Disusun Oleh :
Titania Dwi Damayanti (2102102001)
Anak usia dini berusia 0-6 tahun, dan merupakan masa yang sangat
penting untuk membentuk pribadi dan karakternya sejalan dengan
pertumbuhan serta perkembangannya. Pada masa inilah anak
membutuhkan stimulasi terhadap aspek-aspek perkembangan yang
dimiliki. Setiap aspek perkembangan selalu memiliki perkembangannya
sendiri-sendiri. Termasuk kemampuan kognitif pada anak. Kognitif adalah
kemampuan daya pikir yang pasti dimiliki oleh setiap manusia, untuk
melakukan suatu kegiatan atau aktifitas.
Menurut Montessori, kognitif adalah segala yang berhubungan
dengan nalar dan sesuatu kemampuan otak. Terjadi secara bertahap dan
dengan cara belajar secara aktif dalam lingkungan dimana anak bertumbuh
dan berkemabang.
Menurut Piaget kognitif adalah seluruh perjalanan perkembangan
anak untuk membentuk kemampuan kognitifnya, mulai dari bayi hingga
dewasa. Hal itu tentunya melibatkan sebuah tindakan cerminan yang ada
dalam pikiran.
Menurut Vygotsk. Kognitif adalah proses berpikir anak yang terjadi
secara bertahap dengan pengaruh. stimulus dari luar. Adanya sebuah
stimulus seperti kontak sosial dan interaksi dengan orang lain yang berada
di lingkungannya, dapat membantu anak dalam proses belajarnya.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa perkembangan kognnitif ini
dapat terjadi dimanapun dan mempelajari berbagai pengetahuan serta
mengembangkannya, melalui pemikiran yang berhubungan dengan banyak
hal seperti ingatan, dan lain lain.
Dalam pembahasan proses perkembangan kognitif, terdapat dua
alternatif proses perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap
perkembangan yang dikemukakan oleh Piaget dan proses perkembangan
kognitif oleh para pakar psikologi pemprosesan informasi.
Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi
yang baru di lahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat
tingkat perkembangan kognitif, yaitu tahap sensori-motorik, tahap pra-
operasional, tahap konkret-operasional, dan tahap operasional formal.
a. Tahap Sensori-Motorik (usia 0-2 tahun)
Desmita (2009:101) Dikatakan bahwa bayi bergerak dari tindakan reflex
instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi
membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian
pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.
b. Tahap Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)
Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata
dari berbagai gambar. Kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya
peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi
indrawi serta tindakan fisik.
c. Tahap Konkret-operasional (usia 7-11 tahun)
Ditahap ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-
peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam
bentuk-bentuk yang berbeda (Desmita, 2009). Tetapi dalam hal ini masih
mempunyai kekurangan yaitu, anak mampu untuk melakukan aktivitas
logis tertentu tetapi hanya dalam situasi yang konkrit. Dengan kata lain,
bila anak dihadapkan dengan suatu masalah secara verbal, yaitu tanpa
adanya bahan yang konkrit, maka ia belum mampu untuk menyelesaikan
masalah ini dengan baik.
d. Tahap Operasional Formal (usia 11-dewasa)
Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan
lebih idealistik. Tahap operasional formal mencakup dua hal, yaitu :
• Sifat deduktif-hipotesis
Ketika anak mendapatkan masalah, maka mereka akan membentuk
strategi-strategi penyelesaian berdasarkan hepotesis permasalahan
tersebut.
• Berpikir operasional formal juga berfikir kombinatoris.
Berpikir operasional formal memungkinkan orang untuk mempunyai
tingkah laku problem solving yang betul-betul ilmiah.
Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan
system pemprosesan informasi sebagai alternatif terhadap teori kognitif
Piaget. Pada teori Piaget perkembangan kognitif digambarkan dengan
berbagai tahap tetapi, para pakar psikologi pemprosesan informasi lebih
menekankan pentingnya proses-proses kognitif atau menganalisis
perkembangan keterampilan kognitif, seperti perhatian, memori,
metakofnisi dan strategi kognitif.
Setidaknya ada tiga dasar asumsi umum teori pemprosesan informasi,
yaitu
a. Pikiran dipandang sebagai suatu system penyimpanan dan
pengembalian informasi.
b. Individu-individu memproses informasi dari lingkungan.
c. Terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi
dari seorang individu.
Jadi kesimpulannya, teori pemprosesan informasi lebih menekankan
bagaimana individu memproses informasi tentang dunia, bagaimana
informasi masuk ke dalam fikiran, bagaimana penyimpanan dan
penyebaran informasi dan bagaimana pengambilan kembali informasi
untuk melaksanakan aktivitas yang kompleks. Sehingga inti dari
pendekatan pemprosesan informasi ini adalah proses memori dan proses
berfikir.
1.1 Kesimpulan
Anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk membentuk
pribadi dan karakternya sejalan dengan pertumbuhan serta
perkembangannya.Perkembangan anak usia dini memiliki banyak aspek,
salah satunya adalah aspek perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif
adalah meningkatnya kemampuan daya pikir yang pasti dimiliki oleh setiap
manusia, untuk melakukan suatu kegiatan atau aktifitas. Untuk mengetahui
perkembangan kognitif pada anak tentunya kita harus mengetahui dan
mempelajari proses perkembangan kognitif pada anak kemudian karakteristik
dan tahap- tahap perkembangannya walaupun tak jarang kita juga menjumpai
permasalahan perkembangan kognitif pada anak usia dini. Adapun gejala
gangguan kognitif misalnya kesulitan mengingat, kemampuan anak yang
menurun. Peran pendidik dan orangtuadisini sangat diperlukan untuk
mengatasi permasalahan kognitif tersebut dengan profesional dan bijak.
Dengan mengajak anak berbicara ataupun bercerita sambil bermain karena
dunia anak usia dini adalah bermain. Dengan begitu kemampuan kognitif
anak seiring berjalan waktu akan meningkat jika terus diasah.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Kusuma Sulyandari, 2021. Perkembangan Kognitif dan Bahasa Anak Usia
Dini. Bogor: Guepedia.
Khadijah dan Nurul Amelia. 2020. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta :
Kencana.
Tias Septy Julian. Gangguan kognitif Anak:Penyebab, Gejala,Jenis dan
Pengobatannya,
Dr.Fadhli rizal Mahakam, 2021. Ibu,begini cara meningkatkan kemampuan
kognitif Anak.