Dosen Pengampu:
Inge Wiliandani Setya Putri, S.Pd., M.Pd.
Robiatul Adawiyah, S.Pd., M.Si
Disusun Oleh :
Nanda Mardiana (210210101137)
Suci Kurnia Sari (210210101138)
Septiniar Anas Hasan (210210101144)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Aliran-aliran
pendidikan” ini tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini :
1. Inge Wiliandani Setya Putri, S.Pd., M.Pd. Robiatul Adawiyah, S.Pd., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar ilmu Pendidikan
2. Semua rekan sekelas pada program studi Pendidikan Matematika Universitas Jember,
dan pihak-pihak yang tidak bisa dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan kita
mengenai aliran-aliran pendidikan serta aspek-aspek yang teletak didalamnya. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu
kritik dan saran sangatlah penulis harapkan demi perbaikan pada penugasan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan dapat berguna baik bagi penulis sendiri
maupun semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 3. KESIMPULAN.................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8
Tanya Jawab.................................................................................................................... 9
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa dihilangkan dan terlepaskan oleh semua
manusia,dalam segala hal aktivitas di kehidupan sehari-hari segala sesuatunya
menggunakan sebuah ilmu.Ilmu yang diperoleh dari sebuah pendidikan. Pendidikan tidak
terbatas pada pendidikan formal saja,pendidikan bisa diperoleh dari luar lingkup dunia
sekolah. Dengan adanya sebuah pendidikan akan membawa hal yang baik bagi semua
manusia dalam suatu negara.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja macam-macam aliran pendidikan.
2. Untuk mengetahui aliran pendidikan yang digunakan di Indonesia.
1.4 Manfaat
1. Memahami aliran-aliran pendidikan yang ada lebih dalam lagi.
2. Memahami dan menerapkan macam-macam aliran pendidikan.
3. Mengerti dan memahami konsep aliran pendidikan yang diterapkan di Indonesia.
1
BAB 2. PEMBAHASAN
Kedua, “teori” menunjuk kepada bentuk asas-asas yang saling berhubungan yang
mengacu kepada petunjuk praktis. Dalam pengertian ini, bukan hanya mencangkup
pemindahan-pemindahan eksplanasi fenomena yang ada, namun termasuk didalamnya
mengontrol atau membangun pengalaman.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Macam-Macam Aliran Pendidikan
1. Aliran - Aliran Klasik dalam pendidikan
Pemikiran tentang pendidikan sejak zaman dulu sampai sekarang mungkin
yang akan datang juga dapat bervariasi mulai dari pesimis dan optimis.
a. Aliran empirisme
Tokoh aliran Empirisme adalah John Lock, filosof Inggris yang hidup
pada tahun 1632-1704. Aliran empirisme bertolak dari lockeal tradition yang
mementingkan setimulus eksternal didalam perkembangan manusia dan
2
menyatakan bahwa perkembangan anak bergantung kepada lingkungan,
sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalama yang diperoleh anak
dalam kehidupan kehidupan sehari hari didapat dari dunia sekitarnya yang
berupa stimulus –stimulus.
b. Aliran nativisme
Tokoh aliran Nativisme adalah Schopenhauer. la adalah filosof Jerman
yang hidup pada tahun 1788-1880.Aliran nativisme bertolak dari leibnitzion
tradition yang menekankan kemampuaan dalam dari anak sehingga faktor
lingkungan termasuk factor pendidikan kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan
yang sudah diperoleh sejak lahir. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap
pendidikan dan perkembangan anak karena hasil pendidikan tergantung pada
pembawaan.
c. Aliran naturalism
Tokoh aliran ini adalah J.J. Rousseau. la adalah filosof Prancis yang hidup
tahun 1712-1778.Pandangan yang memiliki persamaan dengan Aliran
natuivisme adalah aliran naturalisme bahwa semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan yang baik tetapi pembawaan yang baik itu akan
menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Rosseau juga berpendapat
bahwa pendidikan yang diberikan orang dewasa malahan dapat merusak
pembawaan anak yang baik itu.
Aliran ini disebut negativisme bahwa pendidik wajib menyerahkan
pertumbuhan anak didik kepada alam. Dengan kata lain, pendidik tidak
diperlukan. Hal yang diperlukan adalah menyerahkan anak didik kepada alam
agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak oleh tangan manusia melalui
proses dan kegiatan pendidikan.
d. Aliran konvergensi
Tokoh aliran Konvergensi adalah William Stem. la seorang tokoh
pendidikan Jerman yang hidup tahun 1871-1939. Aliran konvergensi bahwa
seorang anak dilahirkan kedunia sudah disertai dengan pembawaan baik
maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan, sama sama mempunyai perana yang sangat penting.
Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa
adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu.
Sebaliknya lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak
yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan
untuk pengembangan anak.
3
Tokoh aliran Progresivisme adalah John Dewey. Progresivisme adalah
gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap
pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered)
atau bahan pelajaran (subject-centered).
Pendidikan Progresivisme menganut prinsip pendidikan berpusat pada
anak. Anak merupakan pusat adari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan.
Pendidikan Progresivisme sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam
pendidikan. Anak bukanlah orang dewasa dalam betuk kecil. Anak adalah
anak, yang sangat berbeda dengan orang dewasa. Setiap anak mempunyai
individualitas sendiri-sendiri, anak mempunyai alur pemikiran sendiri, anak
mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan kecemasan
sendiri, yang berbeda dengan orang dewasa. Dengan demikian, anak harus
diperlakukan berbeda dari orang dewasa.
b. Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang
memprotes gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam
warisan budaya/sosial. Menurut esensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam
nilai budaya/sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara
berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus
tahun dan di dalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji
dalam perjalanan waktu. Peranan guru kuat dalam mempengaruhi dan
mengawasi kegiatan-kegiatan di kelas.
c. Rekonstruksionalisme
Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico, seorang
epistemolog Italia. Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai
rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup.
Sekolah yang menjadi tempat utama berlangsungnya pendidikan haruslah
merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di masyarakat
d. Perennialisme
Tokoh aliran Perenialisme adalah Plato, Aris-toteles, dan Thomas
Aquino.Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan
bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya
merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-
nilai tersebut. Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar di kelas.
e. Idealisme
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan
jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani
dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang
4
ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu
angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia
dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide,
ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai
alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang
dialami sehari-hari.
5
b) Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan
batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi
anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas
keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
6
2) Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan
tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta
mencetak buku-buku pelajaran.
7
BAB 3. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pendidikan tidak bisa datang dengan sendiri tanpa adanya sebuah proses
pembelajaran yang membetuk sebuah aliran-aliran yang mengalami perkembangan dan
perbaikan. Berbagai aliran muncul dengan perspektif masing-masing, yang mulanya
perkembangan seseorang diawali semenjak lahir dengan berbagai bakat yang dimiliki,
perkembangan seseorang dipengengaruhi oleh lingkungan sekitar dan orang dewasa
yang mempengaruhi, dan akhirnya muncul sebuah aliran yang mengatakan bahwa
perkembangan seseorang tidak hanya ditentukan dari bakat seseorang, melainkan
lingkungan sekitar dan proses selama pendidikan ikut serta menyumbang perkembangan
seseorang. Seseorang yang mempunyai bakat baik semenjak kecil, sebaiknya tumbuh
dan berkembang ditempat yang baik pula.
Dari berbagai aliran-aliran yang ada menciptakan sebuah aliran pendidikan yang
sekarang diadopsi oleh masyarakat dan para pendidik dalam sebuah lembaga
pendidikan, dapat di simpulkan bahwa aliran yang sampai sekarang masih di anut oleh
masyarakat adalah aliran konvergensi, karena aliran tersebut menggabungkan antara
aliran nativisme dan empirisme, selain itu merupakan aliran yang sempurna. Sedangkan
masyarakat Indonesia mayoritas juga menganut aliran konvergensi.
8
TANYA JAWAB
Ghilmanul Ardan 210210101140
Apakah ada metode pendidikan yang diterapakan pada masing-masing aliran pendidikan
modern? Berikan salah stu contoh metodenya seperti apa jika ada.
- Ada. Metode pendidikan ini lebih berfokus kepada siswa, dimana siswa dituntut untuk
berperan aktif dan memiliki kreativitas yang baik dalam proses belajar, dikelas maupun
diluar kelas. Disini kita juga bisa mendapatkan berbagai macam pengalaman karena kita
terkadang langsung melakukan yang namanya praktek dengan alat - alat yang telah di
sediakan oleh pihak sekolah.
Metode pendidikan klasik merupakan metode yang masih mengandal buku sebagai
panduan belajar dan hanya mendapatkan materi, dalam kegiatan belajar hanya bersifat
monoton atau satu arah .
Metode pendidikan modern yang merupakan metode yang sudah banyak diterapkan di
Indonesia khususnya di kota - kota besar. Metode pendidikan ini lebih berfokus kepada
siswa, dimana siswa dituntut untuk berperan aktif dan memiliki kreativitas yang baik
dalam proses belajar, dikelas maupun diluar kelas. Disini kita juga bisa mendapatkan
berbagai macam pengalaman karena kita terkadang langsung melakukan yang namanya
praktek dengan alat - alat yang telah di sediakan oleh pihak sekolah.
9
Menurut kelompok 7, aliran pendidikan menurut siapa yang paling efisien diterapkan untuk
menyampaikan materi matematika?
- Aliran pendidikan modern ini sangat cocok diterapkan pada era sekarang ini, karena
metode yang digunakan lebih efisien dan sesuai.
10
- Pendidik harus memiliki sifat yang terbuka, dalam artian guru harus mampu memberikan
solusi terbaik terhadap permasalahan yang dihadapi
11
DAFTAR PUSTAKA
12