DALAM PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Wulandari (K8122075)
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji akan terucap dari lisan dan hati kita sebagai manusia kepada
sang khalik. Sebagai ucapan terima kasih karena senantiasa melindungi kita dalam
setiap aktivitas. Sholawat serta salam akan selalu tercurahkan kepada guru dari
segala guru, pemimpin yakni habibina Muhammad SAW. Dengan tetap mengharap
ridha Allah SWT. Kami membuat makalah ini guna memenuhi tugas Ilmu
Pendidikan dengan judul “Aliran Aliran Pendidikan Klasik dan Gerakan Baru
dalam Pendidikan.” Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangan yang tentunya tidak lepas dari diri kami selaku manusia.
Untuk itu kami harapkan untuk memberikan kritik dan sarannya. Tentunya kunci
kesuksesan adalah terus mencoba dan selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan,
guna kesempurnaan terciptanya tugas-tugas yang diberikan yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................. 4
C. Tujuan........................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................. 5
PENUTUP ........................................................................................................ 17
Kesimpulan................................................................................................... 17
Penting dalam pendidik sebagai bekal bagi tenaga pendidik, sehingga memiliki
wawasan historis yang lebih luas, dan menambah ketajaman analisis dalam
mengaitkan keberadaan masa lampau dan masa sekarang. Pada setiap aliran
pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang perkembangan
manusia. Hal ini berdasarkan faktor-faktor dominan yang dijadikan sebagai dasar
pijakan bagi perkembangan manusia.
Oleh karena itu berbagai pandangan yang menyatakan bahwa pendidikan itu
merupakan proses budaya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan
berlangsung sepanjang hayat. Apabila demikian, maka pendidikan memegang
peranan eksistensi dan perkembangan manusia, karena pendidikan merupakan
usaha melestarikan dan mengalihkan serta menstransformasikan nilai- nilai
kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus, untuk
mengangkat harkat dan martabat manusia.Mengingat pendidikan merupakan
kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara, maupun pemerintah, maka
pendidikan harus selalu di tumbuh kembangkan secara sistematis oleh para
pengambil kebijaksanaan yang berwenang di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aliran pendidikan?
2. Apa saja macam macam aliran aliran pendidikan klasik?
3. Apa saja macam macam gerakan baru dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian aliran pendidikan
2. Mengetahui tentang macam macam aliran aliran pendidikan klasik
3. Mengetahui tentang macam macam gerakan baru dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aliran Pendidikan
Aliran pendidikan adalah pemikiran- pemikiran yang membawa
pembaharuan dalam dunia pendidikan pemikiran tersebut berlangsung
seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikiran terdahulu
selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga
timbul pemikiran yang baru, danemikian seterusnya agar diskusi
berkepanjangan itu dapat dipahami perlu aspek dari aliran-aliran itu yang
harus dipahami oleh karna itu setiap calon tenaga keendidikan harus
memahami berbagai jenis aturan-aturan pendidikan.
Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika
manusia dan masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan
pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan sosia budaya dan perkembangan iptek.
Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan itu
disebut aliran-aliran pendidikan seperti bidang-bidang lainnya, pemikiran-
pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi
berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi
dengan pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya, dank arena
dialog tersebut akan muncul lagi pemikiran-pemikiran yang baru da
demikian seterusnya,Padasetiap aliran pendidikan memiliki pandangan
yang berbeda dalam memandang perkembangan manusia, hal ini
berdasarkan atas faktor-faktor domonan yang dijadikan sebagai dasar
pijakan bagi perkembangan manusia.
a. AliranEmpirisme
Empirisme aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala
pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam perkembangannya
ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata melalui alat indranya baik
secara langsung bertinteraksi dengan dunia luarnya maupun melalui proses
pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara langsung (joseph,
2006:98). Jadi segala kecakapan serta pengetahuan tergantung, terbentuk
dan ditentukan oleh pengalaman.pengalaman diperoleh dari dunia luar
melalui indra, sehingga dapat dikatakan lingkunganlah yang membentuk
perkembangan anak.
Empirisme berasal dari bahasa latin, asal katanya yaitu Empiri yang
artinya pengalaman. Pemikiran ini dipelopori oleh John Locke(1632-1704),
filsuf kebangsaan inggris, yang terkenal dengan teorinya “Tabularasa”
artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan diatasnya. Dengan kata
lain, sesorang dilahirkan seperti kertas kosong yang belum ditulis, maka dari
itu pendidikanlah yang akan dituliskannya, perkembangan seseorang
tergantung Sembilanpuluh Sembilan persen pada pengaruh lingkungan atau
pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam kehidupannya.
c. Naturalisme
d. Konvergensi
Pembawaan
Lingkungan
Hasil pendidikan
c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari
pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan
dalam pendidikan. J. A. Comenius (1592-1670) menekankan agar
pendidikan mengembangkan pikiran¸ ingatan, bahasa, dan tangan
(keterampilan, kerja tangan). J. H. Pestalozzi ( 1746-1827)
mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di
sekolahnya. Namun yang sering dipandang sebagai bapak sekolah
kerja adalah G. Kerschensteiner (1854-1932) dengan Arbeitschule-nya
(sekolah kerja) di Jerman. Perlu dikemukakan bahwa sekolah kerja itu
bertolak dari pandangan bahwa pendidikan tidak hanya demi
kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat.
Dengan kata lain, sekolah berkewajiban
menyiapkan warga negara yang baik, yakni:
(1) Tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan.
(2) Tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentian
negara.
(3) Dalam menunaikan tugas tersebut haruslah selalu diusahakan
kesempurnaannya, agar dengan jalan itu tiap warga negara ikut
membantu mempertinggi dan menyempurnakan kesusilaan dan
keselamatan negara.
Pengikut G. Kerschensteiner antara lain ialah Leo de Pacuw. Leo de
Pacuw adalah direktur jendral pengajaran normal di Belgia, yang
mendirikan sekolah kerja seperti Kerschensteiner di negaranya. Ia
membuka lima macam sekolah
kerja yaitu:
1) Sekolah teknik kerajinan,
2) Sekolah dagang,
3) Sekoalh pertanian bagi anak laki-laki,
4) Sekolah rumah tangga kota, dan
5) Sekolah rumah tangga desa. Kedua yang terakhir ini khusus
untuk para gadis, dan dapat berhasil baik. Sedang sekolah-sekolah
nentuk lainnya bersifat intelektualistik.
d. Pengajran Proyek
Dasar filosofis dan pedagogis dari pengajaran-pengajaran proyek
diletakkan oleh John Dewey (1859-1952), namun pelaksanaannya
dilakukan oleh pengikutnya, Dewey menegaskan bahwa sekolah
haruslah sebagai mikrokosmos dari masyarakat; oleh karena itu,
pendidikan adalah suatu proses kehidupan itu sendiri dan bukanya
penyiapan untuk kehidupan di masa depan (education is a process of
living and not a preparation for future living) (Ulich, 1950: 318).
Khusus dalam bidang pengajaran, Dewey menegaskan pengajaran
proyek, ynag dilanjutkan oleh Kilpatrick dan kawan-kawannya. Dalam
pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihanya (terhadap
pekerjaan) merancang serta memimpinya. Proyek yang ditentukan oeh
anak, mendorongnya mencari jalan pemecahan bila ia menemui
kesukaran. Anak dengan sendirinya giat dan aktif karena sesuai dengan
apa yang diinginkanya. Proyek itulah yang menyebabkan mata
pelajaran-mata pelajaran itu tidak terpisah-pisah antara yang satu
dengan yang lain. Pengajaran berkisar di sekitar pusat-pusat minat
sewajarnya. Menurut Dewey yang menjadi kompleks pokok adalah
pertukangan kayu, memasak, dan menenun. Mata pelajaran-mata
pelajaran seperti menulis, membaca, dan berhitung serta bahasa tidak
ada sebab semua itu berjalan dengan sendirinya pada waktu anak-anak
melaksanakan proyek itu. Anak tidak boleh dipisahkan dari pengjaran
bahasa ibu sebab bahasa ibu merupakan alat pernyataan pengalaman
dan perasaan anak-anak. Dalam pengajaran proyek, pekerjaan-
pekerjaan dikerjakan secra berkelompok untuk menghidupkan rasa
gotong-royong. Juga dalam bekerja sama itu akan lahir sifat-sifst baik
pada diri anak seperti bersaing secara sportif, bebas menyatakan
pendapat, dan disiplin yang sewajarnya. Sifat-sifat manusia terebut
sangat diperlukan dalam masyarakat luas yang kapitalistik dan
demokratik.
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode
mangajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajaran proyek,
pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa
pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk
memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif; dengan
kata lain, menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah secara
multidisiplin. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin
penting, utamanya dalam masyarakat yang maju.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemahan terhadap berbagai aliran pendidikan memiliki arti yang sangatlah
penting, ketika seorang pendidik hendak menangkap dari setiap dinamika
perkembangan pemikiran tentang pendidikan yang tengah terjadi
bagaimanpun juga aliran-aliran pendidikan pada dasar nya merupakan
gagasan dari para pemikir berpengaruh secara luas pada zamannya, sehingga
tidak akan bisa terabaikan.
Penting dalam pendidik sebagai bekal bagi tenaga pendidik, sehingga
memiliki wawasan historis yang lebih luas, dan menambah ketajaman analisis
dalam mengaitkan keberadaan masa lampau dan massa sekarang. Pada setiap
aliran pendidikan memili pandangan yang berbeda dalam memandang
perkembangan manusia. Hal ini berdasarkan faktor faktor dominan yang
dijadikan sebagai dasar pijakan bagi perkembangan manusia
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin dan Abdullah. Filsafat Pendidikan, Gaya Media Pratama, Jakarta: 1997.