubah produk dan pesan iklan bagi pasar setempat.

5. Product invention

Dalam strategi ini perusahaan membuat produk baru untuk pasar setempat.

9
Selanjutnya ada contoh kebijakan suatu produk makanan halal di Indonesia ,yaitu sebagai berikut:

Kajian mengenai produk halal di Indonesia saat ini menjadi hal yang menarik dan
memerlukan penanganan khusus dari pemerintah terutama dalam sertifikasi produk makanan
halal mengingat Indonesia merupakan mayoritas penduduknya beragama islam. Sesuai undang-
undang nomer 29 ayat 2. Hal yang menjadi dasar pemerintah untuk membentuk regulasi
kebijakan terkait proses sertifikasi produk halal terutama dalam sector produk makanan. Adapun
yang menjadi pertimbangan atau dasar untuk membentuk regulasi kebijakan terkait produk
makanan halal adalah:

a) UUD Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan Negara menjamin kemerdekaan


tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan beribadah menurut
agama dan kepercayaannya itu.
b) Untuk menjamin setiaon pemeluk agama untuk beribadah dan menjalankan ajaran
agamanya,Negara berkewajiban memberikan perlindungan dan jaminan tentang
kehalalan produk yang dikonsumsi dan digunakan masyarakatnya.
c) Bahwa produk yang beredar dimasyarakat belum semua terjamin kehalalanya,dll.

Tujuannya adalah untuk mengendalikan peredaran produk makanan sehingga masyarakat


terutama umat mislim agar mudah mengenali kehalalan suatu produk makanan yang beredar dan
dipasarkan.

Sub-cpmk 14

1.1 Definisi Isu-Isu Pemasaran Terkini

Isu terkini untuk perusahaan global adalah di mana meletakkan kendali dari kemampuan
organisasi riset. perbedaan antara, perusahaan multinasional, perusahaan polisentris dan global,
dan perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah jelas. Perusahaan multinasional bertanggung
jawab atas riset yang didelegasikan kepada anak perusahaan operasional. Perusahan global
mendelegasikan tanggung jawab untuk riset kepada anar perusahaan operasional tetapi
mempertahankan tanggung jawab keseluruhan dan mengendalikan riset sebagai fungsi kantor

10
pusat. Dalam praktiknya, hal ini berarti bahwa perusahaan global akan, memastikan bahwa riset
dirancang dan dilaksanakan sehingga mnenghasilkan data yang dapat diperbandingkan.

Agar dapat diperbandingkan, maka skala, pertanyaan, dan metodologi riset harus standar.
Untuk mencapai ini, perusahaan harus memperkenalkan tingkat pengendalian dan meniniau riset
pemasaran pada tingkat global. Direktur dari riset pemasaran yang mencakup seluruh dunia
harus memberikan respon pada kondisi lokal ketika dia mencar program riset yang dapat
dimplementasikan di seluruh dunia. Kemungkinan besar direktur pemasaran tadi akan
menjumpai sejumlah program yang disesuaikan dengar kelompok negara yang mempunyai
persamaan dalam kelompok.

1.2 Menguraikan Tentang Isu-Isu Pemasaran Terkini

Dalam ajang pemasaran internasional, setidaknya ada empat isu sentral yang patut
mendapatkan perhatian serius dari setiap pemasar:

1) Standarisasi versus adaptasi

2) Sensitifitas kultural

3) Nasionalisme dan country of origin

4) Mode of entry atau strategi memasuki pasar luar negeri

Permasalahan lain yang sering dihadapi di negara-negara berkembang adalah bahwa data
yang ada mungkin dibesar-besarkan atau dikurangi, baik dengan kurang hati-hati atau untuk
kebijakan politik. Sebagai contoh, sebuah negara di Timur Tengah merevisi neraca
perdagangannya dalam produk kimia dengan menambahkan 1.000 ton pada statistik konsumsinya
dengan tujuan mendorong produksi domestik. Di Rusia, Goskomstat, agensi pemerintah yang
investor asing mendirikan fasilitas mengukur perekonomian, menimbulkan timbunan statistik
yang menyesatkan. PDB ril mungkin 40. persen lebih tinggi daripada angka yang resmi, karena
banyak kegiatan ekonomi dalam perekonomian, Rusia yang sedang mengalami transisi "tidak
dibukukan" akibat pajak yang tinggi dan lukum yang membingungkan. Permasalahan lainnya
adalah bahwa tingkat komparabilitas pada statistik internasional itu sangat beragam. Tidak
adanya teknik pengumpulan data standar menimbulkan permasalahan. Misalnya di Jerman,

11
pengeluaran konsumen diperkirakan atas dasar tanda penerimaan pajak, sementara di Inggris,
pengeluaran konsumen diperkirakan tidak hanya berdasarkan data tada penerimaan pajak tetapi
juga dari survai rumah tangga dan sumber produksi.

 Memutuskan Apakah Akan Memasuki Pasar Global

Tidak semua perusahaan harus bergabung ke pasar internasional agar tetap hidup.
Misalnya, sebagian besar bisnis lokal hanya perlu memasarkan dengan baik di pasar lokal.
Beroperasi secara domestik lebih mudah dan aman. Manajer tidak perlu mempelajari bahasa dan
hukum negara lain. Mereka tidak perlu berurusan dengan mata uang yang tidak stabil,
menghadapi ketidakpastian politik dan hukum, atau merancang ulang produk mereka agar
memenuhi harapan pelanggan yang berbeda. Meskipun demikian, perusahaan yang beroperasi
dalam industri global, di mana posisi strategis mereka dalam pasar tertentu sangat dipengaruhi
oleh keseluruhan posisi global mereka, harus bersaing pada tingkat regional atau dunia agar
berhasil.

Ada beberapa faktor yang mungkin menarik perusahaan untuk memasuki arena
internasional. Pesaing global mungkin menyerang pasar dalam negeri perusahaan dengan
menawarkan produk yang lebih baik atau harga yang lebih rendah. Perusahaan mungkin ingin
membalas pesaing ini di pasar dalam neger mereka untuk membatasi sumber daya mereka. Atau
pasar dalam negeri perusahaan mungkin stagnan atau menyusut, dan pasar asing mungkin
memberikan peluang penjualan dan laba yang lebih tinggi. Atau pelanggan perusahaan mungkin
memperluas jangkauannya ke luar negeri dan memerlukan pelayanan internasional.

Sebelum memasuki pasar global, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa risiko


dan menjawab banyak pertanyaan tentang kemampuannya untuk beroperasi secara global.

Karena tingkat kesulitan dalam memasuki pasar internasional, kebanyakan perusahaan


tidak mengambil tindakan sampai situasi mengharuskannya. Pihak tertentu- eksportir domestik,
importir asing, pemerintah asing, mungkin meminta perusahaan untuk menjual produknya di luar
negeri. Atau perusahaan dibebani dengan kelebilan kapasitas dan harus menemukan pasar
tambahan baru bag" produknya.

 Memutuskan Program Pemasaran Global

12
Perusahaan yang beroperasi di satu atau lebih pasar asing harus memutuskan seberapa
banyak, kalau ada, mereka harus menyesuaikan strategi dan program pemasaran mereka terhadap
kondisi local. Pada tingkat ekstrim ada perusahaan global yang Menggunakan bauran pemasaran
terstandarisasi, menjual produk yang sama secara luas dan menggunakan pendekatan pemasaran
yang sama di seluruh dunia. Pada tingkat ekstrim lainnya ada bauran pemasaran terhadaptasi.
Dalam kasus ini produsen menyesuaikan elemen bauran pemasaran kepada masing-masing pasar
sasaran menggunakan lebih banyak biaya tetapi berharap mendapatkan pangsa pasar dan tingkat
pengembalian yang lebih besar.

Pertanyaannya apakah perusahaan mengadaptasikan atau menstandarisasikan strategi dan


program pemasaran telah banyak diperdebatkan dalam tahun-tahun terakhir. Di satu pihak
beberapa pemasar global percaya bahwa teknologi membuat dunia semakin sempit dan
kebutuhan konsumen di seluruh dunia menjadi semakin sama. Hal ini melicinkan jalan bagi merk
"global" dan pemasaran global terstandarisasi. Merek dan standarisasi global, pada akhirnya
menghasilkan kekuatan merek yang lebih besar dan mengurangi biaya dari skala ekonomi.

Dari pihak lain konsep pemasaran menyatukan bahwa program pemasaran akan lebih
aktif bila dihantarkan untuk kebutuhan unik masing-masing kelompok pelanggan sasaran. Jika
konsep ini berlaku di dalam suatu negara konsep ini harus lebih berlaku di pasar internasional.
Meski adanya konvergensi global, konsumen di berbagai negara masih mempunyai beragam
latar belakang budaya yang luas. Mereka masih mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
berbeda, demikian pula juga dalam kekuatan belanja, preferensi produk, dan pola belanja.
Karena perbedaan ini sulit diubah, kebanyakan pemasar menyesuaikan produk, harga, saluran,
dan promosi mereka untuk memenuhi keinginan konsumen di setiap negara.

Meskipun demikian, standardisasi global bukan merupakan proposisi yang mutlak tetapi
lebih sebagai masalah derajat. Sebagian besar pemasaran internasional menyarankan bahwa
perusahaan harus"berpikir secara global tetapi bertindak secara lokal" bahwa mereka harus
mencari keseimbangan antara standardisasi dan adaptasi lokal.

13
1.3 Menerangkan Tentang Isu-Isu Pemasaran Terkini

1. Standarisasi versus adaptasi

Isu standarisasi versus adaptasi bukan hanya menyangkut aspek produk dan merek,
namun juga unsur bauran pemasaran lainnya seperti distribusi, promosi dan harga. Dalam
mengambil keputusan menyangkut standarisasi atau sebaliknya adaptasi strategi pemasaran
sejumlah aspek perlu dipertimbangkan secara matang, terutama menyangkut keunggulan atau
manfaat dan kelemahan masing-masing alternative. Secara teoritis, pemasar internasional bisa
memperoleh sejumlah manfaat lewat standarisasi produk di semua pasar yang dimasukinya,
diantaranya penghematan biaya, utilisasi dan transfer know-how, Citra kualitas dan layanan yang
seragam serta koordinasi dan pengendalian yang lebih mudah.

2 . Sensitifitas kultural

Perbedaan budaya merupakan faktor yang paling signifikan sekaligus masalah paling
pelik yang dihadapi perusahaan multinasional. Ketidakmampuan pemasar memahami dan
mengapresiasi faktor ini kerap kali berujung pada kegagalan permasalahan internasional. Salah
satu isu yang tak kalah kompleksnya adalah menyangkut pemberian hadiah. Di beberapa negara
di kawasan Amerika latin alat-alat pemotong seperti (pisau, gunting dan lain-lain)dan sapu
tangan bukanlah barang yang tepat untuk dijadikan hadiah karena benda-benda tersebut
menyiratkan pemutusan hubungan atau kemungkinan terjadinya peristiwa menyedihkan.

3. Nationalisme dan country of origin

Dalam pemasaran global kerap kali dijumpai adanya stereotipping tentang sikap terhadap
produk buatan luar negeri. Stereotipping tersebut bisa positif bisa pula negatif. Faktor
determinannya meliputi iklan dan promosi sebelumnya, reputasi produk dan evaluasi serta
pengalaman konsumsi produk. Yang pasti stereotipping tersebut berpengaruh terhadap
pemasaran internasional produk tertentu. Banyaknya penelitian yang mengungkap bahwa
evaluasi yang dilakukan konsumen atas suatu produk tertentu tidak hanya didasarkan pada daya
tarik dan karakteristik fisik produk saja, tetapi juga berdasarkan negara asalnya yaitu (country of
origin=COO), yang dimaksud dengan country of origin effect adalah segala pengaruh dari negara
asal terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk dan merek tertentu.

14
4. Mode of entry

Secara garis besar alternatif strategi memasuki pasar negara lain meliputi ekspor,
kontraktual, wholly owned subsidiares, dan e-marketing. Ekspor masih dapat diklasifikasikan
lebih lanjut menjadi ekspor tidak langsung, ekspor bersama dan ekspor langsung. Modd of entry
contractual terdiri atas lisensi-waralaba, contract manufacturing, dan usaha patungan. Sedangkan
wholly owned subsidiaries meliputi akuisisi dan Greenfield.

Para pemasar yang terlibat riset global menghadapi permasalahan dan kondisi khusus
yang membedakan tugas mereka dari periset pasar domestic. Pertama periset pasar harus
menganalisis banyak pasar nasional daripada menganalisis pasar nasional tunggal, yang mana
setiap pasar itu mempunyai karakteristik yang unik yang harus dikenali dalam melakukan
analisis seperti yang terlihat sebelumnya,ketersediaan data dibanyak Negara sangatlah terbatas.

Kedua, pasar yang kecil diseluruh dunia ini mempunyai permasalahan khusus bagi periset,
potensi keuntungan ( profit ) yang relative rendah dipasar yang lebih kecil hanya memungkinkan
pengeluaran riset pemasaran yang sederhana. Oleh karena itu, periset global harus memikirkan
teknik dan metode yang tetap mempertahankan pengeluaran itu sejalan dengan potensi
keuntungan pasar. Dalam pasar yang lebih kecil terdapat tekanan bagi para periset untuk
menemukan hubungan antara ekonomis dan demografis sehingga dapat mengestimasi
permintaan berdasarkan informasi yang minimum. Permasalahan lain yang sering dihadapi di
negara-negara berkembang adalah bahwa data yang ada mungkin dibesar-besarkan atau
dikurangi, baik dengan kurang hati-hati atau kurang kebijakan politik. Permasalahan lainnya
adalah bahwa tingkat komparabilitas para statistik internasional itu sangat beragam. Tidak hanya
teknik pengumpulan data standar menimbulkan permasalahan.

Dunia menyempit secara cepat dengan bertambah cepatnya kemajuan komunikasi,


transportasi, dan aliran keuangan. Produk yang dikembangkan dalam satu negara-dompet Gucci,
elektronik Sony, hamburger McDonald's, sushi Jepang, BMW Jerman, kini telah mendapatkan
penerimaan antusias di negara lain. Kita tidak akan terkejut mendengar tentang seorang pebisnis
Jerman yang mengenakan setelan Italia untuk bertemu dengan leman Inggrisnya di restoran
Jepang dan kemudian pulang untuk minum vodka Rusia dan menonton American Idol di TV.

15
Perdagangan internasional tengah naik daun. Sejak tahun 1969, jumlah perusahaan
multinasional di dunia telah tumbuh dari 7.000 menjadi lebih dari 70.000. Beberapa perusahaan
multinasional in benar-benar besar. Sebenarnya, dari 100 entitas "ekonomi" terbesar di dunia,
hanya 53 yang merupakan negara. 47 sisanya adalah perusahaan multinasional. Exxon Mobil,
perusahaan terbesar di dunia, mempunyai pendapatan tahunan yang lebih besar dari produk
domestik bruto dari semua negara, kecuali 21 negara dengan PDB terbesar di dunia.?

Sejak tahun 2003, total perdagangan dunia telah tumbuh pada tingkatan 6 sampai 10
persen setiap tahun, sementara produk domestik bruto global tumbuh hanya sebesar 2,5 sampai 4
persen setiap tahun. Perdagangan produk dan jasa dunia bernilai lebih dari 12,4 triliun dolar pada
tahun 2005, yang menduduki sekitar 28 persen produk domestik bruto di seluruh dunia.
Pertumbuhan perdagangan ini paling terlihat di negara-negara berkembang, seperti Cina, yang
melihat pangsa mereka di ekspor dunia meningkat tajam sampai 24 persen pada 2005.

Banyak perusahaan AS telah sukses sejak lama di pemasaran internasional:

Coca-Cola, GE, IBM, Colgate, Caterpillar, Ford, Boeing, McDonald's, dan lusinan perusahaan
Amerika lain telah menjadikan dunia sebagai pasar mereka. Dan di Amerika Serikat, nama-nama
seperti Sony, Toyota, BP, IKEA, Nestlé, Nokia, dan Prudential telah menjadi kata-kata yang
dikenal luas. Produk dan jasa lain yang tampakya dibuat oleh perusahaan Amerika sebenarnya
diproduksi (atau dimiliki) oleh perusahaan asing: buku Bantam, es krim Baskin-Robbins, televisi
GE dan RCA, susu Carnation, produk makanan Pillsburry, Universal Studios, dan Motel 6,
misalnya. Michelin, produsen ban yang namanya berbau Prancis, sekarang melaksanakan 36
persen bisnisnya di Amerika Utara; Johnson & Johnson, pembuat semua produk yang murni
Amerika seperti Band-Aids dan Johnson's Baby Shampoo, melaksanakan 44 persen bisnisnya di
luar negeri.*

Tetapi sementara perdagangan global tengah tumbuh, kompetisi global menjadi semakin
intensif. Perusahaan asing berekspansi secara agresif ke pasar internasional baru, dan pasar
rumah kini tidak lagi kaya peluang. Hanya sedikit industri yang kini aman dari persaingan asing.
Jika suatu perusahaan menunda langkah-langkah untuk melakukan perdagangan internasional,
mereka menanggung risiko dibabat oleh pasar yang tumbuh di Eropa Barat dan Eropa Timur,
Cina dan Lingkar Pasifik, Rusia, dan di tempat lain. Perusahaan yang tetap beroprasi di dalam
negeri untuk bermain aman mungkin tidak hanya kehilangan peluang mereka untuk memasuki

16
pasar lain tetapi juga berisiko kehilangan pasar dalam neger mereka. Perusahaan domestik yang
tidak pernah memikirkan tentang pesaing asing tiba-tiba menemukan pesaing in telah berada di
halaman belakang mereka sendiri.

Ironisnya, meskipun kebutuhan perusahaan untuk berbisnis di luar negeri saat ini lebih
besar daripada masa lalu, bertambah besar pula risikonya. Perusahaan yang mendunia mungkin
menghadapi pemerintah dan mata wang yang sangat tidak stabil, kebijakan dan peraturan
pemerintah yang ketat, dan halangan perdagangan yang tinggi. Korupsi juga masalah yang sering
dihadapi pejabat di beberapa negara sering memberikan bisnis bukan kepada penawar terbaik
tetapi kepada penyuap terbesar.

Perusahaan global (global firm) adalah perusahaan yang, dengan beroperasi di lebih dari
satu negara, meraih keuntungan pemasaran, produksi, R&D, dan keuangan yang tidak tersedia
bagi pesaing domestik murni. Perusahaan global melihat dunia sebagai satu pasar. Perusahaan
meminimalkan arti penting batasan nasional dan mengembangkan merek "transnasional."
Perusahaan global meningkatkan modal, mendapatkan bahan dan komponen, serta memproduksi
dan memasarkan barangnya di manapun perusahaan tersebut dapat melakukan pekerjaan terbaik.
Misalnya, Otis Elevator memesan sistem pintu liftnya dari Prancis, komponen kecil gir dari
Spanyol, elektronik dari Jerman, dan motor penggerak Khusus dari Jepang. Otis Elevator hanya
memakai Amerika Serikat sebagai integrasi sistemnya. "Batas negara hanya ada pada abad 20,"
kata seorang ahli pemasaran global. "Lintas-negara (transnasional) membawa "tanpa-negara" ke
tingkat berikutnya.

Hal ini tidak berarti bahwa perusahaan ukuran kecil dan menengah harus beroperasi di
selusin negara agar berhasil. Perusahaan-perusahaan in dapat mempraktekkan penceruk (niching)
global. Tetapi dunia sudah semakin kecil, dan semua perusahaan yang beroperasi di industri
global- baik besar maupun kecil -harus menilai dan menentukan tempatnya di pasar dunia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Philip Kotler Dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran jilid 2 edisi 12.

Erlangga: Jakarta

KOTLER,PHILIP. 1988. Manajemen Pemasaran Edisi Keenam Jilid 1. Erlangga : Jakarta.

Gregorius Chandra,Fandy Tjiptono,Ph.D. 2012. Pemasaran Strategik Edisi 2. ANDI Yogyakarta

Kristanto,Jajat. 2011. Manajemen Pemasaran Internasional. Erlangga : Jakarta.

Lukia Zuraida,Suwarsono. 1997. Manajemen Pemasran Global. AMP YKPN : Yogyakarta

J.Keegan,Warren. 2009. Manajemen Pemasaran Global Edisi 6. Indeks: Jakarta.

Simbolon, F. (2013). Strategi pemasaran global di pasar Indonesia. Binus Business Review, 4(1),
405-413.https://media.neliti.com/media/publications/167572-ID-strategi-pemasaran-
global-di-pasar-indon.pdf. Di akses pada 15 September 2023.

Supriyadi, E. I., & Asih, D. B. (2020). Regulasi Kebijakan Produk Makanan Halal Di Indonesia.
JurnalRasi,2(1),18-28.https://ejournal.umbandung.ac.id/index.php/rasi/article/view/52/37.
Di akses pada 15 september 2023.

18

Anda mungkin juga menyukai