Disusun Oleh :
Kelompok 4
Dosen Pengampu
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisilan tentang tahap
perkembangan terhadap penyelenggran pendidikan tepat pada waktunya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ......................................................................................... 21
B. Saran.................................................................................................... 22
iii
iv
BAB I
PENEDAHULUAN
A. LATAR BELAJANG
Peserta didik merupakan individu yang sedang mengalami
perkembangan. Perkembangan merupakan sebuah peroses menuju
kedewasaan. Oleh sebab itu, peserta didik harus selalu didampingi dengan
perkembangan yang baik. Perkembangan peserta didik sangat dipengaruhi
oleh faktor lingkungannya seperti sosial budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh sebab itu, perkembangan peserta didik perlu dikawal dan
didampingi untuk mencapai perkembangan yang optimal. Hal ini karena tanpa
adanya pendampingan, lingkungan yang memberikan pengaruh negatif dan
juga positif susah untuk dikendalikan dan dikontrol.
Dalam makalah yang kami buat ini membahas tentang perkembangan
pendidikan dilihat dari beberapa seperti aspek kognotif afektif psikomotor
serta sosial.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Perkembangan Kognitif ?
2. Bagaimana teori belajar kognitif ?
3. Apa saja fungsi kognotif ?
4. Bagaimana aspek perkembangan kognitif anak ?
5. Apa saja perkembangan moral bayi, anak kecil, remaja ?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian perkembangan kognitif
2. Untuk memahami teori belajar kognitif
3. Untuk mengetahui fungsi kognitif
4. Untuk memahani aspek perkembangan kognitif anak
5. Untuk mengetahui perkembangan moral bayi, anak kecil, remaja
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
yang sudah ada sebelumnya. Dengan cara ini, pertumbuhan intelektual yang
dimulai dengan respons refleksif anak terhadap lingkungan akan terus
berkembang sampai ke titik di mana anak mampu memikirkan kejadian potensial
dan mampu secara mental mengeksplorasi kemungkinan akibatnya.
Interiorisasi menghasilkan perkembangan operasi yang membebaskan
anak dari kebutuhan untuk berhadapan langsung dengan lingkungan karena
dalam hal ini anak sudah mampu melakukan manipulasi simbolis.
Perkembangan operasi (tindakan yang diinteriorisasikan) memberi anak cara
yang kompleks untuk menangani lingkungan, dan oleh karenanya, anak
mampu melakukan tindakan intelektual yang lebih kompleks. Karena struktur
kognitif anak lebih terartikulasikan. Demikian pula lingkungan fisik anak, jadi
dapat dikatakan bahwa struktur kognitif anak mengkonstruksi lingkungan
fisik. ( B.R. Hergenhahn and Matthew H. Olson, 2010:325).
Pengertian Kognitif Menurut Para Ahli
a) Menurut Williams dan Susanto
Pengertian Kognitif menurut Williams dan Susanto adalah bagaimana
seseorang dalam memecahkan sebuah masalah dilihat dari cara
seseorang itu bertingkah laku, bertindak dan cepat atau lambatnya.
b) Menurut Neisser
Menurut Neisser kognitif itu hanya bicara tentang tiga konsep yaitu
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Jadi kognitif
adalah bagaimana perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan.
c) Menurut Gagne
Menurut Gagne kognitif merupakan proses internalisasi ilmu
pengetahuan yang terjadi pada susunan saraf pusat ketika seseorang
berfikir memahami sesuatu.
d) Menurut Drever
Menurut Drever berpendapat bahwa kognitif istilah umum yang
dipakai untuk memahami sebuah metode pembelajaran. Metode
3
4
e) Menurut Piaget
Menurut Piaget adalah kegiatan seorang anak bagaimana ia
beradaptasi dan menginterpretasikan obyek serta kejadian-kejadian
yang terjadi di sekitar dirinya. Kognitif selalu erat kaitannya dengan
tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Contoh dari kognitif
dapat ditunjukan oleh seorang individu ketia sedang belajar,
memecahkan masalah hingga membangun suatu ide.
4
5
3. Belajar Bertahap
5. Berfikir kompleks
5
6
6
7
7
8
Ada dua ciri yang kuat ketika seorang anak berada dalam
tahapan pra operasional, yaitu ciri animisme dan egosentris. Animisme
maksudnya, anak memiliki kepercayaan bahwa benda tidak bernyawa
itu hidup serta bisa bergerak. Sedangkan ciri egosentris maksudnya,
anak tidak mampu membedakan perspektif dirinya dengan perspektif
yang dimiliki orang lain.
8
9
9
10
ZPD adalah serangkaian tugas yang sulit untuk dikerjana sendiri oleh
anak. Namun, rangkaian tugas tersebut dapat dikerjakan dengan bantuan dari
orang dewasa atau anak lain yang mampu.
b. Konsep Scafolding
10
11
anak ketika berbicara keras dengan dirinya sendiri. Umumnya, private speech
terjadi pada anak usia 3 tahun hingga 5 tahun. Setelah menyampai usia lima
tahun, umumnya fase private speech pada anak akan menghilang. Sementara
peran kedua dari bahasa ialah inner speech, yaitu ketika anak memakai
kemampuan nya da;am berbicara pada dirinya sendiri, yang digunakan
sebagai alat kontrol dari perilakunya. Berbeda dengan fase private speech,
fase inner speech akan terus terbawa oleh anak hingga dewasa.
C. Fungsi Kognitif
Kecerdasan kognitif juga ada fungsinya lho sobat Grameds. Fungsi
kecerdasan kognitif yang mampu menjadikan seseorang mudah dalam
bergaul.
11
12
5. Perhatian
Ketika otak seseorang sudah terisi memori atau daya ingat akan
membuat seseorang perhatian pada suatu ilmu pengetahuan. Perhatian kecil
terhadap suatu bidang ilmu merupakan kerja kecerdasan kognitif. Memori
informasi atau ilmu pengetahuan dapat mengarahkan seseorang pada hal-hal
tertentu.
Misalnya saja para lulusan sarjana baik S1, S2 ataupun S3 yang secara
otomatis memiliki sensitivitas terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya.
12
13
Mereka akan sensitif terhadap hal-hal di bidang ilmu pengetahuan yang sesuai
dengan minat dan perhatiannya.
D. Aspek Perkembangan Kognitif Anak
Terdapat 8 aspek perkembangan kognitif anak yang dapat para orang
tua perhatikan sejak dini, meliputi:
1. Perhatian (Attention)
Perhatian atau attention merupakan keadaan di mana Si Kecil dapat
memusatkan perhatiannya pada hal tertentu.
Aspek perkembangan kognitif satu ini dapat distimulasi oleh para
orang tua dengan cara memberi instruksi pada anak secara pelan-pelan
agar mereka dapat paham atas apa yang disampaikan.
2. Fokus
3. Daya Ingat
4. Perkembangan Bahasa
13
14
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan dalam memenuhi aspek
perkembangan kognitif pada anak.
14
15
15
16
a. Bayi
Seorang bayi belum memiliki kapasitas untuk mengembangkan
kecerdasan moralnya. Yang ia miliki hanyalah rasa benar dan
salah terhadap sesuatu yang berlaku untuk dirinya sendiri.
16
17
17
18
18
19
Suatu perilaku dinilai benar bila tidak dihukum dan salah bila
perlu dihukum. Seseorang harus patuh pada otoritas karena otoritas
tersebut berkuasa.
19
20
wanita dan anak laki-laki yang baik, yaitu bila ia dapat berbuat seperti
apa yang diharapkan oleh orang lain atau oleh masyarakat.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Perkembangan kognitif dapat dimaknai sebagai tingkat kemampuan seorang
individu dalam berpikir yang meliputi proses pemecahan masalah, mengingat,
serta mengambil keputusan. Pemahaman tentang teori belajar kognitif berarti
memahami bahwa teori belajar yang hanya memprioritaskan kepada proses
belajar ketimbang pada hasil yang dicapai. Kognitif memiliki fungsi
merasakan dan mengenali, mampu mengelola bahasa, fungsi eksekutif,
memori daya ingat, dan perhatian. Aspek Perkembangan Kognitif Anak yang
harus dikembangkan antara lain perhatian, focus, daya ingat, perkembangan
bahasa, psikomotor, logika, penalaran, pengambilan keputusan.
Berdasarkan pemhasan diatas bahwa perkembangan moral adalah
pembelajaran individu terhadap nilai-nilai moral yang dianut atau diterima
dari keluarga atau lingkungannya, sehingga orang tersebut dapat berperilaku
sesuai dengan moral yang dipelajarinya. Perkembangan moral terjadi secara
bertahap, setiap tahap, merupakan kemampuan alih peran orang lain dalam
situasi sosial, dan tahap-tahap perkembangan sosial meliputi bayi, batita,
prasekolah, sekolah, praremaja dan remaja.Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan moral adalah lingkungan. Faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap perkembangan moral individu mencakup aspek psikologis, sosial,
budaya, dan fisik baik. Pengasuh, sekolah, interaksi teman sebaya, dan
budaya. Aspek-aspek yang pada perkembangan moral meliputi Orientasi
patuh dan takut hukuman, Orientasi naifegoistis, Orientasi anak atau person
yang baik, Orientasi pelestarian otoritas dan aturan sosial, Orientasi kontrol
legalistis, Orientasi yang mendasarkan atas prinsip dan kesadaran diri sendiri.
21
22
B. Saran
Kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna.
Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan
masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini
Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam makalah
ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
Howard s. Frie
23