Dosen Pengampu :
Fitri Maiziani, M.Pd
Nur hazizah, M. Pd
Disusun Oleh :
1. Elsa Muharani ( 21005042 )
2. Mentari Yuni Salsabilla ( 21005100 )
Puji syukur kehadirat Allah karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemikiran Tentang Pendidikan”. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallhu ‘Alaihi Wa Sallam beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari beberapa pihak. Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.5 Bagaimana dengan implikasi klasik, dan pemikiran baru dalam pendidikan ......... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemikiran inklusi.
5. Untuk mengetahui implikasi dari pemikiran klasik dan pemikran baru dalam pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemikiran klasik
Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan
konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan
pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
a. Empiris
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi
eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan
manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan,
sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam
kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan.
Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam
bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.
b. Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan
dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh
pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh
terhadap dan pendidikan anak.
c. Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru
dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena
dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak
pembawaan baik anak itu.
d. Konvergensi
6
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak
dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama
mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk
perkembangan anak itu.
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan
pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global.
Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan
pengajaran, yaitu:Metode Global dan Centre d’interet.
3. Sekolah kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-
pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius
menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H.
Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.
4. Pengajaran proyek
5. Home schooling
7
Homeschooling adalah sebuah system pendidikan alternatif untuk anak selain di
sekolah. Dimana saat ini mulai perkembang di Indonesia , dan keberadaanya sah dan dijamin
undang - undang. Homeschooling mulai menjadi pilihan masyarakat sebagai alternatif
metode pendidikan karena beberapa hal, misalnya karena adanya keinginan masyarakat
untuk lebih fleksibel dalam mendidik anak, menyediakan system pendidikan yang lebih
ramah terhadap perkembangan anak, maupun menjamin bahwa proses belajar mengajar
anak bisa terlaksana secara maksimal.
Hal ini terjadi karena adanya keinginan para orang tua untuk memberikan pendidikan
terhadap anak yang lebih sesuai dengan bakat dan minat sang anak, maupun karena
disebabkan adanya kondisi di system pendidikan konvensional yang tidak bisa memuaskan
kehendak orang tua untuk mendidik anaknya, misalnya terjadi kasus kekerasan terhadap
anak, maupun system pendidikan masal yang mengakibatkan potensi anak kurang tergali
secara maksimal.
Pendidikan inklusi memiliki prinsip dasar bahwa selama memungkinkan, semua anak
seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang
mungkin ada pada mereka.
Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang menyertakan semua anak secara bersama-
sama dalam suatu iklim dan proses pembelajaran dengan layanan pendidikan yang layak dan
sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik tanpa membeda-bedakan anak yang berasal dari
latar suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi, politik, keluarga, bahasa, geografis
(keterpencilan) tempat tinggal, jenis kelamin, agama, dan perbedaan kondisi fisik atau mental.
10
Methode ini bersifat video visual sebab arti sesuatu kata yang diajarkan itu selalu di
asosiasikan dengan tanda atau tulisan, atau suatu gambar yang dapat dilihat.
2. Centre d’ interet (pusat-pusat minat). Pengajaran harus disesuaikan dengan minat-
minat spontan masing-masing anak. Anak mempunyai minat-minat spontan
terhadap diri sendiri dan minat tersebut
c. Sekolah Kerja
J.A Comenius menekankan agar pendidiakn mengembangkan fikiran, ingatan,
bahasa, dan tangan,(keterampilan, kerja tangan). Perlu dikemukakan bahwa sekolah
kerja itu bertolak dari pandangan bahwa pendidikan tidak hanya kepentingan bagi
individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat.
Menurut G. Kerschensteiner tujuan sekolah adalah:
1. Menambah pengetahuan anak, yaitu pengetahuan yang didapat dari buku atau orang
lain, dan yang didapat dari pengalaman sendiri.
2. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu
3. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi
negara.
d. Pengajaran Proyek
Dasar filosifis dan pedagogis dari pengajaran-pengajaran proyek diletakkan oleh John
Dewey (1859-1952). Dewey menegaskan bahwa sekolah haruslah sebagai mikrokosmos
dari masyarakat,oleh karena itu pendidikan adalah suatu proses kehidupan itu sendiri
dan bukannya penyiapan untuk kehidupan di masa depan.
Dalam pengajran proyek anak bebas menetukan pilihannya (terhadap pekerjaan),
merancang, serta memimpinnya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan
menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara
komperehensif; dengan kata lain, menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah
secara multi disiplin.
11
Pengaruh aliran klasik terhadap pemikiran dan peraktek pendidikan di Indonesia. Meskipun
dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan potensi lainnya dari anak, namun upaya
penciptaan lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu diusahakan pula
secara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandangan empirisme dan nativisme tidak
sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eksistis fungsional
yakni diterima sesuai dengan kebutuhan, namun di tempatkan dalam latar pandangan yang
konvergensi seperti telah dikemukakan, tumbuh-kembang, manusia dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yakni hereditas, dan anugerah. Faktor terakhir itu merupakan pencerminan
pengakuan atas adanya kekuasaan yang ikut menentukan nasib manusia (Sulo lipu la sulo,
1981: 30-46).
12
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulaan
1.2.Saran
Semoga pembahasan makalah di atas dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, dan
berguna dalam kehidupan sehari - hari. Penulis mengakui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Demikian dari penulis apabila ada
salah dan khilaf, Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Crain, William. 2007. Teori Perkembangan. Yogyakarta: Pustaka
14