Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Pengantar Pendidikan
Oleh :
Kelompok 7 (Offering C)
1
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Agustus 2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Psikologi perkembangan
2.1.1 Definisi
1. Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. knoers, dan Prof. Dr. Siti
rahayu Haditoro dalam Psikologi Perkembangan adalah suatu Ilmu yang
lebih mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses
perkembangan (perubahan) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang,
dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan.
5
perkembangan seseorang secara individual.
Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-
tahap perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini
bersifat hierarkis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan
seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya.
Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat,
yaitu :
Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2-7 tahun. Ciri pokok
perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa
tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Pada tahap ini,
anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsep
nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi kesalahan
dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah:
6
b. Dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal
dan mencolok.
c. Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk
kriteria yang benar.
d. Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat
menjelaskan perbedaan antara deretan.
a) Anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan
ditandai adanya reversible dan kekekalan.
b) Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan
benda-benda yang bersifat konkret.
c) Anak sudah tidak perlu coba-coba dan membuat kesalahan, karena anak
sudah dapat berpikir dengan menggunakan model "kemungkinan" dalam
melakukan kegiatan tertentu.
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu
berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir
"kemungkinan". Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive
dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Pada tahap ini
kondisi berpikir anak sudah dapat :
7
Teori ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari
perilaku etis, mempunyai stadium perkembangan dengan tingkat yang
Pada masa Pre Konvensional ini dibagi menjadi dua masa yaitu:
8
Pada masa ketiga ini, di dalamnya mencakup dua masa perkembangan
moral, yaitu:
Pada masa yang tertinggi ini, moral dipandang benar tidak harus
dibatasi oleh hukum atau aturan dari kelompok sosial atau masyarakat.
Tetapi, hal tersebut lebih dibatasi oleh kesadaran individu dengan
dilandasi prinsip prinsip etis.
Id adalah system kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini
kemudian akan muncul ego dan super ego. Saat dilahirkan, id berisi semua
aspek psikologis yang diturunkan, seperti instink, impuls dan drives. Id
merupakan komponen kepribadian yang primitive, instinktif (yang berusaha
untuk memenuhi kepuasan instink) dan rahim tempat ego dan super ego
berkembang. Id berorientasi pada prinsip kesenangan (pleasure principle)
atau prinsip reduksi ketegangan.
9
realistis. Fungsi ego ini berguna untuk menyaring dorongan-dorongan yang
ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
10
4. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar;
Penguatan
Penguatan
11
semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative
reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
Teori behavioristik banyak dikritik karena beberapa alasan sebagai
berikut :
1. Seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks
dan penyimpangan- penyimpangan yang terjadi dalam hubungan
stimulus dan respon.
2. Kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi pebelajar,
walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama.
3. Asumsi pokoknya bahwa semua hasil belajar yang berupa perubahan
tingkah laku yang bisa diamati, juga dianggap terlalu
menyederhanakan masalah belajar yang sesungguhnya. Teori ini
tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks
Aplikasi Teori Behavioristik dalam pendidikan dan pembelajaran :
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional.
12
11. Memberikan penguatan.
13
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
14
2. Mengukur kesiapan siswa (minat, kemampuan,
struktur kognitif).
Pengalaman Ilmu
pengetahuan
15
tujuannya tercapai. Teori belajar humanistik paling cocok untuk
diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan
pribadi, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial.
Indikator dari keberhasilannya adalah siswa merasa senang, bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola piker perilaku atas
kemauannya sendiri. Aplikasi teori humanistik dalam proses
pembelajaran yaitu sebagai berikut :
Heuristik
Sistem
informasi
16
Algoritmik
17
2.2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Attention Relevance Confidence
Satisfaction (ARCS)
18
5. menyampaikan materi pembelajaran
5. member kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran
6. memberi bimbingan belajar
7. memberikan kepuasan siswa terhadap pembelajaran melalui penguatan-
penguatan positif dari hasil tugas-tugas atau latihan yang telah dikerjakan
siswa
8. memberikan evaluasi baik berupa tugas ataupun latihan
9. menyimpulkan materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran
19
5. Memberikan Bimbingan Belajar
Untuk membantu peserta didik memahami dan mengingat isi lebih efektif,
bimbingan tambahan harus disediakan bersama dengan penyajian konten
baru. Strategi bimbingan dapat mencakup pengunaan contoh, non-contoh,
studi kasus, representasi grafis, mnemonic, dan analogi.
6. Kinerja (praktek)
Peserta diminta untuk melatih ketrampilan atau perilaku baru dalam
rangka internalisasi ketrampilan atau perilaku baru dalam rangka
internalisasi ketrampilan dan pengetahuan baru. Praktek item digunakan
untuk pemahaman dan encoding bukan untuk mencetak gol formal.
7. Memberikan Umpan Balik
Untuk berlatih ketrampilan/perilaku baru sangat penting untuk
memberikan umpan balik yang spesifik dan langsung terhadap kinerja
peserta didik. Umpan balik harus ditulis untuk membantu peserta didik
belajar dari kesalahan mereka.
8. Menilai kinerja
Hal ini berfungsi untuk mengaktifkan pengambilan dan memperkuat
memori. Hal ini juga memungkinkan peserta untuk mengidentifikasi area
perbaikan yang diperlukan.
9. Meningkatkan penguatan (retensi) dan alih pengetahuan (transfer)
Untuk mengembangkan keahlian peserta didik harus menginternalisasi
pengetahuan atau ketrampilan baru dan menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh dalam situasi baru, sehingga mendorong
transfer belajar dengan pekerjaan.
20
studi psikologi social adalah segala gerak-gerik atau tingkah laku yang timbul
dalam konteks social atau lingkungan social. Psikologi social bertujuan untuk
mengerti suatu gejala dan fenomena.
Perlengkapan peserta didik atau warga belajar sebagai subjek dalam garis
besarnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Watak adalah sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang hampir tidak dapat
diubah.
2. Kemampuan umum atau IQ, ialah kecerdasan yang bersifat umum.
3. Kemampuan khusus atau bakat, ialah kemampuan yang dibawa sejak
lahir.
4. Kepribadian, ialah penampilan seseorang secara umum.
5. Latar belakang , ialah lingkungan tempat dibesarkan terutama lingkungan
keluarga.
21
Contoh Kasus :
22
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Pendidik diwajibkan menerapkan nilai-nilai landasan Psikologi s
pendidikan dalam proses belajar mengajar.
2. Pendidik lebih memperhatikan landasan Psikologi pendidikan yang sesuai
dengan peserta didik.
Dengan begitu maka perkempangan peserta didik diharapkan berkembang
secara optimal dan mengarah ke arah yang ditujukan.
23
DAFTAR RUJUKAN
(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/06/07/teori-belajar-humani
stik-dan-implementasi-dalam-pembelajaran/) diakses 29 Agustus 2019.
(http://fatkhan.web.id/pengertian-model-pembelajaran-attention-
relevance-confidence-satisfaction-arcs/) diakses 28 Agustus 2019.
(http://revafebrianti.blogspot.com/2016/12/kesiapan-belajar-dan-aspek-
aspek.html) diakses pada 28 Agustus 2019.
24