PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Nim: 200106059
Kelas: 4/B
TAHUN 2021/2022
TEMA 1
Pendidikan berasal dari kata didik dalam bahasa Indonesia yang juga merupakan
hasil transeletasi peng-Indonesia-an dari bahasa Yunani yaitu “Peadagogie”.
Etimologi kata Peadagogie adalah “pais” yang artinya “Anak”, dan “Again” artinya
“Bimbingan”. Jadi secara umum Peadagogie artinya “bimbingan yang diberikan
kepada anak”. Menurut termonologi yang lebih luas maka pendidikan adalah usaha
yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau
mencapai tujuan hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dari mental (Sudirman N,
1992: 4).
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Psyichology yang
merupakan gabungan dari kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos
berarti ilmu. Oleh karena itu, secara harfiah dapat dipahami bahwa psikologi adalah
ilmu jiwa. Kata logos sering dimaknai sebagai nalar dan logika, secara sederhana
dapat dipahami secara merata sebagai ilmu atau pengetahuan. Sedangkan psyche
memiliki makna yang sangat rumit karena memiliki definisi yang abstrak, sulit dilihat
wujudnya, namun keberadaannya tidak dapat disangkal.
Kata psikologi dalam KBBI memiliki arti sebagai ilmu yang berkaitan dengan
proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau
bisa juga berarti ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.
Arti penting psikologi pendidikan
2. Metode Questionnaire
Metode Questionnaire merupakan serangkain dari pertanyaan-pertanyaan yang
mana berkaitan langsung dengan topik yang ada dalam ilmu psikologi,
Pendidikan, dan sosial.
3. Metode Klinis
Metode Klinis merupakan sebuah tempat diagnose dan juga pengobatan untuk
berbagai macam jenis kelakuan, gangguan fisik hingga perkembangan.
4. Metode Introspeksi
Metode Introspeksi merupakan metode penelitian yang manaakan dilakukan
dengan cara mengamati kedalam diri sendiri, tidak hanya itu saja, dalam metode
ini nantinya juga bisa melihat kondisi mental seseorang dalam waktu tertentu yang
meliputi perasaan, motif-motif yang ada dalam diri seseorang hingga pikiran.
5. Metode Case Study
Metode Case Study merupakan catatan mengenai pengalaman seseorang baik itu
penyakit yang pernah ia derita, lingkungan, Pendidikan, hingga perawatan.
C. Ruang Lingkup Pembahasan Psikologi Pendidikan
Jika kita bertanya mengenai lingkup (scope) psikologi pendidikan, maksudnya
bertanya tentang apa saja yang dibicarakn oleh psikologi pendidikan, maka berdasarkan
berbagai buku psikologi pendidikan akan diperoleh jawaban yang berbeda-beda. Sebagian
buku menunjukan lingkup yang luas, sedangkan buku-buku yang lain menunjukkan
ingkup yang lebih sempit atau terbatas.
Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas selain proses belajar juga
membahas tentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan mental, evaluasi
belajar dan sebagainya. Sedangkan buku yang lingkupnya lebih sempit biasanya berkisar
pada soal proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh maksud
penulis dalam menulis buku itu. Ada yang bermaksud hanya memberikan pengantar saja,
sehingga pembahasanya mengenai lingkup itu cukup luas, akan tetapi kurang mendalam.
Sebaliknya ada yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar pada proses beljar,
akan tetapi pembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh dikatakan bahwa tidak ada dua
buku psikologi pendidikan yang menunjukkan ruang lingkup materi yang sama benar.
Walaupun demikian, pada dasarnya psikologi pendidikan membahas hal-hal sebagai
berikut
a. Hereditas dan Lingkungan
b. Pertumbuhan dan Perkembangan
c. Potensial dan Karakteristik Tingkah laku
d. Hasil Proses Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Individu yang Bersifat Personal
dan Sosial
e. Higiene Mental dan Pendidikan dan
f. Evaluasi Hasil Pendidikan
TEMA 2
Karakteristik belajar dan pembelajaran Belajar dapat dikatakan belajar jika memiliki
ciri-ciri seperti yang dikemukakan Dimyati dan Mudjiono (2009:8) yaitu:
1) Unsur pelaku, siswa yang bertindak belajar atau pebelajar
2) Unsur Tujuan, memperoleh hasil dan pengalaman hidup
3) Unsur proses, terjadi internal pada diri pebelajar
4) Unsur tempat, belajar dapat dilakukan disembarang tempat
5) Unsur lama waktu, sepanjang hayat
6) Unsur syarat terjadi, dengan motivasi belajar yang kuat
7) Unsur ukuran keberhasilan, dapat memecahkan masalah
8) Unsur faedah, bagi pebelajar dapat mempertinggi martabat pribadi
9) Unsur hasil, hasil belajar dampak pengajaran dan pengiring
Hakekat Belajar
1. Hakikat belajar dalam istilah Ta’allama
Dalam Islam belajar merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dilihat dari istilah, belajar adalah menerima ilmu sebagai
konsekuensi adanya pengajaran. Itulah sebabnya dalam tata bahasa Arab belajar itu
disebut dengan ta’allama. Adapun asal kata ta’allama adalah ‘alima yang berarti
mengecap, memberi tanda (Munawwir, 1997: 965).
2. Hakikat Belajar dalam Istilah Darasa
Pengertian ini dapat dipahami belajar merupakan usaha yang melibatkan
konsentrasi psikis dan fisik manusia. Sebab secara normatif manusia tidak akan
mampu menghafal, memahami, mengerti jika fisik tidak hadir, atau seandainya
fisik manusia hadir tanpa adanya pemusatan daya potensi kognitif, tentu mustahil
juga manusia bisa memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Hakikat Belajar dalam Istilah Thalaba
Selain istilah lain yang telah diuraikan, dalam tradisi Islam belajar sering
juga dipahami dengan istilah thalaba ( طلب.(Dalam Kamus Bahasa Arab طلب
diartikan mencari atau meminta. Kata طلبjuga sama dengan istilah hawala
akhrajahu yaitu berusaha mendapatkannya.
B. Jenis, Proses dan Ciri Khas Perilaku Blajar
Jenis-jenis Perilaku Belajar
1. Perilaku belajar Klasikal
Perilaku belajar klasikal, bila seseorang guru menghadapi kelompok besar siswa
didalam kelas dan memberi pelajaran dengan satu jenis metode mengajar.
2. Perilaku belajar Kelompok kecil
Perilaku belajar kelompok kecil, bila siswa dalam satu kelas dibagi kedalam
beberapa kelompok (5-7 siswa atau kelompok ) dan masing-masing kelompok
diberi tugas untuk menyelesaikan tugas.
3. Perilaku belajar Perseorangan
Perilaku belajar perseorangan, bila masing-masing siswa secara pribadi diberi
beban beban belajar secara mendiri, misalnya dalam pengajaran modul.
Ciri khas Perilaku Belajar
1. Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam proses belajar
berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari
atau dengan kata lain bukan kebetulan.
2. Pengamatan adalah suatu proses menerima, menafsirkan dan memberi arti
rangsangan yang asuk melalui indranya seperti mata dan telinga.
3. Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan
otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniyah misalnya menulis,
mengetik, berolahraga dan sebagainya.
4. Berfikir rasional adalah berfikir dengan cara megasosiasikan suatu denganyang
lainnya.
5. Berfikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang
bertalian dengan pemecahan masalah.
6. Sikap sebagai pandangan atau kecendrungan yang relative menetap pada siswa.
7. Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respon
karena adanya proses belajar, respon lain yang sedang berlangsung.
8. Apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-
benda abstrak maupun konkret yang memiliki nilai luhur.
9. Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman
prasaan seperti takut, marah, sedih,dan sebagainya.
C. Faktor-Faktor Berpengaruh Dalam Belajar
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam belajar ada 3 ialah:
1. Faktor internal
Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini
meliputi dua aspek:
a. Aspek jasmani
Kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-oragan
tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran.
b. Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas belajar siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah
siswa pada umunya dipandang lebih esensial adalah tingkat
kecerdasan/intelegensi siswa sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan
motivasi siwa.
2. Faktor ekternal
Faktor ekternal yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor ini juga
dapat dua macam yaitu:
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf, dan teman-teman
sekelasnya yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
Lingkungan masyarakat, tetangga, juga teman-teman bermain yang
sekita perkampungan siswa tersebut juga mempengaruhi belajar siswa.
Yang paling berpengaruh dalam belajar siswa adalah lingkungan
keluarga.
b. Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung
sekolah letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya
alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan
siswa.
3. Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
materi-materi pelajaran. Faktor-faktor diatas dalam hal sering saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain.
TEMA 5
KONSEP DAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE DAN SCIENTIFIC
A. Konsep dan Karakteristik Pembelajaran Saintific
Pembelajaran aktif (active learning) adalah metode atau strategi belajar yang
melibatkan siswa secara langsung dalam berinteraksi, menyelidiki, menyelesaikan
masalah dan menyimpulkan pemahaman diri. Melalui pembelajaran aktif, guru akan
mengondisikan siswa untuk selalu mengalami pengalaman belajar yang lebih
bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dilakukan selama proses
pembelajaran.
1.Ceramah
Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak
senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat
dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya.
2.Diskusi umum
3.Curah pendapat
4.Diskusi kelompok
6. Sandiwara
7.Demostrasi
8.Praktek lapangan
9. Permainan