Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Anak
Usia Dini
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tokoh
PAUD dan pemikirannya ” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah "Konsep Dasar Anak Usia
Dini". Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
tentang Pendidikan Inklusif Untuk Anak Usia Dini yang Berkebutuhan Khusus .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan dan pembelajaran pada anak usia dini rencananya
dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki
kebermaknaan melalui pengalaman yang nyata sehingga anak dapat memperoleh
pengetahuan baru untuk mewujudkan kreatifitas dan rasa ingin tahu secara optimal,
selain itu juga menghasilkan anak yang memiliki budi pekerti yang luhur bukan
hanya cerdas otaknya saja tetapi juga cerdas dalam berperilaku.
Anak usia dini adalah pribadi yang memiliki sejumlah potensi yang perlu
dikembangkan, selain itu anak tidak hanya sebagai makhluk individu tetapi harus
dipandang sebagai anggota masyarakat. Pendidikan pada anak harus didasarkan
pada psikologi dan sesuai dengan perkembangan fisik, mental dan ingatan.
Anak harus belajar sesuai dengan taraf kematangannya tanpa paksaan untuk
menyesuaikan atau menjadi sama dengan anak lain tetapi tetap dengan pengawasan
orang tua. Kepercayaan diri pada anak dapat berkembang bila ia berhasil
melakukan apa yang dia suka tetapi masih dalam perilaku positif. Semakin pesat
lagi perkembangan kepercayaan dirinya, apabila orang tuanya memberikan
sanjungan atau pujian atas kebaikan yang dilakukan anak.
Pengelompokan pada anak sesuai dengan tingkat umurnya mempermudah
anak dalam memperoleh pendidikan. Selain itu, tingkat kesehatan anak juga perlu
diperhatikan. Anak dalam keadaan cacat mental hendaknya disediakan kelas sendiri
dan dikelompokan pada kelas yang memerlukan kebutuhan khusus dalam proses
pembelajarannya.
Setiap Anak Usia Dini memiliki perbedaan dalam segi karakteristik,
kejiwaan (kesehatan) dan umur (tingkatan). Kemudian para tokoh pendidikan anak
usia dini baik di dalam negeri maupun di luar negeri berusaha mempelajari hal-hal
tersebut dan menemukan gagasan yang tepat mengenai proses pembelajaran Anak
Usia Dini berdasarkan perbedaan karakteristik, kejiwaan dan umurnya.
1
Oleh karena itu mempelajari dan mengkaji latar belakang berbagai tokoh
pendidikan anak usia dini dan berdasarkan pemikirannya.
B. Rumusan Masalah
1.Siapa saja tokoh Pendidikan Anak Usia Dini dan pemikirannya bagaimana ?
2.Apa yang melatar belakangi para tokoh sehingga peduli terhadap Pendidikan
Anak Usia Dini ?
3.Bagaimana cara yang mereka terapkan dalam pembelajaran Anak Usia Dini?
C. Tujuan
1.Mahasiswa dapat Mengenal tokoh Pendidikan Anak Usia Dini dan
pemikirannya.
2.Mengetahui latar belakang atau pendapat para tokoh tentang Pendidikan Anak
Usia Dini sehingga bisa peduli terhadap pendidikan Anak Usia Dini.
3. Mengetahui implementasi para tokoh yang telah diterapkan dalam proses
Pendidikan Anak Usia Din
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pemikiran John Amos Comenius mengenai pendidikan akhlak dan kesalehan, tata
kelola pendidikan dan disiplin sekolah sebagaimana diungkapkan dalam Didactica
Magna.Hal ini dikaji dari latar belakang pandangannya tentang pendidikan sebagai
fenomena kemasyarakatan, tujuan berbagai kategori pengetahuan untuk
pembentukan individu dan peran pedagogi dalam pengasuhan anak. Karya-
karyanya diantaranya buku yang berjudul Janua Linguarum Reserata (Pintu Bahasa
Dibuka) 1631, Vestibulum (Pendahuluan Atau Jalan Masuk), Janua Rerum ( Pintu
Benda Benda), Via lucis (Jalan Terang) 1668, Lingurarum Methodus Novissima
(Metode Mutakhir Untuk Mengajarkan Bahasa) dan karyanya yang yang paling
terkenal yaitu The Great Eductic William Boyd (1959).
4
pendidikan pedagogis dengan konsep kembali ke alam. Pemikirannya yang
Smelawan arus dan pengaruh- nya yang besar dalam bidang pendidikan menjadikan
teorinya sebagai salah satu yang perlu dipelajari dan didiskusikan. Uraian tentang
pemikiran Rousseau diharapkan dapat memberikan banyak pengetahuan dan
wawasan bagi pengembangan pendidikan. Karya karyanya diantaranya yaitu buku
yang berjudul Discourse on The Arts and Sciences (1750), Narcissus (1750), A
Discourse on Political Economy (1755), Discourse on Inequality (1755), Du
Contrast Social (1762) dan Emile, ou, De I’ducation (1765).
5
berbagai tahapan usia disekolah. Lingkungan rumah,dianggap sebagai pusat
kegiatan bagi para ibu untuk mendidik anak. Ibu mempunyai tanggung jawab
terbesar bagi pendidikan anak. Karya karyanya diantaranya How Gretrude Teaches
Her Children (1810), Canto Del Cisne (1826), Cartas Sobre Education Infantil
(1827), Leonard and Gertrude (1781) dan Petalozzi’s Leonard and Gretrudre
(1891)
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
John Amos Komensky berpendapat bahwa pendidikan harus mengikuti
prinsip prinsip alamiyah karena karena setiap makhluk hidup mengikuti pola
pertumbuhan dan perkembangan alamiyah. Ia percaya bahwa pendidikan harus
dimulai sejak dini dan berlangsung secara alami. Salah satu karyanya yang
sangat terkenal yaitu The Great Eductic William Boyd.
Jean Jacques Rousseau memiliki pemikiran bahwa pendidikan dilakukan
menggunakan pendekatan alami yang disebut naturalistik yang membiarkan
anak tumbuh tanpa ikut campur dengan tidak membandingkan anak satu dengan
anak yang lain, serta memberikan kebebasan kepada anak untuk bebas
mengeksplorasi tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Salah satu
karyanya yaitu Emile: edu de 'education.
Johan Heinrich Pestalozzi menerapkan metode pengajaran yang didasarkan
atas suatu kesimpulan umum bahwa pengetahuan harus dimulai dari suatu
pengertian, pengamatan dan hubungan dengan alam yang semuamya merupakan
pengalaman sebagai pengganti kata kata atau buku. Salah satu karyanya yaitu
Emile yang berkonsep "Back to Nature".
Konsep konsep dasar yang memiliki keberagaman melalui pengalaman
yang nyata sehingga anak dapat memperoleh pengetahuan baru untuk
mewujudkan kreativitas dan rasa ingin tahu secara optimal, memiliki budi
pekerti luhur, cerdas otak dan perilakunya. Oleh karena itu Tokoh Tokoh
Pendidikan mengemukakan pemikirannya terhadap konsep pemikiran
pendidikan anak yang dilihat dari perspektif tokoh pendidikan itu sendiri.
7
DAFTAR PUSTAKA