Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN ANAK

Dosen Pengampu : Dr. Buyung Syukron, S.Ag., S.S., M.A.

Disusun oleh: Kelompok 1


1. Anas Abdilah (2201011014)
2. Resa Yuliana Putri (2201010098)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METO

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan
Anak” dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Pada kesempatan kali ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan yang telah membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah. Kami juga berterima kasih kepada semua
pihak yang turut berkontribusi dan membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini
kedepannya. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.

Metro, 25 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Rumusan Masalah................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Definisi Perkembangan Anak .........................................................3
B. Macam macam Perkembangan Anak...............................................4
C. Periode Perkembangan Anak...........................................................7
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan ......................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................13


A. Kesimpulan......................................................................................13
B. Saran.................................................................................................14

DAFTARPUSTAKA.......................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang
berkembang sedemikian rupa per-kembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Biasanya perkembangan anak
diikuti pertumbuhan sehingga lebih optimal dan tergantung pada potensi biologik
seseorang. Potensi tersebut merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio – fisiko – psiko – social dan
perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan
ciri tersendiri pada setiap anak.
Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan. Orang tua pasti
akan bangga jika anaknya bisa tumbuh menjadi anak yang pintar. Untuk
bisa menjadikan anak kita pandai, membekali dan membimbing meraka dari usia
diniakan sangat membantu. Perlu kita ketahui bahwa perkembangan intelektual
anakpada usia dini sangat berpotensi untuk menyerap berbagai macam hal baru.
Untuk itu, kita harus membimbing anak kita untuk bisa terus
mengembangkan intelektualitasnya dengan berbagai cara. Perkembangan
intelektual anak bisa kita kembangkan dengan music. Memperdengarkan
music kalsik pada anak sejak usia dini bahkan dari masa kandungan
akan membantu anak mengembangkan kognitifitasnya. Telah banyak ilmuan yang
mengadakan penelitian mengenai hal ini dan dari penelitian, music klasik
memang bisa merangsang intelektual anak dari usia dini. Selanjutnya,
perkembangan kognitif atau intelektual anak juga mengarahkan anak
untuk menirukan hal-hal disekitarnya. Oleh karena itu, berperilaku yang baik di
depan anak akan membuat anak juga meniru perilaku kita.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi Perkembangan Anak


2. Apa saja macam-macam perkembangan Anak
3. Bagaimana periode perkembangan anak
4. Apa faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

C. Tujuan Permasalahan

1. Untuk Mengetahui bagaimana definisi perkembangan anak


2. Untuk Mengetahui Apa saja macam-macam perkembangan Anak
3. Untuk Mengetahui Bagaimana periode perkembangan anak
4. Untuk Mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Anak

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Anak

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan ( skill ) dalam struktur


dan fungsi tubuh yang lebih komkleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan . Perkembangan menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel - sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan sistem
organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing - masing dapat
memenuhi fungsinya, termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tinggkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Peristiwa
perkembangan dengan pertumbuhan terjadi secara sinkron sebab perkembangan
itu berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu sedangkan pertumbuhan
mempunyai dampak terhadap aspek fisik.1

Perkembangan dapat di tinjau dari berbagai aspek yaitu : aspek fisik


(perkembangan dapat berupa perkembangan motorik kasar dan motorik halus),
aspek mental ( berupa kegiatan berpikir yang sederhana sampai kompleks), aspek
emosional (berhubugan dengan perasaan seseorang seperti takut, malu, kecewa),
aspek sosial (merupakan kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang
lain ).

Ada 7 aspek perkembangan anak pada menurut Porogram BKB (Bina


Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan gerakan motoric kasar,gerakan motoric
halus,komunikasi pasif, komunikasi aktif, perkembangan kecerdasan,
perkembangan kemampuan menolong diri sendiri dan perkembangan tingkah laku
sosial.

Jadi definisi perkembangan anak adalah proses perubahan fisik, kognitif,


emosional, dan sosial yang terjadi seiring waktu saat seorang anak tumbuh dan

1
Soetj ningsih, Tumbuh Kembang Anak, Buku Kedokteran (Jakarta, 1999), Hal. 89.

3
berkembang dari masa bayi hingga remaja. Ini mencakup perubahan dalam
kemampuan motorik, bahasa, pengetahuan, serta perkembangan sosial dan emosi.
Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, pengasuhan,
dan interaksi dengan orang lain.

B. Macam macam Perkembangan Anak


a) Perkembangan kognitif anak

Kognitif merupakan proses berfikir anak, dimana memunculkan


kemampuan menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan kejadian atau
peristiwa.2 Sehingga dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif adalah salah
satu aspek perkembangan anak yang berkaitan dengan pengetahuan, yaitu semua
proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya. Teori perkembangan menurut Pieght adalah
perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak
dapat mempengaruhi perkembangan dan pengetahuan anak. Seorang anak tidak
dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung
menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat bertahap
dengan cara belajar secara aktif.

Kemudian, pandangan perkembangan kognitif menurut Vygotsky berbeda


dengan piaget. Vygotsky lebih menekankan pada konsep sosiokultural, yaitu
konteks sosial dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak.
Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau
dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat anak bekerja
menangani tugas tugas yang belum pernah dipelajari disekolah namun tugas tugas
itu bisa dikerjakannya dengan baik, misalnya dimasyarakat.

Jadi kesimpulannya perkembangan kognitif merupakan kemampuan yang


erat hubungannya dengan pengetahuan yang diperoleh oleh individu serta cara
berfikir individu terhadap suatu kejadian, tindakan dan apa yang diamati di

2
Nina Veronica, “Permainan Edukatif Dan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini,”
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 2 (October 4, 2018): 50,
https://doi.org/10.30651/pedagogi.v4i2.1939.

4
sekitarnya. Cepat tidaknya individu dalam menyelesaikan masalah sangat
bergantung pada perkembangan kognitifnya. Oleh karena itu, pengembangan
kognitif individu memiliki peran yang cukup besar dalam perkembangan potensi
yang ada dalam diri anak untuk tahap berikutnya.

b) Perkembangan emosional anak

Perkembangan emosional adalah perubahan dalam ekspresi emosi,


pemahaman tentang emosi, dan kemampuan mengelola perasaan. Ini melibatkan
pengembangan kepekaan terhadap emosi sendiri dan orang lain serta kemampuan
untuk mengatasi stres dan perasaan negatif.

Ciri-ciri emosi pada anak menurut (Izzaty, 2008) adalah sebagai berikut: 3

a. Emosi yang terjadi pada anak biasanya relatif lebih singkat


(sebentar) dan mudah berubah. Hal ini dikarenakan emosi pada
anak biasanya diungkapkan dalam bentuk tindakan, berbeda
dengan orang dewasa yang emosinya relatif lebih lama. Emosi
yang sering dimunculkan oleh anak seperti kesedihan,
kemurungan, kebahagiaan, humor, dan lain sebagainya.
b. Emosi pada anak relatif lebih kuat dan hebat. Hal ini terihat ketika
anak sedang sedih, marah dan takut. Anak terlihat marah sekali
ketika terdapat hal yang tidak disukainya, dan anak akan menangis
jika ada sesuatu yang membuatnya sedih, dan anak akan tertawa
terbahak-bahak ketika ada sesuatu yang membuatnya lucu namun
emosi tersebut akan cepat hilang.
c. Emosi anak mudah berubah. Hal ini terlihat ketika kita menjumpai
anak yang sedang menangis, ia akan menangis dengan tersedu-
sedu namun emosi tersebut hanya sebentar dia akan tertawa
kembali ketika ada sesuatu yang lucu.

3
Mera Putri Dewi, Neviyarni S, and Irdamurni Irdamurni, “PERKEMBANGAN
BAHASA, EMOSI, DAN SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH DASAR,” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar 7, no. 1 (January 29, 2020): 7, https://doi.org/10.30659/pendas.7.1. hal. 1-11.

5
d. Emosi anak nampak berulang-ulang. Hal ini timbul karena anak
dalam proses perkembangan kearah kedewasaan.
c) Perkembangan fisik anak

Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik


individu meliputi empat aspek, yaitu:

1. Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan


emosi
2. Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
Motoric.
3. Kelenjar Endoktrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah
laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
4. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi berat dan proporsi.

