KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA
A. Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Piaget
Proses Kognitif
Proses Kognitif. Dalam memahami dunia mereka secara aktif, anakanak menggunakan skema (kerangka kognitif
atau kerangka referensi). Sebuah skema (sctrcmal adalah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran
individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.
Skema bisa merentang mulai dari skema sederhana (seperti skema sebuah mobil) sampai skema kompleks
(seperti skema tentang apayang membentuk alam semesta). Anak usia enam tahun yang mengetahui bahwa lima
mainan kecil dapat disimpan didalam kotak kecil berukuran sama berarti ia sudah memanfaatkan skema angka
atau jumlah. Minat Piaget terhadap skema difokuskan pada bagaimana anak mengorganisasikan dan memahami
pengalaman mereka. Piaget (1952) mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggungjawab atas cara anak
menggunakan dan mengadaptasi skema mereka: asimilasi dan akomodasi.
1. Asimilasi tedadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada.
Yakni, dalam asimilasi, anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam suatu skema.
2. Akonodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru. Yakni, anak menyesuaikan skema
mereka dengan lingkungannya.
Piaget juga mengatakan bahwa untuk memahami dunianya, anakanak secara kognitif mengorganisasikan
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 1/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
pengalaman mereka. Organisasl adalah konsep piaget yang berarti usaha mengelompokkan perilaku yang
terpisahpisah ke dalam urutan yang lebih teratur, ke dalam sistem fungsi Kognitif. Setiap level pemikiran akan
diorganisasikan. Perbaikan terusmenerus terhadap organisasi ini adalah bagian inheren dari perkembangan.
Dengan cara yang sama, anakanak teru mengintegrasikan dan mengkoordinasikan banyak cabang pengetahuan
lainnya yang sering kali berkembang secara independen. Organisasi terjadi di dalam tahap perkembangan.
Menurut Piaget, semakin banyak informasi tidak membuat pikiran anak semakin maju. Kualitas kemajuan
berbedabeda. Tahapan Piaget itu adalah:
1. Tahap sensorimotor
Tahap ini, yang berlangsung sejak kelahiran sampai sekitar usia dua tahun, adalah tahap Piagetian pertama.
Dalam tahap ini, bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indra (sensory)
mereka (seperti melihat dan mendengar) dengan gerakan motor (otot) mereka (menggapai, menyentuh dan
karenanya diistilahkan sebagai sensorimotor. pada awal tahap ini, bayi memperlihatkan tak lebih dari pola reflektif
untuk beradaptasi dengan dunia. Menjelang akhir tahap ini, bayi menunjukan sensorimotor yang lebih kompleks.
2. Tahap praoperosional
Tahap ini adalah tahap Piagetian kedua. Tahap ini berlangsung kurang lebih mulai dari usia dua tahun sampai
tujuh tahun ini adalah tahap pemikiran yang lebih simbolis ketimbang pada tahap sensorimotor tetapi tidak
melibatkan pemikiran operasional Namun, tahap ini lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis.
3. Tahap Operasional Konkret
Ini adalah tahap perkembangan kognitif piagetian ketiga, dimulai dari sekitar umur tujuh tahun sampai sekitar
sebelas tahun. Pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi. penalaran logika menggantikan
penalaran intuitif tetapi hanya dalam situasi konkret. Kemampuan menggolonggolongkan sudah ada, tetapi belum
bias memecahkan problemproblem abstrak.
4. Tahap Operasional Formal
Tahap ini yang muncul pada usia tujuh sampai lima belas tahun, adalah tahap keempat menurut Piaget dan tahap
kognitif terakhir. Pada tahap ini individu sudah memikirkan pengalaman di luar pengalaman konkret, dan
memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis.
B. Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Bruner
Bruner memiliki pandangan mengenai proses belajar yaitu langkahlangkah bagaimana orang memilih,
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 2/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Dimana perhatian tentang kognitif Bruner
berpusat pada masalah apa yang dilakukan manusia dengan informasi yang diterimanya, dan apa yang akan
dilakukannya sesuah memperoleh informasi untuk mendapatkan pemahaman yang memberikan kemampuan
tersendiri baginya.
a) Konsep
Jerome Bruner dalam menyusun teori perkembangan kognitif memperhitungkan enam hal, yaitu sebagai berikut:
1. Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variansi respon terhadap stimulus.
Anak yang pada mulanya berada dalam kendali stimulus, belajar membebaskan diri dari stimulus. Ketika anak itu
memperoleh sistem bahasa, mere belajar memediasi hubungan antara stimulus dan respon. Dengan mediasi itu,
anak belajar membedakan gratifikasi, memodifikasi respon, dan memiliki respon yang sama walaupun stiulusnya
berubahubah.
2. Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektual dan sistem pengolahan informasi yang dapat
menggambarkan realita.
Anakanak tidak dapat memprediksikan atau mengeksplorasi hasil yang akan dicapai apabila mereka tidak belajar
sistem simbol yang mencerminkan dunia. Oleh karena itu, untuk memahami pengalaman yang ada di luar dirinya,
anak memerlukan representasi mental tentang dunia di sekitarnya.
3. Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya sendiri dan
orang lain, melalui katakata atau simbol, mengenai apa yang telah dikerjakan dan apa yang dikerjakannya. Hal ini
menjelaskan adanya kesadaran diri. Tanpa perkembangan untuk menggambarkan kegiatan masa lalu dan masa
depan, maka tidak akan terjadi perilaku analitik yang diarahkan pada dirinya sendiri atau terhadap lingkungannya.
4. Interaksi antara guru dengan siswa adalah penting bagi perkembangan kognitif. Orang tua, guru, dan anggota
masyarakat harus mendidik anakanak. Kebudayaan yang ada di masyarakat tidak cukup mampu
mengembangkan perkembangan intelektual anak, sehingga guru harus menafsirkan dan berbagi kebudayaan
dengan anak agar mereka mengalami perkembangan intelektual.
5. Bahasa menjadi perkembangan kognitif. Setiap individu belajar menggunakan bahasa untuk memediasi
peristiwa yang terjadi di dunia. Kemampuan berbahasa ini menjadi sarana untuk mengaitkan berbagai peristiwa
dalam bentuk sebab akibat.
6. Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya kemampuan menyelesaikan berbagai alternatif
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 3/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
secara simultan, melakukan berbagai kegiatan secara bersamaan, dan mengalokasikan perhatian secara runtut
pada berbagai situasi tertentu.
b) TahapTahap Perkembangan
Bruner memahami karakteristik perkembangan kognitif tidak didasarkan pada usia tertentu, namun berdasarkan
pengamatannya terhadap perilaku anak. Adapun tahaptahap perkembangan kognitif menurut Bruner, yaitu:
1. Tahap enaktif (02 tahun)
Pada tahap ini, anak memahami lingkungannya. Misalnya, tidak ada kata yang membantu orang dewasa ketika
mengajar anak berlatih naik sepeda. Belajar naik sepeda berarti lebih mengutamakan kecakapan motorik. Pada
tahap ini, anak memahami objek sepeda berdasarkan apa yang dilakukannya, misalnya dengan memegang,
menggerakkan, memukul, menyentuh, dan sebagainya.
2. Tahap ikonik (24 tahun)
Pada tahap ini, informasi dibawa anak melalui imageri. Anak menjadi tahanan atas dunia perseptualnya. Anak
dipengaruhi oleh cahaya yang tajam, gangguan suara, dan gerakan. Karakteristik tunggal pada objek yang diamati
dijadikan sebagai pegangan, dan pada akhirnya anak mengembangkan memori visualnya.
3. Tahap simboik (57 tahun)
Pada tahap ini, tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman perseptual sudah berkembang.
Bahasa, logika, matematika memegang peranan penting. Tahap simbolik ini memberikan peluang anak untuk
menyusun gagasannya secara padat, misalnya menggunakan gambar yang saling menghubungkan bentuk
bentuk rumus tertentu.
Bruner menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang berkembang dari tahap enaktif ke ikonik dan pada
akhirnya ke simbolik. Meskipun demikian, bukan berarti orang dewasa tidak lagi mengkodekan pengalamannya
melalui sistem enaktif dan ikonik, namun karena adanya banyak pengalaman, orang dewasa lebih banyak
menggunakan cara berpikir simbolik dibandingkan dengan enaktif dan ikonik.
c) Implikasi dalam Pembelajaran
Implikasi tentang perkembangan kognitif menurut Bruner dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1. Anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Guru perlu memperlihatkan fenomena atau
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 4/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
masalah kepada anak. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan wawancara atau pengamatan terhadap objek.
2. Anak, terutama pada pendidikan anak usia dini dana anak SD kelas rendah, akan belajar dengan baik apabila
mereka memanipulasi objek yang dipelajari, misalnya dengan melihat, merasakan, mencium, dan sebagainya.
Pendekatan pembelajaran diskoveri atau pendekatan pembelajaran induktif lainnya akan lebih efektif dalam
proses pembelajaran anak.
3. Pengalaman baru yang berinteraksi dengan struktur kognitif dapat menarik minat dan mengembangkan
pemahaman anak. Oleh karena itu, pengalaman baru yang dipelajari anak harus sesuai dengan pengetahuan
yang telah dimiliki anak.
Dalam pembelajaran, Bruner menggunakan cara belajar discovery learning (belajar penemuan) yang digagas
sesuai dengan pencarian pengetahuan atau ilmu secara aktif yang dilakukan oleh si pembelajar atau siswa.
Adapun hasilnya adalah apa yang ditemukan akan memberikan pengetahuan yang benarbenar bermakna bagi si
pembelajar.
Menurut Bruner, dengan menerapkan cara belajar discovery learning akan memberikan tiga manfaat besar bagi si
pembelajar atau siswa, antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh akan dapat bertahan lama dan lebih mudah diingat dengan dibandingkan dengan
cara belajar mendengarkan.
2. Hasil belajar yang didapat mempunyai efek ftransfer yang lebih baik dari hasil belajar lainnya.
3. Dengan belajar menggunakan metode discovery learning, nalar si pembelajar akan aktif bekerja dan memiliki
peningkatan. Hal ini terjadi karena si pembelajar dituntut berpikir secara bebas.
Dengan demikian, cara belajar Bruner dalam bingkai kognitif melibatkan tiga proses yang bersamaan, yaitu
sebagai berikut:
1. Memperoleg informasi baru, artinya adanya penghalusan dan penambahan dari informasi yang dimiliki
seseorang sebelumnya.
2. Transformasi informasi, artinya cara yang dilakukan oleh seseorang dalam menerapkan pengetahuan barunya
yang sesuai dengan tugasnya.
3. Menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. Di sini adanya penilaian mengenai apakah cara kita
memperlakukan pengetahuan sudah cocok dengan tugas yang ada.
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 5/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
C. Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Vygotsky
Tiga konsep yang dikembangkan dalam teori vygotsky (Tappan,1998): (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami
apabila di analisis dan pahami apabila dianalisis dan di interpretasikan secara developmental; (2) kemampuan
kognitif yang di mediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis
untukmembantu dan menstraformasi aktivitas mental; dan (3) kemampuan kognitif berasal dari relasi social dan
dipengaruhi oleh latarbelakag sosiokultural.
Vygotsky berpendapat bahwa pada masa kanak kanak awal (early childhood ), bahasa mulai digunaka sebagai
alat yang membantu anak untuk merancang aktivitas dan memecahkan problem. Vygotsky percaya bahwa
kemampuan kognitif berasal dari hubungan social dan kebudayaan. Oleh karena itu karena itu perkembangan
anak tidak bisa dipisahkan dari kegiatan social dan cultural ( Holland, dkk 2001 ). Dia percaya bahwa
perkembangan memori , perhatian dan nalar, melibatkan pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam
masyarakat, seperti bahasa, system matematika, dan strstegi memori. Pada satu kultur, konsep ketiga ini
dimaksudkn mungkin berupa pelajaran menghitung dengan menggunkan computer, namun dalam kultur yang
berbeda, pembelajaran ini mungkin berupa pelajaran berhitung menggunakan batu dan jari.
Teori vygotsky mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif,
artinya pengetahuan didistribusikan di antara orang dan lingkungan, yang mencaku objek artifak, alat, buku, dan
komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan kognitif
berasal dari situasi social.
Vygotsky mengemukakan beberapa ide tentang zone of proxsimal development (ZPD). Zone of proximal
development (ZPD) adalah serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian, tapi dapat
dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Untuk memahami batasan ZPD anak,
terdapat batasan atas, yaitu tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang dapat dikerjakan anak dengan
bantuan instruktur yang mampu, diharapkan pasca bantuan ini anak tatkala melakukan tugas sudah mampu
tanpa bantuan orang lain dan batas bawah, yang dimaksud adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 6/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
anak seorang diri.
ZPD menurut vygotsky menunjukkan akan pentingnya pengaruh social, terutama pengaruh instruksi atau
pengajaran terhadap perkembangan kognitif anak ( Hasse, 2001). Vygotsky member contoh cara menilai ZPD
anak. Misalnkan pada tes kecerdasan, usia mental dari dua orang anak adalah 8 tahun. Menurut vygotsky, kita
tidak bisa berhenti sampai disini saja. Kita harus menentukan bagaimana masing masing anak akan berusaha
menyelesaikan problem yang dimaksudkan untuk anak yang lebih tua. Kita membantu masingmasing anak
dengan menunjukkan, mengajukan pertanyaan, dan memperkenalkan elemen awal dari solusi. Dengan bantuan
atau kerjasama dengan orang dewasa ini, salah satu anak berasil memecahkan persoalan yang sesungguhnya
untuk level anak usia 12 tahun, sedangkan anak yang satunya memecahkan problem untuk level anak usia 9
tahun. Perbedaan antara usia mental dan tingkat kinerja yang mereka capai dengan bekerjasama dengan orang
dewasa akan mendefinisikan ZPD. Jadi, ZPD melibatkan kemampuan kognitif anak yang berada dalam proses
pendewasaan dan tingkat kinerja mereka dengan bantuan orang yang lebih ahli (Panofsky, 1999). Vygotsky
(1987) menyebut ini sebagai “kembang” perkembangan, untuk membedakannya dengan istilah :buah”
perkembangan, yang sudah dicapai anak secara independen. Salah satu Contoh aplikasi konsep ZPD adalah
tutorial tatap muka yang diberikan pada guru Selandia Baru dalam program Reading Recovery. Tugas ini dimulai
dengan tugas membaca yang sudah dikenal dengan baik, kemudian pelanpelan memperkenalkan strategi
membaca yang belum dikenal dan kemudian menyerahkan control aktivitas kepada si anak sendiri ( Clay &
Cazden dalam Santrocks, 2008 ).
Scaffolding yaitu teknik untuk mengubah tingkat dukungan. Selama sesi pengajaran, orang yang lebih ahli ( guru
atau siswa yang lebih mampu ) menyesuaikan jumlah bimbingannya dengan level kinerja siswa yang di capai.
Ketika tugas siswa yang akan di pelajari merupakan tugas baru, maka orang yang lebih ahli dapat menggunakan
teknik intruksi langsung. Saat kemampuan sisa meningkt, maka semakin sedikit bimbingan yang diberikan.
Dialog merupakan alat penting dalam teknik ini di dalam ZPD . Didalam hal ini vygotsky menganggap anak
memmpunyai konsep yang banyak, namun tidak sistematis, tidak teratur, dan spontan. Tatkala anak mendapatkan
bimbingan dari para ahli, mereka akan membahas konsep yang lebih sitematis, logis ,dan rasional.
Bahasa dan pemikiran. Vygotsky berkeyakinan bahwa anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk
berkomunkikasi saja, melainkan juga untuk merencanakan, memonitor perilaku mereka dengan caranya sendiri.
Penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri, dinamakan pembicaraan batin (inner speech) atau berbicara
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 7/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
sendiri (private speech). Menurut piaget, berbicara sendiri bersifat egosentris dan tidak dewasa tetapi menurut
vygotsky adalah alat penting bagi pemikiran selama mas kanak kanak. Tatkala anak sering meakukan
pembicaraan batin, ia justru akan lebih kompeten secara social. Karena anak menginternalisasikan pembicaraan
egosentrisnya dalam bentuk pembicaraan batin kemudian pembicaraan batin ini menjadi pemikiran mereka. Oleh
karena itu pembicaraa batin dapat mempresentasikan transisi awal untuk menjadi lebih komuniktif secara social.
Pandangan vygotsky menentang gagasan piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky mengatakan bahwa
bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal sekalipun, berbasis social, sedangkan piaget lebih
menganggap pembicaraan anak sebagai nonsosial dan egosentris. Menurut vygotsky, ketika anak kecil bicara
kepada dirinya sendiri, mereka menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku mereka sendiri, sedangkan piaget
percaya bahwa kegiatan bicara dengan diri sendiri itu mencerminkan ketidakdewasaan (immaturity). Para periset
menemukan bukti yang mendukung pandangan vygotsky tentang peran positif dari private speech dalam
perkembangan anak (Winsler,Diaz & Montero, 1997).
Dalam teori Vygotsky, orang lain dan bahasa merupakan bagian peran penting dalam perkembangan kognitif
seorang anak. Teori Vygotsky merupakan pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan konteks sosial
pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky, anakanak mengonstruksi
pengetahuan melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri
secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan social secara aktif. Menurut Vygotsky aspek kognitif anak akan
berkembang dengan sangat baik bilamana anakanak tidak hanya bermain melakukan eksperimen pada alatalat
mainnya tetapi juga berinteraksi dengan orang dewasa dan temanteman sebayanya yang memiliki pengetahuan
lebih banyak darinya. Pada saat anak bermain didampingi oleh guru yang memberikan bimbingan lisan, bantuan
fisik, dan pertanyaanpertanyaan terbuka akan dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dan
memperoleh pengetahuan. Demikian pula teman sebaya yang memiliki keterampilan lebih akan membantu anak
anak belajar melalui pemberian contoh dan percakapan.
Menurut Vygotsky, apa yang dapat anakanak lakukan dengan bantuan orang lain dapat memberikan gambaran
akurat tentang kemampuan anak daripada bila ia melakukannya sendiri. Bermain dengan anak atau orang lain
memberikan kesempatan pada anak untuk menanggapi saransaran, komentar, pertanyaan, tindakan, dan contoh
contoh dari orang tersebut.
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 8/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Pembelajaran akan lebih efektif tatkala seorang guru mengajar dengn menggunakan teori vygotsky sebagai
landasan, bentuk pembelajaran yang dimaksud adalah :
a. Sebelum mengajar, seorang guru hendaknya dapat memahami ZPD siswa batas bawah sehingga bermanfaat
untuk menyusun struktur mteri pembelajaran. Implikasinya guru lebih akuat tatkala menyusun strategi
mengajarnya, sehingga tidak melulu selalu memberikan bimbingan kepada siswa. Dampak pengiringnya adalah
siswa dapat belajar sampai tingkat keahlian yang diharapkan dan mencapai ZPD pada batas atas.
b. Untuk mengembangkan pembelajaran yang komunitas seorang guru perlu memanfaatkan tutor sebaya didalam
kelas.
c. Dalam pembelajaran seorang guru hendaknya menggunakan teknik scaffolding dengan tujuan siswa dapat
belajar atas inisiatifnya sendiri, sehingga mereka dapat mencapai keahlian pada batas atas ZPD.
D. Perkembangan Bahasa Menurut Pandangan Chomsky
Sebelum Chomsky dikenal, kebanyakan orang percaya kepada temuan teori belajar bahasa bahwa Brown yang
disebut ‘gudang penyimpanan’ anakanak mengimitasi orang lain dan memperoleh sejumlah besar kalimat yang
mereka simpan di kepala mereka. Kemudian mereka mencapai penyusunan kalimat yang tepat saat kejadian
kejadian tertentu muncul ( Brown dan Herrnstein, 1975, h.444)
Chomsky sebnaliknya membuktikan kalau pandangan ini tidak tepat. Manusia tidak hanya belajar sejumlah
kalimat, karena secara rutin kita selalu menciptakan kalimatkalimat baru.
Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memperoleh bahasa, menyusun
tatabahasa dari ucapanucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari
bahasa tersebut (Tarigan, 1986:243)
Chomsky telah memutuskan penilitiannya kepada aturanaturan untuk membuat transformasi kalimat, seperti saat
kita mengubah sebuah kalimat pernyataan menjadi kalimat pertanyaan.
Chomsky sendiri mengamati anak tidak secara tidak langsung. Namun kita bias mengilustrasikan kemampuan
linguistic anak dengan beberapa temuan Roger Brown (1973) yang sangat terinspirasikan oleh Chomsky. Brown
merekam di sebuah kaset beberapa ucapan anakanak secara diamdiam selama beberapa tahun dan
menemukan di antara halhal yang lain, bagaimana mereka memulai membuat transformasi kalimat dengan apa
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 9/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
yang disebut questions tag.
Chomsky sudah menginspirasi banyak peneliti, para ahli psikolinguistik khususny, untuk mempelajari
perkembangan bahasa anakanak secara lebih mendetail. Berikuti ini beberapa tahap perkembangan bahasa
secara universal:
1. Bahasa Awal
Tahap awal perkembangan bahasa dimulai sejak lahir. Pada bayi yang baru lahir sudah menunjukan gerakan
gerakan tubuh yang sangat halus sebagai atas respon yang didengarnya sebagai respon kepada ucapanucapan,
dan gerakan mereka menjadi beragam sesuai ikatan suara dan katakata dari ucapan tersebut.
2. Tahap pralinguistik
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif,
sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks,
1989:137)
3. Pengucapan satukata
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal untuk mengekspresikan seluruh kalimat.
4. Pengucapan duakata
Pada usia 12 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua kata secara bersamaan dan bahasa mereka
menunjukan struktur tertentu.
5. Pengembangan gramatika
Diusia dua sampai tiga tahun anak mulai meletekan tiga atau lebih kata secara bersamaan.
6. Mendekati gramatika orang dewasa
Anak pada usia 59 tahun sudah menguasai perkembangan bahasa yang cukup kompleks, namun belum mampu
menyusun kalimat pasif yang kompleks.
7. Tahap kompetensi lengkap
Pada usia 11dewasa pembendaharaan kata semakin meningkat, sehingga kecapakan berkomunikasi semakin
baik dan fasih.
Kemampuan Berbahasa dan Berpikir
Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi yang berlangsung selama terjadinya stimulus
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 10/11
5/13/2016 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA Leesharing
sampai dengan munculnya respons (Morgan, 1989:228)
Dalam aktivitas berpikir di dalamnya melibatkan bahasa. Berpikir merupakan percakapan dalam hati inner
speech (Morgan, 1989:231). Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir mengekspresikan hasil pemikiran
tersebut.
Karakteristik Perkembangan Bahasa
Karakteristik perkembangan bahasa tidak jauh dari apa yang telah dijelaskan diatas, sehingga kita menengok
kembali pada pembahasan tersebut.
Implikasi Dalam Pembelajaran
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, diantaranya adalah:
a. Mengupayakan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan seluasluasnya bagi perkembangan bahasa
secara optimal.
b. Pengenalan sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan bahasa pada anak sangat
diperlukan untuk mengacu perkembangan bahasanya.
c. Mengembangkan strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain: cara untuk memudahkan
mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.
http://www.leesharing.com/2014/04/perkembangankognitifdanbahasa.html 11/11