DISUSUN OLEH :
DESTINA ( 1310068 )
KELAS : M5
TRISNA NEGARA
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, dunia tengah menghadapi era baru yang ditandai dengan
kecenderungan globalisasi. Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong terjadinya
globalisasi, yaitu market drivers, cost drivers, government drivers, dan competitive
drivers. Selain itu masih ada faktor lain yang menjadi pendorong terjadinya
globalisasi, diantaranya revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi,
globalisasi pasar-pasar finansial, dan penyempurnaan dalam bisnis travel. Pemasaran
internasional adalah kegiatan pemasaran oleh perusahaan (global) yang mempunyai
bisnis (global) dengan strategi pemasaran, pasar, maupun produk yang sama di
berbagai negara.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. No Foreign Marketing
Perusahaan sudah berhubungan engan dunia internasional tetapi
bukan karena inisiatif atau belum ada usaha sender untuk memasarkan ke
pasar luar negeri. Produk perusahaan beredar di pasar internasional karena
pesanan dari pasar luar negeri, pelanggan asing datang ke perusahaan, atau
usaha pihak eksportir.
2. Infrequent foreign marketing
Perusahaan mulai memasarkan sendiri kepasar luar negeri tatapi
hanya kalau mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestic masih
mampu menyerapnya. Kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada
penyesuaian organisasi maupun produknya untuk pasar internasional.
3. Regular Foreign Marketing
Produsen sudah mempunyai rencana untuk memasarkan produknya
ke pasar asing. Dipasarkan sendiri atau melalui penyalur domestic maupun
distributor asing. Tujuannya memang melakukan ekspansi pasar domestic
dengan sudah mulai berusaha memahami kebutuhan maupun keinginan
pasar internasional.
4
4. Global marketing operations
Produsen benar-benar telah terlibat dengan dunia internasional secara
global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran saja, tetapi sudah
merencanakan operasional produksi maupun organisasi bersaing di pasar
dunia.
PROGRAM PEMASARAN
ORGANISASI PEMASARAN
EVALUASI PENGENDALIAN
5
1. Tahap masyarakat tradisional
Pada masa ini, perekonomian berjalan sesuai dengan tradisi.
Teknologi yang digunakan, diperoleh secaraturun-menurun. Kegiatan
produksi hanya dilakukan sesuai tradisi yang telah ada dan hanya
untuk kepentingannya sendiri atau kelompok.
2. Tahap perekonomian transisi
Mulai adanya perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, struktur
kelembagaan dan pembaruan lainnya. Masyarakat mulai mau
menerima inovasi baru. Sehingga pada masa ini mulai terjadi
pergeseran perekonomian dari sektor pertanian ke industri dan
perdagangan.
3. Tahap tinggal landas
Kegiatan ekonomi berlangsung secara terus-menerus dengan
hasil yang memuaskan. Investasi hal-hal yang produktif juga
meningkat. Kehidupan politik dan sosial yang cukup stabil.
4. Tahap kedewasaan (perekonomian matang)
Teknologi produksi yang digunakan merupakan teknologi
modern dan semua lembaga berfungsi sesuai dengan peranannya.
Kegiatan perekonomian telah berjalan otomatis sesuai dengan rencana.
Pada tahap ini orang yang terlibat dalam produksi merupakan orang
yang professional.
5. Tahap konsumsi masal tinggi (konsumsi melimpah)
Kegiatan produksi telah berjalan secara otomatis. Pendapatan
perkapita masyarakat tinggi. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk
mengonsumsi barang-barang bermutu dan tidk lagi memikirkan
kebutuhun primer dan sekunder melainkan barang tarsier.
6
masyarakat sebagai tujuan bersama melalui pengendalian oleh
pemerintah.
3. Kultural
7
bagaimana konsumen membuat keputusan dan bahkan bagaimana
konsumen memahami dunia sekeliling.
2. Budaya diperoleh, budaya tidak meliputi respon dan predisposisi yang
diwariskan. Namun demikian oleh karena sebagian besar perilaku
manusia dipelajari dari pada pembawaan sejak lahir, maka budaya
benar-benar mempengaruhi perilaku.
3. Kekompakan masyarakat modern sedemikian rupa sehingga budaya
jarang memberikan resep yang rinci untuk perilaku yang tepat. Sebagai
gantinya didalam masyarakat industry budaya memberikan batas
kepada setiap individu dalam berpikir atau bertindak.
8
3. Bisnis internasional
Meliputi berbagai transaksi yang melewati batas-batas negara.
Kegiatan transaksi bisnis dari satu negara akan berbeda dengan negara
lain. Kesalahan karena missed conception akan menimbulkan akibat yang
fatal. Negosiator perlu memperhatikan aspirasi dan tujuan manajemen
rekan bisnisnya. Seperti tujuan pribadi, keamanan dan mobilitas,
kehidupan pribadi, penerimaan sosial, power, formalitas, tempo, bisnis
etik, dan komunikasi bisnis. Bisnis internasional akan mampu
meningkatkan hubungan gobal dalam bidang keuangan, pasar, teknologi,
dan standar kehidupan antar negara.
Risiko politik
2. Risiko eksproriasi
9
Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan bahwa pemerintah
negara tujuan akan mengambil tindakan tertentu, misalnya
pembatalan kontrak, konfiskasi, nasionalisasi, maupun eksproriasi.
3. Risiko operasi
3. Membagi kepemilikan
5. Lisensi
6. Melakukan lobbying
10
keseluruhan.Secara garis besar, ada dua macam sistem hukum
internasional, yaitu:
1. Common law
2. Code law
a. Tarif
Merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah sebuah
negara terhadap produk-produk ekspor dan impor.
b. Hukum Anti Dumping
Dumping berarti penjualan barang ke luar negeri dengan
harga lebih rendah daripada harga pasar dalam negeri bagi
barang-barang yang sama dan dalam keadaan yang sama
(missal, syarat penjualannya) dengan memperhitungkan ongkos
transport.
c. Lisensi Ekspor/Impor
Meliputi franchise (waralaba), kontrak manajemen, kontrak
manufakturing.
d. Insentif Legal
e. Hukum pembatasan Perdagangan
1. Negosiasi Langsung
11
2. Konsiliasi
3. Arbitrasi
4. Proses Pengadilan
12
BAB III
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
14