Menurut Jean Piaget, psikolog Swiss ternama, perkembangan kognitif adalah proses
adaptasi aktif seorang anak terhadap lingkungannya melalui interaksi dan pengalaman.
Pada tahap ini, bayi dan balita belajar tentang dunia melalui indra mereka. Mereka
menjelajahi objek dengan menggenggam, mengisap, dan menendangnya. Mereka mulai
mengembangkan pemahaman tentang objek permanen, yaitu bahwa objek masih ada
meskipun mereka tidak dapat melihatnya.
Anak-anak prasekolah mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk mewakili dunia di
sekitar mereka. Mereka dapat berpura-pura dan membayangkan skenario. Namun,
pemikiran mereka masih egosentris, dan mereka kesulitan memahami perspektif orang lain.
Anak-anak pada tahap ini dapat berpikir secara logis dan menggunakan penalaran untuk
menyelesaikan masalah. Mereka memahami konsep konservasi, yaitu bahwa jumlah zat
tetap sama meskipun bentuk atau wadahnya berubah. Mereka juga dapat
mengklasifikasikan objek berdasarkan karakteristiknya.
Remaja dan orang dewasa pada tahap ini dapat berpikir abstrak dan hipotetis. Mereka dapat
mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan membuat keputusan berdasarkan
penalaran logis. Mereka juga dapat memahami konsep moral dan etika yang kompleks.
Perlu diingat bahwa tahapan-tahapan ini merupakan panduan umum dan tidak semua anak
akan mengikuti perkembangannya dengan tepat. Setiap anak memiliki kecepatan
perkembangannya sendiri.
Karakteristik
Menurut Jean Piaget, psikolog Swiss ternama, perkembangan kognitif anak memiliki
beberapa karakteristik penting, yaitu:
Anak-anak bukan hanya penerima informasi pasif, tetapi secara aktif membangun
pemahaman mereka tentang dunia melalui interaksi dan pengalaman.
Mereka mencoba hal-hal baru, mengadakan eksperimen, dan membuat kesimpulan mereka
sendiri.
2. Berurutan:
Perkembangan kognitif mengikuti urutan yang teratur, di mana anak-anak melewati tahap-
tahap tertentu.
Setiap tahap memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda.
Urutan ini bersifat universal, berlaku untuk semua anak, meskipun kecepatan
perkembangannya bisa berbeda-beda.
3. Kualitatif:
Perkembangan kognitif bukan hanya tentang penambahan pengetahuan, tetapi juga tentang
perubahan cara berpikir anak.
Pada setiap tahap, anak-anak mengembangkan cara berpikir dan memahami dunia yang
baru.
Perubahan ini bersifat kualitatif, bukan kuantitatif.
4. Berkelanjutan:
Teori Piaget tentang perkembangan kognitif bersifat universal, berlaku untuk semua anak di
seluruh dunia.
Penelitian di berbagai budaya telah menunjukkan bahwa anak-anak melewati tahap-tahap
perkembangan kognitif yang sama.
Meskipun ada variasi dalam kecepatan dan cara belajar, pola perkembangannya umumnya
serupa.
6. Dipengaruhi oleh Interaksi Sosial dan Lingkungan:
Perkembangan kognitif tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga oleh faktor
eksternal seperti interaksi sosial dan lingkungan.
Interaksi dengan orang lain dan paparan terhadap pengalaman dan informasi baru
membantu anak-anak belajar dan berkembang.
Lingkungan yang mendukung dan merangsang dapat mempercepat perkembangan kognitif
anak
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu:
1. Kematangan Biologis
Kematangan biologis mengacu pada perkembangan fisik dan otak yang memungkinkan
terjadinya perubahan kognitif. Contohnya, perkembangan kemampuan sensorimotor pada
bayi, yang memungkinkan mereka untuk menjelajahi dunia melalui indra mereka.
2. Aktivitas
Anak-anak secara aktif terlibat dalam dunia di sekitar mereka, dan melalui interaksi ini
mereka membangun skema kognitif mereka. Aktivitas ini dapat berupa eksplorasi fisik,
manipulasi objek, dan interaksi sosial.
3. Pengalaman Sosial
Pengalaman sosial, seperti interaksi dengan orang tua, teman, dan guru, memainkan peran
penting dalam perkembangan kognitif. Melalui interaksi ini, anak-anak belajar tentang norma
sosial, cara berkomunikasi, dan cara menyelesaikan masalah.
4. Ekuilibrasi