Anda di halaman 1dari 9

E-ISSN : 2252 - 4797

Volume 3 –No.2 2014

Journal Polingua
Scientific Journal of Linguistics, Literature and Education

Hakikat dan Konsep-Konsep Dasar Psikologi Pendidikan, Belajar dan


Pembelajaran Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Rusdi
Dosen Pendidikan Matematika
STAIN Bukittinggi
rusdichatib@yahoo.co.id

Abstract— Is a must for every educator who is responsible, that he was in carrying out his duties,act in a manner consistent with the
\"state\" of the students. In this context, the role of psychology as a scienceknowledge which seeks to understand human beings, with the
goal to be able to treat it with moreright. Therefore, the psychological knowledge of students in the educational process is necessary
andimportant for every educator; so that every educator should be a requirement to have knowledgeon educational psychology. The
central issue in educational psychology is a matter of learning andlearning. This is not surprising, because the actual teaching and
learning is a follow implementationin business education. In seeking to educate, children students learn and the teachers do the
teachingto the students. The quality of students' learning outcomes are determined by the learning process that caninfluenced by many
factors, both internal and external.

Keywords— Psychology of Education, Teaching and Learning.

karena itu, pengetahuan psikologis mengenai anak


I. PENDAHULUAN didik dalam proses pendidikan adalah hal yang
Tidak dapat dipungkir, bahwa sejak anak perlu dan penting bagi setiap pendidik; sehingga
manusia yang pertama lahir ke dunia, telah ada seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik
dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia telah untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi
berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun pendidikan. Mengingat setiap orang pada suatu
dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula saat tertentu melakukan perbuatan mendidik, maka
semenjak manusia saling bergaul, telah ada usaha- pada hakekatnya psikologi pendidikan itu
usaha dari orang-orang yang telah mampu dalam dibutuhkan oleh setiap orang.
hal tertentu untuk mempengaruhi orang lain teman Psikologi pendidikan (educational
bergaul mereka, untuk kepentingan kemajuan psychology) adalah studi mengenai tingkah laku
orang-orang bersangkutan itu. Dari uraian ini manusia dalam kegiatan belajar dan
jelaslah kiranya, bahwa masalah pendidikan pembelajaran, dan penerapan konsep dan teori-
adalah masalah setiap orang dari dulu hingga teori psikologi dalam kegiatan belajar/pendidikan.
sekarang, dan diwaktu-waktu yang akan datang Psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi
(Suryabrata, 2012:1). yang memfokuskan diri pada pemahaman tentang
Adalah keharusan bagi setiap pendidik proses belajar dan pembelajaran dalam lingkungan
yang bertanggung jawab, bahwa dia dalam pendidikan (Santrock, 2008:4). Jadi, bisa
melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara dikatakan bahwa masalah yang sentral dalam
yang sesuai dengan “keadaan” si anak didik. psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan
Dalam konteks inilah, psikologi berperan sebagai pembelajaran. Hal ini tidaklah mengherankan,
ilmu pengetahuan yang berusaha memahami karena sebenarnya belajar dan pembelajaran
sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat adalah tindak pelaksanaan dalam usaha pendidikan.
memperlakukannya dengan lebih tepat. Oleh Di dalam usaha mendidik, anak-anak didik belajar

156
dan si pendidik melakukan pembelajaran kepada 1) Suryabrata (2012:1), psikologi adalah ilmu
para anak didik. pengetahuan yang berusaha
Belajar merupakan salah satu faktor yang memahamisesama manusia, dengan tujuan
mempengaruhi dan berperan penting dalam untuk dapat memperlakukannya dengan
pembentukan pribadi dan prilaku individu. lebih tepat.
Sebagian besar perkembangan individu 2) Syah(2000:10), psikologi adalah ilmu
berlangsung melalui kegiatan belajar.Belajar pengetahuan yang menyelidiki dan
adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas membahas tingkah laku terbuka dan
yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan tertutup pada manusia, baik selaku
mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa individu maupun kelompok dalam
penambahan pengetahuan atau kemahiran hubungannya dengan lingkungan.
berdasarkan alat indra dan pengalamannya. 3) Santrock (2004:4), psikologi adalah studi
Pembelajaran merupakan proses dasar ilmiah tentang prilaku dan proses mental.
dalam pendidikan yang dari sanalah lingkup 4) Edwin & Herbert(dalam Syah, 2000: 9),psikoogi
terkecil secara formal yang menentukan dunia adalah studi tentang hakiat manusia.
pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran 5) Bruno (1987), Pengertian Psikologi dibagi
dapat diartikan sebagaisuatu proses menciptakan dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi
kondisi yang kondusif agar terjadi interaksi adalah studi (penyelidikan) mengenai ruh.
komunikasi belajar mengajar antara pendidik, Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
peserta didik dan komponen pembelajaran lainnya mengenai kehidupan mental. Ketiga,
untuk mencapai tujuan pembelajaran. psikologi adalah ilmu pengetahuan
Belajar sebagai suatu proses atau aktivitas mengenai tingkah lakuorganisme.
disyaratkan oleh banyak sekali ha-hal atau faktor- Berdasarkan definisi-definisi
faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar psikologitersebut di atas, didapat kata kunci dari
itu adalah banyak sekali macamnya, terlalu banyak hakikat psikologi, yaitu: 1) Scientific, yaitu
untuk disebutkan satu per satu. Untuk sistem pengetahuan yang dibangun melalui
memudahkan pembahasan, secara umum faktor- kerja ilmiah (scientific method); 2) Bhavior,
faktor yang memengaruhi belajar dibedakan atas yaitu observable behavior (sesuatu yang dapat
dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor dilihat) seperti tersenyum, menangis, berlari,
eksternal. Kedua faktor tersebut saling berbicara dan lain-lain; 3) Mental processes,
memengaruhi dalam proses belajar individu yaitu internal events (sesuatu dari dalam diri)
sehingga menentukan kualitas hasil belajar. seperti bahagia, sedih, cemas, berpikir, mimpi, dan
Tulisan ini mengetengahkan suatu tinjauan lain-lain.
teoritis mengenai hakikat dan konsep-konsep dasar Adapun tujuan mempelajari psikologi
psikologi pendidikan dikaitkan dengan belajar, adalah: 1) Decribing, yaitu mendeskripsikan
pembelajaran dan faktor-faktor yang secara objektif prilaku yang terjadi; 2) Explaining,
mempengaruhinya shingga dapat menambah yaitu menjelaskan bagaimana dan mengapa
khasanah pengetahuan pembacadalam upaya prilaku itu terjadi; 3) Predicting, yaitu
meningkatkan kualitas pendidikan. memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi
dari suatu prilaku; dan 4) controling, mengontrol
prilaku sesuai dengan yang diharapkan,
II. PEMBAHASAN membangun atau menghilangkan prilaku.
1. Hakekat dan Konsep-Konsep Dasar Psikologi Bidang-bidang kajian atau cabang
Secara etimologi psikologi berasal dari psikologi menurut Wortman, Loftus, Weaver
bahasa Yunani, yaitu “psyche” yang berarti jiwa, (1999) adalah sebagai berikut: 1) experimental
soul,mind, spirit, ruh; dan “logos” yang berarti psychology (psikologi eksperimental); 2)
ilmu, nalar, logika. Oleh karena itu psikologi personality psychology (psikologi kepribadian);
adalah satu kajian ilmu mengenai sesuatu yang 3) social psychology (psikologi sosial); 4)
memberi kesan kepada jiwa seseorang. Berikut developmental psychology (psikologi
dikemukakan beberapa pengertian psikologi perkembangan); 5) industrial and organizational
menurut para ahli: psychology (psikologi industri dan organisasi);

157
6) educational psychology (psikologi pendidikan); guru dalam proses belajar mengajar secara
7) clinical and conceling psychology (psikologi lebih efektif.
klinis dan konseling); dan 7) health psychology 3. Witherington
(psikologi kesehatan). (1978), psikologi pendidikan adalah studi
sistematis tentang proses-proses dan
2. Hakekat dan Konsep-Konsep Dasar PsikologiPendidikan faktor-faktor yang berhubungan dengan
Sebagai salah satu cabang dari pendidikan manusia.
psikologi,psikologi pendidikanmerupakan suatu 4. Slavin
pengetahuan yang perlu dimiliki oleh setiap (2011:2-3), psikologi pendidikan adalah
pendidik. Arthur S. Reber (1988), seorang guru akumulasi pengetahuan, kebijakan dan
besar psikologi dari Brooklyn College, teori yang didasarkan pada pengalaman
mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah yang mestinya dimiliki setiap guru untuk
sebuah subdisiplin ilmu psikologi yag berkaitan memecahkan masalah pengajaran sehari-
dengan teori dan masalah kependidikan yang hari dengan cerdas.
berguna dalam hal-hal sebagai berikut: Berdasarkan beberapa pengertian di atas,
1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dikelas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan
2. Pengembangan dan pembauran kurikulum adalah cabang psikologi yang membahas tentang
3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan belajar dan pembelajaran serta permasalahan
4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi psikologis di dunia pendidikan.
proses-proses tersebut dengan Tujuanmempelajari psikologi pendidikan
pendayagunaan ranah kognitf adalah untuk meningkatkan pengajaran dan proses
5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan pembelajaran. Lingkup kajian psikologi
Sementara itu, Tardif (1987) pendidikan adalah Development (Pengembangan),
mendefinisikan psikologi pendidikan adalah Learning (Belajar), Motivation (Motivasi),
sebuah bidang studi yang berhubungan dengan Intruction (teaching), Assessment (Penilaian) dan
penerapan pengetahuan tentang prilaku manusia isu terkait yang mempengaruhi interaksi mengajar
untuk usaha-usaha kependidikan. Adapun ruang dan belajar.
lingkupnya meliputi: 3. Belajar
1. Contekt of teaching atnd learning, situasi Belajar merupakan salah satu faktor yang
atau tempat yang berhubungan dengan mempengaruhi dan berperan penting dalam
mengajar dan belajar. pembentukan pribadi dan prilaku individu.
2. Proses of teaching and learning, tahapan- Sebagian besar perkembangan individu
tahapan dalam mengajar dan belajar. berlangsung melalui kegiatan belajar.
3. Outcome of teaching and learning, hasil- Belajar merupakan suatu akativitas yang
hasil yang dicapaioleh proses mengajar dan dapat dilakukan secara psikologis maupun
belajar. fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis, yaitu
Selanjutnya pengertian psikologi aktivitas yang merupakan proses mental, misalnya
pendidikan menurut beberapa ahli dikemukakan aktivitas berfikir, memahami,menyimpulkan,
sebagai berikut: menyimak, menelaah, membandingkan,
1. John W. membedakan, mengungkapkan, menganalisis dan
Santrock (2008: 4), psikologi pendidikan lain sebagainya. Sedangkan aktivitas yang bersifat
adalah cabang ilmu psikologi yang fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses
mengkhususkan diri pada cara memahami penerapan atau praktek, misalnya melakukan
pengajaran dan pembelajaran dalam eksperimen ataupercobaan, latihan, kegiatan
lingkungan pendidikan. praktek, membuat karya (produk), apresiasi dan
2. Barlow sebagainya (Rusman, 2011: 7).
(1985), psikologi pendidikan adalah Pengertian belajar menurut kamus bahasa
sebuah pengetahuan berdasarkan riset Indonesia adalah berusaha memperoleh
psikologis yang menyediakan serangkaian kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah
sumber-sumber untuk membantu anda tingkahlaku atau tanggapan yang disebabkan oleh
dalam melaksanakan tugas sebagai seorang

158
pengalaman. Definisi belajar menurut beberapa diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi
ahliadalah: pengembangan pengetahuan, sikap dan
1) Prayitno (2009), belajar adalah upaya keterampilan berikutnya.
untuk menguasai sesuatu yang baru. 3. Perubahan yang fungsional.
Konsep ini mengandung dua hal pokok, Setiap perubahan perilaku yang terjadi
yaitu (a) usaha untuk menguasai, (b) dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
sesuatu yangbaru. Usaha menguasai hidupindividu yang bersangkutan, baik
merupakan aktivitas belajar yang untuk kepentingan masa sekarang maupun
sesungguhnya dan sesuatu yang baru masa mendatang.
merupakan hasil yang diperoleh dari 4. Perubahan yang bersifat positif.
aktivitas belajar itu. Perubahan perilaku yang terjadi bersifat
2) Rahyubi (2012), belajar adalah segenap normatif dan menujukkan ke arah
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang kemajuan.
dilakukan secara sadar oleh seseorang dan 5. Perubahan yang bersifat aktif.
mengakibatkan perubahan dalam dirinya Untuk memperoleh perilaku baru, individu
berupa penambahan pengetahuan atau yang bersangkutan aktif berupaya
kemahiran berdasarkan alat indra dan melakukanperubahan.
pengalamannya. 6. Perubahan yang bersifat pemanen.
3) Syah (2000), belajar dapat dipahami Perubahan perilaku yang diperoleh dari
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah proses belajar cenderung menetap dan
laku individu yang relatif menetap sebagai menjadibagian yang melekat dalam dirinya.
hasil pengalaman dan interaksi dengan 7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
lingkungan yang melibatkan proses Individu melakukan kegiatan belajar pasti
kognitif. ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan
Berdasarkan beberapa pengertian belajar jangkapendek, jangka menengah maupun
tersebut di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa jangka panjang.
belajar adalah proses terjadinya perubahan prilaku 8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.
melalui pengalaman atau latihan. Kata kunci dari Perubahan perilaku belajar bukan hanya
belajar adalah perubahanperilaku. Dalam hal ini, sekedar memperoleh pengetahuan semata,
Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari tetapitermasuk memperoleh pula perubahan
perubahan perilaku,yaitu : dalam sikap dan keterampilannya.
1. Perubahan yang disadari dan disengaja Sedangkan menurut Bloom, perubahan
(intensional). perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar
Perubahan perilaku yang terjadi meliputiperubahan dalam kawasan (domain)
merupakan usaha sadar dan disengaja dari kognitif, afektif dan psikomotor, beserta
individu yang bersangkutan. Begitu juga tingkatanaspek-aspeknya.
dengan hasil-hasilnya, individu yang 4. Pembelajaran
bersangkutan menyadari bahwa dalam Istilah pembelajaran berhubungan erat
dirinya telah terjadi perubahan, misalnya dengan pengertian belajar dan mengajar.
pengetahuannya semakin bertambah atau Belajar,mengajar dan pembelajaran terjadi
keterampilannya semakin meningkat, bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru
dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu atautanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran
proses belajar. formal lain. Sedangkan mengajar meliputisegala
2. Perubahan yang berkesinambungan hal yang guru lakukan di dalam kelas.
(kontinyu). Pengertian pembelajaran menurut kamus
Bertambahnya pengetahuan atau bahasa Indonesiaadalah proses, cara menjadikan
keterampilan yang dimiliki pada dasarnya orang atau makhluk hidup belajar.Pengertian
merupakan kelanjutan dari pengetahuan pembelajaran menurut beberapa ahli (dalam
dan keterampilan yang telah diperoleh Badarudin, 2012) di antaranya adalah:
sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, 1. Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran
sikap dan keterampilan yang telah adalah suatu usaha yang sengaja

159
melibatkan danmenggunakan pengetahuan 7. memberikan balikan (providing feedback):
profesional yang dimiliki guru untuk memberitahu seberapa jauh
mencapai tujuankurikulum. ketepatanperformance siswa.
2. Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan 8. Menilai hasil belajar (assessing
instruction atau pembelajaran ini adalah performance) :memberiytahukan tes/tugas
suatusistem yang bertujuan untuk untukmengetahui seberapa jauh siswa
membantu proses belajar siswa, yang berisi menguasai tujuan pembelajaran.
serangkaianperistiwa yang dirancang, 9. Memperkuat retensi dan transfer belajar
disusun sedemikian rupa untuk (enhancing retention and transfer):
mempengaruhi danmendukung terjadinya merangsangkamampuan mengingat-ingat
proses belajar siswa yang bersifat internal. dan mentransfer dengan memberikan
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 rangkuman,mengadakan review atau
Tentang SISDIKNAS Pembelajaran adalah mempraktekkan apa yang telah dipelajari.
prosesinteraksi peserta didik dengan 5. Faktor-Faaktor yang Mempengaruhi Belajar
pendidik dan sumber belajar pada suatu Belajar sebagai suatu proses atau aktivitas
lingkunganbelajar. disyaratkan oleh banyak sekali ha-hal atau faktor-
Prinsip pembelajaran faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Dalam buku Condition of Learning, Gagne itu adalah banyak sekali macamnya, terlalu banyak
(1997) mengemukakan sembilan prinsip untuk disebutkan satu per satu. Untuk
yangdapat dilakukan guru dalam melaksanakan memudahkan pembahasan, secara umum faktor-
pembelajaran, sebagai berikut: faktor yang memengaruhi belajar dibedakan atas
1. Menarik perhatian (gaining attention) : hal dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
yang menimbulkan minat siswa eksternal. Kedua faktor tersebut saling
denganmengemukakan sesuatu yang baru, memengaruhi dalam proses belajar individu
aneh, kontradiksi, atau kompleks. sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1) Faktor Internal
(informing learner of the objectives) Faktor internal adalah faktor-faktor yang
memberitahukan kemampuan yang harus berasal dari dalam diri individu dan dapat
dikuasai siswa setelah selesai memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor
mengikutipelajaran. internal ini meliputi faktor fisiologis dan
3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah psikologis.
dipelajari (stimulating recall or prior a. Faktor fisiologis
learning):merangsang ingatan tentang Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor
pengetahuan yang telah dipelajari yang yang berhubungan dengan kondisi fisik
menjadi prasyarat `untuk mempelajari individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi
materi yang baru. dua macam.
4. Menyampaikan materi pelajaran Pertama, keadaan tonus jasmani.
(presenting the stimulus) : menyampaikan Keadaan tonus jasmani pada umumnya
materi-materipembelajaran yang telah sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang.
direncanakan. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan
5. Memberikan bimbingan belajar (providing memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan
learner guidance) : memberikan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang
pertanyaanpertanyaan yamng membimbing lemah atau sakit akan menghambat tercapainya
proses/alur berpikir siswa agar memiliki hasil belajar yang maksimal. Oleh karena
pemahamanyang lebih baik. keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi
6. memperoleh kinerja/penampilan siswa proses belajar, maka perlu ada usaha untuk
(eliciting performance) ; siswa diminta menjaga kesehatan jasmani.
untukmenunjukkan apa yang telah Cara untuk menjaga kesehatan Jasmani
dipelajari atau penguasaannya terhadap antara lain adalah:
materi. i. menjaga pola makan yang sehat dengan
memerhatikan nutrisi yang masuk ke dalam

160
tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh
akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain,
dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah seperti guru, orangtua, dan lain sebagainya.
untuk belajar, Sebagai faktor psikologis yang penting dalam
ii. rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan
sehat, dan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki
iii.istirahat yang cukup dan sehat. oleh setiap calon guru atau guru profesional,
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. sehingga mereka dapat memahami tingkat
Selama proses belajar berlangsung, peran kecerdasan siswanya.
fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat ii. Motivasi
memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Motivasi adalah salah satu faktor yang
Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Motivasilah yang mendorong siswa ingin
Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
masuk bagi segala informasi yang diterima dan mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam
ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat diri individu yang aktif, mendorong, memberikan
mengenal dunia luar. Pancaindra yang memiliki arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin,
peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata 1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh
dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap
siswa perlu menjaga pancaindra dengan baik, baik intensitas dan arah perilaku seseorang. Dari sudut
secara preventif maupun yang,bersifat kuratif, sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yairu
dengan menyediakan sarana belajar yang motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan Motivasi intrinsik adalah semua faktor
fungsi mata dan telinga secara periodik, yang berasal dari dalam diri individu dan
mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu.
sebagainya. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka
b Faktor psikologis ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas
psikologis seseorang yang dapat memengaruhi kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi
proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi
utama memengaruhi proses belajar adalah: intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif,
i. Kecerdasan/intelegensi siswa karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan
Pada umumnya kecerdasan diartikan tidak tergantung pada motivasi dari luar
sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi (ekstrinsik).
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992),
lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk
demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan belajar antara lain adalah:
dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ 1. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelediki
tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan dunia yang lebih luas,
kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang 2. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada
penting dibandingkan organ yang lain, karena manusia dan keinginan untukmaju,
fungsi otak itu sendiri sebagai pengendali tertinggi 3. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi
(executive control) dari hampir seluruh aktivitas sehingga mendapat dukungan dari orang-
manusia. orang penting, misalkan orangtua, saudara,
Kecerdasan merupakan faktor psikologis guru, atau teman-teman, dan lain sebagainya,
yang paling penting dalam proses belajar siswa, 4. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau
karena itu menenentukan kualitas belajar siswa. pengetahuan yang bergunabagi dirinya, dan
Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang lain-lain,
individu, semakin besar peluang individu tersebut 5. Adanya keinginan untuk memperbaiki
meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru,
rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit baik dengan koperasi maupun kompetisi,

161
6. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa secara positif maupun negatif (Syah, 2003). Sikap
aman bila menguasai pelajaran, dan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh
7. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir perasaan senang atau tidak senang pada performan
daripada belajar. guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang untuk mengantisipasi munculnya sikap yang
datang dari luar diri individu tetapi memberi negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha
pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti untuk menjadi guru yang profesional dan
pujian, peraturan, tata tertib, reladan guru bertanggung jawab terhadap profesi yang
orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dipilihnya. Dengan profesionalitas, seorang guru
dari lingkungan secara positif akan memengaruhi akan berusaha memberikan yang terbaik bagi
semangat belajar seseorang menjadi lemah. siswanya, berusaha mengembangkan kepribadian
iii. Minat sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan
Secara sederhana, minat (interest) berarti tulus kepada muridnya, berusaha untuk
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau menyajikan pelajaran yang diampunya dengan
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat
Reber (Syah, 2003), minat bukanlah istilah yang mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak
populer dalam psikologi disebabkan menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang
ketergantungannya terhadap berbagai faktor srudi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.
internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, v. Bakat
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Faktor psikologis lain yang memengaruhi
Namun lepas dari kepopulerannya, minat proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat
sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan
karena memberi pengaruh terhadap aktivitas potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah,
minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat 2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994)
atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum
dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau yang dimiliki seorang siswa untuk belajar. Dengan
pendidik lainnya perlu membangkitkan minat demikian, bakat adalah kemampuan
siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang seseorangyang menjadi salah satu komponen yang
akan dipelajarinya. diperlukan dalam proses belajar seseorang.
Untuk membangkitkan minat belajar siswa Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang
tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Antara yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan
lain, pertama, dengan membuat materi yang akan mendukung proses belajarnya sehingga
dipelajari semenarik mungkin dan tidak kernungkina besar ia akan berhasil.
membosankan, baik dari bentuk buku materi, vi. Rasa percaya diri siswa
desain pembelajaran yang membebaskan siswa Rasa percaya diri timbul dari keinginan
untuk mengeksplor apa yang dipelajari, mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi
melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif, perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul
afektif, psikomotorik) sehingga siswa menjadi berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam
aktif, maupun performansi guru yang menarik saat proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi
mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang merupakan tahap pembuktian “ perwujudan diri”
studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa.
atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka
dengan minatnya. semakin memperoleh pengakuan umum, dan
iv. Sikap selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
Dalam proses belajar, sikap individu dapat Begitupun sebaliknya kegagalan yang berulang
memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. kali dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi Bila rasa tidak percaya diri sangat kuat, maka
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau diduga siswa akan menjadi takut belajar.
merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap 2) Faktor-faktor eksogen/eksternal
objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik

162
Selain karakteristik siswa atau faktor- yang dapat memengaruhi aktivitas belajar
faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan
memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, alam tidak mendukung, proses belajar
Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor faktor siswa akan terhambat.
eksternal yang memengaruhi belajar dapat ii. Faktor instrumental, yaitu perangkat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor belajar yang dapat digolongkan dua
lingkungan sosial dan faktor lingkungan macam. Pertama, hardware, seperti gedung
nonsosial. sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar,
a) Lingkungan sosial lapangan olahraga. Contohnya, letak
i. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sekolah atau tempat belajar harus
sangat memengaruhi kegiatan belajar. memenuhi syarat-syarat seperti di tempat
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan
demografi keluarga (letak rumah), atau jalan ramai, lalu bangunan itu harus
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memenuhi syarat-syarat yang telah
memberi dampak terhadap aktivitas belajar ditentukan. Kedua, software, seperti
siswa. Hubungan antara anggota keluarga, kurikulum sekolah, peraturan-peraturan
orangtua, anak, kakak, atau adik yang sekolah, buku panduan, silabi, dan lain
harmonis akan membantu siswa melakukan sebagainya.
aktivitas belajar dengan baik. iii. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan
ii. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, ke siswa). Faktor ini hendaknya
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat disesuaikan dengan usia perkembangan
memengaruhi proses belajar seorang siswa. siswa, begitu juga dengan metode
Hubungan yang harmonis antara ketiganya mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk perkembangan siswa. Karena itu, agar guru
belajar lebih baik di sekolah. maka para dapat memberikan kontribusi yang positif
pendidik, orangtua, dan guru perlu terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru
memerhatikan dan memahami bakat yang harus menguasai materi pelajaran dan
dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, berbagai metode mengajar yang dapat
antara lain dengan mendukung, ikut diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
mengembangkan, dan tidak memaksa anak
untuk memilih jurusan yang tidak sesuai III. PENUTUP
dengan bakatnya.
iii.Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa perlu dimiliki oleh setiap pendidik, karena seorang
akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan pendidik dalam menjalankan perannya sebagai
siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para
anak telantar juga dapat memengaruhi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,
diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang terutama perilaku peserta didik dengan segala
kebetulan belum dimilikinya. aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan
b) Lingkungan nonsosial. perannya secara efektif, yang pada gilirannya
Faktor faktor yang termasuk lingkungan dapat memberikan kontribusi nyata bagi
nonsosial adalah: pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.Dengan
memahami psikologi pendidikan, seorang guru
i. Lingkungan alamiah, seperti kondisi melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya
udara yang segar, tidak panas dan tidak diharapkan dapat: Merumuskan tujuan
dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, pembelajaran secara tepat, Memilih strategi atau
atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana metode pembelajaran yang sesuai, Memberikan
yang sejuk dan tenang. Lingkungan bimbingan atau bahkan memberikan konselin,
alamiah tersebut merupakan faktor-faktor Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta

163
didik, Menciptakan iklim belajar yang kondusif, itu adalah banyak sekali macamnya, terlalu banyak
Berinteraksi secara tepat dengan siswanya dan untuk disebutkan satu per satu. Untuk
Menilai hasil pembelajaran yang adil dan akurat memudahkan pembahasan, secara umum faktor-
Belajar merupakan salah satu faktor yang faktor yang memengaruhi belajar dibedakan atas
mempengaruhi dan berperan penting dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
pembentukan pribadi dan prilaku individu. eksternal. Kedua faktor tersebut saling
Sebagian besar perkembangan individu memengaruhi dalam proses belajar individu
berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas
yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan DAFTAR PUSTAKA
mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa [1] Badarudin. 2012. Hakikat Belajar dan Pembelajaran.
[2] https://ayahalby.files.wordpress.com
penambahan pengetahuan atau kemahiran [3] Omrot, J. E. 2009. Educational Psychology Developing Leaners
berdasarkan alat indra dan pengalamannya. (Psikolgi Pendidikan, Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang).
Jakarta: Erlangga.
Pembelajaran merupakan proses dasar [4] Riyanto, Yatim. 2012.Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta:
dalam pendidikan yang dari sanalah lingkup Kencana
[5] Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
terkecil secara formal yang menentukan dunia Jakarta: Rajawali Pers
pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran [6] Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran
Motorik. Majalengka: Referens.
dapat diartikan sebagai suatu proses menciptakan [7] Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Ed. Kedua.. Jakrata:
kondisi yang kondusif agar terjadi interaksi Kencana
[8] Slavin. 2011. Psikologi Pendidikan. Teori dan Praktk. Jakarta:
komunikasi belajar mengajar antara pendidik, Indeks
peserta didik dan komponen pembelajaran lainnya [9] Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Rosdakarya.
untuk mencapai tujuan pembelajaran. [10] Uno, Hamzah B & Masri Kuadrat. 2010. Mengelola Kecerdasan
Belajar sebagai suatu proses atau aktivitas dalam Belajar: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecersdasan.
Jakarta: Bumi Aksara.
disyaratkan oleh banyak sekali ha-hal atau faktor-
faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

164

Anda mungkin juga menyukai