Anda di halaman 1dari 25

PERKEMBANGAN 

PESERTA DIDIK
MODUL 2

Teori Perkembangan Kognitif dari 
Perspektif Sosial Budaya dan
Proses Informasi 
KELOMPOK 2​
• AJENG SRI RATULANGI​
• DANI SETIAWAN​
• PURWANTININGSIH ​
• EMI​
MODUL 2 Teori Perkembangan Kognitif dari Perspektif Sosial Budaya dan
Proses Informasi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2


Teori Perkembangan Perkembangan Kognitif
Kognitif dari perspektif dari perspektif Proses
Sosial Budaya informasi
Kegiatan
belajar
1
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
KOGNITIF DARI PERSPEKTIF SOSIAL
BUDAYA DAN PROSES INFORMASI

PENDAHULUAN

Hewan melakukan adaptasi untuk tetap dapat


bertahan hidup. Begitupun manusia juga melakukan
adaptasi dengan lingkungannya. Proses adaptasi manusia
berlangsung terus-menerus sejak mereka masih bayi
hingga tumbuh dewasa. Bentuk adaptasi manusiapun
berbeda-beda menurut tahap perkembangannya.
KARAKTERISTIK TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN
PIAGET

 Menurut Jean Piaget, kategori pemikiran dasar dapat dibedakan menjadi waktu,
ruang, kausalitas dan kuantitas.
Piaget menyimpulkan bahwa pengetahuan bukan merupakan kondisi tetapi
proses. Pengetahuan didefinisikan sebagai hubungan antara subjek (manusia)
dan apa yang diketahuinya.
Karakteristik dari teori Piaget adalah epistemology genetis. Proses
memperoleh pengetahuan dilakukan secara mandiri oleh anak ketika mereka
membangun/mengontruksi pengetahuan Pengetahuan pada
tersebut. berubah seiring perkembangan kognitif anak
mereka.
 Menurut Piaget, proses adaptasi bersifat universal.
1. Skemata
Skemata merupakan sebuah representasi atau pemahaman dasar yang dimiliki anak
tentang hal-hal di sekitarnya. Skemata membuat anak mampu menginterpretasi
pengalaman mereka. Seorang anak akan melakukan organisasi ketika mereka mendapat
skemata-skemata baru untuk beradaptasi dengan pengetahuan atau lingkungan baru
mereka. Tujuan dari organisasi adalah adaptasi atau penyesuaian dengan lingkungan.
 Adaptasi terjadi melalui 2 cara yaitu dengan asimilasi dan akomodasi.

1. Asimilasi adalah Proses Seorang Anak menginterpretasikan pengalaman baru


dengan skemata yang sudah dimiliki
2. Akomodasi Terjadi modifikasi skemata atau struktur yang sudah ada untuk
memahami pengalaman baru.
Menurut Piaget, asimilasi dan akomodasi bekerja sama untuk membantu
perkembangan kognitif dengan tujuan akhir untuk beradaptasi atau mencapai
keseimbangan ekuilibrium (Miller, 2011).
Pendekatan Tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Menurut Piaget, perkembangan kognitif dibagi dalam beberapa
tahap. Ciri-ciri teori tahap perkembangan Piaget :
1.Setiap tahap merupakan satu kesatuan keseimbangan
ekuilibrium yang tersruktur.
2.Tahap-tahap dalam perkembangan kognitif Piaget
akan berkesinambungan dengan tahap sebelumnya.
3.Tahap-tahap perkembangan terjadi secara
berurutan atau tidak bisa dibolak-balik.
4. Tahap-tahap perkembangan ini bersifat universal
5.Setiap tahap perkembangan memiliki prosesnya masing-masing,
akan selalu ada trial and eror dalam setiap tahap.
Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)


Indra (sensor) dan gerak (motor) adalah dua hal utama yang digunakan bayi dalam
tahap ini untuk membangun pemahaman mereka tentang dunia. Bebagai macam
tingkah laku pada tahap sensorimotor bermula dari refleks: mengisap,
menggenggam, melihat, mendengarkan, menendang dan sebagainya. Skema sederhana
yang dimiliki bayi berkembang menjadi lebih kompleks seiring berjalannya waktu.

2. Tahap preoperasional (2-7 tahun)


Ciri khas pada tahap preoperasional sebagai berikut :
1)Egosentris
2)Pemikiran yang kaku
3)Pemikiran semilogis.
4)Sosial kognitif yang terbatas
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap operasional konkret anak lebih sadar akan hubungan dalam
keluarga, teman, atau ruang lingkup sosial yang lebih besar. Walaupun
demikian, operasi konkret tetap membutuhkan permasalahan konkret
yang dapat dilihat anak. Mereka belum mampu memecahkan atau
memikirkan masalah atau konsep yang abstrak.

4. Tahap operasional formal (11-15 tahun)


Pada tahap operasional formal, anak mulai mampu memikirkan konsep
abstrak, berpikir logis, dan menarik kesimpulan. Mereka bisa membuat
prediksi tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dari
sebuah isu. Pada tahap ini anak mampu berpikir tentang masa depan,
pekerjaan, ataupun peran sosial.
KRITIK DAN EVOLUSI TEORI PIAGET
 Salah satu kritik yang ditujukan pada Piaget menyebutkan bahwa Piaget
meremehkan kemampuan kognitif bayi, balita dan murid-murid TK.
 Piaget berfokus pada kompetensi-kompetensi pada setiap tahap perkembangan
yang menurutnya menentukan bagaimana performa anak dalam tugas kognitif
yang bervariasi.
 Piaget berasumsi bahwa jika anak tidak bisa menyelesaikan suatu masalah, anak
tersebut tidak memahami konsepnya. Kritik lain yang ditujukan pada Piaget
adalah ia tidak menaruh perhatian besar pada pengaruh sosial dan budaya dalam
perkembangan kognitif anak.
 Menurut Piaget, konflik antarteman jika terjadi interaksi sosial akan memberikan
dampak negative pada keseimbangan ekuilibrium yang sudah tercapai. Namun
pada saat ini, interaksi sosial dengan orang tua, guru, saudara dan teman juga
dapat membantu mengembangkan kognitif anak.
• TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF VYGOTSKY

Dua hal yang ditekankan oleh Vygotsky antara lain:


1.Perkembangan kognitif terjadi dalam konteks sosiokultural yang mempengaruhi
perkembangan tersebut
2.Banyak kemampuan kognitif penting pada anak yang berkembang dari adanya
interaksi social dengan orangtua, guru, dan orang lain yang memiliki kompetensi
lebih tinggi dari seorang anak.
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development)
Zona perkembangan Proximal didefinisikan sebagai gap antara apa yang anak
bisa lakukan sendiri dan apa yang dia mampu lakukan dengan adanya bantuan.
Vygotsky percaya bahwa penemuan-penemuan penting yang diperoleh anak terjadi
karena kolaborasi seseorang yang memberikan contoh dan instruksi tersebut dan
mengaplikasikannya.

2. Scaffolding
Scaffolding merupakan bantuan belajar yang diberikan pada seorang anak dalam
proses belajar sebelum akhirnya anak mampu memahami atau menyelesaikan sebuah
masalah.
3. Peran Seorang Kakak dalam Scaffolding
Seorang kakak disadari maupun tidak, memiliki peran sebagai pengasuh bagi
adik yaitu sebagai guru, teman, atau sumber dukungan emosional. Kakak menjadi
sosok model atau tutor bagi adik mereka.

4. Implikasi Teori Vygotsky terhadap Pendidikan


Vygotsky dan Piaget menekankan pada pembelajaran aktif. Pada teori Piaget
aktivitas yang dilakukan anak bersifat mandiri, sedangkan teori Vygotsky, seorang
instruktur akan membantu seorang anak belajar

5. Cooperative Learning
Pada cooperative learning, anak menyampaikan pendapat mereka kepada orang
lain sehingga anak menjadi tertantang untuk dapat membuat mereka memikirkan
ide- ide yang tak terpikirka jika mereka bekerjasama
PERBANDINGAN TEORI PIAGET DAN VYGOTSKY

Vigotsky Piaget
• Bersifat variatif • Bersifat universal
• Perkembangan kognitif berasal dari • Perkembangan kognitif sangat
interaksi social Ketika anak belajar dipengaruhi oleh eksplorasi mandiri
dengan bantuan orang lain dalam zona anak.
proksimalnya masing-masing.
• Proses sosial yang terjadi dengan • Proses individual yang anak alami
adanya interaksi sosial akan menjadi menjadi proses social
proses psikologi individu.
• Peran orang dewasa penting untuk • Peran teman-teman penting bagi
membantu proses belajar anak karena dengan adanya
interaksi, anak memahami
perspektif orang lain
PERAN KEMAMPUAN BERBAHASA DALAM
PERKEMBANGAN KOGNITIF
1. Teori Piaget dalam Bahasa
Menurut Piaget, anak-anak usia prasekolah yang berbicara satu sama lain sebetulnya
tidak benar-benar melakukan percakapan satu sama lain. Mereka tidak melakukan
dialog, tetapi monolog yang disebut percakapan egosentris (egocentric speech), yaitu
percakapan yang tidak ditujukan pada siapapun dan tidak diartikan dengan sungguh-
sungguh untuk dipahami lawan bicara seseorang.

2. Teori Vygotsky dalam Bahasa


Dalam teori Vygotsky, bahasa memiliki peran penting untuk perkembangan kognitif
karena membantu anak dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang efisien dan
terstruktur. Dengan melakukan monolog (private speech), anak merencanakan solusi
dan perilaku mereka agar dapat menyelesaikan suatu masalah.
 Seiring bertambahnya usia, private speech tidak diutarakan atau diucapkan dengan
lantang, tetapi akan menjadi inner speech atau percakapan batin masing-masing
anak.
 Menurut Vygotsky anak yang punya private speech lebih bagus komunikasinya.
Teori sosiokultural Vygotsky memberikan pandangan baru dengan perkembangan
kognitif ketika proses sosial berperan penting. Pemikiran anak akan berkembang
ketika mereka terlibat dalam dialog interaktif dengan lawan bicara yang tepat dan
menyelesaikan masalah yang masih termasuk dalam zona proksimal mereka.
 Sedangkan Piaget mengatakan bahwa setiap anak akan mengalami perkembangan
kognitif yang berbeda-beda karena mereka dibesarkan dalam lingkungan budaya
yang berbeda pula.
Kegiatan
belajar
2
PERKEMBANGAN KOGNITIF DARI
PERSPEKTIF PROSES INFORMASI

PENDAHULUAN

Dalam sudut pandang lain yang menyoroti


perkembangan kognitif manusia menyebutkan bahwa
pemikiran manusia sedikit banyak mirip fengan cara
kerja kompiter (Klahr & Mac Whinney, 1998, dalam
Shaffer & Kipp, 2014)
A. MODEL SISTEM PEMROSESAN INFORMASI
Pada tahun 1968, Richard Atkinson dan Richard Shiffrin menvetuskan model system
informasi untuk mendeskripsikan bagaimana seseorang menerima dan mengolah
informasi.
 Terdapat 3 komponen dalam model ini:

1. Sensory state/register: Informasi masuk dalam system melalui indra manusia.


Informasi dismpan dalam waktu yang singkat dan akan hilang jika manusia
memilih mengabaikannya.
2. Short-term store: Ketika manusia mendapat stimulus dari lingkungannya.
Informasi dapat disimpan lebih lama dalam model ini. STS disebut juga sebagai
working memory karena manusia secara sadar mengolah informasi dalam STS.
3. Long –term store: informasi yang telah diinterpretasi disimpan secara permanen
untuk dikemudian hari.
Dalam model system informasi, manusia berperan aktif dalam mengolah informasi
yang masuk.
Merekalah yang memutuskan apakah informasi akan masuk kedalam system
berikutnya atau hilang.
 Ada fungsi eksekutif dalam model sistem informasi yang dikenal sebagai
metakognitif .
 Fungsi eksekutif inilah yang menentukan seberapa besar atensi yang kita berikan
terhadap informasi, menyeleksi proses informasi dan strategi untuk menyimpan,
atau mengingat kembali informasi.
Manusia memiliki cata/strateginya masing-massing untuk menyelesaikan masalah.
B. PERKEMBANGAN MEMORI/INGATAN

Memori adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan proses


menyimpan dan mengingat kembali sebuah informasi.
Memori diklasifikasikan menjadi 2 bagian:
1. Even memory: Memori jangka Panjang yang kita miliki dan mudah
untuk diingat Kembali. Contohnya memori autobiografi atau memori
akan hal-hal yang terjadi pada diri kita.
2. Strategic memory: Proses yang terjadi Ketika manusia secara sadar
mencoba mengingat Kembali informasi yang mereka ciptakan.
Contoh; pelajaran yang akan diujikan besok
C. PERKEMBANGAN STRATEGI MEMORI
Strategi untuk mengigat Kembali sebuah informasi:
1. Rehearsal: Dilakukan untuk mengulang Kembali informasi yang
ingin diingat.
2. Organisasi: Dilakukan dengan mengelompokkan informasi dalam
klasifikasi yang mudah diingat. Misalnya mengelompokkan nama
binatang dan buah.
3. Retrieval process: Proses mengingat Kembali yang dilakukan dengan
dua cara yaitu; free call atau mengingat tanpa adanya instruksi yang
spesifik dan cued call atau mengingat kembali dengan instruksi atau
pertanyaan spesifik.
D. KONSEP KECERDASAN DAN PERKEMBANGAN

Perkembangan intelektual melalui pendektan psikometris.


Pekembangan psikometris telah diguanakan secara luas untuk mengukur
kecerdasan seseorang.
 Pendekatan psikometris menekankan pada produk atau hasil akhir dan
bukannya pada proses.
Genetis adalah salah satu factor yang berpengaruh terhadap permorma
intelektual, tetapi lingkunganpun berperan penting, termasuk latar
belakang budaya, sosial, ekonomi, Pendidikan, hingga lingkungan
rumah dan factor emosional.
E. PENDEKATAN PSIKOMETRIS TENTANG INTELEGENSI
Pendekatan psikometris dibagi menjadi 2 diantaranya:
1. Pendekatan Komponen Tunggal (Alfred Binet);
Alfred Binet dan Theodore Simon adalah pioneer dari tes intelensi
modern. Mereka mendesain suatu unit tesr yang mengukur keterampilan
yang dibutuhkan dalam kelas seperti atensi, persepsi, matematika.
Keterampilan ini dinilai berdasarkan umur.
2. Pandangan Multikomponen Inteligensi; Menguji kemampuan
seseorang dalam mengerjakan keterampilan yang berbeda-beda dan tidak
bisa digabungkan untuk mendefinisikan sebagai satu kemamapuan saja.
Robert Sternberg (1985 dalam Ahaffer & Kipp, 2014) mencetuskan
triarkis teori inteligensi yang menekankan 3 aspek dalam prilaku
intelegensi:
1. Komponen kontekstual
2. Komponen pengalaman
3. Komponen proses informasi.
Teori kecerdasan majemuk Gardner.
Menurutnya manusia memiliki 7 macam kecerdasan, kemudian ia
menambahkan menjadi 9 kecerdasan;
1. Kecerdasan verbal linguistik

2. Kecerdasan visual spasial

3. Kecerdasan logika manusia

4. Kecerdasan musical

5. Kecerdasan kinestetik

6. Kecerdsaan interpernonal

7. Kecerdasan intrapersonal

8. Kecerdasan naturalis

9. Kecerdasan spiritual/ eksistensial

Anda mungkin juga menyukai