Anda di halaman 1dari 15

A.

JAWABAN
1. Jawab
 POINT A
a. Psikologi
Menurut Halim Purnomo: Psikologi berasal dari bahasa Yunani
“psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Baik
mengenai macam- macam gejala, proses, maupun latar belakangnya.1
Sedangkan menurut Endin Nasrudin: Psikologi merupakan salah satu
disiplin ilmu pengetahuan yang masih muda, jika dibandingkan dengan ilmu
pengetahuan yang lain seperti geografi, matematika, sosiologi dan sebagainya.
6
Adapun menurut Endin Nasrudin: Psikologi sudah dispakati Bersama,
bahwa psikologi baru dikenal dan dipopolerkan pada tahun 1879, setelah
menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri, setelah terpisah dari filsafat dan berdiri
sendiri, atas Prakarsa Wilhelm Wundt. Yang bekerja dengan telaten dalam
laboratorium psikologi yang pertama di dunia bertempat di Jerman.2
Sedangkan menurut Henny Perbowosari pikologi lebih kepada ilmu yang
mempelajari gejala-gejala jiwa pada manusia. Jiwa sendiri bersifat abstrak
sehingga sulit untuk diplajari secara objektif, maka muncullah psikologi
sebagai tolak ukur perubahan manusia dilihat secara perubahn tingkah laku.
Psikologi awal mulanya digunakan para ilmuan dan filosof sebgaimana
disebutban oleh Reber untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami
akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam mahluk hidup mulsi yang premitif
sampai yang paling modern.
Menurut paparan di atas dapat disimpulakn bahwa psikologi merupan
disipli yang dilihat secara umum masih tergolong sangatlah muda
dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain yang mengajarkan untuk mengetahui dan
memplajari gejala-gejala pada jiwa manusia. Untuk memahami jiwa manusia
sangatlah abstrak sehingga dibutuhkan ilmu psikologi sebagai trobosan tolak
ukur perubahan manusia. 3
b. Pendidikan
Menurut Halim Purnomo: Pendidikan berasal dari kata didik atau
mendidik yang secara harfiah artinya memelihara dan memberi Latihan.
Sedangkan Pendidikan merupakan tahapan-tahapan kegiatan merubah sikap
dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata Pendidikan berasal dari
kata didik yang mendapatkan imbuhan awalan “pe” dan akhiran “an” maka
kata ini mempunyai proses atau cara atau perbuatan mendidik.4
Menurut Heny Purbowosari pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah
proses dengan metode-metode tertntu sehingga seseorang memperoleh

1
Halim Purnomo, Psikologi Pendidikan, ed. by Tri Wahyono (Yogyakarta: Lembaga Penelitian Dan Publikasi,
2019).
2
nasrudin endin, Psikologi Pembelajaran, ed. by nugraha s Mulyawan, ke-5 (sukabumi: STAI PUBLISING, 2021).
3
Heny Perbowosari, PENGANTAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN, ed. by I Putu Gelgel, ke-1 (Pasuruan, 2020).
4
Halim Purnomo.
pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan.5
Endin Nasrudin berpendapat bahwa: Pendidikan ialah seluruh upaya
yang dilakukan manusia dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan
Kembali segala bentuk pengalaman hidupnya.3 anak
Dari paparan di atas pendidikan adalah sebuah proses upaya dengan
metode tertentu sehingga seseorang memperoleh pengetahuan dan
pemahaman.dan cara bertingkah laku sesuai kebutuhan.
c. Psikologi Pendidikan
Menurut Mardianto pengertian psikologi pendidikan sebagai berikut A
systematic study process and factor involvidin the education of human being
calied educational paysyology.bahwa psikologi pendidikan merupakan studi
sistematis tentang proses-proses dan factor-faktor yang berhubungan dengan
manusia.6
Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan
oleh hasil-hasil temuan riset psikologi.
Psikologi pendidikan pda dasarnya adalah sebuah disiplin psikologi yang
menyelidiki maalah-masalah psikologis yang terjadi pada dunia pendiikan.
Lalu hasil-hasil penelitian ini di rumuskan dalam bentuk konteks, teori dan
metode yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan proses belajar mengajar.7
Menurut Endin Nasrudin psikologi pendidikan adalah sebuah
pengetahuan berdasarkan riset psikologi yang menyediakan serangkaian
sumber-sumber untuk membantu anda melakssanakan tugas-tugas seorang
guru dalam proses beljar dan mengajar secara efektif.
Menurut paparan di atas psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin
ilmu yang didasarkan oleh temuan-temuan kemudian dirumuskan dalam
bentuk konteks, teori dan metode yang dapat diterapkan untuk memecahkan
masalah- masalah yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.
 POIN B
a. Pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses perubahan dalam prilaku sebagai hasil
integrasi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga
berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Pembe
Sering dikatakan mengajar adalah mengorganisasikaan aktivitas siswa
dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,
melaikan juga mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar agar proses
belajar lebih memadai.
b. Motivasi Belajar

5
Heny Perbowosari.
6
Mardianto, ‘Psikologi Pendidikan Landasan Bagi Pengembangan Strategi Pembelajaran’, Book, 2012, pp. 1–
268.
7
Halim
pada hakikatnya murid dalam suatu kelas terdapat perbedaan psikis
maupun somatisnya. Dalam satu kelas tidak ada satupun yang sama, mereka
saling berbeda. Demikian juga dengan minat dan motivasinya.8
Sedangakan menurut A.G. Hughes dan E.H. Hughes menyatakan bahwa
perbedaan-perbedaan yang terdapat diantara anak-anak dalam kelas bukan saja
disebabkan oleh perbedaan jasmani dan temperamen, tetapi juga disebabkan
oleh intelegensi. 9
Dengan demikian setiap anak disuatu kelas memiliki motivasi yang
berbeda-beda.
Motivasi ini adalah suatu kegiatan yang memotori seseorang dalam
mengerjakan suatu termasuk belajar.
Dalam hal ini guru dapat berbuat banyak untuk membimbing anak agar
dapat belajar secara mandiri yang disebut dengan self directed learning.
Motivasi dapat diberikan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang
perlu diambil antara lain:
1. Bekerjalah atas minat anak
2. Dalam sesuatu harus mempunyai minat yang jelas, pasti dan logis.
3. System penghargaan
4. Berikanlah perhatian guru pada sikap, sifat ingin tahu anak
5. Kemajuan dan hasil-hasil anak harus selalu diketahui.
Beberapa masalah yang sering dihadapi guru antara lain: 1. Perbedaan
individu di antara murid, 2. Perbedaan motivasi.3. Penatan kelas 4. Metode
mengajar 5. Kesehatan mental 6. Masalah evaluasi 7. Masalah-masalah khusus
yang terjadi di Indonesia.10
Dengan mengetahui masalah-masalah di atas diharapkan guru dapat lebih
luas dalam mengevaluasi situasi yang akan dihadapinya. Guru akan selalu
tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan tantangan yang akan dihadapi
guna mencegah spekulatif dalam melaksanakan tugasnya
Implikasi pembelajaran dan motivasi sangatlah erat dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam mendidik, karena motivasilah yang mendorong anak
dalam belajar, sehingga mendapatkan apa yang diharapkan.
2. Jawab
 POIN A
a. Konsep dasar aliran psikologi behavioristik

b. Pengertian belajar menurut teori behavioristik


Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya unteraksi antara stimulus dan respon. Dengan kata
lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
dari

8
nasrudin endin.
10
nasrudin
9
A.G.Hughes, LEARNING AND TEACING (Washington, 1946).

10
nasrudin
interaksi dan stimulus dan respon. Seorang telahh dianggap belajar sesuatu jika
ia dapat menunjukan perubahan tingkah laku.11
c. Kelebihan teori behavioristik
1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka terhadap situasi dan
kondisi belajar
2. Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid
menjadi mandiri
3. Mampu membentuk suatu yang diinginkan pada guru yang
bersangkutan
4. Dengan melalui pengulangan dan bersinambungan dapat
mengoktimalkan bakat dan kecerdasanyang sudah terbentuk
sebelumnya
5. Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimulus yang lainnya
6. Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan
praktek dan pembiasan yang mengandung unsur-unsur kecepatan,
spontanitas dan daya tahan.
7. Teori behavioristik juga cocok untuk diterapkan kepada anak yang
masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa12
d. Kekurangan teeri behavioristik
1. Sebuah konsekuensi untuk Menyusun bahan pelajaran dalam bentuk
yang sudah siap
2. Tidak setiap pelajaran dapat menggunakan metode ini
3. Murid berperan sebagai pendengar
4. Penggunaan hukuman yang sangat ddihindari oleh para tokoh
behavioristik
5. Murid dipandang pasif
6. murid hanya sebatas mendengar
7. cenderung menekankan siswa berpikir linier
8. pelajaran yang hanya serpusat pada guru
9. penerapan yang salah dapat menimbulkan pembelajaran yang tidak
menyenangkan13
e. prinsip aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran
teori behavioristik yang menekankan adanya hubungan antara stimulus
dan respon secara umumdapat dikatakan memiliki arti yang sagat penting bagi
siswa untuk meraih keberhasilan belajar. Caranya, guru banyak memberikan
stimulus dalam proses pembelajaran, dan dengan car aini siswa akan merespon
secara positif apalagi jika diikuti dengan adanya reward yg berpungsi sebagai
reinforcemen. Oleh karena teori ini berawal dari adanya percobaan sang tokoh
behavioristik terhadap binatang, maka dalam konteks pembelajaran ada
beberapa prisip umum yang harus diperhatikan beberapa prinsip tersebut
adalah:
1. teori ini beranggapan bahwa yang dinamakan belajar adalah perubahan
tingkah laku

11
Mohammad Anam S and Wasis D Dwiyogo, ‘Teori Belajar Behavioristik Dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran’, Universitas Negeri Malang, 2019, 2.
12
Anam S and Dwiyogo.
13
Anam S and Dwiyogo.
2. teori ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam beajar adalah
stimulus dan respon
3. reinforcement. Yakni apa saja yang dapat menguatkan respon
merupakan factor penting dalam belajar.14
f. Imlikasi pengajaran berupaya mengembangkan prilaku kehidupan yang baik.
Pendekatan prilaku ini melahirkan beberapa teoridan konsep dari banyk peneliti.
Pendidik berupaya agar dapat memahami peserta didik yang belum dewasa.
Prilaku sesudah menguasai atau memahami dibandingkan prilaku yang sudah
menguasai atau memahami merupakan objek pengamatan dari kelompok
behavioristik prilaku dapat berupa sikap, ucapan dan Tindakan seseorang
sehingga prilaku ini merupakan objek pengamatan dari psikologi dinamis
psikologi dalam pengajaran menggarap masalah tenaga batin, dorongan, dan
motif yang memengaruhi yang mempengharui prilaku seorang ataupun
kelompok dalam proses belajar, baik sebelum, Ketika, ataupun setelah
pembelajaran dilaksanakan.
3. JAWAB
 POIN A
a. Konsep dasar aliran psikologi
Konsep dasar humanistic mengkedepankan manusia memiliki rasa
solidaritas terhadap mahluk yang tinggi menghilangkan sifat-sifat egois, otoriter
dan individualis tidak terlalu menekankan lawan bicara memahami, menerima
atau menganggapi pembicaraan kita, pandangan prilaku yang muncul dari teori
humanistic berfokus bagaimana manusia dipengaharuhi oleh arti kelompok
dengan pengalaman sendiri.
Teori belajar humanistic menganggap bahwa keberhasilan belajar terjadi
jika peserta didik memahami lingkungan dan dirinya sendiri. Teori ini berusaha
memahami prilaku belajar dari sudut pandang prilakunya.
b. Pengertian belajar
Menurut Endin Nasrudin psikologi humanistik atau disebut juga dengan
nama psikologi kemanusian adalah suatu pendekatan yang bersifat multifaset
terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia.15
Teori belajar ini berusaha memahami prilaku belajar dari segi pelakunya,
bukan dari sudut pandang pengamatnya, tujuan utama para pendidik
adalahmembantu peserta didik mengembangkan dirinya, yaitu membantu
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendirisebagai manusia
yang unik dan membantu dala, mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri
mereka.teori belajar aliran 16
Menurut teori humanistic, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan kemanusian itu sendiri. Leh sebab itu teori belajar humanistic
sipatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori
kepribadian dan sikotreapi dari pada kajian psikologi belajar. Teori humaniskit
sangat mementingkan teori yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri

14
Anam S and Dwiyogo.
15
Endin Nasrudin, PSIKOLOGI HUMANISTIK, ed. by Mulyawan S Nugraha (sukabumi: STAI PUBLISING, 2021).
16
Sulaiman Sulaiman and S Neviyarni, ‘Https://Doi.Org/10.24036/Sikola.V2I3.118’, 2.3 (2021), 220–34
<http://sikola.ppj.unp.ac.id/index.php/sikola/article/view/118>.
serta lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia-manusia yang di cita-citakan, tenta proses belajar dalam
bentuk yang paling ideal.17
c. Kelebihan psikologi humanistic
1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaranyang
bersifat pembentukan kepribadian, hati Nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap perubahan social
2. Menurut aliran humanisme; individu cenderung mempunyai
kemampuan dan keinginan untuk berkembag dan dan percaya pada
kodrad biologis dan ciri lingkungan
3. Indicator dari keberhasilan ini adalah siswa merasa senang, berinisiatif
dalam belajar dan terjadi perubahan pola piker
4. Siswa diharapkan menjadi manusia yang sehat, tidak terikat dari
pendapat orang laindan mengatur pribadinya sendiri secara
bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain
5. Aliran humanism tidak menyetujui aliran pesimisme, dalam aliran
humanism itu menganut individu harus memiliki sifat oktimisme
6. Teori humanistic sangat membantupara pendidik dalam memahami
arah belajar dalam dimensi yang lebih luas.18
d. Kekurangan psikologi humanistic
1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan
dalam proses belajar
2. Terlalu memberi kebeebasan pada siswa
3. Teori humanism terlalu memberi oktimistik secara naif dan gagal
untuk memberi pendekatan pada sisi buruk dari sifat alamiah manusia
4. Teori humanisme, seperti halnya teori psikodemik tidak bisa diuji
dengan mudah
5. Banyak konsep dalam psikologi humanisme masih buram dan masih
subjektif
6. Beberapa kritisi menyangkal bahwa konsep ini busa saja
mencerminkan nilai dan idealism Maslow sendiri
7. Psikologi humanism mengalami pembiasaan terhadap nilai
individualitas
8. Teori humanism ini dikritik karena sukar digunakan dalam konteks
yang lebih praktis
9. Aplikasi humanism dalam pembelajaran, guru lebih mengarahkan
siswa untuk berpikirinduktif
10. Teori humanism masih sukar di terjemahkan dalam Langkah-langkah
yang praktis dan oprasional.19
e. Aplikasi aliran psikologi humanistic
Aplikasi aliran psikologi humanistic lebih menunjuk pada ruh atau spririt
selama proses pembelajaran yang mewarnai motede-metode yang diterapkan.
Peran guru dalam pembelajaran humanistic adalah menjadi fasilator untuk
peserta

17
Sulaiman and Neviyarni.
18
Sulaiman and Neviyarni.
19
Sulaiman and Neviyarni.
didik sedangkan guru emberikan motivasi kesadaran mengenai makna belajar
dalambke hidupan peserta didik untuk memperoleh tujuan belajar.
Peserta didik berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses
belajarnya dari pada hasil belajarnya Adapun proes yang umumnya dilalui
adalah:
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktiv peserta didik melalui kontrak yang jelas
3. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan kesanggupan peserta
didik untuk belajar
4. Mendorong peserta didik berpikir kritis
5. Peserta didik di dorog bebas mengemukakan pendapat
6. Guru menerima peserta didik apa adanaya
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual.20
f. Implikasi teori aliran psikologi humanistic penerapan teori humanistic lebih
menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai
metode-metode yang diterapkan.
Psikologi humanistic memberikan perhatian atas guru sebagai fasilator.berikut
ini adalah berbagai cara untuk memberikan kemudahanbelajar dan berbagai
fasilator yaitu:
1. fasilator sebaiknya memberikan kepada penciptan syuasana awal
2. fasiliator membatu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan
perorangan
3. dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing peserta didik
4. dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber
5. dia menempatkan diri sebagai suatu sumber
6. menerima baik isi yang bersifat intelektual21
4. JAWAB
 POIN
a. Konsep-konsep psikologi kognitif
Asumsi yang mendasari pembelajaran kognitif
Sementara persfektif kognitif mengambil proses mental; tidak menyangkal
behavioral tapi menganggap bahwa pandangan behavioral tentang belajar terlalu
sederhana untuk menangani kompleksitas materi yang bermakna dan juga
simbolik, penganut kognitif mencoba memahami apa yang terjadi dalam
pemikiran antara stimulus dan respons, dan mencoba menggambarkan cara
pikiran memperoses informasi.
Perspektif kognitif menekankan pemahaman konseptual dan kemampuan
berpikir, ini bisa mendukung meningkatnya perolehan aspek pengatahua
dibandingkan behavioris, dan mereka menekankan pengatahuan strategi untuk
memfasilitasi belajar.22

20
Tri Putra Junaidi Nast and Nevi Yarni, ‘Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik Dan Implikasinya
Dalam Pembelajaran’, Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 2.2 (2019), 270–75
<https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.483>.
22
Ibid. hal
21
Nast and Yarni.

22
Ibid. hal
b. Belajar menurut psikologi kognitif
Secara bahasa istilah kognitive berasal dari kata kongnition artinya adalah
pengertian, mengerti.teori kognitif awal mulanya dikemukakan oleh dewwy,
dilanjutkan oleh jean Piaget Kohlberg, damon, Mosher, yang bembicarakan
tentang perkembangan kognitif dalam kaitannya dengan belajar23
Hakikat belajar menurut aliran ini sebagai suatu aktivitas yang berkaitan
dengan penataan informasi24
Adapun aspek-aspek dalam kegiatan pembelajaran yang berlandaskan aliran
kognitif kontruktivisme adalah:
1. Belajar. Belajar merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik
kepada pengalamanya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju
pada pembentukan struktur kognitifya
2. Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran menekankan pada proses dari pada
hasil
3. Evaluasi evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik terjalin didalam
kesatuan didik.
4. Peserta didik. Pembentukan pengetahuan harus dilakukan oleh peserta
didik makai a harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir Menyusun
konsep dan memberi makna tentang hal yang dipelajarinya
5. Pendidik guru. Guru tidak mendominasi pembelajaran, tetapi membantu
proses pengkontrusikan pengetahuan peserta didikberjalan lancer.25
c. Kelebihan psikologi kognitif
1. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
2. Dapat meningkatkan motivasi
3. Menjadikan anak lebih kreatif dan mandiri
4. Membantu siiwa mempelajari pelajaran lebih mudah
Kekurangan kognitif:
1. Keberhasilan tidak dapat diukur dengan satu orang
2. Teori terbatas untuk semua tingkat pendidikan
3. Sulit dipraktekan khusus tingkat lanjut
4. Beberapa prinsip seperti integrasi sulit dipahami
d. Aplikasi aliran psikologi kognitif
1. Menyesuaikan kemampuan peserta didik : setiap orang tingkat kemampuan
kognitif berbeda-beda oleh karena itu tenanga pendidik harus memahami
terlebih dahulutingkat kemampuan kognitif peserta didiknya
2. Kategorisasi materiaplikasi psikologi kognitif dalam pembelajaran yang
pertama adalah dalam membuat strategi mengajar. Seorang tenaga pendidik
harus terlebih dahulu bisa mengkategorikan hal-hal penting dalam materi
3. Bantu siswa dalam memusatkan perhatian, sebisa mungkin guru menggunakan
metode pengajaranyang menyenangkan yg membuat perhatian sisiwa focus
e. Implikasi teori-teori psikologis kognitif antara lain

23
Muna Ekawati, ‘TEORI BELAJAR MENURUT ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF SERTA IMPLIKASINYA DALAM
PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN’, Seminar Nasional: Jambore Konseling 3, 07.17 (2019), XX–XX
<https://doi.org/10.1007/XXXXXX-XX-0000-00>.
24
Ekawati.
25
1. Individu dapat mengembangkan pengetahuan sendiri
Yang menjdi teori pusat dari teori belajar kognitif ialah individu dapat
mengalami kemajuan tingkat perkembangan kognitifatau pengetahuan ke
tingkat yang lebih tinggi
2. Individualisasi dalam pembelajaran
Dalam proses pembelajaran perlakuan terhadap individu harus didasarkan
terhadap perkembangan kognitifnya.26
5. JAWAB
 POIN
a. Konsep dasar
Teori belajar sibernetik merupakan teori yang relatif baru teori ini
memeiliki kesamaan dengan teori kognitif, yaitu mementingkan proses belajar
dari pada hasil belajar. Cara belajar sibernetik terjadi jika peserta didik
mengolah informasi, menyusun strategi berkenaan dengan informasi, tersebut.
Hal yang terpenting dalam teori ini adalah “system informasi “ yang akan
proses belajar.
Pembelajaran sibernetik sering disinonimkan dengan umpan balik
(feedback) dalalm konteks Pendidikan. Umpan balik ini sangat penting artinya
bagi keberhasilan belajar dan pembelajaran. Umpan balik dari peserta didik
memungkinkan guru untuk dapat mengatahui apakah materi yang disampaikan
telah dapat dipahami dan apa kesulitan peserta didik dalam memahami
informasi
b. Pengertian belajar menurut aliran psikologi konstruktisme
Konstruktisme adalah teori tentang bagaimana pelajar membangun
pengetahuan dari pengalaman, yang unik untuk setiap individu. Konstruktisme
menurut Piaget adalah system penjelasan tentang bagaimana siswa sebagai
individu beradabtasi dan memperbaiki pengetahuan. Kontruktivisme
merupakan pergeseran paradigma dari behaviorism eke teori kognitif.27
Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan
kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya
tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain, sehingga teori ini memberikan
keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan, atau teknologi.28
c. Kelebihan
1. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar,
2. Siswa lebih aktif dan kreatif
3. Pembelajaran jadi lebih bermakna
4. Pembelajaran memiliki kebebasan dalam
belajar Kekurangan
Pertama proses belajar konstruktivisme secara konseptual adalah proses
belajar yang bukan merupakan perolehan informasi yang berlangsung satu
arah dari luar ke dalam diri siswa kepada pengalamannya melalui proses
asimilasi

26
Sutarto Sutarto, ‘Teori Kognitif Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran’, Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan
Konseling Islam, 1.2 (2017), 1 <https://doi.org/10.29240/jbk.v1i2.331>.
27
Nurfatimah Ugha Sugrah, ‘Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Sains’,
28
Humanika, 19.2 (2020), 121–38 <https://doi.org/10.21831/hum.v19i2.29274>.

28
dan akomodisi yang bermuara kepada pemuktahiran struktur kognitif. Kedua,
peran siswa menurut pandangan ini belajar merupakan suatu pembentukann
pengetahuan. Ketiga, prtan guru dalam pendekatan guru atau pendidik
berperan membantu agar proses pengontruksian pengetahuan siswa agar
berjalan lancer. Keempat sarana belajar. Pendekatan ini menekankan bahwa
peran utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas siswa dalam
mengontruksi pengetahuannya sendiri. Kelima, evaluasi, pandangan ini
mengemukakan bahwa lingkungan belajar sangat mendukung munculnya
berbagai pandangn dan imperpretasi terhadap realitas29
d. Aplikasi
Suatu hal yang perlu diingat, tidak mungkin untuk menciptakan sebuah
pembelajaran konstruktivis yang bersifat generic berlaku untuk semua situasi
menurut sifatnya, konstruktivisme seharusnya mendorong siswa untuk
memberikan jawab-jawaban terbuka dan mendiskusikan tentang subjek yang
dikajinya. Berdasarkan jenis dan bentuknya penyajian model pembelajaran
konstruktivisme terdapat tiga model yakni; 1. Konstruktivisme siklus belajar,
yang tahapannya adalah: a. diskaveri b. pengenalan konsep c. aplikasi konsep.
2. Model konstruktivisme Gagnon dan Collay yang terdiri dari 6 tahapan: a.
situasi, b. pengelompokan, c. jembatan, d. pertanyan, e. mendemontrasikan, f.
refleksi30.
e. Implikasi
Pada saat peserta didik memberikan jawaban, pendidik mencoba untuk
tidak mengatakan bahwa jawabanya benar atau tidak benar. Namun pendidik
mendorong peserta didiknya untuk setuju atau tidak setuju kepada ide
seseorang dan saling tukar menukar sampai persetujuan dicapai tentang apa
yang masuk akal peserta didik itu sendiri.
Adapun Imlikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran
adalah:
1. Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktifisme adalah
menghasilkan individuyang memiliki kemampuan berfikir untuk
menyelesaikan setiap masalah
2. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situas yang
memungkinkan pengetahuan dan keteramplan dapat dikontuksi oleh
peserta didik
3. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara
belajar yang sesuai bagi dirinya31
6. JAWAB
 POIN
a. Konsep teori belajar sibernetik dan latar belakang munculnya teori tersebut

29
Erni Murniarti, ‘Pengertian, Prinsip, Bentuk Metode Dan Aplikasinya Dari Teori Belajar Dari Pendekatan
Konstruktivisme Dan Teori Belajar Person-Centered Carl Rogers’, Jurnal Universitas Kristen Indonesia, 6.1
(2020), 1–15.
30
Dadang Supardan, ‘Teori Dan Praktik Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran’, Edunomic, 4.1
(2016), 1–12.
Title ‘No Prasetya, Gali Rahman 31 6–18. ‫ سرسختی روان شناختی مبتالیان به یب ماری عروق کرونر و افراد‬،‫بررسی مقایسه هوش معنوی‬
‫سالم‬,’ ‫همایش یب ن الم لی افق های نوین در علوم انسانی‬, (2017), 3.1
Sibernetik merupakan bentuk serapan dari kata Cybernetic yakni system
control dan komunikasi yang kemungkinan feedback atau umpan balik. Kata
sibernetik berasal dari bahasa Yunani yang berarti pengendali atau pilot. Bidang
ini menjadi didiplin ilmu komunikasi yang berkaitan dengan mengontrol mesin
computer.32
Istilah ini pertama kali muncul Louis Cougfignal tahun 1958. Kini istilah
sibernetik berkembang menjadi segala sesuatu yang berhubungan dengan internet.
Istilah sibernetik pertama kali dipopulerkan oleh Nobert Wiener seorang ilmuan
dari Massachussets Intitotof Tecnology untuk menggambarkan kecerdasan
buatan artificial intelligens.
Istilah sibernetik digunakanuntuk mnggambarkan cara bagaimana umpan
balikkemungkinan berlangsungnya proses kumunikasi.33
b. Pengertian belajar
Teori belajar sibernetik berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
informasi dalam penerapan yang lebih praktis.
Menurut Landa proses belajar algoritmik yaitu proses berfikir linier,
konfergen, dan lurus menuju suatu target tertentu. Sedangkan proses belajar
heuristic yaitu cara berfikir litergen menuju beberapa target sekaligus.34
c. Kelebihan
1. Kesemua teori belajar dalam semua aliran-aliran menekankan aspek
yang berbeda ini sebenarnya memiliki kesamaan karna melihat bahwa
belajar adalah suatu proses yang berlangsung pada diri seseorang yang
melaui tahapan-tahapan tertentu
2. Isi proses belajar adalah system informasi yang diperoleh dari
pengalaman akan suatu kejadian
3. Hasil proses teori belajar ini adanya perubahan. Baik tingkah laku,
maupun ranah kognitif , efektif, dan psikomotorik
Kelemahan
Teori belajar sibernetik ini banyak dikritik karena tidak secara langsung
membahas proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan. Ulasan teori ini
cenderung kedunia psikologi dan informasi dengan mencoba melihat mekanisme
kerja otak. Karena pengetahuan dan pngalaman akan mekanisme ini sangat
terbatas. Terbatas pula akan kemampuan menerapkan teori ini.35
d. Aplikasi
Dalam pembelajaran sibernetik harus ada umpan balik kepada gurunya.
Dengan adanya umpan balik tersebut, guru akan tahu apakah materi yang
disampaikannya kepada siswa telah dipahami atau belum guru juga dapat
mengetahui kesulitan siswa dalam memahami materi yang disampaikan kepada
siswa telah dipahami atau belum.36
Aplikasi teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang
dikemukakan oleh Suciati dapat diterapkan dengan Langkah-langkah berikut
32
Surya Bakti and Halimatus Sakdiah, ‘Wahana Inovasi’, Pengaruh Penerapan Teori Belajar Sibernetik Terhadap
Efektivitas Pembelajaran PAI Di SMP Putra Jaya Stabat Kabupaten Langkat, 10.1 (2021).
33
Bakti and Sakdiah.
34
Bakti and Sakdiah.
35
Bakti and Sakdiah.

36 Bakti and
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2. Menentukan materi pembelajaran
3. Mengkaji system informasi di dalam materi pembelajaran
4. Menentukan pendekatan belajar
5. Menyusun materi pembelajaran
e. implikasi
berdasarkan pembahasan tersebut memberikan implikasi secara teoritik dan
praktik, yaitu memperkuat akan teori belajar sibernetik. Teori belajar sibernetik
meski baru dibandingkan dengan teori-teori belajar yang telah ada. Namun, teori
ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu imformasi.
Sehingga berpengaruh dalam kegiatan belajarsecara sibernetik terjadi jika peserta
didik mengolah informasi memonitornya dan Menyusun strategi berkenan dengan
informasi tersebut.37

37 Bakti and

Anda mungkin juga menyukai