Oleh :
Cut Rifqa Anistia Akhnaz (1062021001)
Aulia Desi Pratiwi (1062021002)
Mahyuni (1062021003)
Fifi Is Juliani (1062021004)
Kesimpulan ........................................................................................................ 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan karakteristik anak usia dini?
2. Apa saja karakteristik perkembangan anak usia dini
3. Bagaimana aspek perkembangan anak usia dini?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan
perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan
dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial
emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan
pribadi yang utuh.1
Pendidikan adalah proses interaksi antara pendidik dan anak didik dan atau
lingkungan secara sadar, teratur, terencana dan sistematis guna membantu
pengembangan potensi anak didik secara maksimal. Pengertian ini dianggap lebih
lengkap dan memadai daripada pengertian-pengertian tentang pendidikan yang
dikemukakan oleh banyak ahli di bidang pendidikan.2
1
Bambang Hartoyo, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Materi Tutor dan Pengelola
Pendidikan Anak Usia Dini, di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, 2004, h. 3.
2
Suyadi, Manajemen PAUD. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 68.
2
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi,
membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan
menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan bagi anak usia dini
merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak yang baru lahir sampai
dengan delapan tahun. Pendidikan pada tahap ini memfokuskan pada physical,
intelligence, emotional, social education.
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan
yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan,
dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak
dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk
mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari
lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, dan bereksperimen yang berlangsung
secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.3
3
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT INDEKS,
2009, h. 6.
4
Ibid., h. 7.
3
B. Karakteristik Perkembagan Anak Usia Dini
Anak usia dini (0 - 8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai
lompatan perkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age
(usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Usia
tersebut merupakan fase kehidupan yang unik. Secara lebih rinci akan diuraikan
karakteristik anak usia dini sebagai berikut:
1. Usia 0 - 1 tahu
Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling
cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar
dipelajari anak pada usia ini. Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan
antara lain:
3) Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan
kontrak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa
akan mendorong dan memperluas respon verbal dan non verbal bayi. Berbagai
kemampuan dan ketrampilan dasar tersebut merupakan modal penting bagi
anak untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya.
2. Usia 2 - 3 tahun
Anak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa
sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat.
Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 - 3 tahun antara lain :
4
1) Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia
memiliki
kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa.
Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda-benda apa saja yang
ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi belajar anak
pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila
tidak ada hambatan dari lingkungan.
5
4. Usia 7-8 tahun
1) Perkembagan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat. Dari segi
kemampuan, secara kognitif anak sudah mampu berpikir bagian per bagian.
Artinya anak sudah mampu berpikir analisis dan sintesis, deduktif dan induktif.
4) Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai bagian
dari kepribadian anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf pembentukan,
namun pengalaman anak sebenarnya telah menampakkan hasil. 5
Aspek yang pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil
adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai
dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal
agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka
dengan baik sejak dini.
5
Meity H . Idris, Pola Asuh Anak, Melejitkan potensi dan Prestasi Anak Sejak Usia Dini,
(Jakarta: Luxima, 2012), h. 10.
6
Tidak hanya itu, belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan
sikap-sikap baik pada Si Kecil seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan,
menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang
berbeda. Harapannya, Si Kecil akan tumbuh dengan persepsi yang tepat dan benar.
Oleh karena itulah, orang tua memiliki peran penting dalam memulainya sedari
dini.
2. Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu
yang langsung berhubungan dengan perkembangan tubuh di kecil. Apa saja?
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi berat badan,
tinggi badan dan lingkar kepala yang sesuai dengan ukuran anak seumuran. Selain
itu, perilaku keselamatan ini meliputi kemampuan hidup Si Kecil yakni bersih dan
juga sehat untuk keselamatan diri sendiri.
Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka
dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi seperti
menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini
meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh seperti
menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat
melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.
3. Kognitif
7
Si Kecil dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-
lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan membantu
Si Kecil untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat.
4. Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih. Si
Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita,
aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga
meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab,
memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.
5. Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu
diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si
Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah
sebagai berikut:
Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami
perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan
ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si
Kecil akan tetap berlaku sopan.
Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab,
hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain.
Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan
membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan
mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan
orang lain
8
6. Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir
bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Si Kecil akan tertarik
untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal
dari sisi kesenian seperti musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi
yang lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan
perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak usia dini (0 - 8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai
lompatan perkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age
(usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Usia
tersebut merupakan fase kehidupan yang unik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Catron, C.E. & Allen, J. Early childhood curriculum a creative-play model. (New
Jersey: Merill, Prentice-Hall, 1999.
Hartoyo, Bambang, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Materi Tutor dan
Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini, di BPPLSP Regional III Jawa Tengah,
2004.
Meity H. Idris, Pola Asuh Anak, Melejitkan potensi dan Prestasi Anak Sejak Usia
Dini, Jakarta: Luxima, 2012.
Nurani Sujiono, Yuliani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT
INDEKS, 2009.
11