Anda di halaman 1dari 54

Organisasi Kurikulum

Organisasi Kurikulum
• Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain
bahan kurikulum yang tujuannya untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari bahan
pelajaran serta mempermudah siswa dalam
melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
FAKTOR PERTIMBANGAN

RUANG LINGKUP FAKTOR URUTAN BAHAN


(SCOPE) PERTIMBANGAN (SQUENCE)

TERINTEGRASI

CONTINUES KESEIMBANGAN KETERPADUAN


(KONTINYUITAS) (BALANCES) (INTEGRATED)
BERDASARKAN
MATA PELAJARAN

MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN


TERPISAH GABUNGAN

MUDAH
MENGENALI HASIL MENGGABUNGKAN
KEBUDAYAAN MATA PELAJARAN

DIKUMPULKAN MEMPERKAYA
BERABAD-ABAD WAWASAN SISWA

DIPEROLEH DARI MENGGABUNGKAN


GENERASI TERPADU MATA PELAJARAN
Kurikulum Terpadu
Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
belajar secara kelompok maupun secara individu, lebih
memberdayakan masyarakat sebagai sumber belajar, serta dapat
melibatkan siswa dalam mengembangan program pembelajaran.
1) Kurikulum Inti
Kurikulum inti merupakan bagian dari kurikulum terpadu
(integrated curriculum). Topik-topik yang dapat diangkat dalam
kurikulum ini selalu berkaitan dengan beberapa disiplin ilmu dan
lingkungan. Beberapa karakteristik kurikulum ini adalah:
(a) kurikulum direncanakan secara berkelanjutan (continue)
(b) isi kurikulum yang dikembangkan merupakan rangkaian dari
pengalaman yang saling berkaitan
(c) isi kurikulum selalu mengambil atas dasar masalah maupun
problema yang dihadapi
(d) isi kurikulum cendrung mengambil atau mengangkat sustansi
yang bersifat pribadi maupun sosial.
(e) isi kurikulum ini lebih difokuskan berlaku untuk semua siswa.
• 2) Social Functions dan Persistent Situations
Sosial function kurikulum ini didasarkan atas analisis
kegiatan-kegiatan manusia dalam masyarakat.
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia sebagai
individu dan sebagai anggota masyarakat misalnya
memelihara dan menjaga keamanan masyarakat,
perlindungan dan pelestarian hidup dan lain-
lain.Persistent life situations kurikulum yang
mengangkat situasi yang dihadapi manusia dalam
hidupnya,masa lalu, saat ini dan masa mendatang.
3) Ekperience atau Activity Curriculum
Kurikulum ini cenderung mengutamakan kegiatan-kegiatan
atau pengalaman-pengalaman siswa dalam rangka
membentuk kemampuan yang terintegrasi dengan
lingkungan maupun dengan potensi siswa. Ada empat tipe
pembelajaran proyek yang dapat dikembangkan dalam
activity curricullum di antaranya :
a) contruction on creative project adalah pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan ide-ide atau
merealisasikan suatu ide dalam suatu bentuk tertentu
misalnya; membuat payung, menulis gagasan atau surat dan
lain-lain.
b) appreciation on enjoyement project adalah pembelajaran
yang bertujuan untuk menikmati pengalaman-pengalaman
dalam bentuk apresiasi atau estetis (estetika), misalnya
menyaksikan permainan drama.
• c) the problem project adalah pembelajaran yang
bertujuan untuk memecahkan, masalah yang bersifat
intelektual tetapi ada substansi terdapat keterampilan
(vokasional), misalnya bagaimana cara penanggulang
penyebaran flu burung.
d) the drill of specific project adalah pembelajaran
yang bertujuan untuk memperoleh beberapa item
atau tingkatan keterampilan, misalnya bagaimana
mengoprasikan kamera digital, bagaimana cara
menulis
Pengertian Kurikulum:
a. Program Pendidikan yang disediakan oleh
lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa

b. Segala pengalaman pendidikan yang diberikan


oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik
dilakukan di dalam sekolah maupun di luar
sekolah
PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Manajemen sebagai disiplin ilmu erat kaitannya dengan disiplin
ilmu lainnya. Secara konseptual teori ilmu manajemen harus
menjadi landasan dalam mengembangan kurikulum
2. Proses pengembangan kurikulum :Proses perencanaan->
pengorganisasian -> implementasi -> kontrol -> perbaikan
3. Implementasi kurikulum menuntut pelaksanaan pengorganisasian,
koordinasi, motivasi, pengawasan, sistem penunjang, sistem
komunikasi dan monitoring yang efektif
4. Pengembangan kurikulum erat kaitannya dengan kebijakan bidang
pendidikan
5. Kebutuhan manajemen berpengaruh penting dalam kegiatan
pengembangan kurikulum
KEMAMPUAN MANAJEMEN

Manajemen yang efektif menuntut manajer profesional,


yakni :
1. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas tentang
pembangunan nasional
2. Memiliki kepribadian yang tangguh/utuh
3. Memiliki ketrampilan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang garapannya
4. Kemampuan bermasyarakat (internal maupun eksternal
organisasi)
5. Memiliki kemampuan di bidang manajemen (
perencanaan, penggerakan, koordinasi, kontrol,dll)
B. Organisasi Kurikulum
1.Separated Subject Curriculum
2. Correlated Curriculum
3. Integrated Curriculum

A.Separated Subject Curriculum


Kurikulum yang meyajikan segala bahan pelajaran dalam
berbagai macam mata pelajaran (subjects) yang terpisah-
pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah
antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain, juga
antara suatu kelas dengan kelas yang lain
Kebaikan Separated Subject Curriculum :
1. Bahan pelajaran disajikan secara sistematis dan logis
2. Organisasi kurikulum sederhana: mudah disusun,
ditambah, dikurangi jumlah pelajaran yang diperlukan
(mudah diorganisasi)
3. Penilaian lebih mudah, karena bahan pelajaran
ditentukan berdasarkan buku-buku pelajaran tertentu,
THB seragam (uniform) di seluruh negara
4. Memudaahkan guru dalam pelaksanaannya
5. Organisasi kurikulum di sekolah dasar, menengah sesuai
dengan perguruan tinggi
Kelemahan Separated Subject Curriculum:
1. Tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan yang
sebenarnya (mata pelajaran yang terpisah-pisah)
2. Kurang memperhatikan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari
3. Banyak terjadi verbalisme dan menghafal, makna
tujuan pelajaran kurang dihayati siswa
4. Cenderung statis, ketinggalan zaman
B. Correlated Curriculum
Organisasi kurikulum ini agar mapel satu sama lain ada
hubungan, bersangkut-paut (correleted) walaupun
batas-batas yang satu dengan yang lain, masih
dipertahankan.
Prinsip korelasi ini dapat dilaksanakan dengan:
1. Antara dua mapel diadakan hubungan secara insidental
2. Memperbincangkan masalah-masalah tertentu dalam
berbagai macam pelajaran
3. Mempersatukan beberapa mapel dengan
menghilangkan batas masing-masing
Keunggulan correlated curriculum:
1. Pengetahauan murid lebih integral, tidak terlepas-
lepas (terpadu)
2. Minat murid bertambah
3. Memberikan pengertian yang lebih luas dan
mendalam
4. Yang diutamakan adalah pengertian dan prinsip-
prinsip
5. Lebih memungkinkan penggunaan pengetahuan
secara fungsional
Kelemahan correlated curriculum
1. Sulit untuk menghubungkan dengan masalah-masalah
yang hangat dalam kehidupan, sebab dasarnya subject
centered
2. Tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan
mendalam untuk sesuatu mapel, sehingga kurang
cukup untuk bekal mengikuti pelajaran di perguruan
tinggi
 III. Integrated Curriculum
Pada prinsipnya meniadakan batas-batas antara
berbagai mapel dan menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk unit atau keseluruhan

Keunggulan Integrated Curriculum:


1. Yang dipelajari anak merupakan inti yang bertalian
erat, bukan fakta ayang terlepas
2. Sesuai dengan pendapat-pendapat modern, siswa
dihadapkan pada masalah yang berarti dalam
kehidupan
3. Memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah
dengan masyarakat
4. Aktivitas anak meningkat, karena dirangsang untuk
berpikir sendiri
5. Mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan
kematangan murid

Kelemahan integrated curriculum :


1. Tidak mempunyai organisasi yang sistematis
2. Tidak memungkinkan ujian secara umum
3. Kondisi sekolah kekurangan alat-alat
4. Murid diragukan untuk bisa diajak menentukan
kurikulum
5. Guru belum disiapkan, memberatkan tugas guru
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Prinsip-prinsipKebijakan Umum Pembangunan


Kurikulum Nasional:
1. Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika
2. Kesamaan memperoleh kesempatan
3. Memperkuat identitas nasional
4. Menghadapi abad pengetahauan
5. Menyongsong tantangan Teknologi Informasi dan komunikasi
6. Mengembangkan ketrampilan hidup
7. Mengintegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum
8. Pendidikan alternatif
9. Berpusat pada anak
10. Pendidikan multikultural
11. Pendidikan berkelanjutan
12. Pendidikan sepanajang hayat
BERBAGAI MASALAH DAN HAMBATAN
MANAJEMEN KURIKULUM

1. Pengembangan Kurikulum
2. Pelaksanaan Kurikulum
3. Monitoring dan Evaluasi
Masalah / Hambatan pengembangan Kurikulum
1. Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi dan misi yang hendak dicapai
2. Lahirnya gagasan desentralisasi pengembangan kurikulum
3. Tim perekayasa kurikulum masih terpusat pada tingkat pusat
4. Belum berorientasi pada kepentingan peserta didik
5. Bersifat sentralistik
6. Belum adanya lembaga yang berperan sebagai media akuntabilitas pendidikan
7. Sering tidak dilandasi oleh filsafat pendidikan
8. Lebih mengarah pada kepentingan politis
9. kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar SD-PT
10. Guru sering tidak memiliki dokumen kurikulum secara lengkap
11. Pola monitoring cenderung inspeksi, bukan pembinaan profesional
12. Evaluasi bersifat formalitas
13. SDM masih rendah, dedikasi rendah
14. Beban belajar anak didik terlalu berat, kurang aplikatif (SD-SMA/K)
15. Kurang memberi bekal pada siswa yang tidak melanjutkan
Masalah/Hambatan Pelaksanaan Kurikulum

1. Strategi pembelajaran masih mengacu pada penguasaan informasi


dan pengetahuan
2. Sering tidak dapat terlaksana secara optimal (sarana, prasarana,
SDM)
3. Masih sebatas pada sosialisasi nilai dengan pola hafalan
4. Cenderung pengkotakkan bidang studi (lulus UAN)
5. Kurangnya kegiatan aktif siswa
6. Mengabaikan ketrampilan dan pemahaman konsep-konsep
7. Sosialisasi kurikulum baru belum mencapai sasaran
8. Guru dan personil sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke yang
baru
9. Tidak semua aparat di lapangan “well come” terhadap kurikulum
baru
Masalah / Hambatan Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring oleh pejabat sebatas mengamati
2. Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum
masih kurang baik
3. Sistem evaluasi yang dilaksanakan tidak mendukung
tercapainya tujuan
4. Teknik evaluasi dan pengukuran belum komprehensif
5. Standar evaluasi belum ditetapkan secara jelas
6. Praktek pendidikan masih sebatas sosialisasi nilai
7. Evaluasi kurikulum belum dianggap penting
8. Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara
guru dan pelaksana monitoring
9. Monitoring masih cenderung satu arah (administrasi)
10. Evaluasi dilakukan secara topdown, seragam, bersifat
parsial, tidak berorientasi pada suatu medel kerja
ayang sistematis
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum hendaknya dikaji dari berbagai


aspek :
1. Kurikulum berkenaan dengan fungsi
2. Kurikulum disediakan untuk siapa (anak didik)
3. Kurikulum dipersiapkan untuk apa (melanjutkan,
lapangan kerja)
4. Hal apa saja yang tercakup dalam kurikulum (aspek
hakekat manusia, tuntutan dalam pembangunan,
aspirasi pemerintah dan masyarakat)
5. Bagaimana melaksanakan kurikulum
6. Bagaimana cara mengetahui hasil kurikulum
RUANG LINGKUP STUDI MANAJEMEN PENGEMBANGAN
KURIKULUM

