Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN ALIRAN DALAM

PENDIDIKAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 9:
1. LENI SENVIANI SINAGA (2301010186)
2. ZENNI HARIANJA (2301010171)
3. ROMASELA SARAGIH (2301010169)
4. ELENA GULTOM (2301010197)
5. ANANDA SIMANJUNTAK (2301010165)

DOSEN PENGAMPU: RUDIARMAN PURBA., S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANGSIANTAR
PEMATANG SIANTAR 2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ALIRAN DALAM
PENDIDIKAN. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada dosen mata kuliah dan teman-
teman yang telah membimbing dan membantu dalam penulisan makalah ini. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan serta doa dan
perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan memahami
mengenai Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah PENGANTAR PENDIDIKAN.
Kami menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari tidak sempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangatlah diharapkan untuk membangun dalam penulisan makalah
selanjutnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi acuan serta koreksi
untuk lebih baik lagi.

Pematang Siantar, 22 September 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Pengertian Aliran Pendidikan.......................................................................................5
B. Macam- Macam Dan Penjelasan Aliran-Aliran Klasik Dalam Pendidikan.............5
C. Aliran Pokok Pendidikan Yang Ada Di Indonesia.......................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan selalu mengalami perkembangan sering dengan perkembangan sosial
budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul
berbagai pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang
disebut dengan aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan
dan pemikiran-pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap
manusia selalu dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran-
pemikiran dalam pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan
yang akan selalu menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah
bermunculan suatu pemikiran-pemikiran yang baru. pemikiran-pemikiran tersebut
muncul karena pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan
pembaharuan dari masa ke masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya
di jadikan bahan diskusi oleh generasi penerusnya.
Aliran-aliran dalam pendidikan pada umumnya mengemukakan satu gagasan atau
pendapat secara umum mengenai pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai pengantar aliran klasik dan macam-macam aliran-aliran klasik yang
nantinya agar kita dapat mengetahui dan memahami berbagai aspek dari aliran-aliran
klasik.

B. Perumusan masalah
Berdasarkan makalah di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1.Apa pengertian dari aliran dalam pendidikan?
2.Sebutkan dan jelaskan Aliran-aliran dalam pendidikan?
3.Apa aliran pokok pendidikan yang ada di Indonesia?

C. Tujuan
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan yang diperoleh dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.Mengetahui pengertian dari aliran dalam pendidikan.
2.Mengetahui macam-macam dan penjelasan aliran-aliran klasik dalam pendidikan.
3.Mengetahui aliran pokok pendidikan yang ada di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aliran Pendidikan
Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembahasan
dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi
berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu dianggapi dengan pro dan
kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian
seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek dari aliran-
aliran itu yang harus dipahami. Oleh karena itu setiap calon tenaga kependidikan harus
memahami berbagai jenis aliran-aliran pendidikan.
Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan
masyarakatnya. Sejak dahulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan
perkembangan iptek. Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan
itu disebut aliran-aliran pendidikan. Seperti bidang-bidang lainnya, pemikiran-
pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan
yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh
pemikir-pemikir berikutnya, dan karena dialog tersebut akan melahirkan lagi
pemikiran-pemikiran baru dan demikian seterusnya. Pada setiap aliran pendidikan
memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang perkembangan manusia. Hal ini
berdasarkan atas faktor-faktor dominan yang dijadikan sebagai dasar pijakan bagi
perkembangan manusia.

B. Macam- Macam Dan Penjelasan Aliran-Aliran Klasik Dalam Pendidikan


2.1. Aliran Empirime
Berbeda dengan aliran empirisme dan nativisme, aliran empirisme dengan tokoh
utamanya Jhon Locke (1632-1704). Istilah aslinya aliran ini yaitu “the school of british
empirisme” (aliran empirisme inggris).Doktrin utama aliran empirisme yang sangat
terkenal adalah “TABULA RASA”, sebuah istilah bahasa latin yang berarti “BUKU
TULIS” yang kosong atau lembaran kosong. Doktrin tabula rasa menekankan arti
pentingnya pengalaman, lingkungan dan pendidikan, dalam arti perkembangan manusia
semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya. Sedangkan
bakat dan pembawaan sejak lahir di anggap tidak ada pengaruhnya. Dalam hal ini para
penganut empirisme menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan
kosong dan tak punya kemampuan apa-apa. Aliran empirisme berpendapat berlawanan
dengan aliran “nativisme” dan “naturalisme” karena berpendapat bahwa dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali di tentukan oleh
lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang di terimanya sejak kecil.
Manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk)
menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya. Dalam pendidikan pendapat kaum
empiris ini terkenal dengan nama “optimisme pedagogis”. Dari paparan serta contoh di
atas jelas menurut pandangan empirisme bahwa peran pendidik sangat penting, sebab
akan mencetak anak didik sesuai keinginan pendidik. Tetapi dalam dunia pengetahuan
pendapat seperti ini sudah tidak di akui lagi, umumnya orang sekarang mengakui adanya
perkembangan dari pengaruh pembawaan dan lingkungan. Suatu pembawaan tidak dapat

5
mencapai perkembangannya jika tidak di pengaruhi oleh lingkungan. Pada sisi lain ada
yang berpendapat bahwa pada batas tertentu manusia yang dilahirkan telah membawa
intelegensi. Batas tertentu yang dimaksud adalah berdasarkan suatu pengetahuan bahwa
intelegensi seorang manusia itu dapat dikembangkan melalui proses pendidikan.

2.2.Aliran Nativisme
Istilah aliran Nativisme berasal dari kata “natives” yang artinya “terlahir”.
Nativisme merupakan sebuah doktrin filosofis yang mempunyai pengaruh sangat besar
terhadap proses pemikiran psikologis. Tokoh utama dalam aliran ini adalah Arthur
Schopenhauer (1788-1869), yaitu seorang filosofis Jerman. Jenis aliran ini identik
dengan pesimistis di mana memandang segala sesuatu dengan “kaca mata hitam”. Aliran
ini berpendapat bahwa “perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh faktor-faktor
yang di bawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu lahir
itulah yang menentukan hasil perkembangannya”. Menurut jenis aliran nativisme ini
pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. Dalam ilmu pendidikan
pandangan seperti ini disebut pesimistis pedagogis. Pendidikan yang tidak sesuai dengan
bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu
sendiri. Bagi aliran nativisme
lingkungan sekitar tidak mempengaruhi perkembangan anak, penganut aliran ini
menyatakan bahwa “kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi
jahat, sebaliknya kalau anak mempunyai pembawaan baik maka dia akan baik”.
Pembawaan baik dan buruk ini tidak dapat di ubah dari luar. Jadi menurut pemaparan di
atas telah jelas bahwa pendidikan menurut aliran nativisme tidak bisa mengubah
perkembangan seorang anak atau tidak mempunyai pengaruh sama sekali. Menurut
mereka baik buruknya seorang anak ditentukan oleh pembawaan sejak lahir, dan peran
pendidikan di sini hanya sebatas mengembangkan bakat saja. Contoh:“seorang pemuda
sekolah menengah mempunyai bakat musik, walaupun orang tuanya sering menasehati
bahkan memarahinya supaya mau belajar, tapi pikiran dan perasaannya tetap tertuju
pada musik dan dia akan tetap berbakat menjadi pemusik”.

2.3.Aliran Naturalisme
Nature” artinya “alam” atau yang di bawa sejak lahir. Aliran ini dipelopori oleh
seorang filosof Prancis JJ. Rousseau(1712-1778). Berbeda dengan nativisme,
naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai
pembawaan baik, dan tidak satu pun dengan pembawaan buruk. Bagaimana hasil
perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh pendidikan yang di terimanya atau
yang mempengaruhinya. “Jika pengaruh itu baik maka akan baiklah ia akan tetapi jika
pengaruh itu buruk, akan buruk pula hasilnya”. Sebagaimana dikatakan oleh tokoh aliran
ini yaitu J.J. Rousseau sebagai berikut:” semua anak adalah baik pada waktu baru datang
dari sang pencipta, tetapi semua rusak di tangan manusia”. Oleh karena itu sebagai
pendidik Rousseau mengajukan “pendidikan alam” artinya anak hendaklah dibiarkan
tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau masyarakat jangan
banyak mencampurinya. Rousseau juga berpendapat bahwa pendidikan yang diberikan
orang dewasa dapat merusak pembawaan anak yang baik itu, aliran ini juga di sebut
“negativisme”. Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Yang di laksanakan

6
adalah menyerahkan anak didik ke alam, agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi
rusak oleh tangan manusia melalui
proses dan kegiatan pendidikan.
Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-
buat sehingga kebaikan anak-anak yang di peroleh secara alami sejak saat kelahirannya
itu dapat berkembang secara spontan dan bebas. Ia mengusulkan perlunya permainan
bebas kepada anak didik untuk mengembangkan pembawaannya, kemampuannya dan
kecenderungannya Jadi menurut aliran ini pendidikan harus di jauhkan dari anak-anak,
Seperti diketahui, gagasan naturalisme yang menolak campur tangan
pendidikan, sampai saat ini terbukti sebaliknya yaitu pendidikan makin lama
makin di perlukan.

2.4. Aliran Konvergensi


Aliran Konvergensi merupakan gabungan dari aliran-aliran di atas, aliran ini
menggabungkan pentingnya hereditas dengan lingkungan sebagai faktor faktor yang
berpengaruh dalam perkembangan manusia, tidak hanya berpegang pada pembawaan,
tetapi juga kepada faktor yang sama pentingnya yang mempunyai andil lebih besar
dalam menentukan masa depan seseorang. Aliran konvergensi mengatakan bahwa
“pertumbuhan dan perkembangan manusia itu adalah tergantung pada dua faktor”, yaitu:
a. Faktor bakat/pembawaan;
b. Faktor lingkungan, pengalaman/pendidikan.
Inilah yang di sebut teori konvergensi. (convergentie=penyatuan hasil, kerja sama
mencapai satu hasil. Konvergeren=menuju atau berkumpul pada satu titik pertemuan).
Menurut William Stern(1871-1939), seorang anak di lahirkan di dunia sudah disertai
pembawaan baik maupun buruk. Bakat yang di bawa pada waktu lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk
perkembangan bakat itu. Sebaliknya lingkungan yang baik dapat menghasilkan
perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat
yang di perlukan untuk pengembangan itu, sebagai contoh pada hakikatnya kemampuan
anak berbahasa dengan kata-kata, adalah juga hasil konvergensi. Pada anak manusia ada
pembawaan untuk berbicara dan melalui situasi lingkungannya anak belajar berbicara
dalam bahasa tertentu. Lingkungan pun mempengaruhi anak didik dalam
mengembangkan pembawaan bahasanya, karena itu anak manusia mula-mula
menggunakan bahasa lingkungannya. Dalam teori W. Stern di sebut teori
konvergensi(memusatkan ke satu titik). Jadi menurut teori konvergensi dikatakan:
a. Proses Pendidikan mungkin dapat dilaksanakan.
b. Untuk mengantisipasi tumbuhnya potensi yang kurang baik, proses pendidikan dapat
dijadikan penolongnya.
c. Pembawaan dan lingkungan dapat membatasi hasil pendidikan seorang anak.
Dari tiga model teori tersebut di atas cukup jelas bahwa semua yang berkembang dalam
diri individu dapat ditentukan oleh pembawaan dan juga oleh lingkungannya. Sebagai
contoh seorang anak dapat berkata-kata juga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
pembawaan dan faktor lingkungan. Jika salah satu dari faktor itu tidak ada, tidak
mungkin kepandaian berkata-kata dapat berkembang.

C. Aliran Pokok Pendidikan Yang Ada Di Indonesia

7
2.1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan taman siswa didirikan oleh Ki hadjar dewantara pada tanggal 3 juli
1932 di Yogyakarta selanjutnya mulai didirikan taman Indria (taman kanak-kanak) dan
kursus guru, selanjutnya taman muda (taman SD) disusul taman dewasa merangkap
taman guru (mulo kwek school) sekarang ini telah dikembangkan sehingga meliputi
taman madya, prasarjana, dan sarjana wiyata. Dengan demikian taman siswa telah
meliputi semua jenjang persekolahan, dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Perguruan tinggi taman siswa mempunyai tujuh asas perjuangan untuk
menghadapi pemerintah kolonial belanda serta sekaligus untuk mempertahankan
kelangsungan hidup yang bersifat nasional dan demokratis. Ketujuh asa tersebut
biasanya disebut dengan asas 1992 adalah sebagai berikut:
1).setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri (zelf beschikkingrech) dengan
Mengingat terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
2). Pengajaran harus memberikan pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan
Batin dapat memerdekakan diri.
3). Pengajaran harus bersandar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
4). Pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
5). Untuk mengajar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin hendaknya
Diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apa pun dan dari siapa
pun
Yang mengikat, baik ikatan secara lahir maupun ikatan secara batin.
6). Sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus mempelajari
Sendiri segala usaha yang dilakukan.
7). Dalam mendidik anak perlu adanya keikhlasan lahir maupun batin untuk mengorban
Kan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

2.2 Perguruan Pendidikan INS dan kayu tanam


Asas dan tujuan ruang lingkup perguruan pendidikan INS dan kayu tanam antara
lain:
a. Berpikir logis dan rasional
b. Keaktifan dan kegiatan
c. Pendidikan masyarakat
d. Memperhatikan pembawaan anak
e. Mentang intelektualisme
Setelah kemerdekaan Indonesia; Moh Syafei mengembangkan asas-asas
Pendidikan INS menjadi dasar-dasar pendidikan republik Indonesia. Dasar-dasar
Tersebut dikembangkan dengan mengintegrasikan asas-asas ruang pendidikan INS,
Sila-sila dari Pancasila.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, kini dan masa yang akan datang terus
berkembang sesuai seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan
iptek. Hasil-hasil dari pemikiran itu disebut aliran dalam pendidikan. Aliran tersebut
mempengaruhi pendidikan di seluruh dunia, termasuk pendidikan di Indonesia. Dari
aliran-aliran pendidikan di atas kita tidak bisa mengatakan bahwa salah satu adalah yang
paling baik. Sebab penggunaannya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi dan
kondisinya pada saat itu, karena setiap aliran memiliki dasar-dasar pemikiran sendiri.
Aliran-aliran pendidikan baru yang berkembang sebenarnya adalah pengembangan
dari keempat aliran-aliran klasik yang ada yaitu: 1) aliran empirisme 2) aliran nativisme
3) aliran naturalisme, dan 4) aliran konvergensi. Pada dasarnya aliran-aliran pendidikan
kritis mempunyai suatu kesamaan ialah pemberdayaan individu.
Sedangkan di Indonesia ada 2 aliran pokok pendidikan yang dominan memberi warna
dalam praktik pendidikan yaitu aliran perguruan taman siswa oleh Ki Hadjar Dewantara
dan aliran pendidikan INS kayu taman yang didirikan oleh muhammad syafi kajian
tentang berbagai aliran pendidikan itu akan memberikan pengetahuan dan wawasan
historis kepada tenaga kependidikan, yang pada gilirannya kelak dapat memberikan
kontribusi terhadap dinamika pendidikan.

B. SARAN-SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Fuji Entin 2011. ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
Hhtps://12entinfujirahayu.wordpress.com/2011/05/16/aliran-aliran-pendidikan/ (diunduh
4 Maret 2017)
Suripto, 2017. Bahan Ajar/Diktat ilmu pendidikan, semarang.

10
.

11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai