Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“HAKIKAT ANAK USIA DINIDAN TEORIBELAJAR”

Tugas ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


MataKuliah:
“Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini”
Dosen Pengampu : Dede Ruslan, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Rifka Fauziah K
Siti Hodijah
Atiatul faiziah
Fatihah putri jamali
Narlina
Hernawati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA SUBANG
TAHUN 2021
KATAPENGANTAR

PujisyukurkamipanjatkankehadiratAllah‘AzzaWaJallakarenaataslimpahan

rahmat. Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang

telahmemberikanrahmatdanhidayahnyasehinggakamidapatmenyelesaikanmakalah

ini. Kemudian tak lupa pula kami mengirimkan salawat beriring

salampadaNabibesarMuhammadSAWkarenabeliautelahberhasilmembawaumatny

a dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti

saatini.Dalampenulisanmakalahinitakluputkamimengucapkanterimakasihkepada

pihak – pihakyang telah membantu saya dalam membuatmakalah

ini.sayamenyadaribahwapenulisanmakalahyangberjudulinimasihjauhdarikesempur

naan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnyamembangundemikesempurnaanmakalahini.

Subang, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTARISI

COVER.....................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BABIPENDAHULUAN.............................................................................1
A. LatarBelakang........................................................................................1
B. RumusanMasalah...................................................................................1
BAB I PEMBAHASAN.............................................................................2
A. HakikatAnakUsiaDini...............................................................................2
B. PengertianAnakUsiadini...........................................................................3
C. AnakUsiaDiniMenurutParaAhli..............................................................4
D. KarakteristikAnakUsiaDini......................................................................7
E. Aspek-aspekPerkembanganAnakUsiaDini............................................11
a. PerkembanganKognitif........................................................................11
b. PerkembanganBahasa..........................................................................12
c. PerkembanganFisik/motorik................................................................13
d. PerkembanganSosial-Emosional..........................................................13
F. BelajarAnakUsiaDinidanTeori-teoriBelajar AnakUsiaDini................14
a. PengertianBelajar.................................................................................14
G. Teori–teoriBelajar....................................................................................15
a. TeoriBehaviorisme...............................................................................15
b. TeoriKonstruktivisme..........................................................................16
c. TeoribelajarBandura /SocialLearningTheory......................................17
BABIII PENUTUP...................................................................................20
a. Kesimpulan...........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN
a.LatarBelakang

Anak adalah generasi penerus bangsa ,sehingga kehadirannya begitu


dinantikan oleh setiap manusia, baik itu dalam lingkungan keluarga,
masyarakat,maupun pemerintah. Masa kanak-kanak adalah masa emas yang tidak
dapat terulang kembali, masa sensitif dan berkembangnya seluruh aspek
perkembangananak, yang nantinya akan menjadi dasar bagi perkembangan
selanjutnya.
Namun,kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang tidak dapat hadir
begitu saja. Ada proses atau tahapan-tahapan yang harus dilaluinya,
yangdidalamnya diperlukan stimulus-stimulus dari lingkungannya untuk
mendukung perkembangannya secara optimal. Untuk itulah
orangtua,guru,masyarakat bahkan pemerintah harus mengetahui hakikat anak usia
dini terlebih dahulu sebelum memberikan stimulus pada mereka,sehingga stimulus
atau dukunganyang diberikan tidak hanya dapat mengoptimalkan perkembangan
anak di setiap aspek perkembangan anak, namun juga dapat berdampak positif
bagi diri dan lingkungan anak.

B. RumusanMasalah
a. Hakikatanakusiadini(AUD)?
b. AnakUsiaDiniMenurutParaAhli?
c. KarakteristikAnakUsiaDini?
d. Aspek-aspekPerkembanganAnakUsiaDini?
e. BelajarAnakUsia DinidanTeori-teoriBelajar?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat AnakUsia Dini


Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih
harusdikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu dan khas dan tidak
samadengan orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu
terhadap apa yang dilihat dan di dengarnya, seolah- olah tak berhenti belajar.
Anak bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara alamiah, merupakan
makhluk sosial,unik,kaya dengan fantasi,memiliki daya perhatian yang pendek,
dan merupakan masa paling potensial untuk belajar.
Sistem Pendidikan Nasional UU pasal 28 No.20 Tahun 2003 ayat 1
bahwayang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam rentang usia
0-6tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantupertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapandalammemasukipendidikanlebihlanjut.
Usiadiniatauusiaprasekolahmerupakanusiayangefektifuntukmengembangk
an potensi yang dimiliki pada setiap anak, upaya
pengembangandanpemberianrangsanganini
dapatdilakukandenganberbagaicara,sepertimelalui permainan- permainan, melalui
aktivitas bermain dengan menggunakanmedia
alamdalammengklasifikasikanbenda.
Kegiatan ini tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi
juga kesiapan mental,sosial dan emosional,karena itu kegiatannya harus dilakukan
secara menarik, bervariasi dan menyenangkan bagi anak. Berdasarkan pendapat
diatas maka dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah sosok individu yang
sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan
fundamental, sehingga dalam pengembangannya harus dikembangkan dan
diarahkan melalui stimulasi yang tepat agar anak berkembang secara optimal.
Melalui kegiatan bermain anak usia dini akan membantu pertumbuhan dan
perkembangannya agar lebih terarahkan. Dirasa penting ketika seorang anak tidak
mengikuti suatu pendidikan sejak usia dini, karena melalui pendidikan dapat

2
Membantu dan mengarahkan perkembangannya, baik secara afeksi maupun kognisi
kearah yang lebih baik.

B. PengertianAnakUsia dini

Di Indonesia pengertian anak usia dini ditujukan kepada anak yang


berusia0-6 tahun1, seperti dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 14 yang
menyatakanpendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diperuntukkan bagi
anak sejaklahir sampai usia 6 tahun.2Sedangkan Anak usia dini menurut NAEYC
(NationalAssociation for The Education ofYoung Children), adalah anakyang
berusiaantara 0 sampai 8 tahun yang mendapatkan layanan pendidikan di taman
penitipananak,penitipananakdalamkeluarga(familychildcarehome),pendidikanpras
ekolah baiknegeri maupun swasta, taman kanak-kanak(TK)dan sekolahdasar
(SD). 3
Hal ini dapat disebabkan pendekatan pada kelas awal sekolah
dasarkelasI,IIdanIIIhampirsama denganusiaTK4-6tahun.
Menurut basil penelitian Osbora,White dan Bloom perkembangan
intelektual manusia pada usia empat tahun sudah mencapai 50%, usia 8
tahun80%, dan pada usia 18 tahun bisa mencapai 100%.4 Berdasarkan penelitian
tersebut maka masa usia dini adalah masa golden age yang harus
dioptimalkankarena sebagian besar perkembangan otak anak didominasi pada
masa tersebutyakni mencapai 80% sedangkan 20% selanjutnya akan berkembang
setelah masausia dinihinggaumur18tahun.
Perkembangan pada usia dini berjalan sangat cepat, bahkan lebih
cepatdaripada usia setelahnya.5 hal ini dikarenakan pada masa ini sel-sel neuron
dalamotak manusia akan berkembang sangat optimal jika mendapat stimulus-
stimulusdari lingkungannya. Otak besar manusiaterdiri dari hemisfer kanan dan
hemisferkiri, kedua hemisfer memiliki peran yang berbeda dalam proses kognitif,
Parera mencatat hemis ferkanan mengenali musik dan pola-pola visual yang
komplek

3
sedangkan hemisferkiri mengendalikan kemampuan analitis, matematika,dan
kemampuan berbahasa.6
Bayi ketika lahir otaknya memiliki bermilyar-milyar neuron yang
masihberenang-renang di otaknya. Neuron-neuron tersebutakan terjadi sinapsis
jikaanak mendapatkan rangsangan-rangsangan dari luar yang ditangkap oleh
pancainderanya.Melalui hal tersebutmakaneuron-neuron tersebutsemakin
banyakterjadi sinapsis ketika anak dalam usia emas yakni 0-8 tahun yang disebut
sebagaianak usia dini, yang perkembangaan otaknya mencapai 80%. Neuron-
neuron yang terhubung tersebut adakalanya dibuang dan ada yang
dipertahankan.Yang terbuang adalah sinapsis-sinapsis yang jarang digunakan,
sementara sinapsis-sinapsis yang unik, berulang-ulang dan menyenangkanakan
bertahan di otak anak.
Periode goldenage hanyaterjadiseumurhidupdantidakakanbisadiulang lagi,
selain itu masa golden age juga terbatas hanya sampai usia 6 tahun.Namun bukan
berarti pada masa ini orangtua harus menjejali anak dengan
denganberbagaipengetahuanyangmemberatkananak.Pengetahuananakakanberkem
bangsesuaidengandengantahapanperkembangannyadansecaraberkesinambungan.
Menjejali anak dengan cara memaksa hanya akan
membuatprosestersebutmenghambatmotivasianak untukbelajarsaatdisekolah.7
Berdasarkan penyataan-pernyataan diatas maka dapat didefinisikan
bahwaanak usia dini adalah anak usia 0-6 tahun atau anak usia 0-8 tahun menurut
kajianNAEYC,yangdalammasatersebutdisebutsebagaimasagoldenage
anak.Perkembangananakpadamasainisangatcepatyaknidapatmencapai80%sehingg
a stimulasi yang optimal dari lingkungan akan
membantuanakmengembangkansinapsis-sinapsisyangadadidalamotakanak.

C. Anak Usia Dini Menurut Para Ahli


Dalam sejarah perkembangan anak usia dini terdapat beberapa filsuf
yang pemikirannya mendasari pendidikan anak usia dini hingga saat ini, secara
ringkas filosofi para filsuf tersebut adalah sebagai berikut:

4
1.John Locke (1632-1704)
John locke terkenal dengan teori“Tabula Rasa”. Teori ini
berpendapatbahwa anak lahir dalam keadaan seperti kertas putih sehingga
lingkunganlah yangberpengaruh terhadap pembentukan dirinya. Lingkunganlah
yang mengisi kertaskosongtersebutyangdinamakanpengalaman.Pengalaman-
pengalamananakakana berpengaruhterhadappembentukankarakteranak.8
2. Jean Jac ques Rousseau (1712-1778)
Jean Jaques Rousseau adalah salah satu filsuf yang mendasari teorima
turisional yang beranggapan bahwa yang berpengaruh terhadap perkembangan
anak adalah berasal dari anak sendiri atau berkembang secara alami. Pendidikan
harus membiarkan anak tumbuh tanpa intervensi dengan cara tidak
membandingkan anak antara satu dengan yang lainnya.
Dalam pemikirannya Rousseau beranggapan bahwa anak lahir
dalamkeadaanbaik,lingkunganlahyangmembuatanak menjadijahat.
3. Friedrich Froebel(1782-1852)
Menurut Froebel, sejak lahir dan menjalani masa kanak-
kanak,seseorang harus menjalani hidup sesuai perkembangannya. Secara
kodrati,seorang anak membawa sifat baik, sifat buruk anak muncul karena
pendidikan yang salah.
Froebel juga mengajurkan agar indera anak dilatih dengan
pengamatan,eksplorasi atau peragaan terhadap makhluk hidup, melalui hal
tersebut anak akanbelajar,berpikirakemudianmelakukanatauyangbiasadisebut
learningbydoing. Tahun1831Froebelmendirikan
Kindergarten.KonsepkindergartenFroebelsanagtterkenaldanmenjadirujukandiberb
agaiNegara9,bahkandiIndonesia
konsepFroebelterkenalpadamasasebelumkemerdekaan.
4. Maria Montessori (1870-1952)
Maria Montessori adalah seorang dokter bidang penyakit anak yang
meyakini bahwa pendidikan dimulai sejak lahir. Bayi yang masih kecil perlu

5
dikenalkan dengan orang-orang dan suara-suara, diajak bermain dan bercakap-cakap
agar anak-anak dapat berkembang menjadi anak yang normal dan bahagia.
DasarpendidikanMontessoriyaitupenghargaanterhadapanak,absorbent
mind (pemikiran yang cepatmenyerap), sensitive periods
(masapeka),penataanlingkungansesuaidengankarakteristikdankebutuhananak,pend
idikandirisendiri(pedosentris),masa peka,dankebebasan”.10
5. Ki Hadjar Dewantara(1922-)
Ki Hadjar Dewantara adalah tokoh pendidikan Indonesia, dan
karaenakegigihannyaiadinobatkansebagaibapakpendidikanIndonesia.Dewantaram
endirikan Taman Indria untuk anak usia dini. Pandangan Dewantara tentang
pendidikan adalah ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangunkarso, tut
wurihandayani.
Pendidikan di Taman Indria menggunakan gabungan dari
pendekatanMontessoridanFroebel,meskipuntidaksepenuhnyakarenaDewantarame
masukkanpendidikanberdasarkankepadabudayaluhurbangsaIndonesiaterutama
dalam pendidikan watak, kesusilaan dan agama.11 Berikut prinsip-
prinsipdasarpendidikanKiHajarDewantara menurutMasnipal:
a. Tamansiswamenggunakandasar pendidikanFroebeldanMontessori
b. Ki Hajar Dewantara sangat setuju terhadap konsep Montessori yakni
anakbelajardenganbebas
c. Permainan bagi anak-anak adalah sangat penting, karena itu sesuai
denganduniakanak-
kanakyaknibakidipandangdarisecarapsikologis,biologismaupunpedagogis.
d. Permainan anak dan latihan panca indera merupakan satu kesatuan
yangtidakterpisahkan.
e. Belajar dengan menggunakan pikiran belum tepat diberikan kepada
anakusiadini,tetapiyang tepatadalahpendidikanmelaluipancaindera

6
f. Menggunakan permainan tradisional kepada anak sesuai dengan
budayabangsa, termasuk nyanyian, cerita dan sandiwara yang berkembang di
daerahitu.
g. Malarangpembelajaranyangbersifat intelektualisme seperti:membacadan
berhitung. Dalam konteks ini anak-anak tidak boleh langsung di
ajarkanilmueksakdannalar tanpadibantudenganmediaataualatperaga.(penulis)
h. Systempendidikan“among”melarangperintahataupaksaan,tetapimenganjur
kankemerdekaan,toleransi,kerelaandandemokrasi.
i. Anak perlu didekatkan dengan kebudayaan asli bangsa Indonesia,
sepertiwayang,batik,dan keseniandaerah.
6. Howard Gardner(1943)
Gardner adalah tokoh yang terkenal dengan pemikirannya tentang
kecerdasan jamak, dalam pemikiran Gardner setiap anak adalah cerdas, tugas
guruadalah mengarahkannya agar anak menjadi cerdas. Dimensi kecerdasan
menurut Gardner antara lain: kecerdasan bahasa,kecerdasan logika-
matematika,kecerdasan music, kecerdasan gerak tubuh,kecerdasan visual-
spasial,intrapersonal,interpersonal,naturalis dan spiritual.12
Dalamhalinipendidik/guruataupunlembagaPAUDdapatmemfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan
secaramenyeluruh/menekankanpengembanganpadaseluruhaspekkepribadiananak,
yangrelevan,menarikmenantangdanmenyenangkan.Akantetapiseolahbertolakbelak
angdenganpenerapan saat ini, karena masih kurangnya pengetahuan terhadap
perkembangandanapayangjadikebutuhananakusiadini.(penulis)

D. KarakteristikAnakUsia Dini
Pada masa usia dini karakteristik anak sangat berbeda dibandingkan
dengan karakteristik tahapan selanjutnya, beberapa karakteristik anak usia dini
menurut Hartati13,adalah sebagai berikut:
1. Memilki rasa ingin tahu yang besar

7
Anak usia dini sangat tertarik dengan dunia yang ada di sekitarnya.Pada
masa bayi anak mencoba meraih benda-benda yang ada disekitarnya kemudian
pada usia hampr 1 tahun anak suka mengambil kemudian membuangmainan yang
dimainkannya, pada usia 3-4 tahun anak sudah mulai bisa membuatkalimatdengan
4-5 kata,pada masaini anak-anak suka membongkar pasang mainan yang ada
disekitarnya.
Pada usia 5-7 tahun kemampuan anak untuk membuat kalimat
sudahmulai menyerupai orang dewasa. Pada masa ini anak juga memiliki
keingintahuanyang besar terhadap lingkungannya, sehingga anak kerap bertanya
pada orangdewasa baik itu guru maupun orangtua tentang hal-hal yang dianggap
menaruikoleh anak, dan sebaiknya orang tua menanggapi pertanyaan anak dengan
baik pulabahkan bisa juga orangtua balik bertanya pada anak, hal ini untuk
merangsangdaya pikirdanpenalarananak.
2. Merupakan pribadi yang unik
Secara umum pola perkembangan anak usia dini adalah sama,
namunperlu disadari bahwa tiap-tiap anak memiliki keunikannya sendiri-sendiri.
Bahkanmeskipun anak tersebut kembar. keunikan ini dapat berasal dari faktor
genetismaupun berasal dari faktor lingkungan anak. Guru sebagai pendidik harus
benar-benar memahami hal ini sehingga guru dapat memahami kebutuhan tiap-
tiap anakdalampembelajarannya.
3. Suka berfantasi dan berimajinasi
Anak usia dini sangat suka berimajinasi dan berfantasi dengan
pikirannya, kemudian anak dapat menceritakannya dengan begitu antusias seolah-
olah dia mengalaminya sendiri, padahal bisa saja hal tersebut hanya hasil
dariimajinasi anak. Kadang anak usia dini juga belum bisa membedakan dengan
jelasantara kenyataan dan fantasi, sehingga seringkali orang dewasa menganggap
anak berbohong.
Fantasi dan imajinasi pada anak sangatpentingbagi
pengembangankreativitas dan bahasanya. Untuk itu anak perlu untuk
mendapatkan
bimbinganagardapatmembedakanantarakenyataandanfantasi,maupunfantasidanim
ajinasianak.FantasimenurutLubisadalahkemampuanmembentuktanggapan

8
baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Sedangkan imajinasi
adalahkemampuan anak untuk menciptakan suatu objek atau kejadian tanpa
didukungdata yangnyata,contohnya:adalahtemanimajinerbagianak.
4. Masa paling potensial untuk belajar
Pada usia 0-8 tahun perkembangan otak anak dapatmencapai
80%,sehingga jika anak diberikan stimulus-stimulus yang dapat merangsang otak
anakmaka neuron-neuron yang ada dalam otak anak akan berkembang atau
bercabang-cabang sehingga akan menjadi lebih cerdas.Namun pengalaman-
pengalaman yang diperoleh anak akan menetap jika digunakan secara terus-
menerus namun akan menyusut jika tidak digunakan.
Pada masa inilah disebut masa golden age yang merupakan masa paling
potensial untuk anak dalam belajar guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
5. Menunjukkan sikap egosentris
Egosentrisartinyaberpusatpadaaku,artinyaanakusiadinipadaumumnya
hanya memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri, bukan sudutpandang
orang lain. Egosentrisme pada anak dapat merugikan bagi
penyesuaiandiridansosialnyajikaterjadiberkelanjutan.Seorangahlianak,JeanPiaget
memasukkan karakter tersebut pada tahapan kognitif preoperational pada usia 2-
7tahun.
6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
Anak usia dini memiliki rentang daya konsentrasi pendek adalah
dimaksudkan anak mudah teralihkan perhatiannya terhadapa hal lain yang lebih
menarik,atau anak mudah bosan terhadap suatu hal yang dikerjakannya jika
merasa sudah tidak menarik lagi.Jangka waktu anak usia dini untuk
berkonsentrasi adalah sekitar10menit untuk anak dibawah 5tahun menurut
Hurlock.
7. Sebagai bagian dari makhluk sosial
Anak usia dini mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan di
sekitarnya,padamasainianakakanbelajarmemahamikepentinganoranglain,belajarm
engalah, berbagi dan mengantri, dalam hal ini anak juga belajar
berperilakusesuaiharapansosialnyakarenaiamembutuhkanoranglaindalamkehidupa
nnya.

9
Selain karakteristik anak usia dini yang telah dijabarkan ada titik kritis yang perlu
dijabarkan.Titik kritis tersebut adalah sebagai berikut:14
1. Membutuhkan rasa aman, istirahat, dan makanan yang baik Anak usia dini
membutuhkan keseimbangan berbagai zat makan,latihan,dan istirahat yang
cukup. Anak secara berkala perlu diperiksa kesehatan untuk memastikan
tumbuh kembangnya.
2. Datang kedunia yang diprogram untuk meniru
Anak usia dini secara konstan mencontoh apa yang dilihat dan di dengar
nya. semua kata, perilaku, sikap, keadaan, perasaan, dan kebiasaan orang
dewasa disekitarnya akan diamati,dicatat dalam pikiran dan kemudian
akan ditirunya. Imitasi atau peniruan ini merupakan salah satucontoh
belajar anak usia dini. Oleh karena itu, pemberian teladan atau contoh
merupakan salah satu cara belajar anak usia dini.
3. Membutuhkan latihan dan rutinitas
Melakukan sesuatu secara berulang merupakan kesenangan tersendiri
bagianak usia dini. Mereka cenderung tidak pernah bosan melakukan
secaraberulang apa yang membuat mereka tertarik dan senang.
Pengulangan ini merupakan latihan bagi anak untuk memiliki keterampilan.
4. Memiliki kebutuhan untuk banyak bertanya dan memperoleh
jawaban.Bertanyamerupakan cara yang umum dilakukan anak usia dini
dalam prosesnya. Ketika anak mengajukan pertanyaan dan diacuhkan,
dikritik,ataudijawabasal-asalan maka anak akan merasa bersalah dengan
pertanyaan yang telah diungkapkan.
5. Cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa
Meskipun anak kadang dapat mengerti dan melakukan perintah dari
orangdewasa,namun anak usia dini belum mampu berpikir,seperti orang
dewasa. Kemampuan berpikir logis pada anak berkembang lebih lambat
dari pada kemampuannya dalam menguasai kata-kata.

10
6. Membutuhkan Pengalaman Secara Langusung

Orang dewasa memiliki kemampuan mental untuk menghadapi situasi


baru untuk beradaptasi sedangkan anak usia dini belum memiliki
kemampuan mental seperti itu, pemerolehannya berdasarkan pengalaman
secara langsung.
7. Trialanderormenjadihalpokokdalambelajar
Anak usia dini gemar mencoba hal baru, setiap kali gagal ia tidak
pernahbosan untuk mencoba lagi. Oleh karena itu perlu untuk memberikan
anakkesempatandanmotivasi.
8. Bermain merupakan dunia masa anak-anak
Bermain bagi anak merupakan proses mempersiapkan diri untuk
masukkedalamduniaorangdewasa,carabagianakuntukmemperolehpengetah
uan,menumbuhkan hasrat bereksplorasi,melatih pertumbuhan fisik,juga
menggunakan kata-kata.
E. Aspek-aspekPerkembanganAnakUsiaDini
1. Perkembangan Kognitif
JeanPiaget adalah seorang Psikolog Swiss yang terkenal,Piaget
menyebutkan bahwa proses kognitif yang penting dalam otak anak adalah
skema,asimilasi dan akomodasi,organisasi,serta ekuilibrasi.
Skema dalam teori Piaget adalah tindakan atau representasi mental yang
mengaturpengetahuan. asimilasi adalah masuknya informasi baru ke dalam
pengetahuanyangsudahada(skema).Akomodasiadalahpenyesuaianskemaagarsesuai
denganinformasidanpengetahuanbaru.Organisasiadalahpengelompokanperilaku
yang terisolasi ke dalam sebuah sistem kognitif dengan susunan yanglebih tinggi
yang erfungsi secara lebih lancer, pengelompokan atau penyusunanhal-hal ke
dalam kategori-kategori. Ekuilibrasi mekanisme yang diajukan Piagetuntuk
menjelaskan bagaimana anak-anak beralih dari satu tingkat pemikiran
ketingkatyangberikutnya.

11
Piaget mengajukan empat tahapan perkembangan anak sebagai
berikut:16
a. Tahap sensori motor(0-2tahun)
Dalam tahap ini bayimembangun pemahaman tentang dunia
denganmengoordinasikanpengalamansensoridengantindakanmotorikmereka,it
ulah mengapa disebut tahap sensorimotor. Piaget berpendapat bahwa benda-
benda yang bersifat permanen adalah pencapaian yang penting dalam
masabayi. Pencapaian kedua adalah kesadaran bertahap bahwa ada perbedaan
ataubatas antara diri sendiri dan lingkungan sekitar. Menurut Piaget, seperti
inilahkehidupanmentalbayi.Padaakhirperiodesensorimotor,anakdapatmembeda
kan antara diri sendiri dan dunia, serta sadar bahwa benda akan terusada.

b. TahapPraoperasional(2-7tahun)
Tahap ini lebih simbolik daripada tahapan sensorimotor, pada tahap
iniditandaidengananakbersifategosentrisdanintuitifdaripadalogis.
c. TahapOperasionalKonkret(7-11tahun)
Pada tahapanini anaksudah dapatberpikirmelibatkan
penggunaankonsepoperasi.Pemikiranlogismenggantikanpemikiranintuitif,teta
pihanya dalam siruasi yang konkrit. Terdapat ketrampilan mengklasifikasikan
,tetapipersoalanyangabstraktetaptidakterselesaikan.
d. TahapOperasionalFormal(11-15tahunhinggamasadewasa)
Padatahapaniniindividu-
individumulaimengambilkeputusanberdasarkanpengalamannyatadanberpikirl
ebihabstrak, idealisdanlogis.

2. PerkembanganBahasa
Tahap-tahap Pemerolehan Bahasa Anak-Universal menurut Afifuddin17,
Adalah sebagai:
a. Praujaran(Pre-speech)

12
Bayimemberitanggapanterhadapbahasa(ujaran)lebihcermatdibandingka
n dengan bunyi-bunyi lain. Bunyi bahasa (ujaran)memperlihatkanaktivitas listrik
yang lebih nyata pada belahan otak kiri bayi yang berusia duabulan dibandingkan
dengan hunyi-bunyi lain. Eksperimen dengan menggunakanmikrofon dan dot bayi
memperlihatkan bahwabayi menyedotlebih
cepat/aktifbiladiperdengarkansuaramanusiadibandingkandengan bunyi-bunyi lain.

b. TahapMeraba/Berceloteh(babbling stage)
Tahap ini dimulai ketika bayi berusia beberapa bulan.Dunia celotehbayi
dimulai kira-kira usia empat sampai enam bulan. Ditandai oleh bunyi-bunyiyang
tidak dapat membedakan secara tepat adanya perbedaan bunyi-bunyi
bahasa,banyakdiantara bunyiujarantersebutbukanmerupakanujaran
c. Tahap SatuKata
Bayi mampu menuturkan kata-kata pertama pada usia sembilan
bulan,misalnya“mama”,“dada”(kata-katainimiripdenganbabbling
).Tahapiniditandai oleh mulai dihasilkannya tanda-tanda bahasa sesungguhnya.
Kata-katayang dibuatseringkalidisederhanakan,misalnya“du”untukduck.
d. MenggabungkanKata
Usia 18 bulan sampai 2 tahun. Menjelang usia 2,5 tahun,
kebanyakananak-
anakberbicaradenganmenggunakankalimatyangmengandungbanyakkata,meskipun
tata bahasanya sangattidaksempurna.Tahapini berkembangdengan cepat ke dalam
tahap kelima (tahap akhir) pemerolehan bahasa. Menjelangusia 6 tahun, tata
bahasa yang diperlihatkan anak-anak mendekatai tata
bahasayangdigunakanorangdewasa.
3. PerkembanganFisik/motorik
Masnipal18 menjelaskantantangtahapanfisik/motikanaksebagaiberikut:
pada usia 4 bulan anak sudah dapat melakukana kegiatan
menelungkup,padausia5bulananaksudahdapatmenegakkankepala,anakumur7bulan
sudah

13
mulai dapat merangkak, pada usia 8 bulan anak anak belajar duduk lalu
berdiri.Danpada usia 11/12bulananaksudahmulaibisaberjalan.
4. PerkembanganSosial-Emosional
Berkaitan dengan aspek sosial- emosional, Erikson (dalamMashar,
2011;Papalia,Olds,danFeldman,2002;Santrock,1995;Morrison,1988)
[20],membagi masa anak usia dini dalam tiga periode perkembangan, yaitu:
a. Masabayi(usia0-18bulan)
tahapterbentuknyakepercayaandasarversusketidakpercayaa
n(basictrustvs.mistrust),dengankarakteristikberupaadanyakebutuhan
dasarbayiyangharusdipenuhiolehpengasuh yang tanggap dan peka
agar terbentuk rasa kepercayaanyangakanmenimbulkanrasaaman.
b. Masatoddlers(usia18bulan-3tahun),
Tahap terbentuknya otonomi versus rasa masa malu
danragu-ragu(autonomyvs.shameanddoubt)
dengankarakteristikberupa adanya kemauan yang bersal dari diri
anak sendiri, sehinggabayimulai mengembangakan rasa otonomi
atau kemandirian. Namunjika bayi terlalu dibatasi atau dihukum
terlalu keras, bayi cenderungmengembangkanrasamaludanragu-ragu.
c. Masaawalkanak-kanak (tahun-tahunprasekolah;usia3-6 tahun)
Tahapterbentuknyainisiatifversusrasabersalah(initiativevs.
guilt)
dengankarakteristikanakyangmulaimengembangkanberbagaiaktivitas
danperilakuyanglebihbertujuan. Lingkungan yang memberi
kesempatan bereksplorasi danakan mengembangkan kemampuan
anak untuk menenrima tanggungjawab aktif, dan memiliki
keterlibatan lingkungan. Namun perasaanbersalah yang tidak
menyenangkan muncul jika anak tidak mampumelakukanaktivitas-
aktivitasbaru.
5 perkembangan Norma Agama dan Moral
Pendidikannilai-nilai moral dan keagamaan pada program PAUD
merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya,dan jika halit

14
tertanam telah terpatri dalam setiap insan sejak dini, hal tersebut awal yang baikuntuk
pendidikan anak untuk pendidikan selanjutnya. Nilai-nilai luhur ini pun
dikehendakimenjadimotivasispiritualbagibangsaindonesiadlamrangkamelaksanakansesu
aidenganideologipancasila.
Landasan yang jelas dan terarah yang dimaksud adalah pendidikan
harusberprinsip pada pengembangan nilai-nilai moral dan agama, disamping
aspek-aspek lain yang berkaitan dengan bidang-bidang pengembangan. Hal ini
sangatdiperlukan sebagai upaya untuk mengantarkan anak didik menuju
kedewasaanberpikir,bersikapdanberprilaku,secara terpuji.
6. perkembanganseni dan kreativitas
Kreativitas merupakan suatu potensi pada diri anak, untuk
mengeluarkangagasanyangkreatif,dalambentukide-
idebaruataueksplorasiyangdikembangkanlaludikombinasikanuntukmenghasilkans
esuatuyangbaru,diharapkan anak lebih kreatifdan mampu berbuat sesuai dengan
keinginananyamelaluikegiatanyangdilakukannya.
Kreatifitas akan muncul pada diri anak yang memiliki rasa ingin
tahu,imajinasidaneksplorasi.Anakyangtinggalditengah-
tengahlingkunganmasyarakat dan berpengaruh pada kehidupan dan kreativitas
yang akan munculpada anak.
B. Belajar Anak Usia Dini dan Teori-teori Belajar Anak Usia Dini
1. Pengertian Belajar
Belajar memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam
kehidupanseseorang. Anak usia dini belajarnya melalui bermain. Belajar
merupakan
prosesberlangsungnyapencarian,perolehan,penanaman,danpengembanganilmupen
getahuan serta keterampilanyangdimiliki seseorangdari yangtidaktahumenjadi
tahu, dari yang kurang paham menjadi paham. Belajar terjadi dalamwaktu yang
relatif cukup lama karena terjadi secara bertahap. Melalui belajarseseorang akan
mengerti banyak hal demi kelangsungan hidup mereka di masa depan yang dapat
memberikan dampak perubahan,baik kemampuan maupun sikap mereka kearah
yang lebih baik. Belajar dapat diperoleh dimana saja,terutama disekolah atau
lembaga-lembaga pendidikan.

15
MenurutAbdillah dalam Aunurrahman (2012: 35)menyatakan
belajaradalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingkahlakubaikmelaluilatihandanpengalaman.
PendapatlainjugadikemukakanolehSardiman(2008:21)yangmenyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan,denganserangkaiankegiatanmisalnyadenganmembaca,mengamati,me
ndengarkan,menirudanlainsebagainya.
Sedangkan menurut Slameto (2010: 2) belajar ialah suatu proses
usahayang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yangbaru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksidenganlingkungannya.
Berdasarkan pendapat-pendapatdi atas, belajardapatdiartikan
sebagaiproses yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dari
lingkungannya danmenghasilkan informasi yang baru, sehingga membuat
seseorang yang tidak tahumenjadi
tahu.Prosesyangkompleksatauusahayangdilakukan,yangdapatmenyebabkan
perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, baik pengetahuan ataupuntingkah laku
dapatdisebutjuga pengertian dari belajar. Belajar bukan
hanyaberfokuspadaapayangakandihasilkannantitetapiyangterpentingadalahberfok
us pada apa yang terjadi pada saat proses belajar tersebut berlangsung,karena hal
itulah yang akan menentukan pemerolehan hasil yang didapat. Anakusia dini
belajar melalui apa yang dia lihat, temukan, dan mainkan.
Sehinggamerekaakanmembangunpengetahuannyamelaluibenda-benda yang dia
lihat.
2. Teori–teoriBelajar
Teori-teori belajar anak usia dini adalah sebagai berikut:
1. TeoriBehaviorisme
Menurut teori ini,belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari interaksi antara stimulus dan respon.Behaviorisme adalah aliran psikologi
yang percaya bahwa manusia terutama belajar karena pengaruh lingkungan.Belajar
menurut teori behaviorisme yang agak radikal adalah perubahan tingkahlaku yang
terjadi melalui proses stimulus dan respon yang

16
Bersifat mekanisme. Oleh karena itu lingkungan yang sistematis,teratur dan terencana
dapat memberikan pengaruh(stimulus) yang baik sehingga dapat memberikan respon
yang sesuai.
Seperti yang dikatakan oleh Clarrk Hull dalam Sudjana, (2008:81)
bahwabelajar merupakan pembentukan hubungan antara respon dan stimulus.
Namun iamemusatkanesensibelajardalambentukapayangterjadiberulang-
ulang.Kemudian iamengembangkan teorinya, dalam teori barunya terdapatdua
halyangsangatpentingdalamprosesbelajardariHullialahadanyaIncentivemotivation(
motivasiinsentif)danDrivereduction(penguranganstimuluspendorong).Kecepatanb
eresponberubahbilabesarnyahadiah(reward)berubah.
Berdasarkan pendapat diatasmaka dapat disimpulkan
bahawateoribehaviorismeadalahteoriyangmenekankanpadastimulusdanresponya
ngmengakibatkanperubahanperilakudalamprosess belajar.
2. Teori Konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran
kognitif yang baru dalam psikolgi pendidikan. Belajar adalah suatu proses
mengasimilasikan dan mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari
dengan pengertian yang sudah dimilikinya,sehingga pengetahuannya dapat
dikembangkan.
Menurut Piaget dalam Sanjaya (2013:196) bahwa pengetahuan akan
lebihbermaknamanakaladicaridanditemukansendiriolehsiswa.Berbedadaripendapa
tbehaviorismeadalahkonstruktivismeyangmerupakansalahsatupandanganpsikologi
kognitif.Konstruktivismebertolakdaripendapatbahwabelajaradalahmembangun(to
construct)pengetahuanitusendiriBootzin,setelah dipahami, dicernakan, dan
merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang(form within). Pengetahuan itu
diciptakan kembali dan dibangun dari dalam
diriseseorangmelaluipengalaman,pengamatan,pencernaan(digest),danpemahaman
nya.
Berdasarkan pemaparan diatas tentang teori- teori belajar
behaviorismedan konstruktivisme dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya kedua
teori ini dapatdigunakandalammengembangkankemampuankognitifanak,melalui

17
behaviorismeanakbelajarmelaluistimulasidanrespondimanadengankemampuanko
gnitifmemerlukanstimulasiyangterusdiulang-
ulangyangdiberikankepadaanakagaranakdapatberubahperilakudandayapikirnya.Se
dangkan melalui teori belajar konstruktivisme anak belajar dari
pengetahuannyasendirimelaluipengetahuanyangsudahdimilikidandigabungkanden
ganpengalaman baruyang dia temui dan rasakan.Oleh sebab itu kedua teori
inisangateratkaitannyadalammengembangkankemampuankognitifmengklasifikasi
kanbendakhususnya.
3. TeoribelajarBandura /SocialLearning Theory
Teori ini dikenal dengan teori belaja rsosial. Bandura mengemukakan
bahwa anak belajar melalui meniru.Pengertian meniru disini bukan berarti
menyontek, tetapi meniru hal-hal yang dilakukan oleh orang lain, terutama
guru.Jika tulisan guru baik, guru berbicara sopan santun dengan menggunakan
bahasa yang baik dan benar, tingkah laku yang terpuji, menerangkan dengan jelas
dansistematik,maka anak akan menirunya.

Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) dari Bandura didasarkan pada
tigakonsep,yaitu:
1) Reciprocaldeterminism
Pendekatanyangmenjelaskantingkahlakumanusiadalambentukinteraksitimb
al-balikyangterusmenerusantarakognitif,tingkahlaku,danlingkungan.
2) Beyondreinforcement
Orangdapatbelajarmelakukansesuatuhanyadenganmengamati dankemudian
mengulang apa yang dilihatnya. Belajar melalui observasi tanpa
adareinforcementyangterlibat,berartitingkahlakuditentukanolehantisipasikonsekue
nsi.
3) Self-regulation/
cognitionTeoribelajartradisionalseringterhalangolehketidaksenanganatauketidakm
ampuanmerekauntukmenjelaskanproseskognitif.Konsepbanduramenempatkanman
usiasebagaipribadiyangdapatmengaturdirisendiri(selfregulation),mempengaruhitin
gkahlakudengancara

18
mengaturlingkungan,menciptakandukungankognitif,danmengadakankonsekuensib
agibagitingkahlakunyasendiri.
Prinsipdasarbelajarsosial(sociallearning)adalah:

a. Sebagianbesardariyangdipelajarimanusiaterjadimelaluipeniruan(imitation)dan
penyajiancontohperilaku(modeling).
b. Dalam hal ini, seorang anak mengubah perilaku sendiri melalui
penyaksiancaraorang/sekelompokorangyangmereaksi/meresponsebuahstimulu
stertentu.
c. Anakdapatmempelajarirespons-
responsbarudengancarapengamatanterhadapperilakucontohdarioranglain,misal
nya:guru/
orangtuanya.Pendekatanteoribelajarsosialterhadapprosesperkembangansosiald
anmoral anak ditekankan pada perlunya pembiasaan merespons
(conditioning)danpeniruan(imitation).
Teori belajar sosial memiliki banyak implikasi untuk penggunaan di dalam
kelas,yaitu:
a. Anakseringbelajarhanyadenganmengamatioranglain,yaituguru.
b. Menggambarkan konsekuensi perilaku yang dapat secara efektif
meningkatkanperilakuyangsesuaidanmenurunkanyangtidakpantas.
c. Modelingmenyediakanalternatifuntukmembentukperilakubaruuntukmengajar.
Untukmempromosikanmodelyangefektif,seorangguruharusmemastikan bahwa
empat kondisi esensial ada, yaitu: perhatian, retensi, motorreproduksi,danmotivasi
d. Guru dan orang tua harus menjadi model perilaku yang sesuai dan berhati-
hatiagarmereka tidakmeniruperilakuyangtidakpantas,
e. Anakharuspercayabahwamerekamampumenyelesaikantugas-tugassekolah.
f. Guru harus membantu anak menetapkan harapan yang realistis untuk
prestasiakademiknya.guruharusmemastikanbahwatargetprestasianaktidaklebihren
dahdaripotensi anak yang bersangkutan.

g. Teknik pengaturan diri menyediakan metode yang efektif untuk meningkatkan


perilaku anak.

19
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
1. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus
dikembangkan.Anak memiliki karakteristik tertentu dan khas dan tidak
sama dengan orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis, antusias, dan
ingintahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, seolah- olah tak
berhentibelajar. Anak bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara
alamiah,merupakan makhluk sosial,unik,kaya dengan fantasi,memiliki daya
perhatian yang pendek, dan merupakan masa paling potensial untuk belajar.
2. Belajarmemberikan pengalaman yang sangat berharga dalam
kehidupanseseorang. Anak usia dini belajarnya melalui bermain. Belajar
merupakan proses berlangsung nya pencarian,perolehan,penanaman,dan
pengembangan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki
seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu,dari yang kurang paham
menjadi paham.
3. Teori – teori belajaranak usia dini 1. Teori Behaviorisme, teori
Konstruktivisme dan SocialLearningTheory

20
DAFTAR PUSTAKA

AnitaYus,ModelPendidikanAnakUsiadini,Jakarta:KencanaPrenadaMediaGroup,2
011

Arifuddin, Neuropsikolinguistik,Jakarta:rajawaliPress,2010
Dini,Jakarta:UniversitasTerbuka,2011
DianaAngelica,Jakarta:SalembaHumanika, 2009
Haryanto,TahapPerkembanganPsikoseksualSigmundFreud,
http://melatikalimantan.blogspot.com/2011/07/perkembangan-psikoseksual-
menurut-freud.html(diakses02Juni2018).

https://harisuryacenter.wordpress.com/tag/teori-belajar-di-tkpaud/(diakses 02
Juni2018).

JohnW.Santrock,PsikologiPendidikan–EducationalPsycologyterjemahan
Masnipal,SiapMenjadiGurudanPengelolaPAUDProfesional,Jakarta:ElexMedia
Komputindo,2013)\

SitiAisyahet.al.,Perkembangandan Konsep DasarPengembanganAnakUsia


SoegengSantoso,KonsepPendidikanAnakUsiaDiniMenurutPendirinya
Jakarta,2011)\

21

Anda mungkin juga menyukai