Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KONSEP PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH:

NURENI 201302061
AINIL RACHMINI MUHAMMAD. 201302078

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR
2021/2022
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Pendidikan


Psikologi berasal dari bahasa yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi
secara harfiah , psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa. Beberapa pendapat parah ahli tentang
definisi psikologi yaitu:
1. Wherington (1978)
Menurut Wherington (1978), menerangkan bahwa psikologi pendidikan berfungsi sebagai studi
sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
2. Sumadi suryabrata (1984)
Menurut Sumadi Suryabrata (1984), menjelaskan bahwa psikologi pendidikan sebagai
pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
3. Elliot (1999)
Menurut Elliot (1999), menuturkan bahwa psikologi pendidikan adalah penerapan teori-teori
psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan
yang muncul dalam dunia pendidikan..
4. Anita Woolfolk Hoy (2007)
Menurut Anita Woolfolk Hoy (2007), definisi psikologi pendidikan adalah ilmu yang
memfokuskan perhatiannya pada proses belajar dan pembelajaran, menerapkan metode dan teori
psikologi dan menjadikannya menjadi teori secara berkesesuaian.
5. Santrock (2007)
Menurut ahli psikologi Santrock (2007), pengertian dan definisi psikologi pendidikan adalah
cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan
mengajar dalam lingkungan pendidikan.

Jadi pada dasarnya, psikologi itu menyentuh banyak bidang kehidupan dan organisme, baik
manusia maupun hewan. Namun, meskipun demikian secara lebih spesifik psikologi sering dikaitkan
dengan kehidupan organisme manusia. Psikologi beserta sub-sub ilmunya, pada dasarnya mempunyai
hubungan dengan ilmu-ilmu lainnya. Misalnya hubungan psikologi dengan sosiologi, antropologi, ilmu
politik, ilmu komunikasi, biologi, ilmu alam, filsafat dan ilmu pendidikann, hubungan ini biasanya timbal
balik. Salah satu contohnya adalah hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan sehingga lahirlah
namanya psikologi pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum, pengertian psikologi
pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang karakteristik individu dalam
perkembangannya. Tujuan dan fungsi psikologi pendidikan secara umum adalah untuk mengembangkan
pengetahuan dan metode untuk mempelajari proses belajar mengajar pada situasi keseharian yang sesuai
dengan tingkat usia dalam lingkungan pendidikan.

B. Sejarah Psikologi Pendidikan


Psikologi sama tuanya dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa ahli yang memberikan andil dalam
perkembangan Psikologi Pendidikan (baik dari filsafat, pendidikan, maupun psikologi) antara lain adalah:
1. Democritus, filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana
rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang sehingga lingkungan dan suasana rumah
perlu dibina sebaik mungkin agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan
anak.
2. John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah terhadap anak. Ia
mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang berkembang, oleh karena itu dilihat dalam
bentuk dan karakternya sebagai “anak” dan tidak sebagai “miniatur orang dewasa”.
3. Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada prinsip-prinsip
perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah baik.
4. John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara kritis mengemukakan bahwa sewaktu
individu lahir dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teoritabula rasa/kertas putih), tetapi secara
potensial, jiwa individu itu sensitif intuk melakukan impresi terhadap dunia luar dengan
melalui sense. Belajar melalui pengalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John
Locke dan tokoh-tokoh empirisme lainnya.
C. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari,
meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan tingkah laku
belajar oleh siswa, tingkah laku mengajar oleh guru, dan tingkah laku belajar mengajar oleh guru dan
siswa yang saling berinteraksi.
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga
macam yaitu:
1. Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan cirri-ciri khas
perilaku belajar siswa, dan sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi
dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat
fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
D. Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Pendidikan
Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara
psikologi dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan timbal balik. Ilmu pendidikan sebagai suatu
disiplin bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai mati. Pendidikan tidak
akan berhasil dengan baik jika tidak dibarengi dengan psikologi. Demikian pula watak dan kepribadian
seseorang ditunjukkan oleh psikologi. Oleh karena begitu eratnya hubungan antara psikologi dengan ilmu
pendidikan, maka lahirlah yang namanya psikologi pendidikan.

Dasar-dasar psikologis ini sangat dibutuhkan para pendidik untuk mengetahui prilaku anak didiknya,
apakah anak didiknya dalam keadaan yang baik saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran, atau dalam
keadaan yang tidak baik. Kalau demikian, pendidik sangat membutuhkan pengetahuan ini untuk
mengatasi anak didik yang seperti itu dan memotivasinya agar tetap dalam keadaan yang semangat dalam
belajar. Selain untuk mengetahui prilaku anak didiknya, dasar-dasar psikologis ini juga dapat
mengendalikan prilaku para pendidik dan memberikan prilaku yang lebih bijaksana dalam menghadapi
keanekaragaman karakteristik anak didiknya. Seorang pendidik memang sangat membutuhkan
pengetahuan seperti ini, agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan
dan tentunya dapat berhasil mencapai tujuan dengan cemerlang sesuai dengan lembaga pendidikan itu.

E. Kontribusi Psikologi Pendidikan Bagi Teori Dan Praktek Pendidikan

a. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum merupakan salah satu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan
Nasional. Pengembangan kurikulum dilaksanakan karena pengembangan kurikulum merupakan
bagian yang sangat esensial dalam proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran itu
terdapat empat bagian penting dalam kurikulum meliputi: tujuan, isi/materi, strategi
pembelajaran, dan evaluasi. Keempat bagian tersebut saling berkaitan untuk mencapai tujuan
pendidikan Nasional.Pengembangan kurikulum tidak dilaksanakan hanya sesuai dengan
kehendak seseorang atau suatu pihak, tetapi harus berpijak pada landasan-landasan (filosofis,
psikologis, sosiologis, dan IPTEK) dan prinsip-prinsip (umum dan khusus) yang telah ada.

b. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Program Pendidikan

Kontribusi psikologi pendidikan terhadap pengembangan program pendidikan antara lain sebagai
berikut.

1) Pengembangan program pendidikan, misalnya penyusunan jadwal pelajaran, jadwal


ujian, dst. Hal ini tidak bisa lepas dari aspek psikologis peserta didik.
2) Untuk menyusun jadwal pelajaran diperlukan pengetahuan psikologi pendidikan.Tingkat
kesukaran mata pelajaran berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran. Agar seluruh materi
pelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, perlu penyusunan jadwal pelajaran
dengan mempertimbangkan tingkat kesukarannya baik urutannya maupun waktunya.
Misalnya mata pelajaran matematika ditempatkan pada jam pertama agar dapat diterima
dengan baik oleh siswa, sedangkan mata pelajaran seni ditempatkan pada jam terakhir
untuk meningkatkan gairah belajar siswa yang sudah lelah oleh berbagai materi pelajaran
yang berat sebelumnya.
3) Penentuan jurusan atau program.
4) Pengembangan program harus mengacu pada upaya pengembangan kemampuan
potensial peserta didik.

c. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran

Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem
pembelajaran.Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran.Terlepas dari kontroversi
yang menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori
tersebut telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran. Di samping
itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi
kegiatan pembelajaran. Kontribusi psikologi pendidikan terhadap sistem pembelajaran adalah
dalam hal:

1) Pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan.


2) Pemilihan model-model pembelajaran.
3) Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran.
4) Penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran.

d. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Evaluasi

Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna
memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melalui kajian psikologis kita dapat
memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu. Di samping itu, kajian psikologis telah
memberikan sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap
peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur
tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Ada sejumlah tes psikologis
yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur potensi seorang individu. Pemahaman
kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki
arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga
pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.

E. Metode Psikologi Pendidikan
Para ahli psikologi pendidikan melakukan riset psikologi di bidang kependidikan dengan
memanfaatkan beberapa metode penelitian tertentu seperti; eksperimen, kuesioner, studi khusus,
penyelidikan klinis, observasi naturalistic yaitu:
1. Metode eksperimen yaitu serangkaian percobaan yg di lakukan eksperimenter di sebuah
laboratoriaum atau di sebuah ruangaan tertentu.
2. Metode kuesioner yaitu metode surat menyurat (mail survey) kuesioner disebut dengan mail
survey karena pelaksanaan penyebaran dan pengambilan sering dikirim dari responden melalui
jasa pos.
3. Metode studi khusus yaitu sebuah metode penelitian yg buat untuk memperoleh gambaran yang
rinci mengenai aspek aspek psikologi seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu.
4. Metode penyelidikan klinis yaitu metode klinis yang hanya di gunakan oleh para ahli pasikologi
klinis atau psikiater. 
5. Metode observasi naturalistic yaitu adalah sejenis observasi yang di lakukan secara alamiyah.
Dalam hal ini, penelitian berada di luar objek yang di teliti atau tidak menampakan diri sebagai
orang yang sedang melakukan penelitian.
F. Manfaat Psikologi Pendidikan
1. Untuk mempelajari situasi dalam situs pembelajaran
Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada pendidik dan calon pendidik untuk
meingkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-beda. Misalnya,
memahami perbedaan individu peserta didik, menciptakan kelas yang kondusif, dan pemilihan
strategi dan metode pembelajaran.
2. Untuk penerapan prinsip-prinsip belajar mengajar
Diantaranya, menetapkan tujuan pendidikan, penggunaan media pembelajaran, penyusunan
jadwal pelajaran dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
http://santoson111.blogspot.com/2018/12/makalah-pengantar-psikologi-pendidikan.html

https://epsikologi.com/psikologi-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai