Anda di halaman 1dari 11

5/13/2016 PERKEMBANGAN 

KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

Iklan oleh Google   ► Teori   ► Anak   ► Belajar   ► Menurut

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA

A.      Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Piaget
Proses Kognitif
Proses Kognitif. Dalam memahami dunia mereka secara aktif, anak­anak menggunakan skema (kerangka kognitif
atau  kerangka  referensi).  Sebuah  skema  (sctrcmal  adalah  konsep  atau  kerangka  yang  eksis  di  dalam  pikiran
individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.  
Skema  bisa  merentang  mulai  dari  skema  sederhana  (seperti  skema  sebuah  mobil)  sampai  skema  kompleks
(seperti skema tentang apayang membentuk alam semesta). Anak usia enam tahun yang mengetahui bahwa lima
mainan  kecil  dapat  disimpan  didalam  kotak  kecil  berukuran  sama  berarti  ia  sudah  memanfaatkan  skema  angka
atau jumlah. Minat Piaget terhadap skema difokuskan pada bagaimana anak mengorganisasikan dan memahami
pengalaman mereka. Piaget (1952) mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggungjawab atas cara anak
menggunakan dan mengadaptasi skema mereka: asimilasi dan akomodasi.

1.        Asimilasi tedadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada.
Yakni, dalam asimilasi, anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam suatu skema.
 
2.                Akonodasi  terjadi  ketika  anak  menyesuaikan  diri  pada  informasi  baru.  Yakni,  anak  menyesuaikan  skema
mereka dengan lingkungannya.
Piaget  juga  mengatakan  bahwa  untuk  memahami  dunianya,  anak­anak  secara  kognitif  mengorganisasikan
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 1/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

pengalaman  mereka.  Organisasl  adalah  konsep  piaget  yang  berarti  usaha  mengelompokkan  perilaku  yang
terpisah­pisah  ke  dalam  urutan  yang  lebih  teratur,  ke  dalam  sistem  fungsi  Kognitif.  Setiap  level  pemikiran  akan
diorganisasikan.  Perbaikan  terus­menerus  terhadap  organisasi  ini  adalah  bagian  inheren  dari  perkembangan.
Dengan cara yang sama, anak­anak teru mengintegrasikan dan mengkoordinasikan banyak cabang pengetahuan
lainnya  yang  sering  kali  berkembang  secara  independen.  Organisasi  terjadi  di  dalam  tahap  perkembangan.
Menurut  Piaget,  semakin  banyak  informasi  tidak  membuat  pikiran  anak  semakin  maju.  Kualitas  kemajuan
berbeda­beda. Tahapan Piaget itu adalah:
1.        Tahap sensorimotor
Tahap  ini,  yang  berlangsung  sejak  kelahiran  sampai  sekitar  usia  dua  tahun,  adalah  tahap  Piagetian  pertama.
Dalam  tahap  ini,  bayi  menyusun  pemahaman  dunia  dengan  mengoordinasikan  pengalaman  indra  (sensory)
mereka  (seperti  melihat  dan  mendengar)  dengan  gerakan  motor  (otot)  mereka  (menggapai,  menyentuh  dan
karenanya diistilahkan sebagai sensorimotor. pada awal tahap ini, bayi memperlihatkan tak lebih dari pola reflektif
untuk beradaptasi dengan dunia. Menjelang akhir tahap ini, bayi menunjukan sensorimotor yang lebih kompleks.
2.        Tahap pra­operosional
Tahap  ini  adalah  tahap  Piagetian  kedua.  Tahap  ini  berlangsung  kurang  lebih  mulai  dari  usia  dua  tahun  sampai
tujuh  tahun  ini  adalah  tahap  pemikiran  yang  lebih  simbolis  ketimbang  pada  tahap  sensorimotor  tetapi  tidak
melibatkan pemikiran operasional Namun, tahap ini lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis.
3.        Tahap Operasional Konkret
Ini  adalah  tahap  perkembangan  kognitif  piagetian  ketiga,  dimulai  dari  sekitar  umur  tujuh  tahun  sampai  sekitar
sebelas  tahun.  Pemikiran  operasional  konkret  mencakup  penggunaan  operasi.  penalaran  logika  menggantikan
penalaran intuitif tetapi hanya dalam situasi konkret. Kemampuan menggolong­golongkan sudah ada, tetapi belum
bias memecahkan problem­problem abstrak.
4.        Tahap Operasional Formal
Tahap ini yang muncul pada usia tujuh sampai lima belas tahun, adalah tahap keempat menurut Piaget dan tahap
kognitif  terakhir.  Pada  tahap  ini  individu  sudah  memikirkan  pengalaman  di  luar  pengalaman  konkret,  dan
memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis.
B.       Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Bruner
Bruner  memiliki  pandangan  mengenai  proses  belajar  yaitu  langkah­langkah  bagaimana  orang  memilih,
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 2/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

mempertahankan,  dan  mentransformasikan  informasi  secara  aktif.  Dimana  perhatian  tentang  kognitif  Bruner
berpusat  pada  masalah  apa  yang  dilakukan  manusia  dengan  informasi  yang  diterimanya,  dan  apa  yang  akan
dilakukannya  sesuah  memperoleh  informasi  untuk  mendapatkan  pemahaman  yang  memberikan  kemampuan
tersendiri baginya.
a)          Konsep
Jerome Bruner dalam menyusun teori perkembangan kognitif memperhitungkan enam hal, yaitu sebagai berikut:
1.      Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variansi respon terhadap stimulus.
Anak yang pada mulanya berada dalam kendali stimulus, belajar membebaskan diri dari stimulus. Ketika anak itu
memperoleh sistem bahasa, mere belajar memediasi hubungan antara stimulus dan respon. Dengan mediasi itu,
anak belajar membedakan gratifikasi, memodifikasi respon, dan memiliki respon yang sama walaupun stiulusnya
berubah­ubah.
2.            Pertumbuhan  tergantung  pada  perkembangan  intelektual  dan  sistem  pengolahan  informasi  yang  dapat
menggambarkan realita.
Anak­anak tidak dapat memprediksikan atau mengeksplorasi hasil yang akan dicapai apabila mereka tidak belajar
sistem simbol yang mencerminkan dunia. Oleh karena itu, untuk memahami pengalaman yang ada di luar dirinya,
anak memerlukan representasi mental tentang dunia di sekitarnya.
3.            Perkembangan  intelektual  memerlukan  peningkatan  kecakapan  untuk  mengatakan  pada  dirinya  sendiri  dan
orang lain, melalui kata­kata atau simbol, mengenai apa yang telah dikerjakan dan apa yang dikerjakannya. Hal ini
menjelaskan adanya kesadaran diri. Tanpa perkembangan untuk menggambarkan kegiatan masa lalu dan masa
depan, maka tidak akan terjadi perilaku analitik yang diarahkan pada dirinya sendiri atau terhadap lingkungannya.
4.      Interaksi antara guru dengan siswa adalah penting bagi perkembangan kognitif. Orang tua, guru, dan anggota
masyarakat  harus  mendidik  anak­anak.  Kebudayaan  yang  ada  di  masyarakat  tidak  cukup  mampu
mengembangkan  perkembangan  intelektual  anak,  sehingga  guru  harus  menafsirkan  dan  berbagi  kebudayaan
dengan anak agar mereka mengalami perkembangan intelektual.
5.            Bahasa  menjadi  perkembangan  kognitif.    Setiap  individu  belajar  menggunakan  bahasa  untuk  memediasi
peristiwa  yang  terjadi  di  dunia.  Kemampuan  berbahasa  ini  menjadi  sarana  untuk  mengaitkan  berbagai  peristiwa
dalam bentuk sebab akibat.
6.            Pertumbuhan  kognitif  ditandai  oleh  semakin  meningkatnya  kemampuan  menyelesaikan  berbagai  alternatif
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 3/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

secara  simultan,  melakukan  berbagai  kegiatan  secara  bersamaan,  dan  mengalokasikan  perhatian  secara  runtut
pada berbagai situasi tertentu.

b)         Tahap­Tahap Perkembangan
Bruner  memahami  karakteristik  perkembangan  kognitif  tidak  didasarkan  pada  usia  tertentu,  namun  berdasarkan
pengamatannya terhadap perilaku anak. Adapun tahap­tahap perkembangan kognitif menurut Bruner, yaitu:
1.         Tahap enaktif (0­2 tahun)
Pada  tahap  ini,  anak  memahami  lingkungannya.  Misalnya,  tidak  ada  kata  yang  membantu  orang  dewasa  ketika
mengajar  anak  berlatih  naik  sepeda.  Belajar  naik  sepeda  berarti  lebih  mengutamakan  kecakapan  motorik.  Pada
tahap  ini,  anak  memahami  objek  sepeda  berdasarkan  apa  yang  dilakukannya,  misalnya  dengan  memegang,
menggerakkan, memukul, menyentuh, dan sebagainya.
2.         Tahap ikonik (2­4 tahun)
Pada  tahap  ini,  informasi  dibawa  anak  melalui  imageri. Anak  menjadi  tahanan  atas  dunia  perseptualnya. Anak
dipengaruhi oleh cahaya yang tajam, gangguan suara, dan gerakan. Karakteristik tunggal pada objek yang diamati
dijadikan sebagai pegangan, dan pada akhirnya anak mengembangkan memori visualnya.
3.         Tahap simboik (5­7 tahun)
Pada  tahap  ini,  tindakan  tanpa  pemikiran  terlebih  dahulu  dan  pemahaman  perseptual  sudah  berkembang.
Bahasa,  logika,  matematika  memegang  peranan  penting.  Tahap  simbolik  ini  memberikan  peluang  anak  untuk
menyusun  gagasannya  secara  padat,  misalnya  menggunakan  gambar  yang  saling  menghubungkan  bentuk­
bentuk rumus tertentu.
Bruner menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang berkembang dari tahap enaktif ke ikonik dan pada
akhirnya  ke  simbolik.  Meskipun  demikian,  bukan  berarti  orang  dewasa  tidak  lagi  mengkodekan  pengalamannya
melalui  sistem  enaktif  dan  ikonik,  namun  karena  adanya  banyak  pengalaman,  orang  dewasa  lebih  banyak
menggunakan cara berpikir simbolik dibandingkan dengan enaktif dan ikonik.
 
c)          Implikasi dalam Pembelajaran
Implikasi tentang perkembangan kognitif menurut Bruner dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.         Anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Guru perlu memperlihatkan fenomena atau

http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 4/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

masalah kepada anak. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan wawancara atau pengamatan terhadap objek.
2.         Anak, terutama pada pendidikan anak usia dini dana anak SD kelas rendah, akan belajar dengan baik apabila
mereka  memanipulasi  objek  yang  dipelajari,  misalnya  dengan  melihat,  merasakan,  mencium,  dan  sebagainya.
Pendekatan  pembelajaran  diskoveri  atau  pendekatan  pembelajaran  induktif  lainnya  akan  lebih  efektif  dalam
proses pembelajaran anak.
3.                  Pengalaman  baru  yang  berinteraksi  dengan  struktur  kognitif  dapat  menarik  minat  dan  mengembangkan
pemahaman  anak.  Oleh  karena  itu,  pengalaman  baru  yang  dipelajari  anak  harus  sesuai  dengan  pengetahuan
yang telah dimiliki anak.
Dalam  pembelajaran,  Bruner  menggunakan  cara  belajar  discovery  learning  (belajar  penemuan)  yang  digagas
sesuai  dengan  pencarian  pengetahuan  atau  ilmu  secara    aktif  yang  dilakukan  oleh  si  pembelajar  atau  siswa.
Adapun hasilnya adalah apa yang ditemukan akan memberikan pengetahuan yang benar­benar bermakna bagi si
pembelajar.
Menurut Bruner, dengan menerapkan cara belajar discovery learning  akan memberikan tiga manfaat besar bagi si
pembelajar atau siswa, antara lain:
1.    Pengetahuan yang diperoleh akan dapat bertahan lama dan lebih mudah diingat dengan dibandingkan dengan
cara belajar mendengarkan.
2.    Hasil belajar yang didapat mempunyai efek ftransfer yang lebih baik dari hasil belajar lainnya.
3.    Dengan belajar menggunakan metode discovery learning, nalar si pembelajar akan aktif bekerja dan memiliki
peningkatan. Hal ini terjadi karena si pembelajar dituntut berpikir secara bebas.
Dengan  demikian,  cara  belajar  Bruner  dalam  bingkai  kognitif  melibatkan  tiga  proses  yang  bersamaan,  yaitu
sebagai berikut:
1.            Memperoleg  informasi  baru,  artinya  adanya  penghalusan  dan  penambahan  dari  informasi  yang  dimiliki
seseorang sebelumnya.
2.      Transformasi informasi, artinya cara yang dilakukan oleh seseorang dalam menerapkan pengetahuan barunya
yang sesuai dengan tugasnya.
3.            Menguji  relevansi  dan  ketepatan  pengetahuan.  Di  sini  adanya  penilaian  mengenai  apakah  cara  kita
memperlakukan pengetahuan sudah cocok dengan tugas yang ada.

http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 5/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

C.       Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Vygotsky
Tiga konsep yang dikembangkan dalam teori vygotsky  (Tappan,1998): (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami
apabila  di  analisis  dan  pahami  apabila  dianalisis  dan  di  interpretasikan  secara  developmental;  (2)  kemampuan
kognitif  yang  di  mediasi  dengan  kata,  bahasa,  dan  bentuk  diskursus  yang  berfungsi  sebagai  alat  psikologis
untukmembantu  dan  menstraformasi  aktivitas  mental;  dan  (3)  kemampuan  kognitif  berasal  dari  relasi  social  dan
dipengaruhi oleh latarbelakag sosiokultural.
Vygotsky  berpendapat  bahwa  pada  masa  kanak  kanak  awal  (early  childhood  ),  bahasa  mulai  digunaka  sebagai
alat  yang  membantu  anak  untuk  merancang  aktivitas  dan  memecahkan  problem.  Vygotsky  percaya  bahwa
kemampuan  kognitif  berasal  dari  hubungan  social  dan  kebudayaan.  Oleh  karena  itu  karena  itu  perkembangan
anak  tidak  bisa  dipisahkan  dari  kegiatan  social  dan  cultural  (  Holland,  dkk  2001  ).  Dia  percaya  bahwa
perkembangan memori , perhatian dan nalar, melibatkan pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam
masyarakat,  seperti  bahasa,  system  matematika,  dan  strstegi  memori.  Pada  satu  kultur,  konsep  ketiga  ini
dimaksudkn  mungkin  berupa  pelajaran  menghitung  dengan  menggunkan  computer,  namun  dalam  kultur  yang
berbeda, pembelajaran ini mungkin berupa pelajaran berhitung menggunakan batu dan jari.
Teori  vygotsky  mengandung  pandangan  bahwa  pengetahuan  itu  dipengaruhi    situasi  dan  bersifat  kolaboratif,
artinya pengetahuan didistribusikan di antara orang dan lingkungan, yang mencaku objek artifak, alat, buku, dan
komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan kognitif
berasal dari situasi social.
Vygotsky  mengemukakan  beberapa  ide  tentang  zone  of  proxsimal  development  (ZPD).  Zone  of  proximal
development  (ZPD)  adalah  serangkaian  tugas  yang  terlalu  sulit  dikuasai  anak  secara  sendirian,  tapi  dapat
dipelajari  dengan  bantuan  orang  dewasa  atau  anak  yang  lebih  mampu.  Untuk  memahami  batasan  ZPD  anak,
terdapat  batasan  atas,  yaitu  tingkat  tanggung    jawab  atau  tugas  tambahan  yang  dapat  dikerjakan  anak  dengan
bantuan  instruktur  yang  mampu,  diharapkan  pasca  bantuan  ini  anak  tatkala  melakukan  tugas    sudah  mampu
tanpa bantuan orang lain dan batas bawah, yang dimaksud adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh

http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 6/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