1. Manajemen Perencanaan dan pengembangan


kurikulum
2. Manajemen pelaksanaan kurikulum
3. Supervisi pelaksanaan kurikulum
4. Pemamtauan dan penilaian kurikulum
5. Perbaikan kurikulum
6. Pengkajian desentralisasi dan sentralisasi
pengembangan kurikulum
7. Masalah ketenagaan dalam pengembangan kurikulum
8. Model pemimpin yang tepat pada masyarakat dewasa ini
PROSES MANAJEMEN
PENGEMBANAGN KURIKULUM
A. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum
1. Untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional
2. Kurikulum pada semua jenjang dikembangkan dengan pendekatan
kemampuan
3. Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan pada masing-
masing jenjang pendidikan
4. Kurikulum pendidikan dasar, menengah, tinggi dikembangkan atas dasar
standar nasional pendidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
5. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara
berdiversifikasi, sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat peserta didik
dan tuntutan pihak-pihak yang memerlukan dan berkepentingan
6. Memperhatikan tuntutan pembangunan daerah dan nasional,
keanekaragaman potensi daerah dan lingkungan serta kebutuhan
pengembangan ipteks
7. Sesuai dengan tuntutan lingkungan dan budaya setempat
8. Mencakup aspek spiritual keagamaan, intelektualitas, watak konsep diri,
ketrampilan belajar, kewirausahaan, ketrampilan hidup yang berharkat dan
bermartabat, pola hidup sehat, estitika dan rasa kebangsaan
B. Pengembangan Komponen-Komponen Kurikulum
1. Perkembangan Pola Pendidikan (tradisional, progresif,modern)
2. Pendekatan Kurikulum ( sistematik, humanistik, modern)
3. Pengembangan komponen Tujuan Kurikulum
(cognitif,affective,psycomotor)
4. Pengembangan komponen belajar (bertujuan,berdasarkan
kebutuhan, mengorganisasikan pengalaman, memerlukan
pemahaman, bersifat keseluruhan, kontinu)
5. Pengembangan komponen siswa
6. Pengembangan komponen kemasyarakatan
7. Pengembangan komponen organisasi materi kurikulum
(hubungannya dengan : Tujuan pendidikan, sifat siswa, proses
pendidikan)
C. Prosedur Manajemen Pengembangan Kurikulum

1. Proses kurikulum
2. Perencanaan
3. Pengorganisasian kurikulum
4. Penyusunan staf
5. Kontrol kurikulum
6. Mekanisme pengembangan kurikulum
a. Studi kelayakan dan kebutuhan
b. Penyusunan konsep awal perencanaan kurikulum
c. Pengembangan rencana untuk melaksanakan kurikulum
d. Pelakasanaan ujicoba kurikulum di lapangan
e. Pelaksanaan kurikulum menyeluruh
f. Pelaksanaan penilaian dan pemantauan kurikulum
g. Pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian
D. Manajemen Perencanaan Kurikulum

1. Harus diperhatikan kondisi sosiokultural


a. Nilai yang berkembang di masyarakat
b. Arah perubahan masyarakat
c. arah dan gerak penduduk
d. Perubahan sistem sosial
e. peranan tingkah laku
f. Efek urbanisasi dan struktur keluarga
g. Hakikat ekonomi

2. Fungsi Perencanaan Kurikulum:


a. Sebagai pedoman atau alat manajemen
b. Sebagai penggerak roda organisasi
c. Sebagai motivasi untuk melaksanakan sistem pendidikan
3. Model Perencanaan Kurikulum
a. Model perencanaan rasional deduktif (rational Tyler), yang
menitikberatkan logika, bertitik tolak dari spesifikasi tujuan
(goals and objectives), mengabaikan problematika dalam
lingkungan tugas
b. Model Interaksi Rasional (the rational-interactive
model),rasionalitas sebagai tuntutan kesepakatan antar pendapat
yang berbeda
c. The diciplines model, yang menitikberatkan pada guru-guru,
mereka sendiri yang merencanakan kurikulum
d. Model tanpa perencanaan (non planning model), yang berdasar
pada pertimbangan-pertimbangan intuitif guru-guru
4. Sifat Perencanaan Kurikulum
a. Strategis
b. Komprehensif
c. Integratif
d. Realistik
e. Humanistik
f. Futuralistik
g. Mendukung manajemen pendidikan secara sistemik
h. Mengacu pada pengembangan kompetensi sesuai
standar nasional
i. Berdeversifikasi, melayani keragaman siswa
j. Desentralistik, dikembangkan daerah sesuai kondisi
dan potensi daerah
5. Asas-asas Perencanaan Kurikulum
a. Objektivitas
b. Keterpaduan
c. Manfaat
d. Efesiensi dan efektivitas
e. Kesesuaian
f. keseimbangan
g. Kemuddahan
h. Berkesinambungan
i. Pembakuan
j. Mutu
6. Perumusan Isi Kurikulum
a. Cara Menyusun Kurikulum
Isi kurikulum disusun dalam bentuk :
1. Bidang-bidang keilmuan, seperti ilmu sosial,
komunikasi, eksak, humaniora dll
2. Jenis-jenis mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan
program
3. Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadi satua-
satuan bahasan dan pokok bahasan atau standar
kompetensi dan kompetensi dasar
4. Tiap mata belajaran dikembangkan dalam silabus
7. Merancang Strategi Pembelajaran
a. Konsep Pembelajaran, proses interaksi antara
pelajar dengan guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran
b. Strategi Pembelajaran, merupakan pola umum
untuk mewujudkan proses belajar mengajar
8. Merancang Strategi Bimbingan
a. Konsep Kepebimbingan, untuk membantu siswa
memecahakan masalah yang dihadapi
b. Jenis-jenis bimbingan : bimbingan belajar, jabatan,
pribadi

9. Merancang Strategi penilaian


a. Konsep penilaian, untuk mengetahui tingka
keberhasilan yang telah dicapai setelah pelaksanaan
kurikulum
b. Jenis Penilaian: penilaian sumatif, penempatan,
diagnosia, formatif
PELAKSANAAN KURIKULUM

A. Administrasi Pelaksanaan Kurikulum


1. Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kurikulum :
a. Menyusun rencana kegiatan tahunan
b. Menyusun rencana pelaksanaan program/unit
c.Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
d. Melaksanakan kegiatan PBM
e. Mengatur pelakasanaan pengisian buku laporan pribadi
f. Melaksanakan kegiatan-kegiatan ektrakurikuler
g. Melaksanakan evaluasi belajar
h. Mengatur alat perlengkapan pendidikan
i. Melakasanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan
j. Merencanakan usaha peningkatanmutu guru
Peran kepala Sekolah

1. Sebagai Pimpinan
a. Mampu mengelola sekolah (managerial skills)
b. Kemampuan profesional/keahlian dalam
jabatan)
c. Bersikap rendah hati dan sederhana
d. suka menolong
e. Sabar, memiliki kestabilan emosi
f. percaya pada diri sendiri
g. berpikir kritis, dsb.
2. Sebagai Administrator
a. Respond to day-in day-out for assitance subordinate
b. Render intelectual out emosional support member of his group in
carrying out the program educational
c. Permits latitude to subordinate in ferforming their respossibilities
d. Encourges subordinates in participate in planning
e. Makes himself available to staff for solving problems
f. Exhibits integrity in performance appraisal
g. Get feedback from individuals
h. Is motivates to help others
3. Sebagai Perencana
Membuat perencanaan tahunan berbagai bidang:
a. kemuridan
b. personal/tenaga kependidikan
c. sarana kependididikan
d. ketatausahaan
e. pembiayaan/anggaran pendidikan
f. pembinaan organisasi sekolah
g. hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan
4. Sebagai Pembina Organisasi Sekolah, meliputi :

a. Guru bidang studi (jumlah dan kualitas)


b. Staf karyawan TU (cakap, trampil)
c. Pengadaan alat bantu mengajar
d. Perpustakaan (sesuai tuntutan kurikulum)
e. Pengelolaan laboratorium
f. UKS
g. Bimbingan Penyuluhan
h. Pembinaan ektra kurikuler
i. Pembinaan OSIS
j. Komite Sekolah
k. Pembinaan Kerohanian (masjid sekolah)
5. Sebagai Koordinator Pelaksanaan Kurikulum,
meliputi koordinasi dalam:

a. perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pergerakan motivasi personal
d. Pengawasan dan supervisi
e. Anggaran biaya pendidikan
f. Program evaluasi
SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM

1. Sistem Supervisi Kurikulum, meliputi:


a. Fungsi supervisi (edukatif,kurikuler,
kepebimbingan, administrasi)
b. Tujuan: Pengembangan kemampuan guru(
melaksanakan kurikulum, material kurikulum,
perbedaan siswa, ekskul, masalah khusus)
c. Program supervisi: pembinaan,
kepempimpinan KS, peningkatan kemampuan
profesional guru, kemampuan PBM,
pengawasan
2. Program Supervisi Pendidikan:
a. Tujuan
1) program pengajaran
2) pembinaan kemampuan profesional guru
3) program khusus( siswa kesulitan belajar)
b. Fungsi
1) pembinaan kepemimpinan KS
2) pembinaan dan peningkatan kemampuan guru
3) pembinaan kemampuan profesional guru
4) pengawasan, meningkatkan pengelolaan pendidikan
c. Metode Supervisi dan Supervisor Kurikulum
1. Metode Pembinaan (diri sendiri, lingkungan
daerah, guru BS, bidang administrasi)
2. Teknik supervisi ( lokakarya/workshop, kunjungan
kelas
d. Tugas Supervisor (mengendalikan, mensponsori,
evaluator, pengawas)
Kemampuan yang harus dikuasai supervisor
a. Kurikulum semua jenjang pendidikan
b. Bidang administrasi, supervisi dan kurikulum sekolah
c. Metodik khusu semua BS
d. Semua kemampuan profesional kependidikan
e. Bidang teknologi pendidikan
f. Administrasi pendidikan
g. Evaluasi dan pengukuran pendidikan
h. Psikologi pendidikan
i. Penelitian pendidikan dan statistika ringan
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KURIKULUM

