Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan yang
diampu oleh :
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Daftar Isi ii
Kata Pengantar i
PENDAHULUAN
1. Abstraksi 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan Penulisan 2
PEMBAHASAN
1. Perkembangan Kognitif 2
2. Perkembangan Bahasa 6
PENUTUP
1. Simpulan 14
2. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “Makalah
Pekembangan Kognitif dan Bahasa” .Dengan tepat waktu sesuai yang telah dijadwalkan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi telah kami susun dengan maksimal sehingga pembuatan makalah ini berjalan
dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dra. Nurussa'adah, M. Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan.
2. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami sebagai Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kritik,
koreksi, dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
PENDAHULUAN
1. Abstraksi
Para pakar Psikolog menyimpulkan bahwa perkembangan adalah pola
perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus
berlanjut di sepanjang hayat. Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan,
meskipun pada akhirnya akan mengalami penurunan (kematian). Pendidikan pun
disesuaikan dengan perkembangan ini. Dimana pengajaran untuk anak-anak harus
dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit dan terlalu menegangkan atau terlalu
mudah dan menjemukan.
Pola perkembangan seorang anak adalah pola perkembangan yang sangat
kompleks, hal ini dikarenakan sebuah hasil dari beberapa proses, yaitu proses
biologis, kognitif, dan sosioemosional. Perkembangan juga dapat dideskripsikan
berdasarkan periodenya untuk tujuan mengorganisasi dan memahaminya. Dalam
sistem pengklasifikasi perkembangan, yang paling sering digunakan adalah periode
perkembangan meliputi periode bayi, usia balita, periode sekolah dasar, masa remaja,
dewasa awal, dewasa tengah, dewasa akhir.
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu indikator perkembangan
kognitif anak. Deteksi dini masalah perkembangan anak sangat menentukan
keberhasilan dalam memaksimalkan plastisitas otak pada kompensasi penyimpangan
perkembangan. Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan
sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus berlanjut di sepanjang hayat.
Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan, meskipun pada akhirnya ia
mengalami penurunan Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan ini.
Perkembangan juga dapat dideskripsikan berdasarkan periodenya yang bertujuan
untuk mengorganisasi dan pemahaman.
2. Rumusan Masalah
1
3. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi
Pendidikan selain itu bertujuan agar Penyusun dan para pembaca dapat lebih
memahami mengenai hal yang berkaitan dengan Perkembangan Kognitif dan Bahasa
pada Anak, faktor-faktor apa yang dapat berpengaruh.
Pada perkembangan Bahasa, pengertiannya, implikasinya, karekteristik
perkembangan kognitif dan masih banyak lagi. Mempelajari tentang kognitif dan
bahasa terhadap anak itu sangat penting. Karena kita bisa mengetahui hal-hal yang
merujuk perkembangan kognitif si anak itu sendiri juga perkembangan bahasanya
apakah ada implikasinya terhadap pendidikan di Indonesia.
PEMBAHASAN
1. Perkembangan Kognitif
A. Pengertian
2
semakin berintelegensi tingkah laku tersebut. Kita ambil contoh seorang anak kecil
berumur empat tahun sedang bermain di taman bunga.
Tindakan-tindakan itu masih berkadar intelegensi yang rendah karena unsur
rasionya juga rendah. Magta menyatakan bahwa Mengingat perkembangan kognitif
mempunyai peranan penting bagi anak karena sebagian besar aktivitas dalam belajar
selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berpikir.
A. Skema
Skema menggambarkan tindakan mental dan fisik dalam mengetahui dan
memahami objek. Skema merupakan kategori pengetahuan yang membantu seseorang
dalam memahami dan menafsirkan dunianya. Menurut Piaget, skema meliputi
kategori pengetahuan dan proses memperoleh pengetahuan. Dalam kehidupan
seseorang dia selalu mengalami dan mendapatkan informasi yang diperolehnya
melalui pengalaman dan digunakan untuk memodifikasi, menambahkan, atau
mengubah skema yang dimiliki sebelumnya. Misal anak memiliki skema mengenai
jenis binatang seperti kambing, bila sang anak memiliki pengalaman bahwa kambing
3
itu kecil maka dia akan menggeneralisasikan bahwa semua kambing adalah binatang
kecil. Namun jika sang anak melihat kambing besar maka dia akan memasukkan
infomasi baru dan memodifikasi skema yang lama bahwa kambing itu ada yang besar
dan ada yang kecil.
B. Asimilasi
C. Akomodasi
D. Ekuilibrium
4
B. Praoperasional (2-7 tahun)
Tahap pemikir ini lebih bersifat simbolis, egoisentries dan intuitif sehingga
tidak melibatkan pemikiran operasional. Pemikiran pada tahap ini terbagi menjadi dua
sub tahap yaitu
Anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari
semua pertanyaannya disebut intuitif karena anak merasa yakin akan pengetahuan dan
pemahamannya, namun tidak menyadari bahwa mereka bisa mengetahui cara-cara
yang mereka ingin ketahui, mereka mengetahui tapi tanpa menggunakan pemikiran
rasional.
Pada tahap ini anak mampu mengoperasikan berbagai logika namun masih
dalam bentuk benda kongkrit. Penalaran logikan menggantikan penalaran intuitif
namun hanya pada situasi konkrit dan kemampuan untuk menggolong-golongkan
sudah ada namun belum bisa memecahkan masalah abstrak.
Pada tahap ini anak sudah mampu berfikir abstrak, idealis dan logis.
Pemikiran pada tahap ini tampak lebih jelas dalam pemecahan problem verbal seperti
anak dapat memecahkan problem walau disajikan secara verbal (A=B dan B=C).
Anak juga mampu berpikir spekulatif tentang kualitas ideal yang mereka inginkan
dalam diri mereka dan diri orang lain. Pemikiran ini bisa menjadi fantasi, sehingga
anak sering menunjukkan keinginanya untuk segera mewujudkan cita-citanya. Anak
juga mampu menyusun rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistimatis
menguji solusinya. Kemampuan berfikir seperti ini oleh Piaget disebut hypothetical-
deductive-reasoning yaitu mengembangkan hipotesis untuk memecahkan problem dan
menarik kesimpulan secara sistematis.
5
4. Implikasi Pembelajaran
Tatkala guru mengajar hendaknya menyadari bahwa banyak siswa remaja yang
belum dapat mencapai tahap berpikir operasional formal secara sempurna.
Setiap akhir pembelajaran dalam satu pokok bahasan, siswa diminta untuk membuat
peta pikiran (mind maping).
5. Perkembangan Bahasa
A. Pengertian
6
tersenyum, mengulang menirukan dengan memperjelas dan memberi arti suara itu
menjadi “maem maem”. Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi yang
didengarnya. Manusia dewasa (terutama ibunya) disekeliliingnya membetulkan dan
memperjelas. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia 6-7
Thn, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya
kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan,
tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat, mampu menguasai alat
komunkasi disini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan
dipahami orang lain.
1) Kosa kata
2) Sintaksis
3) Semantik
4) Fonem
5) Fonologi
7
Fonologi lebih kepada keahlian seseorang bisa menangkap juga membentuk
bunyi percakapan seperti kalau seseorang mendengar bahasa yang bukan berasal dari
daerahnya maka akan kesulitan menangkap bahasa apa yang dibicarakan dan ketika
berbicara tidak ada jeda padahal itu hal yang wajar bagi mereka yang sudah sehari-
hari menggunakanya.
6) Morfologi
Morfologi yaitu tata kelola bahasa yang dipakai dalam membentuk kalimat,
agar sistematis dan juga mudah dicerna oleh khalayak ramai, karena identik dengan
proses dan penggunaannya.
1) Teori Nativis
2) Teori Behaviorostik
1. Egocentric Speech, dimana untuk berbicara sendiri seperti ketika merenung dan
berpikir.
2. Socialized Speech, dimana digunakan untuk berbicara dengan orang lain dalam
berinteraksi untuk mengembangkan kemampuan sosialisasinya.
8
E. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan bahasa.
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu perkembangannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Umur anak
2) Kondisi lingkungan.
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil cukup besar
dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda dengan
dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai,
pegunungan dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan. Pada dasarnya
bahasa dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang dimaksud termasuk lingkungan
pergaulan dalam kelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja, dan
kelompok sosial lainnya.
3) Kecerdasan anak.
9
terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh
terhadap perkembangan bahasa.
5) Kondisi fisik.
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ suara tidak
sempurna akan mengganggu perkembangan dalam berbahasa. Ada dua konsepsi
tradisional tentang belajar bahasa kedua yang relevan dengan pembahasan ciri-ciri
siswa. Bahasa anak-anak adalah bahasa kedua yang lebih baik dari pada orang
dewasa.
6) Kedwibahasaan (bilingualism).
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa yang lebih
dari satu bahasa akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya
ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa
menggunakan bahasa secara bervariasi.
Suatu keluarga yang memiliki banyak anak atau banyak anggota keluarga,
perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komuikasi yang bervariasi
dibandingkan dengan keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada
anggota keluarga lain selain keluarga inti
10
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai karekteristik tentag perkembangan kognitif dan
Bahasa pada anak dan implikasinya dalam Pendidikan dapat disimpulan bahwa Bahasa
memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat. Bahasa merupakan alat komunikasi
bagi manusia tanpa Bahasa seseorang tidak dapat menyampaikan sesuatu kepada orang lain
dimana prosesnya pun banyak dan cara beragam macam serta faktor yang berpengaruh pun
dari beragam hal agar kemampuan berbahasa dapat berkembang secara optimal, sejak dini
anak perlu diperkenalkan dengan lingkungan yang memiliki kemampuan berbahasa yang
variatif. Situasi yang menunjang perkembangan bahasa perlu diciptakan dan dikembangkan
oleh para guru disekolah. Sedangkan perkembangan kognitif pada anak sendiri untuk
membuat anak berpikir lebih secara kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan
pemecahan masalah yang termasuk dalam psikologis yang berkaitan dengan bagaiman
individu mempelajari dan memikirkan hal yang ada di sekitar lingkungannya.
Saran
Sebagai pengajar mamupun Pendidikan atau bahkan pribadi kita masing-masing juga
harus belajar memahami tentang perkembanagna kognitif dan bahasa karena pada hakikatnya
hal ini merupakan pengetahuan yang sangat berguna untuk diri kita sendiri dan lebih
memahami karakter dan sifat proses perkembangan seorang anak.
DAFTAR PUSTAKA
11
Khoiriyati, S. (2019). Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bahasa Anak.
https://www.researchgate.net/publication/331191601_Peran_Lingkungan_Terhadap_
Perkembangan_Bahasa_Anak. Diakses pada 28 Maret 2021 pukul 17.00 WIB
12