Oleh
KELOMPOK 6
1. NORMA BENING KURNIAWATI NIM : 858872008
2. VIVIN FITRIANA NIM : 858870337
3. WAHYU KRISTIYONO NIM : 858868774
Teori kognitif Piaget terbagi melalui tiga proses dan fungsi yang
saling berkaitan digambarkan dalam skema berikut ini
Dalam hal ini kita harus menyadari bahwa setiap peserta didik akan
tumbuh sesuai dengan perkembangan kognitifnya akan mendorong guru untuk
memilih materi dan metode ajar yang paling tepat
4. Kategori Materi
5. Peran kurikulum
Vygotsky menambahkan dalam teori dari Piaget bahwa seorang anak tidak
dapat tumbuh berkembang hanya sendirian, tetapi harus juga mendapat
dukungan dari lingkungan sekitarnya, yaitu selain keluarga juga ada dari
lingkungan anak tersebut tumbuh berkembang. Bagi Vygotsky ini disebut
dengan Zona Perkembangan Proksimal.
PEMBELAJARAN
1. Bertanya dengan rinci, intruksi chalk and talking digunakan oleh guru,
disarankan untuk tidak memberikan pertanyaan yang hanya membutuhkan
jawaban yang sedikit. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengekplorasi
pemikirannya.
2. Pertanyaan tidak mengarahkan, adalah pertanyaan yang
mendorong suatu penemuan. Pembelajaran melalui bentuk pertanyaan
yang tidak terstruktur, dan terbuka,ini mengajak siswa untuk menelusuri
suatu masalah hingga menemukan jawabannya. Fungsi guru adalah
bersama siswa menegosiasi dari mana pembelajaran akan dimulai,untuk
menjadi tujuan pembelajaran akan dicapai siswa. Guru juga memberikan
dukungan dan peluang terhadap rasa ingin tahu siswa.
3. Membangun hubungan yang interaktif, dengan metode ini guru
memberikan pengalaman belajar yang luas agar siswa belajar tentang
ber bagai suatu konsep. Guru harus mampu menarik hubungan antara
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran baru.
3. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satuan
waktu(akhir semester). Penilaian sumatif mencakup lebih dari satu pokok
bahasan. Tujuan evaluasi sumatif adalah untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik dapat melanjutkan belajar ke unit berikutnya.
Penilaian sumatif memiliki karateristik berikut:
Kegiatan Belajar 2
Cerita tersebut sering terjadi di sekeliling kita, seperti yang diketahui jika
pembiasaan membaca, menulis, dan menghitung sudah dilakukan sejak usia dini
(PAUD/TK). Banyak orang tua menyayangkan anaknya harus bisa membaca,
menulis, dan berhitung pada usia yang belum matang. Mereka menganggap usia
TK adalah usia anak masih harus bermain dan bersenang – senang untuk
mengenal lingkungan sekitarnya. Mendikbud (2005) menyatakan bahwa PAUD
dapat belajar kurang lebih 900 menit. Terdapat hal unik di kelas Bu Rita dimana
salah satu anak sangat menanti kegiatan literasi pada awal pembelajaran. Bu Rita
tahu bagaimana menstimulus siswa tanpa mendikte membaca, menulis, dan
menghitung. Dapat disimpulkan jika kegitan Bu Rita untuk membuat anak
terbiasa dengan literasi pada awal pembelajaran.
Teori perkembangan kognitif Piaget dan Vygotsky ketika anak usia TK (3– 6
tahun) dapat menerima rangsangan atau stimulus terhadap mata pelajaran yang
diber ikan. Proses stimulus literasi mampu merangsang peserta didik untuk
memiliki kemampuan Bahasa, membaca, bahkan menulis dengan menirukan suku
kata, menambah suku kata, bernyanyi, dan kegiatan variatif lainnya yang
membuat proses pembelajaran menyenangkan. Peran guru umumnya sebagai
pendidik. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi guru luas menjadi pendukung,
pembina, dll. Guru yang baik merupakan guru yan memahami kemampuan
kognitif peserta didiknya.
Pada tingkat SMA guru memiliki peran yang sangat penting dalam
pentuan kemampuan kognitif peserta didik untuk mewujudkan minat dan
bakat yang sebenar nya di jenjang perguruan tinggi. Vygotsky menyatakan
bahwa setiap anak yang dilahirkan dengan bakat dan minat yang berbeda –
beda. Akan tetapi, bakat dan minat dipengaruhi juga oleh lingkungan
social anak. Pemberian arahan yang tepat dapat mempermudahkan peserta
didik untuk memilih bidang ilmu yang akan ditekuninya di perguruan tinggi.
Penentuan jurusan serta minat bakat peserta didik dipengaruhi oleh factor
internal dan factor eksternal. Factor internal berhubungan dengan bakat
bawaan atau genetic, sedangkan factor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar, termask guru dan orang tua.
https://core.ac.uk/download/pdf/327227393.pdf
https://ejournal-iakn
manado.ac.id/index.php/humanlight/article/download/554/504
https://journal.uny.ac.id/index.php/dinamika
pendidikan/article/viewFile/6106/5287