Jadi Perkembangan fisik merujuk pada perubahan dalam tubuh dan


kemampuan fisik seorang anak seiring pertumbuhan mereka. Ini mencakup
perkembangan otot, koordinasi, pertumbuhan tinggi dan berat badan, serta
perkembangan organ tubuh lainnya.

d) Perkembangan sosial anak

Dasar untuk sosialisasi pada anak-anak diletakkan dengan meningkatnya


hubungan antara anak dengan teman-teman sebayanya dari tahun ke tahun. Anak
tidak hanya lebih bermain dengan anak-anak lain tetapi juga lebih banyak bicara.
Jika anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun hanya kadang-
kadang saja, maka sikap terhadap kontak sosial mendatangkan lebih baik daripada
hubungan sosial yang sering tetapi sifat hubungannya kurang baik.4

Pada pernyataan di atas dijelaskan bahwa perkembangan sosialisasi pada


awal masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya intensitas hubungan
4
Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1996), hal. 114.

6
dengan teman-teman sebayanya, dan perkembangan ini meningkat dari tahun ke
tahun. Pada fase ini juga anak-anak tidak hanya senang bermain tetapi juga lebih
banyak berbicara. Hubungan atau kontak sosial lebih baik dari pada hubungan
sosial yang kurang baik.

Jadi pekembangan sosial anak adalah perubahan dalam cara seorang anak
berinteraksi dengan orang lain dan beradaptasi dalam masyarakat. Ini melibatkan
perkembangan keterampilan sosial, pemahaman aturan sosial, dan pembentukan
hubungan interpersonal.

C. Periode Perkembangan Anak

Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau

berkesinambungan melalui periode atau masa. menurut Santrock (2010) periode

perkembangan itu terdiri atas tiga periode yaitu anak (childhood), remaja

(adolescence), dan dewasa (adulthood).7 Adapun priode anak itu diklasifikasi lagi

menjadi beberapa periode, yaitu:

a. Periode Sebelum Kelahiran ( Pranatal) Karakteristik atau ciri psikologis

anak pada masa ini, menurut Kartini Kartono, ciri-ciri yang sangat

menonjol pada periode ini yaitu:

1) proses pertumbuhan yang cepat sekali. Bayi yang baru lahir dan

sehat dengan cepat akan belajar menyesuaikan diri dengan alam

lingkungannya dan melakukan tugas perkembangan tertentu;

2) Kemampuan mental dan daya akalnya pad umumnya berkembang

lebih cepat dari kemampuan fisiknya;

3) Perkembangan kehidupa emosional bayi akan berkembangan

sesuai dengan pengaruh-pengaruh psikis ibunya. Jadi ada

7
penularan emosional dari kaitan emosional yang amat kuat anatara

ibu dan anaknya;

4) Bayi yang baru lahir, menggunakan sebagian waktunya untuk

tidur. Dengan bertambahnya usia bayi, waktu untuk istirahat dan

tidur semakin berkurang dan berubah jadwalnya.5

b. Masa Bayi (Infacy)

Periode bayi merupa masa perkembangan yang merentang dari kelahiran

hingga 18 atau 24 bulan. Masa ini di tandai dengan ciri sebagai berikut:

Masa dasar pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi;

1) Masa pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat, baik pisik

maupun psikologis;

2) Masa kurangnya ketergantungan;

3) Masa meningkatnya individualitas, yaitu saat bayi

mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan

kemampuannya;

4) Masa permulaan sosialisasi;

5) Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks, seperti

terkait dengan pakaian yang di pakaikannya;

6) Masa yang menarik, baik bentuk fisik maupun perilakunya;

7) Masa permulaan kreativitas;

5
Wulandari, R., Fawaid, F. N., Hieu, H. N., & Iswatiningsih, D. (2021). Penggunaan
bahasa gaul pada remaja milenial di media sosial. Literasi: Jurnal Bahasa Dan Sastra
Indonesia Serta Pembelajarannya, 5(1), hal. 64-76.

8
8) Masa berbahaya, baik fisik (seperti kecelakaan) atau psikologis

(karena perlakuan yang buruk).

c. Masa Awal Anak-Anak ( Early Childhood).

Periode awal anak adalah periode perkembangan yang merentang dari

masa akhir bayi hingga usia 5 atau 6 tahun: periode ini kadang-kadang

disebut juga tahun-tahun pra sekolah “pre school years”. Selama masa ini,

anak belajar untuk menjadi lebih mandiri dan memerhatikan dirinya.

Mereka mengembangkan kesiapan sekolah (seperti mengikuti perintah dan

mengenal huruf) dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain dengan

teman sebayanya. Kemudian Jauh sebelum studi ilmiah tentang anak

dilakukan,kenyataan yang telah diterima ialah tahun-tahun pertama

merupakan saat yang kritis bagi perkembangan anak. Hal ini seperti yang

dikatakan oleh peribahasa “ guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.

Dengan cara yang lebih puitis, Milton menyatakan fakta yang sama saat

ia menulis, ”masa kanak-kanak meramalkan masa dewasa, sebagaimana

pagi meramalkan hari baru.” Dari penjelasan di atas menujukkan bahwa

Masa awal anak-anak adalah periode perkembangan yang merentang dari

masa akhir bayi hingga usia 5 atau 6 tahun. periode ini kadang-kadang

disebut juga tahun-tahun pra sekolah “ preschool years”. Dan tahun-tahun

pertama ini merupakan saat yang kritis bagi perkembangan anak. Maka

orang tuanyalah yang sangat berperan penting pada masa ini untuk

memebrikan contoh yang baik kepada anaknya.

9
d. Masa Pertengahan dan Akhir Anak (Midle and Late Childhood).

Periode ini adalah masa perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6

hingga 10 atau 12 tahun. Masa ini sering juga disebut tahun-tahun sekolah

dasar. Anak pada masa ini sudah menguasai keterampilan dasar menbaca,

menulis,dan matematik ( istilah populernya CALISTUNG : baca,tulis, dan

hitung). Yang menjadi tema sentral perode ini adalah prestasi dan

perkembangan pengendalian diri.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak


1. Hereditas (Keturunan/Pembawaan)

Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan

individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai “totalitas karakteristik

individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik

fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi

(pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewaris dari pihak orang tua

melalui gen-gen.

Dari penjelasan di atas menggambarkan bahwa orang tua adalah faktor

pertama yang sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sebab

orangtualah yang mewarisi kepada anak segala potensi, baik fisik maupun

psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh

sperma).

2. Faktor Lingkungan

10
Lingkungan adalah “keseluruhan fenomena (peristiwa situasi atau kondisi)

fisik/alam atau sosial yang memengaruhi atau dipengaruhi perkembangan

individu”. Faktor lingkungan yang dibahas pada paparan berikut adalah

lingkungan keluarga dan sekolah.

a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga sangat penting dipandang sebagai faktor penentu

utama terhadap perkembangan anak. Dalam salah satu hadits yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: “Tiap bayi

lahir dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanyalah yang membuat ia

yahudi ( jika mereka yahudi), Nasrani ( jika mereka nasrani), Majusi (jka

mereka majusi). Seperti binatang yang lahir sempurna, adakah engkau

melihat terluka pada saat lahir”.Dari hadis di atas nmenunjukan bahwa

peran orang tua sangatlah penting karena dipandang sebagai faktor

penentu utama terhadap perkembangan anak dan orangtua pulalah yang

menjadikan anaknya Yahudi,Nasrani,dan Majusi. Orang tua mempunyai

peranan sangat penting bagi tumbuh-kembangnya anak sehingga menjadi

seorang pribadi yang sehat, cerdas, terampil, mandiri, dan berakhlak

mulia. Seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal (kondisi

fisik, psikis, dan moralitas anggota keluarga) dan faktor eksternal

(perkembangan sosial budaya), maka setiap keluarga memiliki perubahan

yang beragam.Ada keluarga yang semakin kokoh dalam menerapkan

fungsi-fungsinya (fungsional-normal) sehingga setiap anggota merasa

nyaman dan bahagia (baitii jannatii = rumahku surgaku); dan ada juga

11
keluarga yang mengalami broken home, keretakan atau ketidak

harmonisan (disfungsional-tidak normal) sehingga setiap anggota keluarga

merasa tidak bahagia ( baitii naarii rumahku nerakaku).

b. Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis

melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka

membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang

menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.