anak seorang diri.
ZPD  menurut  vygotsky  menunjukkan  akan  pentingnya  pengaruh  social,  terutama  pengaruh  instruksi  atau
pengajaran  terhadap  perkembangan  kognitif  anak  (  Hasse,  2001).    Vygotsky  member  contoh  cara  menilai  ZPD
anak.  Misalnkan  pada  tes  kecerdasan,  usia  mental  dari  dua  orang  anak  adalah  8  tahun.  Menurut  vygotsky,  kita
tidak  bisa  berhenti  sampai  disini  saja.  Kita  harus  menentukan  bagaimana  masing­  masing  anak  akan  berusaha
menyelesaikan  problem  yang  dimaksudkan  untuk  anak  yang  lebih  tua.  Kita  membantu  masing­masing  anak
dengan menunjukkan, mengajukan pertanyaan, dan memperkenalkan elemen awal dari solusi. Dengan bantuan
atau  kerjasama  dengan  orang  dewasa  ini,  salah  satu  anak  berasil  memecahkan  persoalan  yang  sesungguhnya
untuk  level  anak  usia  12  tahun,  sedangkan  anak  yang  satunya  memecahkan  problem  untuk  level  anak  usia  9
tahun. Perbedaan antara usia mental dan tingkat kinerja yang mereka capai dengan bekerjasama dengan orang
dewasa  akan  mendefinisikan  ZPD.  Jadi,  ZPD  melibatkan  kemampuan  kognitif  anak  yang  berada  dalam  proses
pendewasaan  dan  tingkat  kinerja  mereka  dengan  bantuan  orang  yang  lebih  ahli  (Panofsky,  1999).  Vygotsky
(1987)  menyebut  ini  sebagai  “kembang”  perkembangan,  untuk  membedakannya  dengan  istilah  :buah”
perkembangan,  yang  sudah  dicapai  anak  secara  independen.  Salah  satu  Contoh  aplikasi  konsep  ZPD  adalah
tutorial tatap muka yang diberikan pada guru Selandia Baru dalam program Reading Recovery. Tugas ini dimulai
dengan  tugas  membaca  yang  sudah  dikenal  dengan  baik,  kemudian    pelan­pelan  memperkenalkan  strategi
membaca  yang  belum  dikenal  dan  kemudian  menyerahkan  control  aktivitas  kepada  si  anak  sendiri  (  Clay  &
Cazden dalam Santrocks, 2008 ).
Scaffolding yaitu teknik untuk mengubah tingkat dukungan. Selama sesi pengajaran, orang yang lebih ahli ( guru
atau  siswa  yang  lebih  mampu  )  menyesuaikan  jumlah  bimbingannya  dengan  level  kinerja  siswa  yang  di  capai.
Ketika tugas siswa yang akan di pelajari merupakan tugas baru, maka orang yang lebih ahli dapat menggunakan
teknik intruksi langsung. Saat kemampuan sisa meningkt, maka semakin sedikit bimbingan yang diberikan.
Dialog  merupakan  alat  penting  dalam  teknik  ini  di  dalam  ZPD  .  Didalam  hal  ini  vygotsky  menganggap  anak
memmpunyai konsep yang banyak, namun tidak sistematis, tidak teratur, dan spontan. Tatkala anak mendapatkan
bimbingan dari para ahli, mereka akan membahas konsep yang lebih sitematis, logis ,dan rasional.
Bahasa  dan  pemikiran.  Vygotsky  berkeyakinan  bahwa  anak  menggunakan  bahasa  bukan  hanya  untuk
berkomunkikasi  saja,  melainkan  juga  untuk  merencanakan,  memonitor  perilaku  mereka  dengan  caranya  sendiri.
Penggunaan  bahasa  untuk  mengatur  diri  sendiri,  dinamakan  pembicaraan  batin  (inner  speech)  atau  berbicara
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 7/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

