Bilkis
Sanggita
Talitha
Zahra
TEORI BELAJAR
DAN
PENDIDIKAN
Teori
Belajar
Teori
Pengertian Psikologi
Kognitif
TEORI BELAJAR MACAM-MACAM TEORI
BELAJAR
Teori Teori
Psikologi Psikologi
Humanistik Behavioristik
MACAM-MACAM TEORI MACAM-MACAM TEORI
BELAJAR BELAJAR
Pengertian
TEORI BELAJAR
Teori Teori belajar dengan langkah pengembangan
PENJELASAN FAKTA
DAN PENEMUAN
PERISTIWA BELAJAR
Pemahaman terhadap teori-teori belajar
(pendekatan psikologis) merupakan upaya
mengenali realitas kondisi obyektif
terhadap anak yang sedang mengalami
proses belajar dalam rangka proses
pertumbuhan dan perkembangan menuju
kedewasaannya
1.
Teori Psikologi
Kognitif
(Kognitivisme)
MACAM-MACAM TEORI BELAJAR
Kurt Lewin, Untuk menjelaskan proses belajar
John Dewey, dan harus mempertimbangkan proses
Kohler. kognisi yang terlibat saat
pembelajaran berlangsung.
A. Tahap-tahap perkembangan kognisi dari usia anak dan remaja (Jean Piaget):
1. Tahap sensori-motorik (0,0 – 2,0);
2. Tahap operasi awal (2,0 – 6,0);
3. Tahap operasi konkrit (7,0 – 11,0); Bukan merupakan teori belajar tetapi lebih pada
4. Tahap operasi formal (12,0 – ke atas); implikasinya terhadap proses belajar mengajar yang
harus memperhatikan tahap perkembangan kognisi
anak.
1. Manusia mempunyai dorongan untuk belajar, ingin tahu, eksplorasi, dan mengasimilasi
pengetahuan baru
2. Belajar akan bermakna, apabila belajar itu relavan dengan kebutuhan anak
3. Belajar diperkuat dengan mengurangi ancama eksternal, seperti hukuman, merendahkan
murid, mencemooh dan sebagainya
4. Belajar dengan inisiatif sendiri akan melibatkan keseluruhan pribadi
5. Sikap berdiri sendiri, kreativitas dan percaya diri diperkuat dengan penilaian diri
sendiri.
Tujuan pendidikan menurut kaum humanis adalah realisasi diri, yakni suatu kondisi dimana individu
mencapai kesadaran akan dirinya sendiri, lingkungan dan system nilai. Untuk mencapai tujuan
tersebut, guru berperan sebagai narasumber, fasilitator belajar, dan bukan inspector atau instruktur
yang mengendalikan kelas. Apabila guru berperan sebagai fasilitator, menurut Carl R. Rogers (1985;
334) maka ia mempunyai tugas sebagai sebagai berikut :
1. Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif dan sikap positif
2. Membantu siswa mengklasifikasikan tujuan belajar, dan guru memberikan kesempatan secara
bebas kepada siswa untuk menyatakan apa yang ingin mereka pelajari
3. Membantu siswa mengembangkan dorongan dan tujuannya sebagai kekuatan belajar
4. Menyediakan sumber belajar, termasuk juga menyediakan dirinya sebagai sumber belajar bagi
siswa
Selanjutnya Redja Mudyahardjo (1989; 72-72) menguraikan tentang pengeruh teori belajar humanistik
terhada pendidikan, adalah sebagai berikut :
1. Individualisasi. Didasarkan pada kebutuhan dan perkembangan individualitas/kepribadian anak
2. Motivasi. Bersifat intrinsik dan menekankan pada pemuasan kebutuhan individu
3. Metodologi. Dalam praktek pendidikan lebih menekankan pada pendekatan proyek yang terpau,
menekankan pada mempelajari kehidupan sosial
4. Tujuan kurikuler. Pendidikan lebih memusatkan diri pada pengembangan sosial, keterampilan
berkomunikasi, tanggap pada kebutuhan kelompok dan individu
5. Belajar pengelolaan kelas. Anak bebas memilih bidang yang akan dipelajari, sedangkan guru
membantu dan bukan mengarahkan
6. Usaha mengefektifkan mengajar. Program pengajaran disusun dalam bentuk topik-topik yang
terpadu berdasarkan kebutuhan individual anak
7. Partisipasi siswa. Partisipasi aktif dari siswa sangat diutamakan, dan anak belajar sambila bekerja
8. Kegiatan belajar siswa. Belajar melalui pemahaman dan pengertian, dan bukan hanya memperoleh
pengetahuan belaka
9. Tujuan umum pendidikan. Mencapai kesempurnaan diri dan pemahaman.
Implementasi
1. Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif dan sikap positif terhadap belajar.
2. Membantu siswa mengklasifikasikan tujuan belajar, dan guru memberikan
kesempatansecara bebas kepada siswa untuk menyatakan apa yang hendak dan ingin
mereka pelajari.
3. Membantu siswa mengembangkan dorongan dan tujuannya sebagai kekuatan untuk belajar.
4. Menyediakan sumber-sumber belajar, termasuk juga menyediakan dirinya sebagai
sumberbelajar bagi siswa.
3. Teori Belajar Behavioristik
Asumsi pokok yang melandasi behaviorisme,
menurut M.I. Soelaeman; (1985; 3335) adalah
sebagai berikut :
Clasical Conditioning
MACAM-MACAM TEORI
PENDIDIKAN
Teori Pendidikan
Pengertian Teori Pendidikan :
Teori pendidikan adalah suatu usaha untuk menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi
dan atau digunakan dalam proses belajar mengajar. Teori pendidikan berasal dari
tahap pengamatan atau eksperimen melalui metode yang sistematis terhadap
proses pendidikan yang ada. Dengan kata lain, teori pendidikan merupakan
sebuah pandangan atau serangkaian pendapat yang berkaitan dengan pendidikan
yang disajikan dalam sebuah sistem konsep.
Berdasarkan uraian tersebut, mempunyai implikasi bahwa setiap upaya atau pelaksanaan
proses pendidikan, sebenarnya adalah suatu perbuatan wibawa, dimana nilai atau maksud
yang diinginkan harus sesuai dengan kenyataan. Pendidikan pada hakekatnya tidak
dilaksanakan dalam kepura-puraan, pendidik harus jujur, murni, dan otentik (sebagaimana
adanya asli
Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan adalah suatu pengaruh yang tidak dengan sengaja diadakan oleh pendidik, tetapi
walaupun demikian dapat mempunyai pengaruh terhadap anak yang sama dengan upaya yang dengan
sengaja diadakan oleh pendidik. Misalnya, seorang ayah mengajak anaknya menonton film untuk rekreasi
dan sebagai imbalan atas hasil kerja kerasnya. Dalam hal ini, mengajak anak merupakan faktor
pendidikan, karena tidak dengan sengaja dimaksudkan untuk mendidik anak, tetapi pengaruh terhadap
anak dari menonton film yang baik sangat berarti dalam pengembangan watak dan menambah
pengetahuan anak. Dengan demikian, upaya dan faktor pendidikan (sengaja dan tidak sengaja)
mempunyai pengaruh yang sama terhadap perkembangan jiwa anak.
Perbuatan pendidik yang disengaja ditonjolkan kepada anak sebagai teladan atau naschat yang selalu
dikemukakan kepada anak, biasanya tidak memberikan efek yang diharapkan, karena anak akan merasa
tersinggung dalam kemandiriannya. Sebenarnya yang mendidik anak itu bukan nasehat atau teladan yang
kita tonjolkan, melainkan suasana lingkungan atau iklim psikologis yang kita ciptakan oleh keberadaan
kita dengan kualitas dan suasana tertentu yang dapat memotivasi anak berbuat sebaik mungkin demi
kepentingan perkembangan jiwanya sendiri menuju kedewasaan
TERIMA KASIH !