Mengenai peran sekolah dalam megembangkan kepribadian anak, Hurlock

mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi

perkembangan kepribadian anak (siswa), baik dalam cara berfikir,

bersikap maupun cara berprilaku. Menurut penjelasan di atas serta

menurut Hurlock jelaslah bahwa Sekolah merupakan lembaga pendidikan

formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan,

pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu

mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual,

intelektual, emosional, maupun sosial. Serta merupakan faktor penentu

bagi perkembangan kepribadian anak (siswa), baik dalam cara berfikir,

bersikap maupun cara berprilaku.6

6
Purnamasari, A., Amin, M., Lingga, L. J., & Ridho, A. (2023). Krisis Penggunaan
Bahasa Indonesia di Generasi Milenial. ANTHOR: Education and Learning Journal, 2(1),
hal. 14-18.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi perkembangan anak sebagai proses perubahan fisik, kognitif,


emosional, dan sosial yang terjadi seiring waktu dari masa bayi hingga remaja.
Perkembangan ini mencakup perkembangan dalam berbagai aspek seperti
motorik, bahasa, pengetahuan, serta kemampuan sosial dan emosional. Proses
perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetik, lingkungan,
pengasuhan, dan interaksi dengan orang lain. Dengan kata lain, perkembangan
anak adalah proses kompleks yang mencakup pertumbuhan fisik dan
perkembangan kemampuan mental, emosional, serta sosial yang terjadi seiring
waktu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu, khususnya


anak. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Hereditas (keturunan): Individu mewarisi potensi fisik dan psikis dari orang tua
melalui gen-gen, yang memainkan peran penting dalam perkembangan mereka.

2. Lingkungan: Lingkungan memengaruhi perkembangan individu dan dapat


dibagi menjadi dua aspek utama.

a. Lingkungan Keluarga: Keluarga memiliki peran sentral dalam membentuk


perkembangan anak. Orang tua berperan sebagai pengaruh utama dalam
membentuk karakter anak. Keluarga yang fungsional dan harmonis cenderung
mendukung perkembangan anak dengan baik.

b. Lingkungan Sekolah: Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang


memainkan peran penting dalam pengembangan intelektual, moral, emosional,
dan sosial anak. Sekolah membantu siswa mengembangkan potensi mereka dan
mempengaruhi kepribadian mereka.

13
Dengan demikian, baik faktor hereditas maupun faktor lingkungan berperan besar
dalam membentuk perkembangan individu. Kombinasi antara pewarisan genetik
dan pengaruh lingkungan membentuk identitas dan perkembangan anak secara
keseluruhan.

B. Saran

Bagi Orang Tua Pentingnya peran orang tua dalam perkembangan anak

terutamadalam perkembangan otak, sehingga anak bisa menjadi lebih pintar. Hal

yang juga perlu diperhatikan adalah pemberian asupan makanan bagi anak dan

perhatian penuh terhadap perkembangan otak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nina Veronica, “Permainan Edukatif Dan Perkembangan Kognitif Anak


Usia Dini,” Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini 4,
no. 2 (October 4, 2018): 50, https://doi.org/10.30651/pedagogi.v4i2.1939.

Mera Putri Dewi, Neviyarni S, and Irdamurni Irdamurni, “PERKEMBANGAN


BAHASA, EMOSI, DAN SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH DASAR,” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar 7, no. 1 (January 29, 2020): 7, https://doi.org/10.30659/pendas.7.1.1-

11.

Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1996)


Soetj ningsih, Tumbuh Kembang Anak, Buku Kedokteran (Jakarta, 1999).

Wulandari, R., Fawaid, F. N., Hieu, H. N., & Iswatiningsih, D. (2021).


Penggunaan bahasa gaul pada remaja milenial di media sosial. Literasi: Jurnal
Bahasa Dan Sastra Indonesia Serta Pembelajarannya, 5(1).
Purnamasari, A., Amin, M., Lingga, L. J., & Ridho, A. (2023). Krisis
Penggunaan Bahasa Indonesia di Generasi Milenial. ANTHOR: Education and
Learning Journal, 2(1).

15

Anda mungkin juga menyukai