sendiri  (private  speech).  Menurut  piaget,  berbicara  sendiri  bersifat  egosentris  dan  tidak  dewasa  tetapi  menurut
vygotsky  adalah  alat  penting  bagi  pemikiran  selama  mas  kanak  kanak.  Tatkala  anak  sering  meakukan
pembicaraan batin, ia justru akan lebih kompeten secara social. Karena anak menginternalisasikan pembicaraan
egosentrisnya dalam bentuk pembicaraan batin kemudian pembicaraan batin ini menjadi pemikiran mereka. Oleh
karena itu pembicaraa batin dapat mempresentasikan transisi awal untuk menjadi lebih komuniktif secara social.
Pandangan  vygotsky  menentang  gagasan  piaget  tentang  bahasa  dan  pemikiran.  Vygotsky  mengatakan  bahwa
bahasa,  bahkan  dalam  bentuknya  yang  paling  awal  sekalipun,  berbasis  social,  sedangkan  piaget  lebih
menganggap  pembicaraan  anak  sebagai  nonsosial  dan  egosentris.  Menurut  vygotsky,  ketika  anak  kecil  bicara
kepada dirinya sendiri, mereka menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku mereka sendiri, sedangkan piaget
percaya bahwa kegiatan bicara dengan diri sendiri itu mencerminkan ketidakdewasaan (immaturity). Para periset
menemukan  bukti  yang  mendukung  pandangan  vygotsky  tentang  peran  positif  dari  private  speech  dalam
perkembangan anak (Winsler,Diaz & Montero, 1997).
Dalam  teori  Vygotsky,  orang  lain  dan  bahasa  merupakan  bagian  peran  penting  dalam  perkembangan  kognitif
seorang  anak.  Teori  Vygotsky  merupakan  pendekatan  konstruktivis  sosial  yang  menekankan  konteks  sosial
pembelajaran  dan  konstruksi  pengetahuan  melalui  interaksi  sosial.  Bagi  Vygotsky,  anak­anak  mengonstruksi
pengetahuan melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri
secara  aktif,  juga  ditentukan  oleh  lingkungan  social  secara  aktif.  Menurut  Vygotsky  aspek  kognitif  anak  akan
berkembang dengan sangat baik bilamana anak­anak tidak hanya bermain melakukan eksperimen pada alat­alat
mainnya tetapi juga berinteraksi dengan orang dewasa dan teman­teman sebayanya yang memiliki pengetahuan
lebih banyak darinya. Pada saat anak bermain didampingi oleh guru yang memberikan bimbingan lisan, bantuan
fisik,  dan  pertanyaan­pertanyaan  terbuka  akan  dapat  membantu  anak  meningkatkan  keterampilan  dan
memperoleh pengetahuan. Demikian pula teman sebaya yang memiliki keterampilan lebih akan membantu anak­
anak belajar melalui pemberian contoh dan percakapan.
Menurut Vygotsky, apa yang dapat anak­anak lakukan dengan bantuan orang lain dapat memberikan gambaran
akurat  tentang  kemampuan  anak  daripada  bila  ia  melakukannya  sendiri.  Bermain  dengan  anak  atau  orang  lain
memberikan kesempatan pada anak untuk menanggapi saran­saran, komentar, pertanyaan, tindakan, dan contoh­
contoh dari orang tersebut.

http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 8/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Pembelajaran  akan  lebih  efektif  tatkala  seorang  guru  mengajar  dengn  menggunakan  teori  vygotsky  sebagai
landasan, bentuk pembelajaran yang dimaksud adalah :
a.       Sebelum mengajar, seorang guru hendaknya dapat memahami ZPD siswa batas bawah sehingga bermanfaat
untuk  menyusun  struktur  mteri  pembelajaran.  Implikasinya  guru  lebih  akuat  tatkala  menyusun  strategi
mengajarnya,  sehingga  tidak  melulu  selalu  memberikan  bimbingan  kepada  siswa.  Dampak  pengiringnya  adalah
siswa dapat belajar sampai tingkat keahlian yang diharapkan dan mencapai ZPD pada batas atas.
b.      Untuk mengembangkan pembelajaran yang komunitas seorang guru perlu memanfaatkan tutor sebaya didalam
kelas.
c.              Dalam  pembelajaran  seorang  guru  hendaknya  menggunakan  teknik  scaffolding  dengan  tujuan  siswa  dapat
belajar atas inisiatifnya sendiri, sehingga mereka dapat mencapai keahlian pada batas atas ZPD.

D.      Perkembangan Bahasa Menurut Pandangan Chomsky
Sebelum Chomsky dikenal, kebanyakan orang percaya kepada temuan teori belajar bahasa bahwa Brown yang
disebut ‘gudang penyimpanan’ anak­anak mengimitasi orang lain dan memperoleh sejumlah besar kalimat yang
mereka  simpan  di  kepala  mereka.  Kemudian  mereka  mencapai  penyusunan  kalimat  yang  tepat  saat  kejadian­
kejadian tertentu muncul ( Brown dan Herrnstein, 1975, h.444)
Chomsky  sebnaliknya  membuktikan  kalau  pandangan  ini  tidak  tepat.  Manusia  tidak  hanya  belajar  sejumlah
kalimat, karena secara rutin kita selalu menciptakan kalimat­kalimat baru.
Perkembangan  bahasa  dalam  psikolinguistik  diartikan  sebagai  proses  untuk  memperoleh  bahasa,  menyusun
tatabahasa dari ucapan­ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari
bahasa tersebut (Tarigan, 1986:243)
Chomsky telah memutuskan penilitiannya kepada aturan­aturan untuk membuat transformasi kalimat, seperti saat
kita mengubah sebuah kalimat pernyataan menjadi kalimat pertanyaan.
Chomsky  sendiri  mengamati  anak  tidak  secara  tidak  langsung.  Namun  kita  bias  mengilustrasikan  kemampuan
linguistic anak dengan beberapa temuan Roger Brown (1973) yang sangat terinspirasikan oleh Chomsky. Brown
merekam  di  sebuah  kaset  beberapa  ucapan  anak­anak  secara  diam­diam  selama  beberapa  tahun  dan
menemukan di antara hal­hal yang lain, bagaimana  mereka memulai membuat transformasi kalimat dengan apa
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 9/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

yang disebut questions tag.
Chomsky  sudah  menginspirasi  banyak  peneliti,  para  ahli  psikolinguistik  khususny,  untuk  mempelajari
perkembangan  bahasa  anak­anak  secara  lebih  mendetail.  Berikuti  ini  beberapa  tahap  perkembangan  bahasa
secara universal:
1.        Bahasa Awal
Tahap  awal  perkembangan  bahasa  dimulai  sejak  lahir.  Pada  bayi  yang  baru  lahir  sudah  menunjukan  gerakan­
gerakan tubuh yang sangat halus sebagai atas respon yang didengarnya sebagai respon kepada ucapan­ucapan,
dan gerakan mereka menjadi beragam sesuai ikatan suara dan kata­kata dari ucapan tersebut.
2.        Tahap pralinguistik
Pada  tahap  ini  anak  mengeluarkan  bunyi  ujaran  dalam  bentuk  ocehan  yang  mempunyai  fungsi  komunikatif,
sebagai  reaksi  terhadap  orang  lain  yang  mencari  kontak  verbal  dengan  anak  tersebut  atau  sebaliknya  (Monks,
1989:137)
3.        Pengucapan satu­kata
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal untuk mengekspresikan seluruh kalimat.
4.        Pengucapan dua­kata
Pada usia 1­2 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua kata secara bersamaan dan bahasa mereka
menunjukan struktur tertentu.
5.        Pengembangan gramatika
Diusia dua sampai tiga tahun anak mulai meletekan tiga atau lebih kata secara bersamaan.
6.        Mendekati gramatika orang dewasa
Anak pada usia 5­9 tahun sudah menguasai perkembangan bahasa yang cukup kompleks, namun belum mampu
menyusun kalimat pasif yang kompleks.
7.        Tahap kompetensi lengkap
Pada  usia  11­dewasa  pembendaharaan  kata  semakin  meningkat,  sehingga  kecapakan  berkomunikasi  semakin
baik dan fasih.

Kemampuan Berbahasa dan Berpikir
Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi yang berlangsung selama terjadinya stimulus
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 10/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA ­ Leesharing

sampai dengan munculnya respons (Morgan, 1989:228)
Dalam  aktivitas  berpikir  di  dalamnya  melibatkan  bahasa.  Berpikir  merupakan  percakapan  dalam  hati  inner
speech (Morgan, 1989:231). Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir mengekspresikan hasil pemikiran
tersebut.

Karakteristik Perkembangan Bahasa
Karakteristik  perkembangan  bahasa  tidak  jauh  dari  apa  yang  telah  dijelaskan  diatas,  sehingga  kita  menengok
kembali pada pembahasan tersebut.

Implikasi Dalam Pembelajaran
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, diantaranya adalah:
a.       Mengupayakan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan seluas­luasnya bagi perkembangan bahasa
secara optimal.
b.            Pengenalan  sejak  dini  terhadap  lingkungan  yang  memiliki  variasi  kemampuan  bahasa  pada  anak  sangat
diperlukan untuk mengacu perkembangan bahasanya.
c.              Mengembangkan  strategi  untuk  mempermudah  penguasaan  bahasa,  antara  lain:  cara  untuk  memudahkan
mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.

http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangan­kognitif­dan­bahasa.html 11/11

Anda mungkin juga menyukai