Callistania (1704612)
Khardiyanti (1704612)
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah keuangan ini. Shalawat dan
salam senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad Saw., semoga mendapat syafa’at-Nya di
akhirat kelak.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada matakuliah Pemasaran, serta agar
dapat membantu pembaca mengerti tentang sistem saluran pemasaran perusahaan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, meskipun kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam makalah
ini.
Penulis berharap, semoga makalah ini membawa manfaat bagi para pembaca. Penulis
juga berharap para pembaca dapat mengajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat diperbaiki.
Penulis,
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi menuntut setiap negara terlibat dalam pasar internasional atau pasar global
(international market). Di pasar global, produk suatu negara bisa dengan mudah ditawarkan
dan masuk ke negara lain. Begitu juga dengan permintaan suatu negara yang terkadang tidak
dapat dipenuhi langsung oleh negara itu sendiri, bisa dipenuhi oleh negara lain. Disinilah
peran suatu negara menjadi sangat dibutuhkan oleh negara lain. Sehingga masing-masing
negara akan saling memasarkan produknya ke negara lain sampai-sampai bahkan berdampak
kepada munculnya produk-produk khas yang ada di masing-masing negara tadi.
Menurut Budiarto dan Tjiptono (1991:12) pemasaran global adalah pemasaran yang
menerima adanya kesamaan pasar dunia (bersifat geosentris) yang kompleks melalui integrasi
aktivitas-aktivitas pemasaran dosmetik, luar negeri, maupun internasional yang dapat
menimbulkan sinergi dengan tetap mempertahankan tujuan strategis organisasi dan
keunggulan bersaing sebagai kekuatan atas usaha-usaha pemasaran global. Keberadaan
teknologi informasi, transportasi dan komunikasi yang semakin canggih sangat mendukung
keberadaan pasar global dan lebih mendekatkan jarak yang jauh serta mempercepat waktu
yang lama. Dasar dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang
mendalam akan disiplin pemasaran.
Adapun strategi pasar global sebagaimana yang dijelaskan oleh Chandra dan Tjiptono
terdiri dari empat strategi, yaitu melakukan ekspor, menegosiasikan kesepakatan waralaba
(franchise) atau lisensi, membentuk usaha patungan (joint venture), atau melakukan investasi
langsung di negara lain (Chandra dan Tjiptono, 2000:145).
Kita ketahui bahwa tidak mudah dalam memasuki dunia global, banyak langkah dan trik
yang perlu kita lakukan supaya kita tidak salah sasaran dan gagal dalam memasuki pasar
global. Setiap perusahaan pasti memiliki cara atau strategi tersendiri dalam memasuki pasar
global. Disini kita akan membahas tentang strategi memasuki pasar global mulai dari
pengambilan keputusan serta hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum memasuki pasar
global.
1
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa penyebab meningkatnya persaingan di pasar global ?
b. Bagaimana keputusan untuk “go global” ?
c. Bagaimana keputusan dalam pemilihan pasar sasaran ?
d. Bagaimana cara memasuki pasar sasaran ?
e. Bagaimana keputusan tentang organisasi pemasaran untuk pasar global ?
C. TUJUAN PENULISAN
a. Memenuhi tugas matakuliah pemasaran
b. Mengetahui keputusan untuk “go global”.
c. Mengetahui keputusan dalam pemilihan pasar sasaran.
d. Mengetahui cara memasuki pasar sasaran.
e. Mengetahui keputusan tentang organisasi pemasaran untuk pasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PASAR GLOBAL
Pengertian pasar global sendiri adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh
pelaku usaha. Sedangkan pemasaran global adalah kegiatan pemasaran oleh perusahaan
(global) yang mempunyai bisnis (global) dengan strategi pemasaran (global), pasar (global),
maupun produk (global) yang sama (standar) di berbagai negara . Pasar global memiliki
karakteristik yang sangat berbeda dengan pasar domestik yang dihadapi pemasar di negerinya
sendiri. Adanya perbedaan karakteristik ini mengharuskan pemasar untuk merancang strategi
pemasaran yang berbeda dengan strategi pemasaran di negerinya sendiri. Perbedaan
karakteristik yang relevan untuk para pemasar yang ingin memasuki pasar global di antaranya
adalah:
1. Adanya perbedaan kultural atau budaya
Kultur suatu bangsa adalah merupakan lingkungan bisnis buatan manusia atau
masyarakat itu sendiri di luar lingkungan alam yang juga berbeda yang dimiliki oleh suatu
bangsa. Perbedaan kultural ini meliputi:
a) Tingkat kemajuan ekonomi dan teknologi yang mereka miliki. Perbedaan kemajuan
ekonomi dan penguasaan teknologi mengakibatkan berbagai negara dapat dimasukkan
menjadi beberapa negara yang terbelakang ekonominya, atau masuk kelompok negara
yang sedang berkembang ataupun kelompok negara maju.
b) Perbedaan dalam tingkat kemajuan ekonomi membawa kita pada tingkat pendapatan per
kapita mereka. Semakin maju ekonomi suatu negara maka semakin tinggi pendapatan
per kapita mereka.
c) Perbedaan tingkat pendapatan membawa akibat terhadap perilaku mereka dalam
memilih dan mengkonsumsikan barang-barang kebutuhan sehari-hari mereka, karena
terbatasnya pendapatan per kapita di negara yang belum maju ekonominya masyarakat
akan memiliki prefensi terhadap produk yang relative rendah mutunya dengan harga
yang terjangkau sesuai kondisi pendapatan mereka.
d) Perbedaan bahasa dan adat istiadat; Negara yang berminat untuk mengakses pasar
global perlu memiliki kemampuan untuk menguasai bahasa yang akan mereka akses
pasarnya, hal itu diperlukan dalam melakukan negosiasi dan merancang kontrak bisnis
antara pihak-pihak yang bertransaksi. Demikian pula mereka perlu memahami bebagai
3
adat istiadat yang mereka junjung tinggi untuk memberikan kemudahan dalam
hubungan bisnis dengan mereka meskipun tidak harus mengadopsi adat istiadat mereka.
e) Perbedaan hukum yang berlaku; pada dasarnya di dunia ini berlaku 4 sistem hukum
yaitu;
Sistem hukum berasal dari Inggris yang berbasis pada adat istiadat ; sistem hukum
ini berlaku di kerajaan Inggris Raya beserta negara-negara bekas koloninya.
Hukum tertulis disebut hukum cude law yang terdiri dari Hukum Pidana, Hukum
Perdata dan Hukum Dagang. Sistem hukum ini berlaku diberbagai negara di
Eropa, Amerika Utara dan juga Jepang.
Sistem hukum Sosial/Komunis yang berlaku di negara bekas USSR, Kuba, RRC,
dan Korea Utara.
Hukum Islam berdasarkan Al-qur’an yang berlaku terutama di Timur Tengah.
Dengan danya perbedaan system hukum yang berlaku di masing-masing Negara maka
pemasar yang ingin memasuki pasar glibal perlu memahami prinsip hukum pasar yang
akan dimasuki.
f) Perbedaan lingkungan politik; sistem kepartaian yang membentuk organisasi politik
berbeda negara yang satu dengan negara yang lain. Sistem 2 partai seperti yang ada di
Inggris dan di Amerika Serikat akan memiliki kebijakan politik yang berbeda dengan
negara satu partai seperti di RRC, Korea Utara dan Kuba, juga akan berbeda dengan
negara multipartai seperti di Indonesia. Perbedaan kebijakan politik karena adanya
pergantian yang memerintah pada suatu waktu lebih cenderung untuk mengundang
investor luar negeri, sedangkan pada waktu yamg lain cenderung lebih memproteksi
bisnis dan ekonominya sendiri.
2. Perbedaan geografis
Perbedaan geografis membawa akibat terhadap tersedianya sumberdaya alam yang
berlimpah ataupun miskinnya sumber daya alam. Sumber daya alam yang melimpah atau
kekurangan di samping kesuburan tanah dan iklim yang mendukung akan mempengaruhi
jenis kegiatan ekonomi suatu negara, khusunya negara akan lebih banyak mengimpor
sumber daya alam dan energi bagi kebutuhan industrinya ataupun mengolah sumber daya
alam yang dimiliki sendiri.
4
3. Perbedaan lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran bukan saja dipengaruhi oleh perbedaan perilaku konsumen atau
pembeli produk tetapi juga oleh tersedianya atau kurang tersedianya berbagai lembaga
ekonomi dan sosial di negara yang bersangkutan.
2. Program industrialisasi
Hampir semua negara di dunia baik yang masih terbelakang maupun yang sudah maju
menganut program industrialisasi ekonomi sebagai dasar untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat mereka masing-masing. Industrialisasi mengharuskan negara yang belum maju
untuk memenuhi kebutuhan mereka akan modal, teknologi dan managerial skill yang
diperlukan di dalam proses memajukan industrinya, sedangkan bagi negara maju
kesempatan di atas merupakan peluang menyalurkan kelebihan mereka dalam bentuk
modal, teknologi dan managerial skill, dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan mereka
akan sumberdaya alam seperti bahan baku, barang tambang, dan energi yang juga mereka
5
butuhkan. Dengan demikian industrialisasi menciptakan peluang bertransaksi antarnegara
maju dengan negara yang kurang maju.
3. Program deregulasi
Untuk memajukan ekonomi khusunya bagi negara-negara yang kurang maju
ekonominya perlu menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan maupun
investasi untuk memudahkan aliran barang dan jasa, modal dan teknologi untuk masuk ke
negara mereka. Dengan berkurangnya hambatan-hambatan tersebut maka hal itu memacu
semakin luasnya perdagangan internasional di antara semua negara di dunia.
7
pelayanan dalam bentuk pengumpulan data dan pengolahan data untuk keperluan
konsultasi dengan pelanggan luar negeri.
Namun meskipun diperoleh berbagai manfaat positif dari pasar internasional, sebelum
mereka memutuskan untuk itu perlu mempertimbangkan berbagai hambatan dan risiko
dibawah ini:
1. Perusahaan mungkin tidak memahami prefensi pelanggan asing sehinga mereka gagal
untuk menyediakan produk yang menarik dan kompetitif, perusahaan Procter & Gamble
yang sangat berhasil memasarkan baby deaper di pasar domestik mereka ternyata
mengalami kesulitan untuk menjual produk yang sama di pasar Jepang. Ternyata
konsumen Jepang memiliki prefensi yang berbeda tentang kualitas bahan, jahitan, dan
ukuran baby deaper untuk bayi-bayi Jepang. Dengan kegagalan ini P&G harus
mendesain kembali baby deaper -nya untuk dijual di pasar Jepang.
2. Perusahaan juga mungkin kurang dapat memahami kultur bisnis di pasar luar negeri.
Sehingga mereka kurang efektif dalam menjalin hubungan bisnis dengan orang asing.
Sebagai contoh perusahaan Cash Register dari Ohaio yang membentuk perusahaan joint
venture dengan perusahaan lokal Jepang mengalami kesulitan dalam menentukan sistem
kompensasi yang diperlukan untuk karyawan perusahaan joint venture. Perusahaan
tersebut memiliki karyawan yang sebagian berasal dari perusahaan Indo di Amerika (Ex-
Patriat) dan sebagaian karyawan berkebangsaan yang keduanya menganut sistem
kompensasi yang berbeda. Karyawan Ex-Patriet terbiasa menggunakan kompensasi
berdasar merit system yang terdiri dari salary yang kecil ditambah komisi penjualan yang
relative lebih besar diperlukan untuk mengacu produktifitas mereka sedangakan
karyawan berkebangsaan lokal lebih terbiasa memperoleh kompensasi berdasarkan
senioritas dengan jumlah gaji yang tetap relatif besar ditambah bonus sama rata yang
tidak terkait dengan prodiktifitas karyawan. Kesulitan seperti ini terjadi karena adanya
perbedaaan nilai dan kultur bisnis mereka masing-masing.
8
4. Perusahaan mungkin juga kekurangan manajer yang memiliki pengalaman internasional.
Pengusaan nilai-nilai budaya lokal dan kemampuan berbahasa sangat dibutuhkan bagi
keberhasilan aktivitas bisnis di luar negri. Hal itu dialami oleh perusahaan produsen
pembungkusan produk (Packages) Europeck yang berbasis di Jerman yang merambah
pasar Prancis. Wiraniaga yang mereka tugaskan untuk mencari pelanggan dan melakukan
negoisasi bisnis dengan produsen Prancis ternyata kurang mampu berbahasa Prancis,
jelas hal itu sangat menyulitkan terjadinya kesepakatan dalam negoisasi tersebut.
5. Perusahaan juga menghadapi risiko tentang adanya perubahan dalam peraturan dagang
yang berlaku di negeri asing, adanya perubahan nilai tukar valuta asing, kemungkinan
adanya perubahaan kebijakan politik dari pemerintah negara asing, dan risiko berupa
penyitaan asset yang dimiliki investor asing. Risiki-risiko tersebut mungkin tidak di alami
atau mudah dimengerti bilamana hal itu terjadi di negerinya sendiri. Hal itu di alami oleh
perusahaan Amerika yang beroperasi di negara Meksiko. Selama jangka waktu yang lama
Meksiko di bawah pengaruh partai yang revolusioner namun pada suatu saat kebijakan
politik partai yang memerintah memberikan peluang dan iklim yang baik bagi investor
asing, namun partai yang sama pada waktu yang lain sangat ramah terhadap investor
asing. Sebaliknya kondisi pasar di Italia selama jangka waktu yang relative panjang
mengalami pergantian partai yang berkuasa berkali-kali namun pemerintah Italia tetap
memiliki kebijakan yang sama terhadap investor asing. Hal itu juga dialami oleh
perusahaan minuman ringan Coca Cola yang beroperasi di Rusia sejak dari pemrintahan
di bawah Stalin sampai dengan bubarnya Uni Soviet (USSR) menjadi negara C.I.S
(Commonwealth of Independent State). Coca Cola tetap dapat beroperasi dan di bayar
dalam bentuk barter dengan produk Vodka.
10
Salah satu kriteria yang sangat penting untuk memilih pasar sasaran adalah kriteria daya
tarik pasar (Market Attractiviness). Daya tarik pasar ini baik dari segi produk, geografi,
jumlah populasi, dan pendapatannya, dan iklim politik pasar negara bersangkutan, akan
bergantung pada :
1. Luas pasar efektif dan potensial serta tingkat pertumbuhannya untuk waktu yang akan
datang.
2. Tingkat pendapatan perkapita masyarakat serta sensitivitas mereka dalam aspek harga
maupun kualitas.
3. Tingkat persaingan yang harus dihadapi di pasar, apakah persaingan didominasi oleh
satu atau beberapa perusahaan besar atau oleh banyak pesaing dengan kekuatan yang
sama. Hal itu penting untuk mempertimbangkan biaya masuk pasar dan risiko
kegagalan pasar.
4. Iklim berbisnis yang dipengaruhi oleh kebijakan politik oleh negara yang
bersangkutan, apakah terdapat kepastian atau fluktuatif.
Ahli ekonomi Jepang Kenichi Ohmae memberikan rekomendasi agar perusahaan
memusatkan aktivitas penjualan produknya di pasar yang di sebut “The Triad Markets”
yang terdiri dari pasar Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Timur jauh. Namun
perkembangan adanya pertumbuhan ekonomi di negara yang sedang berkembang seperti
pasar India, RRC, negara-negara Asia Tenggara, dan beberapa negara di Amerika Latin
sekarang ini juga merupakan pasar dengan daya tarik yang tinggi, bukan saja bagi produk
negara yang kurang berkembang tapi juga produk dari negara maju.
b) Konsep Polycentric
Berbagai negara di dunia memiliki dan menjujung tinggi nilai dan budaya yang
berbeda. Konsep ini menyarankan agar perusahaan memilih dan menyediakan produk
11
yang berbeda untuk masing-masing pasar negara yang memiliki kultur yang unik
(Different product for different market), misalnya pakaian yang di ekspor perusahaan
garmen di Indonesia ke pasar Eropa dan Amerika Serikat berbeda dengan garmen yang
di ekspor ke Jepang, Afrika, atau Amerika Latin.
e) Kawasan Kesatuan Ekonomi Dan Politik Eropa (European Economi Dan Political
Union)
Kesepakatan di atas ditingkatkan lagi dengan kesepakatan untuk menggunakan satu
mata uang Euro, membentuk parlemen bersama, juga sistem pengadilan bersama.
2. Ekspor Langsung
Cara ini dipilih oleh perusahaan yang secara aktif mengekspor produknya sendiri ke luar
negeri. Dapat berupa :
a. Manajemen ekspor berbasis pasar domestik: merupakan departemen khusus yang
mengurusi perdagangan ekspor sebagai bagian dari depertemen pemasaran
keseluruhan.
b. Cabang atau kantor penjualan luar negeri, atau berupa subsidiari: di sini perusahan
mendirikan cabang atau kantor pemasaran produknya di luar negeri.
c. Perwakilan penjualan ekspor yang berkeliling di luar negeri; sebagai perwakilan
sifatnya tidak menetap di suatu negara tetapi berpindah-pindah sesuai kebutuhan.
13
d. Agen atau distributor berbasis di pasar luar negeri; unit ini merupakan kegiatan yang
menetap di suatu negara .
4. Licensing
Disini produsen sebagai licensor memberikan licensee ke suatu perusahaan asing yang
memberikan mereka hak untuk menggunakan proses produksi yang dimiliki, merek
dagang, hak paten, berbagai rahasia dagang, atau hal lain yang bernilai dengan
memperoleh suatu fee. Dengan demikian licensor (produsen) memperoleh akses
memasuki pasar luar negeri dengan risiko yang kecil atas bantuan pengusaha di luar
negeri (Licensee). Dalam hal ini licensee memperoleh keahlian memproduksi, atau
produk yang dikenal luas, atau brand name dari licensor. Terdapat beberapa variasi yang
lain dalam bentuk;
a. Kontrak Manajemen
Misalnya pemilik hotel luar negeri diberi hak pengelolaan hotel di suatu negara, cara
ini banyak digunakan misalnya oleh hotel Hyatt dan hotel Marriott (mengelola
banyak hotel diberbagai negara).
b. Kontrak Manuakturing
Cara ini ditempuh perusahaan dengan menyewa produsen local untuk memproduksi
produk perusahaan dan kewenangan mereka terbatas pada proses produksi.
5. Joint Venture
Investor luar negeri bersepakat dengan investor local untuk mendirikan perusahaan baru
yang bersifat mandiri di mana kedua investor sharing baik kepemilikan maupun
pengendalian unit perusahaan baru. Sebagai contoh:
a. Perusahaan Cocacola dan Nestle’s sama-sama mengembangkan pasar internasional
untuk minuman teh dan kopi yang siap minum.
14
b. Perusahaan Cash Register dari Ohaio Amerika Serikat dengan produsen produk
sejenis berdomisili di Jepang bersama-sama mendirikan Joint Venture “Market
National Cash Register” di Jepang.
Dengan bentuk Joint Venture kedua mitra bisnis menanggung bersama baik investasi
manajemen, keuntungan, dan risiko bisnis.
18
3. Mendirikan organisasi global
Di sini manajemen puncak dari perusahaan menentukan rencana tentang pengadaan
fasilitas produksi , kebijakan pemasaran , kebutuhan finansial, dan sistem logistik yang
diperlukan untuk seluruh pasarnya di dunia. Di sini eksekutif dilatih untuk melaksanakan
operasi ke seluruh pasar di dunia, sehingga sumber daya yang diperlukan dapat direkrut dari
berbagai negara, berbagai komponen dan supplies dibeli dari negara-negara di mana biayanya
paling rendah, juga melaksanakan investasi di mana tingkat kembalian yang diharapkan
paling tinggi. Dengan organisasi seperti ini perusahaan dapat mebuat 3 pilihan strategi
organisasional berikut ini :
a. Mengadopsi strategi global (Global Strategy)
Yang menganggap dunia ini sebagai satu pasar. Strategi ini disebut “Global Market
Concept”
b. Strategi multinasional
Di sini perusahaan menganggap dunia ini sebagai satu portofolio pasar nasional,
dengan demikian dunia terbagi menjadi banyak pasar nasional. Strategi ini disebut
dengan “Multidomestic Market Concept”
c. Strategi “Glocal”
Strategi ini melakukan standardisasi elemen inti dari produk dan melakukan
penyesuaian elemen lain dengan tuntutan atau persyaratan lokal.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa scenario factor-faktor risiko internasional yang dapat secara buruk
mempengaruhi bisnis yang diusulkan. Dengan bantuan analisis sensitivitas, perusahaan dapat
dengan cepat menunjukan variabel-variabel kunci di dalam lingkungan yang akan
menentukan hasil dari cara masuk pasar yang diusulkan. Perusahaan internasional itu
kemudian mempunyai peluang untuk memantau secara cermat perkembangannya. Dasar dari
keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan disiplin
pemasaran. Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran
dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan.
B. SARAN
Berdasarkan penjelasan di atas, kami menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran, baik internal maupun eksternal sangat penting untuk diterapkan
apabila kita ingin masuk pasar global, agar perusahaan dapat menaklukkan pasar global.
2. Sebelum menerapkan strategi pemasaran global dalam memasuki pasar global, sangat
disarankan untuk terlebih dahulu mempelajari secara seksama, sehingga tidak akan
rancu dalam pelaksanaannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22301892/STRATEGI_MEMASUKI_PASAR_GLOBAL
https://indoforwarding.com/strategi-memasuki-pasar-global/
ii