Anda di halaman 1dari 13

SUBJECT CENTERED

CURRICULUM
Nama : Nurhayati
NPM : 2002050001
Dospen : Mira Chairani, M.Pd
Prodi: Pendidikan Ekonomi
Subject Centered
Design (Berpusat
Subject centered design curriculum merupakan bentuk desain
pada Bahan
Ajar) yang paling popular, paling tua dan paling banyak digunakan.
Dalam subject centered design, kurikulum di pusatkan pada isi
atau materi yang akan diajarkan. Kurikulum tersusun atas
sejumlah mata-mata pelajaran, dan mata-mata pelajaran
tersebut diajarkan secara terpisah-pisah. Karena terpisah-
pisahnya itu, maka kurikulum ini disebut juga separated subject
curriculum.
Kelebihan
• Mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi, dan
disempurnaka,
• Para pengajarnya tidak perlu disiapkan khusus,
asal menguasai ilmu atau bahan yang
diajarkan sering dipandang sudah dapat
menyampaikannya.
Kekurangan
• Karena pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah, hal
itu bertentangan dengan kenyataan, sebab dalam
kenyataan pengetahuan itu merupakan satu kesatuan,
• Karena mengutamakan bahan ajar maka peran peserta
didik sangat pasif, Pengajaran lebih menekankan
pengetahuan dan kehidupan masa lalu, dengan demikian
pengajaran lebih bersifat verbalistis dan kurang praktis.
Learner
Centered Learner centered design yakni kurikulum yang berpusat
Design
(Berpusat pada pada peranan siswa. Desain ini hadir sebagai reaksi
Peran Siswa) sekaligus penyempurnaan terhadap beberapa
kelemahan subject centered design. Desain ini berbeda
dengan subject centered, yang berlatar belakang dari
citacita untuk melestarikan dan mewariskan budaya.
Lanjutan Ada dua ciri utama yang membedakan desain ini
dengan subject centered, yakni :
• pertama, learner centered mengembangkan
kurikulum dengan berpusat pada peserta didik dan
bukan dari isi.
• Kedua, learner centered bersifat not-preplanned
(tidak direncanakan sebelumnya).
Problems Centered Design (Berpusat pada Masalah
yang Dihadapi Masyarakat)

Problem desain centered berawal dari pada filsafat


yang mengutamakan peranan manusia (man centered)
yang menekankan pada kesatuan kelompok yaitu
kesejahteraan masyarakat, menekankan pada isi,
kurikulum mereka disusun sebelumnya, model
kurikulum ini berasumsi bahwa manusia sebagai
mahluk sosial.
Variasi model
1. The Areas Of Living Design
kurikulum
ini, yaitu: Penekanan pada prosedur belajar melalui
pemecahan masalah dan memiliki tujuan yang
bersifat proses dan isi diintegrasikan.
Menggunakan pengalaman dan situasi nyata dari
siswa sebagai pembuka jalan dalam mempelajari
bidang kehidupan.
Kelebihan: • Integrasi dari beberapa subjek berdasarkan

problema sosial

• Prosedur belajar pemecahan masalah

• Penyajian bahan ajar yg relevan dengan kebutuhan

masyarakat
Kelemahan:
• Penentuan lingkup/sekuens dari bidang
kehidupan yg esensial, sulit dilakukan.
• Kurang/lemahnya kontinuitas/ integritas
organisasi isi kurikulum.
• Mengabaikan warisan budaya.
2. The Core Design
Lanjutan
Dalam mengintegrasikan bahan ajar, mereka memilih mata

pelajaran/bahan ajar tertentu mereka memilih suatu mata

pelajaran sebagai inti (core), dan pelajaran lain dikembangkan

disekitar inti/core tersebut


Lanjutan Beberapa bentuk variasi the core desagn
kurikulum, yaitu:
• The separated subject core
• The correlated core
• The fused core
• The activity/sekuens core
• The areas living core
• The sosial problems core
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai