Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HASIL RIVIEW JURNAL

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK

Tugas ini di buat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Psikologi Perkembangan Anak SD/MI”

Dosen Pengampu : Zusy Aryanti, M.A.

DISUSUN OLEH :

RESPA FATMAWATI (1901031053)

KELAS : B / PGMI
SEMESTER 4

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaannirrahiim

Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokaatuh

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan

laporan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya

berterima kasih pada Ibu Zuzy yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap makala ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai perkembangan kognitif pada anak.

saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makala ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya

kritik, saran dan usulan demi perbaikan makala ini yang telah saya buat di masa

yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang

membangun. Semoga makala sederhana ini dapat dipahami bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh

Metro, Juni 2021

Respa Fatmawati
BAB I

PENDAHULUAN

1
A. Latar Belakang

Membahas perkembangan kognitif anak menjadi faktor penting

yang perlu diperhatikan. Karena hal ini akan memberikan pemahaman

pada pola tingkat kecerdasan dan kedewasaan pada anak tersebut. Karena

Kedewasan seorang anak bukan di ukur seberapa dewasa anak itu berpikir

karena anak memiliki taraf perkembangan tersendiri yang berbeda

sehingga Anak merupakan“The Golden Ages” yaitu periode emas dimana

otak mengalami perkembangan paling cepat sepanjang sejarah

kehidupannya. Karna semua anak tumbuh dan berkembang dengan

tingkatan yang berbeda – beda, dari masa pranal, masa bayi, msa

prasekolah, hingga masa sekolah. Anak memiliki kecerdasan yang berbeda

dan banyak aspek kemampuan yang perlu dikembangkan, yaitu salah

satunya dengan mengembangkan kemampuan kognitifnya. Proses kogitif

yaitu proses yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang berkaitan

dengan berbagai minat seperti mint ide-ide dn belajar.

Perkembangan merupakan proses berkesinambungan yang dimulai

sejak dalam kandungan hingga mencapai dewasa. Dalam proses

perkembangan inilah, individu akan melewati tiap tahap perkembangan

untuk mencapai dewasa. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan

fisik, emosi, sosial, dan intelektual. Perkembangan fisik sangat berkaitan

erat dengan keadaan tubuh

secara fisik, emosi sangat berkaitan erat dengan perasaan, sosial

berkaitan erat dengan hubungan terhadap alam dan lingkungan masyarakat

2
sekitar dan intelektual sangat berkaitan erat dengan kemampuan berfikir dan

rasa ingin mengetahui. Dalam karya tulis ini, pembahasan yang akan dikaji

lebih mendalam adalah aspek perkembangan intelektual anak yang sangat

berkaitan dengan perkembangan kemampuan kognitif anak. Perkembangan

kognitif merupakan ranah penting yang harus diperhatikan karena

merupakan dasar pengetahuan anak bagi perkembangan anak selanjutnya.

Perkembangan kognitif yang baik akan menentukan ketercapaianyang lebih

baik, karena upaya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak

positif bukan hanya terhadap ranah kognitif sendiri, melainkan juga

terhadap ranah afektif dan psikomotor

Perkembangan kognitif ini didasarkan kepada asumsi atau keyakinan-

keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan suatu fundamental dan

yang membimbing tingkah laku anak. Perkembangan kognitif mencakup

perluasan cakrawala dari rangsangan yang dekat dan seketika menuju waktu

dan ruang yang lebih jauh dan mencakup peningkatan kemampuan

memahami simbol abstrak di dalam memanipulasi lingkungan. Yang

dimaksudkan agar anak- anak mampu mengembangkan kemampuannya

untuk berpikir,persepsi, mengingat, dan memahami terhadap simbol,

melakukan penalaran dan memecahkan masalah. Kemampuan kognitif

merupakan salah satu dimensi dari perkembangan yang memiliki peran yang

besar terhadap kecerdasan.

Kecerdasan anak tidak hanya diukur dari sisi neurologi (optimalisasi

fungsi otak) semata, tetapi juga diukur dari sisi psikologi, yaitu tahap-tahap

perkembangan atau tumbuh cerdas. Artinya anak yang cerdas bukan hanya

3
otaknya berkembang cepat, tetapi cepat juga dalam pertumbuhan dan

perkembangan aspek-aspek lain, aspek yang di sebut adalah fisik, motorik,

bahasa, kognitif, sosial-emosional dan rasa beragama. Perkembangan

kognitif merupakan ranah penting yang harus diperhatikan karena

merupakan dasar pengetahuan anak bagi perkembangan anak selanjutnya.

Perkembangan kognitif yang baik akan menentukan ketercapaian yang lebih

baik, karena upaya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak

positif bukan hanya terhadap ranah kognitif sendiri, melainkan juga

terhadap ranah afektif dan psikomotor. Dengan demikian dengan

mempelajari perkembangan kognitif, kita dapat memberikan pembelajaran

yang maksimal kepada anak- anak. Agar kemampuan berpikir mereka dapat

tercapai.

BAB II

PEMBAHASAN

Kognisi kognitif berasal dari kata cognition yang memiliki padanan kata

knowing (mengetahui). Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget,

beberapa penulis mendefinisikan kognisi dengan redaksi yang berbeda-beda,

namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan

mengetahui tentang dunia. Analisis yang dilakukan (Khiyarusoleh,Ujang : 2016 ).

4
menunjukan bahwa Hakikat perkembangan kognitif adalah perkembangan

kemampuan berpikir operasional formal dengan ditandai dengan kemampuan

berpikir abstrak dan kemampuan berpikir deduktif-hipotetik, perkembangan

individu dalam kemampuan kognitif tidak bisa diukur secara umum, karena masih

ada faktor determinan yang menentukan kemampuan kognitif, seperti kebudayaan

dan lingkungan sosial, Implikasi teori Piaget dalam proses pendidikan adalah

membantu para pendidik untuk memahami tahap dan karakteristik perkembangan

kognitif peserta didik sehingga membantu pendidik untuk menentukan tingkat

kognitif peserta didik dan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan

tahapan perkembangan kognitif para peserta didik.

Perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan otak.

Perkembangan otak yaitu perkembangan yang menyangkut ukuran (volume) dan

fungsi otak. Kecepatan perkembangan otak berpengaruh terhadap perkembangan

kognitif manusia. Perkembangan otak akan mempengaruhi fungsi otak untuk

berfikir, seperti mengetahui, memahami, menganalisis, mensintesis, beride,

bernalar, berkreatifi tas dan bertindak. Perkembangan otak terbagi menjadi dua

bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Perkembangan otak kiri meliputi

kemampuan berfikir rasional, ilmiah, logis, analitis, dan berkaitan dengan

kemampuan belajar membaca, berhitung dan bahasa. Perkembangan otak kanan

meliputi kemampuan berfi kir holistik, non-linier, non-verbal, intuitif, imajinatif

dan kreatifi tas. Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek terpenting

untuk menjadi pedoman dalam proses pendidikan. Ranah kognitif adalah ranah

yang berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi pada kemampuan berpikir

yang dalam pendidikan dikenal dengan istilah Talksonomi Bloom ranah kognitif.

5
Terdapat 6 level dalam Talksonomi Bloom ranah kognitif yaitu mengingat

(remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis

(analyze), menilai/mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create).

Dalam mengembangkan perkembangan kognitif,dapat menggunakan

berbegai bentuk pendekatan. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh

(Rahayu, Eni .dkk : 2019 ) menyatakan bahwa Pendekatan saintifik dapat

meningkatkan perkembangan kognitif anak kelompok B TK Pertiwi II Gagaksipat

Boyolali. Pada siklus I perkembangan kognitif anak mengalami peningkatan

sebesar 50%. Sedangkan dalam siklus II, perkembangan kognitif anak mengalami

peningkatan sebesar 79,16%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan

perkembangan kognitif pada anak kelompok B. Sedangkan penelitian menurut

(Weni, Oksiana,dkk : 2016 ) menyebutkan bahwa dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match berpengaruh dan sangat efektif

digunakan ini terlihat dari perhitungan uji t diperoleh harga terhitung 0,342 =

-1,708, ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe make a match berpengaruh terhadap

perkembangan kognitif dan sosial emosional pada anak usia dini.

Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat di pengaruhi

oleh suprasistemnya yaitu lingkungan atau masyarakat, oleh karena itu betapa

pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam membentuk manusia sebagai

anggota masyarakat yang sehat bio-psiko-sosial dan spiritual . Keluarga di

kelompok keluarga secara tradisional di kelompok menjadi dua yaitu nuclear

family (ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau

6
keduanya) dan extended family (keluarga inti ditambah anggota keluarga lain

yang masih mempunyai hubungan darah). Berdasarkan analisis (Halilalh, nur :

2018 ) . Terdapat perbedaan antara perkembangan kognitif pada tipe nuclear

family dan extended family dengan thitung ≥ ttabel = 3.250 ≥2.042 pada taraf

signifikansi (α = 0,05). Hampir sebagian besar anak pada tipe nuclear family

termasuk katagori sesuai yaitu sebanyak 12 orang (75%) dan sebagian besar

perkembangan kognitif anak tipe extended family termasuk kedalam katagori

tidak sesuai yaitu sebanyak 9 orang (56%).

Tarap perkembangan kognitif anak berbeda – beda, mulai dari pra sekolah

sampai dengan tingkat akhir ( usia 7-12 tahun ). Berdasarkan analisis ( ismail :

2019 ) menyebutkan perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan.

Masing-masing tahap berhubungan dengan usia dan tersusun dari jalan pikiran

yang berbeda-beda. Menurut Piaget, dalam analisis (Bajuri, Dian Andesta :

2018 ) semakin banyak informasi tidak membuat pikiran anak lebih maju.

Kualitas kemajuan berbeda-beda.Tahapan Piaget itu adalah tahap Perkembangan

kognitif anak usia dasar merupakan salah satu aspek penting yang mesti dipahami

dalam proses pendidikan khususnya kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kemampuan kognitif anak usia dasar berbeda-beda disetiap tingkatan usianya.

Sebagaimana menurut teori kognitif Piaget, pada anak usia dasar, perkembangan

kognitif anak terbagi menjadi dua fase yaitu pertama fase operasional konkret

(usia 7-11 tahun) adalah fase dimana anak sudah bisa berfi kir logis, rasional,

ilmiah dan objektif terhadap sesuatu yang bersifat konkret atau nyata. Kedua fase

operasional formal (11-12 tahun keatas) yaitu fase dimana anak sudah dapat

memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi (hipotesis) dan sesuatu

7
bersifat abstrak.hap sensorimotor, praoprasional, oprasional konkret, dan

oprasional formal.

Analisis tingkat ketercapaiian tingkat perkembangan kognitif anak usia

sekolah dasar yaitu siswa telah mencapai perkembangan kognitif, hal tersebut

dapat dilihat melalui prestasi raport yang telah diraih. Salah satu hal yang

mendukung perkembangan kognitif adalah faktor lingkungan, dalam hal ini

lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pola perkembangan anak untuk

menentukan cita-cita bagi dirinya (Witasari,Rinesti : 2018 ) . dan berdasarkan

penelitian ( Juwantara, Ridho Agung. : 2019 )menyebutkan perkembangan

kognitif anak pada tahap usia operasional konkret (7-12 tahun) dalam

pembelajaran matematika ini berbeda-beda hampir pada setiap tahap usianya.

Selain tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda, model dan metode serta

penanganan yang digunakan juga sangat bervariatif tergantung dengan fase

usianya. Sedangkan menurut penelitian ( Asih, Triana : 2018 ) menyebutkan

bahwa Rata-rata total perkembangan kognitif peserta didik di semua jenjang

sudah mencapai kriteria sangat kuat (81%-100%), yang berarti perkembangan

kognitif peserta didik yang ada di wilayah Kota Metro dari jenjang TK, SD, SMP,

SMA sudah sesuai dengan perkembangan kognitif ideal yang dikemukakan oleh

teori Piaget. Dari pertanyaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat

perkembangan kognitif pada jenjang pendidikan di wilayah metro sudah ideal

dan sesuai dengan taraf perkembangan anak tersebut.

Dalam analisis (Setyaningrum, Sari Rahayu : 2014 )Faktor- faktor

domain yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak usia dini yaitu

menunjukkan anak usia dini dengan kognitif baik 61,7%. Uji kai kuadrat

8
menunjukkan faktor yang berhubungan dengan perkembangan kognitif yaitu

asupan vitamin A, asupan zink, pengetahuan ibu, dan pembelajaran di PAUD.

Faktor dominan yang berhubungan dengan perkembangan kognitif dalam

penelitian ini yaitu pembelajaran di PAUD. Sedangkan dalam penelitian

(Sarudin,Anida Binti,dkk : 2009 ) menyebutkan bahwa Penerapan pembelajaran

guru-guru prasekolah tidak mengukur domain kognitif kanakkanak secara

holistik, sebaliknya hanya melibatkan komponen-komponen tertentu saja.

Analisis juga menunjukkan bahwa tahap penguasaan kognitif kanak-kanak

bermula daripada aras yang paling tinggi. Serta Aktivitas kognitif memainkan

peranan penting dalam menentukan perubahan tingkah laku manusia.

Dalam mengembangkan perkembangan kognitif anak Guru memiliki

peranan yang penting dalam proses stimulasi kognitif anak mulai dari

perencanaan pelaksanaan dan penilaian agar mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam proses perancanaan guru melakukan persiapan pembelajaran dimulai dari

pemetaan indikator yang akan tercapai, persiapan alat dan bahan, pendampingan

saat pelaksanaan pembelajaran dan melakukan penilaian anak dalam

melaksanakan pembelajaran (Nurtaniawati: 2017 ). Sedangkan menurut

(Ayuningsih,Riska : 2018 ) menyebutkan penggunaan Gadget dengan aplikasi

game edukatif dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan

kognitif anak usia dini. diperoleh nilai signifikansi 0,000, nilai p<0,05.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh analisis (Saripah, Salis Khoiriyati :

2010) yang menjelaskan bahwa Pemberian stimulasi berupa YouTube pada anak

usia dini dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi, rasa ingin tahu, daya

ingat, imajinasi, kreativitas, dan bahasa pada anak usia dini. Untuk itu, media

9
sosial yang berupa YouTube dapat dinyatakan sebagai bentuk stimulus dalam

mengoptimalisasikan perkembangan kognitif pada anak usia dini.

Permainan juga dapat meningkatkan perkembangan kognitif pada anak,

seperti yang di jelaskan dalam penelitian oleh (Arisanti,Suci, dkk : 2018 ) yang

menyebutkan bahwa Dengan media bola angka dapat meningkatkan kognitif

anak. Dan analisis yang di lakukan oleh (Karim,Muhamad Busyro,dkk : 2014 )

menyatakan Alat Permainan Edukatif sangat membantu pertumbuhan fisik dan

seluruh aspek perkembangan (moral & Agama, bahasa, kognitif, fisik dan Sosial-

Emosional). Alat permainan Edukatif dapat mendorong aktifitas bermain

berkualitas dan munculnya bakat yang dimiliki anak. Serta dalam analisi (Putri.

Regina Daulia.dkk : 2019 ) menyebutkan bahwa pemberian reinforcement oleh

ibu memiliki hubungan yang signifikan terhadap perkembangan bahasa dan

kognitif anak prasekolah.

Gangguan atau hambatan dalam mengembangkan perkembangan

kognitfi anak di bagi menjadi 3 yaitu ( 1), menurut analisis ( Ariani,Diyah, dkk:

2019 ) menyatakan bahwa wilayah pesisir juga dapat menjadi kendala dalam

mengembangkan perkembangan kognitif anak , karena anak yang tinggal di

wilayah pesisir terkadang banyak yang menerita sunting. anak yang pada masa

balitanya mengalami stunting memiliki tingkatkognitif rendah, prestasi belajar

dan psikososial buruk. Status gizi dapat berakibat pada rendahnya kecerdasan

kognitif dan motorik anak.

Selanjutnya hambatan no ( 2) menurut analisis (Novitasari,Yesi,dkk :

2020 ) menjelaskan bahwa Egosentrisme Anak pada Perkembangan Kognitif

Tahap Praoperasional. Berpikir egosentris adalah ketidakmampuan anak untuk

10
melihat sudut pandang orang lain dalam melihat suatu masalah dan mementingkan

perspektif dirinya sendiri. Dan hambatan yang ( 3 ) menurut analisis (Riana

,Nancy. Dan Lilis Karyawati : 2019 ) menyebutkan anak yang mengalami

retardasi mental membutuhkan intervensi khusus dalam perkembangannya. Hal

tersebut tentu saja harus dilakukan sejak dini supaya perkembangan kognitifnya

optimal. Karena Retardasi mental merupakan kondisi anak yang kecerdasannya

berada jauh di bawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan

ketidakcakapan dalam interaksi sosial.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan berpikir

operasional formal dengan ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak dan

kemampuan berpikir deduktif-hipotetik, perkembangan individu dalam

kemampuan kognitif tidak bisa diukur secara umum, karena masih ada

faktor determinan yang menentukan kemampuan kognitif, seperti

kebudayaan dan lingkungan sosial, Implikasi teori Piaget dalam proses

pendidikan adalah membantu para pendidik untuk memahami tahap dan

karakteristik perkembangan kognitif peserta didik sehingga membantu

pendidik untuk menentukan tingkat kognitif peserta didik dan memilih

strategi pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif

para peserta didik.

Dalam mengembangkan perkembangan kognif pada anak dapat

melalui berbagai pendekatan seperti pendekatan saitifik dan kooperatif

take a make. Dalam perkembangan kognitif , menurut teori kognitif Piaget,

pada anak usia dasar, perkembangan kognitif anak terbagi menjadi dua fase

yaitu pertama fase operasional konkret (usia 7-11 tahun) adalah fase dimana

anak sudah bisa berfi kir logis, rasional, ilmiah dan objektif terhadap sesuatu

yang bersifat konkret atau nyata. Kedua fase operasional formal (11-12

tahun keatas) yaitu fase dimana anak sudah dapat memikirkan sesuatu yang

12
akan atau mungkin terjadi (hipotesis) dan sesuatu bersifat abstrak.hap

sensorimotor, praoprasional, oprasional konkret, dan oprasional formal.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognif anak yaitu

asupan vitamin A, asupan zink, pengetahuan ibu, dan pembelajaran di

sekolah , serta ranah domain anak tersebut. Dalam mengembangkan

perkembangan kognitif, peran gadged serta media apikasiseperti game

edukasi dan yaoutube dapat peningkatkan perkembangan kognitif anak.

Serta permainan edukasi juga dapat meningkatkan perkembangan kognif

anak serta reinformasi seorng ibu dan guru juga dapat meningkatkan ranah

kognitif anak. Hal hal yang menghambat perkembangan kognitif anak

yaitu sunting, egoisme anak dan reterdasi mental.

B. Saran

Perkembangan kognitif pada anak sangat penting dilakukan bagi

kehidupannya saat dewasa nanti, maka dari pada itu oarang tua dan juga

pendidik harus memperhatikan sekali perkembangan kognif pada anak-

anak. Jangan sampai anak mengalami gangguan pada perkembangan

kognitifnya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan

kekurangan. Oleh sebab it untuk memperbaiki laporan ini, penulis

memintak kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

13
Ariani,Diyah, dkk. Gangguan Perkembangan Motorik dan Kognitif pada Anak

Toodler yang Mengalami Stunting di Wilayah Pesisir Surabaya.

JOURNAL OF HEALTH SCIENCE AND PREVENTION. 2019.

Arisanti,Suci.dan Lydia Ersta Kusumaningtys. PENINGKATAN

PERKEMBANGAN KOGNITIF AWAL ANAK MELALUI

PERMAINAN BOLA ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A USIA 4-5

TAHUN. JURNAL AUDI Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media

Informasi PAUD. 2018.

Asih, Triana. PERKEMBANGAN TINGKAT KOGNITIF PESERTA DIDIK DI

KOTA METRO. Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi. 2018.

Ayuningsih,Riska. Yuniar Ika Fajarini,Dkk. PENGARUH PENGGUNAAN

GADGET DENGAN APLIKASI GAME EDUKATIF TERHADAP

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI

TK DARUSSALAM 02 KARTASURA SUKOHARJO. Jurnal Ilmu

Kesehatan Stikes Duta Gama Klaten. 2018.

Bajuri, Dian Andesta. Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan

Implikasinya dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Jurnal Literasi. Volume

IX, No. 1 2018

14
Halilalh, nur. Esti widiani.Dkk. Perbedaan Perkembangan Kognitif Anak Usia

Prasekolah ( 3-6 tahuan ) pada Tipe Nuclear Family dan Extended

Family. Nursing News.Volume 3, Nomor 3. 2018

Ismail . Perkembangan Kognitif Pada Masa Pertengahan dan Akhir Anak Anak

( Middle And Late Childhood ). JURNAL Pendidikan dasar dan

Keguruan. Volume 1, No. 1, 2019

Juwantara, Ridho Agung. ANALISIS TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

PIAGET PADA TAHAP ANAK USIA OPERASIONAL KONKRET 7-

12 TAHUN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Jurnal

Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 9, No. 1 . 2019

Karim,Muhamad Busyro,dan Siti Herlinah Wifroh. MENINGKATKAN

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI MELALUI

ALAT PERMAINAN EDUKATIF. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo.

Volume 1, Nomor 2, 2014.

Khiyarusoleh,Ujang. Konsep dasar perkembangan kognitif pada anak menurut

jean piaget. Jurnal Jurnal Dialektika Jurusn PGSD. VOL. 5 NO. 1

MARET 2016

Novitasari,Yesi,dkk. EGOSENTRISME ANAK PADA PERKEMBANGAN

KOGNITIF TAHAP PRAOPERASIONAL. Jurnal PG-PAUD

15
Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini.

Volume 7, Nomor 1, 2020.

Nurtaniawati. Peran Guru dan Media Pembelajaran dalam Menstimulasi

Perkembangan kognitif pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan dasar.

Vol.3 No.1 April 2017

Putri. Regina Daulia.dkk. HUBUNGAN PEMBERIAN REINFORCEMENT

OLEH IBU DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF

PADA ANAK USIA PRASEKOLAH. Jurnal Menara Medika. Vol 1 No

2 Maret 2019.

Rahayu, Eni. Hera Heru Suryanti,Dkk. PENINGKATAN PERKEMBANGAN

KOGNITIF ANAK MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA

ANAK KELOMPOK B. JURNAL AUDI Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu

Anak dan Media Informasi PAUD.2019

Riana ,Nancy. Dan Lilis Karyawati. INTERVENSI PADA ANAK RETARDASI

MENTAL USIA 7 – 8 TAHUN DALAM PERKEMBANGAN

KOGNITIF. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol.4, No.2, Desember

2019.

16
Saripah, Salis Khoiriyati. PENGARUH MEDIA SOSIAL PADA

PERKEMBANGAN KECERDASAN KOGNITIF ANAK USIA DINI.

Jur. Ilm. Kel. & Kons. 2010.

Sarudin,Anida Binti,dkk. KEFAHAMAN ASPEK LINGUISTIK DALAM

MENELITI PERKEMBANGAN KOGNITIF KANAK-KANAK

PRASEKOLAH. Jur. Ilm. Kel. & Kons. 2009.

Setyaningrum, Sari Rahayu. Pembelajaran di pendidikan Anak Usia Dini dengan

Perkembangan Kognitif pada Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat

Nasional Vol. 8, No. 6, Januari 2014

Weni, Oksiana,dkk. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN

KOGNITIF DAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA DINI

TK NEGERI PEMBINA. Jurnal Pendidikan Dasar. 2016

Witasari,Rinesti. ANALISIS PERKEMBANGAN KOGNITIF TERCAPAI

PADA SISWA USIA DASAR. Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar dan

Keislaman. Volume 9 Nomor 1 Juni2018.

17
LAMPIRAN
Sistem Penulisan Review Jurnal /Artikel Pengembangan Kognitif

No Jurnal/judul Penulis LBM Variavel Tujuan penelitian Metode Hasil kesimpulan


1 JURNAL Ujang Penelitian ini Analisis Hasil menunjukkan 1. Hakikat
DIALEKTIKA Khiyarusoleh , bertujuan untuk penelitian bahwa Hakikat perkembangan
JURUSAN PGSD M.Pd. mengetahui deskritif perkembangan kognitif kognitif adalah
bagaimana kualitatif adalah perkembangan perkembangan
Konsep dasar Dosen jurusan konsep dasar kemampuan berpikir kemampuan
perkembangan kognitif pendidikan perkembangan operasional formal berpikir
pada anak menurut guru sekolah kognitif pada dengan ditandai dengan operasional formal
jean piaget dasar anak menurut kemampuan berpikir dengan ditandai
Jean Piaget. abstrak dan kemampuan dengan
berpikir deduktif- kemampuan
hipotetik, berpikir abstrak
perkembangan individu dan kemampuan
dalam kemampuan berpikir deduktif-
kognitif tidak bisa hipotetik.
diukur secara umum,
karena masih ada faktor 2. Perkembangan
determinan yang individu dalam
menentukan kemampuan
kemampuan kognitif, kognitif tidak bisa
seperti kebudayaan dan diukur secara
lingkungan sosial, umum, karena
Implikasi teori Piaget masih ada faktor
dalam proses determinan yang
pendidikan adalah menentukan
membantu para kemampuan
pendidik untuk kognitif , seperti
memahami tahap dan kebudayaan dan
karakteristik lingkungan sosial.
perkembangan kognitif
peserta didik sehingga
18
membantu pendidik 3. Implikasi teori
untuk menentukan Piaget dalam
tingkat kognitif peserta proses pendidikan
didik dan memilih adalah membantu
strategi pembelajaran para pendidik
yang sesuai dengan untuk memahami
tahapan perkembangan tahap dan
kognitif para peserta karakteristik
didik. perkembangan
kognitif peserta
didik sehingga
membantu
pendidik untuk
menentukan
tingkat kognitif
peserta didik dan
memilih strategi
pembelajaran yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
kognitif para
peserta didik.
2 Jurnal Kesehatan Sari Rahayu Untuk menggunakan menunjukkan anak usia Faktor yang
Masyarakat Nasional Setyaningrum mengetahui faktor proportional dini dengan kognitif berhubungan dengan
Vol. 8, No. 6, Januari dominan yang random baik 61,7%. Uji kai perkembangan
2014 *Triyanti* berhubungan sampling kuadrat kognitif adalah
Yvonne dengan menunjukkan faktor pembelajaran di
Pembelajaran di Magdalena perkembangan yang berhubungan PAUD, asupan
pendidikan Anak Usia Indrawani kognitif. dengan perkembangan vitamin A,
Dini dengan kognitif yaitu asupan pendidikan
Perkembangan vitamin A, asupan zink, ibu, pekerjaan ibu,
Kognitif pada Anak pengetahuan ibu, dan usia ibu, dan asupan
pembelajaran zink. Faktor yang
di PAUD. Faktor dominan terhadap

19
dominan yang perkembangan
berhubungan dengan kognitif adalah
perkembangan kognitif pembelajaran
dalam penelitian ini di PAUD setelah
yaitu pembelajaran di dikontrol oleh
PAUD. vitamin A, dan
anak yang mengikuti
pembelajaran di
PAUD berpeluang
mempunyai
perkembangan
kognitif baik hampir
empat
kali dibandingkan
anak yang tidak ikut
pembelajaran di
PAUD.
3 JURNAL Pendidikan ISMAIL Untuk Penelitian Teori perkembangan perkembangan
dasar dan Keguruan mengetahui teori deskriptif kognitif, dikembangkan kognitif terjadi
IAI perkembangan dengan berpusat oleh Jean Piaget, dalam empat
Perkembangan Muhammadiyah kogitif pada masa pada analisis seorang psikolog Swiss tahapan. Masing-
Kognitif Pada Masa Sinjai pertengahan dan perkembangan yang hidup tahun 1896- masing tahap
Pertengahan dan akhir semester kognitif anak 1980. Teorinya berhubungan dengan
Akhir Anak Anak anak yang di memberikan banyak usia dan tersusun
( Middle And Late kembangkan oleh konsep utama dalam dari jalan pikiran
Childhood ) jean piaget. lapangan psikologi yang berbeda-beda.
perkembangan dan Menurut Piaget,
berpengaruh terhadap semakin banyak
perkembangan konsep informasi tidak
kecerdasan, yang bagi membuat pikiran
Piaget, berarti anak lebih maju.
kemampuan untuk Kualitas kemajuan
secara lebih tepat berbeda-
merepresentasikan beda.Tahapan Piaget
dunia dan melakukan itu adalah tahap

20
operasi logis dalam sensorimotor,
representasi konsep praoprasional,
yang berdasar pada oprasional konkret,
kenyataan. Teori ini dan oprasional
membahas munculnya formal.
dan diperolehnya
schemata. Skema
tentang bagaimana
seseorang mempersepsi
lingkungannyadalam
tahapan-tahapan
perkembangan, saat
seseorang memperoleh
cara baru dalam
merepresentasikan
informasi secara
mental. Teori ini
digolongkan ke dalam
konstruktivisme
4 Jurnal Pendidikan Nurtaniawati Guru mengetahui Penelitian Bagaimana peran guru Guru memiliki
dasar perannya dalam deskriptif dan media peranan yang
Sekolah menstimulasi pembelajaran dalam penting dalam proses
Peran Guru dan Media Pascasarjanan perkambangan menstimulasi stimulasi kognitif
Pembelajaran dalam UPI kognitif anak perkembangan kognitif anak mulai dari
Menstimulasi serta dapat pada anak usia dini, perencanaan
Perkembangan memanfaatkan pentingnya peran guru pelaksanaan dan
kognitif pada Anak media yang ada dan media dalam penilaian agar
Usia Dini untuk menstimulasi mencapau tujuan
menstimulasi perkembangan kognitif pembelajaran. Dalam
perkembangan pada anak usia dini. proses perancanaan
kognitif anak guru melakukan
sehingga guru perseiapan
mempunyai pembelajaran
wawasan dan dimulai dari
pengetahuan pemetaan indikator

21
berkenaan dengan yang akan tercapai,
perkembangan persiapan alat dan
kognitif dan bahan,
bagaimana pendampingan saat
menstimulasinya pelaksanaan
dengan tepat. pembelajaran dan
melakukan penilaian
anak dalam
melaksanakan
pembelajaran.
5 Nursing News Nur Halilah, untuk mengetahui pendekatan Hampir sebagian besar Terdapat perbedaan
Volume 3, Nomor 3, dan Esti perbedaan kuantitatif anak pada tipe nuclear antara perkembangan
Widiani perkembangan dengan jenis family termasuk kognitif pada tipe
Perbedaan kognitif anak usia teknik metode katagori sesuai yaitu nuclear family dan
Perkembangan (universitas prasekolah (3-6 penelitian sebanyak 12 orang extended family
Kognitif Anak Usia Tribuana tahun) pada tipe survei. (75%) dan sebagian dengan thitung ≥
Prasekolah ( 3-6 Tunggaldwi nuclear family besar perkembangan ttabel = 3.250
tahuan ) pada Tipe Malang ) dan extended kognitif anak tipe ≥2.042 pada taraf
Nuclear Family dan family. extended family signifikansi (α =
Extended Family Farida Halis termasuk kedalam 0,05) .
Dyan Kusuma katagori tidak sesuai
(Politekes yaitu sebanyak 9 orang
Kemenkes (56%). Hasil analisa
Malang ) data Independen t-test
nilai thitung sebesar
3,250 dengan tingkat
Sig.(2-tailed)= 0,003
sehingga nilai ttabel =
2,042 pada taraf
signifikansi (α = 0,05)
jadi thitung ≥ ttabel =
3.250 ≥2,042 maka
terdapat perbedaan
antara perkembangan
kognitif pada tipe

22
nuclear family dan
extended family.
6 Jurnal Ilmu Riska Mengetahui Pre experimental Pengaruh penggunaan Gadget dengan
Kesehatan Stikes Ayuningsih, apakah ada designs dengan gadget dengan aplikasi aplikasi game
Duta Gama Klaten pengaruh menggunakan game edukatif terhadap edukatif dapat
Yuniar Ika penggunaan rancangan one terhadap perkembangan memberikan
PENGARUH Fajarini, gadget dengan group pretest kognitif pada anak usia pengaruh positif
PENGGUNAAN aplikasi game posttes 5-6 tahun di TK 02 terhadap
GADGET DENGAN Erlina edukatif terhadap Kartasura diperoleh perkembangan
APLIKASI GAME Hermawati perkembangan nilai signifikansi 0,000, kognitif anak usia
EDUKATIF kognitif pada nilai p<0,05. dini. Saran dalam
TERHADAP Stikes Duta anak usia 5-6 penelitian ini adalah
PERKEMBANGAN Gama Klaten tahun di TK 02 agar orang tua tetap
KOGNITIF PADA Kartasura melakukan
ANAK USIA 5-6 Sukoharjo pengawasan
TAHUN DI TK penggunaan gadget
DARUSSALAM 02 terhadap konten-
KARTASURA konten apa saja yang
SUKOHARJO digunakan anak agar
pengaruhnya tidak
ke arah negatif.
7 JURNAL LITERASI Dian Andesta Untuk metode Perkembangan kognitif Perkembangan
Bujuri mengetahui taraf peneletian merupakan suatu kognitif anak usia
Analisis perkembangan kualitatif. perkembangan yang dasar merupakan
Perkembangan Fakultas Ilmu kognitif anak usia Metode sangat komprehensif salah satu aspek
Kognitif Anak Usia Tarbiyah dan dasar yang penelitian yaitu berkaitan dengan penting yang mesti
Dasar dan Keguruan dimulai dari usia kualitatif adalah kemampuan berfi kir, dipahami dalam
Implikasinya 7-12 metode seperti kemampuan proses pendidikan
dalam Kegiatan Universitas tahun ke atas dan penelitian yang mengingat, bernalar, khususnya
Belajar Mengajar Islam Negeri implikasinya digunakan untuk beride, kegiatan belajar
Sunan Kalijaga terhadap meneliti berimajinasi dan mengajar (KBM).
Yogyakarta kegiatan belajar pada kondisi kreatifi tas. Menurut Kemampuan
mengajar yang obyek alamiah, teori kognitif Piaget, kognitif anak usia
mencakup dimana peneliti perkembangan kognitif dasar berbeda-beda
aspek materi ajar, adalah sebagai anak usia disetiap tingkatan

23
strategi, model intrumen kunci dasar berada pada dua usianya.
dan metode fase yaitu pertama fase Sebagaimana
pembelajaran. operasional konkret (7- menurut teori
11 tahun) adalah fase kognitif Piaget, pada
dimana anak sudah anak usia dasar,
dapat memfungsikan perkembangan
akalnya untuk berfi kir kognitif anak terbagi
logis, rasional dan menjadi dua fase
objektif, yaitu pertama fase
tetapi terhadap objek operasional konkret
yang bersifat konkret. (usia 7-11 tahun)
Kedua fase operasional adalah fase dimana
formal (11-12 tahun ke anak sudah bisa berfi
atas) adalah fase kir logis, rasional,
dimana anak sudah ilmiah dan objektif
dapat memikirkan terhadap sesuatu
sesuatu yang akan atau yang bersifat konkret
mungkin terjadi atau nyata.
(hipotesis) dan sesuatu Kedua fase
bersifat abstrak. operasional formal
Kendati berada pada (11-12 tahun keatas)
fase yang sama, yaitu fase dimana
perkembangan kognitif anak sudah dapat
anak memiliki memikirkan sesuatu
perbedaan di setiap yang akan atau
tingkatan usianya yang mungkin terjadi
sangat penting (hipotesis) dan
dipahami sesuatu bersifat
khususnya dalam abstrak.
lingkup pendidikan
yaitu pada kegiatan
belajar megajar (KBM).
8 JURNAL AUDI Eni Rahayu Mengetahui Teknik analisis Pendekatan saintifik penerapan pada
Jurnal Ilmiah Kajian peningkatan data yang dapat meningkatkan pendekatan
Ilmu Anak dan Hera Heru perkembangan digunakan perkembangan kognitif saintifik dapat

24
Media Informasi Suryanti kognitif pada adalah deskriptif anak kelompok B meningkatkan
PAUD anak melalui kuantitatif yaitu TK Pertiwi II perkembangan
M. Hery Yuli pendekatan dengan Gagaksipat Boyolali. kognitif anak pada
PENINGKATAN Setiawan saintifik di mendeskribsikan Pada siklus I kelompok B TK
PERKEMBANGAN kelompok B TK kegiatan perkembangan kognitif Pertiwi II
KOGNITIF ANAK PG_PAUD Pertiwi II kemudian anak Gagaksipat Boyolali
MELALUI Universitas Gagaksipat membandingkan mengalami peningkatan tahun
PENDEKATAN Slamet Riyadi Boyolali nilai sebesar 50%. pelajaran 2018/2019.
SAINTIFIK PADA Surakarta Tahun Pelajaran hasil belajar Sedangkan dalam siklus 2) Terjadi
ANAK KELOMPOK 2018/2019. kondisi awal, II, perkembangan Peningkatan
B siklus I, dan kognitif anak Presentase hasil
siklus II. Teknik mengalami peningkatan belajar siswa pada
pengumpulan sebesar 79,16%. siklus I
data dengan Berdasarkan penelitian perkembangan
observasi, tersebut dapat diambil kognitif anak
wawancara, dan kesimpulan bahwa Mengalami
dokumentasi penerapan pendekatan peningkatan
saintifik dapat sebanyak
meningkatkan 12 anak dari 24 anak
perkembangan kognitif atau sebesar
pada anak kelompok B. 50% berada pada
kriteria berkembang
sangat baik dan
berkembang sesuai
harapan. Sedangkan
dalam siklus II,
perkembangan
kognitif anak
mengalami
peningkatan sebanyak
19 anak dari 24 anak
atau sebesar
79,16% berada pada
kriteria
berkembang sangat

25
baik dan
berkembang sesuai
harapan.
9 Jurnal Menara Regina Daulia Untuk mengetahui Jenis penelitian ada hubungan pemberian
Medika Putri, hubungan ini adalah pemberian reinforcement oleh
pemberian deskriptif reinforcement oleh ibu ibu memiliki
HUBUNGAN Arya Ramadia, reinforcement oleh korelatif dengan dengan perkembangan hubungan yang
PEMBERIAN ibu dengan pendekatan bahasa dengan p value signifikan terhadap
REINFORCEMENT Irma Fidora perkembangan cross sectional 0,002, dan perkembangan
OLEH IBU DENGAN bahasa dan perkembangan kognitif bahasa dan kognitif
PERKEMBANGAN Program Studi kognitif pada anak dengan p value 0,007 anak prasekolah.
BAHASA DAN Ilmu usia prasekolah di
KOGNITIF Keperawatan TK Negeri
PADA ANAK USIA Fakultas Pembina
PRASEKOLAH Kesehatan dan Bukittinggi.
MIPA
Universitas
Muhammadiyah
Sumatera Barat
10 Jurnal Ilmu Rinesti Untuk mengetahui penelitian Perkembangan kognitif Orangtua memiliki
Pendidikan Dasar Witasari perkembangan kualitatif yang merupakan proses peran yang sangat
dan Keislaman kognitif siswa usia bersifat berkesinambungan vital terhadap
Program sekolah Dasar. deskriptif. yang dimulai sejak kebutuhan anak
ANALISIS Magister Pendekatan dalam kandungan untuk menuntun
PERKEMBANGAN PGMIFakultas dalam penelitian hingga mencapai anak menjadi anak
KOGNITIF Ilmu Tarbiyah ini dewasa. Dalam proses yang pintar dan
TERCAPAI dan Keguruan menggunakan perkembangan inilah, mampu
PADA SISWA USIA pendekatan individu akan melewati mengembangkan
DASAR UIN Sunan induktif tiap tahap kecerdasan
Kalijaga perkembangan untuk intelektual secara
Yogyakarta mencapai dewasa. optimal.
Dalam analisis ini,
Hasil penelitian subjek penelitian
menunjukkan adanya dapat dilihat
siswa telah mencapai memiliki

26
perkembangan kognitif, tingkat
hal tersebut dapat perkembangan
dilihat melalui prestasi kognitif yang baik.
raport yang telah diraih. Hal tersebut
Salah satu hal yang dikarenakan
mendukung orangtuanya dengan
perkembangan kognitif telaten mendampingi
adalah faktor anak
lingkungan, dalam hal mulai dari tahap
ini lingkungan keluarga sensori motor
sangat mempengaruhi hinggga operasional
pola perkembangan konkrit.
anak untuk menentukan Dalam hal ini,
cita-cita bagi dirinya. lingkunganya juga
mempengaruhi pola
berfikir anak dalam
menentukan
keinginan bagi masa
depannya.Figure
orangtua pun tidak
terlepas dari apa
yang anak lihat
sehingga
mempengaruhi
keinginannya untuk
menentukan masa
depan.
11 Jurnal Pendidikan Nancy Riana mengetahui dan metode kualitatif, Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil
Anak Usia Dini Lilis karyawati mendeskripsikan dengan memiliki implikasi pengumpulan data
intervensi pada pendekatan studi bahwa anak yang diketahui intervensi
INTERVENSI PADA PIAUD anak retardasi kasus, mengalami retardasi yang dilakukan di
ANAK RETARDASI Universitas mental usia 7-8 menggunakan mental membutuhkan kelas 1 SLB negeri 5
MENTAL USIA 7 – 8 Singaperbangsa tahun dalam teknik triangulasi intervensi khusus dalam Jakarta Barat
TAHUN DALAM Karawang perkembangan data. perkembangannya. Hal meliputi bina diri,
PERKEMBANGAN kognitif. tersebut tentu saja harus seperti toilet

27
KOGNITIF dilakukan sejak dini training, makan
supaya sendiri,
perkembangannya mengancingkan baju,
optima dan lain-lain. Untuk
kegiatan
pembelajarannya
juga diajarkan
mewarnai,
menyanyi,
menebalkan garis,
dan menyambung
titik. Selain itu
terdapat pembiasaan
mengucapkan salam
dan baca doa.
Intervensi yang
dilakukan dalam
perkembangan
kognitif meliputi,
memahami barang
milik sendiri,
berhitung permulaan,
mengetahui symbol
dan maknanya.
12 Jurnal Pendidikan Oksiana Weni, mengetahui menggunakan Populasi penelitian ini dengan penerapan
Dasar pengaruh model penelitian adalah model pembelajaran
Yakobus Ason, pembelajaran Kuantitatif siswa kelas B TK kooperatif tipe
PENERAPAN kooperatif tipe dengan jenis Negeri Pembina. make a match
MODEL Waridah, make a match penelitian ini Pengambilan sampel berpengaruh dan
PEMBELAJARAN terhadap merupakan dengan teknik sangat
KOOPERATIF TIPE Program Studi perkembangan penelitian purposive sampling. efektif digunakan ini
MAKE A MATCH PGSD STKIP kognitif dan eksperimen Sampel penelitian yaitu terlihat dari
TERHADAP ASPEK Melawi sosial emosional semu dengan siswa kelas B1 dengan perhitungan uji t
PERKEMBANGAN pada anak usia design one shot jumlah siswa 25 orang. diperoleh harga thitung
KOGNITIF DAN dini dilakukan di case study Hasil penelitian 0,342 = -1,708, ini

28
SOSIAL TK Negeri menunjukkan pengaruh menunjukkan
EMOSIONAL PADA Pembina Nanga yang bahwa H0 ditolak dan
ANAK USIA DINI Pinoh. signifikan dengan hasil Ha diterima,
TK NEGERI perhitungan analisis artinya bahwa model
PEMBINA statistik uji-t diperoleh pembelajaran
thitung kooperatif tipe make
= 0,328 > ttabel = -1,708 a match
terhadap aspek berpengaruh
perkembangan kognitif terhadap
dan sosial perkembangan
emosional, dengan rata- kognitif dan sosial
rata 73,29 pada emosional pada
perkembangan kognitif anak usia dini TK
dan 75,24 Negeri Pembina
untuk perkembangan Nanga Pinoh
sosial emosional.
13 Jurnal Ilmiah Ridho Agung untuk mengkaji Teknik perkembangan kognitif Perkembangan
Pendidikan Guru Juwantara lebih jauh tentang pengumpulan anak pada tahap usia kognitif anak pada
Madrasah Ibtidaiyah teori yang data pada operasional usia tahap
Prodi dikembangkan penelitian ini konkret (7-12 tahun) operasional konkret
ANALISIS TEORI Pendidikan oleh Jean Piaget adalah dalam pembelajaran (7-12 tahun) dalam
PERKEMBANGAN Guru terhadap dokumentasi matematika ini berbeda- pembelajaran
KOGNITIF PIAGET Madrasah pembelajaran dan wawancara. beda hampir pada setiap matematika ini
PADA TAHAP Ibtidaiyah matematika sesuai Analisis data tahap usianya. Selain berbeda-beda hampir
ANAK USIA Pascasarjana tingkat berfikir menggunakan tingkat pemahaman pada setiap tahap
OPERASIONAL Universitas anak pada tahap content analysis. siswa yang berbeda- usianya. Pada usia 7-
KONKRET 7-12 Islam Negeri usia operaional beda, model dan 8 tahun, Anak
TAHUN DALAM Sunan Kalijaga konkret (7-12 metode serta belum bisa
PEMBELAJARAN tahun). penanganan yang mengoperasikan
MATEMATIKA digunakan juga sangat perkalian dan
bervariatif tergantung pembagian angka
dengan fase usianya. desimal dan pada
Hasil skala angka
penelitian ini dapat yang mencapai
menjadi landasan guru ribuan. Pembelajaran

29
dalam mengajar yang berbasis alam
sehingga pembelajaran (lingkungan sekitar)
menjadi sangat relevan
lebih efektif, efisien, dengan fase ini,
dan tepat sasaran. karena anak
Terlebih dapat membutuhkan
mendorong tercapainya lingkungan belajar di
tujuan alam yang terbuka.
pendidikan nasional. Selanjutnya, pada
usia 9-10 anak dapat
mengoperasikan
perkalian dan
pembagian dalam
memecahkan soal
yang berbentuk
narasi atau cerita.
Pada fase ini, dalam
pembelajaran, anak
sudah bisa
diterapkan sistem
belajar Cooperatif
learning. Dan pada
usia 11 sampai 12
tahun keatas,
kemampuan
matematika anak
semakin kompleks,
jika sebelumnya
hanya dapat
menghitung luas
bangun datar, pada
fase ini anak sudah
bisa menghitung
luas, keliling dan
volume bangun

30
ruang. Anak bisa
mengerjakan soal-
soal yang rumit,
seperti operasi akar
dan mengoperasikan
angka yang
bernominal tinggi
(ribuan dan jutaan).
Pada fase ini sudah
bisa diterapkan
model pembelajaran
yang terpusat pada
siswa (student
center) seperti
inkuiri.
14 JURNAL AUDI Suci Arisanti meningkatkan penelitian pra siklus skor rata-rata Dengan media bola
Jurnal Ilmiah Kajian kognitif anak di tindakan kelas kognitif anak sebesar angka dapat
Ilmu Anak dan Lydia Ersta TK Kemiri 02 dengan prosedur 41,17%. Setelah meningkatkan
Media Informasi Kusumaningtys Kebakkramat kerja 2 siklus dilakukan tindakan kognitif anak
PAUD Karanganyar pada yang terdiri dari siklus I terjadi kelompok A di TK
Universitas Tahun Pelajaran perencanaan, peningkatan skor rata- Kemiri 02
PENINGKATAN Slamet Riyadi 2015/2016. pelaksanaan, rata kognitif anak Kebakkramat
PERKEMBANGAN Surakarta tindakan dan sebesar 76,47%. Untuk Karanganyar Tahun
KOGNITIF AWAL refleksi mencapai keberhasilan Pelajaran 2015/2016
ANAK MELALUI maka siklus II dengan
PERMAINAN BOLA hasil yang meningkat
ANGKA PADA yaitu sebesar 88,23%.
ANAK KELOMPOK
A USIA 4-5 TAHUN
15 Jurnal PG-PAUD Muhammad Untuk penelitian Perkembangan perkembangan
Trunojoyo Busyro Karim meningkatkan deskriptif merupakan suatu kognif anak sangat
perkembangan menggunakan perubahan yang perlu untuk terus
MENINGKATKAN Siti Herlinah kognitif pada teknik berlangsung seumur dikembangkan pada
PERKEMBANGAN Wifroh anak usia din pengumpulan hidup dengan anak usia dini,
KOGNITIF PADA melalui alat data dengan bertambahnya struktur Perkembangan

31
ANAK USIA DINI Program Studi perminan edukatif wawancara dan dan fungsi tubuh yang kognitif merupakan
MELALUI ALAT Pendidikan observasi lebih kompleks dalam perubahan
PERMAINAN Guru kemampuan gerak kemampuan berfikir
EDUKATIF Pendidikan kasar, gerak halus, atau intelektual.
Anak Usia bicara dan bahasa serta Seperti juga
Dini Fakultas sosialisasi dan kemampuan fisik.
Keguruan dan kemandirian Dalam
Ilmu Perkembangan Kognitif perkembangan
Pendidikan adalah suatu proses kognitif, berfikir
berfikir yaitu kritis merupakan hal
Universitas kemampuan untuk yang penting. Ketika
Trunojoyo menghubungkan, anak tertarik pada
Madura menilai dan obyek tertentu,
mempertimbangkan ketrampilan berfikir
suatu kejadian atau mereka akan lebih
peristiwa. Potensi kompleks. Dilain
kognitif ditentukan pihak ketika anak
pada saat konsepsi mengalami
(pembuahan ) namun kebigungan terhadap
terwujud atau tidaknya subyek tertentu.
tergantung dari Perkembanagan
lingkungan dan kognitif pada anak-
kesempatan yang anak terjadi melalui
diberikan. Untuk urutan yang berbeda.
mengetahui pengertian Tahapan ini
dari Alat Permainan membantu
Edukatif serta menerangkan cara
mengetahui bagaimana anak berfikir,
pelaksanaan penerapan menyimpan
pembelajaran dalam informasi dan
meningkatkan aspek beradaptasi dengan
kognitif melalui APE lingkungannya.
sederhana yang
dikembangkan TK
Ihyausunnah Margorejo

32
16 JOURNAL OF Diyah Arini menganalisis Analisis korelasi hubungan antara derajat anak toddler
HEALTH SCIENCE ganguan dengan stunting dengan diwilayah pesisir
AND PREVENTION Ayu Citra perkembangan pendekatan gangguan Kota Surabaya
Mayasari motorik dan cross-sectional perkembangan sebagian besar
Gangguan kognitif pada kognitif dan motorik mengalami derajat
Perkembangan Muh Zul Azhri anak yang hal ini ditunjukkan dari severe stunting.
Motorik dan Kognitif Rustam mengalami hasil uji Spearman rho Derajat stunting
pada Anak Toodler stunting di pada memiliki hubungan
yang Mengalami Jurusan wilayah Pesisir perkembangan kognitif yang signifikan
Stunting di Wilayah Keperawatan, Surabaya dengan nilai sig=0,044, dengan
Pesisir Surabaya Stikes Hang perkembangan motorik perkembangan
Tuah, kasar kognitif dan motorik
Surabaya, sig= 0,028 dan anak toddler di
Indonesia perkembangan motorik wilayah pesisir Kota
halus anak sig=0,006 Surabaya
dengan (sig<α =
0,05). Implikasi
penelitian ini adalah
derajat stunting
berhubungan dengan
perkembangan kognitif
dan motorik sehingga
dapat disosialisasikan
kepada
tenaga kesehatan di
Wilayah Pesisir
Surabaya.
17 Jurnal PG-PAUD
Yesi Novitasari menganalisis penelitian Egosentrisme Anak egosentrisme anak
Trunojoyo : Jurnal
(Prodi egosentrisme deskriptif pada Perkembangan pada perkembangan
Pendidikan dan
Pendidikan anak pada dengan Kognitif Tahap kognitif tahap
Pembelajaran Anak
Guru perkembangan menggunakan Praoperasional. praoperasional dapat
Usia Dini Pendidikan kognitif tahap pendekatan Berpikir egosentris dipersentasekan
Anak Usia praoperasional. kuantitatif adalah 76,33% dengan
EGOSENTRISME Dini, ketidakmampuan anak kategori tinggi.
ANAK PADA Universitas untuk melihat sudut Adapun saran yang

33
PERKEMBANGAN Lancang pandang orang lain disampaikan
KOGNITIF Kuning) dalam melihat suatu peneliti:
TAHAP masalah dan 1. Pihak sekolah
PRAOPERASIONAL Danang Prastyo mementingkan agar memberikan
(Prodi perspektif dirinya stimulasi yang
Pendidikan sendiri tepat agar
Islam Anak egosentrisme
Usia Dini, egosentrisme anak pada anak dapat
Institut Agama perkembangan kognitif diarahkan
Islam Negeri tahap praoperasional menjadibekal
Madura) mencapai 76,33 % untuk tumbuh
dengan kategori sangat menjadi anak
tinggi. Dengan masing- berkarakter baik.
masing nilai aspek yaitu
berfikir imaginatif 2. Peneliti
berjumlah 72,08%, selanjutnya,
berbahasa egosentris sebagai bahan
berjumlah 82,92%, masukan untuk
memiliki aku yang mengembangkan
tinggi berjumlah aspek kajiannya
74,58%, ingintahu yang pada tahapan
tinggi berjumlah perkembangan
80,42%, dan lainnya.
perkembangan bahasa
mulai pesat berjumlah
71,67%.
18 Jurnal Penelitian Triana Asih mendapatkan data metode Rata-rata total Perkembangan
Pendidikan Biologi perkembangan kualitatif. perkembangan kognitif kognitif peserta didik
Pendidikan peserta didik Teknik peserta didik di semua yang ada di wilayah
PERKEMBANGAN Biologi, FKIP ranah kognitif pengumpulan jenjang sudah mencapai kota Metro dari
TINGKAT Universitas yang ada di data kriteria sangat kuat jenjang TK-SMA
KOGNITIF Muhammadiya sekolah TK, SD, menggunakan (81%-100%), yang sudah sesuai dengan
PESERTA DIDIK DI h Metro SMP, dan SMA lembar berarti perkembangan perkembangan
KOTA METRO yang akan observasi dan kognitif peserta didik kognitif yang ideal
disesuaikan wawancara. yang ada di wilayah yang dikemukakan

34
dengan tahap Kota Metro dari jenjang oleh teori Piaget,
perkembangan TK, SD, SMP, SMA yaitu: 1) TK, 2-7
peserta didik yang sudah sesuai dengan tahun, pra-
ideal sesuai perkembangan kognitif operasional, pada
dengan ideal yang tahap ini anak-anak
jenjangnya dikemukakan oleh teori akan meningkatkan
berdasarkan teori Piaget. penggunaan bahasa
perkembangan angka, huruf dan
peserta didik simbol lainnya. 2)
ranah kognitif. SD 7-11 tahun, tahap
opresional konkret,
karena sudah bisa
berpikir secara
konkret, sudah dapat
mengelompokan
sesuatu sesuai
dengan
perkembangan logis.
3) SMP 12-15 tahun,
tahap operasi formal,
dimana mereka
mengembangkan alat
baru untuk
memanipulasi
informasi, bisa
berpikir abstrak,
deduktif, dan
induktif, menangani
masalah dengan
fleksibel, menguji
hipotesis, dan
menarik kesimpulan.
4) SMA 15-18 tahun,
tahap operasi formal,
masih sama dengan

35
tahapan sebelumnya
hanya lebih ke
pengembangannya
yang semakin
kompleks, dimana
mereka
mengembangkan alat
baru untuk
memanipulasi
informasi, lebih
mengembangkan
keterampilanintelekt
ualnya
mengintegrasikan
apa yang sudah
mereka alami dengan
teori atau konsep
yang ada.
19 Jur. Ilm. Kel. & Kons
Salis mengetahui dan metode Pemberian stimulasi media sosial
Khoiriyati, memahami bahwa kualitatif dengan berupa YouTube pada khususnya
PENGARUH MEDIA Saripah media sosial yang pendekatan anak usia dini dapat Youtube dapat
SOSIAL PADA berupa YouTube fenomenologi. meningkatkan perhatian digunakan oleh anak
PERKEMBANGAN Institut KH. dapat Pengumpulan dan konsentrasi, rasa usia dini sebagai
KECERDASAN Abdul Chalim mengoptimalkan data ini ingin tahu, daya ingat, stimulus yang
KOGNITIF ANAK Pacet perkembangan dihasilkan dari imajinasi, kreativitas, diberikan oleh
USIA DINI Mojokerto kognitif pada pengamatan dan bahasa pada anak orang tua. Stimulus
anak usia pada lingkungan usia dini. ini digunakan untuk
dini. sekitar dan Untuk itu, media sosial mengoptimalkan
pengalaman yang berupa YouTube perkembangan anak
yang terjadi dapat dinyatakan pada
pada keluarga sebagai bentuk stimulus perkembangan
dalam dalam kognitifnya.
penggunaan mengoptimalisasikan Pemberian stimulasi
YouTube perkembangan kognitif berupa YouTube
pada anak usia dini pada anak usia

36
dini dapat
meningkatkan
perhatian,
konsentrasi, rasa
ingin tahu, daya
ingat,
imajinasi,
kreativitas, dan
bahasanya. Hal
tersebut dipengaruhi
oleh pemberian
video-video yang
sesuai pada umur
dan tahapan tumbuh
kembangnya.
20 Jur. Ilm. Kel. & Kons Anida Binti Untuk Menggunakan Penerapan Aktivitas kognitif
Sarudin, mengetahui metode pembelajaran guru-guru memainkan peranan
KEFAHAMAN kepahaman aspek kualitatif dan prasekolah tidak penting dalam
ASPEK LINGUISTIK Dahlia Janan, lingustik dalam pengumpulan mengukur domain menentukan
DALAM MENELITI Zulkifli meneliti data dengan kognitif kanakkanak perubahan tingkah
PERKEMBANGAN Osman, perkembangan menganalisis secara holistik, laku manusia
KOGNITIF KANAK- kognitif pda anak sebaliknya hanya
KANAK Ahmad Khair prasekolah melibatkan komponen-
PRASEKOLAH Mohd Noor komponen tertentu saja.
Analisis juga
Universitas menunjukkan bahwa
Pendidikan tahap penguasaan
Sultan Idris kognitif kanak-kanak
Malaysia bermula daripada aras
yang paling tinggi . Hal
ini karena mereka dapat
menjawab soalan dalam
bidang semantik dan
pragmatik, yaitu pada
arah penilaian dan

37
analisis. Keupayaan ini
menggambarkan bahwa
kanak-kanak pada usia
3 hingga 5 tahun ini
peka kepada alam
persekitaran mereka
sehingga mereka dapat
menghubungkan
pengalaman dengan
bahan rangsangan yang
ditunjukkan.Seharusnya
guru perlu mengesan
tahap kognitif kanak-
kanak ini berlandaskan
kaedah dan teknik yang
lebih praktikal.
Pengukuran aspek
kognitif
perlu dilakukan secara
holistik, dengan tidak
mengesampingkan
komponen tertentu saja
sebagai aras
pengukuran.Sebaliknya,
ia diuji dengan pelbagai
bidang linguistik kerana
ia mewakili pencapaian
bahasa secara
keseluruhannya.
Hal ini membuktikan
bahawa perancangan
pedagogi amat perlu
dalam usaha
mengenal pasti potensi
kognitif kanak-kanak

38
prasekolah dalam abad
21.

39

Anda mungkin juga menyukai