Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TOKOH PAUD DAN PEMIKIRANNYA

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Anak
Usia Dini

Dosen Pengampu : Prof.Dr.Fauzi M,Ag.


Disusun Oleh :
Yuliasih Dwi Nur'aeni 234110406045
Anisa Alsa Alfika Rohmah 234110406002
Fadya Khoirunnisa Fajrani 234110406017
Nia Alfi Fauziah 234110406032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA


DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tokoh
PAUD dan pemikirannya ” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah "Konsep Dasar Anak Usia
Dini". Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
tentang Pendidikan Inklusif Untuk Anak Usia Dini yang Berkebutuhan Khusus .

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak


Prof.Dr.Fauzi M,Ag. Selaku dosen pengampu mata kuliah "Konsep Dasar Anak
Usia Dini" yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan
dan pengetahuan. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan makalah saya selanjutnya.

Purwokerto, 10 oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

TOKOH PAUD DAN PEMIKIRANNYA ....................................................................3

A. John Amos Comenius.......................................................................... 3

B. Jean Jacques Rousseau ........................................................................ 4

C. Johann Pestalozzi ................................................................................ 5


BAB III PENUTUP ................................................................................................6

A. Kesimpulan.......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pendidikan dan pembelajaran pada anak usia dini rencananya
dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki
kebermaknaan melalui pengalaman yang nyata sehingga anak dapat memperoleh
pengetahuan baru untuk mewujudkan kreatifitas dan rasa ingin tahu secara optimal,
selain itu juga menghasilkan anak yang memiliki budi pekerti yang luhur bukan
hanya cerdas otaknya saja tetapi juga cerdas dalam berperilaku.
Anak usia dini adalah pribadi yang memiliki sejumlah potensi yang perlu
dikembangkan, selain itu anak tidak hanya sebagai makhluk individu tetapi harus
dipandang sebagai anggota masyarakat. Pendidikan pada anak harus didasarkan
pada psikologi dan sesuai dengan perkembangan fisik, mental dan ingatan.
Anak harus belajar sesuai dengan taraf kematangannya tanpa paksaan untuk
menyesuaikan atau menjadi sama dengan anak lain tetapi tetap dengan pengawasan
orang tua. Kepercayaan diri pada anak dapat berkembang bila ia berhasil
melakukan apa yang dia suka tetapi masih dalam perilaku positif. Semakin pesat
lagi perkembangan kepercayaan dirinya, apabila orang tuanya memberikan
sanjungan atau pujian atas kebaikan yang dilakukan anak.
Pengelompokan pada anak sesuai dengan tingkat umurnya mempermudah
anak dalam memperoleh pendidikan. Selain itu, tingkat kesehatan anak juga perlu
diperhatikan. Anak dalam keadaan cacat mental hendaknya disediakan kelas sendiri
dan dikelompokan pada kelas yang memerlukan kebutuhan khusus dalam proses
pembelajarannya.
Setiap Anak Usia Dini memiliki perbedaan dalam segi karakteristik,
kejiwaan (kesehatan) dan umur (tingkatan). Kemudian para tokoh pendidikan anak
usia dini baik di dalam negeri maupun di luar negeri berusaha mempelajari hal-hal
tersebut dan menemukan gagasan yang tepat mengenai proses pembelajaran Anak
Usia Dini berdasarkan perbedaan karakteristik, kejiwaan dan umurnya.

1
Oleh karena itu mempelajari dan mengkaji latar belakang berbagai tokoh
pendidikan anak usia dini dan berdasarkan pemikirannya.

B. Rumusan Masalah
1.Siapa saja tokoh Pendidikan Anak Usia Dini dan pemikirannya bagaimana ?
2.Apa yang melatar belakangi para tokoh sehingga peduli terhadap Pendidikan
Anak Usia Dini ?
3.Bagaimana cara yang mereka terapkan dalam pembelajaran Anak Usia Dini?

C. Tujuan
1.Mahasiswa dapat Mengenal tokoh Pendidikan Anak Usia Dini dan
pemikirannya.
2.Mengetahui latar belakang atau pendapat para tokoh tentang Pendidikan Anak
Usia Dini sehingga bisa peduli terhadap pendidikan Anak Usia Dini.
3. Mengetahui implementasi para tokoh yang telah diterapkan dalam proses
Pendidikan Anak Usia Din

2
BAB II
PEMBAHASAN

TOKOH PAUD DAN PEMIKIRANNYA

1. JOHN AMOS COMENIUS (KOMENSKY)


John Amos comenius lahir pada 28 maret 1592 di bagian selatan Moravia
(sekarang Republik ceko). Ia meninggal di Amsterdam Belanda pada tanggal 15
November 1670 .Ia dikenal seorang ensiklopedis, dan dikenal sebagai bapak
pendidikan modern.
Ia adalah Tokoh Eropa yang pertama kali memberikan perhatian terhadap dunia
pendidikan anak. Ia sangat mencintai anak, dan corak pendidikan yang
diinginkannya adalah corak agama. Anak dalam pandangannya adalah karunia
Tuhan kepada manusia yang karenya,harus dirawat,dipelihara,dan dididik dengan
baik,tidak dengan kekerasan dan pukulan.
Comenius sangat percaya bahwa pendidikan harus dimulai sejak dini. Sejak lahir
pendidikan sudah perlu dimulai. Pendidikan berlangsung secara alami dengan
memperhatikan aspek kematangan (maturation) dan memberi kesempatan pada
anak untuk menggunakan seluruh inderanya dalam pembelajaran. Pembelajaran
semacam ini menurut John Amos Comenius merupakan pembelajaran yang paling
baik, karena pengalaman - pengalaman sensorial pada anak merupakan dasar
semua pembelajaran. Oleh karena nya, ia meyakini bahwa penggunaan buku yang
ada ilustrasinya akan sangat membantu mengembangkan kemampuan anak.
Comenius juga menekankan pentingnya bermain dalam pengembangan diri anak.
Kegiatan bermain akan memberikan peluang kepada anak untuk mengekspresikan
dan bereksplorasi serta aktif secara bebas. Situasi seperti ini akan membentuk
pengalaman berarti bagi perkembangan diri anak dan sekaligus sebagai dasar
belajar.

3
Pemikiran John Amos Comenius mengenai pendidikan akhlak dan kesalehan, tata
kelola pendidikan dan disiplin sekolah sebagaimana diungkapkan dalam Didactica
Magna.Hal ini dikaji dari latar belakang pandangannya tentang pendidikan sebagai
fenomena kemasyarakatan, tujuan berbagai kategori pengetahuan untuk
pembentukan individu dan peran pedagogi dalam pengasuhan anak. Karya-
karyanya diantaranya buku yang berjudul Janua Linguarum Reserata (Pintu Bahasa
Dibuka) 1631, Vestibulum (Pendahuluan Atau Jalan Masuk), Janua Rerum ( Pintu
Benda Benda), Via lucis (Jalan Terang) 1668, Lingurarum Methodus Novissima
(Metode Mutakhir Untuk Mengajarkan Bahasa) dan karyanya yang yang paling
terkenal yaitu The Great Eductic William Boyd (1959).

2. JEAN JACQUES ROUSSEAU


Jean Jacques Rousseau lahir di Geneva Swiss pada tahun 1712. Meninggal dunia
di Ermenonville Paris pada 2 Juli 1778. Beliau dikenal sebagai tokoh Naturalisme.
Rousseau bukan pendidik anak usia dini, tetapi pandangannya mempengaruhi paud.
Rousseau mengembangkan pemikiran bahwa pendidikan dilakukan menggunakan
pendekatan alami yang disebutnya sebagai pendekatan naturalistik. Pendidikan
naturalistik membiarkan anak tumbuh tanpa intervensi dengan cara tidak
membandingkan anak satu dengan anak yang lain, serta memberikan kebebasan
anak untuk mengeksplorasi tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Sebagai seorang naturalis Rousseau meyakini bahwa orang dewasa berperan
sebagai pendidik dengan memberikan dukungan (support) kepada anak untuk dapat
berkembang secara alami. Dengan kata lain, siapkan lingkungan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan perkembangan anak, agar anak dapat berkembang
maksimal dan beri kesempatan kepada anak untuk berkembang sendiri. Orang
dewasa cukup mendukung dan memfasilitasi upaya anak untuk berkembang.
Rousseau mengemukakan juga bahwa kesiapan anak merupakan faktor penting
dalam proses pembelajaran. Eh karena itu, orang dewasa perlu membantu anak
dalam membangun kesiapan untuk belajar.
Pemikiran Rousseau dalam bidang pendidikan dituangkannya dalam sebuah buku
yang berjudul Emile: edu de 'education. Dalam Emile Rousseau mengemukakan

4
pendidikan pedagogis dengan konsep kembali ke alam. Pemikirannya yang
Smelawan arus dan pengaruh- nya yang besar dalam bidang pendidikan menjadikan
teorinya sebagai salah satu yang perlu dipelajari dan didiskusikan. Uraian tentang
pemikiran Rousseau diharapkan dapat memberikan banyak pengetahuan dan
wawasan bagi pengembangan pendidikan. Karya karyanya diantaranya yaitu buku
yang berjudul Discourse on The Arts and Sciences (1750), Narcissus (1750), A
Discourse on Political Economy (1755), Discourse on Inequality (1755), Du
Contrast Social (1762) dan Emile, ou, De I’ducation (1765).

3. JOHANN HEINRICH PESTALOZZI


Johann Heinrich Pestalozzi lahir di Swiss, tanggal 12 Januari 1746. Meninggal
dunia pada tanggal 17 Februari 1827 di Brugg Swiss.Ia adalah seorang pendidik
yang mempelopori sistem pendidikan (pedagogue) baru di Swiss dan dikenal
sebagai Pendiri Sekolah Dasar Modern. Pada tahap awal perjalanan kariernya,
Pestalozzi berkeinginan untuk mengikuti jejak kakeknya yang adalah seorang
pendeta Protestan yang melayani jemaat di pedesaan. Pestalozzi prihatin terhadap
nasib mereka yang tertindas dan ingin menolong mereka memperoleh pendidikan.
Pendidikan yang memadai dianggap sebagai solusi untuk keluar dari penindasan
tersebut. Prinsip-prinsip dasar pengajaran yang dianjurkan Pestalozzi, terlihat
dalam metode pemberian mata pelajaran di sekolah modern, seperti misalnya ilmu
hitung, bahasa, ilmu bumi, menggambar, mengarang, pelajaran tentang alam,
pendidikan jasmani, pekerjaan tangan tangan musik. Metode pengajaran Pestalozzi
didasarkan atas suatu kesimpulan umum bahwa pengetahuan harus dimulai dari
suatu pengertian, pengamatan dan hubungan dengan alam, yang kesemuanya itu
merupakan pengalaman sebagai pengganti kata-kata atau buku. Murid harus
dibimbing oleh seorang guru yang penuh perhatian, yaitu seorang yang betul-betul
mengerti tentang anak-anak dan berbagai pelajaran yang harus diberikan.
Adapun cara belajar yang terbaik untuk mengenal berbagai konsep adalah melalui
pengalaman ,seperti dengan menghitung,mengukur,merasakan dan menyentuhnya.
Guru adalah yang paling baik untuk mengajar anak,bukan subjek sendiri.Oleh
karena itu,Pestazzoli sangat menganjurkan pengelompokan yang terdiri dari

5
berbagai tahapan usia disekolah. Lingkungan rumah,dianggap sebagai pusat
kegiatan bagi para ibu untuk mendidik anak. Ibu mempunyai tanggung jawab
terbesar bagi pendidikan anak. Karya karyanya diantaranya How Gretrude Teaches
Her Children (1810), Canto Del Cisne (1826), Cartas Sobre Education Infantil
(1827), Leonard and Gertrude (1781) dan Petalozzi’s Leonard and Gretrudre
(1891)

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
John Amos Komensky berpendapat bahwa pendidikan harus mengikuti
prinsip prinsip alamiyah karena karena setiap makhluk hidup mengikuti pola
pertumbuhan dan perkembangan alamiyah. Ia percaya bahwa pendidikan harus
dimulai sejak dini dan berlangsung secara alami. Salah satu karyanya yang
sangat terkenal yaitu The Great Eductic William Boyd.
Jean Jacques Rousseau memiliki pemikiran bahwa pendidikan dilakukan
menggunakan pendekatan alami yang disebut naturalistik yang membiarkan
anak tumbuh tanpa ikut campur dengan tidak membandingkan anak satu dengan
anak yang lain, serta memberikan kebebasan kepada anak untuk bebas
mengeksplorasi tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Salah satu
karyanya yaitu Emile: edu de 'education.
Johan Heinrich Pestalozzi menerapkan metode pengajaran yang didasarkan
atas suatu kesimpulan umum bahwa pengetahuan harus dimulai dari suatu
pengertian, pengamatan dan hubungan dengan alam yang semuamya merupakan
pengalaman sebagai pengganti kata kata atau buku. Salah satu karyanya yaitu
Emile yang berkonsep "Back to Nature".
Konsep konsep dasar yang memiliki keberagaman melalui pengalaman
yang nyata sehingga anak dapat memperoleh pengetahuan baru untuk
mewujudkan kreativitas dan rasa ingin tahu secara optimal, memiliki budi
pekerti luhur, cerdas otak dan perilakunya. Oleh karena itu Tokoh Tokoh
Pendidikan mengemukakan pemikirannya terhadap konsep pemikiran
pendidikan anak yang dilihat dari perspektif tokoh pendidikan itu sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bjorn Norlin. (2020). Comenius, Pendidikan Akhlak dan Kesalehan, serta


Mengapa, Kapan dan Bagaimana Disiplin Sekolah. Jurnal Sejarah
Masyarakat Pendidikan.
Darmawan,Putu Ayub I. (2016). Pendidikan Jean Jacques Rousseau Tentang
Pendidikan.
SatyaWidya.
Fadlillah, M. (2020). Buku Ajar Konsep Dasar PAUD. Samudra Biru.
Hayati, N., Pamungkas, J., & Syamsudin, A. (2015). Pelatihan Pengelolaan Di
Paud.
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Prenadamedia.
Padukuhan Sekitar Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1).
Isnaini Muhammad.(2015),Konsep pendidikan anak dalam perspektif para ahli
pendidikan islam dan barat:analisis komparasi.
Isnaini Muhammad.(2015),Konsep pendidikan anak dalam perspektif para ahli
pendidikan islam dan barat:analisis komparasi.
Boehlke, R.R. (2003). Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan
Agama Kristen.
Sadiran. (2022). Pemikiran Pestalozzi Tentang Pendidikan. Jurnal Studi
Islam dan
Sosial.

Anda mungkin juga menyukai