KFC
DI SUSUN
O
L
E
H
KELAS : X BDP
PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 PEUSANGAN
TAHUN AJARAN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang
Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang tidak lagi asing untuk
didengar. Dewasa ini, kita dapat melihat bagaimana segala sesuatu hal yang
terjadi di dunia tidak terlepas dari konteks globalisasi. Globalisasi pada dasarnya
merupakan fenomena yang membuat seolah batas-batas negara menjadi pudar dan
tidak lagi signifikan seperti sebelumnya. Globalisasi ini memiliki banyak efek dan
mampu memfasilitasi beberapa pergerakan di dunia. Globalisasi dengan demikian
memungkinkan adanya suatu hal untuk menglobal dan meningkatkan konektivitas
yang ada dalam masyarakat, terlepas dari di mana mereka tinggal dan
bermukim. Salah satu perkembangan globalilasi paling signifikan adalah dalam
praktik dunia usaha adalah pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Ekspor,
investasi langsung asing dan penentuan sumber pengadaan produk dan komponen
di luar negeri telah merebak secara dramatis. Dalam situasi seperti itu banyak
perusahaan yang memasuki pasar internasional untuk mencari sumber komponen
secara lebih efektif dan memasuki pasar produk yang bertumbuh yang lebih
menjanjikan dibandingkan pasar domestik.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya selera
masyarakat, banyak perusahaan-perusahaan berusaha mencari siasat untuk tetap
mengembangkan usahanya dan menambah omset keuntungannya. Salah
satunya adalah dengan melakukan pemasaran untuk terus mempromosikan produk
mereka. Sebagai contoh strategi pemasaran yang dilakuan oleh perusahaan
KFC. Banyaknya restoran cepat saji yang berada di Indonesia menimbulkan
persaingan ketat dalam kompetisi mutu serta kualitas dari produk yang dihasilkan.
Fast food atau restoran cepat saji, mulai populer di Indonesia pada awal 1980.
Sebagian besar fast food yang merambah pasar Indonesia berasal dari Amerika.
Saat ini tercatat ada beberapa nama besar di dunia “Junk Food” Amerika, yang
membuka gerai-gerai di Indonesia. Sebagai pioneer di Indonesia, adalah Kentucky
Fried Chicken. Animo masyarakat cukup besar terhadap gerai ayam cepat saji ini,
terlihat dengan munculnya gerai-gerai serupa yang berusaha meniru Kentucky
Fried Chicken. Ada gerai yang memang berasal dari luar, dan ada pula gerai lokal,
yang mengimitasi dengan memakai nama-nama kota di Amerika, seperti
California, Texas, Washington, Oklahoma, dan Vegas. Seiring berjalannya waktu,
beberapa bertahan, dan adapula yang tidak dapat bertahan. Masuknya beberapa
nama Internasional ke dalam kancah franchise restoran cepat saji di Indonesia
seperti Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, Texas Fried Chicken semakin
meramaikan kancah restoran cepat saji di Indonesia. Beberapa diantara mereka,
menggunakan ide untuk menambah Menu Fried Chicken sebagai side menu,
sebagai alternatif menu utama mereka.
1.1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan profil Kentucky Fried Chicken?
2. Bagaimana pengaruh globalisasi pada pembentukam gaya hidup manusia?
1.1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui profil, sejarah dan strategi pemasaran Kentucky Fried
Chicken di perdagangan lokal maupun global.
2. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi pada pembentukan gaya hidup manusia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Manajemen Pemasaran Global
Pemasaran Global adalah kinerja kegiatan bisnis dalam merencanakan,
menetapkan harga, promosi dan penyaluran barang atau jasa kepada konsumen ke
lebih satu negara untuk memperoleh keuntungan. Pemasaran internasional sebagai
salah satu disiplin ilmu pemasaran (1) : Proses memusatkan sumber daya dan
sasaran hasil dari suatu organisasi pada peluang lingkungan dan kebutuhan.
Pemasaran (2) : Kumpulan dari konsep, alat teori, kebiasaan, prosedur dan
pengalaman. Walaupun pemasaran adalah sebuah disiplin ilmu yang bersifat
universal, pelaksanaan bervariasi dari negara ke negara.
Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya (manusia,
uang dan asset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh
kesempatan dan menghadapi ancaman pasar global. Dimensi-dimensi utama
dalam pemasaran global adalah :
1. Lingkungan pemasaran global
2. Segmentasi pasar global
3. Pemasaran dengan sasaran global
4. Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
5. Bauran pemasaran global
6. Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Salah satu dari hal yang menonjol dari pemasaran adalah “global
marketing”. Menjual produk ke luar negeri membutuhkan perspektif yang jauh
berbeda dari pada yang digunakan untuk bisnis yang dipasarkan untuk pasar
domestik.
Berikut ini adalah beberapa kunci penting dan trend yang harus
dipertimbangkan sewaktu melakukan global marketing.
Orientasi Manajemen pemasaran meliputi :
- Pendekatan Ethnocentric, karakter perusahaan lokal dan internasional , peluang
di luar pasar lokal yang berkembang di berbagai unsur-unsur bauran pemasaran.
- Pendekatan Polycentric, karakteristik perusahaan multinasional, bauran
pemasaran diadopsi manajer-,anajer di suatu negara.
- Orientasi Regiocentric atau Geocentric, ciri-ciri dari perusahaan global dan
transnasional, peluang pemasran dikejar oleh keduanya strategi yaitu adaptasi dan
perluasan di pasar global.
2.1.2 Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertuk
aran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan tel
egraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mend
orong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Thomas L. Friedman Globalisasi memiliki dimensi idiology dan
tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan
dimensi tekhnologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Malcom Waters Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat
bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting,
yang terjelma didalam kesadaran orang.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Produk yang dijadikan objek dalam makalah ini yaitu Kentucky Fried
chicken adalah salah satu restoran cepat saji yang hak eksklusif waralabanya
dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC merupakan pemimpin global dalam
bisnis kategori fast food dengan menggunakan menu andalan daging ayam
goreng.
Kelompok ini memilih Kentucky Fried Chicken karena memiliki data dan
informasi yang berkenaan dengan topik masalah yang dibahas dalam materi
pemasaran global. Hal ini sangat dibutuhkan oleh kelompok kami sebagai faktor
pendukung didalam membuat makalah. Aspek yang diteliti meliputi sejarah dan
profil Kentucky Fried Chicken dan juga strategi yang diterapkan didalam
perdagangan global.
3.2 Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data berdasarkan studi
pustaka yang berkaitan dengan materi dalam makalah ini.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil dan Perkembangan Objek Penelitian
PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di
Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama
yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi
restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan telah
memperoleh sukses. Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan
outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-
kota besar lain di Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,
Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan
merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan
dominan di Indonesia. Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham
utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada
tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk
semakin mendorong pertumbuhannya.
Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan
pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8%
kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas
(20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi. Perseroan memperoleh hak
waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha
milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang
juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut,
Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah
satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast
food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan
restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-
branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.
Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy,
tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen
di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini
Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang
baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini,
KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi,
Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai
tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti
Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan senantiasa memonitor
posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan
dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang
tersedia di KFC. Semua informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut
Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System (CMS),
yang dilakukan oleh perusahaan survei independen.
BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image
KFC sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil
dari BITS menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi
tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan
dengan merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas
produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang
diharapkan. Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store
menjadikannya salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan
pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun 2007 dan akan terus mempertahankan
posisi ini. Pengembangan merek yang kontinu melalui strategi pemasaran yang
inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten
dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi
Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit
dari Yum! Restaurants International. Perseroan berkomitmen tinggi untuk
mempertahankan visi kepemimpinan dalam industri restoran cepat saji, dengan
terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen.
Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina
baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas
kunjungan konsumen, memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan
percaya bahwa dengan menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam
dan kuat dimana setiap karyawan memberikan perbedaan, menghidupkan
‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran KFC, memberikan perbedaan
merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan
hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara
pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek yang paling digemari di
Indonesia, juga KFC sebagai sebuah perusahaan yang hebat.
2. Sistem Pemesanan
4. Sistem Pemasaran
6. Transportasi.
Dalam abad ke-20 ini pertumbuhan transportasi berkembang pesat sejalan
dengan kemajuan teknologi mutakhir. Bagi masyarakat sekarang, menempuh
jarak yang jauh tidaklah menjadi kendala. Di era globalisasi ini, pergerakan orang
dan barang makin cepat dan mudah namun karena tingginya kemajuan di bidang
transportasi mengakibatkan padatnya arus lalu lintas, dan dengan banyak
perjalanan yang dilakukan oleh berbagai alat transportasi, mengakibatkan
pencemaran udara yang diakibatkan oleh udara kotor dari knalpot.
7. Komunikasi.
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan
internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya.
Terbukti dari telepon genggam yang dahulunya digunakan untuk menelpon dan
sekedar mengirim pesan singkat. Tetapi sekarang telepon genggam memiliki
fungsi yang begitu banyak. Yaitu, mendengarkan musik atau radio, berbagi foto
dan video, untuk chatting, internet dan juga menonton televisi. Bahkan ada juga
telepon genggam yang mampu mengedit foto dan juga memiliki forum obrolan
tersendiri. Di era global ini, komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat
penting. Komunikasi tidak mengenal waktu dan tempat. Kita bisa berkomunikasi
dengan orang lain kapan saja dan di mana saja. Komunikasi ini cenderung
mengurangi pertemuan orang per orang, kelompok keluarga dengan kelompok
keluarga lain. Mereka mengandalkan pertemuan dengan melalui telepon atau HP.
Pesawat telepon seluler/HP ini dapat dibawa ke mana saja. Karena kecilnya,
sehingga orang dapat berkomunikasi kapan saja meskipun sedang bepergian.
8. Pakaian
Arus globalisasi juga berdampak pada jenis dan model pakaian. Semua itu
dapat kita rasakan, betapa sudah banyak perubahan tren model pakaian yang
mengikuti tren model pakaian saat ini. Dengan arus globalisasi, pakaian dengan
mode yang sama dipakai oleh orang di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah
celana jeans. Celana jeans sudah mengglobal. Dalam kehidupan sehari-hari, di
mana saja baik itu laki-laki atau pun perempuan sudah terbiasa memakai celana
jeans. Padahal dulunya, jenis celana ini hanya digunakan oleh orang-orang
tertentu dan di tempat-tempat tertentu. Begitu juga dengan baju kaos, yang lazim
disebut T-Shirt. Jenis pakaian ini sudah menjadi pakaian yang biasa dan dapat
ditemukan di mana saja.
9. Makanan
Perkembangan Globalisasi juga berpengaruh pada aspek makanan. Yang
dulunya makanan dibuat dengan cara sederhana, seperti membuat tempe, tahu,
tapai. Kini makanan dapat dibuat dengan cepat. Hal ini membuat makanan yang
selama ini kita konsumsi semakin langka dan membuat makanan yang baru
kembali beranjak semakin luas yaitu makanan siap saji atau di sebut juga fast
food. Banyak masyarakat Indonesia yang mengkomsumsi makanan fast food yang
sebenarnya berasal darri negara lain, seperti friedchicken (KFC) pizza, spaghetti,
dan hamburger dari pada makanan tradisional yang sudah jarang terlihat
contohnya, kue cucur, kue putu, lontong sayur, ketupan sayur dan masih banyak
lagi. Mereka lebih bangga atau menyukai makanan tersebut daripada makanan
khas Indonesia seperti nasi gudeg, nasi gandul, nasi pecel dan lain-lain.
10. Nilai-nilai
Sebelum terjadi berbagai kemajuan pesat akibat pengaruh globalisasi,
masyarakat kita sangat menghargai dan menerapkan nilainilai dan norma-norma
yang berlaku sebagai masyarakat Timur. Nilai dan norma yang ditanamkan oleh
nenek moyang kita adalah nilai-nilai dan norma-norma yang luhur, seperti sopan
santun, tata krama, kerukunan dan sebagainya. Setelah terjadi arus globalisasi,
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku mulai bergeser. Akibat pengaruh
teknologi dan budaya asing, nilai-nilai dalam kehidupan kemasyarakatan seperti
nilai kerukunan, gotong royong sekarang ini sudah mulai luntur. Mereka hidup
dengan sendiri-sendiri. Hal ini mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang
tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam
globalisasi ekonomi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan makalah diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Dalam memasarkan produknya Kfc sudah cukup baik, kfc terus melakukan
inovasi dalam melakukan pemasaran sehingga produknya cepat dikenal para
konsumennya,sehingga sampai saat ini KFC tetap menjadi pilihan masyarakat
dalam memilih makanan cepat saji dimanapun mereka berada,sekalipun mereka
berada di rumah karena mereka dapat memesan menu KFC untuk diantar ke
rumah.
5.2 Saran
KFC harus terus melakukan inovasi dalam hal pemasaran,strategi pemasaran
yang unik dan kreatif tentu akan semakin menarik minat masyarakat untuk
membeli menu yang ditawarkan KFC,serta terus menciptakan menu-menu baru.
Namun, KFC juga harus memberikan pelayanan yang semakin baik untuk para
konsumennya agar mereka tetap setia memilih KFC,ditengah “menjamurnya”
restoran cepat saji di Indonesia.