Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan


faktor-fakor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan
adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan
belajar.1 Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara
psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karean itu tidak
mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan adalah soal
belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian
pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan tindakan belajar.

Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan


yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama
psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pendidik. Mereka memang
dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan
fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong
yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara
efektif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi dan pendidikan?
2. Bagaimana ruang lingkup psikologi pendidikan?
3. Bagaimana metode psikologi pendidikan?
C. Batasan Masalah
Masalah yang saya tulis ini hanya membahas tentang Pengertian, metode
penelitian dan ruang lingkup psikologi pendidiakan.
D. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1. Memahami Pengertian Psikologi Pendidikan.
2. Memahami Metode Penelitian Psikologi Pendidikan.
3. Memahami Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan.
4. Untuk memenuhi tugas dari dosen pengajar Psikologi Pendidikan.

BAB II
1
Whiterington, 1982, h. 10.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi dan Psikologi Pendidikan
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jawa itu berasal dari
kata bahasa inggris psycology. Kata psycology merupakan dua akar kata
yang bersumber dari kata greek (yunani), yaitu (satu) psyche yang berarti
jiwa; dua (logos) yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memang
berarti ilmu jiwa.
Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme
manusia. Alam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara
mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk
tersebut berfikir dan berperasaan.2
Bruno(1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang
pada prinsionya saling berhubugan.Pertama, psikologi adalah studi
(pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “kehidupan mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai”tingkah laku” organisme.
Chaplin(1972) dalam dictionary of psychology mendefinisikan
psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan
hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan
kerumitanya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar dan
peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.3
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa,
dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi
(menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,
baik mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun latar
belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.
Dalam Al Quran masalah jiwa/ruh telah disinggung dalam surah Al
Isra’:85. Yang artinya: dan mereka bertanya kepadamu tentang roh-
katakanlah: ‘’Roh itu termasuk urusan Tuhanku & tidaklah kamu diberi
pengetahuan hanya sedikit (QS, Al-Isra’:85).
Berbicara tentang jiwa terlebih dahulu kita harus dapat membedakan
antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya
tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah,
yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting,
refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah
nyawanya. Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat
2
Gleitmen,1986.
3
Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja Rosdakarya.
2003), h. 7.
abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-
perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan
manusia. Perbuatan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar
yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan ligkungan.
Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality)
dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru dan
kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam
menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung
pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecaapan.4
Pengertian psikologi diatas menunjukan beragamnya pendapat para ahli
psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik
berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa
yang kompleks ini. Dan dari pengertian terseut paling tidak dapat
disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
semua tingkah laku dan perbuatan idividu, dimana individu tersebut tidak
dapat dilepaskan dari lingkungannya.5
upaya pengajaran dan Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata ini
mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara
dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi akhlaq dan
kecerdasan pikiran.6Selanjutnya, “pendidikan” menurut KBBI adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau dalam keompok
dalam usaha mendewasakan manusia melalui pelatihan.7
Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang
menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Sedangkan menurut ensiklopedia Amerika, Pengertian psikologi
pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran
yang terlibat dengan penemuan-penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip
dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.8
Dari uraian diatas, kita dapat mengetahui pengertian dari psikologi dan
pengertian pendidikan itu sendiri. Sepanjang atau selagi kita masih
berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki
semua aspek kepribadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat
jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat
kegunaanya dalam praktek, baik secara individual maupun dalam
hubungannya dengan manusia atau lingkungannya, mungjin kita akan

4
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hal. 1
5
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Semarang :Rineka Cipta, 1991), hal. 5
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991. H. 232.
7
Muhibbin Syah, Op, Cit
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung : RemajaRosdakarya,
2003), h . 7
mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’ itu sebenarnya sudah termasuk
dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan menjadi
sesuatu disiplin ilmu tersendiri.9 Psikologi pendidikan dapat disimpulkan
bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam
penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah
pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang
sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang
mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.10

9
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), h. 7
10
Ibid, h. 9.

B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan


Psikoogi Pendidikan membahas proses belajar mengajar dari berbagai
susudt pandang psikologis guru. Psikologi pendidikan memandang guru dan siswa
sebagai objek yang menjadi fokus pembahasan proses belajar mengajar tersebut,
terutama dalam setting pendidikan formal di sekolah. Secara lebih khusus,
psikologi pendidikan membahas sikap dan tingkah laku siswa sebagai individu,
anggota kelompok, dan hubungan antara keduanya dengan lingkungan sekitar
(guru,lingkungan sekolah,keluarga dan masyarakat) dalam proses belajar
mengajar.
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan
psikologi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Pokok bahasan mengenai ’’ belajar ‘’, yang meliputi teori-teori, prinsip-
prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa.
2. Pokok bahasan mengenai ‘’proses belajar’’, yakni tahapan perbuatan dan
peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai ‘’situasi belajar’’ , yakni yakni suasana dan
keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang behubungan
dengan kegiatan belajar siswa.

Sedangkan Sanuel Smith mengemukakan pendapatnya mengenai pokok-pokok


bahasan psikologi pendidikan terbagi menjadi 16 macam, yaitu:
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the science of eucatinal
psychology).
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredy)
3. Lingkungan yang bersifat fisik(physical structure)
4. Perkembangan siswa(growth)
5. Proses-proses tingkah laku(behavior process)
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar(nature and scope of learning)
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar(factors that condition learning)
8. Hukum-hukum da teori-teori belajar(laws and theoris of learning)
9. Pengukuran,yakni prinsip-prinsip dasar dan baasan-batasan pengukuran
evaluasi(measurement basic principles and definitions)
10. Transfer belajar, meliputi mata pelajaran(transfer of learning subject
matters)
11. Sudut-sudut pandan praktis mengenai pengukuran(practicel aspects of
measurement)
12. Ilmu statistik dasar(element of statistics)
13. Kesehatan rohani(mental hygiene)
14. Pendidikan membentuk watak(character educations)
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajran sekolah
menengah(psychology of secondary school subject )
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar(psychology of
elementary school subject)

Keenam belas pokok bahasan diatas, konon telah dikupas oelh hamper semua ahli
yang telah diselidiki smith, walaupun porsi (jumlah bagian / jatah) yang diberikan
dalam pengupasan tersebut tidak sama.
Karna psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya
pada penemuan dan penerapan prinsip-prinsip psikologi kedalam pendidikan ,
maka ruanb lingkup psikologi pendidikan mencakup psikologi yang erat
hubungannya dengan pendidikan.
Dari rangkain pokok-pokok bahaan diatas, tampak sangat jelas bahwa
masalah belajar (learning/) adalah masalah yang paling sentral danvitral, (inti dan
amat penting) dalam psikologi pendidikan.

C. Metode Psikologi Pendidikan


Telah disebutkan dalam penelitian atau penyelidikan psikologi digunakan
metode ilmiah sehingga hasilnya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
secara ilmiah. Sejauh ini telat di ketahui terdapat bermacam-macam metode
ilmiah yang sering digunakan dalam lapangan psikologi.
Dalam lapangan psikologi ada bermacam-macam, yaitu:
1. Metode longitudinal
Penelitian psikologi yang dilakukan dalam kurun waktu yang relative lama
untukdihasilkansuatu kesimpulan akhir.Penyelidikan atau penelitian bisa
dilakukan selama beberapa hari, minggu, bulan, bahkan sampai bertahun-tahun.
Contoh:penyelidikan atau penelitian tentang perkembangan anak.

2. Metode cross-sectional

Penelitian psikologi dapat dilakukan secara cepat tetapi data yang dikumpulkan
jumlahnya banyak dan setelah data diolah tetap memungkinkan untuk dibuat suatu
kesimpulan ilmiah.

Contoh :Penelitian terhadap pengaruh tayangan film kartun anak terhadap


perkembangan jiwa anak.

3.Metodeobservasi
Metode yang dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan
.Dalam penelitia- penelitian ilmiah dengan objek penelitian
tertentudapatdilakukan menggunakan metode observasi. Namun pelaksanaan
penelitian atau penyelidikan ilmiah menggunakan metode observasi seringkali
didalamnya dimasukkan metode-metode penelitian yang dengan maksud lebih
menyempurnakan hasilnya.

Di antara metode-metode yang seringkali digunakan untuk melengkap


ipelaksanaan metode observasi, yaitu:

a.metode introspeksi

b.metode introspeksi eksperimental

c.metode ekstrospeksi.

Anda mungkin juga menyukai