OLEH:
KELAS B 20
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan Laporan Studi Kasus yang berjudul “Asuhan
Kebidanan dengan Masalah Abortus Imminens di Puskesmas Lowulowu” dalam Mata
Kuliah Metodologi Khusus.
Dalam penulisan Laporan ini Penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang berupa bimbingan, pengarahan maupun dukungan moral yang sangat membantu
penyusun. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Laporan ini.
13 Agustus 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………..………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………… 4
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)..…………….....………...... 4
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)..……………......…..…...... 4
D. Waktu & Tempat Pengambilan Kasus…………………………….. 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………...…………………….……………… 10
B. Saran…………………………………………….………….……… 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan ibu hingga saat ini masih banyak bermasalah terutama dalam
bidang kesehatan. Minimnya informasi tentang kesehatan reproduksi terutama
pada masa kehamilan menyebabkan terjadinya masalah-masalah yang tidak
diinginkan atau terjadi resiko tinggi padamasa kehamilan. Pemeriksan Antenatal
Care diadakan dalam upaya pencegahan resiko tinggi ataupun untuk mengurangi
angka kematian ibu dan anak.
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan, dan abortus usia kehamilan yang kurang dari 20
minggu atau berat janin yang kurang dari 500 gram.
Sehingga dapat disimpulkan yang merupakan Salah satu penyebab angka
kematian ibu termasuk pre-eklamsi, abortus, TB, dan Eklamsi.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
Penyebab abortus imminens masih belum dapat diketahui secara jelas.
Akan tetapi, kondisi ini umum terjadi pada ibu hamil yang sebelumnya pernah
mengalami masalah keguguran.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang mengancam wanita mengalami
abortus, yakni:
1. Janin abnormal akibat kelainan kromosom. Jika bayi memiliki kelebihan
atau kekurangan kromosom maka bayi tidak dapat berkembang secara
normal
2. Masalah plasenta
6
5. Pemberian suplemen progesteron. Dokter bisa juga meresepkan suplemen
progesteron. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa suplemen
progesteron dapat membantu mencegah keguguran.
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan hamil pertama kali dan tdk pernah keguguran
2. Ibu mengatakan perdarahan sudah tdk keluar lagi.
3. Ibu mengatakan cemas & khawatir akan kehamilannya
4. HPHT 31 maret 2021
OBJEKTIF (O)
1. HPHT 31 maret 2021
8
2. TP 24 – 12 - 2021
3. KU Ibu Baik
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal
5. Wajah tampak lemas
6. Konjungtiva tdk pucat & sclera tdk icterus
7. Payudara terasa tegang.
8. Palpasi Leopold TFU 2 jari atas simpisis (ballotement)
9. Pada pemeriksaan fisik tdk ditemukan adanya kelainan.
ASSESMENT (A)
GIP0A0, umur kehamilan 12 minggu, intrauteri, janin tunggal, keadaan umum ibu
baik dgn masalah Abortus Imminens.
PLANNING (P)
1. Memberikan senyum, sapa & salam pada ibu.
2. Menjelaskan tentang tindakan yg akan dilakukan.
3. Mengobservasi TTV (TTV dalam batas Normal)
4. Menjelaskan pd ibu tentang kondisi kehamilannya.
5. Memberikan dukungan emosional pada ibu
6. Menganjurkan pd ibu untuk tirah baring (bedrest)
7. Memberikan konseling tentang nutrisi yg dibutuhkan selama hamil
8. Memberikan obat-obatan pd ibu untuk dikonsumsi
9. Melakukan pendekatan terapiutik pd ibu
10. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas seksual
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari Laporan ini adalah sebagai berikut:
B. Saran
Sebagai penulis membutuhkan saran dan kritik dari pembaca untuk
membangun serta memperbaiki laporan ini, karena tanpa adanya saran dan
kritik kami sebagai penulis tidak bisa melihat kekurangan dari laporan ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas kritik dan sarannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Puji Hutari. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan).
Yogyakarta; Rohima Press. Hal. 147, 159, 206, 207 dan 231.
11