Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KOGNITIF,SOSIAL DAN MORAL MASA

REMAJA DAN DEWASA

Dosen Pengampu.Heri fadli,M.Pdi

Di susun oleh:

Kelompok 4

1.Mujiburrahman (20220290110229)

2.Evi lasmini (20220290110210)

3.Nurul hidayah(20220290110207)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL HAKIM

TA.2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kesegenap isi alam. Dengan rahmatnya tersebut, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Meskipun masih terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena kesalahan kami sebagai manusia
dengan banyak keterbatasan. Adapun judul makalah yang kami tulis adalah”Karakteristik
Perkembangan Kognitif ,Sosial Dan Moral Remaja dan Dewasa ”
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan baik secara moril
maupun materil dari sesame kelompok, untuk itu kami ingin menyampaikan terimakasih
teman-teman yang ikut serta dalam membuat makalah ini, kami mengucapkan banyak-banyak
terimakasih jazakumullahu khairan ktsiro
Dalam penulisan makalah ini kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, untuk
itu saran dan kritik dari pembaca yang bertujuan demi kesempurnaan makalah ini kami terima
dengan kerendahan hati.

2
BAB I
PEMBAHASAN

A.Latar belakang Masalah


Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak
dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 sampa21 tahun. Setiap perkembangan
manusia biasanya dibarengi dengan berbagai tuntutan psikologis yang harus dipenuhi,
demikian pula pada masa remaja. Sebagian besar pakar psikologi setuju, bahwa jika
berbagai tuntutanpsikologis yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak
berhasil dipenuhi, maka akanmuncul dampak yang secara signifikan dapat menghambat
kematangan psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut.
Dalam makalah yang kami buat kami membahas tentang karakteristik
perkembangan kognitif social dan moral masa remaja dewasa dilihat dari aspek
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan moral, perkembangan
social dan masih banvak lagi,

B. Rumusan Masalah
1. Apa.karakteristik perkembangan kognitif masa remaja?
2. Apa yang dimaksud dengan remaja?
3. Apa saja karakteristik perkembangan kognitif masa dewasa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan kognitif masa remaja
2. Untuk mengetahui pengertian remaja
3.Untuk mengetahui karakteristik perkembangan kognitif masa dewasa

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Perkembangan Kognitif, Sosial dan Moral Masa Remaja

Fatimah (2006:31) menyatakan bahwa pada dasarnya, kemampuan kognitif


1
merupakan hasil belajar. Hasil belajar ini merupakan perpaduan antara faktor
pembawaan dan faktor lingkungan. Dari hasil belajar yang diukur terus belajar ini,
tingkat kognitif seorang individu dapat diketahui. Test hasil belajar menggambarkan
kemampuan kognitif yang bervariasi. Variasi nilai tersebut menggambarkan perbedaan
kemampuan kognitif tiap-tiap individu.
Santrock (2007:52) menyatakan bahwa teori Piaget berpendapat anak-anak
secara aktif membangun pemahaman mereka mengenai dunia dan melewati 4 tahap
perkembangan kognitif. Tahap pertama, sensori motor pada usia (lahir 2 tahun) yang
terjadi bayi membangun pemahaman mengenai dunia dengan mengkoordinasikan
pengalaman sensorik dengan tindakan fisik. Bayi mengalami kemajuan dari tindakan
refleks sampai mulai menggunakan pikiran. simbolis hingga akhir tahap. Tahap kedua
yaitu, praoperasional( 2-7 tahun) anak mulai menjelaskan dunia dengan kata-kata dan
gambar. Kata-kata dan gambar ini mencerminkan meningkatkan pemikiran simbolis
dan melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik. Tahap ketiga yaitu,
operasional konkret (7-11 tahun) anak saat ini dapat bernalar secara logis mengenai
peristiwa-peristiwa kongkret dan mengklasifikasikan obyek-obyek kedalam bentuk-
bentuk yang berbeda.
Yusuf (2012:195) menyatakan bahwa ditinjau dari perkembangan kognitif
mrnurut Piaget, masa remaja sudah mencapai tahap oprasi formal (oprasi-kegiatan-
kegiatan mental. tentang berbagai gagasan). Remaja, secara mental telah dapat berfikir
logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan kata lain berpikir operasi formal
lebih bersifat hipotetis dan abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan
maslah daripada berpikir kongkret.2
Sarwono(1989:76) menyatakan bahwa keseluruan kemampuan individu untuk
berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara
efektif. Jadi, intelegensi memang mengandung unsur pikiran atau rasio. Semakin
banyak unsur rasio yang harus digunakan dalam suatu tindakan atau tingkah laku,

1
Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia
2
Yusuf. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

4
semakin berintelegensi tingkah laku tersebut. Kita ambil contoh seorang anak kecil
berumur empat tahun sedang bermain di taman bunga. la melihat bunga-bunga
berwarna-warni, lari mengejar kupu-kupu, menciumi bunga-bunga itu, dan sebagainya.
Tindakan-tindakan itu masih berkadar intelegensi yang rendah karena unsur rasionya
juga rendah.
Andi (2011:online) menyatakan bahwa Perkembangan kognisi remaja
mencapai tahap operasional formal yang memungkinkan remaja berpikir secara abstrak
dan komplek, sehingga remaja mampu mengambil keputusan untuk dirinya. Selama
masa remaja, kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang
secara bertahap. Masa remaja adalah awal dari tahap pikiran formal operasional, yang
mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan atau
deduksi. Tahap ini terjadi di semua orang tanpa memandang pendidikan dan
pengalaman mereka. Namun, bukti riset tidak mendukung hipotesis itu yang
menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks
adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Unsur yang terpenting dalam mengembangkan pemikiran seseorang adalah
latihan dan pengalaman. Latihan berpikir, merumuskan masalah dan memecahkannya,
serta mengambil kesimpulan akan membantu seseorang untuk mengembangkan
pemikirannya ataupun intelegensinya. Piaget membedakan dua macam pengalaman,
yaitu:
a) Pengalaman fisis terdiri dari tindakan atau aksi seseorang terhadap objek yang di
hadapi untuk mengabstraksi sifat-sifatnya.
b) Pengalaman logistik-matematis terdiri dari tindakan pada objek untuk mempelajari
konsekuensi tindakan pada objek tersebut.

Selain itu, unsur paling penting dalam perkembangan pemikiran adalah mekanisme
internal (ekuilibrium) sebagai self-regulasi yang mengatur diri seseorang jika
berhadapan dengan rangsangan atau tantangan dari luar. Piaget juga menyebutkan
adanya pengaruh afeksi dalam perkembangan pemikiran seseorang yang berkaitan
dengan kebutuhan untuk menentukan diri atau membentuk motivasi yang kuat bagi
intelegensi seseorang tersebut (Suparno, 2001).3
Ada 5 perubahan perkembangan kognitif anak remaja:

3
Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.

5
1) Remaja sudah bisa melihat ke depan (future) ke hal-hal yang mungkin, termasuk
mengerti keterbatasannya dalam memahami realita, atau sistem abstraksi,
pendekatan dan penalaran yang sistematis (logis-idealis), sampai ke berfikir
hipotetis adalah berdampak pada perilaku sosial, berperan dalam meningkatkan
kemampuan membuat keputusan.
2) Remaja mampu berfikir abstrak. Kemampuan ini berdampak dan dapat
diaplikasikan dalam proses penalaran dan berfikir logis.
3) Remaja mulai lebih sering berpikir tentang berpikir. Berpikir sendiri sudah
familiaristilah Metacognition, yaitu monitoring tentang aktivitas kognitifnya
sendiri selama prosesberfikir, menjadikannya instrospektif, terkait dengan
adolescence egocentrism.
4) Pemikirannya lebih multidimensional dibandingkan singular karena mampu
melihat dari berbagai perspektif dan lebih sensitif pada kata-kata sarkastik, sindiran
“double entendres”.
5) Remaja mengerti hal-hal yang bersifat relatif, tidak selalu absolut dan sering
muncul saat remaja meragukan sesuatu dan ditandai dengan seringnya
berargumentasi dengan orang tua terutama tentang nilai-nilai moral.

terutama tentang Karakteristik Pemikiran Remaja Berupa :


a. Perkembangan kognisi sosial: remaja mengembangkan suatu egosentrisme
khusus,remaja yakin bahwa orangtua memperhatikan dirinya sebagaimana halnya
dengan dirinya sendiri.
b. Rasa unik pribadi remaja membuat mereka merasa bahwa tidak seorangpun dapat
mengerti bagaimana perasaan mereka sebenarnya.

Ada beberapa ciri pemikiran praoperasional formal pada remaja:


1) Abstrak: Mampu memunculkan kemungkinan-kemungkinan hipotesis atau dalil-dalil
dan penalaran yang benar-benar abstrak.
2) Idealis: Mulai berpikir tentang ciri-ciri ideal bagi mereka sendiri, orang lain, dan dunia,
dan membandingkan diri mereka dengan orang lain dan standard-standard ideal ini.
3) Logis : Mulai mampu mengembangkan hipotesis atau dugaan terbaik akan jalan keluar
suatumasalah, menyusun rencana-rencana untuk memecahkan masalah-masalah dan
menguji pemecahan-pemecahan masalah secara sistematis.

6
Pada perkembangan kognisi remaja juga dipengaruhi oleh pengambilankeputusan
yangberupa: Remaja cenderung menghasilkan pilihan-pilihan: menguji situasi dari
berbagai perspektif, mengantisipasi akibat-akibat dari keputusan-keputusan dan
mempertimbangkan kredibilitas sumber-sumber.
Remaja perlu punya lebih banyak peluang untuk mempraktekkan dan
mendiskusikanpengambilan keputusan yang realistis. Misa/ Dalam pengambilan
keputusan oleh remaja mulai dari pemikiran, keputusan sampai pada konsekuensinya,
bagaimana lingkungannya yangmenunjukkan peran lingkungan dalam membantu
pengambilan keputusan pada remaja.
Adapun Karakteristik Perkembangan Pada Remaja yakni:
A.Perkembangan fisik
Masa remaia merupakan salah satu diantara dua masa rentang kehidupan individu
dimanaterjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa pertama terjadi pada fase
prenatal dan bayi.Bagian-bagian tubuhu pada tahun-tahupermulaan kehidupan secara
proporsional terlalukecil, namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalukarena
terlebih dahulumencapai kematangan dari pada bagian-bagian yangHal yang paling jelas
terlihat padahidung.dan tangan.
Pada masa remaja akhir proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang
dewasa dalam semua bagiannya.dalam perkembangan seksualitas remaja ,ditandai dengan
dua ciri yaitu sebagai berikut:
1) .Ciri-ciri seks primer

Pada remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis. Setelah
testis mulaitumbuh dan penis menjadi panjang pembuluh manikelenjar prostat semakin
membesar.Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan remaja pria
(sekitar14-15 tahun)mengalami "mimpi basah".
Pada remaja wanita kematangan organ seksualnya ditandai dengan tumbuhnya
rahim,vagina dan ovarium(indung telur). Ovarium menghasilkan telurmengeluarkan
hormonhormon yang dikeluarkan untuk kehamilan menstruasi. Pada masa ini sekitar
usia 11-15 tahun remaja wanita mengalami menstruasi pertama..

2) Ciri-ciri seks sekunder


• Wanita: Tumbuhnya rambut di sekitar area kemaluan dan ketiak.
peningkatan ukuran payudara. peningkatan ukuran pinggul.

7
• Pria: Tumbuh rambut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak, terjadi
perubahan suara, tumbuhkumis, tumbuh jakun.

B.Perkembangan kognitif (intelektual)


Pada usia 12-20 tahunpertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Pada usia 16tahun
berat otak sudah menyamai orang dewasa. Pada masa remaja terjadi reorganisasi
lingkaransyaraf Lobe frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu
kemampuanmerumuskan perencanaan strategis mengambil keputusan. Lobe frontal ini
berkembangsampai usia 20 tahun lebih dan sangat berpengaruh pada kemampuan
intelektual remaja, seperti halnya anak usia 12 tahun walaupun secara intelektual remaja
tersebut berbakat namun belum bijaksana.

C.Perkembangan emosi
Pada masa remaja merupakan puncak emosionalitas yaitu perkembangan emosi
yangPertumbuhan fisik serta organ-organ seksual yang mempengaruhi berkembangnya
emosiatau perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti
perasaan cinta.rindukeinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada
remaja awal perkembangan emosinya menunjukkan sipat sensitive dan reaktif terhadap
peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negative dan tempera mental. Sedang
remaia akhir sudah biasmengendalikan emosinya.

D. Perkembangan Sosial
Pada masa remaja berkembang "social cognition" yaitu kemampuan untuk
memahami orangRemaja memahami orangsebagai individuunik baik menyangkut
sifatsifat pribadinilai-nilai maupun perasaannya. Pemahamannya, mendorong remaja
untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman sebaya, baik melalui
persahabatan maupun percintaan. Dalam hubungan persahabatan, remaja memilih
teman memiliki kualitas psikologisnya relative sama dengan dirinya, baik menyangkut
interes, sikap, nilai maupun kepribadian. Pada masa ini juga remaja cenderung
mengikuti opini, pendapat, nilai,kebiasaan, hobby dan juga keinginan orang lain.

8
E. Perkembangan Moral
Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan perbuatan yang dinilai baik
oleh orang lain.keberagaman tingkat moral remaja disebabkan karena faktor
penentuannya yang beragam juga.Salah satu yang mempengaruhi adalah orangtua.

F. Perkembangan kepribadian
Sifat-sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual, emosional,
sosial.kognitif dan nilai-nilai. Pada masa remaja paling penting bagi pengembangan dan
integrasi kepribadian. Faktor-faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya
perubahan kepribadian pada saat meliput masa remaja:
a). Perolehan pertumbuhan fisik yang menyerupai masa dewasa.
b). Kematangan seksual yang disertai dengan dorongan-dorongan dan emosi baru.
c). Kesadaran terhadap sendiri, keinginan untuk mengarahkan diri dan mengevaluasi
diri kembali tentang standar (norma), tujuan dan cita-cita.
d). Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual ,berteman dengan pria
maupun wanita.

Masa remaja merupakan saat berkembangnya identity (jati diri).


Perkembangan"identity" merupakan isu sentral pada masa remaja yang memberikan dasar
bagi masa dewasa.Erikson meyakini bahwa perkembangan identity pada masa remaja
berkaitan dengan komitmen terhadap okupasi masa depan.
Dalam mengolaborasi teori Erikson tentang identity remaja,james Marcia
mengemukan bahwa empat alternative bagi remaja dalam menguji diri dan pilihan
pilihannya yaitu sebagai berikut.
a) Achievement, vang berarti bahwa setelah remaja memahami pilihan yang realistic
maka dia harus membuat pilihan dan berprilaku sesuai dengan pilihannya.
b) Identity Foreclosure, menerima pilihan orang mempertimbangkan pilihannya.
c) Identity Diffusion yang berarti kebingungan tentang siapa dirinya dalam hidupnya.
Moratorium, penundaan dalam komitmen remaja terhadap pilihan-pilihan aspek
pribadi atauokupasi. Dalam haErikson menyadari bahwa remaja dalam masyarakat
yang kompleksmengalami krisis identitas atau periode moratorium dan
kebingungan yang temporer.

9
B. Pengertian Remaja
Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa adolescere
yangartinya "tumbuh tumbuh untuk mencapai kematangan". Perkembangan lebih lanjut,
istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, danfisik (Hurlock, 1991). Pandangan tersebut didukung oleh Piaget (Hurlock,1991)
yang menyatakanbahwa secara psilologis remaja adalahanakmerasa berada di
bawahtingkat yang lebih tua, melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.
Selain itu, remaja memiliki keunikan-keunikan yang terletak pada individu-
individunya.Tampak jelas bahwaremaja dari keluarga sama memperlihatkan perbedaan-
perbedaandalam besar badan, intelegensi, minatsifat sosial. Para remaja dari kelas sosial
yangberbeda dengan paradariyanglalamcitanya. Pendeknya,beberapa keunikan para
remaja terletak dalam individualitasnya, bukan pada masa remajanya.
Adapun ciri-ciri atau karakteriskik remaja antara lain:
a. Perkembangan seksual
b. Emosi yang meluap-luap
c. Mulai tertarik kepada lawan jenis
d. Kegelisahan
e. Pertentangan
f. Aktifitas kelompok
g. Keinginanencoba segala sesuatu.

C. Karakteristik Perkembangan Kognitif Masa Dewasa

Masa dewasa awal dalam kehidupan individu ditandaiperubahan eksternalinternal.


Secara eksternal, tingkatan sekolah akhir akan selesai usia tahun lulusan sekolah akan
membuat keputusan apakah mereka melanjutkan pendidikan, langsung bekerja, atau
melakukan sesuatu yang lain seluruhnya. Perubahan lingkungan seringkali terjadi
beberapa kali akan dialami ketika para dewasa muda ini keluar dari rumah orang tua
keasrama, rumah kos, apartemen atau lainnya. Ketika jenjang sekolah menengah atas
selesai, dunia terbuka pada banyak kemungkinan tidak terbatas akan apa yang bisa
dilakukan seseorang berikutnya.
Periode dewasa muda antara 18 -30 tahun atau 20-40 tahun menurut sebagian memang
merupakan waktunya untuk perubahan, ketika para dewasa muda mendapatkan

10
kemampuan dan pendidikan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan dan karir,
ketika mereka membangun rumah tangga hubungan, keluarga, dan mulai berkontribusi
dalam masyarakat dalam cara yang bermanfaat. Para dewasa muda seringkali berfokus
pada menemukan lingkungan hidup yang sesuai dengan mereka dan membuat berbagai
keputusan mengenai pasankan keluarga.
Tahap kehidupan terdahulu telah menghasilkan perubahan yang dramatiskritis.dimana
telah terjadi perkembangan otak yang esensial sehinggat dewasa seseorang
tinggalmengaplikasikan dan menggunakan pengetahuan mereka serta kemampuan
analitisnya.walaupun demikian, banyak peneliti merujuk kepada perubahan yang berlanjut
yang mengambillobus frontalkorteks serebral otak, yaitudimana terletak
penilaian,perencanaan.bicarsmenggerakkan otot. pertumbuhan otak di area ini hanya
mencapai perkembangan finalnya pada awal usia 20 tahunan.
Sebagai tambahan para ahli seperti Jean Piaget (1896-1980)yang mencatat adanya
perbedaan signifikan antara pemikiran orang dewasa dan pemikiran remaja. Orang dewasa
memiliki fleksibilitas lebih dalam pola pikirnya, dapat memahami bahwa ada beragam
pendapat dalam satu masalah.ada lebih yang dapat digunakan untuk melakukan
pendekatan terhadap suatu masalah. kaum dewasa awal mampu mengasimilasi dan
mensintesis situasi yang kompleks dan kontradiksi serta beragumen tidak seperti remaja
harus menemukan kebenaran absolut. Kognitif merupakan suatu proses mengenai
bagaimana adaptasi dan interpretasi yang dilakukan seseorang terhadap objek, kondisi
dirinya sendiri, dan berbagai peristiwa di sekitarnva.

11
BAB III

PENUTUPAN

A. kesimpulan

Remaja dalam bahaslinya disebut adolescence, berasalabahasa adolescere yang


artinya"tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan". Sedangkan Pandangan Piaget
dalambukunya Sitti Hartinah yang menyatakan bahwa secara psilologisadalah suatu usia
dimana anak tidak merasa berada di bawah tingjat yang lebihmelainkan merasa sama
ataupaling tidak sejajar.
Perkembangan-perkmbangan yang dialami pada masa remaja,lain: perkembanganfisik,
perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan
moral,perkembangan kepribadian, dan perkembangan kesadaran beragama.
B. Kritik dan Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah kami masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, kritik dansifatnyaembangkami harapkandosen maupun dari teman-
teman. Selain itukami harapkan kepada pembaca agar bisamenjadikan makalah ini sebagai
bahan bacaan yang tujuannya ingin memahami tentang Karakteristik Perkembangan Kognitif
,Sosial Dan Moral Remaja dan Dewasa ”

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung:


Pustaka Setia

12
Yusuf. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
https://winanurani.blog.institutpendidikan.ac.id/makalah-karekteristik-perkembangan-
kognitif dan-bahasa-remaja-dan-implikasinya-dalam-pendidikan/
http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/karakteristik-perkembangan-remaja..
https://dosenpsikologi.com/perkembangan-kognitif-pada-dewasa-awal

13

Anda mungkin juga menyukai