A. Tujuan :
1. Memberikan umpan balik bagi:
a. Kebutuhan program pendidikan
b. Ketercapaian tujuan kurikulum
c. Metode perencanaan
d. Sistem penilaian kurikulum
2. Memberikan bahan kajian untuk membatasi masalah-
masalah dan hambatan yang dihadapi di lapangan
B. Aspek-aspek yang Dipantau
1. Target populasi -> sasaran dan kualitas yang telah
dicapai
2. Peserta didik
3. Tenaga pengajar/pelatih
4. Media pengajaran
5. Prosedur penilaian
6. Bimbingan kepada peserta
C. Pemanfaatan Pemantauan Kurikulum
1. Pemimpin -> sebagai bahan membuat keputusan
kebijakan yang akan datang
2. Pengambang kurikulum -> sebagai bahan untuk
usaha perbaikan kurikulum
3. Pengawas -> bahan memberikan bimbingan dan
bantuan kepada pelaksana kurikulum
4. Pelaksana kurikulum -> sebagai bahan balikan
untuk perbaikan prosedur dan peningkatan hasil
selanjutnya
PENILAIAN KURIKULUM
1. Fungsi Penilaian Kurikulum
a. Edukatif, untuk mengetahui kedayagunaan dan
keberhasilan kurikulumdalam rangka mencapai
tujuan pendidikan/latihan
b. Instruksional, untuk mengetahui pendayagunaan
dan keterlaksanaan kurikulum dalam rangka
pelaksanaan proses belajar mengajar dalam proses
kediklatan
c. Dioganosis, untuk memperoleh masukan dalam
rangka perbaikan kurikulum diklat
d. Administratif, untuk memperoleh informasi
masukan daalam rangka pengelolaan diklat
2. Tujuan Penilaian Kurikulum
Untuk memperoleh informasi sebagai bahan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
kurikulum, yang meliputi keputusan tentang:
a. Perencanaan kurikulum yang mengarah ke pencapaian
tujuan
b. Komponen masukan kurikulum: ketenagaan, sarana-
prasarana, waktu, biaya
c. Implementasi kurikulum, mengarahkan kegiatan
pengajaran dan latihan
d. Produk kurikulum, yang menyangkut efek dan dampak
program pendidikan
3. Sasaran penilaian Kurikulum:
a. Proses pengembangan komponen kurikulum
b. Aspek-aspek perencanaan (silabus) tiap mata pelajaran
dan paket-paket latihan
c. Pelaksanaan kurikulum (di lingkungan pendidikan
maupun di lapangan)
d. Pembinaan kurikulum, di tingkat pusat dan daerah,
sesuai dengan pendekatan dekonsentrasi
e. Perbaikan kurikulum pada tingkat mata pelajaran/paket
program pendidikan
4. Asas-asas Penilaian Kurikulum:
a. Rasional, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yg
mendasar dan objektif
b. Spesifikasi, mengandung tujuan yg jelas dan khusus
c. Manfaat, sesuai dengan hakikat peserta
d. Efektivitas, mengacu pada ciri-ciri dan kondisi yg perlu
untuk menentukan dampak kurikulum
e. Kondisi, persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan kurikulum
f. Praktis, mengacu pada faktor-faktor dasar yang
menunjang pelaksanaan kurikulum
g. Dseminasi, berhubungan dengan pelaksanaan
komunikasi yg efektif
5. Aspek-aspek yang dinilai
a. Kategori masukan: ketercapaian target, kemampuan
awal, kemampuan profesional tenaga, kualitas
sarana/prasarana
b. Kategori proses: koherensi antara unsur dalam program
pengajaran, kedayagunaan dan keterlaksanaan program
pengajaran, perumusan isi kurikulum,
pemilihan/penggunaan SBM dan media,prosedur
evaluasi, bimbingan, remidi
c. Kategori produk/kelulusan: kualiatas dan kuantitas
peserta didik, jumlah lulusan, hasil karya lulusan,
keterlasanaan dan dampak program pendidikan

Anda mungkin juga menyukai