Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR MKU BAHASA INDONESIA

Dikerjakan oleh :

Nama : Nur Afra Mahlian

NPM : 1904104010105

Prodi : Arsitektur

Dosen pengampu :

Tanzilul Authar, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020
Peran Psikologi Pendidikan Dalam Belajar Mengajar

Psikologi berasal dari bahasa latin, yaitu “psyche” dan “logos”. Psyche
berarti jiwa, sedangkan logos berarti pengetahuan. Berarti pengertian psikologi
secara istilah adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan. Psikologi dalam
pendidikan merupakan salah satu cara menerapkan berbagai prinsip-prinsip dan
teknik-teknik psikologi dalam melakukan kegiatan pendidikan. Oleh karena itu,
psikologi pendidikan menekankan pada aspek-aspek tertentu dalam mencapai
keberhasilan mengajar.

Konsep pendidikan pada dasarnya adalah pelayanan yang dikhususkan


bagi siswa (orang-orang yang sedang belajar). Keberadaaan psikologi
pendididkan pada dasar nya bertujuan untuk mempermudah pendidikan dalam
menerapkan proses belajar mengajar. Dalam pendidikan tercantum semua
aspek-aspek kehidupan yang membentuk kehidupan manusia, seperti aspek
biologis yang berkaitan dengan aktivitas otak dan sistem saraf, aspek fisik yang
berkaitan dengan perkembangan fisik, serta aspek kognitif yang memahami
tindakan manusia dan juga aspek kejiwaan.

Psikologi pendidikan ialah sebuah disiplin psikologi yang khusus


mempelajari, meneliti,dan membahas seluruh prilaku manusia yang terlibat
dalam proses pendidikan, diantaranya tingkah laku belajar (siswa),tingkah laku
mengajar (guru) dan tingkah laku belajar mengajar (guru dan siswa) yang satu
sama lain saling terkait atau berintraksi. Intinya persoalan psikologis dalam
psikologi pendidikan adalah tidak mungkin dalam pendidikan mengabaikan
persoalan psikologi guru,karena hal ini (profesi sebagai guru) terletak pada
kondisi siswa.

Witherington menyatakan “Psikologi pendidikan tidak hanya dianggap


sebagai suatu psikologi yang dipraktekkan saja. Psikologi pendidikan adalah
suatu studi atau suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai hak hidup sendiri.
Memang benar, bahwa aspek-aspek tertentu dari psikologi pendidikan nyata-
nyata bersifat kefilsafatan tetapi sebagai suatu ilmu pengetahuan psikologi
pendidikan telah memiliki susunan dan prinsip atau kebenaran dasar sendiri,
fakta-fakta yang bersifat obyektif dan teknik yang berguna untuk penyelidikan.”

Manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan sepanjang


usianya. Kalau pertumbuhan merupakan perubahan pada fisik maka
perkembangan terjadi karena adanya usaha belajar dan arena penyesuaian yang
dilakukan oleh seseorang. Perkembangan secara luas merujuk pada keseluruhan
proses perubahan dari potensi yang dimiliki seseorang dan tampil dalam
kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang yang baru. Oleh karena itu,
pertumbuhan dan perkembangan umumnya sangat berpengaruh dalam dunia
pendidikan karena melalui pertumbuhan dan perkembangan dapat diketahui
perubahan-perubahan mental, fisik dan rohani siswa dalam mengikuti
pendidikan.

Guru dituntut bukan hanya mentransferkan pelajaran kepada siswa, tetapi


juga dituntut untuk melakukan tindakan dan cara hidup yang sesuai dengan apa
yang diajarkan. Oleh karena itu seorang pendidik haruslah seorang yang telah
mengerti tentang kepribadiannya sendiri sebagai seorang pengajar sebelum ia
mengerti kepribadian peserta didiknya. Seperti tercantum dalam buku
Education on the Edge of Possibility, Renate Nummela Caine dan Geoffrey
Caine menyatakan “Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan
semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting
diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim
belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami
bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses
belajarnya”.
Dalam psikologi pendidikan persoalan mengenai perbedaan intelegensi
juga dianggap suatu ruang lingkup yang harus dipelajari. Rasa keingintahuan
siswa menjadi pemicu dan mendorong nya untuk belajar. Sehingga siswa diberi
kebebasan mengekspresikan dirinya demi meningkatkan intelegensi yang
dimilikinya. Peningkatan intelegensi seorang anak sangat penting karena akan
sangat membantu dalam meningkatkan keberhasilan atau gagalnya seorang
siswa dalam mengikuti proses pendidikan. Meskipun demikian, perlu diingat
bahwa prestasi belajar peserta didik semata-mata ditentuksn oleh tingkat
kemampuan intelektualnya.

Pendidikan atau pengajaran yang baik harus senantiasa relevan dengan


kebutuhan siswa. Dan agar guru dapat menjadi rekan belajar bagi siswa maka
komunikasi, interaksi antara guru dan siswanya haruslah berjalan flexible.
Penguasaan prinsip kejiwaan peserta didik dalam hal belajar dapat menolong
dan merangsang semangat peserta didik untuk belajar dengan lebih efisien dan
lebih produktifitas lagi.

Setiap perbuatan yang dilakukan, termasuk perbuatan belajar disebabkan


oleh sesuatu dorongan. Dorongan tersebut berasal dari dalam diri seseorang
individu untuk mencapai suatu tujuan, dorongan ini disebut dengan motivasi.
Motivasi orang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif yang dimaksud
dalam uraian ini adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau gerak hati dalam
diri individu. Oleh karen itu, motivasi memiliki peranan yang sangat besar di
dalam upaya belajar, oleh karena tanpa motivasi seorang siswa tidak mungkin
melakukan suatu kegiatan belajar dengan penuh antusias.
Daftar pustaka

Sakerebau,Junier. “Memahami Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran”.


Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 1.1(2004)

Luciarahaded.wordpress.com. (2016, 17 Februari). Peranan Psikologi dalam


Proses Pembelajaran. Di akses pada 17 Februari 2016, pada
https://luciarahaded.wordpress.com/2016/02/17/peranan-psikologi-dalam-
proses-pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai