Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KURIKULUM DASAR TAMAN ASUH ANAK MUSLIM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur Pengelolaan Taman Asuh Anak
Muslim

Dosen Pengampu :

Dra. Hj. Yuyun Yulianingsih, M.Pd

Kelompok 3:

Agna Nayla Ravdania 1202100005

Aulia Amalia 1202100015

Esin Siti Kurniasih 1202100024

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

1442 H/ 2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillh,Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga makalah “KURIKULUM DASAR TAMAN ASUH ANAK MUSLIM” ini
dapat diselesaikan dengan baik dan lancar

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ummi Dra,
Hj. Yuyun Yulianingsih, M.Pd . selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Tman
Asuh Anak Muslim yang telah memberi topik makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Apabila terdapat
kekurangan atau ketidak jelasan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, 25 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..……… i

KATA PENGANTAR ……………………………...…………………...……………….… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..…… 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................................2
C.Tujuan Penulisan ................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ……………….…………………………………….………….…..3

A. Pengertian : ................................................................................................................4

1. Anak Usia Dini


2. Pendidikan Anak Usia Dini
3. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
4. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
5. Kurikulum UU no.20/2003

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………..…...…9

A. Kesimpulan ……............……………………………………...…………………….......10
B. Saran.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………........12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan bisa dikatakan sebagai modal dsr untuk menyiapkan insan yang
berkualitas dalam segala aspek. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun
dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan
learning live together.
Pada hakikatnya belajar itu harus berlangsung ketika masih dalam buaian hingga
liang lahat, tidak mengenal waktu, usia, dan tempat. Oleh karena itu, pendidikan harus
dilakukan sedini mungkin dalam artian dilakukan sejak usia dini dalam hal ini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pedidikan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir hingga usia 6 tahun. PAUD menjadi sangat sangat penting mengingat potensi
keceradsan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia dini.
Dapat dilihat betapa pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut the golden
age ( masa emas ).
Mengingat betapa pentingnya masa usia dini karena pada masa ini menentukan
perkembangan selanjutnya. Masa dimana anak juga mengalami perkembangan yang
sangat pesat baik pertumbuhan fisik mapupun pertumbuhan dan perkembangan
lainnya. Aspek perkembangan anak usia dini alangkah baiknya dipahami oleh
pendidik dan orang tua, meskipun tiap ahli atau pakar mempunyai pendapat yang
berbeda setidaknya kita dapat mengetahui 6 dasar aspek perkembangan yang
disebutkan oleh Catron dan Allen (1999) , yaitu kesadaran personal, kesehatan
emosional, sosialisasi, komunikasi, kognitif, dan keterampilan motorik.
Dengan diberlakuannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia
terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendididkan tinggiPAUD diselenggrakan sebelum jenjang pendidikan dasar , dan
dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
Dalam upaya mpembiaan terhadap satuan-satuan PAUD tersebut, diperlukan adanya
kerangka dasar dan standar kompetensi anak usia dini ysng berlaku secara nasional
yang dapat digunakan sebagai acuan bagi setiap bentuk Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini untk mengembangkan program pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Anak Usia Dini?
2. Apa Pendidikan Anak Usia Dini itu?
3. Apa saja Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini?
4. Apa saja Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini?
5. Apa isi Kurikulum UU no.20/2003?

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami, dan mengetahui apa itu Anak Usia Dini
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Anak Usia Dini
3. Mengetahui apa saja Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
4. Mengetahui, dan memahami Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
5. Mampu menmahami apa isi dari Kurikulum UU no.20/2003
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Anak Usia Dini


Anak usia dini merupakan individu atau bahkan kelompok yang berbeda
dari yang lain, atau bisa dikatakan unik, berbeda, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan perkembangannya. Masa
usia dini ini merupakan masa paling penting dan menentukan untuk
kemudian hari dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan
penting untuk tugas perkembangan selanjutnya.

2. Pendidikan Anak Usia Dini


Seperti yang dijelaskan pada pendahuluan di atas, pendidikan anak usia
dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir hingga pada usia enam tahun yang dilakukan dengan melalui
pembirian rangsangan pendidikan untuk membantu seluruh aspek
perkembangan dan pertumbuhannya, baik itu jasmani, maupun rohani
anak. Oleh karena itu dirasa amat sangat penting dan berpengaruh karena
sebagai bentuk persiapam untuk hidup hingga bisa menyiapkan serta
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan berfungsi untuk menumbuhkan,
dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal
sehingga bisa membengaun karakter dan kemampuan dasar sesuai dengan
tahap perkembangannya.
Selain itu, tujuan dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah ; 1) Membangun
landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, kritis, inovatif, mandiri, percaya diri, dan masih
banyak lainnya. 2) Mengambangkan potensi kecerdasan spiritual,
intelektual, emosional, dan sosial.

4. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini


a) Berorientasi pada Perkembangan Anak, di dalam melakukan
kegiatan pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan
tahapan perkembangannya. Oleh karena itu, dalam kegiatan yang
perlu disiapkan yakni cara pembelajaran anak yang dimuali dari
cara sederhana ke rumit, konrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan
dari rasa “aku” terhadap rasa sosial.
b) Berorientasi pada Kebutuhan Anak, anak usia dini merupakan anak
yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk
mencapai optimalisasi semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan, dengan demikian kegiatan pembelajaran harus
senantiasa berorientsi pada kebutuhan anak.
c) Bermain sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain, bermain
merupakan salah satu kegemaran anak usia dini. Dengan bermain
anak bereksplorasi untuk mengenal banyak hal, ketika bermainpun
anak membangun pengertian yang berkaitan langsung dengan
pengalamannya.
d) Lingkungan yang Kondusif, lingkungan yang disiapkan pendidik
dengan sedemikian rupa untuk menarik perhatian dan bisa
menyenangkan anak usia dini.
e) Berpusat pada Anak, pembelajaran anak usia dini pendaknya
menempatkan anak sebagai subjek.
f) Menggunakan Pembelajaran Terpadu, pembelajaran terpadu yakni
dimana semua kegiatan pembelajaran mencakup pada
pengembangan seluruh aspek perkembangan.
g) Mengembangkan Berbagai Kecakapn Hidup, proses pembelajaran
yang diarahkan pada mengembangkan berbagai kecakapan hidup.
h) Menggunakan Media Edukatif dan Sumber Belajar, media dan
sumber pembelajaran diambil/memanfaatkan lingkungan sekitar.
i) Dilaksankan secara Bertahap dan Berulang-ulang, pembelajaran
hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang
sederhana dan dekat dengan anak. Untuk mencapai pemahaman
konsep yang optimal maka dapat dilakukan secara berulang.
j) Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan, proses
pembelajaran harus dilakukan dengan sedemikian menarik, aman,
dan membuat anak merasa menjadi pusat perhatian dan mampu
membuat anak dapat menemukan hal-hal baru serta bersifat
demokratis.
k) Pemanfaatan Teknologi Informasi, pemanfaatan ini dimaksudkan
untuk memudahkan anak memenuhi rasa ingin tahunya.

5. Kurikulum UU no.20/ 2003

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembeljaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
mengalami proses pengembangan penyempurnaan yang mana guna meningkatkan
kualitas pendidikan Indonesia. Dalam kurikulum 2013 di rancang berbasis kompetensi
dan karakter proses pembelajaran kurikulum 2013 PAUD mneggunakan pendekatan
saintifik dan penilaian otentik, pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran
saintifik yang dapat membangun kebebasan imajinasi, berpikir kritis, dan kreativitas
anak. Olivia (1992) mengungkapkan tentang kurikulum sebagai berikut:

“Curriculum is percaived as a plan of program for all the experiences which


the learner encounters under the direction of the school, in practice, the curriculum
consists of a number of plants, in written from and of varying scope, that delineate the
desired learning experiences, the curicullum, therefore, may be a unit a course, a
sequence of course, the school’s entire program of studies and may take place outside
of class or school when directed by the personnel of the school.” Perencanaan
sebelum melaksanakan pembelajaran dituangkan dalam kurikulum yang mana
kurikulum secara konsep merupakan rencana kegiatan atau dokumen tertulis yang
mencakup strategi untuk mencapai tujuan (Ornstein 2004), proses dalam membuat
suatu kurikulum terdapat 6 langkah, yaitu reka bentuk, membina, melaksanakan,
memantau, menilai dan meriview, bahkan kalau sudah selesai di laksanakan ataupun
di jalankan maka barulah suatu kurikulum itu boleh di implementasikan (Brady, 1995)
Kurikulum 2013 PAUD berbasis tematik pembelajaran, salah satu metode
pembelajaran yang di terapkan melalui cooperative learning, sosiodrama, kerja
lapangan, serta kerja kelompok dalam sistem pembelajaran tentunya di ikuti dengan
bermain ataupun belajar seraya bermain.

Kurikulum 2013 juga di rancang untuk menyiapakan siswa ke jenjang


pendidikan selanjutnya atau dengan kata lain kurikulum 2013 PAUD yang sebagai
salah satu bekal untuk ke jenjang selajutnya supaya mendapatkan kesiapan dengan
berbagai aspek perkembangan karena faktor kesiapan meliputi aspek kesiapan, baik
itu dalam membaca, menulis, dan berhitung(Syarfina, Yetti dan Fridani,2018).

Prinsip konsep belajar dan lingkungan dipersiapkan secara keterpaduan dan


bersifat holistik. Konsep kurikulum 2013 PAUD yang tercantum dalam Lampiran 1
Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 sebagai berikut:

1) Megoptimalkan perkembangan anak yang meliputi; agama dan moral,


fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, seni, dan bahasa.
2) Pembelajaran menggunakan pendekatan berbasis sainstifik
3) Penilaian untuk mengukur perkembangan anak menggunakan penilaian
autentik
4) Membudayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran
(Permendikbud, 2014).
6. Prinsip-prinsip pengembangan
 Relevansi, pembelajaran diharuskan relevan dengan kebutuhan dan
perkembangan anak secara individu.
 Adaptasi, pembelajaran harus memperhatikan dan mengadaptasi
perubahan psikologis, IPTEK, dan seni.
 Kontinutas, program pembelajaran anak usia dini harus disusun
secara berkelanjutan, dalam trangka mempersiapkan anak
memasuki pendidikan yang berikutnya.
 Fleksibilitas, pembelajaran dilakukan secara fleksibel sesuai
dengan kebutuhan anak serta kondisi lemba masing-masing.
 Kepraktisan dan Akseptabilitas, pembelajaran yang memberikan
kemudahan bagi praktisi.
 Kelayakan, program pembelajaran menunjukkan kelayakan dan
keberphakkan pada anak usia dini.
 Akuntabilitas, setiap program pembelajaran yang diberikan dapat
dipertanggungjawabkan.

Proses dalam membuat suatu kurikulum terdapat 6 langkah, yaitu rekabentuk, membina,
melaksana, memantau, menilai dan mereview. Setelah proses ini dijalankan, maka barulah
suatu kurikulum itu boleh diimplementasikan secara menyeluruh (Brady, 1995). Teori
Pendidikan progresif aliran Jhon Dewey memiliki pengaruh yang kuat dalam kurikulum 2013
PAUD. Hal ini terlihat dari Child centered sebagai kebijakan pola pembelajaran. Dewey
dalam Morrison (2012) menyakini bahwa kurikulum perlu dibuat dengan menekankan minat
anak dan difokuskan pada penyelesaian masalah anak sehari-hari. Kurikulum 2013 PAUD
berorientasi pada pendekatan saintifik. Penyusunan isi kurikulum bersifat unified atau
concentrated curriculum. Unified atau concerntrated curriculum adalah pola penyusunan
bahan pembelajaran yang tersusun dari tema-tema pembelajaran dan didalam tema tersebut
mencakup materi berbagai bahan disiplin ilmu (Prihatini, 2014). Oleh sebab itu, Kurikulum
2013 PAUD berbasis tematik pembelajaran. Metode yang pembelajaran yang diterapkan
melalui cooperative learning, sosiodrama, kerja lapangan, kerja kelompok. Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dilakukan secara bermain. Sasaran evaluasi ialah perkembangan anak
untuk menjadi makhluk yang mandiri. Evaluasi yang ditekankan yakni proses daripada hasil.

Kurikulum 2013 juga dirancang untuk menyiapkan siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Atau dengan kata lain, kurikulum 2013 PAUD disusun untuk membelakali siswa agar
memilki kesiapan sekolah dari berbagai aspek pekembangan. Karena faktor kesiapan sekolah
seorang anak yang dituangkan dalam kurikulum mencakup semua aspek. Meskipun pada
kenyataannya kesiapan sekolah umumnya hanya dilihat dari kemampuan membaca, menulis
dan berhitung. Kesiapan untuk memasuki sekolah dasar lebih menitikberatkan pada aspek
koginitif dan literasi seperti membaca, menulis, dan berhitung (Syarfina, Yetti, & Fridani,
2018).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anak merupakan makhluk individu generasi penerus bangsa yang memiliki karakter
yang unik. Perkembangan yang fundamental terjadi saat usia dini dikenal dengan Periode
Emas (The Golden Age). Pembentukan kecerdasan pada otak terjadi sejak janin hingga usia 6
tahun mencapai sekitar 80%. Sedangkan 20% terjadi sejak usia 6 tahun keatas hingga masa
tua.

Pemerintah melakukan upaya pembinaan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak,
hal ini selaras dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab 1, pasal 1, butir 14 yang menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki Pendidikan lebih lanjut.

Kurikulum mengalami proses pengembangan penyempurnaan guna meningkatan kualitas


Pendidikan Indonesia. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian dari
pengembangan penyempurnaan kurikulum baru. Kurikulum 2013 dirancang berbasis
kompetensi dan karakter. proses pembelajaran kurikulum 2013 PAUD menggunakan
pendekatan saintifik dan penialain otentik. Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran
guna dapat membangun kebebasan imajinasi, berpikir kritis, dan kreativitas anak. Lalu,
penilaian otentik bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan anak dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

- Mahmudah, D. (2016). Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini


dalam Pembelajaran. Universistas Islam Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
- Maryatun, I. B. (2014). Konsep Pengembangan Kurikulum PAUD. Morrison, G. S.
(2012). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks
- Syarfina, Yetti, E., & Fridani, L. (2018). Pemahaman Guru Prasekolah Raudhatul
Athfal Tentang Kesiapan Sekolah Anak. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 12, 153–163.
https://doi.org/https://doi.org/https: //doi.org/10.21009//JPUD.121.13
-

Anda mungkin juga menyukai