Anda di halaman 1dari 12

TUGAS : AGAMA DALAM KEBIDANAN

“PROSES BERIMAN KEPADA RASUL”

DISUSUN

OLEH:

(20.1302.079) FATIMAH SAFARUDIN

KELAS B 20

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR (UIT)

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nya Saya bisa menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Proses Beriman Kepada

Rasul” dalam Mata Kuliah Agama dalam Kebidanan.

Dalam penulisan makalah ini penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak yang

berupa bimbingan, pengarahan maupun dukungan moral yang sangat membantu penyusun.

Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun berusaha untuk membuat yang terbaik,

akan tetapi dengan keterbatasan yang ada penyusun menyadari dalam makalah ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun, supaya makalah ini menjadi lebih baik. Semoga ini bermanfaat

khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

21 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…...……………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…..……………….………………………………………… 4

1.2 Rumusan masalah…………………………...……......…………………… 4

1.3 Tujuan……………………………….......................................................… 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nabi & Rasul……...…………………………………..……….. 6

2.2 Dalil Iman Kepada Nabi & Rasul…..……….………..………….……….. 6

2.3 Nama-nama Rasul Allah.……...…………………………………..……….. 7

2.4 Sifat-sifat Rasul…..……….………..…………………………….……….. 8

2.5 Tugas Para Rasul……...…………………………………………..……….. 9

2.6 Mukjizat Para Rasul…..……….………………….…..………….……….. 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………….………………………………… 11

3.2 Saran………………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada
Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya
mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul, mulai dari Rasul yang pertama
yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi
Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu
mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian
disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang
muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga
dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan
Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan
hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang
pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya lebih
dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi
kehidupan dunia dan akhirat kita.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengetian nabi dan rasul?
2. Bagaimana dalil iman kepada nabi dan rasul Allah?
3. Siapa saja nama – nama rasul Allah?
4. Bagaimana sifat – sifat rasul Allah?
5. Apa tugas para rasul?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian nabi dan rasul.
2. Untuk mengetahui dalil iman kepada nabi dan rasul Allah.
3. Untuk mengetahui nama – nama rasul Allah.
4. Untuk mengethui sifat – sifat rasul Allah.
5. Untuk mengetahui tugas para rasul.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nabi dan Rasul


Secara etimologis nabi berasal dari bahasa Arab “naba” yang berarti
“pemberitahuan yang besar faedahnya”. Pengertian nabi menurut istilah adalah
manusia yang dipilih Allah SWT. untuk menerima wahyu-Nya berkenaan dengan
syariat agama.
Pengertian kata “rasul” secara etimologis berasal dari bahasa Arab yaitu kata
“rasulun” yang berarti utusan. Pengertian rasul menurut istilah adalah seseorang yang
menerima wahyu dari Allah SWT. berkenaan dengan syariat agama dan ditugaskan
untuk menyampaikannya kepada banyak orang. Setiap rasul pasti seorang nabi,
namun tidak setiap nabi adalah rasul. Rasul adalah manusia terbaik yang dipilih Allah
SWT. untuk menyempaikan risalah kepada umat manusia. Akan tetapi, berlaku juga
pada mereka sifat-sifat kemanusiaan, seperti makan, minum, tidur, sehat, sakit, hidup,
dan meninggal. Iman kepada rasul - rasul Allah adalah rukun iman yang keempat.
Jadi, seseorang tidak dikatakan beriman jika tidak memercayai rasul-rasul Allah
SWT.

B. Dalil Iman Kepada Nabi dan Rasul


 Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-
Mukmin ayat 78 yang artinya: “Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu
(Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada
mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada
mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7). "Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang
Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi
seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah, maka
apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan
ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin:
78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah
swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin
perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya
sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-
Quran.
Jumlah Nabi tidaklah terbatas hanya 25 orang dan jumlah Rasul juga tidak
terbatas 5 yang kita kenal dengan nama Ulul ‘Azmi. Hal ini berdasarkan hadits dari
Abu Dzar Al-Ghifari, ia bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, berapa jumlah
rasul?”, Rasul menjawab, “Tiga ratus belasan orang.” (HR. Ahmad dishahihkan
Syaikh Albani). Dalam riwayat Abu Umamah, Abu Dzar bertanya, “Wahai
Rasulullah, berapa tepatnya para nabi?”, Rasul menjawab, “124.000 dan Rasul itu 315
orang.” Namun terdapat pendapat lain dari sebagian ulama yang menyatakan bahwa
jumlah Nabi dan Rasul tidak dapat kita ketahui.
Oleh karena itulah, walaupun dalam Al-Qur’an hanya disebut 25 nabi, maka
kita tetap mengimani secara global adanya Nabi dan Rasul yang tidak dikisahkan
dalam Al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya telah
Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami
ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”
(QS. Al-Mu’min 40:78). Selain 25 nabi yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an,
terdapat 2 nabi yang disebutkan Rasulullah, yaitu Syts dan Yuusya’.
Berkenaan dengan tiga nama yang disebut dalam Al-Qur’an yaitu Zulkarnain,
Tuba’ dan Khidir terdapat khilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama apakah
mereka Nabi atau bukan. Akan tetapi, untuk Zulkarnain dan Tuba’ maka yang terbaik
adalah mengikuti Rasulullah, beliau bersabda, “Aku tidak mengetahui Tubba nabi
atau bukan dan aku tidak tahu Zulkarnain nabi atau bukan.” (HR. Hakim dishohihkan
Syaikh Albani dalam Shohih Jami As Soghir). Untuk Khidir, maka dari ayat-ayat
yang ada dalam surat Al-Kahfi, maka seandainya ia bukan Nabi, maka tentu ia tidak
ma’shum dari berbagai perbuatan yang dilakukan dan Nabi Musa a.s tidak akan mau
mencari ilmu pada Khidir.

C. Nama – Nama Rasul Allah


Allah SWT tidak menyebutkan berapa jumlah keseluruhan nabi dan rasul.
Oleh sebab itu kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah keseluruhannya, tetapi
yang pasti adalah untuk setiap umat, Allah mengutus seorang Rasul, seperti dalam
firman Allah “Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tak ada satu
umatpun melaikan telah ada padanya seorang pemberi peringatan” (Fathir 35:24)
Secara kronologis nama nabi dan rasul ada 25 yaitu : Adam a.s, Idris a.s, Nuh
a.s, Hud a.s, Shaleh a.s, Ibrahim a.s, Luth a.s, Ismail a.s, Ishaq a.s, Ya’qub a.s, Yusuf
a.s, Ayub a.s, Suaib a.s, Musa a.s, Harun a.s, Zulkifli a.s, Daud a.s, Sulaiman a.s, Ilyas
a.s, Ilyas a.s, Yunus a.s , Zakaria a.s, Yahya a.s, Isa a.s, Muhammad saw.
Dari ke-25 rasul tersebut terdapat 5 orang yang disebut Ulul Azmi. Rasul Ulul
Azmi yaitu rasul pilihan yang memiliki keteguhan hati dan ketabahan yang luar biasa.
Mereka gigih dalam perjuangan dan sangta sabar menerima berbagai cobaan.
Rasul Ulul Azmi itu adalah sebagai berikut :
1. Nabi Nuh a.s
2. Nabi Ibrahim a.s
3. Nabi Musa a.s
4. Nabi Isa a.s
5. Nabi Muhammad a.s

D. Sifat – Sifat Rasul


Para Rasul memiliki beberapa sifat utama melebihi manusia umumnya yaitu :
1. Benar (shiddiq) yaitu para Rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan.
2. Terpercaya (amanah) yaitu Rasul tidak pernah menghianati amanah Tuhan yang
dipikulnya.
3. Menyampaikan (tabliqh) yaitu Rasul selalu menyampaikan segala pengajaran
Allah kepada umatnya.
4. Cerdik (fathanah) yaitu para Rasul memiliki kemampuan berfikir yang tinggi.

Selain itu ada juga sifat-sifat Rasul seperti :


1. Basyariyyaturrasul yaitu para Nabi juga membutuhkan hal-hal yang bersifat
umum seperti manusia biasa yaitu makan, minum, menikah, berketurunan.
2. Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam
kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah,
sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apapun.
3. Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang
mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan
perintah Allah, meskipun untuk menjalankan perintah Allah itu harus berhadapan
dengan tantangan-tantangan yang berat baik dalam diri pribadinya maupun dari
para musuhnya. Dalam hal ini para Rasul tidak pernah sejengkalpun menghindar
atau mundur dari perintah Allah.
Kebalikan dari sifat wajib bagi para rasul adalah sifat mustahil, maksudnya
tidak mungkin rasul memiliki sifat – sifat seperti kidzib (bohong/dusta), baladah
(bodoh), khianat (tidak dapat dipercaya), dan kitman (menyembunyikan).
Maksud sifat jaiz bagi rasul adalah para rasul memiliki sifat yang pada
umumnya dimiliki manusia, seperti makan, minum, tidur,sehat, sakit, hidup, dan
meninggal, dll.

E. Tugas Para Rasul


Semua rasul yang di utus oleh Allah SWT mempunyai tugas yang sama yaitu
menegakkaan kalimat la ilaha illallah, mengajak umat manusa hanya beribadah
kepada Allah SWT semata, menjauhi segala macam larangannya dan menegakkan
agama Islam dalam seluruh kehidupan. Fungsi rasul diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menjelaskan ayat – ayat Allah.
2. Menceritakan agama dengan terang atau menggunakan bahasa kaumnya.
3. Membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan bagi setiap umat agar
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
4. Memberi peringatan yang jelas.
5. Menyuruh umat untuk menyembah Allah dan bertakwa.
6. Memberi keputusan di antara manusia dengan adil dan tidak aniaya.
7. Menyerukan kepada tiap umat agar menyembah Allah dan menjauhi larangan-
Nya.

F. Mukjizat Para Rasul


Para rasul juga mempunyai mukjizat untuk membuktikan kebenaran atau
sebagai senjata untuk menghadapi musuh yang menentang dan tidak mau menerima
ajaran yang dibawanya. Mukjizat adalah suatu keadaan atau kejadian luar biasa yang
dialami atau dilakukan oleh nabi dan rasul atas izin Allah Swt.
Mu’jizat yang di berikan Allah antara nabi satu dengan nabi yang lainnya
sangat berbeda. Misal :
a. Nabi Ibrahim tidak hangus di bakar api
b. Nabi Musa membelah lautan dengan tongkat
c. Nabi Isa menyembuhkan berbagai macam penyakit
d. Nabi Muhammad SAW dengan Al-qur’an yang akan abadi sepanjang zaman.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Iman kepaada nabi dan rasul merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim
karena iman kepada nabi dan rasul merupakan rukun iman yang ke
empat.Perbedaan antara nabi dan rasul adalah bahwa nabi adalah seorang yang di
utus allah dengan memberinya wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul
memiliki misi yang besar dalam menerima wahyu yaitu untuk disampaikan
kepada umat manusia.
Jumlah para nabi dan rasul tidak disebutkan secara pasti, namun yang wajib
kita ketahui ada 25 yaitu: Adam a.s, Idris a.s, Nuh a.s, Hud a.s, Shaleh a.s,
Ibrahim a.s, Luth a.s, Ismail a.s, Ishaq a.s, Ya’qub a.s, Yusuf a.s, Ayub a.s, Suaib
a.s, Musa a.s, Harun a.s, Zulkifli a.s, Daud a.s, Sulaiman a.s, Ilyas a.s, Ilyas a.s,
Yunus a.s , Zakaria a.s, Yahya a.s, Isa a.s, Muhammad saw. Rasul yang memiliki
gelar ulul azmi ada 5 yaitu : Nabi Nuh a.s, Nabi Ibrahim a.s, Nabi Musa a.s, Nabi
Isa a.s, Nabi Muhammad a.s.
Tugas-tugas yang di berikan allah kepada nabi dan rasul yaitu untuk mengajak
umat manusia hanya beribadah kepada Allah SWT.

B. SARAN
Kami sebagai penulis membutuhkan saran dan kritik dari pembaca untuk
membangun serta memperbaiki makalah kami, karena tanpa adanya saran dan
kritik kami sebagai penulis tidak bisa melihat kekurangan dari makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas kritik dan sarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abd. Malik. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : Tim Dosen Penididikan
Agama Islam Universitas Negeri Makassar.

Di kutip : http://13hif.blogspot.com/2012/01/hikmah-beriman-kepada-rasul-alllah_13.html

Di kutip : http://islamicpwr.blogspot.com/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html

Di kutip : http://jacksite.wordpress.com/2008/09/12/nabi-dan-rasul

Di kutip : http://www.scribd.com/doc/84883105

Latifah. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Bogor : Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai