Anda di halaman 1dari 15

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Inge Wiliandani Setya Putri, S.Pd., M.Pd.
Robiatul Adawiyah, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh :
Nanda Mardiana (210210101137)
Suci Kurnia Sari (210210101138)
Septiniar Anas Hasan (210210101144)

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultaskeguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Aliran-aliran
pendidikan” ini tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini :

1. Inge Wiliandani Setya Putri, S.Pd., M.Pd. Robiatul Adawiyah, S.Pd., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar ilmu Pendidikan
2. Semua rekan sekelas pada program studi Pendidikan Matematika Universitas Jember,
dan pihak-pihak yang tidak bisa dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan kita
mengenai aliran-aliran pendidikan serta aspek-aspek yang teletak didalamnya. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu
kritik dan saran sangatlah penulis harapkan demi perbaikan pada penugasan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan dapat berguna baik bagi penulis sendiri
maupun semua pihak.

Bondowoso, 23 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi Halaman


Kata Pengantar ............................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 1
BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

2.1 Tinjauan Teori ....................................................................................................... 2


2.2 Pembahasan ........................................................................................................... 2

BAB 3. KESIMPULAN.................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8

Tanya Jawab.................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 12

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa dihilangkan dan terlepaskan oleh semua
manusia,dalam segala hal aktivitas di kehidupan sehari-hari segala sesuatunya
menggunakan sebuah ilmu.Ilmu yang diperoleh dari sebuah pendidikan. Pendidikan tidak
terbatas pada pendidikan formal saja,pendidikan bisa diperoleh dari luar lingkup dunia
sekolah. Dengan adanya sebuah pendidikan akan membawa hal yang baik bagi semua
manusia dalam suatu negara.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pendidikan,banyak bermunculan pemikiran-


pemikiran tentang pendidikan yang dianggap sebagai penyesuaian proses sebuah
pendidikan. Sehingga banyak teori yang dikemukakan oleh para pemikir yang bermuara
pada munculnya berbagai aliran-aliran pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja macam-macam aliran-aliran pendidikan ?
2. Bagaimana aliran pendidikan di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja macam-macam aliran pendidikan.
2. Untuk mengetahui aliran pendidikan yang digunakan di Indonesia.

1.4 Manfaat
1. Memahami aliran-aliran pendidikan yang ada lebih dalam lagi.
2. Memahami dan menerapkan macam-macam aliran pendidikan.
3. Mengerti dan memahami konsep aliran pendidikan yang diterapkan di Indonesia.

1
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teori


Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok
manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan
pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam kepustakaan tentang aliran-aliran
pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno
sampai kini. Oleh karena itu bahasan tersebut hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran
klasik, pengaruhnya sampai saat ini dan dua tonggak penting pendidikan di Indonesia.

Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan pendidikan.


Pertama, “teori“ dipergunakan oleh para pendidik untuk menunjukkan hipotesis-hipotesis
tertentu dalam rangka membuktikan kebenaran-kebenaran melalui eksperimen dan observasi
yang berfungsi menjalankan pokok bahasannya. Kata “teori” sebagaimana yang
dipergunakan dalam konteks pendidikan secara umum adalah sebuah tema yang apik. Teori
yang dimaksudkan hanya dianggap dengan baik dalam bidang psikologi atau sosiologi
hingga sampai kepada praktek kependidikan .(O’Connor)

Seorang ahli pendidikan Mesir Kontemporer (Muhammad Nujayhi) merefleksikan


pandangan senada dengan O’Connor, bahwa perkembangan-perkembangan di bidang
psikologi eksperimental membawa kesan-kesan ke dalam dunia pendidikan dan memberi
sumbangan bagi teori-teori pendidikan ,sebagaimana yang terdapat pada bidang ilmu
pengetahuan khusus. Dengan demikian,”teori” dalam arti pertama terbatas pada penjelasan
mengenai persoalan-persoalan berkaitan dengan batas-batas ilmiah.

Kedua, “teori” menunjuk kepada bentuk asas-asas yang saling berhubungan yang
mengacu kepada petunjuk praktis. Dalam pengertian ini, bukan hanya mencangkup
pemindahan-pemindahan eksplanasi fenomena yang ada, namun termasuk didalamnya
mengontrol atau membangun pengalaman.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Macam-Macam Aliran Pendidikan
1. Aliran - Aliran Klasik dalam pendidikan
Pemikiran tentang pendidikan sejak zaman dulu sampai sekarang mungkin
yang akan datang juga dapat bervariasi mulai dari pesimis dan optimis.
a. Aliran empirisme
Tokoh aliran Empirisme adalah John Lock, filosof Inggris yang hidup
pada tahun 1632-1704. Aliran empirisme bertolak dari lockeal tradition yang
mementingkan setimulus eksternal didalam perkembangan manusia dan

2
menyatakan bahwa perkembangan anak bergantung kepada lingkungan,
sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalama yang diperoleh anak
dalam kehidupan kehidupan sehari hari didapat dari dunia sekitarnya yang
berupa stimulus –stimulus.
b. Aliran nativisme
Tokoh aliran Nativisme adalah Schopenhauer. la adalah filosof Jerman
yang hidup pada tahun 1788-1880.Aliran nativisme bertolak dari leibnitzion
tradition yang menekankan kemampuaan dalam dari anak sehingga faktor
lingkungan termasuk factor pendidikan kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan
yang sudah diperoleh sejak lahir. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap
pendidikan dan perkembangan anak karena hasil pendidikan tergantung pada
pembawaan.
c. Aliran naturalism
Tokoh aliran ini adalah J.J. Rousseau. la adalah filosof Prancis yang hidup
tahun 1712-1778.Pandangan yang memiliki persamaan dengan Aliran
natuivisme adalah aliran naturalisme bahwa semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan yang baik tetapi pembawaan yang baik itu akan
menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Rosseau juga berpendapat
bahwa pendidikan yang diberikan orang dewasa malahan dapat merusak
pembawaan anak yang baik itu.
Aliran ini disebut negativisme bahwa pendidik wajib menyerahkan
pertumbuhan anak didik kepada alam. Dengan kata lain, pendidik tidak
diperlukan. Hal yang diperlukan adalah menyerahkan anak didik kepada alam
agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak oleh tangan manusia melalui
proses dan kegiatan pendidikan.
d. Aliran konvergensi
Tokoh aliran Konvergensi adalah William Stem. la seorang tokoh
pendidikan Jerman yang hidup tahun 1871-1939. Aliran konvergensi bahwa
seorang anak dilahirkan kedunia sudah disertai dengan pembawaan baik
maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan, sama sama mempunyai perana yang sangat penting.
Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa
adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu.
Sebaliknya lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak
yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan
untuk pengembangan anak.

2. Aliran pendidikan modern di Indonesia


a. Progresivisme

3
Tokoh aliran Progresivisme adalah John Dewey. Progresivisme adalah
gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap
pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered)
atau bahan pelajaran (subject-centered).
Pendidikan Progresivisme menganut prinsip pendidikan berpusat pada
anak. Anak merupakan pusat adari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan.
Pendidikan Progresivisme sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam
pendidikan. Anak bukanlah orang dewasa dalam betuk kecil. Anak adalah
anak, yang sangat berbeda dengan orang dewasa. Setiap anak mempunyai
individualitas sendiri-sendiri, anak mempunyai alur pemikiran sendiri, anak
mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan kecemasan
sendiri, yang berbeda dengan orang dewasa. Dengan demikian, anak harus
diperlakukan berbeda dari orang dewasa.
b. Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang
memprotes gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam
warisan budaya/sosial. Menurut esensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam
nilai budaya/sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara
berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus
tahun dan di dalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji
dalam perjalanan waktu. Peranan guru kuat dalam mempengaruhi dan
mengawasi kegiatan-kegiatan di kelas.
c. Rekonstruksionalisme
Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico, seorang
epistemolog Italia. Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai
rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup.
Sekolah yang menjadi tempat utama berlangsungnya pendidikan haruslah
merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di masyarakat
d. Perennialisme
Tokoh aliran Perenialisme adalah Plato, Aris-toteles, dan Thomas
Aquino.Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan
bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya
merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-
nilai tersebut. Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar di kelas.
e. Idealisme
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan
jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani
dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang

4
ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu
angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia
dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide,
ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai
alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang
dialami sehari-hari.

3. Aliran Pokok Pendidikan


Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu
dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan
INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran
tentang pendidikan di Indonesia.

a. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa


Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara
pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.

1) Asas dan Tujuan Taman Siswa


Asas Taman Siswa
a) Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan
terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
b) Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang
dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.
c) Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan
sendiri.
d) Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau
kepada seluruh rakyat.
e) Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka
harus mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
f) Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan
batin untuk mengobarkan segala kepentinganpribadi demi keselamatan
dan kebahagiaan anak-anak.
g) Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam,
asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan.
Tujuan Taman Siswa

a) Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat


tertib dan damai.

5
b) Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan
batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi
anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas
keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.

2) Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa


Beberapa usaha yang dilakukan oleh Rtaman siswa adalah
menyiapkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup.
Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat
kegiatan kemasyarakatan.
3) Hasil-hasil yang Dicapai
Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang
pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria
sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan alumni alumni
besar di Indonesia.

b. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh
Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera
Barat).

1) Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas
sebagai berikut:
a) Berpikir logis dan rasional
b) Keaktifan atau kegiatan
c) Pendidikan masyarakat
d) Memperhatikan pembawaan anak
e) Menentang intelektualisme

Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup


berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang efektif, tujuan yang
ingin dicapai, dan sebagainya.\
Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:

a) Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan


b) Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
c) Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
d) Menanamkan kepercayaan diri sendiri dan berani bertanggung jawab.
e) Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.

6
2) Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan
tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta
mencetak buku-buku pelajaran.

3) Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-
gagasan tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan
keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang
persekolahan), dan sejumlah alumni.

7
BAB 3. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pendidikan tidak bisa datang dengan sendiri tanpa adanya sebuah proses
pembelajaran yang membetuk sebuah aliran-aliran yang mengalami perkembangan dan
perbaikan. Berbagai aliran muncul dengan perspektif masing-masing, yang mulanya
perkembangan seseorang diawali semenjak lahir dengan berbagai bakat yang dimiliki,
perkembangan seseorang dipengengaruhi oleh lingkungan sekitar dan orang dewasa
yang mempengaruhi, dan akhirnya muncul sebuah aliran yang mengatakan bahwa
perkembangan seseorang tidak hanya ditentukan dari bakat seseorang, melainkan
lingkungan sekitar dan proses selama pendidikan ikut serta menyumbang perkembangan
seseorang. Seseorang yang mempunyai bakat baik semenjak kecil, sebaiknya tumbuh
dan berkembang ditempat yang baik pula.
Dari berbagai aliran-aliran yang ada menciptakan sebuah aliran pendidikan yang
sekarang diadopsi oleh masyarakat dan para pendidik dalam sebuah lembaga
pendidikan, dapat di simpulkan bahwa aliran yang sampai sekarang masih di anut oleh
masyarakat adalah aliran konvergensi, karena aliran tersebut menggabungkan antara
aliran nativisme dan empirisme, selain itu merupakan aliran yang sempurna. Sedangkan
masyarakat Indonesia mayoritas juga menganut aliran konvergensi.

8
TANYA JAWAB
 Ghilmanul Ardan 210210101140
Apakah ada metode pendidikan yang diterapakan pada masing-masing aliran pendidikan
modern? Berikan salah stu contoh metodenya seperti apa jika ada.
- Ada. Metode pendidikan ini lebih berfokus kepada siswa, dimana siswa dituntut untuk
berperan aktif dan memiliki kreativitas yang baik dalam proses belajar, dikelas maupun
diluar kelas. Disini kita juga bisa mendapatkan berbagai macam pengalaman karena kita
terkadang langsung melakukan yang namanya praktek dengan alat - alat yang telah di
sediakan oleh pihak sekolah.

 Vikka Fatimatuz Zahro 210210101125


Pada aliran progressivisme tadi dijelaskan bahwa aliran tersebut menjunjung tinggi martabat
anak-anak atau pendidikan berpusat pada anak, lalu bagaimana implementasinya pada
pembelajaran matematika, sedangkan seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak
menganggap matemika itu sulit, bagaimana peran pendidik dalam aliran tersebut? Bagaimana
pendidik keleluasaan pada anak-anak?
- Implementasi pembelajaran matematika pada aliran progresivisme ini tidak dibahas pada
mata kuliah pengantar ilmu pendidikan ini, namun diterapkan pada mata kuliah belajar
dan pembelajaran. Pendidik berperan penting sebagai konsultan dan fasilitator untuk
siswa, pendidik harus menyampaikan materi yang mudah dipahami oleh siswa, kemudian
diadakan sesi diskusi.

 Fina Feby Angelia 210210101131


Apa perbedaan yang menonjol dari aliran pendidikan klasik dan pendidikan modern?
- Terletak pada metode penerapannya.

Metode pendidikan klasik merupakan metode yang masih mengandal buku sebagai
panduan belajar dan hanya mendapatkan materi, dalam kegiatan belajar hanya bersifat
monoton atau satu arah .

Metode pendidikan modern yang merupakan metode yang sudah banyak diterapkan di
Indonesia khususnya di kota - kota besar. Metode pendidikan ini lebih berfokus kepada
siswa, dimana siswa dituntut untuk berperan aktif dan memiliki kreativitas yang baik
dalam proses belajar, dikelas maupun diluar kelas. Disini kita juga bisa mendapatkan
berbagai macam pengalaman karena kita terkadang langsung melakukan yang namanya
praktek dengan alat - alat yang telah di sediakan oleh pihak sekolah.

 Amalia Putri Zahra 210210101132

9
Menurut kelompok 7, aliran pendidikan menurut siapa yang paling efisien diterapkan untuk
menyampaikan materi matematika?
- Aliran pendidikan modern ini sangat cocok diterapkan pada era sekarang ini, karena
metode yang digunakan lebih efisien dan sesuai.

 Qurrota A’yun 210210101128


Bagaimana implementasi asas “Tutwuri Handayani” dalam dunia pendidikan
- Sebagai seorang yang berpendidikan kita harus mampu memberikan dorongan kepada
masyarakat umum tentang pentingnya pendidikan.

 M. Zaki Khoiruddin 210210101145


Mengapa sistem pendidikan Indonesia menempatkan banyak peserta didik dalam satu kelas?
- Karena sistem pendidikan Indonesia memiliki kurikulum yang sudah disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada.

 Sabina Okta Maharani 210210101129


Apa saja usaha-usaha yang dilakukan pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
- Melakukan evaluasi terhadap sistem yang ada di Indonesia, membangun infrastruktur
pendidikan yang lebih maju, melakukan pemerataan pendidikan didaerah terpencil.

 Agil Ulil Amri 210210101126


Menurut kelompok 7 aliran pendidikan yang cocok diterapkan pendidikan Indonesia pada
masa kini?
- Aliran pendidikan modern

 Ine Clarita Cahya 210210101151


Apa saja contoh dari pembawaan baik dan pembawaan buruk pada aliran konvergensi
- Contoh pembawaan baik adalah ketika bayi dilahirkan sudahm memiliki ciri-ciri atau
sifat yang mengarah pada hal-hal yang positif, sedangkan pembawaan yang buruk adalah
kebalikannya

 Joni Pratama Putra 210210101143


Menurut kelompok 7 kan aliran modern adalah aliran yang paling baik untuk diterapkan,
bagaimana cara menyelesaikan masalah ketika setiap siswa memiliki pertanyaan yang
berbeda sedangkan kita tahu sendiri pada kenyataan bahwa pendidik tidak dapat menjawab
semua pertanyaan dari setiap individu siswa?

10
- Pendidik harus memiliki sifat yang terbuka, dalam artian guru harus mampu memberikan
solusi terbaik terhadap permasalahan yang dihadapi

 Retalia Diah Evidiliyani 210210101133


Pada aliran pendidikan modern terdapat suatu aliran progresivisme yang pada intinya
mengutamakan penyelenggaraan pendidikan berpusat pada anak dimana juga pada aliran
esensialisme modern dijelaskan bahwa terjadinya suatu penolakan pada aliran progresivisme
pada intinya aliran esensialisme modern menjelaskan bahwa keterkaitannya nilai budaya dan
pendidikan jadi pada permasalahan tersebut Bagaimana saran Anda kelompok 7 menyikapi
kesimpangsiuran antara kedua aliran tersebut
- Cara menyikapi kesimpangsiuran tersebut adalah kita harus mampu menerapkan diantara
kedua aliran tersebut yang sesuai dengan sistem pendidikan yang ada.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati.2001.Ilmu Pendidikan.jakarta:PT Rineka Cipta

Effendi, Mukhlisun.2008.Ilmu Pendidikan.Yogyakarta:Nadi Offset

Purwanto, Ngalim.1997.Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung:PT


Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai