Anda di halaman 1dari 17

HAKIKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DAN KONSEPKUALISASI
KELOMPOK 1

KRISTIAN OLGA
(2211000320003) CHARISA WIDYA
WARDANI
(2211000320045)
FALIANSYAH
WIHANGGAWAN
(2211000320008) ORNY KANUARA
MBURU
(2211000320062)
Pisikologi Pendidikan merupakan bagian dari
pisikologi khusus yang membahas penerapan prinsip dan
metode pisikologi untuk mengkaji perkembangan,
belajar, motivasi, pembelajaran, penilaian dan isu-isu
terkait lainnya yang mempengaruhi interaksi belajar
mengajar.
Ruang Lingkup Psikologi

1. Pengetahuan ruang lingkup, tujuan, dan sejarah pisikologi


Pendidikan.
2. Lingkungan fisik dan pisikologi.
3. Beberapa faktor yang memberi pengaruh dalam proses
belajar.
4. Perkembangan setiap murid.
5. Proses tingkah laku individu.
6. Hakekat dan ruang lingkup belajar.
7. Hukum dan beberapa teori dalam belajar
8. Pengukuran Pendidikan
9. Aspek praktis pengukuran Pendidikan.
10. Transfer belajar.
11. Ilmu statistik dasar
12. Kesehatan mental setiap individu.
13. Pendidikan dalam membangun keperibadian individu.
14. Kurukulum Pendidikan sekolah.
Profesi Guru yang berubah
Alasan mempelajari
Tugas guru sebagai pendidik pisikologi Pendidikan
tidak hanya mengajar, tapi juga
membimbing, mengarahkan, Pisikologi merupakan mata
memotivasi, dan mengevaluasi pelajaran yang sangat penting
proses belajar siswanya agar yang harus dimiliki oleh
kelak menjadi manusia yang seorang guru atau pendidik
unggul dan sukses dalam
untuk membantunya memahami
kehidupannya. Oleh karena itu
guru sebagai pendidik harus perlaku belajar siswa, untuk
mempunya empat kompetensi menemukan solusi dari masalah
dasar yaitu kompentensi yang sedang dihadapi, dan
pendagogik, kompetensi sosil, menjelaskan apakah siswa
kompetensi keperibadian, dam dalam keadaan belajar yang
kompetensi professional. baik.
B. 1 PANDANGAN PIAGET TENTANG PERKEMBANGAN
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa
kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif
seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus
mengembangkan atau membangun mental.
TERJADINYA PERKEMBANGAN DAN TAHAP-TAHAP PADA TEORI PIAGET
• Tahap Sensorimotor (0-24 bulan)
Pada tahap sensorimotor, kemampuan bayi terbatas pada gerak refleks dan panca indera. Berbagai gerak refleks
tersebut kemudian berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan.
• Tahap Praoperasional (2-7 tahun) 
Pada tahap pra-operasional, aktivitas kognitif anak dimulai dengan memahami realitas dengan simbol. Cara
berpikir anak pada pertingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis. 
• Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) 
Pada tahap operasional konkret, anak akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang
konkrit dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk bentuk yang berbeda. 
Tahap ini dimulai dengan tahap progressive decentering di usia tujuh tahun. Sebagian besar anak telah memiliki
kemampuan untuk mempertahankan ingatan tentang ukuran, panjang atau jumlah benda cair. Maksud ingatan yang
dipertahankan di sini adalah gagasan bahwa satu kuantitas akan tetap sama walaupun penampakan luarnya terlihat
berubah.
• Tahap Operasional Formal (11-16 tahun)
Pada tahap operasional formal, anak telah mampu berpikir secara abstrak dan mengembangkan hipotesis
dengan logis. Anak mampu memecahkan masalah dan membentuk argumen karena kompetensi operasionalnya
berkembang menjadi lebih kompleks. 
Pandangan Pigaet tentang perkembangan

Bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan seorang anak
bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, nak juga harus mengembangkan atau
membangun mental

Kritik dan revis terhadap karya Piaget

•Pada sebuah studi klasik, McGarrigle dan Donalson (1974) mengatakan bahwa anak sudah
mampu memahami konservasi (conservation) dalam usia yang lebih muda daripada usia
yang diyakini olehn Piaget
•Studi lain yang mengkritik teori Piaget yaitu bahwa anak-anak baru mencapai pemahaman
tentang objek permanen pada usia di atas 6 bulan Balillargeon dan De Vos (1991) ; 104
•Bradmetz (1999) menguji pernyataan Piaget bahwa mayoritas anak mencapai formal pada
masa akhir kanak-kanak
KELOMPOK 1
Teori-teori Neo-Piagetian adalah modifikasi dari
teori Piaget yang mencoba utuk mengatasi
permasalahan pada keterbtasan teori dan
mengalamatkan masalah pada kritiknya yang
telah diketahui. Lebih detail, neo-Piagetian telah
menunjukn bahwa kemmpuan anak untuk
menjalankan pada tahapyang detail tergantung
pada kesepakatan besar pada tugas khusus yang
terlibat, bahwa pelatian dan pengalaman,
termasuk interaksi social, dapat mengakselersi
perkembangan anak, dan bahwa budaya
memiliki peran penting dalam perkembangan.
PANDANGAN PERKEMBANGAN NEO – PIAGET
DAN PENGOLAHAN INFORMASI

- Teori neo-Piaget merupakan modifikasi dari teori


yang mengatasi keterbatasan yang ada dalam teori
Piaget. Pandangan teori ini adalah mengenai
tahapan perkembangan kognitif melalui
pendekatan pengolahan informasi dan kemampuan
berfikir individu dapat diajarkan dengan langsung.
Sumbangan pisikologi Pendidikan terhadap praktik pendidik

Memberikan jalan untuk mendapat pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Perubahan yang terjadi pada peserta didik selama dalam proses Pendidikan
2. Pengaruh pembawaan dan lingkungan atas hasil belajar
3. Hubungan antara Teknik belajar dan hasil mengajar
4. Perbandingan hasil Pendidikan formal dengan Pendidikan informal atas diri
individu
5. Nilai sikap ilmiah atas Pendidikan yang dimiliki oleh para pendidik
6. Pengaruh interaksi antara pendidik dan peserta didik dan antara peserta didik
dan peserta didik
7. Hambatan, kesulitan, ketegangan, dan sebagainya yang dialami peserta didik
selama proses Pendidikan
8. Pengaruh individu yang satu dengan individu yang lain
Peran pisiologi pendidikan

Peranan pisikologi dalam Pendidikan


ialah bertujuan untuk memberikan
orientasi mengenai laporan studi, Aspek-aspek perkembangan
meneleusuri masalah-masalah di
lapangan dengan pendekatan •Aspek fisik
pisikologi serta meneliti faktor-faktor Berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas
manusia dalam proses Pendidikan dan sensoris, keterampilan motor, dan Kesehatan
dalam situasi proses belajar mengajar •Aspek kongnitif
Mempelajari atensi, memori, pemecahan masalah, proses
Beberapa pandangan tentang perkembangan berfikir, penalaran, kreativitas, dan Bahasa.
manusia •Aspek pisikososial
Meliputi perkembangan emosi, keperibadian, dan
Batasan perkembangan hubungan sosial.
Aspek aspek perkembangan
Prinsip prinsip perkembangan
Isu perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Masalah masalah perkembangan :

 Permasalahan Fisik
• Masalah motorik
• Masalah pengelihatan
• Masalah pendengaran
• Masalah berbahasa

 Permasalahan Psikososial
• Masalah sosial emosi
• Agersivitas
• Kecemasan
• Ketakutan
• Pemalu
• Tempet Tantrum
Pandangan perkembangan neo-Piaget dan pengelola Penerapan teori Vygtosky ke pengajaran.
informasi Pembelajaran kooperatif

Pandangan ini adalah mengenai tahapan perkembangan 1. Saling ketergantungan positif


kongnitif melalui pendekatan pengelola informasi dan 2. Tanggung jawab perseorangan
berfikir individu dapat diajarkan dengan langsung. 3. Tatap muka
Mereka percaya bahwa pengamatan yang lebih akurat 4. Komunikasi antar anggota
tentang pemikiran dan beberapa otomatiskan anak 5. Evaluasi proses kelompok
memproses informasi, kegiatan kongnitif tertentu yang
dilakukan Pandangan Erikson tentang perkembangan
pribadi dan sosial
Pandangan Vigotsky tentang perkembangan
kongnisi Erikson meyakini bahwa setiap tahap dalam
perkembangan pisikososial adalah penting, ia
Sosiobudaya yang memfokuskan bagaimana memberi penekanan khusus pada perkembangan
perkembangan kongnitif diarahkan oleh budaya dan identitas ego. Identitas ego adalah kesadaran diri
interaksi sosia. Jadi, budaya dan interaksi sosial lebih yang berkembang melalui interaksi sosial dan
penring dan lebih focus terhadap perkembangan menjadi focus utama selama tahap perkembangan
kongnitif pada anak menurut Vygotsky pisikososial
Tahap-tahap perkemangan pisikososial

Trust vs Mistrust (0-2 tahun)


Pada masa bayi atau tahun pertama adalah tahap perkembangan awal.
Autonomy vs Shame and Doubt (2-3 tahun)
Masa tahap ini anak sudah mulai berkembang dan mulai melakukan hal sederhana endiri, seperti makan sendiri, berjalan dan berbicara.
Initiative vs Guilt (3-6 tahun)Pada tahap ini anak sudah mulai berkemvang secara fisik dan intelektual.
Industry vs Inferiority (6-12 tahun)
Pada tahap ini anak-anak suda mulai bersekolah dan mulai tertarik akan sesuatu disekitar mereka dan mulai terlibat akif pada interaksi sosial
Identity vs Role Confusion (12-20 tahun)
Pada tahap ini, seseorang mulai beranjak remaja dan mulai timbul rasa ingin tahu.
Intimacy vs Isolation (20-40 tahun)
Ini adalah tahap pertama kedewasaaan yaitu merupakan tahap saat seseorang sudah merasa siap untuk menjalani hubuangan yang lebih intim
dengan orang lain dan memiliki komitmen timbal balik.
Generativity vs Stagnation (40-65 tahun)
Ini adalah tahap kedewasaan
Integrity vs Despair (65-kematian)
Pada tahap ini seseorang akan mendapat flashback mengenai alur kehidupan yang sudah dijalani dan sudah berusaha untuk mengatasi
permasalah yang sebelumnya tidak terlaksana dengan baik, apabila berhasil maka seseorang akan meraih kebijaksanaan apabila tidak
tercapai mungkin akan menglami putus asa.
Implikasi dan keritik terhadap teori Erikson

Tidak semua orang mengalami krisis-krisis Erikson dengan kadar


yang sama atau pada waktu yang sama. Teori erikson menekannkan
peran lingkungan dalam menyebabkan Krisis maupun dalam cara
dalam mengatasi krisis itu .
Thank you for
listening

Anda mungkin juga menyukai